Anda di halaman 1dari 2

ANEMIA DEFISIENSI BESI DALAM KEHAMILAN

WHO

: kadar hemoglobin << 11 g/dl

Centers for Disease Control

: kadar hemoglobin < 11 g/dl pada trimester I dan III,

dan < 10,5 g/dl pada trimester kedua


Anemia dalam kehamilan paling sering dijumpai adalah anemia akibat defisiensi zat
besi (Fe).
Anemia defisiensi besi >>

anemia yang timbul akibat kosongnya cadangan besi

tubuh,

sehingga

penyediaan

besi

untuk

eritropoesis

berkurang yang pada akhirnya pembentukan hemoglobin


berkurang.
Anemia defisiensi besi dapat disebabkan oleh:

rendahnya masukan besi,


gangguan absorpsi
perdarahan menahun
peningkatan Kebutuhan Fisiologi

Selama kehamilan terjadi peningkatan kebutuhan zat besi menjadi 1000 mg.
- 300 mg digunakan untuk fetus dan plasenta,
- 500 mg untuk pereduksi hb dan
- 200 mg hilang melalui urin dan kulit.
Perjalanan defisiensi besi ini melalui 3 tahapan.
1. Tahap awal :
simpanan besi menurun tetapi belum mengurangi besi serum nilai ferritin
yang rendah.
2. Tahap kedua :
jika simpanan besi sudah habis tetapi nilai hb masih dalam batas normal.
Nilai mean corpuscular volume (MCV) masih dalam batas Normal. Tetapi pada
apus darah tepi sudah mulai terlihat adanya sel-sel yang mikrositik.
3. Pada tahap ketiga:
nilai hb turun dan terjadilah anemia defisiensi besi.
Efek anemia dalam kehamilan:
- bayi berat lahir rendah
- kelahiran premature

plasenta previa
ketuban pecah dini
mudah infeksi
inersia uteri, sehingga partus lama

Gejala Anemia Defisiensi Besi Pada Ibu Hamil


Gejala yang khas pada anemia jenis ini adalah kuku menjadi rapuh dan
menjadi cekung sehingga mirip seperti sendok, gejala seperti ini disebut koilorika.
Selain itu, anemia jenis ini juga mengakibatkan permukaan lidah menjadi licin,
adanya peradangan pada sudut mulut dan nyeri pada saat menelan. Gejala lainnya
yaitu ibu mengeluh cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, malaise,
lidah luka, nafsu makan turun, konsentrasi hilang, nafas pendek (pada anemia
parah).
Diagnosis dan pemeriksaan penunjang
pemeriksaan darah tepi:
- Hb
- Ht
- indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC, kadar Fe serum, Ferritin)
Tatalaksana
1. Konsumsi makanan yang mengandung banyak zat besi (daging merah, sayur,
buah)
2. Menghindari penghambat penyerapan besi, seperti kopi dan the
3. Pemberian preparat besi oral : ferro sulfat, ferro fumarat, atau fero glukonat.
Frekuensi pemberian 1xsehari, dilanjutkan sampai 3 bulan setelah melahirkan
untuk mengembalikan cadangan besi
4. Apabila preparat oral tidak bisa ditoleransi, dapar diberikan secara intravena:
ferro sukrosa/lesodekstran

Anda mungkin juga menyukai