PERATURANBUPATIGARUT
NOMOR :
TENTANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DINAS KESEHATAN
KABUPATEN GARUT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI GARUT,
Menimbang
Mengingat
: a.
b.
: 1.
2.
3.
4.
5.
6.
2
Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Menetapka
n
Standar
Pelayanan
Minimal
Bidang
Kesehatan
selanjutnya disebut SPM Kesehatan adalah tolak ukur
kinerja pelayanan kesehatan yang diselenggarakan Daerah
Kabupaten/Kota.
3
2.
3.
6.
7.
8.
9.
4
kinerja serta target capaian pada tahun 20010 2015
terlampir.
Pasal 4
Pelayanan Dasar SPM Bidang Kesehatan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 2, diselenggarakan oleh Pemerintah
Daerah yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dengan
aparatur pelaksana yang mempunyai kualifikasi dan
kompetensi dibidangnya
Pasal 5
Ketentuan lebih lanjut aparatur pelaksana sebagai mana
dimaksud dalam pasal 4 ditetapkan oleh Kepala Dinas.
BAB III
PENGORGANISASIAN
Pasal 6
(1) Pelayanan Dasar SPM Bidang Kesehatan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 2, diselenggarakan oleh Pemerintah
Daerah, yang dilaksanakan oleh Dinas dengan aparatur
pelaksana yang mempunyai kualifikasi dan kompetensi
dibidangnya.
(2) Perencanaan program pencapaian target sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), dilaksanakan secara bertahap
sesuai petunjuk teknis SPM Bidang Kesehatan yang
diterbitkan oleh Dinas Kesehatan Kementerian Kesehatan.
BAB IV
PELAKSANAAN
Pasal 7
(1) SPM Bidang Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam pasal
2 dan 3 merupakan acuan dalam perencanaan program
pencapaian target Standar Pelayanan Minimal.
(2) Standar Pelayanan Minimal sebagaimana dimaksud dalam
perencanaan program pada ayat (1) dilaksanakan sesuai
dengan Pedoman/Standar Teknis yang ditetapkan.
BAB V
PELAPORAN
Pasal 8
Kepala Dinas wajib menyampaikan laporan teknis tahunan
kinerja penerapan dan pencapaian pelayanan kesehatan
kepada Bupati, yang tembusannya disampaikan kepada Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Dinas Kesehatan
Kementerian Kesehatan
BAB VI
MONITORING DAN EVALUASI
Pasal 9
(1) Bupati melaksanakan monitoring dan evaluasi atas
penerapan SPM Kesehatan oleh Pemerintah Daerah dalam
rangka menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada
masyarakat.
5
(2) Monitoring dan evaluasi sebagaiman dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangundangan.
(3) Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan oleh Bupati sebagai wakil Pemerintah di
Daerah untuk Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
Pasal 10
Monitoring dan evaluasi penerapan dan pencapaian SPM
Kesehatan
sebagaimana
dimaskud
dalam
pasal
9
dipergunakan sebagai :
a. Bahan msukan bagi pengembangan kapasitas pemerintah
daerah dalam pencapaian SPM Kesehatan;
b. Bahan pertimbangan dalam pembinaan dan pengawasan
penerapan
SPM
Kesehatan,
termasuk
pemberian
penghargaan bagi pemerintah daerah yang berprestasi
sangat baik; dan
c. Bahan pertimbangan dalam memberikan sanksi kepada
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang tidak berhasil
mencapai SPM Kesehatan dengan baik dalam batas waktu
ditetapkan dengan mempertimbangkan kondisi khusus
Daerah yang bersangkutan sesuai peraturan perundangundangan.
BAB VII
PENGEMBANGAN KAPASITAS
Pasal 11
(1) Bupati memfasilitasi pengembangan kapasitas melaui
peningkatan kemampuan sistem, kelembagaan, personal
dan keuangan, baik di tingkat pemerintah maupun
Kabupaten/Kota.
(2) Fasilitasi pengembangan kapasitas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) berupa pemberian orientasi umum, petunjuk
teknis, bimbingan teknis, pendidikan dan pelatihan,
dan/atau bantuan lainnya meliputi:
a. Perhitungan sumber daya dan dana yang dibutuhkan
untuk mencapai SPM Kesehatan, termasuk kesenjangan
pembiayaan;
b. Penyusunan rencana pencapaian SPM Kesehatan dan
penetapan target tahunan pencapaian SPM Kesehatan;
c. Penilaian prestasi kerja pencapaian SPM Kesehatan; dan
d. Pelaporan prestasi kerja pencapaian SPM Kesehatan.
(3) Fasilitasi, pemberian orientasi umum, petunjuk teknis,
bimbingan teknis, pendidikan dan pelatihan, dan/atau
bantuan lainnya sebagaimana sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), mempertimbangkan kemampuan kelembagaan
personal dan keuangan negara serta keuangan daerah.
BAB VIII
PENDANAAN
Pasal 12
(1) Pendanaan yang berkaitan dengan kegiatan penyusunan,
penetapan, pelaporan, monitoring dan evaluasi, pembinaan
dan pengawasan, pembangunan sistem dan/atau sub
sistem informasi manajemen, serta pengembangan
kapasitas untuk mendukung penyelenggaraan SPM
6
Kesehatan yang merupakan tugas dan tanggung jawab
pemerintah, dibebankan kepada APBD Kabupaten Garut
serta sumber dana lainnya.
(2) Pendanaan yang berkaitan dengan penerapan, pencapaian
kinerja/target,
pelaporan,
monitoring
dan
evaluasi,
pembinaan dan pengawasan, pembangunan sub sistem
informasi manajemen, serta pengembangan kapasitas,
yang merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintahan
daerah dibebankan kepada APBD.
BAB IX
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 13
(1) Pembinaan
Ditetapkan di Garut
Pada tanggal
BUPATI GARUT,