Anda di halaman 1dari 20

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


PROGRAM PENDIDIKAN
Jln. John Aryo Katili, Kota Gorontalo Telp. (0435) 821698

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN ( SAP )


PENYULUHAN KESEHATAN
Cabang Ilmu

: Stase Maternitas

Topik

: Keluarga Berencana

Hr/Tgl/Tmpt

:-

Sasaran

: Ibu-ibu post partum

Metode

: ceramah, Diskusi, Tanya Jawab

Media

: Leafflet, Plip chart, Papan plif chart,

Materi

: terlampir.

Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kelompok ibu-ibu dapat memilih metode kontrasepsi
yang tepat.
Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan kelompok ibu-ibu dapat :
1.

Menyebutkan pengertian Keluarga Berencana

2.

Menyebutkan tujuan Keluarga Berencana

3.

Mengetahui jenis alat-alat kontrasepsi

4.

Mengetahui tempat tempat pelayanan keluarga berencana

Kegiatan Penyuluhan
No
Tahap
1.
Pendahuluan

Penyajian
materi

Kegiatan
1. Memberi salam terapeutik
2.

Memperkenalkan diri

3.

Menjelaskan tujuan

4.

Kontrak waktu

Waktu
5 menit

1. Menjelaskan dan menguraikan materi: 20 menit


a. Pengertian keluarga berencana
b. Menjelaskan
tujun
keluarga
berencana
c. Mengetahui jenis alat kontrasepsi
d. Mengetahui tempat pelayanan
keluarga berencana
e.
f. Keuntungan dan kerugian KB
2. Memberikan kesempatan pada pasien
post partum untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan pasien post
partum yang berkaitan dengan materi

Penutup

yang belum jelas


4. Memberikan
pertanyaan

5 menit
pada

masyarakat
1. Menyimpulkan materi yang telah
disampaikan.
2. Mengucapkan salam penutup

Materi Penyuluhan
1. Pengertian :
Keluarga Berencana adalah : suatu cara untuk merencanakan jumlah keluarga dan
menjarangkan kehamilan dengan memakai alat kontrsepsi (Djamhoer Martaadisoebrata ;
2014)

2. Tujuan Keluarga Berencana

Menjarangkan kehamilan

Merencanakan jumlah anak

Agar ibu punya waktu untuk menyusaui, merawat bayi dan menjaga kesehatan ibu.

Meningkatkan kesejahteraan keluarga, : yaitu agar keluarga dapat memberikan


perhatian, pendidikan yang maksimal.

Mencegah terjadinya robekan rahim setalah operasi ( bila kurang dari satu tahun )
(Insan ;2009)

3. Jenis-Jenis alat kontrasepsi :


Secara umum KB terdiri atas dua macam yaitu KB dengan menggunakan alat serta KB
tanpa menggunakan alat. KB tanpa alat yakni KB alamiah dan coitus interuptus (senggama
terputus). Sedangkan untuk KB menggunakan alat terdiri atas kondom, KB suntik,
implant, KB pil, AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim), tubektomi dan vasektomi.
1. KB Alamiah
KB Kalender
Metode kalender ini berdasarkan pada siklus haid/menstruasi wanita.
Manfaat
Metode
kalender atau pantang
berkala dapat
bermanfaat
sebagai kontrasepsi maupun konsepsi
- Manfaat kontrasepsi
Sebagai alat pengendalian kelahiran atau mencegah kehamilan.
- Manfaat konsepsi
Dapat
digunakan
oleh
para
pasangan
untuk
mengharapkan bayi dengan
saat masa

melakukan hubungan

subur/ovulasi untuk

meningkatkan

seksual
kesempatan

bisa hamil.
Keuntungan
Metode kalender atau pantang berkala mempunyai keuntungan sebagai
berikut:
1. Metode kalender atau pantang berkala lebih sederhana.
2. Dapat digunakan oleh setiap wanita yang sehat.
3. Tidak membutuhkan alat atau pemeriksaan khusus
penerapannya.
4. Tidak mengganggu pada saat berhubungan seksual.

dalam

5. Kontrasepsi dengan
menghindari

menggunakan

resiko

metode

kalender dapat

kesehatan yang

berhubungan

dengan kontrasepsi.
6. Tidak memerlukan biaya.
7. Tidak memerlukan tempat pelayanan kontrasepsi.
Keterbatasan
Sebagai metode sederhana dan alami, metode kalender atau pantang
berkala ini juga memiliki keterbatasan, antara lain:
1. Memerlukan kerjasama yang baik antara suami istri.
2. Harus
ada motivasi dan
disiplin
pasangan
menjalankannya.
3. Pasangan suami

istri

tidak

dapat

dalam

melakukan hubungan

seksual setiap saat.


4. Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan masa tidak
subur.
5. Harus mengamati sikus menstruasi minimal enam kali siklus.
6. Siklus menstruasi yang tidak teratur (menjadi penghambat).
7. Lebih
efektif
bila
dikombinasikan
dengan
metode kontrasepsi lain.
Efektifitas
Metode kalender akan lebih efektif bila dilakukan dengan baik dan
benar. Sebelum menggunakan metode kalender ini, pasangan suami istri
harus

mengetahu

i masa

subur setiap wanita tidaklah

sama.

subur.
Oleh

Padahal,
karena

itu,

masa
diperlukan

pengamatan minimal enam kali siklus menstruasi. Selain itu, metode ini
juga

akan

lebih

efektif

bila

digunakan

bersama

dengan

metode kontrasepsi lain.


Metode Suhu Basal
Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat
atau dalam keadaan istirahat(tidur).Pengukuran suhu basal dilakukan pada pagi hari
segera setelah bangun tidur dan sebelum melakukan aktifitas lainnya. Tujuan
pencatatan suhu basal untuk mengetahui kapan terjadinya.masa subur/ovulasi. Suhu
basal tubuh diukur dengan alat yang berupa termometer basal. Termometer basal ini
dapat digunakan secara oral, per vagina,atau melalui dubur dan ditempatkan pada
lokasi serta waktu yang sama selama 5 menit.

Manfaat
Metode suhu basal tubuh dapat bermanfaat sebagai konsepsi maupun
kontrasepsi. Manfaat kontrasepsi. Metode suhu basal tubuh berguna bagi
pasangan yang menginginkan kehamilan. Manfaat kontrasepsi Metode suhu
basal tubuh berguna bagi pasangan yang menginginkan menghindari atau
mencegah kehamilan.
Efektifitas
Metode suhu basal tubuh akan efektif bila dilakukan dengan benar dan
konsisten. Suhu tubuh basal dipantau dan dicatat selama beberapa bulan
berturut-turut dan dianggap akurat bila terdeteksi pada saat ovulasi. Tingkat
keefektian metode suhu tubuh basal sekitar 80 persen atau 20-30 kehamilan
per 100 wanita per tahun. Secara teoritis angka kegagalannya adalah 15
kehamilan per 100 wanita per tahun. Metode suhu basal tubuh akan jauh
lebih efektif apabila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain
seperti:kondom, spermisida ataupun metode kalender atau pantang
berkala(calender method or periodic abstinence).
Keuntungan
Keuntungan dari penggunaan metode suhu basal tubuh antara lain:
1. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pada pasangan suami istri
tentang masa subur/ovulasi.
2. Membantu wanita yang mengalami siklus haid tidak teratur mendeteksi
masa ovulasi/masa subur.
3. Dapat digunakan sebagai kontrasepsi ataupun meningkatkan kesempatan
untuk hamil.
4. Membantu menunjukkan perubahan tubuh lain pada saat mengalami
masa subur/ovulasi sepertiperubahan lender servik.
5. Metode suhu basal tubuh yang mengendalikan adalah wanita itu sendiri.
Kondom
Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang terbuat dari karet/lateks,
berbentuk tabung tidak tembus cairan dimana salah satu ujungnya tertutup rapat dan
dilengkapi kantung untuk menampung sperma. Kebanyakan kondom terbuat dari
karet/lateks tipis, tetapi ada yang membuatnya dari jaringan hewan (usus kambing)
atau plastik.

Prinsip kerja kondom ialah sebagai perisai dari penis sewaktu melakukan koitus
dan mencegah pengumpulan sperma dalam vagina. Bentuk kondom adalah silindris
dengan pinggir yang tebal pada ujung yang terbuka, sedang ujung yang buntu
berfungsi untuk menampung sperma. Diameternya 31-36,5 mm dan panjangnya
19 mm. kondom dilapisi dengan pelican yang mempunyai sifat spermatisid.
Keuntungan Kondom
1) Mencegah kehamilan
2) Memberi perlindungan terhadap PHS (Penyakit akibat Hubungan Seks)
3) Dapat diandalkan
4) Tidak ada efek samping
5) Relatife murah
6) Sederhana, ringan, disposable, reversible
7) Tidak memerlukan pemeriksaan medis, supervise, atau follow up
8) Pria ikut secara aktif dalam program KB
Kerugian Kondom
1) Angka kegagalan relatife tinggi
2) Perlu menghentikan sementara aktifitas dan spontanitas hubungan seks
guna memasang kondom
3) Perlu dipakai secara konsisten, hati-hati, dan terus-menerus setiap
senggama (kurang praktis)
KB Suntik
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan
melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia
semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis,
harganya relatif murah dan aman.
Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan
kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya
pemakai suntikan KB mempunyai persyaratan sama dengan pemakai pil, begitu pula
bagi orang yang tidak boleh memakai suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB
hormonal selama maksimal 5 tahun.

Jenis Kb Suntik
Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain:
1. Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem
2. Suntikan / 3 bulan ; contoh : Depoprovera, Depogeston.

Cara Kerja
a. Menghalangi ovulasi (masa subur)
b. Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
c. Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim
d. Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
e. Mengubah kecepatan transportasi sel telur.

Suntikan KB adalah suatu cairan berisi zat untuk mencegah kehamilan selama
jangka waktu tertentu (antara 1 3 bulan). Cairan tersebut merupakan hormon sistesis
progesteron. Pada saat ini terdapat dua macam suntikan KB, yaitu golongan progestin
seperti Depo-provera, Depo-geston, Depo Progestin, dan Noristat, dan golongan kedua
yaitu campuran progestin dan estrogen propionat, misalnya Cyclo Provera. Hormon ini
akan membuat lendir rahim menjadi kental, sehingga sel sperma tidak dapat masuk ke
rahim. Zat ini juga mencegah keluarnya sel telur (ovulasi) dan membuat uterus
(dinding rahim) tidak siap menerima hasil pembuahan

Keuntungan
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik,
dengan angka kegagalan kurang dari 0,1% pertahun Suntikan KB tidak
mengganggu kelancaran air susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB
mungkin dapat melindungi ibu dari anemia (kurang darah), memberi
perlindungan terhadap radang panggul dan untuk pengobatan kanker bagian

dalam rahim.
Kerugian dan Efek Samping
a. Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan
b.
c.
d.
e.
f.
g.

yang banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali.


Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang
Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada
vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas,

dan jerawat.
Indikasi
Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain jika klien menghendaki
pemakaian kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah mempunyai cukup
anak sesuai harapan, tapi saat ini belum siap. Kontrasepsi ini juga cocok
untuk klien yang menghendaki tidak ingin menggunakan kontrasepsi setiap
hari atau saat melakukan sanggama, atau klien dengan kontra indikasi
pemakaian estrogen, dan klien yang sedang menyusui. Klien yang mendekati
masa menopause, atau sedang menunggu proses sterilisasi juga cocok
menggunakan kontrasepsi suntik.

Kontra Indikasi
Beberapa keadaan kelainan atau penyakit, merupakan kontra indikasi
pemakaian suntikan KB. Ibu dikatakan tidak cocok menggunakan KB suntik
jika ibu sedang hamil, ibu yang menderita sakit kuning (liver), kelainan
jantung, varises (urat kaki keluar), mengidap tekanan darah tinggi, kanker
payudara atau organ reproduksi, atau menderita kencing manis. Selain itu, ibu
yang merupakan perokok berat, sedang dalam persiapan operasi, pengeluaran
darah yang tidak jelas dari vagina, sakit kepala sebelah (migrain) merupakan
kelainan-kelainan yang menjadi pantangan penggunaan KB suntik ini

KB Pil
Kontrasepsi pil adalah kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk tablet, mengandung
hormone estrogen dan progesterone untuk mencegah kehamilan.
Kontrasepsi pil/oral secara umum terdiri dari dua jenis, yaitu :
Pil kombinasi
Jenis :
- Monofasik
- Bifasik
- Trifasik
Manfaat dan keuntungan :
1. Memiliki efektivitas yang tinggi
2. Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
3. Tidak menganggu hubungan seksual
4. Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (mencegah
anemia), tidak terjadi nyeri haid
Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin

5.

menggunakannya untuk mencegah kehamilan


6. Mudah dihentikan setiap saat
7. Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan
8. Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat
Kerugian ;
1. Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari
2. Mual, terutama pada tiga bulan pertama
3. Perdarahan bercak, terutama tiga bulan pertama
4. Pusing
5. Nyeri payudara
6. Berat badan naik sedikit, tetapi pada perempuan tertentu kenaikan berat
badan justru memiliki dampak positif
Berhenti haid (Amenorhea), jarang pada pil kombinasi
Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui (mengurangi ASI)

7.
8.

9.

Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi, dan


perubahan suasana hati, sehingga keinginan untuk melakukan hubungan

seks berkurang.
10. Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan, sehingga resiko
stroke, dan gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit
meningkat. Pada perempuan usia >35 tahun dan merokok perlu hati-hati
11. Tidak mencegah IMS (Infeksi Menular Seksual), HBV, HIV/AIDS
Indikasi
Biasanya, bila pil KB diminum sesuai petunjuk, sel-sel telur dicegah
pematangannya sehingga tidak sampai pada keadaan dimana mereka dapat
dibuahi. Tambahan lagi, lendir leher larim tetap kental sehingga sperma pria
sukar untuk naik. Lebih dari itu, lapisan endometrium tidak dipersiapkan
untuk nidasi dari sel telur yang sudah dibuahi. Karena itu pil KB memberikan
perlindungan berganda terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan.
Kontra Indikasi
Kehamilan, gangguan fungsi hati yang hebat, penyakit kuning atau rasagatalgatal yang terus-menerus selama kehamilan sebelumnya, sindroma DubinJohnson,

sindroma

Rotor,

pernah

atau

sedang

mengalami

proses

troboembolik di arteri-arteri atau vena-vena dan keadaan dimana ada


kecenderungan kea rah penyakit-penyakit tersebut (misalnya gangguan
system pembekuan darah dengan kecenderungan menuju trobosis penyakitpenyakit jantung tertentu), anemia sickle cell, adanya kanker payudara atau
endometrium yang masig di derita atau sedang diobati, diabetes berat, disertai
perubahan vascular, gangguan metabolism lemak, riwayat adanya herpes
pada waktu hamil, otosklerosis yang memburuk selama kehamilan.
KB Implant
Implant/susuk KB adalah kontrasepsi dengan cara memasukkan tabung kecil di bawah
kulit pada bagian tangan \. Tabung kecil berisi hormon tersebut akan terlepas sedikitsedikit, sehingga mencegah kehamilan. Keuntungan memakai kontrasepsi ini, Anda
tidak harus minum pil atau suntik KB berkala. Proses pemasangan susuk KB ini cukup 1
kali untuk masa pakai 2-5 tahun. Dan bilamana Anda berenca hamil, cukup melepas
implant ini kembali, efek samping yang ditimbulkan, antara lain menstruasi tidak teratur.
Jenis-Jenis Implant dan Mekanisme Kerjanya

a. Norplant. Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4
cm, dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 36 mg Levonorgestrel dan
lama kerjanya 5 tahun
b. Implanon. Terdiri dari 1 batang lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan
diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg 3-Keto-desogestrel dan lama
kerjanya 3 tahun
c. Jadena dan indoplant. Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg
Levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun
Indikasi
1. Pemakaian KB yang jangka waktu lama.
2. Masih berkeinginan punya anak lagi, tapi jarak antara kelahirannya tidak
terlalu dekat.
3. Tidak dapat memakai jenis KB yang lain.
Kontra Indikasi
1. Hamil atau diduga hamil, Pendarahan Vagina tanpa sebab.
2. Wanita dalam usia reproduksi.
3. Telah atau belum memiliki anak.
4. Menginginkan kontrasepsi jangka panjang (3 tahun untuk Jadena).
5. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi.
6. Pasca persalinan dan tidak menyusui.
7. Pasca keguguran.
8. Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak kontrasepsi mantap.
9. Riwayat kehamilan ektopik.
10. Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau
amenia bulan sabit (sickle cell).
11. Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen.
12. Sering lupa menggunakan pil.
13. Perdarahan pervaginan yang belum diketahui penyebabnya.
14. Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
15. Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi.
16. Miom uterus dan kanker payudara.

17. Gangguan toleransi glukosa.


Kelebihan
Banyak alasan dapat dikemukakan mengapa implant dikembangkan dan
diperkenalkan sebagai cara KB yang baru. Alasan-alasan tersebut antara lain :
1. Implant merupakan cara KB yang sangat efektif dalam mencegah
kehamilan dan dapat mengembalikan kesuburan secara sempurna
2. Implant tidak merepotkan. Setelah pemasangan, akseptor tidak perlu
melakukan atau memikirkan apa-apa misalnya pada penggunaan pil
3. Sekali pasang, akseptor akan mendapatkan perlindungan selama 5 tahun
4. Implant cukup memuaskan. Tidak ada yang dimasukkan ke dalam vagina
dan tidak mengganggu kebahagiaan dalam hubungan seksual
5. Implant sangat mudah diangkat kembali. Bila seorang akseptor menginkan
anak lagi, kesuburannya dapat langsung kembali setelah norplant diangkat
6. Implant merupakan cara KB yang ideal bagi ibu yang tidak amau
mempunyai anak lagi, akan tetapi belum siap untuk melakukan sterilisasi

Kekurangan
1. Timbul beberapa keluhan nyeri kepala, peningkatan/ penurunan berat badan,
nyeri payudara, perasaan mual, pusing kepala, perubahan mood atau
kegelisahan.
2. Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan
3. Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual, termasuk
HIV/AIDS
4. Efektifitasnya menurun jika menggunakan obat-obat tuberkulosis atau obat
epilepsi.
5. Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 perempuan
per tahun).

Efek Samping

1. Efek samping paling utama dari implant adalah perubahan pola haid, yang
terjadi pada kira-kira 6 % akseptor terutama selama 3-6 bulan pertama dari
pemakaian.
2. Yang paling sering terjadi:
a. Bertambahnya hari-hari perdarahan dalam 1 siklus haid
b. Perdarahan bercak (spotting)
c. Berkurangnya panjang siklus haid
d. Amenore, meskipun jarang terjadi dibandingkan perdarahan lama atau
perdarahan bercak.
3. Umumnya perubahan-perubahan haid tersebut tidak mempunyai efek yang
membahayakan diri akseptor. Meskipun terjadi perdarahan lebih sering
daripada biasanya, volume darah yang hilang tetap tidak berubah.
4. Pada sebagian akseptor, perdarahan ireguler akan berkurang dengan
berjalannya waktu.
5. Perdarahan hebat jarang terjadi
6. Perubahan dalam periode menstruasi merupakan keadaan yang paling sering
ditemui. Kadang-kadang ada akseptor yang mengalami kenaikan berat badan

AKDR
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) adalah suatu alat untuk mencegah suatu
kehamilan yang efektif, aman dan refersibel yang terbuat dari plastic atau logam kecil
yang dimasukan dalam uterus melalui kanalis servikalis (WHO, 2007).
AKDR merupakan suatu alat kontrasepsi yang dimasukan dalam rahim terbuat dari
bahan Polyethylene dilengkapi dengan benang nylon sehingga mudah dikeluarkan dari
dalam rahim (BKKBN, 2005).
Macam-macam AKDR
Jenis AKDR yang dipakai di Indonesia antara lain adalah :
1. Copper-T

IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen dimana pada bagian


vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan tembaga halus ini
mempunyai efek anti fertilitas (anti pembuahan) yang cukup baik (Imbarwati,
2009)

2. Copper-7

IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan.


Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan

gulungan kawat tembaga luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama dengan lilitan
tembaga halus pada IUD Copper-T. (Imbarwati, 2009)

3. Multi load

IUD ini terbuat dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan kanan
berbentuk sayap yang fleksibel. Panjang dari ujung atas ke ujung bawah 3,6 cm.
Batang diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375
mm2 untuk menambah efektifitas. Ada tiga jenis ukuran multi load yaitu standar,
small, dan mini (Imbarwati, 2009)
4. Lippes loop

Terbuat dari polyethelen, berbentuk spiral atau huruf S bersambung. Untuk


memudahkan kontrol diberi benang pada ekornya. Lippes Loop mempunyai angka
kegagalan yang rendah, keuntungan lain dari AKDR/IUD jenis ini adalah jarang
terjadi luka atau porforasi, sebab terbuat dari bahan plastik (Maryani, 2004).
Spiral bisa bertahan dalam rahim dan menghambat pembuahan sampai 10 tahun
lamanya. Setelah itu harus dikeluarkan dan diganti. Bahan spiral yang paling

umum digunakan adalah plastic atau plastic bercampur tembaga. Terdapat dua jenis
IUD yaitu IUD dengan tembaga dan IUD dengan hormon (dikenal dengan IUS =
Intrauterine System). IUD tembaga (copper) melepaskan partikel tembaga untuk
mencegah kehamilan sedangkan IUS melepaskan hormon progestin (Kusmarjadi,
2010).
Spiral jenis copper T (melepaskan tembaga) mencegah kehamilan dengan cara
menganggu pergerakan sperma untuk mencapai rongga rahim dan dapat dipakai
selama 10 tahun. Progestasert IUD (melepaskan progesteron) hanya efektif untuk 1
tahun dan dapat digunakan untuk kontrasepsi darurat (ILUNI FKUI, 2010)
Efektifitas AKDR
Efektifitas tinggi walau masih terjadi 1- 3 kehamilan per 100 wanita pertahun
untuk AKDR umumnya, sedang untuk Lippes Loop 2 kehamilan pertahun. Untuk
second generation Cu AKDR < 1 kehamilan per 100 wanita per tahun dan 1,4
kehamilan per 100 wanita setelah 6 tahun pemakaian (Hartanto, 2004). Untuk
AKDR yang berlapis tembaga sebaiknya diganti setelah kurang lebih 4 tahun
dipakai, karena makin lama efektifitasnya makin menurun (BKKBN, 2006).

Indikasi
Indikasi pemasangan AKDR:
1. Usia reproduktif.
2. Pernah melahirkan dan mempunyai anak, serta ukuran rahim tidak kurang
3.
4.
5.
6.
7.
8.

dari 5 cm.
Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang.
Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi.
Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi.
Resiko rendah dari IMS.
Tidak menghendaki metode hormonal.
Tidak ada kontraindikasi (Saifuddin, 2009).

AKDR dapat digunakan pada ibu dalam segala kemungkinan keadaan misalnya :
1. Perokok
2. Setelah keguguran atau kegagalan kehamilan apabila tidak terlihat
adanya infeksi
3. Sedang memakai antibiotik atau antikejang
4. Gemuk ataupun yang kurus
5. Sedang menyusui (Saifuddin, 2009).

Kontra Indikasi
Kontra indikasi pemasangan AKDR:
1. Kehamilan.
2. Penyakit inflamasi pelvic (PID/ Pelvic Inflammatory Disease).
3. Karcinoma servik atau uterus.
4. Riwayat atau keberadaan penyakit katup jantung karena penyakit ini
rentan terhadap endometritis bacterial.
5. Keberadaan miomata, malformasi

conginental,

atau

anomaly

perkembangan yang dapat mempengaruhi rongga uterus.


6. Diketahui atau dicurigai alergi terhadap tembaga atau penyakit Wilson
(penyakit genetik diturunkan yang mempengaruhi metabolisme
tembaga sehingga mengakibatakan penumpukan tembaga di berbagai
organ dalam tubuh).
7. Ukuran uterus dengan alat periksa (sonde) berada diluar batas yang
ditetapkan pada petunjuk terbaru tentang memasukkan AKDR, uterus
harus terekam pada kedalaman 6- 9 cm pada paragard dan mirena.
8. Resiko tinggi penyakit menular sexual (pasangan sexual yang bergantiganti).
9. Riwayat kehamilan ektopik atau kondisi yang dapat mempermudah
kehamilan ektopik, merupakan kontraindikasi hanya pada pengguna
AKDR hormonal.
10. Servikitis atau vasginitis akut (sampai diagnosis ditegakkan dan
berhasil diobati) .
11. Peningkatan kerentanan

terhadap

infeksi

(seperti

pada

terapi

kostikostiroid kronis, diabetes, HIV/AIDS, leukimia dan penyalah


gunaan obat-obatan IV.
12. Penyakit hati akut, meliputi hepatitis virus aktif atau tumor hati
merupakan kontraindikasi hanya pada pengguna AKDR hormonal.
13. Diketahui atau dicurigai terkena carsinoma payudara merupakan kontra
indikasi hanya pada pengguna AKDR hormonal.
14. Trombosis vena dalam / embolisme paru yang terjadi baru-baru ini
merupakan kontra indikasi hanya pada penggunaan AKDR hormonal.
15. Sakit kepala migren dengan gejala neurologis fokal merupakan kontra
indikasi hanya pada penggunaan AKDR hormonal (Varney, 2004).
Efek Samping
Efek samping dan komplikasi menurut Varney (2008) yaitu :
1. Bercak darah dan kram abdomen sesaat setelah pemasangan AKDR

2. Kram, nyeri punggung bagian bawah, atau kedua keadaan tersebut


terjadi bersamaan selama beberapa hari setelah pemasangan AKDR.
3. Nyeri berat yang berlanjut akibat kram perut.
4. Disminorhoe, terutama yang terjadi selama 1-3 bulan pertama setelah
pemasangan AKDR.
5. Perubahan / gangguan menstruasi (menorragia, metroragia, amenoroe,
oligomenorea).
6. Perdarahan berat atau berkepanjangan.
7. Anemia.
8. Benang AKDR hilang, terlalu panjang, terlalu pendek.
9. AKDR tertanam dalam endometrium atau miometrium.
10. AKDR terlepas spontan.
11. Kehamilan, baik AKDR masih tertanam dalam endometrium atau
setelah AKDR terlepas spontan tanpa diketahui.
12. Kehamilan ektopik.
13. Aborsi sespsis spontan
14. Perforasi servik atau uterus.
15. Kista ovarium hanya pada pengguna AKDR hormonal.
Keuntungan
AKDR yang mengandung Cu
1) Ekspulsi lebih jarang.
2) Kehilangan darah haid lebih sedikit, dapat lebih ditolerir oleh wanita

yang belum punya anak atau wanita dengan paritas rendah.


3) Ukuran tabung inserter lebih kecil.
AKDR yang mengandung hormonal dapat mengurangi volume darah haid

(dapat sampai dibawah tingkat prainsersi) (Hartanto, 2004).


Wanita yang menggunakan AKDR tidak memikirkan

persiapan

kontrasepsi tiap hari atau setiap bulan (Varney, 2004).


Kerugian
a. Tidak ada alat kontrasepsi AKDR yang memberi perlindungan terhadap HIV
b.
c.

atau penyakit menular sexual (Varney, 2009).


AKDR yang mengandung Cu perlu diganti setelah pemakaian beberapa tahun.
AKDR yang mengandung hormonal
1) Jauh lebih mahal dari pada Cu AKDR.
2) Harus di ganti setelah 18 bulan.Sering menimbulkan perdarahan mid-siklus
dan perdarahan bercak/ spotting
3) Insidens kehamilan ektopik lebih tinggi (Hartanto, 2010).

Tubektomi dan Vasektomi


o Tubektomi

Kontrasepsi ini bisa disebut juga kontrasepsi mantap pada wanita disebut
Tubektomi, yaitu tindakan memotong Tuba Fallopi/Tuba Uterina. (Pelayanan
Keluarga Berencana, 2010:157).
Tubektomi merupakan tindakan medis berupa penutupan Tuba Uterine dengan
maksud tertentu untuk tidak mendapatkan keturunan dalam jangka panjang sampai
seumur hidup. (Pelayanan Keluarga Berencana, 2010:157).
Kelebihan dari Tubektomi
Adapun kelebihan dari tubektomi adalah sebagai berikut :
a. Efektivitas hampir 100%
Indeks efektivitas sterilisasi (disebut indeks mutiara) adalah 0,5-1. Nilai
ini menunjukkan jumlah kehamilan yang tidakdiinginkan pada 100
wanita yang menggunakan metode kontrasepsi itu selama setahun.
Artinya, hanya ada satu kehmilan yang tidak diinginkan per 1000-2000
wanita yang telah di sterilisasi. Pada kasus yang sangat jarang terjadi itu,
tuba faloppi wanita kembali menyambung setelah dipotong atau di
b.
c.
d.
e.

tutup.
Tidak mempengaruhi libido seksualis.
Kegagalan dari pihak pasien tidak ada.
Tidak mempengaruhi proses menyusui.
Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi resiko kesehatan yang

seirus,
f. Tidak ada efek samping dalam jangka waktu panjang.
g. Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual.
Kekurangan dari Tubektomi
Adapun kekurangan dari Tubektomi adalah resiko dan efek samping
pembedahan. Resiko sterilisasi, seperti halnya operasi lainnya, terutama
berkaitan dengan anastesi. Ahli bedah juga dapat tanpa sengaja merusak
ligament peritoneal selama operasi. Jika ligament peritoneal rusak, produksi
hormone pada ovarium menurun dan menopause bisa dimulai dini. Potensi
komplikasi lainnya (sangat jarang) adalah kehamilan ektopik dan gangguan
menstruasi. Kadang-kadang sedikit merasakan nyeri pada saat operasi. Infeksi
mungkin saja terjadi, bila prosedur operasi tidak benar. Kesuburan sulit
krmbali.
Karena metode tubektomi merupakan kontrasepsi permanen, sebelum
mengambil keputusan untuk tubektomi, istri dan suami terlebih dahulu harus
mempertimbangkannya secara matang. Meskipun saluran telur yang tadinya

dipotong atau diikat dapat disambung kembali, namun tingkat keberhasilan


untuk hamil lagi sangat kecil.
Indikasi dan Kontra Indikasi Tubektomi
1. Indikasi
Seminar kuldoskopi Indonesia pertama di Jakarta (18-19 Desember 1972)
mengambil keputusan, sebaiknya tubektomi sukarela dilakukan pada
wanita yang memenuhi syarat-syarat berikut :
a. Umur termuda 25 tahun dengan 4 anak hidup.
b. Umur sekitar 30 tahun dengan 3 anak hidup.
c. Umur sekitar 35 tahun dengan 2 anak hidup.
Pada konferensi khusus perempuan untuk sterilisasi sukarela di Indonesia
di medan (3-5 juni 1976) di anjurkan pada umur 25-40 tahun dengan
jumlah anak sebagai berikut :
a. Umur antara 25-30 tahun dengan 3 anak atau lebih.
b. Umur antara 30-35 tahun dengan 2 anak atau lebih.
c. Umur antara 35-40 tahun dengan 2 anak atau lebih.
2. Kontra Indikasi
Adapun kontraindikasi dari tubektomi adalah :
a. Hamil
b. Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan
c. Infeksi sistemk atau pelvic yang akut
d. Belum memberikan persetujuan tertulis tidak boleh menjalankan
operasi
e. Usia di bawah 30 tahun yang belum dan masih ingin memiliki anak
Sterilisasi seharusnya ditawarkam pada wanita di bawah 30 tahun hanya dalam
keadaan yang sangat khusus.
o Vasektomi
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas pria dengan
jalan melakukan okulasi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat
dan proses fertilasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi.
Ada beberapa macam metode untuk menutup vas deferens, yang pada waktu ini
masih dinilai kemantapannya, antara lain:
1. Menjepit vas deferens dengan klip (jepitan) dari tantalum.
2. Mengadakan kauterisasi/fulturasi kedua ujung.
3. Menyuntik vas deferens dengan sclerotizing agent (zat yang
menyebabkan sklerosis), sehingga jadi buntu, misalnya dengan
formalin, fenol dan lain-lain dilakukan bisa tanpa operasi.
4. Menutup vas deferens dengan tutp semacam jarum.
5. Hanya mengikat vas deferens.
6. Kombinasi antara dua metode, misalnya mengikat dan kauterisa

Kontra indikasi
1. Tidak cocok untuk ibu hamil dan menderita infeksi rahim
2. Tidak cocok untuk ibu menderita kanker rahim
3. Tidak cocok untuk ibu dengan anemia (kurang darah )
4. Tidak cocok untuk ibu yang sering nyeri hebat bila
4. Tempat Tempat Pelayanan Keluarga Berencana
1. Sarana kesehatan terdekat
2. Posyandu terdekat
3. Puskesmas
4. Rumah sakit
5. Klinik/praktek dokter/ bidan terdekat
6. Puskesmas keliling

Anda mungkin juga menyukai