Stabilizer
adalah
bahan
makanan
tambahan
yang
membantu
melakukan penelitian terhadap 100 gram Coklat Bubuk, dengan jumlah yang
dapat dimakan sebanyak 100 % (De Zaan, 1975).
Gula memiliki karakteristik dan tingkat kemanisan yang berbedabeda. Dalam pembuatan minuman, ada beberapa jenis gula berdasarkan
bentuk fisik diantaranya gula pasir ialah gula yang dihasilkan dari tebu atau
bid (sukrosa), mempunyai kristal yang besar, derajat kemanisan 100%, Gula
kastor ialah gula pasir yang butirannya lebih halus, tingkat kemanisannya
100%. Selanjutnya gula bubuk (icing sugar) adalah gula pasir yang digiling
halus seperti tepung. Fondant adalah gula yang dimasak (sirup berwarna
coklat yang ditambah 10% glukosa untuk mencegah pengkristalan pada
permukaannya). Selanjutnya Gula brown sugar (farin): merupakan gula
glukosa (tebu/bid) yang proses pembuatannya belum selesai atau belum
sempurna. Gula yang kristalnya masih mengandung molases (sirup yang
berwarna coklat yang muncul dalam pembuatan gula) tingkat kemanisannya
65% dari gula kastor (Cooper et al, 2008).
Coklat mempunyai berbagai macam efek yang baik bagi kesehatan
manusia. Coklat mengandung dua zat utama yaitu asam stearat dan flavonoid.
Flavonoid,
terutama
jenis
flavan-3-ol,
mempunyai
efek
baik
bagi
brownies kukus. Bahan yang digunakan yaitu tepung terigu, gula pasir,
margarine, telur, coklat blok, coklat bubuk, baking powder, serta garam.
Proses pembuatan brownies kukus adalah tepung terigu diayak agar halus,
lalu bahan yang lain dimasukkan seperti gula pasir, margarine, telur, coklat
blok selanjutnya dimixer sampai kalis. Setelah kalis, coklat bubuk atau bubuk
kakao dimasukkan lalu baking powder dan dimixer kembali hingga tercampur
semua, lalu langkah yang terakhir adalah penambahan garam, garam yang
digunakan secukupnya saja. Setelah adonan brownies siap, alat pengukusan
dipanasi terlebih dahulu hingga air kukusan mendidih. Sembari menunggu
mendidih, tuang adonan kedalam Loyang brownies. Lalu masukkan Loyang
kedalam pengukusan, kukus selama 25 menit. Setelah dikira matang, angkat
Loyang lalu dikeluarkan brownies yang telah matang dari Loyang. Brownies
kukus dapat ditambahi dengan toping keju ataupun mises. Setelah semua siap,
Brownies kukus siap dihidangkan (Nuraini, 2007).
C. Metodologi
1. Alat
a.
c.
e.
g.
Timbangan Analitik
Panci
Sendok
Kompor
b. Gelas Plastik
d. Gelas Ukur
f. Nampan
2. Bahan
a. Coklat Bubuk
c. Air Putih
e. Susu Bubuk Skim
3. Cara Kerja
Cokelat
k
1&4
2&5
Bubuk (g)
50
50
Bahan Tambahan
Jenis
(g)
Susu Skim
25
Gula
Air (Ml)
Pasir (g)
100
100
1000
1000
3&6
7 &10
8 &11
9 &12
50
Susu Full
25
100
1000
50
50
50
Cream
Susu Skim
Susu Full
25
25
100
100
100
1000
1000
1000
Cream
Sumber : Laporan Sementara
Tabel 6.2 Hasil Perhitungan SPSS Uji Sensoris Minuman Cokelat
Kelompo
k
1&4
2&5
3&6
7 &10
8 &11
9 &12
Sumber
Sampel
573
698
214
375
629
183
Aroma
2,30a
3,05b
2,70ab
2,35a
2,20a
3,25b
Parameter
Rasa
Warna
a
4,15
2,60a
4,75b
3,40b
ab
4,45
2,25a
2,05a
2,05a
a
2,15
2,30a
3,15b
3,80b
Overall
3,40a
4,35b
3,90ab
2,40a
2,15a
3,15b
: Laporan Sementara
Coklat atau kakao adalah buah yang berasal dari tanaman kakao, baik
kakao mulia (fine cacao) ataupun kakao lindak (bulk kakao). Kakao
merupakan tanaman yang berbunga serta berbuah pada umur 3-4 tahun
setelah penanaman. (Karmawati dkk, 2012). Susu bubuk, merupakan susu
yang dimasukkan ke dalam ruangan panas hingga kandungan airnya menguap
dan hanya kandungan kimiawi berupa serbuk yang tertinggal. Susu bubuk ada
beberapa jenis, yaitu susu bubuk full cream, susu bubuk half cream dan susu
skim. Susu bubuk full cream, susu bubuk dengan kandungan lemak sampai
100%. Susu bubuk half cream, susu bubuk yang kandungan lemaknya
dikurang hingga 50%. Sedangkan susu skim, susu bubuk yang kandungan
lemaknya hanya sekitar 10% (Chan, 2008).
Jenis jenis kakao yang ada didunia beberapa macam, jenis cnollo
merupakan jenis yang menghasilkan biji kakao yang mutunya sangat baik dan
dikenal sebagai kakao mulia. Farastero merupakan jenis yang banyak
diusahakan diberbagai Negara produsen coklat dan menghasilkan cokelat
yang mutunya sedang (bulk kakao) atau sering juga dikenal dengan ordinary
cacao. Jenis yang terakhir adalah jenis kakao trinitario, jenis ini dapat
menghasilkan biji yang termasuk fine flavor cacao da nada yang termasuk
bulk kakao (Heddy, 1990).
Cara pembuatan minuman cokelat saat praktikum adalah langkah
pertama yaitu menyiapkan air putih sebanyak 1000 ml, setelah diambil lalu
dimasukkan dalam panci dan dimasak hingga mendidih. Setelah mendidih
dimasukkan coklat bubuk sebanyak 50 gr, gula sebanyak 100 gr, lalu yang
terakhir dimasukkan adalah susu skim sebanyak 25 gr. Setelah susu skim
dimasukkan, dilakukan pengadukkan hingga semua homogen/tercampur
menjadi satu. Perlu diperhatikan untuk mengaduk dengan seksama, karena
bila tidak maka susu skim akan menjendal atau tidak tercampur homogen.
Dari hasil analisis uji sensori, dapat diketahui masing-masing
penambahan bahan pada tiap tiap sampelnya. Pada kode sampel 573 tidak
digunakan penambahan bahan. Kode sampel 698 dengan penambahan susu
skim sebanyak 25 gram. Serta sampel 214 dengan penambahan susu full
cream sebanyak 25 gram. Dari hasil parameter aroma yang paling disukai
oleh para responden adalah pada sampel 698 dengan penambahan susu full
cream. Kemudian untuk parameter rasa, yang paling disukai oleh para
responden adalah sampel 698 dengan penambahan susu full cream.
Selanjutnya untuk parameter warna, yang paling disukai oleh para responden
adalah sampel 698 dengan penambahan susu full cream. Sehingga dari
parameter overall pada akhirnya dapat diketahui bahwasanya sampel yang
paling disukai oleh mayoritas panelis adalah sampel 698 dengan penambahan
susu full cream, karena dengan penambahan susu full cream dapat
menghasilkan warna dan aroma yang lebih baik, serta rasa yang notabene
lebih enak. Sampel yang paling tidak disukai oleh panelis adalah sampel 573
dengan tidak dilakukan penambahan apapun. Hal ini, menyebabkan warnanya
coklat gelap menyerupai kopi dan juga rasanyapun masih terkesan pahit
sehingga tidak begitu menarik hati para panelis. Faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil uji skoring antara lain jenis bahan yang digunakan,
bahan tambahan yang digunakan, komposisi bahan, proses pembuatan, dan
kondisi panelis saat bertugas.
terutama
jenis
flavan-3-ol,
mempunyai
efek
baik
bagi
DAFTAR PUSTAKA
Atmawinata, O., Sri Mulato, S. Widyotomo, dan Yusianto. 1998. Teknik Pra
Pengolahan Biji Kakao Segar Secara Mekanis untuk Mempersingkat
Waktu Fermentasi dan Menurunkan Kemasaman Biji. Pelita Perkebunan,
Jurnal Penelitian Kopi dan Kakao, Volume 14, Nomor 1, April 1998.
Badan Standarisasi Nasional, 2009. Standar Mutu Susu Bubuk Coklat. SNI
3725:2009
Bintoro, M.H., 1977. Periode Cukup Panen, Panen dan Periode Setelah Panen
Coklat. IPB-Press, Bogor.
Chan, Levi Adhitya. 2008. Membuat Es Krim. Penerbit: PT. Agromedia Pustaka,
Jakarta Selatan.
Cooper, Karen A., Jennifer L Donovan., Andrew L Waterhouse., Gary Williamson.
2008. Cocoa And Health. A Decade of Research. British Journal of
Nutrition Vol. 9 No. 1.
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN
ACARA VI
PEMBUATAN MINUMAN COKLAT
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Nama Anggota :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
(H3114003)
(H3114010)
(H3114016)
(H3114023)
(H3114031)
(H3114040)
(H3114049)