Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMBAHASAN
Dokter Muda telah melakukan wawancara dan observasi sehingga
didapatkan masalah utama yaitu belum adanya sosialisasi mengenai daur ulang
sampah organik dan anorganik pada Bank Sampah Usaha Bersama di RW 15
Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru. Berdasarkan
wawancara dan obeservasi tersebut Dokter Muda menemukan beberapa penyebab
masalah dan telah memberikan alternatif pemecahan masalahnya.
Beberapa penyebab masalah utama yang didapatkan salah satunya adalah
masih kurangnya pemahaman nasabah terhadap daur ulang sampah organik dan
anorganik. Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya pengertian atau
pengetahuan yang banyak, sedangkan pemahaman adalah proses, perbuatan, cara
memahami atau memahamkan (mempelajari baik-baik supaya paham).12
Dokter Muda IKM-KK FK UR telah melakukan wawancara kepada
beberapa warga di lingkungan RW 15 dan dari wawancara tersebut diketahui
bahwa masih ada warga yang belum mengetahui tentang cara daur ulang sampah
organik menjadi pupuk kompos dan daur ulang sampah anorganik menjadi
kerajinan tangan. Hal ini menjelaskan bahwa masih kurangnya pemahaman yang
dimiliki oleh warga RW 15 tentang daur ulang sampah. Oleh karena itu, Dokter
Muda IKM-KK FK UR melakukan sosialisasi tentang daur ulang sampah organik
dan anorganik serta manfaat dari daur ulang sampah tersebut kepada nasabah bank
sampah kepada warga RW 15. Sosialisasi yang dilakukan merupakan sosialisasi
yang terbuka untuk nasabah dan pengelola bank sampah usaha bersama di RW 15.
Pengolahan sampah organik dan anorganik dengan daur ulang merupakan salah satu cara
yang efektif, karena selain menguntungkan secara ekonomis juga secara ekologis. Daur
ulang sampah organik dapat meningkatkan derajat kesehatan karena dengan melakukan

33

34

daur ulang sampah organik, vektor yang dapat menyebabkan penyakit akan berkurang
sedangkan daur ulang sampah anorganik dapat menambah penghasilan bagi nasabah
karena dapat hasil kerajianan yang dibuat dapat dijual.

Masalah lainnya yaitu belum adanya media informasi untuk sosialisasi


daur ulang sampah organik dan anorganik pada Bank Sampah Usaha Bersama
kepada nasabah dan warga RW 15 lainnya. Berdasarkan wawancara dan observasi
didapatkan hasil bahwa masih ada warga yang belum mengetahui mengenai cara
mendaur ulang sampah organik menjadi kompos. Hal ini menyebabkan warga
tidak mau mengolah sampah organik dan lebih senang untuk menumpuk di depan
rumah sampai mobil pengangkut sampah datang. Oleh karena itu, dokter muda
memberikan alternatif pemecahan masalah berupa pembagian buku saku dan CD
sehingga dapat memberikan informasi tentang daur ulang sampah organik menjadi
kompos. Pemilihan media informasi berupa buku saku dikarenakan sesuai dengan
teori bahwa buku saku merupakan media informasi yang sederhana tetapi
berkualitas dan lebih bermanfaat dalam pencapaian tujuan informasi. Kelebihan
dari buku saku ini diantaranya penggunaan dan pemeliharaan mudah serta tahan
berkali-kali digunakan. Sedangkan VCD dipilih karena VCD digunakan sebagai
media untuk ditonton dan visualisasi yang bergerak akan lebih mudah dipahami
dalam mempraktekkan caranya dan lebih menarik perhatian.
Kemudian Dokter Muda membandingkan keadaan sebelum dan sesudah
dilakukan sosialisasi mengenai daur ulang sampah organik dan anorganik kepada
nasabah bank sampah terutama nasabah yang aktif di Bank Sampah Usaha
Bersama di RW 15 Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru.
Didapatkan hasil bahwa nasabah telah mengetahui bagaimana mengolah sampah
organik dan mempraktekkannya di rumah, sedangkan untuk sampah anorganik,
masyarakat sudah mengetahui teknik sederhana untuk mengolah sampah

35

anorganik dan semangat untuk mempraktekkannya di rumah, namun perlu adanya


pelatihan lanjutan mengenai teknik pengolahan sampah anorganik.
Sosialisasi daur ulang sampah organik dan anorganik yang dilakukan oleh
Dokter Muda diharapkan dapat meningkatkan semangat dari nasabah untuk
mengolah sampah organik dan organik, sehingga Bank Sampah Usaha Bersama di
RW 15 Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru lebih maju
dari sebelumnya. Sampah tidak lagi dibiarkan menumpuk di depan rumah dan
setelah diolah, sampah dapat dijadikan sebagai pendapatan tambahan bagi
nasabah serta menciptakan lingkungan yang bersih, sehat dan tidak menjadi
sarang binatang yang dapat menimbulkan penyakit.
Pengetahuan nasabah yang menjadi lebih baik akan menyebabkan
perubahan sikap peserta sosialisasi mengenai daur ulang sampah organik dan
anorganik. Hal ini terlihat dari adanya seorang warga yang sudah memulai
melakukan daur ulang sampah anorganik.

Anda mungkin juga menyukai