Anda di halaman 1dari 11

8

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Konsep Hemoglobin
2.1.1

Pengertian Hemoglobin
Berbagai reteratur menjelaskan tentang kadar Hemoglobin untuk
penentuan Status Anemia Gizi Besi, menyatakan Hemoglobin (Hb) adalah
bentuk konjugasi Fe dengan protein dalam bentuk aktif sebagai ferro yang
berfungsi mentranspor CO2 dari jaringan keparu-paru untuk diekskresikan
kedalam udara pernapasan dan membawa O2 dari paru-paru ke sel-sel
jaringan. Hemoglobin terdapat di dalam sel darah merah ( Arali, 2008).
Hemoglobin adalah protein majemuk yang tersusun atas protein
sederhana yaitu globin dan radikal prostetik yang berwarna, yang disebut
heme. Protein ini terdapat dalam butir-butir darah merah dan dapat dipisahkan
daripadanya dengan cara pemusingan. Berat molekulnya yang ditentukan
dengan ultrasentrifuge sebesar 68.000, merupakan protein pertama yang
diperoleh dalam bentuk hablur (Manuaba, 2001).
Hemoglobin merupakan protein pembawa oksigen dalam darah. Tiap
liter darah mengandung kira-kira 150 gr hb. Kadar hemoglobin adalah jumlah
K Fe (CN) akan diubah menjadi methemoglobin yang kemudian diubah
3
6
menjadi hemoglobin sianida (HiCN) oleh KCN dengan batas ambang berat
bila Hb < 8 gr/dl, anemia ringan jika Hb > 8 11 gr/dl dan normal pada ibu
hamil Hb > 11 gr/dl (Manuaba, 2001).

2.1.2 Kadar Hemoglobin (Hb)

Kadar hemoglobin ialah ukuran pigmenrespiratorik dalam butiran-butiran


darah merah (Costill, 1998). Jumlah hemoglobin dalam darah normal adalah
kira-kira 15 gram setiap 100 ml darah dan jumlah ini biasanya disebut 100
persen (Evelyn, 2009). Batas normal nilai hemoglobin untuk seseorang sukar
ditentukan karena kadar hemoglobin bervariasi diantara setiap suku bangsa.
Namun WHO telah menetapkan batas kadar hemoglobin normal berdasarkan
umur dan jenis kelamin (WHO dalam Arisman, 2002).
Menurut WHO dalam arisman (2002) Kadar normal HB adalah anak usia
6 bulan - 6 tahun 11 gr/dl, anak 6 tahun - 14 tahun 12 gr/dl, pria dewasa 13 gr/dl,
Ibu hamil 11 gr/dl dan wanita dewasa 12 g/dl.

2.1.3

Penyebab Rendahnya Hemoglobin


Menurut Depkes RI (2004) dalam Arali ( 2008), penyebab rendahnya

Hemoglobin adalah salah satu atau lebih dari keadaan berikut :


a. Zat besi yang masuk melalui makanan tidak mencukupi kebutuhan
b. Meningkatnya kebutuhan tubuh
c. Pendarahan yang disebabkan oleh infeksi cacing tambang, malaria dan lainlain
Sedangkan menurut Diane.M (2009), defisiensi zat besi biasanya di
akibatkan oleh penurunan asupan zat besi, kebutuhan yang berlebihan, infeksi
kronis dan pendarahan akut atau kronis.
2.1.4

Akibat Yang Terjadi Bila Kekurangan Hemoglobin Pada Ibu Hamil

a. Anemia Gizi
Anemia gizi adalah kekurangan kadar (Hb) dalam darah yang
disebabkan karena kekurangan zat besi yang (Fe) diperlukan untuk
pembentukan haemoglobin. Sebagian besar anemia terjadi pada ibu hamil

10

karena kekurangan zat besi (Fe) yang disebut anemia kekurangan zat besi
atau anemia gizi besi (Muryanti, 2006).
Anemia gizi besi dapat terjadi karena kandungan zat besi (Fe) yang
berasal dari makanan yang dikonsumsi ibu hamil tidak mencukupi kebutuhan
dimana makanan yang kaya akan kandungan
b. Anemia defisiensi zat besi (Fe)
Anemia defisiensi zat besi (Fe) merupakan anemia yang terjadi
karena kebutuhan zat besi (Fe) untuk erithopoetic tidak cukup, biasanya
ditandai dengan eritrosit mikrositik, kadar besi serum rendah, satu rasi
transferin mengurang dan tidak adanya zat besi (Fe) pada sumsum tulang
dan tempat cadangan zat besi (Fe) yang lain. Pemeriksaan dan
pengawasan haemoglobin dapat dilakukan dengan menggunakan alat
Sahli. Berkurangnya kadar haemoglobin pada wanita hamil menurut
WHO adalah, normal (11 gr%), anemia ringan (10-11 gr%), anemia
sedang (7-0 gr%), anemia berat (<7 gr%).
Pada ibu hamil jika terjadi anemia defisiensi zat besi (Fe) dapat
menimbulkan perdarahan sebelum atau saat persalinan, meningkatnya
risiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR <2,5 kg).
Pada anemia berat, bahkan dapat menyebabkan kematian ibu atau
bayinya, untuk itu dibutuhkan suatu penangganan defisiensi zat besi (Fe)
melalui pencegahan dengan memberikan tablet zat besi (Fe) pada ibu
hamil yang dibagikan pada waktu memeriksakan kehamilan, dimana

11

suplemen tablet besi (Fe) merupakan salah satu cara yang paling efektif
meningkatkan kadar zat besi (Fe) dalam jangka pendek (BPS, 2005).
Menurut Prawiroharjo dan Winkjoastro (2000), kurangnya kadar
hemoglobin dalam kehamilan dapat menyebabkan terjadinya abortus; partus
imatur/premature; kelainan congenital; pendarahan antepartum; gangguan
pertumbuhan janin dalam rahim; menurunnya kecerdasan setelah bayi
dilahirkan dan kematian perinatal

2.1.5 Faktor yang mempengaruhi Kadar Hb


a. Status gizi
Menurut Parakkasi, Besi dibutuhkan untuk produksi
hemoglobin, sehingga anemia gizi besi akan menyebabkan
terbentuknya

sel

darah

merah

yang

lebih

kecil

dan

kandungan hemoglobin yang rendah. Besi juga merupakan


mikronutrien essensil dalam memproduksi hemoglobin yang
berfungsi mengantar oksigen dari paru-paru, jaringan tubuh,
untuk dieksresikan ke dalam udara pernafasan, sitokrom, dan
komponen

lain

pada

sistem

enzim

pernafasan

seperti

sitokrom oksidase, katalase, dan peroksidase. Besi berperan


dalam sintesis hemoglobin dalam sel darah merah dan
mioglobin dalam sel otot. Kandungan 0,004 % berat tubuh
(60-70%) terdapat dalam hemoglobin yang disimpan sebagai
ferritin di dalam hati, hemosiderin di dalam limpa dan
sumsum tulang (Zarianis, 2006).

Kurang lebih 4% besi di dalam tubuh berada sebagai mioglobin


dan senyawa-senyawa besi sebagai enzim oksidatif seperti sitokrom dan

12

flavoprotein. Walaupun jumlahnya sangat kecil namun mempunyai


peranan yang sangat penting. Mioglobin ikut dalam transportasi oksigen
menerobos sel-sel membran masuk kedalam sel-sel otot. Sitokrom,
flavoprotein, dan senyawa-senyawa mitokondria yang mengandung besi
lainnya, memegang peranan penting dalam proses oksidasi menghasilkan
Adenosin Tri Phosphat (ATP) yang merupakan molekul berenergi tinggi.
Sehingga apabila tubuh mengalami anemia gizi besi maka terjadi
penurunan kemampuan bekerja. Pada anak sekolah berdampak pada
peningkatan absen sekolah dan penurunan prestasi belajar (WHO dalam
Zarianis, 2006).
Menurut Kartono J dan Soekatri M, Kecukupan besi yang
direkomendasikan adalah jumlah minimum besi yang berasal dari
makanan yang dapat menyediakan cukup besi untuk setiap individu yang
sehat pada 95% populasi, sehingga dapat terhindar kemungkinan anemia
kekurangan besi (Zarianis, 2006).
Metode penilaian yang digunakan untuk memantau status gizi ibu
hamil adalah dengan cara metode pengukuran langsung (antropometri)
yaitu pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA), metode ini digunakan
untuk mendeteksi adanya Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Wanita
Usia Subur (WUS) (Supariasa I, 2001).
Standar LILA sebagai berikut :
a. Jika LILA kurang dari 23,5 cm berarti status gizi ibu hamil kurang
b. Jika LILA sama atau lebih dari 23,5 cm berarti status gizi ibu hamil
baik (Supariasa I, 2001).

13

Batas kadar Hb normal pada ibu hamil adalah sebagai berikut :


a. Kadar Hb normal pada ibu hamil adalah 11 g/dl
b. Kadar tidak normal Hb, bila Hb < 8 gr/dl (anemia berat), jika Hb
> 8 10 gr/dl (anemia ringan) (Arisman, 2010

b. Pekerjaan
Pekerjaan adalah

perbuatan yang dilakukan secara tidak

terputus secara terang-terangan dan dalam kedudukan tertentu.


Wanita yang mempunyai pekerjaan diluar rumah lebih cepat mendapat

informasi dibandingkan ibu yang tidak bekerja (Widjaja, 2005).


Banyak ibu-ibu bekerja mencari nafkah, baik untuk kepentingan
sendiri maupun keluarga. Faktor bekerja saja nampak belum berperan
sebagai timbulnya suatu masalah pada ibu hamil, tetapi kondisi kerja yang
menonjol, aktifitas yang berlebih dan kurangnya istirahat saat bekerja
berpengaruh pada kurangnya zat besi. Selain itu penyediaan makanan dari
perusahaan tempat ibu hamil bekerja yang tidak sesuai dengan kebutuhan
gizi ibu hamil akan berisiko kekurangan anemia gizi (Depkes, 2002)
Beban kerja yang berat pada ibu yang melakukan peran
ganda

dan

beragam

akan

dapat

mempengaruhi

status

kesehatan ibu dan gizi anaknya (Ubaidah, 2012).

Ada beberapa jenis pekerjaan yaitu:


a. Pekerjaan dinas pemerintahan yang melayani rakyat misalnya:
pencatat sipil, pencatatan perkawinan, peradilan, kepolisian dan lainlain
b. Pekerjaan wiraswasta atau wirausaha yaitu pekerjaan yang mampu
menghadirkan pekerjaan bagi dinya sendiri dan juga orang lain

14

c. Pekerjaan bidang pertanian atau banyak dikembangkan dalam


lingkungan dan holtikultura
d. Pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari yang sering di kaitkan
dengan lingkungan rumah dan sekitar halaman atau disebut juga
pekerjaan ibu rumah tangga (Ningsih, 2007)
c. Pendapatan keluarga
Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya
suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status
sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang
( Erfandi, 2009).
Sedangkan menurut Soetjiningsih (2004) status sosial ekonomi
adalah gambaran tentang keadaan seseorang atau suatu masyarakat
yang ditinjau dari segi sosial ekonomi, gambaran itu seperti tingkat
pendidikan, pendapatan dan sebagainya. Status ekonomi kemungkinan
besar merupakan pembentuk gaya hidup keluarga. Pendapatan keluarga
memadai akan menunjang tumbuh kembang anak. Karena orang tua
dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik primer maupun skunder
(Suparyanto, 2010).
Berdasarkan peraturan Gubernur Aceh tahun 2012 upah
minimal regional untuk daerah Aceh sebesar
bulan.

Ini

menggambarkan

bahwa

1.550.000./per

penghasilan

keluarga

minimal untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar keluarga di


Aceh adalah Rp. 1.550.000/ bulan. Penghasilan menurut

15

(Pergub Aceh) 2 kategori yaitu : cukup bila Rp. 1.550.000 dan


kuran bila < Rp.1.550.000 (Pergub Aceh, 2012)

2.2. Konsep Kehamilan


2.2.1 Pengertian Hamil
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin
lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir (Saifudin, 2006).
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba,
2008).
Kehamilan

merupakan

proses

yang

diawali

dengan

adanya

pembuahan (konsepsi), masa pembentukan bayi dalam rahim, dan diakhiri


oleh lahirnya sang bayi (Monika, 2009).
2.2.2

Pembagian Masa Kehamilan

Menurut Suparyanto (2012), kehamilan dibagi dalam triwulan, yaitu :


a.
b.
c.

Triwulan pertama dimulai dari konsepsi 0-12 minggu.


Triwulan kedua dari 13-28 minggu.
Triwulan ketiga dari 29-40 minggu.

2.2.3

Kebutuhan Gizi Selama Kehamilan


Menurut Suparyanto (2011), dengan terjadi kehamilan, metabolisme

tubuh mengalami perubahan yang mendasar, perubahan metabolisme yang


mendasar antara lain :
1. Metabolisme basal naik sebesar 15% sampai 20% dari semula, terutama
pada trimester ketiga.
2. Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq per liter
menjadi 145 mEq per liter disebabkan hemodilusi darah dan kebutuhan
mineral yang diperlukan janin.

16

3. Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan


perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan, dan persiapan
laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar gr/kg BB
atau sebutir telur ayam sehari.
4. Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein.
5. Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil: kalsium 1,4 gram setiap hari, 30
sampai 40 gram untuk pembentukan tulang janin, fosfor, rata-rata 2 gram
dalam sehari, zat besi, 800 mgr atau 30 sampai 50 mgr sehari, dan air, ibu
hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi retensi air.
6. Berat badan ibu hamil bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama
kehamilan atau terjadi kenaikan berat badan sekitar kg/minggu.
Sedangkan menurut Asrinah (2010), nutrisi ibu hamil yang harus
dipenuhi adalah sebagai berikut :
a. Kalori
Jumlah kalori yang diperlukan ibu hamil adalah 2500 kalori perhari
b. Protein
Jumlah protein yang dibutuhkan ibu hamil adalah 85 gram perhari.
Sumber protein tersebut bisa diperoleh dari tumbuh-tumbuhan atau
hewani.
c. Kalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 kg per hari. Kalsium dibutuhkan
untuk pertumbuhan janin, terutama bagi pengembangan otot dan rangka.
d. Zat besi
Diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlah 30 mg perhari
terutama setelah trismester kedua.
e. Asam folat
Jumlah asam folat yang dibutuhkan ibu hamil sebesar 400 mikro gram
perhari
f. Air

17

Air menjaga keseimbangan tubuh, karena itu dianjurkan untuk minum 68 gelas (1500-2000 ml) air, susu dan jus tiap 24 jam.

2.3

Kerangka Teoritis
Berdasarkan intisari teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang
ditemukan

pada bab sebelumnya, maka kerangka teoritis penelitian ini

dapat digambarkan sebagai berikut :.

Zarianis ( 2006)
- Asupan gizi

Faktor- faktor yang


berhubungan dengan
kadar Hb selama
kehamilan

Depkes (2002)

Pekerjaan

Erfandi, (2009)
- Pendapatan
keluarga

Gambar.2.1. Kerangka teoritis

18

Anda mungkin juga menyukai