Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

TIMBANG TERIMA
PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG ICU RSU. Dr.H. KOESNADI
BONDOWOSO

: OLEH
Kelompok III
1.
2.
3.
4.
5.
6.

EDY SUSANTO
RIZQI AMALIA
USWATUN NISA
ILHAM MAULIDIANTO
DWI FITRI
SITI FATIMAH

7. GILANG RAMADHAN
8. RIEKE RETNO
9. ENDANG PURNAWATI
10. FIRASATUL ULUM
11. SISKA PUSPITASARI
12. LILIK DWI AGUSTIN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


NURUL JADID PAITON - PROBOLINGGO
TAHUN 2016

PRAKTEK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN


KELOMPOK III
STIKES NURUL JADID PAITON - PROBOLINGGO
2016

1. Latar Belakang
Timbang terima pasien (operan) merupakan tehnik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu/laporan yang berkaitan dengan keadaan
pasien. Timbang terima pasien dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan
secara singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan
kolaboratif yang sudah dilakukan /belum dan perkembangan pasien saat itu.
Informasi yang dilakukan harus akurat sehingga kelanjutan asuhan keperawatan
dapat berjalan dengan sempurna.
Timbang terima ini dilakukan oleh ketua tim atau kepala ruangan kepada
katim(penanggung jawab dinas) dinas sore atau malam secara tertulis dan lisan.
Prosedur timbang terima di Ruang Interna RSD Dr Haryoto selama ini
sudah dilakukan setiap pergantian shift jaga, namun cara yang dilakukan belum
sesuai dengan standart baku, karena timbang terima hanya dilakukan di meja
perawat tanpa mengetahui kondisi pasien langsung dengan diwakili oleh masing
masing perawat yang mewakili shift jaga.
2. Tujuan
2.1 Tujuan umum
Setelah dilakukan timbang terima, maka mahasiswa dan perawat di
ruang Interna mampu mengkomunikasikan hasil pelaksanaan asuhan
keperawatan klien dengan baik, sehingga kesinambungan informasi
mengenai keadaan klien dapat dipertahankan.
2.2 Tujuan
1. Menyampaikan masalah, kondisi dan keadaan klien (data fokus).
2. Menyampaikan hal hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan pada klien.
3.

Menyampaikan hal hal yang penting yang perlu ditindak lanjuti oleh
dinas berikutnya.

4. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.

3. Manfaat
3.1 Bagi perawat
1. Meningkatkan kemampuan komunikasi antara perawat.
2. Menjalin suatu hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antara
perawat.
3. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap klien yang berkesinambungan.
4. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara komprehensif.
Mekanisme Kegiatan Timbang Terima
KEGIATAN
1. Perawat dari kedua shift dan
2.

WAKTU
15 menit

TEMPAT
Nurse Station

PELAKSANAAN
Karu

Karu dalam keadaan siap

Katim 1 dan 2

menyiapkan status pasien

Perawat pelaksana

dan timbang terima


3.

timbang terima dilaksanakan


setiap pergantian shift atau
operan.

4.

Karu membuka acara


timbang terima,
menyampaikan BOR, tingkat
ketergantungan pasien
(minimal, partial, total care),
jumlah pasien pulang, pasien
datang (baru).

5.

Karu dan Katim berkumpul


di ruang Nurse Station untuk
membicarakan data yang
tidak perlu dibicarakan di
depan pasien. Hal-hal yang
perlu disampaikan oleh
Katim pada saat timbang
terima :
a.

identitas klien dan


diagnosa medis.

b.

Masalah keperawatan

c.

Data yang mendukung


(subjektif dan objektif).

Aktif : Katim Lama

d.

Tindakan keperawatan
yang sudah atau belum
dilaksanakan.

e.

Pesan-pesan khusus :
pemeriksaan peunjang,
konsul, prosedur tindakan

tertentu
Perawat yang melakukan timbang

Maksimal

terima dapat melakukan validasi

3 menit di tempat tidur

tentang hal-hal yang telah

depan

ditimbang terimakan. Lama

pasien

Disamping

Aktif : Katim baru

pasien

timbang terima setiap pasien


kurang lebih 5 menit, kecuali
kondisi khusus yang memerlukan
keterangan yang lebih rinci
tentang pasien. Klarifikasi hasil
validasi data laporang timbang
terima ditanda tangani oleh kedua
Katim dan Karu.
1.
Dokumentasi Legalitas
2.

3.

reward Karu terhadap

Nurse Stastion

Karu, Katim 1 dan


2 dan perawat

perawat yang akan dan

anggota.

selesai berdinas.

Kalau ada yang

Penutupan oleh Karu.

belum jelas
didiskusikan

Kemudian dilakukan pre


conferens yang dipimpin oleh
Katim dan diikuti oleh semua
perawat yang akan berdinas atau
bertugas (anggota Tim).
Hal-hal yang perlu disampaikan
oleh Katim :
1. Katim membuka acara pre
conferens.
2. Katim melakukan
pembagian pasien kepada
anggota tim sesuai dengan
jumlah pasien saat itu.

3. Katim membacakan
rencana tindakan kepada
anggota tim untuk
melaksanakan tindakan.
4. Katim menutup jalannya
acara, dan anggota Tim
langsung melaksanakan
tugasnya masing-masing.
Pada akhir dinas dilakukan post
conferens yang diikuti oleh Katim
dan anggota tim yang berdinas.
Hal-hal yang perlu disampaikan :
1. Katim yang berdinas
membuka acara post
conferens dan
mempersilakan
anggotanya untuk
melaporkan hasil
tindakan yang telh
dilakukan pada pasien
selama berdinas.
2. anggota tim melaporkan /
menyampaikan hasil
tindakan yang telah
dilakukan.
3. Katim mencatat
(mendokumentasikan)
hasil tindakan dan
perkembangan setiap
pasien sesuai dengan
yang disampaikan oleh
anggota Tim.
4. Katim menutup jalannya
acara, dan menyampaikan
terima kasih pada
anggotanya.
Setelah dilakukan post conferens

tepatnya saat pergantian shift,


semua perawat yang telah
bertugas (berdinas) melakukan
timbang terima pada perawat
yang akan berdinas selanjutnya
Hal hal yang perlu diperhatikan :
1. Dilaksanakan tepat pada waktu, setiap pergantian shift / operan.
2. Dipimpin oleh kepala ruangan ataun Katim.
3. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan yang akan dinas.
4. Adanya unsur bimbingan, pengarahan dan tanggung jawab.
5. informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis dan menggambarkan
kondisi klien saat ini serta menjaga kerahasiaan klien.
6. timbang terima harus berorientasi pada permasalahan keperawatan klien.
7. saat timbang terima di kamar klien, menggunakan volume suara yang cukup
sehingga klien disebelahnya tidak mendengar sesuatu yang menjadi privasi bagi
klien. Sesuatu yang dianggap rahasia sebaiknya tidak dibicarakn secara langsung
di dekat klien.
Dari nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timban terima dengan
mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah keperawatan pasien,
rencana tindakan yang sudah dan belum dilaksanakan serta hal hal penting lainnya
yang perlu dilimpahkan.
Hal hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap
sebaiknya. Adanya unsur bimbingan, pengarahan serta tanggung jawab dari kedua
shift.
Informasi

yang

disampaikan

harus

akurat,

singkat,

sistematis

dan

menggambarkan kondisi klien saat ini serta menjaga kerahasiaan klien.


Saat timbang terima di kamar klien, menggunakan volume suara yang cukup
sehingga klien sebelahnya tidak mendengar sesuatu yang menjadi privacy bagi klien.
Sesuatu yang diangggap rahasia sebaiknya tidak dibicarakan secara langsung
didekat klien.
Alur Timbang Terima
Klien
Diagnosa

Diagnosa Medis
Masalah kolaboratif

Rencana

Keperawatan

Tindakan
Yang telah dilakukan

Perkembangan

Yang belum/akan

keadaan klien

dilakukan

Masalah
1. Teratasi
2. Belum teratasi
3. Teratasi sebagian
4. Timbul masalah baru

Langkah langkah :
Kedua kelompok shift dalam keadaan siap. Shift yang akan menyerahkan
dan mengoperkan perlu mempersiapkan hal hal apa yang akan disampaikan.
Perawat perawat tim menyampaikan kepada penanggung jawab shift yang
selanjutnya meliputi kondisi atau keadaan klien secara umum.
Tindakan keperawatan yang telah dilakukanm, serta yang belum
dilaksanakan sesuai dengan intervensi keperawatan.
1. Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan.
2. Penyampaian operan diatas harus dilakukan secara jelas tidak terburu bur.
3. Perawat perawat tim dan anggota.
Peran
Peran Kepala Ruang
1. Membuka acara timbang terima
2. Membacakan hasil BOR pasien hari ini
3. Memberi instruksi kapada katim untuk membacakan laporan pasien
4. Mengklarifikasi data yang sudah ada ke pasien secara langsung
5. Melakukan validasi data di nurse stasion
6. Menutup acara
Peran Ketua Tim :
1. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien kepada perawat selanjutnya yang
akan berdinas.

2. Menjelaskan masalah keperawatan utama pada perawat selanjutnya yang akan


berdinas.
3. Menjelaskan intervensi yang belum dan telah dilakukan terhadap perawat
selanjutnya yang akan berdinas.
4. Menjelaskan tindakan selanjutnya kepada perawat selanjutnya yang akan
berdinas.
5. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang diambil pada perawat selajutnya yang
akan berdinas.
Peran Anggota Tim :
1. Membantu dalam pelaksanaan aspek kepada perawat selanjutnya yang akan
berdinas.
2. Bekerja sama dengan anggota tim kepada perawat selanjutnya yang akan
berdinas.
3. Memberi laporan tentang perkembangan kondisi pasien kepada perawat
selajutnya yang akan berdinas.
Pelaksanaan Timbang Terima
Hari / tanggal

: Kamis, 1 September 2016

Pukul

:13.00 14.00

Topik

: Aplikasi peran, pelaksanaan timbang terima

Tempat

: Ruang ICU RSU dr.H. Koesnadi Bondowoso

Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
Media :
1. Status Klien
2. Buku timbang terima
3. Alat tulis
4. Sarana dan Prasarana perawatan
Pengorganisasian
Kepala Ruangan

: Siska Puspitasari

Katim 1

: Endang

Katim 2

: Ilham Maulidianto

PP Tim 1
PP Tim 2

Pagi

: Gilang, Dwi Fitri, Lilik

Sore

: Edy, Rieke, Rizqi

Pagi

: Ulum, Endang

Sore

: Uswatun Nisa, Siti Fatimah

DAFTAR PUSTAKA
Nancy & Patricia (2005). Dokumentasi Keperawatan suatu pendekatan proses
keperawatan. Jakarta: EGC
Nursalam, (2015), Manajemen keperawatan : Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan
Profesional, Jakarta : Salemba Medika
Nursalam. (2001). Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik :
Jakarta : Salemba Medika

MATERI
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT TIMBANG TERIMA
1. Pengertian
Format

timbang

terima

adalah

format

yang

digunakan

untuk

mendokumentasikan permasalahan yang dihadapi klien, rencana (intervensi)


keperawatan yang telah, belum / akan dilaksanakan dari katim shift dinas saat itu
kepada katim shift dinas berikutnya.
2. Tujuan
Sebagai petunjuk atau acuan untuk mempermudah proses pelaksanaan
timbang terima secara konprehensif.
3. Petunjuk umum

Nama klien / usia diisi dengan identitas klien

Kelas diisi dengan kelas ruangan yang ditempati klien

Tanggal diisi sesuai dengan tanggal saat dilakukan timbang terima

Diagnosa medis diisi dengan diagnosa terbaru yang dibuat dokter

Kolom pertama adalah Asuhan Keperawatan, merupakan beberapa petunjuk


poin yang harus di tulis perawat meliputi : masalah keperawatan, data
subjektif dan objektif, intervensi keperawatan yang sudah dilaksankan,
intervensi keperawatan yang belum / akan dilaksanakan dan pesan khusus.

Kolom kedua, ketiga dan keempat adalah tempat mengisi keadaan klien pada
saat itu dengan menggunakan acuan pada kolom pertama. Pengisian format
ditulis sesuai dengan shift jaga masing masing.

Terakhir, katim dinas saat itu dan yang akan dinas berikutnya menandatangani
laporan dan menuliskan nama jelas serta mengetahui kepala ruangan.

PRAKTIK MANAJEMEN KELOMPOK 1II


STIKES NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO

DI RUANG ICU RSU dr.H. KOESNADI BONDOWOSO


FORMAT TIMBANG TERIMA
Nama Klien / Usia

Tgl

..

Dx Medis

Asuhan Keperawatan

Timbang terima
Shift Pagi

Shift Sore

Shif Malam

Katim pagi :

Katim sore :

Katim malam :

Katim sore :

Katim malam :

Katim pagi :

Masalah keperawatan
Data subjektif dan objektif
Intevensi

keperawatan

sudah dilakukan
Intervensi

keperawatan

belum / akan dilaksanakan


Laporan Khusus

Tanda tangan

Karu :

Bondowoso, 1 September 2016


Penanggung Jawab Kegiatan

( Siska Puspitasari )

,Mengetahui

Pembimbing Klinik

(Djoyo Utomo, S.Kep,Ns)

Pembimbing Akademik

(Sri Astutik, S.Kep,Ns, M.Kes)

Anda mungkin juga menyukai