Anda di halaman 1dari 6

BUPATI GARUT

PERATURANBUPATIGARUT
NOMOR :
TENTANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DINAS KESEHATAN
KABUPATEN GARUT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI GARUT,
Menimbang

Mengingat

: a.

bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38


Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota, Dnas Kesehatan merupakan urusan wajib;

b.

Bahwa keberhasilan penyelenggaraan urusan wajib


Dinas Kesehatan di Kabupaten Garut tercermin dari target
capaian jenis pelayanan dasar dan indikator Standar
Pelayanan Minimal, yang ditetapkan berdasarkan Peraturan
Bupati Garut;

: 1.

Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang


Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
144 Tahun 2009);

2.

Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang


Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32
tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4844);

3.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang


Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);

4.

Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4431);

5.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang


Pengelolaan Dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);

6.

Peraturan pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang


Pembinaan
Dan
Pengawasan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran

2
Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang


Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan
Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);

8.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang


Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);

9.

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang


Organisasi Perangkat daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

10.

Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang


Tatacara Pelaksanaan Kerjasama Antar Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara republik Indonesia Nomor
4761);

11.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007


tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penerapan
Standar Pelayanan Minimal;

12.

Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007


tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan daerah;

13.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007


tentang Pedoman Penyusunan rencana Pencapaian Standar
pelayanan Minimal;

14.

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100.05-76


Tahun 2007 tentang Pembentukan Tim Konsultasi
Penyusunan Standar Pelayanan Minimal.
MEMUTUSKAN :

Menetapka
n

PERATURAN BUPATI TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL


(SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN GARUT
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1.

Standar
Pelayanan
Minimal
Bidang
Kesehatan
selanjutnya disebut SPM Kesehatan adalah tolak ukur
kinerja pelayanan kesehatan yang diselenggarakan Daerah
Kabupaten/Kota.

3
2.

Pelayanan dasar kepada masyarakat adalah fungsi


Pemerintah dalam memberikan dan mengurus keperluan
kebutuhan dasar masyarakat untuk meningkatkan taraf
kesejahteraan rakyat.

3.

Pemerintah Pusat selanjutnya disebut Pemerintah


adalah Menteri Kesehatan
4.
Daerah otonom selanjutnya disebut Daerah adalah
kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat
dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
5.

Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan


pemerintahan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota dan
DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dengan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

6.

Pemerintah daerah adalah Bupati atau Walikota, dan


perangkat
daerah
sebagai
unsur
penyelenggara
pemerintahan daerah.

7.

Pengembangan kapasitas adalah upaya meningkatkan


kemampuan
sisitem
atau
sarana
dan
prasarana
kelembagaan personil, dan keuangan untuk melaksanakan
fungsi-ungsi pemerintahan dalam rangka mencapai tujuan
pelayanan dasar dan/atau SPM Kesehatan secara efektif
dan efisien dengan menggunakan prinsip-prinsip tata
pemerintahan yang baik.

8.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, yang


selanjutnya disebut APBN adalah rencana keuangan
tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan
Perwakilan Rakyat dan ditetapkan sebagai Undang-Undang.

9.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang


selanjutnya disebut APBD adalah rencana keuangan
tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui
bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD dan ditetapkan
dengan Peraturan daerah.
BAB II
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
BIDANG KESEHATAN
Pasal 2

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Dinas Kesehatan Kabupaten


Garut terdiri atas 5 (lima) jenis pelayanan, yaitu :
1.
Pelayanan Kesehatan Dasar
2.
Pelayanan Kesehatan Rujukan
3.
Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB
(Kejadian Luar Biasa)
4.
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
5.
Pengembangan Lingkungan Sehat
Pasal 3
Pelayanan Dasar SPM Bidang kesehatan Kabupaten Garut
sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, dengan indikator

4
kinerja serta target capaian pada tahun 20010 2015
terlampir.
Pasal 4
Pelayanan Dasar SPM Bidang Kesehatan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 2, diselenggarakan oleh Pemerintah
Daerah yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dengan
aparatur pelaksana yang mempunyai kualifikasi dan
kompetensi dibidangnya
Pasal 5
Ketentuan lebih lanjut aparatur pelaksana sebagai mana
dimaksud dalam pasal 4 ditetapkan oleh Kepala Dinas.
BAB III
PENGORGANISASIAN
Pasal 6
(1) Pelayanan Dasar SPM Bidang Kesehatan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 2, diselenggarakan oleh Pemerintah
Daerah, yang dilaksanakan oleh Dinas dengan aparatur
pelaksana yang mempunyai kualifikasi dan kompetensi
dibidangnya.
(2) Perencanaan program pencapaian target sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), dilaksanakan secara bertahap
sesuai petunjuk teknis SPM Bidang Kesehatan yang
diterbitkan oleh Dinas Kesehatan Kementerian Kesehatan.
BAB IV
PELAKSANAAN
Pasal 7
(1) SPM Bidang Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam pasal
2 dan 3 merupakan acuan dalam perencanaan program
pencapaian target Standar Pelayanan Minimal.
(2) Standar Pelayanan Minimal sebagaimana dimaksud dalam
perencanaan program pada ayat (1) dilaksanakan sesuai
dengan Pedoman/Standar Teknis yang ditetapkan.
BAB V
PELAPORAN
Pasal 8
Kepala Dinas wajib menyampaikan laporan teknis tahunan
kinerja penerapan dan pencapaian pelayanan kesehatan
kepada Bupati, yang tembusannya disampaikan kepada Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Dinas Kesehatan
Kementerian Kesehatan
BAB VI
MONITORING DAN EVALUASI
Pasal 9
(1) Bupati melaksanakan monitoring dan evaluasi atas
penerapan SPM Kesehatan oleh Pemerintah Daerah dalam
rangka menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada
masyarakat.

5
(2) Monitoring dan evaluasi sebagaiman dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangundangan.
(3) Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan oleh Bupati sebagai wakil Pemerintah di
Daerah untuk Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
Pasal 10
Monitoring dan evaluasi penerapan dan pencapaian SPM
Kesehatan
sebagaimana
dimaskud
dalam
pasal
9
dipergunakan sebagai :
a. Bahan msukan bagi pengembangan kapasitas pemerintah
daerah dalam pencapaian SPM Kesehatan;
b. Bahan pertimbangan dalam pembinaan dan pengawasan
penerapan
SPM
Kesehatan,
termasuk
pemberian
penghargaan bagi pemerintah daerah yang berprestasi
sangat baik; dan
c. Bahan pertimbangan dalam memberikan sanksi kepada
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang tidak berhasil
mencapai SPM Kesehatan dengan baik dalam batas waktu
ditetapkan dengan mempertimbangkan kondisi khusus
Daerah yang bersangkutan sesuai peraturan perundangundangan.
BAB VII
PENGEMBANGAN KAPASITAS
Pasal 11
(1) Bupati memfasilitasi pengembangan kapasitas melaui
peningkatan kemampuan sistem, kelembagaan, personal
dan keuangan, baik di tingkat pemerintah maupun
Kabupaten/Kota.
(2) Fasilitasi pengembangan kapasitas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) berupa pemberian orientasi umum, petunjuk
teknis, bimbingan teknis, pendidikan dan pelatihan,
dan/atau bantuan lainnya meliputi:
a. Perhitungan sumber daya dan dana yang dibutuhkan
untuk mencapai SPM Kesehatan, termasuk kesenjangan
pembiayaan;
b. Penyusunan rencana pencapaian SPM Kesehatan dan
penetapan target tahunan pencapaian SPM Kesehatan;
c. Penilaian prestasi kerja pencapaian SPM Kesehatan; dan
d. Pelaporan prestasi kerja pencapaian SPM Kesehatan.
(3) Fasilitasi, pemberian orientasi umum, petunjuk teknis,
bimbingan teknis, pendidikan dan pelatihan, dan/atau
bantuan lainnya sebagaimana sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), mempertimbangkan kemampuan kelembagaan
personal dan keuangan negara serta keuangan daerah.
BAB VIII
PENDANAAN
Pasal 12
(1) Pendanaan yang berkaitan dengan kegiatan penyusunan,
penetapan, pelaporan, monitoring dan evaluasi, pembinaan
dan pengawasan, pembangunan sistem dan/atau sub
sistem informasi manajemen, serta pengembangan
kapasitas untuk mendukung penyelenggaraan SPM

6
Kesehatan yang merupakan tugas dan tanggung jawab
pemerintah, dibebankan kepada APBD Kabupaten Garut
serta sumber dana lainnya.
(2) Pendanaan yang berkaitan dengan penerapan, pencapaian
kinerja/target,
pelaporan,
monitoring
dan
evaluasi,
pembinaan dan pengawasan, pembangunan sub sistem
informasi manajemen, serta pengembangan kapasitas,
yang merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintahan
daerah dibebankan kepada APBD.

BAB IX
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 13

(1) Pembinaan

dan Pengawasan atas penerapan dan


pencapaian SPM Bidang Kesehatan dilakukan oleh Bupati
melalui perangkat daerah.
(2) Perangkat Daerah yang dimaksud ayat (1) adalah
Sekretariat dan Inspektorat.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 14
(1) Ketentuan lebih lanjut teknis operasional pelaksanaan
Standar pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan diatur
lebih lanjut oleh Kepala Dinas.
(2) Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di Garut
Pada tanggal
BUPATI GARUT,

H. ACENG H.M FIKRI, S.Ag


Diundangkan di Garut
Pada tanggal
Sekretaris Daerah Kabupaten Garut

H. IMAN ALIRAHMAN, SH., M.Si.


PEMBINA UTAMA MUDA
NIP. 19590613 198503 1 008
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
TAHUN
NOMOR

Anda mungkin juga menyukai