Laporan Kasus DR Yesaya
Laporan Kasus DR Yesaya
KASUS
Epidural Hematoma
Pembimbing: dr. Yesaya Yunus, Sp. BS
DISUSUN OLEH:
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. BM
Jenis kelamin
: Laki-laki
Tanggal Lahir
Usia
: 29 tahun
Agama
: Islam
Alamat
: Tangerang
Pekerjaan
: Wiraswasta
Status
: Menikah
Tanggal Masuk RS
: 5 Februari 2012
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis.
KELUHAN UTAMA
Pasien rujukan dari rumah sakit sari asih post KLL
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien rujukan dari rumah sakit Sari Asih serang, diantar dengan ambulance jasa marga.
Menurut info pengantar, pasien mengalami kecelakaan lalu lintas di tol km 69 arah merak
Jakarta. Mobil yang ditumpangi pasien jatuh berguling. Pasien tidak ada pingsan setelah
kejadian, pasien sempat muntah, jumlah tidak tahu.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat asma, hipertensi, dan diabetes mellitus, dan penyakit jantung disangkal
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah / FK UPH / 9 Jaunari 2012 17 Maret 2012
Keadaan umum
Keadaan Gizi
: Baik
Tekanan darah
Nadi
Pernapasan
: 24 x / menit, reguler
Suhu
: 36 0C
Status Internis
Kulit
Kepala
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
Leher
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah / FK UPH / 9 Jaunari 2012 17 Maret 2012
Inspeksi
Palpasi
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Paru
Inspeksi
: Simetris
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
:
: Dinding abdomen simetris, tidak terlihat adanya massa atau
luka.
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
: Timpani
Punggung
: Tampak normal
Ekstremitas atas
Ekstremitas bawah
DIAGNOSA SEMENTARA
Moderate Head Injury
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah / FK UPH / 9 Jaunari 2012 17 Maret 2012
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT Scan Kepala
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah / FK UPH / 9 Jaunari 2012 17 Maret 2012
EKG
Sinus Rhythm
Laboratorium
Pemeriksaan
Hemoglobin (g/dl)
Hematokrit (%)
Eritrosit (106/L)
Leukosit (103/L)
Diff Count
Basofil (%)
Eosinofil (%)
Neutrofil batang (%)
Neutrofil segmen (%)
Limfosit (%)
Monosit (%)
Platelet (103/L)
MCV (fl)
MCH (pg)
Pasien
15,12
44,57
5,14
17,37 H
Referensi
13,2 17,3
40 52
4,4 5,7
3,6 11
0
0
3
85 H
10
2
235,40
88,26
27,91
01
13
26
50 70
25 40
28
150 440
80 100
26 34
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah / FK UPH / 9 Jaunari 2012 17 Maret 2012
MCHC (g/dl)
Protrombin Time
Control (second)
Patient (second)
INR
A.P.T.T
Control (second)
Patient (second)
SGOT (U/L)
SGPT(U/L)
Ureum (mg/dl)
Kreatinin (mg/dl)
Random Blood Glucose (mg/dl)
Natrium (mmol/l)
Kalium (mmol/l)
Klorida (mmol/l)
Kalsium (mg/dl)
Anti HCV
HBsAg
Anti HIV
33,62
32 36
12,7
11,7
0,9
10,3 13,9
9,8 12,6
30,10
36
28
29
47
0,6
154
143
3,5
105
8,8
Non reactive
Non reactive
Non reactive
29,6 40
31 47
5 34
0-55
< 71
0,6 1,1
< 200
137 145
3,6 5
98 - 107
8,4 10,2
DIAGNOSA KERJA
Moderate head injury dengan epidural hematoma
TATALAKSANA
Evakuasi Perdarahan
IVFD Ringer Lactate 500 cc/8 jam
Broadced 1gr BD
Torasic 1 amp BD
Nexium1 amp BD
Vit K 1 amp TDS
Kalnex 500mg TDS
PROGNOSIS
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah / FK UPH / 9 Jaunari 2012 17 Maret 2012
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad sanam
: dubia ad bonam
Ad fungsionam
: dubia ad bonam
FOLLOW UP
6 Februari 2012
S
: Kesadaran: CM, KU: baik, TD: 101/60 mmHg, N: 80 /menit, Rr: 18 /menit, T:
360C
Jantung: S1/S2 normal, gallop (-), murmur (-). Pulmo: SN vesikuler, rhonki -/-,
wheezing -/-.
A
: Broadced 1gr BD
Torasic 1 amp BD
Morphine 1mg/jam
Vipime 1gr QDS
Nexium1 amp BD
Vit K 1 amp TDS
Kalnex 500mg TDS
7 Februari 2012
S
: nyeri kepala
: Kesadaran: CM, KU: baik, TD: 110/60 mmHg, N: 80 /menit, Rr: 18 /menit, T:
360C
Jantung: S1/S2 normal, gallop (-), murmur (-). Pulmo: SN vesikuler, rhonki -/-,
wheezing -/-.
Pupil isokor, parese (-)
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah / FK UPH / 9 Jaunari 2012 17 Maret 2012
: Broadced 1gr BD
Torasic 1 amp BD
Nexium1 amp BD
Vit K 1 amp TDS
Vipime 1 gr QDS
Kalnex 500mg TDS
8 Februari 2012
S
: Kesadaran: CM, KU: baik, TD: 110/60 mmHg, N: 80 /menit, Rr: 18 /menit, T:
360C
Jantung: S1/S2 normal, gallop (-), murmur (-). Pulmo: SN vesikuler, rhonki -/-,
wheezing -/-.
Hematoma mata D (+)
Kepala edem (+)
9 Februari 2012
S
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah / FK UPH / 9 Jaunari 2012 17 Maret 2012
: Kesadaran: CM, KU: baik, TD: 110/70 mmHg, N: 80 /menit, Rr: 18 /menit, T:
360C
Jantung: S1/S2 normal, gallop (-), murmur (-). Pulmo: SN vesikuler, rhonki -/-,
wheezing -/-.
Kepala: luka operasi bersih, rembes (-)
Hematoma palpebra menurun
: Broadced 1gr BD
Torasic 1 amp BD
Nexium1 amp BD
Vit K 1 amp TDS
Vipime 1 gr QDS
Kalnex 500mg TDS
10 Februari 2012
S
: (-)
: Kesadaran: CM, KU: baik, TD: 110/60 mmHg, N: 80 /menit, Rr: 18 /menit, T:
360C
Jantung: S1/S2 normal, gallop (-), murmur (-). Pulmo: SN vesikuler, rhonki -/-,
wheezing -/-.
Hematoma palpebra menurun
: Broadced 1gr BD
Torasic 1 amp BD
Nexium1 amp BD
Vit K 1 amp TDS
Vipime 1 gr QDS
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah / FK UPH / 9 Jaunari 2012 17 Maret 2012
laboratorium
menunjukan
leukositosis
dengan
peningkatan
neutrofil.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah / FK UPH / 9 Jaunari 2012 17 Maret 2012
PEMBAHASAN
Pasien rujukan dari rumah sakit Sari Asih serang, diantar dengan ambulance jasa marga
dengan post KLL.Menurut info pengantar, pasien mengalami kecelakaan lalu lintas di tol km
69 arah merak Jakarta. Mobil yang ditumpangi pasien jatuh berguling. Pasien tidak ada
pingsan setelah kejadian, pasien sempat muntah, jumlah tidak tahu. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan GCS 13, dengan tanda trauma di kepala sebalah kanan, pupil anisokor 5mm/3mm,
brill hematoma sinistra, reflek cahaya langsung dan tidak langsung mata kanan menurun.
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik, kemungkinan pasien mengalami moderate head injury.
Head injury merupakan segala trauma yang menyebabkan jejas di scalp, tulang tengkorak
atau otak. Atau dapat didefinisikan juga sebagai segala perubahan mental status atau fungsi
fisik dari seseorang setelah terjadi trauma pada kepala. Pada hal ini, kehilangan kesadaran
tidak harus selalu terjadi. Tingkat keparahan dihitung berdasarkan GCS, dimana score 13-15
menunjukan mild head injury, score 9-12 menunjukan moderate head injury, dan score 8 atau
kurang menunjukan severe head injury. Namun, pada akhir-akhir ini, beberapa penelitian
mengatakan bahwa pasien dengan GCS 13 dapat digolongkan menjadi moderate head injury,
dan pasien dengan 14-15 saja yang dapat digolongkan dengan mild head injury. Dengan
demikian, berdasarkan GCS 13 dari pasien, pasien digolongkan dalam moderate head injury.
Pasien juga sempat muntah, dan pada pemeriksaan fisik ditemukan pupil yang anisokor
5mm/3mm, brill hematoma sinistra, reflek cahaya langsung dan tidak langsung mata kanan
menurun. Muntah proyektil pada hal ini dapat mengarahkan kita akan adanya kemungkinan
peningkatan ICP. Sedangkan adanya pupil yang anisokor 5mm/3mm, brill hematoma sinistra,
reflek cahaya langsung dan tidak langsung mata kanan menurun mengarahkan kita akan
adanya kemungkinan peningkatan ICP itu sudah menyebabkan penekanan yang cukup besar
di struktur otak sehingga dapat memunculkan gejala tersebut.
Untuk lebih memastikannya dilakukan pemeriksaan CT scan kepala. Pada pemeriksaan CT
scan kepala tampak fraktur temporal dekstra dengan EDH dekstra. Perdarahan epidural atau
epidural hematom (EDH) adalah perdarahan akut di rongga epidural. Pada hematom epidural,
perdarahan terjadi di antara tulang tengkorak dan dura meter. Perdarahan ini lebih sering
terjadi di daerah temporal disertai dengan salah satu cabang arteria meningea yang media
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah / FK UPH / 9 Jaunari 2012 17 Maret 2012
robek. Semakin lama, desakan oleh hematoma akan melepaskan durameter lebih lanjut dari
tulang kepala sehingga hematom bertambah besar.
Hematoma yang membesar di daerah temporal menyebabkan tekanan pada lobus temporalis
otak kearah bawah dan dalam. Tekanan ini menyebabkan bagian medial lobus mengalami
herniasi di bawah pinggiran tentorium. Keadaan ini menyebabkan timbulnya tanda-tanda
neurologik yang dapat dikenal oleh tim medis. Tekanan dari herniasi unkus pda sirkulasi
arteria yang mengurus formation retikularis di medulla oblongata menyebabkan hilangnya
kesadaran. Di tempat ini terdapat nuclei saraf cranial ketiga (okulomotorius). Tekanan pada
saraf ini mengakibatkan dilatasi pupil dan ptosis kelopak mata. Tekanan pada lintasan
kortikospinalis yang berjalan naik pada daerah ini, menyebabkan kelemahan respons motorik
kontralateral, refleks hiperaktif atau sangat cepat, dan tanda babinski positif.
Setelah didiagnosis dengan EDH, maka pasien segera direncanakan untuk melakukan
evakuasi EDH. Pada EDH, Indikasi operasi di bidang bedah saraf adalah untuk life saving
dan functional saving. Jika untuk keduanya maka operasinya menjadi operasi emergensi.
Biasanya keadaan emergensi ini di sebabkan oleh lesi desak ruang.
Indikasi untuk life saving adalah jika lesi desak ruang bervolume :
> 25 cc = desak ruang supra tentorial
> 10 cc = desak ruang infratentorial
> 5 cc = desak ruang thalamus
Sedangakan indikasi evakuasi life saving adalah efek masa yang signifikan :
Penurunan klinis
Efek massa dengan volume > 20 cc dengan midline shift > 5 mm dengan penurunan klinis
yang progresif.
Tebal epidural hematoma > 1 cm dengan midline shift > 5 mm dengan penurunan klinis
yang progresif.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah / FK UPH / 9 Jaunari 2012 17 Maret 2012
Setelah dilakukan evakuasi, pasien dirawat di ICU dan diberi pengobatan berupa broadced,
torasic, nexium, vit k, vipime, dan kalnex. Pada hari perawatan 1 dan 2 pasien dirawat di
ICU, setelah kondisi membaik, pasien dipindahkan ke ruangan. Pada hari perawatan ke 5,
kondisi pasien berangsur membaik, kemudian pasien dipulangkan karena ingin pindah ke
rumah sakit di bekasi.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah / FK UPH / 9 Jaunari 2012 17 Maret 2012