Kultum Ibu
Kultum Ibu
Artinya:
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat
siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat
sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami
memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami.
Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".
Allah Swt menciptakan manusia berbeda-beda. Satu cerdas dan berpotensi besar,
salah satunya kurang cerdas dan berpotensi sedikit, satu kuat, satunya lemah dan
kurus. Harus diterima bahwa sebagian dari perbedaan-perbedaan ini adalah
kelaziman penciptaan. Sementara apa yang dihadapi manusia dan sebagian
lainnya disebabkan kezaliman segolongan manusia terhadap lainnya dan
ketidakadilan sosial.
Sudah sewajarnya, perbedaan-perbedaan ini, baik benar maupun salah,
meninggalkan pengaruh dalam kemampuan jasmani dan pikiran individuindividu. Jika Allah Swt menggantungkan harapan yang sama dengan semua
perbedaan yang ada ini, maka ia telah melakukan kezaliman, dan Allah Swt
terjauhkan dari perbuatan zalim. Oleh karena ini, hukuman dan ganjaran yang
bergantung pada kadar taklif atau tugas, juga berbeda-beda. Dan Allah Swt pada
Hari Kiamat memperhitungkan setiap orang bergantung pemahaman dan
pengetahuannya tentang perintah-perintah agama, sebagaimana halnya Allah
Swt berpijak pada keadilannya, jika manusia melupakan perintah yang wajib
ataupun lantaran menghukumnya dan hanya dosa yang dilakukan atas dasar
kesengajaan dan pengetahuan, akan menyebabkan hukuman.
Dari ayat ini kita petik bebererapa pelajaran:
1. Islam adalah agama yang mudah dan tidak membebani tugas yang berada di
luar kemampuan dan Rasul Saw bersabda, "Saya telah diutus dengan agama yang
mudah."
2. Hukuman dan pahala bergantung pada amal perbuatan dan amal mengikut
niat dan tujuan, oleh karenanya perbuatan yang dilakukan atas dasar
ketidaksengajaan atau lupa dan kesalahpahaman, tidak akan dikenakan
hukuman dan sanksi.
3. Sikap Allah Swt terhadap manusia berdasarkan kemurahan dan rahmat
ampunan. Oleh karenanya, jika manusia bertaubat dan menyesali dosa-dosanya,
dosa-dosa manusia akan diampuni dan hati manusia akan kembali kepada
kesucian setelah mengalami kekotoran. (IRIB)
Auzubillahimnassaitonirrojim,
Bismillahirohmanirrohim,
Assalamualaikum
Warohmatullahi Wabarkatuh.
Hadirin yang dibahagikan oleh Allah SWT. hari ini adalah hari kedelapan kita
melaksanakan puasa rhomadon. Semoga kita semua diberikan kesehatan dan kekuatan
dalam menjalankanya...amin ya Rabbal alamin.
Judul kultum saya beri judul dengan bersabar, Para hadirin yang berbahagia,
Alloh menjadikan apa-apa yang ada di dunia ini dengan berpasang-pasangan, serta
berlawanan. Misalnya tinggi-rendah, malam-siang, kaya-miskin, jelek-cantik, miskinkaya, laki-laki-perempuan, begitu juga sakit-sehat, sedih dan gembira, susah-senang, dan
banyak lagi yang lainnya.
Allah SWT berfirman yang artinya dan Allah menciptakan kamu dari tanah
kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan
perempuan). dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula)
melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. dan sekali-kali tidak dipanjangkan
umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan
(sudah ditetapkan) dalam kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi
Allah adalah mudah (QS. Fathir: 11).
Dan Allah SWT juga berfirman yang artinya Dia menciptakan kamu dari seorang
diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu
delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut
ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan*. yang (berbuat) demikian itu adalah
Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. tidak ada Tuhan selain dia; Maka
bagaimana kamu dapat dipalingkan? (QS. Az-Zumar: 6).
Keterangan*: Tiga kegelapan itu ialah kegelapan dalam perut, kegelapan dalam
rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim.
Allah Subhanahu Wataala juga berfirman dalam Quran Surah Ar-Rahmaan ayat
52, yang artinya di dalam kedua syurga itu terdapat segala macam buah-buahan yang
berpasangan (QS. Ar-Rahmaan: 52).
Dengan hal (perbedaan) seperti itulah banyak manusia yang tidak sabar. Misalnya ia
diciptakan miskin, sedangkan tetangganya kaya. Ia iri dengan kekayaan tetangganya. Dia
jelek, temannya cantik, ganteng, gagah, ia jadi marah dan tidak sabar akan ujian Tuhan.
Apa yang kita alami dan rasakan sebenarnya semua itu adalah ujian dari Allah SWT.
Allah akan menguji hambanya berdasarkan kemampuannya. Perhatikan firman Allah
SWT dalam Quran Surah Al-Baqarah ayat 286 yang artinya Allah tidak membebani
seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan)
yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka
berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami
tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat
sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami,
janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri
ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka
tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir (QS. Al-Baqarah: 286).
Demikianlah kultum pada siang ini yang dapat saya sampaikan. Semoga amal
ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Amin.... Wasalamualaikum Warohmatullahi
Wabarkatuh....
Ketahuilah, ujian dan cobaan di dunia merupakan sebuah keharusan, siapa pun
tidak bisa terlepas darinya. Bahkan, itulah warna-warni kehidupan. Kesabaran
dalam menghadapi ujian dan cobaan merupakan tanda kebenaran dan kejujuran
iman seseorang kepada Allah SWT
Sesungguhnya ujian dan cobaan yang datang bertubi-tubi menerpa hidup
manusia merupakan satu ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah Azza wa
Jalla. Tidak satu pun diantara kita yang mampu menghalau ketentuan tersebut.
Keimanan, keyakinan, tawakkal dan kesabaran yang kokoh amatlah sangat kita
butuhkan dalam menghadapi badai cobaan yang menerpa. Sehingga tidak
menjadikan diri kita berburuk sangka kepada Allah SWT terhadap segla
Ketentuan-Nya.
Oleh karena itu, dalam keadaan apapun, kita sebagai hamba yang beriman
kepada Allah SWT harus senantiasa berbaik sangka kepada Allah. Dan haruslah
diyakini bahwa tidaklah Allah menurunkan berbagai musibah melainkan sebagai
ujian atas keimanan yang kita miliki. Allah sebagaimana tertulisa dalam firmanNya : Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk ke dalam surga,
padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang
terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan,
serta digoncangkan (dengan bermacam-macam goncangan) sehingga
berkatalah Rasul dan orang-orang yang bersamanya : Bilakah datang
pertolongan Allah? Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah amatlah dekat.
(QS. Al Baqarah : 214)
Kesabaran merupakan perkara yang amat dicintai oleh Allah dan sangat
dibutuhkan seorang muslim dalam menghadapi ujian atau cobaan yang
dialaminya. Sebagaimana dalam firman-Nya : Allah mencintai orang-orang
yang sabar. (QS. Al Imran : 146)
Macam-Macam Kesabaran
Ibnul Qoyyim mengatakan dalam Madarijus Salikin : Sabar adalah menahan
jiwa dari keluh kesah dan marah, menahan lisan dari mengeluh serta menahan
anggota badan dari berbuat tasywisy (tidak lurus). Sabar ada tiga macam, yaitu
sabar dalam berbuat ketaatan kepada Allah, sabar dari maksiat, dan sabar dari
cobaan Allah.
Oleh karena itu sabar dibagi menjadi tiga tingkatan :
1. Sabar dari meninggalkan kemaksiatan karena takut ancaman Allah, Kita harus
selalu berada dalam keimanan dan meninggalkan perkara yang diharamkan.
Yang lebih baik lagi adalah, sabar dari meninggalkan kemaksiatan karena malu
kepada Allah. Apabila kita mampu muraqabah (meyakini dan merasakan Allah
sedang melihat dan mengawasi kita) maka sudah seharusnya kita malu
melakukan maksiat, karena kita menyadari bahwa Allah SWT selalu melihat apa
yang kita kerjakan. Sebagaimana tertulis dalam firman-Nya, di surah Al Hadid
ayat 4 ........ Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan
2. Tingkatan sabar yang kedua adalah sabar dalam melaksanakan ketaatan
kepada Allah, dengan terus-menerus melaksanakannya, memelihara keikhlasan
dalam mengerjakannya dan memperbaikinya. Dalam menjalankan ketaatan,
tujuannya hanya agar amal ibadah yang dilakukan diterima Allah, tujuannya
semata-mata ikhlas karena Allah SWT.
Ada Beberapa Hal Yang Akan Menuntun Seorang Hamba Untuk Bisa Sabar
Dalam Menghadapi Ujian Dan Cobaan, Sebagai Berikut :
1. Sebaiknya kita merenungkan dosa-dosa yang telah kita lakukan. Dan Allah
menimpakan ujian atau musibah-musibah tersebut mungkin disebabkan dosadosa kita . Sebagaimana firman Allah SWT : Dan apa saja musibah yang
menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan
Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (Asy Syuro :
30).
Apabila seorang hamba menyadari bahwa musibah-musibah yang menimpa
disebabkan oleh dosa-dosanya. Maka dia akan segera bertaubat dan meminta
ampun kepada Allah dari dosa-dosa yang telah dilakukannya
Dan Nabi Muhammad saw bersabda: Tak seorang muslim pun yang ditimpa
gangguan semisal tusukan duri atau yang lebih berat daripadanya, melainkan
dengan ujian itu Allah menghapuskan perbuatan buruknya serta menggugurkan
dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daun-daunnya.
(HR Bukhari dan Muslim). Jadi ujian dan cobaan, bisa sebagai penggugur dosadosa kita dan juga untuk mengangkat kita ke derajat keimanan yang lebih tinggi.
2.. Kita harus menyakini dengan seyakin-yakinnya, bahwa Allah selalu ada
bersama kita. Dan Allah telah memberikan jaminan untuk kita dalam surah Al
Baqarah ayat 286, bahwa Allah tidak akan membebani seseorang melainkan
sesuai kesanggupannya. Dan Allah cinta dan ridha kepada orang yang sabar.
Sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya sbb: dan sabarlah sesungguhnya
Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS Al Anfal : 46) Dan Firman-Nya :
Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar. (QS.Al Imran : 146)
Bersabarlah maka kita akan melihat betapa dekatnya kelapangan
Barangsiapa yang muraqabah (merasa diawasi) Allah dalam seluruh urusan, ia
akan menjadi hamba Allah yang sabar dan berhasil melalui ujian apapun dalam
hidupnya. Kesabaran yang didapatkan ini, berdasarkan pada petunjuk Allah