id
Mechanical Engineering
BAGIAN I
Tujuan utama mempelajari mekanika kekuatan bahan adalah untuk
menyediakan tenaga ahli dalam meneliti dan merancang berbagai struktur-struktur
mesin dan model pembebanan.
Nb : Sebelum mempelajari mekanika kekuatan bahan, sebaiknya mempelajari statika
struktur terlebih dahulu.
Beberapa hal yang harus dikuasai antara lain :
A. KONSEP TEGANGAN
Sebuah bahan yang menerima beban eksternal akan memberi reaksi yang
berupa gaya dalam, yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan. Besarnya gaya
persatuan luas pada bahan tersebut disebut sabagai tagangan. Adapun gaya (beban)
yang terjadi selama pemberian beban adalah :
1. Gaya (beban) aksial
Gaya aksial adalah gaya yang menyebabkan suatu material
memanjang/memendek dengan arah aksial atau biasa disebut
dengan gaya normal.
Dimana A adalah luas penampang yang menahan P
Intensitas gaya yang terbagi pada luasan seluas A disebut tegangan,
(sigma)
Maka dapat ditentukan persamaan dari
=
P adalah resultante gaya internal di penampang A
P = satuan gaya (N)
A = satuan luas (m2)
= tegangan (N/m2)
1 N/m2 = 1 pascal (disingkat Pa)
1 kN/m2 (kilo newton) = 103 N/m2 = 103 Pa = 1 kPa (kilo pascal)
1 MPa (mega pascal) = 106 Pa = 106 N/m2
1 GPa (giga pascal) = 109 Pa = 109 N/m2
Beban aksial tegangan normal
Publish in www.wahyukurniawan.web.id
Mechanical Engineering
Tegangan normal merupakan tegangan pada bidang yang tegak lurus dengan
arah gaya. =
rata-rata semua titik pada penampang A. Pada umumnya tegangan di suatu titik tidak
sama dengan tegangan rata-rata. Tetapi dalam prakteknya, tegangan ini dianggap
seragam, kecuali pada titik beban, atau adanya konsentrasi tegangan.
Tegangan Tekan
Tegangan Tarik
Tegangan tarik adalah tegangan
yang diakibatkan beban tarik atau
beban yang arah nya tegak lurus
meninggalkan luasan permukaan.
Suatu benda yang statis, jika dipotong harus tetap statis resultante gaya = 0
(F=0)
Contoh sederhana :
1.
Publish in www.wahyukurniawan.web.id
Mechanical Engineering
F x 0 Ax C x
C x Ax 40 kN
F y 0 A y C y 30 kN 0
A y C y 30 kN
0 Ay 0.8 m
Ay 0
A x 40 kN C x 40 kN C y 30 kN
METODE JOINS
Publish in www.wahyukurniawan.web.id
Mechanical Engineering
FB 0
FAB FBC 30 kN
4
5
3
FAB 40 kN
FBC 50 kN
Analisis Tegangan
Yang menjadi pertanyaan adalah apakah struktur diatas aman untuk menahan
beban sebesar 30 kN?
Dari hasil analisis diperoleh :
FAB = 40 kN (tekan)
FBC = 50 kN (tarik)
Yang paling rentan terhadap fracture adalah batang yang menerima beban tarik. Pada
setiap bagian melalui batang BC memiliki internal force sebesar 50 kN. Besarnya
tegangan dari BC adalah :
BC
P
50 10 3 N
159 MPa
A 314 10 - 6 m 2
P
A
d2
4
4A
all
50 10 3 N
100 10 6 Pa
500 10 6 m 2
4 500 10 6 m 2
2 . 52 10 2 m 25 . 2 mm
Publish in www.wahyukurniawan.web.id
Mechanical Engineering
100
100
-200
- 200 artinya batang tersebut mengalami gaya tekan.
1 = 100 /0,0000785 = 2206434N/m2 = 2,206 MPa (tarik)
2 = -200/0,0003141 = -636739.89 N/m2 = -0,636 MPa (tekan)
3. Gaya (beban) geser
Gaya geser adalah gaya yang menyebabkan suatu material tergeser searah
beban.
Tegangan Geser
Tegangan geser adalah tegangan yang diakibatkan oleh gaya yang arahnya
sejajar dengan luasan permukaan (gaya tangensial).
A = luas penampang yang menahan beban P
Tegangan yang terjadi pada luasan A disebut tegangan geser, (tau)
P
rata2
A
Jika permukaan geser hanya satu, maka disebut geseran tunggal
Publish in www.wahyukurniawan.web.id
Mechanical Engineering
Jika permukaan geser dua, maka disebut geseran ganda, sehingga tegangan geser
Ps
menjadi :
s
2A
P
P
A
td
Contoh :
Dua buah batang disambung seperti pada gambar di bawah
Jika tegangan tarik maksimum batang 100N/mm2 dan tegangan geser pin 80 N/mm2.
Hitung diameter batang dan pin ?
Jawab : P = 80 KN = 80000 N, f t = 100 N/mm2, f s = 80 N/mm2
Publish in www.wahyukurniawan.web.id
Mechanical Engineering
a.
Batang
b.
Pt
A
80000
100
A
D 2
A = 800 =
4
Pin
Ps
2A
80000
80
2A
A = 400 =
D = 32 mm
D p
Dp = 25,23 mm
V P sin
Besarnya tegangan normal dan geser rata-rata pada bidang miring dapat
dituliskan sbb :
F
P cos
P
cos 2
A
A
A0
0
cos
V
P sin
P
sin cos
A
A
A0
0
cos
Publish in www.wahyukurniawan.web.id
Mechanical Engineering
= 90 = 0
Pada maks, maka = P/2A0
pada = 0 = 0
= 90 = 0
maksimum di = 45 maks = P/2A0
Contoh Soal
w
working stress