Gambar 3. Pola
Morley [5]
Interferometer Michelson-
dimana:
x = jarak dari pusat ke gelap n
L = jarak celah ke layar
Dari persamaan (1) dan (2) didapat
d = n .. (3)
dengan mengambil sebanyak 5 data dengan
variasi jarak, maka akan didapat hubungan
jarak layar ke gelap dengan L-nya sehingga
gradiennya
modifikasi persamaan (3):
= x . (4)
rangkaian pada percobaan prinsip babinet
3. Prinsip Babinet
Tabel 3. Data difraksi Babinet
4. L
X
-2,6
0,6
-2,0
0,7
-1,3
0,6
-0,7
0,7
77
0
0,6
0,6
0,7
1,3
0,7
2,0
0,5
2,5
1,65
0,4
-1,25
0,4
-0,85
0,45
-0,4
0,4
52
0
0,5
0,5
0,5
1,0
0,35
1,35
0,4
1,75
III.
Data dan Pengolahan data
1. Interferometer Michelson-Morley
Tabel 1 Hasil percobaan interferometer
Michelson-Morley
Hasil Percobaan
Referensi
82
2. Interferometer Mach-Zehnder
Tabel 2 Hasil percobaan interferometer
Mach-Zehnder
Hasil Percobaan
Referensi
130
-2,5
-1,9
-1,3
-0,7
0
0,8
1,4
2,1
2,7
-4,3
-3,3
-2,2
-1,1
0
1
2,1
3,1
4,1
0,6375
0,423
0,6
0,6
0,6
0,7
0,8
0,6
0,7
0,6
0,65
1
1,1
1,1
1,1
1
1,1
1
1
1,05
Pembahasan
Pada percobaan modul ini, salah satu
tujuannya adalah untuk dapat menentukan
pola interferensi yang dihasilkan pada
interferometer
Michelson-Morley
dan
interferometer
Mach-Zehnder.
Pola
interferensi menujukan pola gelap terang
pada layar, ini dihasilkan karena adanya sifat
gelombang cahaya yang mengalami
superposisi. Superposisi ini dihasilkan karena
adanya beda fasa, beda fasa ini timbul karena
cahaya yang sudah mengalami pembagian
lalu pemantulan sehingga jarak tempuh yang
berbeda menghasilkan beda fasa. Hal
tersebut menghasilkan pola konstruktif
(terang) dan pola destruktif (gelap).
Cahaya
yang
digunakan
pada
interferometer merupakan cahaya laser HeNe, cahaya tersebut haruslah koheren agar
dapat menghasilkan pola interferensi.
Koheren artinya adalah berfrekuensi sama
dan memiliki beda fasa yang konstan.
Metoda yang digunakan adalah dengan
menggunakan beam splitter sebagai pembagi
sumber cahaya yang koheren, ini bertujuan
untuk menghasilkan pola interferensi.
Kedua interferometer yang digunakan
menunjukan pola yang berbeda, hal ini
disebabkan oleh rangkaian yang berbeda dari
masing-masing interferometer. Seperti yang
ditunjukkan pada gambar 1 dan gambar 2
pada bagian pendahuluan. Beam splitter
pada interferometer MZ digunakan sebanyak
V.
Kesimpulan
Pola interferensi pada interferometer
Michelson-Morley menunjukan perbedaan
dengan interferometer Mach-Zehnder.
Perbedaan dengan refensi sudah dijelaskan
pada bagian pembahasan.
Penentuan tebal rambut dilakukan
dengan prinsip Babinet yang menghasilkan
tebal rambut sebesar 0.0078 cm. Hasil
4