Anda di halaman 1dari 24

BGI yang berkaitan dengan

batuan Sedimen

Jurusan Teknik Geologi


Sekolah Tinggi Teknologi Nasional
Yogyakarta

Adi Prabowo

Kelompok Bahan Galian ini dibagi menjadi 2


kelompok :

1.Sub kelompok A yang merupakan bahan galian


industri yang berkaitan dengan batugamping

2.Sub kelompok B yang merupakan bahan galian


industri yang berkaitan dengan batuan sedimen
lainnya.

1. Sub Kelompok A

BATUGAMPING

dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara


organik, secara mekanik, atau secara kimia.
Sebagian besar batu gamping yang terdapat di alam
terjadi secara organik, jenis ini berasal dari
pengendapan cangkang/rumah kerang dan siput,
foraminifera atau ganggang, atau berasal dari kerangka
binatang koral/kerang.
dapat berwarna putih susu, abu muda, abu tua, coklat
bahkan hitam, tergantung keberadaan mineral
pengotornya.

Syarat Pembentukan Batugamping


Pembentukannya tergantung aktivitas
organisme (98% dari organisme)
Sirkulasi air yang baik berguna untuk
membawa makanan dan pergantian
oksigen.
Air laut yang bersih dan tidak dikotori
sedimen
Salinitas Normal
Temperatur air yang hangat 18-30o
Dangkal, karena harus mendapat penetrasi
sinar matahari

Potensi batugamping di Indonesia sangat besar dan tersebar


hampir merata di seluruh kepulauan Indonesia. Sebagian besar
cadangan batu kapur Indonesia terdapat di Sumatera Barat.
Pada umumnya deposit batugamping ditemukan dalam bentuk
bukit (KARS).

Batugamping/Limestone (CaCO3) banyak


digunakan, antara lain sebagai:
Bahan baku semen portland
Bahan untuk menurunkan kadar
sulfur
Penurunan kadar asam air
Industri pupuk
Penetral limbah
Ekstraksi peleburan besi
Separator (pemisah) logam
mulia

Bahan pembuat cat


Bahan keramik
Pemadam api
Lumpur Pengeboran
Pengkristal gula pasir
Penjernih sawit/minyak kelapa

Potensi dan Cadangan

Penambangan terbuka dalam bentuk Quarry


tipe sisi bukit (Side hill type)

DOLOMIT
secara teoritis mengandung : 45,6% MgCO3 dan 54,4% CaCO3
rumus kimia mineral dolomit dapat ditulis meliputi :
CaMg(CO3)2 atau CaxMg1-xCO3, nilai x lebih kecil dari satu.
umumnya terjadi karena proses leaching/peresapan unsur
magnesium dari air laut kedalam batugamping (Dolomitisasi)
dimana kalsit berubah menjadi dolomit/diendapkan tersendiri
sebagai endapan evaporit

Berdasarkan jumlah mineral / unsur dolomit


(MgCO3) maka dibedakan :
CaCO3 = 100% : batugamping
CaCO3 10% MgCO3 : batugamping dolomitan
CaCO3 45% MgCO3 : dolomit

SIFAT FISIK DOLOMIT :


berwarna putih keabu-abuan/kebiru-biruan
kekerasan 3,50 - 4,00
bersifat pejal
BJ antara 2,80 - 2,90
berbutir halus - kasar
mempunyai sifat mudah menyerap air
mudah dihancurkan

Manfaat Dolomite :
Dalam tungku pemanas/pencair
meningkatkan pH tanah
Dalam industri cat sebagai pengisi
Industri kaca, plastik, kertas
Bahan pembuat semen

Pembersih air
Industri ban
Play wood
Industri obat-obatan dan kosmetik
Campuran makanan ternak
industry keramik

Penyebaran dolomit yang cukup besar terdapat di


Propinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur dan Madura dan Papua.
Di beberapa daerah sebenarnya terdapat juga potensi
dolomit, namun jumlahnya relatif jauh lebih kecil dan
hanya berupa lensa-lensa pada endapan batugamping

KALSIT
mineral utama pembentuk batugamping,
dengan unsur kimia pembentuknya terdiri dari
kalsium (Ca) dan karbonat (CO3)
Sifat fisika dari kalsit :
Tidak berwarna dan transparan
Sistem kristal Heksagonal
BJ : 2,71
Berbutir halus - kasar;
Kekerasan 3
dapat terbentuk sebagai
stalaktit
Bentuk prismatik; tabular; pejal;

Genesa dan mineralogi Endapan kalsit merupakan hasil


restrukturisasi batugamping yang mengkristal setelah
mengalami proses pelarutan.
Umumnya terjadi pada batugamping/marmer dalam
masa kristalin yang berlapis dan berupa stalaktit dan
stalakmit.

Penggunaan (didasarkan sifat fisik dan


kimianya) yaitu :
a. Pertanian
Kalsit di sini bermanfaat sebagai pemupukan tanah
b. Industry kimia
memproduksi kaustik soda dan alkali lainnya
Light calcite berfungsi sebagai filler, extender coating pada
industry kertas, cat, karet farmasi dan plastik
Heavy calcite digunakan dalam industry keramik, gelas, barangbarang gelas, kimia

c. Industry makanan
pemurnian gula bit
mengolah sisa produk pada pabrik pengawetan
mengurangi keasaman buah kalengan
d. Industri metalurgi
dalam pembuatan baja sebagai fluks yang berfungsi
untuk mengikat material pengotor/slag, seperti fosfor,
belerang, silika dan alumina

Kalsit terdapat di sepanjang pantai barat Sumatera,


Jawa bagian selatan dan utara (sebagian kecil).
Endapan kalsit sebagian besar diketemukan dalam
bentuk lensa-lensa/merupakan asosiasi endapan mineral
lain

GIPSUM
Gipsum (CaSO4.2H2O) mempunyai
kelompok yang terdiri dari batuan gypsum,
gipsit alabaster, satin spar, dan selenit.
Sifat fisik Gipsum :
berwarna putih
lunak,
pejal,

kekerasan 1,5 2
berat jenis 2,31 2,35,

ornamen bangunan/ rumah,


sebagai bahan tambahan semen Portland
alat kesehatan dan kimia.

MARMER
Marmer/batu pualam merupakan batuan hasil proses
metamorfosa atau malihan dari batu gamping akibat
kontrol P dan T yg cukup tinggi.
Pengaruh suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya
endogen menyebabkan terjadi rekristalisasi pada
batuan tersebut membentuk berbagai foliasi mapun
non foliasi.
Akibat rekristalisasi struktur asal batuan membentuk
tekstur baru dan keteraturan butir.

Potensi:

Marmer akan selalu berasosiasi keberadaanya dengan


batugamping.
Setiap ada marmer akan selalu ada batugamping, walaupun
tidak setiap ada batugamping akan ada marmer.

Anda mungkin juga menyukai