MEMAHAMI PANTUN
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu
Rasa ingin tahu terhadap seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kebangsaan
Kreatif dan inovatif, yaitu mampu menciptakan hal-hal baru yang berdasarkan
pengalaman.
Memahami Struktur
dan Kaidah Pantun
Membandingkan
Teks Pantun dengan
Jenis Puisi Lainnya
Kata Kunci:
Struktur Pantun
Kaidah Pantun
Analisis Pantun
: Evaluasi pantun
: Pesan pantun
: Berbalas pantun
Menganalisis
Teks Pantun
Mengevaluasi
Teks Pantun
Apersepsi
Indonesia memiliki budaya yang sangat kaya. Ada ondel-ondel, wayang, dan cerita
rakyat. Selain berupa cerita rakyat, kita juga memiliki pantun sebagai salah satu warisan
kebudayaan Melayu. Sudah sepatutnya kita bersyukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa
atas limpahan rahmat dan anugerah-Nya. Dengan menyimak atau membaca pantun,
banyak yang dapat kita peroleh. Di samping sebagai sarana hiburan, dalam pantun juga
terkandung nasihat dan nilai-nilai kehidupan tertentu. Apa saja nilai kehidupan yang
terkandung dalam pantun? Bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari? Mari
kita pelajari bersama-sama.
A. Struktur dan kaidah Pantun
Pantun termasuk jenis puisi lama yang ciri umumnya adalah terikat oleh berbagai
ketentuan. Ketentuan tersebut adalah banyak larik di setiap bait, banyaknya suku kata di
setiap larik, dan pola rima yang teratur. Ketentuan tersebut berbeda antara jenis puisi
yang satu dengan puisi lainnya. Misalnya, antara pantun dengan syair. Keduanya
merupakan jenis puisi lama, tetapi memiliki karakteristik berbeda.
Terdiri atas 4 larik
Bait
Larik
Berpola a-b-a-b
(pantun)
Rima
Memiliki
sampiran dan isi
Pertanyaan
Pilihan
Ya
Bukan
Alasan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Unjuk Kegiatan
1. Buatlah kelompok yang terdiri atas 2-3 orang.
2. Bacakan kedua bait puisi berikut.
3. Simaklah pembacaan puisi tersebut dengan baik.
4. Diskusikan jenis kedua bait puisi tersebut
a. Asam pauh dari seberang
Dimuat orang dalam pedati
Badan jauh dirantau orang
Kalau sakit siapa mengobati
b. Sungguh elok asam belimbing
Tumbuh dekat limau lungga
Sungguh elok berbibir sumbing
Walaupun marah tertawa juga
Hasil Diskusi
Pantun
Jumlah
Baris
Jumlah
Suku kata
Sampiran
Isi
Rima
A
B
5. Presentasikan hasil diskusi kelompok Anda di depan kelompok lainnya untuk
ditanggapi berdasarkan aspek-aspek berikut.
Aspek Penilaian
Skor Maks
Skor
Nilai
a. Kelengkapan isi paparan
30
b. Ketepatan hasil analisis
30
c. Kejelasan penyampaian
25
d. Kesantunan berpresentasi
15
Jumlah/kesimpulan
100
Pengembangan Karakter
Ungkapkan Kepedulian melalui Pantun
Wujud kepedulian sosial kita dapat dinyatakan dengan berbagai cara. Hal yang utama
tentu saja melalui perbuatan nyata, misalnya memberi sumbangan kepada fakir miskin
dan anak yatim piatu. Cara yang juga dapat dilakukan pada saat ini adalah dengan
menyatakan sikap peduli melalui pantun. Berikut contohnya.
Tempo hari jurangnya sangat angin
Jendela kamamya berenda-renda
Ayo, sayangi orang fakir miskin
Unjuk Kegiatan
A.
1. Diskusikan kembali persamaan dan perbedaan pantun dengan syair dalam tabel
berikut.
Karakteristik
Pantun
Jenis Puisi
Jumlah
Jumlah Satu
Sturktur
Rima
Lama
Larik
Kata
Isi
Akhir
a
Pantun
b
Syair
2. Presentasikan pendapat kelompok Anda untuk disamakan dengan pendapat
kelompok lainnya.
B. 1.
b. Gurindam
Bacalah kedua bait puisi berikut ini dengan cermat. Perhatikan pula bentuk dan isinya.
(1) Mengumpat dan memuji hendaklah pikir
Di situlah banyak orang tergelincir
(2) Barang siapa meninggalkan sembahyang
Seperti rumah tak bertiang
Kedua bait puisi tersebut dinamakan gurindam. Bentuk dan isi gurindam berbeda
dengan pantun dan syair. Dari segi bentuk, gurindam hanya terdiri atas dua larik dan
bunyi akhir a-a.
Sementara itu, dari segi isi, gurindam mengandung petuah ajakan.
2 buah
Jumlah
Jumlah
Larik
suku
a-a
kata
Sebab, dugaan-dugaan
Nasihat, ajaran
keagamaan
Rima
Isi
Gambar 3.2 Ciri-ciri gurindam dapat
dikatakan sangat mirip dengan pantun, hanya lebih
akhir
pendek
UnjukKegiatan
A. 1. Diskusikan ketiga bait puisi tersebut. Analisislah ketiganya berdasarkan bentuk
dan isinya. :
Gurindam
Bentuk
Isi
A
B
C
2. Presentasikan pendapat kelompok Anda di depan kelompok lainnya untuk
ditanggapi. Mintaiah mereka menggunakan format berikut.
Gurindam
a. Kelengkapan analisis
b. Kejelasan alasan
B. 1. Perhatikan puia bait-bait gurindam berikut ini.
a. Belajarlah ilmu agama sejak remaja
Agar hidupmu berjaya sampai akhirat
b. Tak ada yang kekal hidup di dunia
Semua makhluk berjiwa akan binasa
c. Bercakaplah dengan santun pada sesama
Rasa hormat akan kita dapat di mana-mana
Bentuk
2.
saling
Aspek Penilaian
a. Kelengkapan paparan
b. Ketepatan analisis
c. Keefektifan kalimat
d. Ketetapan ejaan/tanda baca
Bobot
Skor
Nilai
Pantun
Analisis:
bentuk, isi, bahasa
Evaluasi: baik,
Cukup, jelek
kurang sopan
Unjuk Pemahaman 3
A. Manakah pernyataan yang merupakan hasil analisis dan manakah yang merupakan
hasil evaluasi?
Hasil
Pernyataan
Analisis Evaluasi
1. Semua larik dalam pantun itu hampir seragam,
yakni antara 10-12 suku kata.
2. Pantun tersebut sangat baik dibacakan dalam
acara perpisahan.
3. Tema-tema pantun itu berkaitan dengan
masalah remaja dan pergaulannya.
4. Pantun itu perlu diperbaiki dari segijumlah suku
katanya agar tidak terlalu banyak.
5. Jumlah larik dalam setiap baitnya ada yang
berjumlah 2, 4, dan 6.
B. 1 Bagaimana penilaian Anda terhadap hasil-hasil analisis pantun berikut?
Hasil Analisis
Penilaian
a. Larik pertama terdiri atas 8 suku kata, larik
berikutnya berturut-turut terdiri atas 10, 12, dan
8 suku kata.
b. Rima bait pertama berpola a-b-a-b, sedangkat
bait keduanya berpola a-a-a-a
c. Sampiran
pantun-pantun
itu
dihubunghubungkan dengan masalah pendidikan. Hal itu
terkait pula dengan isinya yang juga tentang
pendidikan.
d. Tema pantun-pantun itu berkaitan dengan
politik dan budaya. Hanya satu baityang
menyinggung masalah pergaulan remaja.
e. Isi pantun-pantun itu berupa pesan untuk para
remaja agar mau belajar dan pandai bergaul.
2. Cocokkan penilaian Anda dengan penilaian teman-teman Anda. Berdasarkan hasil
diskusi tersebut, rumuskan penilaian kelas untuk setiap bagiannya.
No. Analisis
Penilaian Kelas
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
Unjuk Kegiatan
A. Berikan penilaian terhadap pantun-pantun di bawah ini secara berkelompok, baik itu
berdasarkan bentuk, isi, maupun bahasanya.
a. Balon udara menerbangkan
Apalagi kalau musim panas
Olahraga pagi menyehatkan
Otot kuat, pikiran jadi cerdas
b. Ke Penjaringan banyak singa
Dilindungi kain kelambu
Ke sesama jangan mengina
Tanda diri orang tak mampu
c. Pesawat belah di bandara
Garuda keserempet Merpati
Kunjungilah sanak saudara
Guna memperat silaturahmi
d. Tahu sumedang sangat berasa
Membelinya dengan taksi
Maunya jadi orang kaya
Ke sana sini memakai dasi
e. Berpiyama tengahnya katun
Merantau kapalnya karam
Berbicara haruslah santun
kalau tidak disoraki lawan
Pantun
Aspek
Penilaian
Bentuk
(a)
Isi
Bahasa
Bentuk
(b)
Isi
Bahasa
Bentuk
(c)
Isi
Bahasa
Bentuk
(d)
Isi
Bahasa
Bentuk
(e)
Isi
Bahasa
2. Presentasikan hasil penilaian kelompok Anda secara bergiliran.
3. Mintalah teman-teman Anda dari kelompok lain untuk memberikan tanggapan
dengan menggunakan rubrik berikut.
Kelompok
Isi Tanggapan
Kesimpulan
I
II
III
Dst
B. 1. Secara khusus, berikan pula penilaian yang berkaitan dengan sikap teman-teman
Anda ketika melakukan presentasi.
2. Gunakan rubrik berikut.
Tanggung
Kesantunan Kepedulian
Jawab
No
Penampilan Kelompok
A B C D A B C D A B C D
1
2
3
Dst
Rangkuman
1. Pantun termasuk dalani jenis puisi lama. Ciri umum dari puisi lama adalah terikat
oleh berbagai ketentuan, seperti banyaknya larik di setiap bait, banyaknya suku kuta
di setiap larik, atau pola rimanya yang teratur.
2. Pantun memiliki struktur dan kaidah scbagai berikut.
a. Satu bait terdiri atas empat baris.
b. Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
c. Dua baris pertama disebut sampiran dan dua baris berikutnya disebut isi pantun
d. Pantun mementingkan rima dengan pola a-b-a-b.
3. Pantun memiliki beberapa variasi bentuk. Bentuk-bentuk pantun lainnya adalah
sebagai berikut.
a. Pantun Berkait disebut juga pantun berantai atau seloka. Pantun berkait adalah
pantun yang terdiri atas beberapa bait dan bait tersebut sambung-menyambung.
Baris kedua dan keempat dari bait pertama dipakai kembali di baris pertama dan
ketiga dalam bait kedua.
b. Talibun adalah pantun yang susunannya terdiri atas enam, delapan, atau sepuluh
baris. Pembagian baitnya sama dengan pantun biasa, yakni terdiri atas sampiran
dan isi. Jika talibun itu enam baris, tiga baris pertama merupakan sampiran dan
tiga baris baris berikutnya merupakan isi.
c. Pantun kilat atau karmina adalah pantun yang terdiri atas dua baris: baris
pertama merupakan sampiran dan baris kedua isinya.
4. Analisis pantun dapat menggunakan sejumlah pertanyaan sebagai panduannnya.
Pertanyaan-pertanyaan yang dimaksud berupa pertanyaan literal, interpretatif,
inferensial, atau kritis.
a. Pertanyaan literal merupakan pertanyaan yang berkaitan dengan wujud atau hal
yang ada pada puisi, misalnya tentang jumlah baris, rima, suku kata, sampiran,
isi, atau arti katanya.
b. Pertanyaan interpretatif merupakan pertanyaan yang menuntut jawaban berupa
penafsiran atau pemaknaan kembali atas kata, larik, atau isi suatu puisi.
Pertanyaan inferensial merupakan pertanyaan yang menuntut simpulan atas
bentuk, isi, atau berbagai hal lainnya tentang puisi.
Puisi baru
Habis bulan terima gaji
Debet kredit dihitung ulang
Sekali ini harta sendiri membuat pusing kepala pening
Masuk kiri keluar kanan
Perbedaaan puisi lama (pantun) dengan puisi baru di atas adalah ....
a. puisi lama mementingkan isi, puisi modern mementingkan bahasa
b. puisi lama mudah dimengerti, puisi modern sulit dipahami
c. puisi lama terikat persajakan, puisi modern tidak terikat jumlah baris
d. puisi lama terikat berisi nasihat, puisi modern berupa kisah nyata
e. puisi lama tidak jelas pengarangnya, puisi modem dikenal pengarangnya
6. Ada layar putih kemilau
Menuju ke pulau bernyiur hijau
Ada debar kasih menghimbau
Ke hari lampau di sebuah dangau
Puisi di atas berbentuk ....
a. Pantun
b. Syair
c. Talibun
d. Gurindam
e. Puisi baru
7. Pantun pada soal nomor 6 di atas menyatakan ....
a. kesedihan
b. kesenangan
c. kenestapaan
d. kegalauan angan
e. kesetiaan
8. Berikuy contoh pertanyaan literal, yaitu .... ........
a. Apa tema pantun tersebut?
b. Apa jumlah suku kata pada larik ketiga pantun tersebut?
c. Apa arti mimpi dalam pantun tersebut?
d. Apa kesamaan umum yang menandai puisi lama?
e. Mengapa karmina digolongkan ke dalam pantun?
9. Apakah talibun layak digolongkan ke dalam bentuk pantun mengingat jumlah
lariknya empat buah?
Pertanyaan di atas berisi kritik/evaluasi terhadap ....
a. kesalahan pantun
d. cara penyajian pantun
b. penggolongan pantun
e. penyimpangan peraturan isi pantun
c. kelayakan isi pantun
10. Pantun-pantun itu berkaitan dengan politik dan budaya. Hanya satu bait yang
menyinggung masalah pergaulan remaja.