Laporan Praktek Kimia
Laporan Praktek Kimia
PRAKTIKUM KIMIA
JURUSAN
KELOMPOK
: II (Dua)
Disusun oleh :
DISUSUN OLEH:
1.
2.
3.
4.
SRIYONO
ROMADHON
WILI BRODUS LABA
YOGA PRATAMA
: 551316/A
: 551315/A
: 551317/A
: 551318/A
2014
1. KECEPATAN REAKSI
I. TUJUAN
Setelah melaksanakan praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat :
1. Mahasiswa
dapat
memahami
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
mengetahui pengaruh
temperatur terhadap
kecepatan reaksi.
II. KESELAMATAN KERJA
1. Bila bekerja dengan peralatan bertenaga listrik, lihat terlebih dahrlu
tegangan jaringan listrik yang ada. Pastikan tangan dalam kondisi
kering.
2. Bila sudah selesai dipakai, karena masih panas, hot plate (pemanas)
agar diletakkan di tempat yang aman.
3. Hati-hati bekerja dengan larutan kimia (lihat MSDS) .
III. TEORI DASAR
1. Kecepatan Reaksi.
Kecepatan reaksi dapat didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi
per satuan waktu, yaitu bertambahnya konsentrasi produk dan
berkurangya konsentrasi reaktan.
Misalnya: A + B C + D
Ditinjau terhadap berkurangnya reaktan :
A rA berkurangnya reaktan A
B rB berkurangnya reaktan B
Page 1
Page 2
No
Konsentrasi NaS2O3
Na2S2O3 (a)
Akuades (b)
a / (a+b)
5/6
2/3
1/2
1/3
1/6
Page 3
Konsentrasi Na2S2O3
Waktu (detik)
38
5/6
40
2/3
42
1/2
60
1/3
95
1/6
228
Temperatur Percobaan (o C)
Waktu (detik)
29
30
34
28
39
18
44
16
49
10
54
Laporan Kimia
Page 4
VIII. PERTANYAAN
1. Perubahan apa yang terjadi saat terjadinya reaksi.
2. Buatlah grafik dari :
a. Konsentrasi zat (absis) Vs kecepatan reaksi (ordinat)
b. Temperatur (absisi) Vs kecepatan reaksi (ordinat)
c. Sebutkan faktor-faktor yang lain yang mempengaruhi kecepatan
reaksi.
Jawab:
1. Terjadi perubahan warna, larutan yaang semula berwarna jernih lama
kelamaan berubah menjadi keruh dan berwarna putih.
2.
100
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Konsentrasi
30
35
40
45
50
55
60
Temperatur (oC)
Page 5
X. KESIMPULAN
a. Semakin besar konsentrasi akuades dan semakin sedikit konsentrasi
Na2S2O3 maka kecepatan reaksi semakin lama ;
b. Semakin tinggi suhu maka kecepatan reaksi juga semakin cepat;
c. Reaksi yang terjadi adalah perubahan warna larutan menjadi keruh.
Laporan Kimia
Page 6
2. REAKSI PENGGARAMAN
I. TUJUAN
Setelah melaksanakan praktikum ini diharapkan:
1. Mahasiswa dapat memahami reaksi penggaraman.
2. Mahasiswa dapat mengetahui hasil dari reaksi penggaraman.
II. KESELAMATAN KERJA
1. Saat bekerja dengan HNO3 dan H2SO4 pekat harus dilakukan di almari
asam.
2. Tabung reaksi yang digunakan untuk mereaksikan logam dengan asam
pekat tersebut tinggalkan saja di almari asam.
3. Hati-hati bekerja dengan larutan kimia (lihat MSDS).
III. TEORI DASAR
Metoda Penggaraman adalah metoda titrimetri yang merupakan reaksi
penetralan antara larutan asam dan basa menghasilkan garam dan air.
Garam dapat berupa endapan maupun larutan.
IV. BAHAN DAN PERALATAN
a. Bahan
1. Logam : Al; Cu; Fe; dan Zn
2. Larutan HNO3 Pekat
3. Larutan H2SO4 Pekat dan H2SO4 5 %
4. Larutan HCI 5 %
5. Larutan KOH 5 %
6. Larutan BaCl2 5 %
7. Larutan MgCl2 5 %
8. Larutan Pb (NO3)2 5 %
9. Larutan ZnSO4 5 %
10. Larutan Na2CO3 5 %
11. Larutan CuSO4 5 %
b. Peralatan
1. Rak tabung reaksi
2. Tabung reaksi
V. LANGKAH KERJA
1. Siapkan 12 tabung reaksi, rnasing-masing diberi tanda nomor.
Laporan Kimia
Page 7
Catatan :
Penambahan bahan kimia ke dalam tabung reaksi cukup dengan
sistem tuang langsung dari botol bahan kimia. Setiap penambahan
kira - kira 1/8 tinggi tabung reaksi.
Amati dan catat perubahan yang terjadi selanra reaksi. Apakah
timbul gas, timbul endapan (tuliskan warna endapannya) atau justru
tidak tirnbul reaksi.
2. Selanjutnya lakukan langkah kerja sebagai berikut :
Tabung 1 diisi logam Al, kemudian ditambahkan larutan HCI.
Tabung 2 diisi logam Al, kemudian ditambahkan larutan KOH.
Tabung 3 diisi logam Cu, kemudian ditambahkan larutan HCI.
Tabung 4 diisi logam Fe, kemudian ditambahkan larutan HCI.
Tabung 5 diisi logam Zn, kemudian ditambahkan larutan HCI.
Tabung 6 diisi logam Cu, kemudian ditambahkan larutan HNO 3
pekat.
Tabung 7 diisi logam Fe, kemudian ditambahkan larutan H 2SO4
pekat.
Tabung 8 diisi larutan BaCl2, kemudian ditambahkan larutan H2SO4.
Tabung 9diisi larutan MgCl2, kemudian ditambahkan larutan Pb
(NO3)2.
Tabung 10 diisi larutan CuSO4, kemudian ditambahkan larutan
KOH.
Tabung 11 diisi larutan ZnSo4, kemudian ditambahkan larutan KOH.
Tabung 12 diisi sedikit endapan dari tabung 11, kemudian
tambahkan KOH berlebihan.
Laporan Kimia
Page 8
Pengamatan
Al + HCl
Al + KOH
Cu + HCl
Fe + HCl
Zn + HCl
Cu + HNO3 pekat
Fe + H2SO4 pekat
BaCl2 + H2SO4
MgCl2 + Pb (NO3)2
10
CuSO4 + KOH
11
ZnSo4 + KOH
12
setelah + 20 menit
Ada endapan berupa gel
Endapan No. 11 larut dalam KOH
berlebihan
VII. PERTANYAAN
1. Tuliskan reaksi kimia yang terjadi dengan lengkap pada reaksi
penggaraman diatas.
2. Bila ada yang tidak terjadi reaksi selama percobaan diatas,
jelaskan sebabnya.
JAWAB :
1. Reaksi kimia yang terjadi :
Laporan Kimia
Page 9
1) Al + HCl
2) Al + KOH
3) Cu + HCl
4) Fe + HCl
5) Zn + HCl
6) Cu + HNO3 pekat
7) Fe + H2SO4 pekat
8) BaCl2 + H2SO4
9) MgCl2 + Pb (NO3)2
10)CuSO4 + KOH
11) ZnSo4 + KOH
12)Endapan No. 11 + KOH
AlCl2 + H2
Al + KOH
Cu + HCl
FeCl2 + H2
ZnCl2 + H2
Cu (NO3)2 + H2
FeSO4 + H2
BaSO4 + 2HCl
Mg (NO3)2 + PbCl2
Cu (Ch)2 + K2SO4
Zn (OH)2 + K2SO4
H2ZnO2
Pengamatan
Al + HCl
Al + KOH
Cu + HCl
Fe + HCl
Zn + HCl
Cu + HNO3 pekat
Fe + H2SO4 pekat
BaCl2 + H2SO4
MgCl2 + Pb (NO3)2
10
CuSO4 + KOH
11
ZnSo4 + KOH
12
setelah + 20 menit
Ada endapan berupa gel
Endapan No. 11 larut dalam KOH
Laporan Kimia
berlebihan
Page 10
Pada tabel percobaan diatas pada tabung no 2 jika mengikuti teori deret
foltha maka seharusnya tidak ada reaksi penggaraman yang terjadi, tapi
setelah dilakukan percobaan dan pengamatan pada tabung no 2 terdapat
reaksi seperti yang tertulis pada tabel pengamatan. Ini juga terlihat pada
gambar di bawah ini:
X. SIMPULAN
a. Percobaan dilakukan untuk melihat reaksi penggaraman
b. Dari beberapa percobaan yang yang telah dilakukan setiap reaksi
memiliki bentuk reaksi yang berbeda, ada yang berubah warna,
mengeluarkan gas, ada mengandung endapan, juga sebaliknya
tanpa endapan dan memiliki waktu reaksi yang berbeda ini dapat
dilihat pada gambar di bawah ini:
Laporan Kimia
Page 11
Laporan Kimia
Page 12
3. PENETAPAN HARGA PH
I. TUJUAN
Setelah melaksanakan praktikurn ini diharapkan:
1. Mahasiswa dapat menetapkan harga PH dengan indicator.
2. Mahasiswa dapat mengukur harga PH dengan PH meter.
II. KESELAMATAN KERJA
1. Saat mau rnenghidupkan alat PH meter lihat tegangan jaringan listrik
yang ada.
2. Hati-hati dalam memperlakukan elektroda PH meter, karena mudah
pecah.
3. Hati-hari bekeja dengan larutan kimia (lihat MSDS).
III. TEORI DASAR
PH adalah harga negatif logaritma konsentrasi ion hidrogen (H +), atau :
pH = -log [H-]
PH yang dapat diukur dengan peralatan adalah PH antara 0 - 14 .
bila PH <7, berarti larutan bersifat asam
bila PH = 7, berarti larutan bersifat netral
bila PH > 7, berarti larutan bersifat basa
Untuk menghitung PH larutan asam kuat:
pH = -log [H-]
Untuk menghitung PH larutan basa kuat :
pH = 14 (-log [H-])
Page 13
Bila jumlah molekul asam dan basa sama, maka harga PH campuran
=7
Bila dalam campuran larutan berlebihan asam :
pH =
Sisa
H
Volume campuran
log
pH = 14 -
H
Sisa
Volume campuran
log
Page 14
kertas tissue.
5. Setelah selesai pengukuran, PH meter dimatikan dan kabelnya
dicabut dari stop kontak.
INDIKATOR
Asam
Basa
Biru tua
Biru Tua
MO Methyl Orange
Merah
Merah
Kuning
Biru
PP Phenol Phthalien
Bening
Merah muda
Merah
Biru
Laporan Kimia
Page 15
Merah
Biru
Harga PH
1,8
50 mL H2SO4 0,01 M
1,96
50 mL NaOH 0,01 M
9,81
4,48
9,39
2,07
VII. PERTANYAAN
1. Hitung harga PH teoritis dalam larutan-larutan tersebut.
2. Hitung harga PH teoritis larutan campuran :
a. 50 mL NaOH 0,01 N + 50 mLH2SO4 0,04 N
b. 75 mL NaOH 0,01 M+ 25 mL H2SO4 0,02 N
JAWAB :
1. a. Reaksi : HCl
H+
+
Cl
Sebelum : 0,01 M
Sesudah :
0,01 M
0,01M
[H+]
= 0,01 M = 1x 10-2
pH = -log [H+]
= -log [1x 10-2]
pH
=2
Tergolong Asam Kuat
b. Reaksi : H2SO4
2H+ +
Sebelum : 0,01 M
Sesudah :
0,02 M
[H+]
= 0,02 M = 2 x 10-2
pH = -log [H+]
= -log [2 x 10-2]
Laporan Kimia
Page 16
SO420,01M
pH
= 2 log 2 =0,602
c. Reaksi : NaOH
Na+ +
OHSebelum : 0,01 M
Sesudah :
0,01 M
0,01M
-2
[OH ]
= 0,01 M = 1 x 10
pH = 14 { -log [H+] }
=14 { -log [ 1 x 10-2] }
pH
= 14 - 2 = 12
Tergolong Basa Kuat
d. mmol NaOH
mmol HCl
Reaksi
: NaOH
HCl
NaCl +
H2O
0,25 mmol
0,25
0,25 mmol
mmol
Tidak ada sisa asam kuat maupun basa kuat, pH = 7
e. mmol NaOH
mmol HCl
Reaksi
: NaOH
HCl
NaCl +
H2O
0,25 mmol
0,25
0,25 mmol
mmol
Sisa = 0,25 mmol
OH
pH = 14 ( Sisa )
log
0,25
= 14 - ( log 75 )
3
= 14 - ( log 3 x 10 )
= 14 - ( log 3 )
pH = 1,43 = 12,57
f. mmol NaOH
mmol H2SO4
Reaksi
: NaOH
H2SO4
2H2O
Sebelum : 0,25 mmol
Laporan Kimia
0,25 mmol
Page 17
Na2 SO4
0,25
mmol
Sisa = 0,125 mmol
OH
pH = Sisa
log
log
0,125
50
log25 x 104 )
= 14 - log 25
=
pH = 5,6
2. a. M NaOH
0,01
Valensi NaOH
==
0,01
=0,01 M
1
Mmol NaOH
= 0,01 M x 50 mL = 1 mmol
Reaksi
: 2NaOH
H2SO4
Na2 SO4
1 mmol
0,25 mmol
0,25 mmol
2H2O
Sebelum
Sesudah
: 0,5 mmol
: 0,5 mmol
mmol
Sisa = 0,75 mmol
+
OH
pH
= Sisa
log
=
log
0,75
100
log75 x 104 )
= 14 - log 75
=
pH = 7,5
b. M NaOH
mmol NaOH
Laporan Kimia
0,01
Valensi NaOH
==
0,01
=0,01 M
1
0,5
M H2SO4
0,02
Valensi H 2 SO 4
==
0,02
=0,01 M
2
Reaksi : 2NaOH
Sebelum
Sesudah
H2SO4
: 0,75 mmol
: 0,5 mmol
Na2 SO4
0,25 mmol
0,25 mmol
0,25 mmol
2H2O
0,5
mmol
Sisa = 0,25 mmol
OH
pH = 14 ( Sisa )
log
0,25
= 14 - ( log 100 )
4
= 14 - ( log 25 x 10 )
= 14 - ( 4 log 25 )
pH = 14 -5,6 = 8,4
VIII. ANALISIS
Setelah dilakukan percobaan dan perhitungan secara teori
didapatkan perbedaan besarnya pH, ini disebabkan oleh beberapa
kemungkinan yakni:
-
IX. SIMPULAN
a. Dari praktek didapatkan reaksi dari beberapa indikator seperti dapat dilihat
di bawah ini:
No
Laporan Kimia
INDIKATOR
Asam
Page 19
Basa
Biru tua
Biru Tua
MO Methyl Orange
Merah
Merah
Kuning
Biru
PP Phenol Phthalien
Bening
Merah muda
Merah
Biru
Merah
Biru
Laporan Kimia
Page 20
4. ALKALIMETRI
I. TUJUAN
Setelah melaksanakan praktikum ini diharapkan:
1. Mahasiswa dapat membuat larutan NaOH 0,1 N.
2. Mahasiswa dapat menstandarisasi larutan NaOH 0,1 N.
3. Mahasiswa dapat menganalisa kadar asam asetat.
II. KESELAMATAN KERJA
1. Saat bekerja dengan Asam asetat pekat harus dilakukan di almari
asam.
2. Bila menggunakan peralatan bertenaga listrik, lihat terlebih dahulu
tegangan jaringan listrik yang ada.
3. Hati-hati bekerja dengan larutan kimia (lihat MSDS).
III. TEORI DASAR
Sama halnya dengan asidimetri, alkalimetri adalah reaksi menentukan
konsentrasi basa kuat menggunakan asam standard.
1. Membuat Larutan NaOH 0,1 N.
Untuk menghitung NaOH yang dibutuhkan untuk membuat larutan
NaOH dengan normalitas N sebanyak V mL digunakan perhitungan di
bawah ini :
NaOH = N x V x 40 mgram
Keterangan :
Laporan Kimia
Page 21
N N aOH =
1.000 G
V
x V NaOH x 204,22
v
Keterangan:
Keterangan :
V
v
(mL)
N NaOH = normalitas larutan NaOH digunakan untuk titrasi
Laporan Kimia
COOH
Page 22
Laporan Kimia
Page 23
10 mL
9,1
Laporan Kimia
Page 24
10 mL
9,3
10 mL
9,3
14,6
10 mL
10 mL
10 mL
14,7
14,8
VII. PERTANYAAN
1. Tuliskan reaksi kimia yang terjadi saat standarisasi larutan NaOH
dan analisis kadar asam asetat pekat.
2. Sebutkan bahan kimia lain yang
dapat
digunakan
untuk
1.000 G
V
x V NaOH x 204,22
v
1.000 x 2,02
2.020
=
=0,1071 N
100
18.849,506
x 9,23 x 204,22
10
100
x 14,7 x 0,1071 x 60
10
Kadar Asam asetat =
x 100 =89,96
1 x 1,05 x 1000
IX. SIMPULAN
Laporan Kimia
Page 25
Laporan Kimia
Page 26
3. ASIDIMETRI
I. TUJUAN
Setelah melaksanakan praktikum ini diharapkan :
1. Mahasiswa dapat membuat larutan HCI 0,1 N.
2. Mahasiswa dapat menstandarisasi larutan HCI 0,1 N.
3. Mahasiswa dapat menganalisa kadar NaHCO3 dan Na2CO3
II. KESELAMATAN KERJA
1. Saat bekerja dengan HCl pekat harus dilakukan di almari asam.
2. Bila menggunakan peralatan bertenaga listrik, lihat terlebih dahulu
tegangan jaringan listrik yang ada.
3. Hati - hati bekerla dengan larutan kimia (lihat MSDS).
III. TEORI DASAR
Reaksi Asidimetri adalah reaksi menetapkan konsentrasi asam kuat
menggunakan larutan basa standar. Reaksinya meliputi reaksi netralisasi
yang menghasilkan air.
Reaksi .
HA +
BOH
Asam
basa
BA
H2O
garam
air
Page 27
3,65 x V
ml
10 x k x l
Keterangan :
Vx
V
k
l
Harga k dan L dapat dilihat pada label botol HCI pekat di almari asam.
2. Standarisasi Larutan HCI 0,1 N.
Larutan HCl 0,1 N yang baru dibr,rat belurn tepat normalitasnya,
untuk itu harus distandarisasi dengan Na 2 CO3, menggunakan
perhitungan di bawah ini
NHCL =
1000 G x 2
V /v x V HCL x 106
Keterangan:
G : berat Na:CO: yang ditirnbang (gram)
V : volume total NauCO: (mL)
v : volume Na2COr yang digunakan setiap titrasi (ml)
VHCI : volume rata - rata HCI Srang digunakan untr-rk titrasi (mL)
3. Analisa Larutan Campuran NaHCO3 dan Na2CO3
Untuk rnenghitung kandungan NaHCO 3 dan Na2CO3 dalam suatu
larutan digunakan
perhitungan sebagai berikut :
Laporan Kimia
Page 28
NaH CO 3 anhydrous
Larutan Na2CO3
10 mL
10 mL
10 mL
10,5 mL
10,3 mL
10,3 mL
5,5mL
5,3mL
5,4mL
VII. PERTANYAAN
1. Tuliskan reaksi kimia yang terjadi saat standarisasi HCI dan analisis
crmpuran?
2. Terangkan dari mana asalnya rumus perhitungan pada analisis
campuran?
Jawaban:
1. Na2CO3 + HCl
Page 30
larutan
Vx =
= 200mL
= 1,1688 kg/mL
= 32 %
3,65 x V
3,65 x 200
730
=
=
=1,95 mL
10 x k x l 10 x 1,1688 x 32 374,016
NHCL =
1000 0,5432 x 2
1.086,4
=
=0,0988
100 /10 x 10,37 x 106 10.992,2
IX. SIMPULAN
3. Larutan HCl 0,1 yang ingin dibuat sudah baik karena
dari hasil perhitungan standarisasi larutan HCl 0,1
didapatkan hasil 0,0988 yang artinya sudah sangant
mendekati 0,1.
Laporan Kimia
Page 31