PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era komputerisasi telah membuka wawasan dan paradigma
proses
pengambilan
keputusan
dan
penyebaran
informasi.
baru dalam
Data
yang
sehingga dapat disajikan dalam bentuk-bentuk yang lebih sederhana dan sesuai
kebutuhan. Sebagaimana terlihat pada Gambar 6.1, pemahaman mengenai dunia
nyata akan semakin baik jika proses proses manpulasi dan presentasi data yang
direlasikan dengan lokasi-lokasi geografi di permukaan bumi telah dimengerti.
dalam berbagai cara dan bentuk. Masalah-masalah ini mencakup (Prahasta, 2005):
1. Pengorganisasian data dan informasi
2. Menempatkan informasi pada lokasi tertentu
107
media yang efektif baik sebagai alat presentasi maupun sebagai bank tempat
penyimpanan data geografis. Tetapi, media peta masih mengandung kelemahan
atau
keterbatasan.
Informasi-informasi
yang
tersimpan,
diproses
dan
dipresentasikan dengan suatu cara tertentu, dan biasanya untuk tujuan tertentu pula.
Tidak mudah untuk merubah bentk presentasi itu. Sebuah peta selalu menyediakan
gambar atau simbol unsur geografi dengan bentuk yang tetap atau statik meskipun
diperlukan untuk berbagai kebutuhan yang berbeda.
108
Dalam SIG terdapat berbagai peran dan berbagai komponen baik SDM
sebagai ahli sekaligus operator (brainware), peraangkat alat (soft/hard ware)
maupun objek permasalahan.
Sistem ini
Subsistem SIG
Komponen SIG
Kemampuan SIG
C. Kaitan Modul
Modul ini merupakan modul kedua yang memuat kerangka pengertian dan
pemahaman dasar SIG yang sangat penting bagi mahasiswa. Disini digambarkan
secara jelas mengenai berbagai komponen, cara kerja dan kemampuan sistem
informasi geografis. Modul ini merupakan dasar untuk penerapan SIG Perikanan
dan Kelautan..
D. Sasaran Pembelajaran Modul
Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
definisi, subsistem, komponen, cara kerja dan kemampuan sistem informasi
geografis (SIG).
109
II. PEMBELAJARAN
A. Subsistem SIG
Baik dari jenis-jenis data yang menjadi masukannya maupun dari unsurunsur pokok yang membentuknya, dapat ditarik beberapa pengertian SIG seperti
yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya. Demikian pula dengan definisinya
hingga saat ini belum ada kesepakatan mengenai definisi SIG yang baku. Sebagian
besar definisi yang diberikan di dalam berbagai pustaka masih bersifat umum, belum
lengkap, tidak presisi, dan bersifat elastik hingga seringkali agak sulit untuk
membedakannya dengan sistem-sistem informasi yang masih serumpun (sebagai
contoh, seperti yang telah disinggung di atas, adalah sistem kartografi yang
berbasiskan komputer / CAC dan sistem sistem CAD yang telah dilengkapi dengan
berbagai
: Subsistem
ini
bertugas
untuk
ini
pula
yang
: Subsistem
ini
menghasilkan
menampilkan
keluaran
seluruh
atau
atau
maupun
bentuk
hardcopy
110
ini
menentukan
informasi-
Selain
itu,
subsistem
ini
juga
111
dan jaringan.
1. Perangkat keras
ruang penyimpanan
(harddisk)
(RAM)
yang
besar. Walaupun
ketat
karakteristik
fisik
terhadap
perangkat
karakteristikkeras
ini
112
2. Perangkat Lunak
bila
dipandang
dan
sisi
lain,
SIG juga
peranan
(telah
kunci.
dibahas
Setiap
di
atas)
tidak
langsung
dengan
cara
SIG
yang
lain
maupun
secara
4. Manajemen
113
Tetapi,
SIG
memiliki
kekuatan
lebih
dan
fleksibelitas
dan
pada
lembaran peta kertas. Peta merupakan representasi grafis dan dunia nyata; objekobjek yang direpresentasikan di atas peta disebut unsur pela atau map features
contohnya adalah sungai, taman, kebun, jalan, dan lain-lain). Karena peta
mengorganisasikan unsur-unsur berdasarkan lokasi-lokasinya, peta sangat baik
dalam memperlihatkan hubungan atau relasi yang dimiliki oleh unsur-unsurnya.
Berikut adalah contoh-contoh hubungan tersebut:
1. Suatu gedung terletak di dalam wilayah Kecamatan tartentu.
2. Jembatan melintas di atas suatu sungai.
3. Bangunan kuno bersebelahan dengan taman.
Peta menggunakan titik, garis dan poligon dalam merepsentasikan objekobjek dunia nyata (sebagai ilustrasi, lihat juga Gambar 6.5 di atas) :
1. Sungai ditampilkan sebagai poligon
2. Jalan bebas hambatan digambarkan sebagai garis-garis
114
115
menghubungkan
sekumpulan
unsur-unsur
peta dengan
atribut-
atributnya di dalam satuan-satuan yang disebut layar. Sungai, bangunan, jalan, laut,
batas-batas administrasi, perkebunan, dan hutan merupakan contoh-contoh layer.
Kumpulan dari layer-layer ini akan membentuk basisdata SIG (sebagai ilustrasi, lihat
Gambar 6.7. di atas). Dengan demikian, perancangan basisdata merupakan hal
yang esensial di dalam SIG. Ranangan basisdata akan menentukan efektifitas dan
efisiensi proses-proses masukan, pengelolaan dan keluargan SIG.
D. Kemampuan SIG
Pada dasarnya, dengan mernperhatikan pengertian, definisi-definisi, berikut
cara kerjanya, kemampuan-kemampuan SIG sudah dapat di kenali. Kernampuankemampuan ini dapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi analisis spasial dan atribut
yang dilakukan,jawaban-jawaban, atau solusi yang dapat diberikan terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
Pertanyaan Konseptual
Kemampuan SIG dapat dilihat dan kemampuannya daIam menjawab
116
117
No
NIRM
NAMA
MAHASISWA
1
2
3
4
.
.
.
50
118
III. PENUTUP
Pada
Modul
2005.
Informatika, Bandung.
119