Anda di halaman 1dari 84

perpustakaan.uns.ac.

id

digilib.uns.ac.id

MODEL PENGELOLAAN UNIT PRODUKSI DI SEKOLAH


MENENGAH KEJURUAN (SMK)
(Studi Kasus : SMK Negeri 2 Klaten Tahun Ajaran 2008/2009)

Skripsi

Oleh:
SRI LESTARI
K 1504040

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Skripsi
MODEL PENGELOLAAN UNIT PRODUKSI DI SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN (SMK)
(Studi Kasus : SMK Negeri 2 Klaten Tahun Ajaran 2008/2009)

Oleh:
SRI LESTARI
K 1504040

Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Pendidikan Teknik Sipil/ Bangunan Jurusan Pendidikan
Teknik dan Kejuruan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010

commit to user
ii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji


Skripsi Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan
Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta pada :

Hari

: Selasa

Tanggal : 24 Agustus 2010

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Pembimbing II

Drs. Agus Efendi, M.Pd


NIP. 19670819 199303 1 002

Drs. Bambang Sulistyo Budhi


NIP. 19501004 197501 1 002

commit to user
iii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas


Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Pada hari : Selasa


Tanggal

: 24 Agustus 2010

Tim Penguji Skripsi :


Nama Terang

Ketua

Tanda Tangan

: Drs. Sutrisno, ST. M.Pd

.......................

Sekretaris : Eko Supri Murtiono, ST. MT

Anggota I : Drs. Agus Efendi, M.Pd

Anggota II : Drs. Bambang Sulistyo Budhi

Disahkan Oleh
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd


NIP. 19600727 198702 1 001
commit to user
iv

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ABSTRACT
Sri Lestari. PRODUCTION UNITS IN THE MANAGEMENT MODEL
SCHOOL Vocational MEDIUM (CASE STUDY: SMK NEGERI 2 KLATEN
ACADEMIC YEAR 2008/2009). Thesis, Surakarta: Faculty of Teacher
Training and Eleven University of Science Education Maret Surakarta,
October 2010.
The purpose of this study were: (1) To know the Model Management
Production Unit at SMK Negeri 2 Klaten (2) To know the factors - factors that
hamper execution of Production Unit at SMK Negeri 2 Klaten (3) For know how
that is done by managers in overcoming the Production Unit barriers - barriers.
This research is a method that uses qualitative. Sources of data in this
study was resource persons / informants, where or research sites, archives and
documents. The sampling technique is purposive sampling. Data collection
techniques were interviews, Direct Observation and Recording Documents. The
validity of data using triangulation of data (source). Analysis of the data used in
the form of analysis interactive.
Based on the results of this study concluded: (1) Management unit
production at SMK Negeri 2 Klaten are as follows: In the implementation of UP
SMK Negeri 2 Klaten oriented to providing services, products and training. UP
aspects include: (a) input, the form of human resources (HR), capital methods and
facilities (b) Management functions include planning, organizing and controlling
(c) Implementation of yield-oriented services, products and training (d) Marketing
(e) Customer Service (f) Output, skilled workers and ready to use in industry, as
well as producing products or services that are salable and trainees have the skills
(skills) which can be applied to industrial world. (2) factors - factors that
manghambat implementation of the Production Unit at SMK Negeri 2 Klaten are
as follows: (a) The execution, production units in the smk is still relatively less (b)
Curriculum learning in schools (c) Limitations tool (d) Competition with industry
(e) Relationshi with market or consumer, there are some cases that make
relationship between production units and consumers smk be not good. (3) How
overcoming obstacles - obstacles in the implementation of Production Unit at
SMK Negeri 2 Klaten are as follows: (a) Ensuring that the implementation time
UP with KBM process does not run concurrently. (B) The school seeks to develop
educational curriculum that is felt appropriate to the needs of the industry. (C)
Improving the implementation of maintenance tools for the tool used to work
optimally. In addition, the CMS trying to buy equipment or trying to get grants
from institutions related equipment (d) Ensuring the best possible product for UP
is no less competitive with products industry both in quality and price (e) The
school has given best possible services to consumers for established relationships
good between the school with the industry.

commit to user
v

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ABSTRAK
Sri Lestari. MODEL PENGELOLAAN UNIT PRODUKSI DI SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN (STUDI KASUS : SMK NEGERI 2 KLATEN
TAHUN AJARAN 2008/2009). Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober 2010.
Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui Model Pengelolaan
Unit Produksi di SMK Negeri 2 Klaten (2) Untuk mengetahui faktor faktor yang
menghambat pelaksanaaan Unit Produksi di SMK Negeri 2 Klaten (3) Untuk
mengetahui cara yang dilakukan oleh pengelola Unit Produksi dalam mengatasi
hambatan hambatan tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode
kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah narasumber/informan, tempat
atau lokasi penelitian, arsip dan dokumen. Teknik sampling yang digunakan
adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data adalah Wawancara,
Observasi Langsung dan Mencatat Dokumen. Validitas data menggunakan
trianggulasi data (sumber). Analisis data yang digunakan berupa analisis
interaktif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Pengelolaan unit
produksi di SMK Negeri 2 Klaten adalah sebagai berikut : Dalam pelaksanaan UP
SMK Negeri 2 Klaten berorientasi menghasilkan jasa, produk dan pelatihan.
Aspek UP meliputi : (a) Input, berupa sumber daya manusia (SDM), modal,
metode dan fasilitas (b) Fungsi Manajemen meliputi perencanaan,
pengorganisasian dan pengendalian (c) Pelaksanaan berorientasi menghasilkan
jasa, produk dan pelatihan (d) Pemasaran (e) Pelayanan Konsumen (f) Output,
tenaga yang terampil dan siap pakai di industri, serta menghasilkan produk
maupun jasa yang laku jual dan peserta pelatihan memiliki ketrampilan (skill)
yang dapat diterapkan didunia industri. (2) Faktor faktor yang manghambat
pelaksanaan Unit Produksi di SMK Negeri 2 Klaten adalah sebagai berikut : (a)
Waktu pelaksanaan, unit produksi di smk ini masih relatif kurang (b) Kurikulum
pembelajaran di sekolah (c) Keterbatasan alat (d) Persaingan dengan industri (e)
Hubungan dengan pasar atau konsumen, adanya beberapa kasus yang membuat
hubungan antara unit produksi smk dan konsumen menjadi tidak baik. (3) Cara
mengatasi hambatan - hambatan dalam Pelaksanaan Unit Produksi di SMK Negeri
2 Klaten adalah sebagai berikut : (a) Mengusahakan agar waktu pelaksanaan UP
dengan proses KBM tidak berjalan bersamaan. (b) Pihak sekolah berusaha untuk
menyusun kurikulum pendidikan yang dirasa sesuai dengan kebutuhan di Industri.
(c) Memperbaiki pelaksanaan perawatan alat agar alat yang dipergunakan dapat
bekerja secara maksimal. Selain itu pihak SMK berusaha untuk membeli alat
ataupun berusaha mendapatkan hibah alat dari instansi yang terkait (d)
Mengusahakan sebaik mungkin agar produk UP tidak kalah saing dengan produk
industri baik kualitas maupun harga (e) Pihak sekolah sudah memberikan
pelayanan sebaik mungkin kepada konsumen agar terjalin hubungan kerjasama
yang baik antara sekolah dengan pihak industri.
commit to user
vi

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

MOTTO

Jadikanlah Sabar dan Sholat sebagai Penolongmu, dan Sesungguhnya yang


demikian itu sangat Berat, kecuali bagi Orang-orang yang Khusyu
( Qs. Al Baqarah : 45 )

Sesunguhnya Sesudah Kesulitan itu ada Kemudahan.


( Qs. An Nashr )

Hidup Adalah Perjuangan.

Hidup Adalah Belajar, Belajar menjadi lebih Baik.


Belajar bersyukur meski tak cukup, Belajar ikhlas meski tak rela, Belajar taat
meski berat, Belajar sabar meski terbebani.

Tidak Ada Harga Atas Waktu, tetapi Waktu sangat Berharga,


Memiliki Waktu tidak menjadikan Kita Kaya tetapi menggunakannya dengan
Baik adalah Sumber dari semua Kekayaan.

commit to user
vii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

PERSEMBAHAN

Segala yang pernah dilalui jadikanlah suatu pengalaman, segala yang sedang
dilalui adalah kenyataan, dan segala yang akan dilalui adalah harapan dan cita-cita

Karya ini dipersembahkan kepada:


1. Allah SWT
2. Kupersembahkan karyaku ini untukmu wahai
bangsa Indonesiaku, semoga Allah senantiasa
memberikan

kekuatan

dan

hidayah-Nya

kepadamu dalam menghadapi kemelut bangsa ini.


3. Ibu dan Ayah tercinta (yang akan selalu ada dalam
setiap doa ku)
4. Keluargaku
5. Rekan-rekan PTS/ B
6. Almamater

commit to user
viii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan nikmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan
penulisan Skripsi ini, untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan.
Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan
yang timbul dapat teratasi. Untuk itu dikesempatan yang berbahagia ini, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih atas segala bantuannya kepada yang
terhormat:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan UNS Surakarta.
3. Ketua Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan
Kejuruan FKIP UNS Surakarta.
4. Kepala Sekolah dan keluarga besar SMK Negeri 2 Klaten.
5. Bapak Drs. Agus Efendi, M.Pd, Sebagai Dosen Pembimbing I
6. Bapak Drs. Bambang Sulistyo Budhi Sebagai Dosen Pembimbing II
7. Kedua orang tuaku dan keluarga atas dukungan moril dan material yang telah
diberikan selama ini.
8. Teman-teman PTB 2004 dan semua teman-teman kampus PTK.
9. Rekan-rekan kos.
10. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan
dukungan dan bantuan sehingga dapat terselesaikan skripsi ini.
Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari
Allah SWT. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan di
dalam penyusunan Skripsi ini yang sebenarnya tidak dikehendaki. Akhir kata
penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
commit to user
ix

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

pendidikan dan dapat meningkatkan kualitas pendidikan seperti yang diharapkan


oleh semua pihak. Semoga Allah Taala selalu membimbing kita semua. Amin.
Surakarta, Oktober 2010
Penulis

commit to user
x

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

Halaman
JUDUL ....................................................................................................

PENGAJUAN .........................................................................................

ii

PERSETUJUAN .....................................................................................

iii

PENGESAHAN ......................................................................................

iv

ABSTRAK ..............................................................................................

MOTTO ..................................................................................................

vii

PERSEMBAHAN ...................................................................................

viii

KATA PENGANTAR ............................................................................

ix

DAFTAR ISI ...........................................................................................

xi

DAFTAR TABEL ...................................................................................

xiii

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................

iv

DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................

xv

BAB

BAB II

BAB III

PENDAHULUAN ...............................................................

A. Latar Belakang Masalah .................................................

B. Perumusan Masalah ........................................................

C. Tujuan Penelitian ............................................................

D. Manfaat Penelitian ..........................................................

LANDASAN TEORI ..........................................................

A. Tinjauan Pustaka ...........................................................

1. Model ........................................................................

2. Pengelolaan ...............................................................

3. Unit Produksi ............................................................

4. Pendidikan Kejuruan .................................................

B. Penelitian yang Relevan ................................................

10

C. Kerangka Bepikir ..........................................................

12

METODOLOGI PENELITIAN ...........................................

15

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................


to user
B. Bentuk dan Strategicommit
Penelitian
.......................................

15

xi

16

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

C. Sumber Data ...................................................................

17

D. Teknik Sampling (Cuplikan) ..........................................

18

E. Teknik Pengumpulan Data .............................................

18

F. Validitas Data .................................................................

19

G. Analisis Data ..................................................................

20

H. Prosedur Penelitian .........................................................

21

HASIL PENELITIAN .........................................................

23

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................

23

B. Deskripsi Temuan Studi Penelitian .................................

30

C. Interprestasi Data Hasil Penelitian ..................................

59

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .....................

65

A. Kesimpulan .....................................................................

65

B. Implikasi .........................................................................

67

C. Saran ...............................................................................

67

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

69

LAMPIRAN ............................................................................................

71

BAB IV

BAB V

commit to user
xii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1 Jadwal Penelitian.........................................................................

15

Tabel 2 Rencana Kegiatan Unit Produksi SMK ......................................

33

Tabel 3 Daftar Hasil Benda Kerja Siswa yang sudah Terjual Prgram
Keahlian Teknik Audio Video ....................................................

44

Tabel 4 Daftar Hasil Benda Kerja Siswa yang sudah Terjual Program
Keahlian Teknik Pengecoran Logam ..........................................

commit to user
xiii

56

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1

Kerangka Berpikir ..................................................................

14

Gambar 2

Teknik Validitas Data ............................................................

20

Gambar 3

Proses Analisis Interaktif .......................................................

20

Gambar 4

Struktur Organisasi Sekolah...................................................

26

Gambar 5

Struktur Organisasi Unit Produksi SMK/Pusat......................

36

Gambar 6

Alur Kegiatan Unit Produksi SMK ........................................

37

Gambar 7

Struktur Organisasi Unit Produksi Program Keahlian


Konstruksi Batu Beton ...........................................................

Gambar 8

Struktur Organisasi Unit Produksi Program Keahlian


Teknik Audio Video...............................................................

Gambar 9

47

Struktur Organisasi Unit Produksi Program Keahlian


Teknik Pemesinan ..................................................................

Gambar 11

43

Struktur Organisasi Unit Produksi Program Keahlian


Instalasi Listrik .......................................................................

Gambar 10

40

50

Struktur Organisasi Unit Produksi Program Keahlian


Teknik Pengecoran Logam ....................................................

commit to user
xiv

55

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Unit Produksi ...................................

71

Lampiran 2. Foto Hasil Pelaksanaan Unit Produksi (Produk) ..................

79

Lampiran 3. Pedoman Wawancara dan Observasi ..................................

89

Lampiran 4. Pelaksanaan Penelitian .........................................................

138

Lampiran 5. Perijinan Penelitian...............................................................

143

commit to user
xv

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, dalam dunia
industri juga mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga membutuhkan
tenaga terampil yang siap kerja di dunia industri. Untuk menghadapi kenyataan
diatas maka diperlukan suatu lembaga atau badan institusi pendidikan yang dapat
menghasilkan tenaga kerja terampil dan siap pakai di dalam dunia industri
maupun dunia usaha. Dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
merupakan salah satu badan institusi pendidikan yang bertujuan mencetak tenaga
kerja terampil yang siap pakai di dunia industri maupun dunia usaha. Snedden
(1971) menerangkan bahwa Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang
diarahkan untuk mempelajari bidang khusus, agar para lulusan memiliki keahlian
tertentu

seperti

bisnis,

pabrikasi,

pertanian,

kerumahtanggaan,

otomotif

telekomunikasi, listrik, bangunan dan sebagainya.


Perkembangan dunia industri dan dunia usaha yang semakin pesat,
mempengaruhi permintaan dunia industri dan dunia usaha akan kebutuhan tenaga
kerja terampil dan siap pakai di dalam dunia industri maupun dunia usaha serta
menguasai bidang teknologi industri tertentu akan terus meningkat. Atas dasar
tersebut pemerintah Indonesia menempatkan pendidikan dan pelatihan kejuruan
serta teknologi pada prioritas yang utama. Salah satu kebijakan yang dapat
membantu terwujudnya hal tersebut di atas adalah mendirikan unit unit usaha di
setiap SMK yang dapat dikelola secara profesional. Pendirian unit produksi
dimaksudkan untuk meningkatkan profesionalisme dan menumbuhkan jiwa
kewiraswastaan guru, staf dan siswa. Alternatif ini diambil karena SMK
mempunyai sumber daya manusia dan sarana yang tidak kalah dengan dunia
kerja. Upaya pemberdayaan sekolah melalui unit produksi ini juga diperkuat
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 tentang Unit Produksi di
SMK.
commit to user
1

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

2
Selain itu, ISO (International Organization for Standardization) sebagai
badan internasional yang mengurusi sertifikasi ISO bagi perusahaan perusahaan
di dunia mengeluarkan standar atau sertifikan yang mewajibkan suatu badan atau
institusi untuk menghasilkan suatu barang produksi yang mempunyai kualifikasi
kualitas tertentu (kestabilan mutu produk).
Kenyataan pelaksanaan dilapangan menunjukkan bahwa kebijakan
pendirian unit produksi di SMK tidaklah mudah, banyak sekali hambatan yang
ditemui. Hambatan tersebut bisa dilihat dari potensi wilayah, potensi sekolah,
sumber daya sekolah, tingkatan sekolah, sistem sekolah dan lainnya. Hambatan
hambatan tersebut berakibat pada pelaksanaan pendirian unit produksi berjalan
apa adanya dan belum mengarah pada bentuk usaha yang sungguh sungguh dan
dikelola secara profesional (Kir Haryono, 1996). Hambatan dan masalah yang
dihadapi sekolah dalam pelaksanaan unit produksi merupakan kenyataan yang
perlu dikaji. Oleh karena itu, perlu diadakannya penelitian yang mengungkap
lebih jauh tentang keberhasilan pengelolaan unit produksi di SMK.
Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian pada SMK Negeri 2 Klaten
dengan judul Model Pengelolaan Unit Produksi Di SMK Negeri 2 Klaten Tahun
Ajaran 2008/2009.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dibuat rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah Model Pengelolaan Unit Produksi di SMK Negeri 2 Klaten ?
2. Apakah faktor faktor yang menghambat pelaksanaaan Unit Produksi di
SMK Negeri 2 Klaten ?
3. Bagaimana cara yang dilakukan oleh pengelola Unit Produksi SMK dalam
mengatasi hambatan hambatan tersebut ?

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

3
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui Model Pengelolaan Unit Produksi di SMK Negeri 2
Klaten.
2. Untuk mengetahui faktor faktor yang menghambat pelaksanaaan Unit
Produksi di SMK Negeri 2 Klaten.
3. Untuk mengetahui cara yang dilakukan oleh pengelola Unit Produksi dalam
mengatasi hambatan hambatan tersebut.

D. Manfaat Penelitian
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara
teoritis maupun praktis.
1. Secara Teoritis
a. Untuk memperkaya khasanah penelitian yang menyangkut dan berhubungan
dengan Model Pengelolaan Unit Produksi Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK).
b. Sebagai pertimbangan untuk penelitian yang lebih lanjut.
c. Sebagai pembanding untuk pengembangan pada penelitian yang sejenis.
2. Secara Praktis
a. Bagi kepala SMK Negeri 2 Klaten, hasil penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan unit produksi dan
sebagai terobosan untuk mengatasi kekurangan unit produksi yang sedang
dilaksanakan.
b. Bagi pengelola unit produksi SMK Negeri 2 Klaten, hasil penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan gambaran dasar untuk mengadakan perbaikan dan
pengembangan.
c. Sebagai bahan informasi bagi pembaca untuk menambah ilmu pengetahuan
tentang Model Pengelolaan Unit Produksi SMK Negeri 2 Klaten.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka
1. Model
Pengertian model menurut kamus besar bahasa Indonesia Model
diartikan sebagai pola (contoh, acuan, ragam) dari sesuatu yang akan dibuat atau
dihasilkan . (Departemen P dan K, 1984: 75). Sedangkan menurut Simamarta
(1983: ix), mengartikan : Model adalah abstraksi dari sistem sebenarnya dalam
gambaran yang lebih sederhana serta mempunyai tingkat prosentase yang
menyeluruh. Lebih lanjut lagi, Simamarta (1983: ix), mengartikan : Model
adalah abstraksi dari realitas dengan hanya memusatkan perhatian pada beberapa
sifat dari kehidupan sebenarnya.
(http://www.damandiri.or.id/, 28 Desember 2008)
Berdasarkan pendapat pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
merupakan suatu bentuk pola yang dicontoh, baik dalam bentuk fisik suatu hasil
kerja atau gambaran (abstraksi) kenyataan.

2. Pengelolaan
Pengelolaan berasal dari kata kelola. Menurut W. J. S. Poerwadarminta
(1976: 469) Kelola, mengelola (kan) : mengurus (perusahaan, pemerintahan,
dsb); melakukan (pekerjaan dsb); menyelenggarakan (perayaan dsb). Lebih
lanjut lagi, W. J. S. Poerwadarminta (1976: 469) mengartikan pengelolaan sebagai
penyelenggaraan.
Sedangkan Arikunto (1989) mengemukakan bahwa : Pengelolaan sama
pengertiannya dengan manajemen yaitu pengurusan . Pendapat ini diperkuat oleh
Pidarta (1988) bahwa manajemen mengandung pengertian : mengelola.
Berdasarkan dua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan
mengandung pengertian yang sama dengan manajemen. Jadi pengelolaan dapat
diartikan sebagai cara untuk mengurus atau menyelenggarakan sesuatu.
commit to user
4

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

5
3. Unit Produksi (UP)
Salah satu kebijakan pemerintah untuk meningkatkan profesionalisme
dan menumbuhkan jiwa kewiraswastaan guru, staf dan siswa SMK yaitu dengan
pendirian unit produksi.
a. Pengertian Unit Produksi
Unit Produksi sendiri dapat didefinisikan sebagai berikut :
1) Menurut Sukardi (1992), Unit Produksi adalah bagian dari perkembangan
kegiatan bengkel yang difokuskan kepada memproduksi barang atau jasa
tersebut, atau pesanan dari masyarakat sekitar sekolah.
2) Kepmendikbud Nomor 0490/U/1992 pasal 44 ayat 8 mendefinisikan Unit
Produksi sebagai satuan usaha pada SMK yang memproduksi barang atau
layanan jasa yang pelaksanaannya diintegrasikan kedalam kegiatan kurikulum
atau ekstra kurikuler.
3) Dikmenjur (1993) mendefinisikan Unit Produksi adalah suatu upaya
mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki oleh SMK, agar dapat
dimanfaatkan untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan dan peningkatan
kesejahteraan warga SMK.
4) Dikmenjur (1997) mendefinisikan unit produksi sekolah adalah suatu proses
kegiatan usaha yang dilakukan di dalam sekolah, bersifat bisnis ( profit
oriented ) dengan para pelaku warga sekolah, mengoptimalkan sumber daya
sekolah dan lingkungan, dalam berbagai bentuk unit usaha sesuai dengan
kemampuan yang dikelola secara profesional.
Berdasarkan pendapat pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa unit
produksi sebagai suatu usaha adalah suatu aktifitas yang berkesinambungan dalam
mengelola sumber daya sekolah untuk menghasilkan barang atau jasa yang akan
dijual untuk mendapatkan keuntungan.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

6
b. Tujuan Unit Produksi
Penyelenggaraan dan pengembangan unit produksi di SMK mempunyai
tujuan yang berdasarkan pengertian unit produksi.
1) Di dalam Kepmendikbud nomor 0490/U/1992 pasal 29 ayat 2 menyebutkan
bahwa :
Tujuan unit produksi adalah : (1) memberi kesempatan kepada siswa dan
guru mengerjakan pekerjaan praktek yang berorientasi kepada pasar ; (2)
mendorong siswa dan guru dalam hal pengembangan wawasan ekonomi dan
kewiraswastaan ; (3) memperoleh dana tambahan bagi penyelenggaraan
pendidikan ; (4) meningkatkan pendayagunaan sumber daya pendidikan
yang ada disekolah ; dan (5) meningkatkan kreatifitas siswa dan guru.
2) Sedangkan Sukardi (1992) mengemukakan bahwa :
Tujuan unit produksi di sekolah kejuruan adalah : (1) Mendidik para lulusan
agar mempunyai kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat ; (2) Menimbulkan kepercayaan kepada calon guru
untuk menciptakan pekerjaan ; (3) Sebagai tempat latihan kerja dan
memperoleh pengalaman bekerja dengan masyarakat.
3) Sarbiran (1992) juga menyatakan bahwa tujuan unit produksi adalah :
Memberikan pelayanan sebagai suatu bentuk aktualisasi pengabdian
lembaga pendidikan kepada masyarakat.
4) Oleh Dikmenjur (1997) tujuan unit produksi diperinci lagi yaitu :
Tujuan penyelenggaraan unit produksi adalah : (1) untuk meningkatkan
kualitas tamatan dalam berbagai segi terutama dalam hal pengetahuan dan
keterampilan ; (2) sebagai sarana praktek kerja langsung siswa ; (3)
membantu pendanaan untuk pemeliharaan, penambahan fasilitas dan biaya
biaya pendidikan lainnya ; (4) menambah semangat kebersamaan ; (5) untuk
mengembangkan sikap mandiri dan percaya diri dalam pelaksanaan kegiatan
praktek siswa ; (6) melatih keberanian mengambil resiko yang
diperhitungkan ;(7) mendukung pelaksanaan dan pencapaian Pendidikan
Sekkolah Seutuhnya (PSS) ; (8) memberikan kesempatan kepada siswa dan
guru untuk mengerjakan pekerjaan praktek berorientasi pasar ; (9)
meningkatkan kreatifitas siswa dan guru ; (10) menumbuhkan sikap
profesional produktif pada siswa dan guru ;(11) melatih siswa untuk tidak
tergantung kepada orang lain ;(12) sebagai wadah PSG bagi siswa yang
tidak mendapatkan tempat pelatihan ;(13) menjalin hubungan yang lebih
baik dengan usaha / industri atau masyarakat lain atas terbukanya fasilitas
untuk umum dan hasil hasil produksinya ; dan (14) meningkatkan kegiatan
intra, ko dan ekstra kurikuler.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

7
c. Fungsi unit produksi
Unit produksi yang layak bisa dijadikan wahana belajar sambil bekerja
(learning by doing) bagi siswa SMK atau tempat magang bagi tamatan yang
belum bekerja (Dikmenjur, 1993).
Menurut Dikmenjur (1997) disebutkan bahwa unit produksi pada sekolah
kejuruan berfungsi untuk :
1) Membuat keputusan keputusan penting dan mengambil resiko tentang
tujuan dan sasaran usaha sekolah pada bidang apa saja sebagai peluang,
pasar mana saja yang akan dilayani, skala usaha, permodalan, kriteria
pegawai/karyawan, dan cara cara pengawasan serta pengendaliannya.
2) Mencari dan menciptakan berbagai cara baru, terobosan baru dalam
mendapatkan masukkan, kerjasama dengan dunia usaha lain, serta
mengolah bahan (input) menjadi barang atau jasa (output) yang menarik
dan memasarkannya untuk memuaskan langganan dan sekaligus
memperoleh keuntungan bagi sekolah dan warga sekolah baik secara
edukatif, ekonomi maupun sosial.
3) Mengenali lingkungan dalam rangka mencari dan menciptakan peluang
usaha serta untuk memanfaatkan mengendalikan lingkungan kearah
yang menguntungkan bagi sekolah dan warga sekolah.
4) Sebagai pengembangan usaha yang dimungkinkan dapat menciptakan
lapangan kerja, mengahasilkan barang/jasa yang lebih baik, bermanfaat
dan melakukan pengembangan/akumulasi modal manusia dan sarana
teknologi di sekolah.
d. Manfaat Unit Produksi
Penyelenggaraan dan pengembangan unit produksi di SMK menurut
Dikmenjur (1997) akan memberikan manfaat sebagai berikut :
1) Manfaat edukatif, yaitu : (1) dapat meningkatkan pengetahuan siswa,
guru dan karyawan ; (2) dapat meningkatkan keterampilan siswa, guru
dan karyawan ; (3) dapat meningkatkan kemampuan berorganisasi
warga sekolah dalam bidang usaha ; (4) melatih disiplin dan inisiatif ;
(5) melatih siswa memberikan jasa pelayanan ; (6) menambah intensitas
belajar siswa ; (7) membantu terselenggaranya PBM dengan lebih baik ;
(8) membantu pelaksanaan PSG ; (9) sebagai wahana pelatihan
kejuruan, belajar sambil bekerja/tempat magang bagi tamatan yang
belum bekerja ; dan (10) dapat mengikuti perkembangan IPTEK.
2) Manfaat Ekonomis Bagi Warga Sekolah, yaitu : (1) meningkatkan
penghasilan bagi guru dan karyawan ; (2) meningkatkan kesejahteraan
bagi siswa, guru dan karyawan ; (3) meningkatkan keberanian
mengambil sikap berusaha yang diperhitungkan secara ekonomis ; (4)
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

8
menurunkan biaya pendidikan yang harus ditanggung oleh siswa ; dan
(5) menciptakan lapangan kerja bagi warga sekolah.
3) Manfaat Ekonomis Bagi Sekolah, yaitu : (1) meningkatkan pendapatan
sekolah menuju kearah mandiri ; (2) menambah sumber biaya perawatan
fasilitas sekolah ; (3) menambah sumber biaya operasional pendidikan
(PBM praktek) di sekolah ; dan (4) dapat menambah jumlah fasilitas
belajar mengajar di sekolah.
4) Manfaat Sosial, yaitu : (1) secara intern sekolah, dapat meningkatkan
rasa kebersamaan dan tanggungjawab antar warga serkolah dalam
melaksanakan proses pendidikan, di samping itu dapat menumbuhkan
semangat usaha bersama antar warga sekolah untuk meningkatkan
kehidupannya ; (2) secara ekstern (diluar sekolah) dapat
mensosialisasikan sekolah dengan masyarakat umum, dunia usaha,
lembaga dan lain lain, baik mengenai operasionalisasi pendidikan,
tamatan yang dihasilkan serta produk usaha yang dihasilkan.
4. Pendidikan Kejuruan
Salah satu lembaga penyelenggara Unit Produksi adalah pendidikan
kejuruan. Pendidikan kejuruan sendiri dapat didefinisikan sebagai berikut:
a. Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik
untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu. (UUSPN 2 1989)
b. Dalam PP 28 tahun 1990 Pasal 1 ayat 3 disebutkan bahwa Pendidikan
Kejuruan adalah pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan
pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan
tertentu.
c. Menurut Snedden (1971: 8) Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang
diarahkan untuk mempelajari bidang khusus, agar para lulusan memiliki
keahlian tertentu seperti bisnis, pabrikasi, pertanian, kerumahtanggaan,
otomotif telekomunikasi, listrik, bangunan dan sebagainya.
d. Pendidikan kejuruan dapat diklasifikasikan ke dalam jenis pendidikan khusus
(specialized education) karena kelompok pelajaran atau program yang
disediakan hanya dipilih oleh orang-orang yang memiliki minat khusus untuk
mempersiapkan dirinya bagi lapangan pekerjaan di masa mendatang.(
Suharsimi Arikunto, 1990: 1)
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

9
Jadi pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang bertujuan untuk
membentuk atau meghasilkan lulusan yang terampil dalam salah satu bidang
keahlian tertentu, sehingga lulusan tersebut akan dapat bekerja dalam bidang
tertentu tersebut.
Pendidikan kejuruan mempunyai karakteristik yang berbeda dengan
pendidikan umum, baik itu ditinjau dari kriteria pendidikan, subtansi pelajaran
dan lulusan. Sonhadji (2006) dalam http: //www.acehforum.or.id/, 28 Desember
2008 menyebutkan:
Kriteria yang harus dimiliki oleh pendidikan kejuruan adalah: (1) orientasi
pada kinerja individu dalam dunia kerja; (2) jastifikasi khusus pada
kebutuhan nyata di lapangan; (3) fokus kurikulum pada aspek-aspek
psikomotorik, afektif, dan kognitif; (4) tolok ukur keberhasilan tidak hanya
terbatas di sekolah; (5) kepekaan terhadap perkembangan dunia kerja; (6)
memerlukan sarana dan prasarana yang memadai; dan (7) adanya dukungan
masyarakat.
Salah satu contoh penyelenggara pendidikan kejuruan tingkat menengah
adalah SMK. Hal ini dapat dilihat dari tujuan diselenggarakan pendidikan di
SMK.
Pendidikan di SMK bertujuan :
a. Mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi dan / atau meluaskan pendidikan dasar.
b. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam
mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial budaya
dan alam sekitarnya.
c. Meninggkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
kesenian.
d. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan
sikap professional.
(http://www.smkn1cmi.org/, 04 Januari 2009)
Dalam

Depdiknas

(2000:

276) juga disebutkan

bahwa tujuan

diselenggarakannya pendidikan menegah kejuruan adalah sebagai berikut:


Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah menyiapkan siswa untuk
commit to user sikap profesional, menyiapkan
memasuki lapangan serta mengembangkan

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

10
siswa agar mampu mengembangkan diri, menyiapkan tenaga kerja tingkat
menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini
maupun masa yang akan datang, dan menyiapkan tamatannya agar menjadi
warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif.
Jadi SMK bertujuan untuk mengembangkan dan membentuk kemampuan
siswa sehingga akan mampu untuk terjun didunia usaha sebagai tenaga terampil
dan professional.
Selain tujuan diselenggarakan pendidikan di SMK, pendidikan
menengah kejuruan juga mempunyai arti penting bagi pembangunan di Indonesia.
Hal ini tercantum dalam Garis Besar Haluan Negara (1998: 138) adalah sebagai
berikut:
a. Sistem pendidikan perlu disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan
disegala bidang yang memerlukan jenis-jenis keahlian dan ketrampilan
serta dapat sekaligus meningkatkan produktifitas, kreativitas, mutu, dan
efisiensi kerja. Dalam hubungan ini berbagai tingkat dan jenis
pendidikan serta latihan kejuruan dan politeknik, perlu lebih diperluas
dan ditingkatkan mutunya dalam rangka mempercepat dipenuhinya
kebutuhan tenaga kerja yang cakap dan terampil bagi pembaharuan di
segala bidang.
b. Perlu dilanjutkan dan semakin ditingkatkan usaha-usaha pembinaan
secara fungsional dan terintegrasi bidang pendidikan umum dan
kejuruan dalam rangka tercapainya suatu sistem pembinaan pendidikan
secara nasional, mantap dan terpadu.
B. Penelitian yang Relevan
Dharono (1996) dalam penelitian tentang optimalisasi unit produksi
dalam peningkatan kualitas proses belajar mengajar diperoleh kesimpulan bahwa
peran siswa dalam kegiatan unit produksi belum optimal, baru ada beberapa siswa
saja yang terlibat dalam kegiatan unit produksi.
Sejalan dengan penelitian diatas Widarto (1997) juga menyimpulkan
bahwa peran siswa dalam proses masih kecil yaitu sekitar 2%, dan unit produksi
sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai wahana belajar dan berlatih dari apa yang
dikerjakan, unit produksi sendiri dapat dijadikan wadah pembinaan jiwa
kewiraswastaan. Konstribusi unit produksi secara finansial dan edukatif, sehingga
dapat dikatakan bahwa unit produksi
cukup
efektif dalam meningkatkan kualitas
commit
to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

11
siswa. Hal ini dijelaskan setelah melakukan penelitian di unit produksi STM
Pembangunan Yogyakarta.
Subana (1999) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa : (1)
perencanaan SDM yang dilaksanakan masih menggantungkan pada order yang
akan datang, (2) seleksi dan penempatan SDM dilaksanakan dengan cara
wawancara terhadap

calon tenaga baru untuk mengetahui minat dan

kemampuannya, belum ada acuan khusus dalam rekruitmen dan penempatan


personil, (3) penilaian prestasi SDM yang dilakukan masih terbatas pada
pengamatan tenaga kerja, kualitas dan kuantitas hasil pekerjaan, pengembangan
SDM unit produksi yang kurang mendapat perhatian dan (4) pengawasan SDM
unit produksi sebatas pengamatan pada waktu waktu tertentu jika order banyak
dan pekerjaan diserahkan kepada SDM yang mampu.
Munadi (1995) bahwa unit produksi terbukti sudah dapat membantu
mengatasi pengadaan bahan praktek meskipun jumlahnya terbatas disamping itu
kegiatan unit produksi telah memberikan konstribusi yang cukup besar bagi
peningkatan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusianya. Hal ini
terungkap dari hasil penelitiannya di unit produksi FPTK IKIP Yogyakarta.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut persamaan
dengan penelitian ini adalah adanya beberapa aspek unit produksi yang sama yaitu
tentang SDM dan perencanaan serta tujuan dari pengadaan unit produksi.
Sedangkan penelitian ini meneliti model pengelolaan unit produksi di SMK (studi
kasus : SMK Negeri 2 Klaten), difokuskan pada aspek (1) input yang meliputi :
SDM, modal, metode, fasilitas. (2) Fungsi Manajemen meliputi : perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian. (3) Pelaksanaan meliputi : pelatihan, produk,
jasa. (4) Pemasaran (5) Pelayanan Konsumen dan (6) Output meliputi : lulusan
siap pakai di industri dan pelatihan, produk, jasa yang laku jual.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

12
C. Kerangka Berpikir
Kegiatan unit produksi yang dilakukan oleh sekolah merupakan suatu
replika dari perusahaan yang dilakukan di sekolah yang bertujuan untuk
meningkatkan relevansi program sekolah dengan tuntutan lapangan kerja dengan
cara memberikan kesempatan kepada guru dan siswa mengerjakan pekerjaan yang
berorientasi pasar. Program unit produksi yang dilakukan lembaga pendidikan
(SMK) juga memerlukan pengelolaan yang profesional agar menghasilkan tujuan
yang diharapkan.
Pengelolaan unit produksi harus dilakukan secara profesional terhadap
input, proses agar apa yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Inputnya adalah SDM (men), modal (money), metode (methods), fasilitas
(materials dan machine). Prosesnya adalah interaksi antara fungsi manajemen
dengan inputnya. Fungsi manajemennya meliputi perencanaan, pengorganisasian
dan pengendalian.
Perencanaan perlu dilakukan dalam unit produksi agar pihak pihak
yang terkait dalam unit produksi mempunyai pedoman atau pegangan tentang
sesuatu yang akan diproduksi.
Pengorganisasian perlu dilakukan dalam unit produksi agar pihak pihak
terkait dalam unit produksi mengetahui dengan jelas pembagian tugas, kewajiban
dan hakhak masingmasing.
Pengendalian/pengawasan merupakan kegiatan yang mengusahakan agar
pelaksanaan unit produksi terlaksana sesuai rencana yang menjamin agar
pelaksanaan unit produksi dapat mencapai tujuan dengan hasil baik dan efisien.
Upaya upaya membuat strategi, pengambilan keputusan, penentuan rencana
usaha atau produksi dan pengawasan harus ditetapkan dengan matang. Di samping
itu pengendalian/pengawasan perlu dilakukan dalam unit produksi agar dapat
mencegah sedini mungkin penyimpangan antara yang telah direncanakan dengan
pelaksanaannya.
Pelaksanaan perlu dilakukan dalam unit produksi agar perencanaan yang
telah dibuat tadi dapat diwujudkan dengan sebaik baiknya sehingga tidak sia
commit
to user
sia adanya perencanaan yang telah
dibuat
dengan susah payah tadi. Sistem

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

13
pengelolaan yang dikembangkan dalam pelaksanaan unit produksi adalah sistem
pengelolaan yang berorientasi pada kualitas produk, jasa dan pelatihan.
Dengan menggabungkan beberapa unsur yang mempengaruhi proses
produksi yaitu SDM dan fasilitas, modal lainnya, sistem manajemen diperlukan
untuk mengefektifkan dan mengefisienkan kegiatan produksinya. Apabila sistem
pengelolaannya baik, kegiatan produksi akan berjalan lancar, maka kualitas
produk, pelatihan dan jasa yang dihasilkan akan baik. Dengan demikian unit
produksi akan berjalan efektif, efisien serta menguntungkan. Apabila kualitas
produk, pelatihan dan jasa baik, maka dunia usaha atau konsumen yang
memerlukan produk, pelatihan, dan jasa tersebut akan semakin tertarik. Dengan
demikian keterkaitan sistem pengelolaan yang dijalankan dan dikembangkan
dalam kegiatan unit produksi dengan dunia usaha atau konsumen dapat terlihat
dari hasil produksi dan manfaatnya.
Pemasaran dari hasil pelaksanaan unit produksi merupakan salah satu
bagian kegiatan yang sangat penting agar semua unit usaha yang dikembangkan
dapat dipasarkan dan terjual dengan baik. Hasil dari pemasaran ini oleh sebagian
orang dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan dalam pelaksanaan unit produksi.
Pemasaran ini dapat dilaksanakan dengan 2 cara yaitu pemasaran pra produksi dan
pasca produksi. Yang dimaksud pemasaran pra produksi adalah pemasaran
dilaksanakan dengan cara mencari atau menerima pesanan barang sesuai dengan
keinginan konsumen. Sedangkan pemasaran pasca produksi adalah pemasaran
yang dilaksanakan dengan cara menawarkan atau memamerkan barang hasil yang
diproduksi dengan desain sendiri.
Pelayanan konsumen merupakan kegiatan yang sangat diperlukan dalam
unit produksi. Dari kegiatan ini dapat diketahui bagian mana yang harus
dievaluasi atau diperbaiki dalam pelaksanaan unit produksi. Pelayanan konsumen
ini dilaksanakan juga untuk menjalin hubungan yang baik dengan konsumen.
Dari semua kegiatan dalam unit produksi tersebut sebenarnya
mempunyai tujuan yang paling penting, yaitu untuk mencetak lulusan yang siap
pakai di industri. Dari kegiatan ini diharapkan lulusan mengetahui kegiatan
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

14
kegiatan yang sebenarnya di industri. Di samping itu, output dari kegiatan unit
produksi yaitu menghasilkan produk/pelayanan jasa yang laku jual.

UNIT PRODUKSI
SMK N 2 KLATEN
: Input
SDM

Modal

Fasilitas

Metode

FUNGSI MANAJEMEN

Perencanaan

Pengorganisasian

Pengendalian

PELAKSANAAN

Pelatihan

Produk

Jasa

PEMASARAN

PELAYANAN KONSUMEN
Output
Output

Lulusan Siap Pakai Di Industri

Pelatihan

Produk

Gambar 1. Kerangka Berpikir


commit to user

Jasa

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Klaten yang beralamat di
desa Senden kecamatan Ngawen kabupaten Klaten. Alasan peneliti memilih
lokasi tersebut karena:
a. Belum ada penelitian yang sejenis di SMK Negeri 2 Klaten sejak sekolah
tersebut memperoleh pengakuan sistem standar mutu ISO 9001:2000.
b. SMK Negeri 2 Klaten telah memberlakukan program diklat 4 tahun, sehingga
diharapkan terdapat model pengelolaan unit produksi yang lebih baik.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini direncanakan pada bulan Juli 2008 Agustus 2010
Adapun perinciannya adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Jadwal Penelitian
Jenis Kegiatan

Waktu

Pengajuan Judul
Pra Proposal
Pra Penelitian/Survey
Proposal
Seminar Proposal
Revisi
Perijinan Penelitian
Pelaksanaan Penelitian
Analisa Data
Penulisan Laporan
Ujian
Revisi

29 Juli 2008
02 Februari 18 Maret 21 Maret 2009
22 Maret 06 Mei 2009
02 Juni 2009
04 Juni 08 Juni 2009
19 Juni 21 Juli 2009
24 Juli 20 Oktober 2009
01 Agustus 21 Desember 2009
02 Maret 2009 Mei 2010
24 Agustus 2010
24 Agustus 2010 September 2010

commit to user
15

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

16
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
Dalam

penelitian

kualitatif

ada

macam

strategi

pendekatan

permasalahan, yaitu eksplanatif, eksploratif dan deskriptif. Penelitian eksploratif


bertujuan untuk menemukan hal-hal baru, sedangkan eksplanatif bertujuan
menjelaskan suatu pegangan atau patokan untuk pembuktian suatu pendapat, dan
penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan
data dengan kata atau uraian dan penjelasan.
Dalam penelitian ini menggunakan strategi pendekatan deskriptif. Hal ini
dikarenakan permasalahan yang diambil dalam penelitian ini menekankan pada
proses pelaksanaan unit produksi dijalankan. Metode deskriptif adalah suatu
metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,
suatu sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan
dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antar fenomena yang diselidiki. Menurut Witney (1960) dalam
H.B.Sutopo (2002), mengatakan metode deskriptif adalah pencarian fakta
interpretasi yang tepat.
Dalam penelitian ini digunakan strategi penelitian deskriptif tunggal
terpancang. Strategi tunggal terpancang merupakan penelitian yang melihat
berbagai masalah yang tidak berdiri sendiri dan berbagai variabel tidak dapat
dipelajari secara terpisah tetapi dalam kaitan seluruh konteknya. Dalam penelitian
ini, peneliti melihat adanya beberapa variabel, yaitu Komponen Input, Fungsi
Manajemen, Pelaksanaan, Pemasaran, Pelayanan Konsumen dan Lulusan Siap
Pakai Di Industri. Peneliti melihat variabel variabel tersebut tidak dapat berdiri
sendiri, jadi harus dilakukan penelitian sebagai satu kesatuan utuh dalam lingkup
Unit Produksi SMK.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

17
C. Sumber Data
Data dan informasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah berupa data
kualitatif. Data-data tersebut akan digali dari beragam sumber data. Data-data
dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat melalui sumber utama
penyelenggara dan pelaku Pengelola Unit produksi. Selain itu data ini merupakan
data yang didapat langsung dari hasil pengamatan dan wawancara peneliti di
lokasi penelitian.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang didapat dari berbagai referensi yang
berasal dari berbagai dokumen yang berhubungan dengan Unit Produksi. Data ini
digunakan sebagai kajian pustaka dalam penelitian.
Adapun sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah:
1. Narasumber (informan)
Narasumber yang dijadikan objek wawancara adalah sebagai berikut:
a. Pihak kepala sekolah

: Drs. Wahono, M.Pd

b. Waka UPHI

: Drs. Al. Waryono, MT

c. Ketua Unit Produksi Pusat

: Drs. Bambang EP

d. Ketua Unit Produksi tiap Jurusan

1) Program Keahlian Kostruksi Batu Beton: Drs. Priyo Kuncoro


2) Program Keahlian Teknik Audio Video (TAV): Purwanto, S.Pd
3) Program Keahlian Instalasi Listrik : Drs. Sutarno
4) Program Keahlian Pemesinan : Drs. Bambang EP
5) Program Keahlian Mekanik Otomotif : Drs. H. Mulyadi
6) Program Keahlian Pengecoran : Lugiman, S.Pd
2. Tempat atau lokasi penelitian
Tempat atau lokasi penelitian adalah SMK Negeri 2 Klaten yang terletak
di desa Senden, kecamatan Ngawen, kabupaten Klaten.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

18
3. Arsip dan dokumen yang berhubungan dengan masalah penelitian
Arsip dan dukumen yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini
adalah buku referensi yang berhubungan dengan Unit Produksi.

D. Teknik Sampling
Teknik sampling (cuplikan) yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik sampling yang bersifat selektif. Teknik sampling ini biasa disebut
purposive sampling. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak lagi melakukan
generalisasi data yang ditemukan. Dalam hal ini peneliti mengambil data dari
referensi mengenai pengelolaan Unit Produksi.

E. Teknik Pengumpulan Data


Sesuai dengan jenis sumber data yang digunakan, maka teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Wawancara Mendalam (In-depth Interviewing)
Wawancara mendalam ini dilakukan karena peneliti tidak tahu apa yang
belum diketahuinya. Dengan demikian wawancara dilakukan dengan pertanyaan
yang bersifat tidak terikat/ terstruktur ketat. Oleh karena itu subyek lebih berperan
sebagai informan daripada sebagai responden. Lebih jauh lagi H. B. Sutopo
(2002: 59) menyebutkan:
Wawancara mendalam ini dapat dilakukan pada waktu dan kondisi konteks
yang dianggap paling tepat guna mendapatkan data yang rinci, jujur dan
mendalam. Untuk itu wawancara ini bahkan dapat dilakukan beberapa kali
sesuai dengan keperluan peneliti yang berkaitan dengan kejelasan dan
kemantapan masalah yang sedang dijelajahi.
2. Observasi Langsung.
Kegiatan observasi langsung ini dilaksanakan hanya untuk mencari datadata yang berhubungan dengan sekolah yang diamati (SMK Negeri 2 Klaten),
bukan untuk mendapatkan data mengenai Unit Produksi. Suharsimi Arikunto
(1993: 128) Kegiatan observasi meliputi kagiatan pemusatan terhadap objek
yang menggunakan seluruh aspek indra.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

19
3. Mencatat Dokumen (Content Analisys)
Moleong (2001: 161) menjelaskan bahwa Dokumen adalah setiap bahan
tertulis ataupun film dengan demikian metode ini untuk mencari data mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan penelitian dengan melihat atau
meneliti dokumen. Dalam pegumpulan data secara Content Analisys peneliti
tidak hanya mencari isi penting yang tersurat dalam arsip atau dokumen yang
diperlukan, tetapi peneliti juga mencari makna yang tersirat dalam arsip atau
dokumen tersebut.

F. Validitas Data
Data-data yang berhasil dikumpulkan oleh peneliti harus diusahakan
kemantapan dan kebenarannya. Oleh karena itu harus dilakukan cara-cara yang
tepat untuk mengembangkan validitas data yang diperolehnya.
Trianggulasi merupakan cara yang paling umum digunakan bagi
peningkatan validitas dalam penelitian kualitatif. Dalam H.B.Sutopo (2002),
Patton (1984) menyatakan bahwa ada empat macam teknik trianggulasi, yaitu (1)
trianggulasi data, (2) trianggulasi peneliti, (3) trianggulasi metodologis, (4)
trianggulasi teoritis. Dari empat macam teknik trianggulasi tersebut, peneliti
menggunakan salah satunya yaitu Trianggulasi data (sumber). Dalam trianggulasi
data lebih menekankan pada sumber data, bukan pada teknik pengumpulan data
atau yang lain.
Peneliti mengumpulkan data mengenai Unit Produksi dari berbagai
sumber. Data dari berbagai sumber ini kemudian diuji validitasnya dengan
trianggulasi data (sumber). Untuk lebih jelasnya, proses trianggulasi data (sumber)
dapat dilihat pada gambar berikut.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

20
Dokumen/ arsip
Content
Analisys

Data

Dokumen/ arsip
Dokumen/ arsip

Data

Wawancara

Informan

Content
analisys

Dokumen/
arsip

Observasi

Aktivitas

Gambar 2. Teknik validitas data


(Sumber: H.B Sutopo, 2002 : 80)

G. Analisis Data
Dalam proses analisis terdapat tiga komponen utama yang harus benarbenar dipahami oleh setiap peneliti kualitatif. Menurut Miles & Huberman (1974)
dalam H.B.Sutopo (2002), tiga komponen utama tersebut adalah (1) reduksi data,
(2) sajian data, dan (3) penarikan simpulan serta verifikasinya. Dalam penelitian
ini, penulis menggunakan model analisis yang bersifat interaktif. Analisis yang
bersifat interaktif ini berlangsung dalam bentuk siklus. Untuk lebih jelasnya, dapat
dilihat dari gambar berikut.
Pengumpulan Data

Reduksi Data

Sajian Data

Penarikan Kesimpulan/
Verifikasi
Gambar 3. Proses Analisis Interaktif
to user2002 : 96)
(Sumber:commit
H.B Sutopo,

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

21
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa reduksi data dan sajian data
dapat dilakukan dalam waktu yang hampir bersamaan. Reduksi data dan sajian
data dilakukan setelah pengumpulan data sudah mendapatkan unit data dari
sejumlah unit data yang diperlukan. Setelah itu, peneliti melakukan usaha untuk
menarik kesimpulan dan verifikasi dari semua hal yang terdapat pada reduksi data
dan sajian data. Bila simpulan dirasa kurang mantap, maka peneliti wajib
melakukan kegiatan pengumpulan data kembali. Pengumpulan data ini sudah
terfokus pada data-data yang dianggap kurang pada reduksi dan sajian data. Dari
kegiatan tersebut, dapat dilihat bahwa penelitian ini berlangsung dalam bentuk
siklus.

H. Prosedur Penelitian
Kegiatan penelitian ini seluruhnya direncanakan sebagai berikut:
1. Persiapan
Kegiatan persiapan ini meliputi kegiatan perijinan, penyusunan strategi
pengumpulan data, strategi penelitian dan persiapan yang menyangkut alat-alat
bantu pangumpulan data.
Untuk lebih jelasnya, kegiatan persiapan adalah sebagai berikut:
a. Penyusunan jadwal penelitian
b. Penyusunan alat-alat bantu pengumpulan data. Hal ini termasuk pedoman
pertanyaan dalam kegiatan wawancara
c. Pengurusan perijinan ke Pembantu Dekan I dan Pembantu Dekan III FKIP
Universitas Sebelas Maret
d. Pengurusan perijinan penelitian ke SMK Negeri 2 Klaten
2. Pengumpulan data
Kegiatan pengumpulan data ini meliputi tentang pengumpulan data yang
diperoleh melalui wawancara, arsip dan dokumen serta observasi langsung.
Kemudian melakukan review dan pembahasan data yang telah terkumpul. Setelah
itu mengelompokkan data sesuai dengan kelompok data masing-masing. Hal ini
akan memudahkan untuk analisis data dan pengolahan data.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

22
3. Analisis dan Pengolahan data
Kegiatan analisis dan pengolahan data ini meliputi pengujian data,
analisis, dan pengolahan data.
4. Penyajian simpulan/ hasil
Simpulan data yang disajikan berupa laporan yang bersifat deskriptif
kualitatif mengenai Model Pengelolaan Unit Produksi di SMK Negeri 2 Klaten.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian (SMK Negeri 2 Klaten)

1. Latar Belakang SMK Negeri 2 Klaten


SMK Negeri 2 Klaten terletak di desa Senden kecamatan Ngawen
kabupaten Klaten. SMK Negeri 2 Klaten merupakan salah satu SMK di
Kabupaten Klaten sejak tahun pelajaran 2002/2003 telah melaksanakan Program
Diklat 4 Tahun, termasuk dalam kelompok teknologi industri dengan
mengembangkan 6 program keahlian meliputi : Teknik Konstruksi Bangunan
(Teknik Konstruksi Batu Beton), Teknik Audio Video, Teknik Pemanfaatan
Energi Listrik, Teknik Pemesinan, Teknik Mekanik Otomotif dan Teknik
Pengecoran. Pada tahun pelajaran 2008/2009 telah menambah 2 program keahlian
yaitu Teknik Komputer Jaringan dan Teknik Gambar Bangunan. Di samping itu,
pada tahun pelajaran 2007/2008 SMK Negeri 2 Klaten mencanangkan SMK
bertaraf Internasional pada tahun 2012.

2. Data Umum Sekolah Tahun Ajaran 2008/2009


a. Data Sekolah
1) Nama Sekolah

: SMK Negeri 2 Klaten

2) Sertifikat ISO 9001:2000

: No. 01 100 086036 dari PT TUV


Internasional Jakarta

3) Alamat Sekolah

: Senden, Ngawen, Klaten 57466

4) Nama Kepala Sekolah

: Drs. Wahono, M.Pd

5) Nama Ketua Komite Sekolah / MS : H. Rifai Saleh Haryono, SH, Mhum


6) Telp Sekolah

: 0272 3100899

7) Email / Website

: smkn2@smkn2klaten.sch.id /
www.smkn2klaten.sch.id

8) No Statistik Sekolah

: 321033203001
commit to user
23

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

24
b. Data Wakil Kepala Sekolah
1) Waka Kurikulum / WMM

: Drs. Sri Purwono

2) Waka Kesiswaan

: Drs. Purwoko

3) Waka Humas & Hub. Ind

: Drs. Al. Waryono, MT

4) Waka Sarpras

: Drs. Kresno Kuncahyo

c. Data Tugas Khusus & Ketua Program


1)

Koordinator Litbang dan Internal


Audit SMM ISO

: Drs. Sarjono, M.Pd

2)

Deputy WMM ISO

: Agus Sukatmo, S.Pd

3)

Kaprog Bangunan / TBGS

: Drs. Parman

4)

Kaprog Audio Video / TKJ

: Drs. Purwanto

5)

Kaprog Inst. Listrik

: Drs. Sutarno

6)

Kaprog Pemesinan

: Drs. Anton Usmanto

7)

Kaprog Mek. Otomotif

: Drs. H. Mulyadi

8)

Kaprog Pengecoran

: Lugiman, S.Pd

9)

Kaprog Normatif/Adaptif

: Haryani, S.Pd

10) Kepala Tata Usaha

: Drs. Supoyo

11) Ketua Pokja BKK

: Drs. Ig. Yuwono

12) Ketua Pokja CC/PKH

: Drs. H. Muh. Darobi

13) Ketua Pokja Unit Produksi

: Drs. Bambang Eko.P.

14) Ketua OSIS

: Eko Sutrisno, S.Pd

15) Ketua Pokja PSG

: Warsono, S.Pd

16) Koordinator R. ICT

: Eko Priyono, S.Pd

17) Koordinator R. SAS

: Isnuwati, S.Pd

18) Koordinator Perpustakaan

: Hj. Purwaningsih, S.Pd

19) Koordinator BP

: L. Nina Ambar K, S.Pd

d. Data Guru dan Tata Usaha


1) Jumlah Guru
a) PNS
b) Guru Tidak Tetap

: 106 orang
: 9 orang
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

25
2) Jumlah Staf Tata Usaha
a) PNS

: 4 orang

b) Guru Tidak Tetap

: 18 orang

3) Jumlah Siswa (th. 2008/2009)

: 1400 orang

4) Jumlah Siswa Kelas IV

: 273 orang

commit to user

26
3. Struktur Organisasi SMK Negeri 2 Klaten Tahun Ajaran 2008/2009
KOMITE SEKOLAH
H. Rifai Saleh H, SH,
M.Hum

KEPALA SEKOLAH
Drs. Wahono, M.Pd

MAJELIS SEKOLAH
H. Rifai Saleh H, SH,
M.Hum

WMM (Drs. Sri Purwono)


LITBANG (Drs.Sarjono, M.Pd

KEPALA TATA USAHA


Drs. Supoyo
BENDAHARA (Dra. Sri Lestari)

WKS KURIKULUM
Drs. Sri Purwono

WKS KESISWAAN
Drs. Purwoko

KOORD. ICT
Eko Priyono, ST

KOORD. BP
L. Nina A K, S.Pd

KOORD. SAS
Isnuwati, S.Pd,

KOORD. PERPUS
Hj. Purwaningsih, S.Pd

KAPROG
IKK/TBGS
Drs. Parman

KAPROG
TAV/TKI
Drs. Purwanto

Wali Kelas
I,II,III,IV
TKBB

Wali Kelas
I,II,III,IV
TAV

WKS PSDM
Martini, S.Pd

WKS HUMAS/HI
Drs. Al. Waryono, MT

POKJA UP
Drs. Bambang EP

KAPROG TEK
PT LISTRIK
Drs. Sutarno

Wali Kelas
I,II,III,IV
TPLT

POKJA BKK
Drs. Ig. Yuwono

KAPROG TEK
PEMESINAN
Sucipto, S.Pd

Wali Kelas
I,II,III,IV
TPM

Wali Kelas
I,II,III,IV
TP

GURU/KARYAWAN

Gambar 4. Struktur Oganisasi Sekolah

WKS SARPRAS
Drs. Kresno Kuncahyo

POKJA CC
Drs. H. M Darobi

KAPROG TEK
PENGECORAN
Lugiman, S.Pd

Wali Kelas
I,II,III,IV
TMO

POKJA PRAKERIN
Warsono, S.Pd

KAPROG TEK
MEK. OTO.
Drs. H. Mulyadi

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

27
3. Program Keahlian di SMK Negeri 2 Klaten
Tahun ajaran 2007/2008, SMK Negeri 2 Klaten mempunyai 6 program
keahlian. Program keahlian tersebut adalah:
a. Program Keahlian Konstruksi Batu Beton
b. Program Keahlian Teknik Audio Video (TAV)
c. Program Keahlian Instalasi Listrik
d. Program Keahlian Pemesinan
e. Program Keahlian Mekanik Otomotif
f. Program Keahlian Pengecoran
Namun pada tahun ajaran 2008/2009, ditambah lagi dua program
keahlian, yaitu :
a. Program Keahlian Teknik Komputer Jaringan
b. Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan

4. Visi SMK Negeri 2 Klaten


Mewujudkan Lemdiklat (SMK) Teknologi Industri berstandar Nasional
guna menyiapkan tamatan yang profesional, produktif, mandiri, berbudi pekerti
luhur dan mampu bersaing pada era global.

5. Misi SMK Negeri 2 Klaten


a. Memantapkan pengembangan institusi dengan program SMK 3 tahun
menjadi 4 tahun.
b. Mengembangkan kurikulum nasional bersama pengguna tamatan
serta memvalidasi sesuai tuntutan pasar kerja dan pengembangan
IPTEK.
c. Melaksanakan Diklat dengan pendekatan Competency Based
Training / Production Based Training.
d. Mengembangkan fasilitas yang memadai untuk menunjang praktek
dasar dan lanjut yang berkualitas.
e. Mengembangkan

SDM yang bertumpu pada


commitdan
to user
profesionalisme, kompeten
bertanggung jawab.

pengembangan

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

28
f. Meningkatkan

kerjasama

dengan

pengguna

tamatan

guna

menciptakan pasar kerja.

6. Tujuan SMK Negeri 2 Klaten


a. Mengembangkan organisasi sekolah yang tersistem untuk menjadi
lembaga diklat

yang bermutu dan profesional serta selalu

mengupayakan peningkatan kualitas SDM dan etos kerja sesuai


perkembangan IPTEK.
b. Menyiapkan tamatan yang memiliki iman dan taqwa, berkepribadian
unggul dan mampu mengembangkan diri dengan penyelenggaraan
diklat bertaraf nasional.
c. Menghasilkan tamatan yang kompeten, profesional dan mampu
mandiri untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja baik tingkat lokal,
nasional maupun internasional.
d. Menjadi salah satu sumber informasi IPTEK bagi industri industri
lokal, khususnya industri kecil dan menengah.
e. Mengembangkan

kemitraan

dan

kerjasama

yang

saling

menguntungkan dengan institusi pasangan dan masyarakat dalam


bisnis dan unit produksi.

7. Kurikulum SMK Negeri 2 Klaten


a. Kurikulum tahun 1999 untuk kelas III dan IV program keahlian :
1) Tek. Konstruksi batu dan beton
2) Tek. Audio video
3) Tek. Pemanf. Tenaga listrik
b. Kurikulum tahun 1999 untuk kelas IV.
1) Tek. Pemesinan
2) Tek. Mekanik otomotif
3) Tek. Pengecoran logam
c. Kurikulum 2004 implementatif untuk kelas II dan III program
commit to user
keahlian.

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

29
1) Tek. Pemesinan
2) Tek. Mekanik otomotif
3) Tek. Pengecoran
d. Kurikulum 2004 implementatif untuk kelas II dan III untuk semua
program keahlian.
e. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) untuk kelas I semua
program keahlian.
f. Sekolah melaksanakan kurikulum dengan pendekatan :
1) BBC ( Broad Based Curriculum )
2) CBT ( Competency Based Training )
3) PBT ( Product Based Training )

8. Fasilitas SMK Negeri 2 Klaten


Untuk menunjang KBM, SMK Negeri 2 Klaten mempunyai fasilitas
antara lain :
1.

Ruang teori

2.

Bengkel bangunan kayu dan beton

3.

Bengkel elektronika

4.

Bengkel listrik

5.

Bengkel mesin

6.

Bengkel pengecoran logam

7.

Bengkel otomotif

8.

Perpustakaan

9.

Lap. Bahasa

10. Lap. Information communication technology ( ICT )


11. Ruang audio video audio ( AVA )
12. Lapangan olah raga
13. Ruang aula
14. Ruang bimbingan konseling
15. Ruang bursa kerja khusus
commit to user
16. Ruang gambar

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

30
B. Deskripsi Temuan Studi Penelitian
1. Model Pengelolaan Unit Produksi Di SMK Negeri 2 Klaten
a. Unit Produksi Pusat
1) Input
a) Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia yang dipakai dalam unit produksi berasal dari dua
sumber : (1) SDM dari dalam sekolah, dan (2) SDM dari luar sekolah. Sumber
daya manusia dari dalam sekolah adalah : guru, karyawan (toolman) dan siswa.
Sedangkan sumber daya manusia dari luar sekolah adalah : tenaga ahli (pelaksana
penggunaan mesin).
b) Modal
Adapun modal atau sumber biaya yang dipakai dalam kegiatan unit
produksi adalah untuk produk barang pada saat PBM menggunakan dana dari
sekolah, sedangkan jasa dan pelatihan pinjam dari bendahara sekolah. Di samping
modal biaya, sekolah sudah tersedia modal fasilitas berupa peralatan atau mesin
produksi yang cukup memadai untuk proses produksi.
c) Metode
Dalam kegiatan unit produksi, metode yang dipakai yaitu berawal dari
seksi pemasaran mencari order ke konsumen. Order yang masuk ke dalam seksi
pemasaran

kemudian

dialihkan

ke

dalam

seksi

perencanaan.

Setelah

direncanakan, kemudian diproses ke dalam seksi pelaksanaan.


d) Fasilitas
Fasilitas dalam kegiatan UP berupa barang (mesin dan peralatan). Secara
keseluruhan fasilitas yang tersedia pada SMK N 2 Klaten untuk tiap tiap
program keahlian sudah cukup memadai bahkan lebih untuk pelaksanaan UP/
produksi. Di lihat dari segi kuantitas, fasilitas (mesin dan peralatan) masih
terbatas.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

31
2) Fungsi Manajemen
a) Perencanaan
Perencanaan yang dilaksanakan dalam unit produksi pada SMK N 2
Klaten yaitu tersusunnya rencana program unit produksi dan rencana kegiatan unit
produksi.
Rencana program unit produksi SMK N 2 Klaten adalah sebagai berikut:
A. Tujuan
1. Meningkatkan pendapatan guru dan karyawan SMKN 2 Klaten
2. Meningkatkan keterampilan guru dan karyawan
3. Meningkatkan keterampilan siswa
B. Jenis Kegiatan
1. Memproduk barang barang yang laku jual
2. Menjual jasa
3. Mengadakan pelatihan
C. Sasaran
1. Masyarakat
2. Siswa SMK yang fasilitasnya masih kurang
D. Cara Pemasaran
1. Melalui warga sekolah (guru, siswa dan semua karyawan)
2. Pendekatan ke SMK yang fasilitasnya kurang
3. Menyebarkan brosur
E. Pelaksana
1. Guru dan karyawan SMKN 2 Klaten
2. Siswa SMKN 2 Klaten
3. Tenaga ahli yang diambil dari luar
F. Prosentase Pembagian Hasil
1. Produk barang yang dilaksanakan pada saat PBM :
a. Pemasaran

: 5% dari harga jual

b. Pelaksana

: 40% dari harga jual

c. UP Jurusan
d. UP Pusat

: 10% dari harga jual


commit
user
: 20% to
dari
harga jual

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

32
e. Pembelian bahan tahun berikutnya : 20% dari harga jual
f. Perawatan dan PBM

: 5% dari harga jual

2. Jasa Permesinan dan Pengelasan


a. Pembawa Order

: 5% dari harga jual

b. Pelaksana

: 60% dari ongkos

c. UP Jurusan

: 5% dari ongkos

d. UP Pusat/Sekolah

: 25% dari ongkos

e. Perawatan dan PBM

: 10% dari ongkos

Ongkos = Harga Bahan


3. Pelatihan
f. Pemberi Order

: 10 % dari harga bruto

g. Pembawa Order

: 5% dari harga netto

h. Pelaksana

: 65% dari ongkos

i. UP Jurusan

: 5% dari ongkos

j. UP Pusat/Sekolah

: 20% dari ongkos

k. Perawatan dan PBM

: 10% dari ongkos

Harga Netto

= Harga Bruto Jasa Pemberi Order

Ongkos

= Harga Netto Bahan Sertifikasi

G. Sumber Dana
1. Produk barang pada saat PBM menggunakan dana dari sekolah
2. Jasa dan Pelatihan pinjam bendahara sekolah
H. Rencana Pelaksanaan
1. Hasil UP berupa produk barang dan jasa dimulai bulan April
2005
2. Hasil UP berupa pelatihan diadakan mulai tahun 2006

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

33
Bentuk Rencana Kegiatan Unit Produksi SMK Negeri 2 Klaten adalah sebagai
berikut:
Tabel 2. Rencana Kegiatan Unit Produksi SMK Negeri 2 Klaten
No

Jenis Kegiatan

Tujuan

1.

Penyusunan/pembentukan
pengurus Unit Produksi
Menyusun Job Discription

Tersusunnya pengurus
Unit Produksi tiap periode
Adanya pembagian kerja
yang jelas bagi masing
masing personal
Terprogramnya kegiatan
dalam 1 tahun
Terlaksananya rencana
kegiatan
Administrasi kegiatan dan
keuangan terlaksana

2.

3.

Merencanakan kegiatan

4.

Pelaksanaan Kegiatan

5.

Laporan Kegiatan

Waktu
Pelaksanaan
Menyesuaikan
Menyesuaikan
Menyesuaikan
Menyesuaikan
Menyesuaikan

b) Pengorganisasian
Struktur organisasi dalam UP SMK Negeri 2 Klaten menjadi salah satu
dari unit kerja sendiri yang memiliki staf dan juga program tersendiri yang nanti
akan menghimpun dari beberapa kegiatan di masing masing program keahlian.
Struktur organisasi UP dibuat secara khusus sebagai unit kerja di dalam struktur
organisasi sekolah. Adapun pembagian tugas pengelola Unit Produksi adalah
sebagai berikut :
(1) Penanggung jawab adalah kepala sekolah yang bertugas memfasilitasi,
memonitor dan bertanggung jawab atas kegiatan unit produksi sekolah
mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi serta
pelaporan unit produksi disekolah.
(2) Ketua bertugas membantu kepala sekolah dalam menyelenggarakan unit
produksi disekolah dengan rincian sebagai berikut :
(a) Menyusun program unit produksi yang disesuaikan dengan tuntutan
kurikulum dari setiap program keahlian.
(b) Mengkoordinasikan kegiatan unit unit usaha yang diselenggarakan
disekolah.
commit
to user
(c) Mengadakan rapat rapat
intern
dengan pengelola unit produksi.

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

34
(d) Mengadakan kerja sama dengan institusi pasangan yang terkait
dengan pengembangan usaha.
(e) Membuat laporan berkala dan tahunan.
(3) Sekretaris bertugas sebagai berikut :
(a) Mengadministrasi segala kegiatan unit produksi sekolah baik keluar
maupun kedalam.
(b) Membuat surat menyurat dengan pihak pihak terkait berhubungan
dengan pengembangan unit produksi sekolah.
(c) Menyiapkan rapat rapat unit produksi.
(d) Menyusun laporan berkala dan akhir tahun.
(4) Bendahara bertugas sebagai berikut :
(a) Menerima dana yang dikelola oleh pengurus unit produksi sekolah.
(b) Membukukan semua penerimaan dan pengeluaran keuangan unit
produksi sekolah.
(c) Mmbuat laporan keuangan unit produksi secara berkala dan akhir
tahun.
(5) Kendali Mutu bertugas mendorong dan mengendalikan seluruh kegiatan
unit produksi sekolah agar selalu berusaha meningkatkan mutu pelayanan
dan kegiatan serta hasil yang baik.
(6) Pemasaran bertugas mendorong dan memotivasi semua unit usaha yang
dikembangkan agar dapat dipasarkan dan terjual dengan baik.
(7) Koordinator unit usaha bertugas merencanakan dan melaksanakan
kegiatan usaha yang dikembangkan, dengan rincian sebagai berikut :
(a) Merencanakan dan melaksanakan kegiatan usaha.
(b) Mengatur tempat dan jadwal kegiatan yang telah ditetapkan.
(c) Mengadministrasi semua kegiatan unit usaha yang dikembangkan.
(d) Mengelola keuangan yang menjadi tanggung jawab dari usaha yan
diselenggarakan.
(e) Membuat laporan berkala dan tahunan.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

35
Struktur organisasi dalam Unit Produksi SMKN 2 Klaten meliputi :
Kepala Sekolah, WAKA UPHI, Ketua UP, Bendahara, Sekretaris, Kasi UP tiap
tiap Jurusan. Struktur organisasi dalam UP setiap 1 tahun sekali mengalami reorganisasi. Sedangkan struktur unit produksi program keahlian meliputi Kasi UP,
Sekretaris, Bendahara, Pelaksana dan Pemasaran.

commit to user

36
Kepala Sekolah
Drs. Wahono, M.Pd

WAKA UPHI
Drs. Al. Waryono, MT

Ketua UP
Drs. Bambang, EP

Sekretaris
Drs. Darobi

Bendahara
Drs. Ismadiyanto

KasiUP Bangunan
Drs, Joko M.

Kasi UP Elektro
Drs. Slamet H.

Kasi UP Listrik
Drs. Sunarno

Kasi UP Mesin
Drs. Bambang, EP

Kasi UP Otomotif
Drs. H. Mulyadi

Gambar 5. Struktur Organisasi Unit Produksi SMK/Pusat

Kasi UP P. Logam
HeruKaryono,
S.Pd

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

37
c) Pengendalian
Dalam kegiatan UP SMKN 2 Klaten pengendalian secara keseluruhan
pengendalian terletak pada Kepala Sekolah selaku sebagai penanggung jawab
yang bertugas memfasilitasi, memonitor dan bertanggung jawab atas kegiatan UP
sekolah mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi serta
pelaporan unit produksi disekolah.
3) Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan UP SMK Negeri 2 Klaten berorientasi menghasilkan
jasa, produk dan pelatihan. Dalam kegiatan unit produksi SMK Negeri 2 Klaten
order (pelatihan, produk dan jasa) dari konsumen masuk ke Kasi Unit Produksi
untuk direncanakan, dari Kasi UP order dialihkan ke seksi pelaksanaan untuk
pengerjaan order. Kemudian hasil pelaksanaan UP dipasarkan ke konsumen oleh
seksi pemasaran agar laku jual. Adapun alur kegiatan pelaksanaan UP SMK
Negeri 2 Klaten adalah sebagai berikut :

Konsumen

Pelatihan

Kasi Unit Produksi

Jasa/Pesanan

Pelaksana

Pelatihan

Produk

Jasa

Pemasaran
Gambar 6. Alur Kegiatan Unit Produksi SMK

a) Jasa
Jasa yang dihasilkan pada pelaksanaan UP SMKN 2 Klaten telah dikelola
oleh masing masing program keahlian.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

38
b) Produk
Produk yang dihasilkan pada pelaksanaan UP SMKN 2 Klaten telah
dikelola oleh masing masing program keahlian (produk hasil UP tiap tiap
jurusan lihat lampiran 2).
c) Pelatihan
Pelatihan yang dihasilkan pada pelaksanaan UP SMKN 2 Klaten telah
dikelola oleh masing masing program keahlian.
4) Pemasaran
Cara pemasaran hasil pelaksanaan UP yaitu dilakukan melalui warga
sekolah (guru, siswa dan semua karyawan), pendekatan ke SMK lain yang
fasilitasnya kurang dan menyebarkan brosur. Di samping itu juga ikut dalam
pameran tapi hanya dilaksanakan oleh beberapa program keahlian tidak semua
ikutserta dalam pameran.
5) Pelayanan Konsumen
Pelayanan konsumen yang dilaksanakan UP SMKN 2 Klaten yaitu
dengan menyelesaikan pesanan/order sesuai dengan permintaan konsumen
(kualitas dan kuantitas).
6) Output
Output dengan adanya UP diharapkan semua siswa menjadi tenaga yang
siap pakai di industri. Sesuai dengan tujuan rencana program UP SMKN 2 Klaten
yaitu meningkatkan keterampilan siswa yang dapat diterapkan dalam dunia
industri. Di samping hal itu output UP juga berupa pelatihan, produk dan jasa
hasil kerja siswa yang laku jual di pasar/industri.

b. Program Keahlian Konstruksi Batu Beton


1) INPUT
a) Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia yang dipakai dalam unit produksi berasal dari dua
sumber : (1) SDM dari dalam sekolah, dan (2) SDM dari luar sekolah. Sumber
daya manusia dari dalam sekolah adalah : guru, karyawan (toolman) dan siswa.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

39
Sedangkan sumber daya manusia dari luar sekolah adalah : tenaga ahli (pelaksana
penggunaan mesin).
b) Modal
Adapun modal atau sumber biaya yang dipakai dalam kegiatan unit
produksi adalah berasal dari sekolah berupa peralatan atau mesin produksi.
c) Metode
Dalam kegiatan unit produksi, metode yang dipakai yaitu berawal dari
seksi pemasaran mencari order ke konsumen. Order yang masuk ke dalam seksi
pemasaran

kemudian

dialihkan

ke

dalam

seksi

perencanaan.

Setelah

direncanakan, kemudian diproses ke dalam seksi pelaksanaan.


d) Fasilitas
Fasilitas dalam kegiatan UP berupa barang (mesin dan peralatan) pada
Program Keahlian Konstruksi Batu Beton sudah cukup memadai bahkan lebih
mencukupi untuk proses produksi. Di lihat dari segi kuantitas, fasilitas (mesin dan
peralatan) masih terbatas.
2) Fungsi Manajemen
a) Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan dalam unit produksi pada Program Keahlian
Konstruksi Batu Beton sejauh ini adalah merencanakan prosentase pembagian
hasil keuntungan dari UP, sedangkan untuk perencanaan dalam pelaksanaan dan
program kerja UP tidak begitu aktif hanya berdasarkan masukan masukan dari
lingkungan guru yang pernah masuk dalam UP. Hal itu disebabkan karena guru
sudah terbebani dengan kegiatan belajar mengajar (KBM) sehingga guru tidak
dapat aktif atau fokus dalam UP.
b) Pengorganisasian
Struktur organisasi dalam UP jurusan bangunan meliputi : Kepala
Sekolah, Ketua Program, Ketua UP, Bendahara, Sekretaris, Sie Produksi, Sie
Pemasaran, Sie Perencanaan/QC. Menurut struktur organisasi yang sudah ada
sejauh ini yang aktif dalam UP adalah Kaprog dan Ketua UP dengan dibantu oleh
beberapa guru yang berkompeten dalam UP, dimisalkan pada jurusan Bangunan
to user
jumlah guru ada 18 orang dan commit
yang aktif
dalam UP hanya 4 orang. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

40
disebabkan karena tidak semua guru tidak dapat menggunakan/mengoperasikan
mesin/peralatan.
Kepala Sekolah
Drs. Wahono, M.Pd
Ketua Unit Produksi
Drs. Priyo Kuncoro

Bendahara
Surasa, A.Md

Sekretaris
Nur Exsanto, S.Pd

Sie Produksi
Drs. Dartono

Sie Pemasaran
Sumarno, S.Pd

Sie Perencanaan
Drs. Suparto

Gambar 7. Struktur Organisasi Unit Produksi Program Keahlian Konstruksi Batu


Beton
c) Pengendalian
Dalam kegiatan UP pengendalian secara keseluruhan aktif dilakukan oleh
Kaprog dan Ketua UP karena semua guru tidak bisa terlibat dalam UP.
3) Pelaksanaan
a) Pelatihan
Pada program keahlian konstruksi batu beton untuk hasil pelaksanaan UP
masih dalam perencanaan.
b) Produk
Program

keahlian

konstruksi

batu

beton

masih

memproduksi

produk/barang untuk konsumsi lingkungan dalam sekolah sendiri atau guru guru
secara individu tapi dalam jumlah kecil. Produk tersebut antara lain seperti : meja,
almari, daun pintu, kusen, kursi, rak buku, dll dalam jumlah kecil sehingga tidak
masuk dalam UP tapi ada kadang kadang masuk dalam UP. Pada jurusan
Bangunan untuk hasil pelaksanaan UP dalam bentuk produk (barang) dalam
waktu ini tidak aktif (vacum)

2 tahun. Hal ini disebabkan karena keadaan krisis


commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

41
ekonomi luar yang masuk ke dalam lingkup UP jurusan Bangunan sehingga
mempengaruhi jumlah permintaan kebutuhan barang (meubel) menurun.
c) Jasa
Pada jurusan Bangunan untuk hasil pelaksanaan UP dalam bentuk jasa
masih aktif berjalan normal. Jasa yang dihasilkan seperti jasa pengetaman,
pemotongan,

perencanaan

gambar

(manual+autocad),

jasa

pengawasan,

pengukuran (ukur tanah).


4) Pemasaran
Pemasaran hasil pelaksanaan UP jurusan bangunan dilakukan secara
spontanitas, secara lisan dari mulut ke mulut. Tidak ada penawaran produk dengan
penyebaran brosur dan pameran. Dari perusahaan/konsumen melakukan survey
langsung ke beberapa SMK sebelum memakai jasa untuk mengerjakan order.
5) Pelayanan Konsumen
Dalam pelayanan konsumen untuk jurusan bangunan sudah melakukan
pelayanan yang memuaskan seperti : order selesai tepat pada waktunya ataupun
belum pada waktunya, kualitas order sesuai dengan permintaan konsumen, serta
memberikan kepercayaan penuh kepada konsumen dalam hal pembayaran biaya
pengerjaan order. Dari pelayanan konsumen tersebut jurusan bangunan telah
membina hubungan baik dengan pihak industri/konsumen.
6) Output
Untuk siswa jurusan bangunan yang ikut terlibat dalam pelaksanaan UP,
setelah lulus siswa sudah siap kerja di industri, dibandingkan yang tidak aktif
dalam UP. Di samping UP sebagai sarana untuk penilaian siswa siap pakai di
industri, didukung adanya prakerin (praktek kerja industri). Produk UP yang
dihasilkan jurusan bangunan antara lain seperti : meja, almari, daun pintu, kusen,
kursi, rak buku, dll.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

42
c. Program Keahlian Teknik Audio Video (TAV)
1) Input
a) Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia yang dipakai dalam unit produksi berasal dari dua
sumber : (1) SDM dari dalam sekolah, dan (2) SDM dari luar sekolah. Sumber
daya manusia dari dalam sekolah adalah : guru, karyawan (toolman) dan siswa.
Sedangkan sumber daya manusia dari luar sekolah adalah : alumni.
b) Modal
Pada program keahlian audio video modal berasal dari sebagian berasal
dari sekolah fasilitas/peralatan dan sebagian dari hasil penjualan produk hasil
praktek. Hasil penjualan ini digunakan untuk membeli bahan atau komponen
komponen yang dibutuhkan.
c) Metode
Dalam kegiatan unit produksi, metode yang dipakai yaitu berawal dari
seksi pemasaran mencari order ke konsumen. Order yang masuk ke dalam seksi
pemasaran

kemudian

dialihkan

ke

dalam

seksi

perencanaan.

Setelah

direncanakan, kemudian diproses ke dalam seksi pelaksanaan.


d) Fasilitas
Fasilitas dalam kegiatan UP berupa barang (mesin dan peralatan) pada
Program Keahlian Teknik Audio Video sudah cukup memadai bahkan lebih
mencukupi untuk proses produksi. Di lihat dari segi kuantitas, fasilitas (mesin dan
peralatan) masih terbatas.
2) Fungsi Manajemen
a) Perencanaan
Perencanaan UP dalam program keahlian teknik audio video KBM yang
sekarang Teaching Factory yaitu hasil pelajaran disekolah dengan praktek
diharapkan menjadi barang yang laku jual dipasar. Hal ini disebabkan
perencanaan UP dikaitkan dengan silabus/pelajaran yang sekarang Teaching
Factory karena proses UP berlangsung dalam lingkup KBM.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

43
b) Pengorganisasian
Struktur organisasi UP program keahlian teknik audio video meliputi :
Ketua Program, Ketua UP, Bendahara, Sekretaris, Sie Alat, Sie Produksi, Sie
Pemasaran, Sie Kursus.
Penanggung jawab
Ketua Program
Ketua Unit Produksi
Jalal Asrowi, ST

Bendahara
Moch. Haryanto, S.Pd

Sie Alat
Rohmad Agung N

Sie Produksi
Suliyo, S.Pd

Sekretaris
Puji Rahayu, S.Pd

Sie Pemasaran
Drs. Nur Hidayat

Sie Kursus
Slamet H, ST

Gambar 8. Struktur Organisasi Unit Produksi Program Keahlian Teknik Audio


Video (TAV)
c) Pengendalian
Dalam kegiatan UP pengendalian TAV secara keseluruhan dilakukan
oleh Kaprog dan Ketua UP.
3) Pelaksanaan
a) Pelatihan
Pelatihan hasil pelaksanaan UP program TAV berupa pelatihan service
VCD player dan handphone (hp) kepada masyarakat yang putus sekolah dan
masyarakat yang ingin memperoleh pekerjaan atau mandiri.
b) Produk
Produk hasil pelaksanaan UP program TAV yang jelas berupa peralatan
audio seperti speaker aktif dan ampliflyer dll. Semua produk merupakan murni
hasil kerja siswa.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

44
Tabel 3. Daftar Hasil Benda Kerja Praktek Siswa yang sudah Terjual.
No. Nama Barang
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.

Audio Kontrol
Audio Kontrol
Audio Kontrol
Audio Kontrol + Mic
Tone Kontrol
Amplifier 20 W
Box Amplifier kecil
Box Amplifier sedang
1 Antena TV UHF
2 Antena TV
Box Amplifier sedang
Box Adaptor Kecil
Box Amplifier sedang
Box Adaptor Kecil
1 Antena TV Kecil
Box Amplifier sedang
Box Amplifier sedang
Power Amplifier 20W
Power Amplifier 18W
1 Antena TV UHF
Box Amplifier Besar
1 Audio Kontrol
1 Audio Kontrol
1 Box Amplifier kecil
1 Filter Aktif
Box Amplifier Besar
1 Bass Expander
Box Amplifier sedang
1 Bass Expander
1 Bass Expander
1 Set Amplifier 150W
1 Bass Expander
1 Box Adaptor Kecil
1 Set Speaker Aktif
Power Amplifier 18W
1 Tuner FM Lengkap
1 Set Speaker Aktif
2 Set Speaker Aktif
1 Set Speaker Aktif
1 Set Speaker Aktif
1 Set Audio Kontrol
1 Set Audio Kontrol

Harga
Rp. 430.000,Rp. 400.000,Rp. 400.000,Rp. 515.000,Rp. 20.000,Rp. 40.000,Rp. 12.000,Rp. 16.000,Rp. 30.000,Rp. 50.000,Rp. 20.000,Rp. 5.000,Rp. 20.000,Rp. 10.000,Rp. 12.000,Rp. 20.000,Rp. 20.000,Rp. 35.000,Rp. 30.000,Rp. 15.000,Rp. 35.000,Rp. 410.000,Rp. 150.000,Rp. 10.000,Rp. 7.500,Rp. 57.000,Rp. 55.000,Rp. 20.000,Rp. 30.000,Rp. 30.000,Rp. 150.000,Rp. 30.000,Rp. 10.000,Rp. 680.000,Rp. 15.000,Rp. 40.000,Rp. 600.000,Rp. 700.000,Rp. 285.000,Rp. 400.000,Rp. 370.000,commit
to user
Rp.
325.000,-

Terjual
Tanggal
06 2000
06 2000
06 2000
03 2000
07 2000
05 2000
10 2000
10 2000
11 2000
01 2001
02 2001
02 2001
04 2001
04 2001
04 2001
05 2001
06 2001
02 2002
03 2002
05 - 2002
09 2002
11 2002
11 2002
03 2003
03 2003
04 2003
05 2003
06 2003
09 2003
11 2003
04 2004
05 2004
08 2004
12 2004
03 2005
03 2005
03 2005
04 2005
04 2005
06 2005
07 2005
07 2005

Keterangan Pembeli
Bp. H. Ismadiyanto
Bp. Mardiman
Bp. Petrus Sugito
Ibu Ana
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
Bp. Nur Hidayat
Siswa
Siswa
Siswa
Bp. H. Ismadiyanto
Bp. Slamet Haryanto
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
Bp. Samudi
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
Bp. Dartono
Siswa
Siswa
Bp. Setyo Handoko
SMKN 2 Klaten
Bp. Agus Hariso
Bp. Ig Yuwono
Bp. Najib Fauzi
Bp. Slamet Haryanto

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

45
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.

4 Box Amplifier
1 Set Speaker Aktif
1 Audio Kontrol
Parameter Tone Kontrol
1 Amplifier 150W
1 Amplifier 150W
1 Audio Kontrol
1 Audio Kontrol 150W
1 Audio Kontrol 68W
1 Audio Kontrol 150W
1 Audio Kontrol 150W
1 Audio Kontrol 68W
1 Audio Kontrol 150W
1 Audio Kontrol 150W
1 Audio Kontrol 150W
1 Audio Kontrol 150W
1 Speaker Aktif 68W
1 Mixer 12Ch+ Power
Amplifier dan 2 buah
Speaker 15ACR
1 Audio Kontrol 150W

Rp. 75.000,Rp. 400.000,Rp. 335.000,Rp. 100.000,Rp. 200.000,Rp. 200.000,Rp. 300.000,Rp. 200.000,Rp. 150.000,Rp. 300.000,Rp. 350.000,Rp. 285.000,Rp. 330.000,Rp. 330.000,Rp. 330.000,Rp. 375.000,Rp. 350.000,Rp.2.500.000,-

08 2005
05 05 - 2005
30 07 2007
22 10 2007
19 12 2007
19 12 2007
08 08 2008
17 09 2008
17 09 2008
29 09 2008
21 10 2008
02 12 2008
06 12 2008
06 04 2009
11 04 2009
11 04 2009
27 05 2009
17 07 2009

Siswa
Bp. Tri Yono
Pameran
Bp. Eko Sutrisno
Pameran
Bp. Wahono
Masyarakat RW 03
Bp. Ibnu W
Bp. Puji Rahayu
Bp. Suliyo
RS. PKU Pedan
Bp. Mulyono
Bp. Mustofa
Bp. Najib Fauzi
Bp. Najib Fauzi
Bp. H. Joko Marhanto
Bp. H. Mulyadi
Bp. Camat Ngawen

Rp. 330.000,-

17 07 2009

Bp. Najib Fauzi

c) Jasa
Jasa hasil pelaksanaan UP sejauh ini untuk jasa diarahkan ke pendidikan
life skill yang memberikan pembekalan kepada masyarakat berupa pelatihan
service VCD dan Hp.
4) Pemasaran
Pemasaran hasil pelaksanaan UP program TAV untuk sementara ini
belum secara gencar melakukan promosi seperti dengan menyebar brosur.
Pemasaran dilakukukan secara lisan antara satu dengan yang lain saling
memberikan informasi. Sebagai pelaku pemasaran adalah semua guru dan siswa.
Di samping secara lisan, pemasaran dilakukan dengan cara mengikuti pameran
dengan memamerkan hasil produk UP. Pemasaran juga dilakukan dengan rekanan
dengan sekolah lain (SMA dan SMP) yaitu memberikan penawaran kepada
sekolah lain yang membutuhkan.
5) Pelayanan Konsumen
Pelayanan konsumen yang dilakukan program TAV dengan berusaha
commit to user
menyelesaikan order (kualitas dan kuantitas) tepat waktu sesuai permintaan

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

46
konsumen. Di samping itu dengan memberikan sistem kredit kepada konsumen
maupun masyarakat asalkan ada yang bertanggung jawab.
6) Output
Output dari program TAV merupakan siswa yang siap kerja di industri
hal ini terlihat jelas dari hasil hasil pelaksanaan UP yang memuaskan. Di
samping itu terlihat dari banyaknya permintaan dari pihak industri yang
membutuhkan tenaga kerja dari siswa program TAV yang baru prakerin pada
industri tersebut. Di samping hal itu output UP berupa pelatihan yaitu pembekalan
ketrampilan seperti pelatihan service handphone (hp) dan VCD player. Sedangkan
produk UP program TAV yang jelas berupa peralatan audio seperti speaker aktif
dan ampliflyer dll.

d. Program Keahlian Instalasi Listrik


1) Input
a) Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia yang dipakai dalam unit produksi berasal dari dua
sumber : (1) SDM dari dalam sekolah, dan (2) SDM dari luar sekolah. Sumber
daya manusia dari dalam sekolah adalah : guru, karyawan (toolman) dan siswa.
Sedangkan sumber daya manusia dari luar sekolah adalah : alumni.
b) Modal
Pada program keahlian Instalasi Listrik berasal dari sebagian berasal dari
sekolah fasilitas/peralatan dan sebagian dari hasil penjualan produk hasil praktek.
Hasil penjualan ini digunakan untuk membeli bahan atau komponen komponen
yang dibutuhkan untuk praktek.
c) Metode
Dalam kegiatan unit produksi, metode yang dipakai yaitu berawal dari
seksi pemasaran mencari order ke konsumen. Order yang masuk ke dalam seksi
pemasaran

kemudian

dialihkan

ke

dalam

seksi

perencanaan.

direncanakan, kemudian diproses ke dalam seksi pelaksanaan.


commit to user

Setelah

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

47
d) Fasilitas
Fasilitas dalam kegiatan UP berupa barang (mesin dan peralatan) pada
Program Keahlian Instalasi Listrik sudah cukup memadai bahkan lebih mencukupi
untuk proses produksi. Di lihat dari segi kuantitas, fasilitas (mesin dan peralatan)
masih terbatas.
2) Fungsi Manajemen
a) Perencanaan
UP dalam program keahlian teknik Instalasi Listrik dalam kegiatan unit
produksi disesuaikan dengan metode yang dipakai yaitu berawal dari seksi
pemasaran mencari order ke konsumen. Order yang masuk ke dalam seksi
pemasaran

kemudian

dialihkan

ke

dalam

seksi

perencanaan.

Setelah

direncanakan, kemudian diproses ke dalam seksi pelaksanaan membuat barang


jadi sesuai pesanan pelanggan.
b) Pengorganisasian
Struktur organisasi UP program keahlian teknik instalasi listrik meliputi :
Kepala Sekolah, Ketua UP, Bendahara, Sekretaris, Sie Produksi, Sie Pemasaran,
Sie Perencana.
Kepala Sekolah
Drs. Wahono, M.Pd
Ketua Unit Produksi
Drs. Sunarno

Bendahara
Drs. Sunoto

Sie Produksi
Samudi, B.Sc

Sekretaris
Sutarjo, S.Pd

Sie Pemasaran
Drs. Kresno. K

Sie Perencana
Agung Dalyanto, S.Pd

Gambar 9. Struktur Organisasi Unit Produksi Program Keahlian Instalasi Listrik


d) Pengendalian
Dalam kegiatan UP pengendalian pada program keahlian instalasi listrik
secara keseluruhan dilakukan olehcommit
Kaprogtodan
Ketua UP.
user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

48
3) Pelaksanaan
a) Pelatihan
Pada program keahlian instalasi listrik untuk hasil pelaksanaan UP
berupa pelatihan belum berjalan maksimal.
b) Produk
Pada program keahlian instalasi listrik untuk hasil produk untuk
sementara ini tidak aktif. Produk yang pernah dihasilkan pada pelaksanaan UP
program keahlian teknik listrik adalah lampu indikator perlombaan. Masih ada
beberapa produk hasil praktek siswa seperti lampu rambu rambu lalu lintas jalan
tetapi tidak termasuk dalam UP.
c) Jasa
Jasa yang dihasilkan pada program keahlian instalasi listrik yaitu
pemasangan instalasi listrik pada rumah, service pompa air (dab).
4) Pemasaran
Pemasaran hasil pelaksanaan UP program keahlian instalasi listrik untuk
sementara ini dilakukan secara lisan antara satu dengan yang lain saling
memberikan informasi. Sebagai pelaku pemasaran adalah semua guru dan siswa.
5) Pelayanan Konsumen
Pelayanan konsumen yang dilakukan program keahlian instalasi listrik
yaitu dengan berusaha menyelesaikan order (kualitas dan kuantitas) tepat waktu
sesuai permintaan konsumen.
6) Output
Output dari program keahlian instalasi listrik merupakan siswa yang siap
kerja di industri hal ini terlihat jelas dari hasil hasil pelaksanaan UP yang
memuaskan. Di samping itu terlihat dari banyaknya permintaan dari pihak
industri/konsumen yang membutuhkan jasa pelayanan dari siswa progam keahlian
teknik listrik. Selain hal tersebut output dari UP program keahlian teknik listrik
berupa pelayanan jasa seperti servis pompa air. Produk yang dihasilkan antara lain
lampu indikator perlombaan, lampu rambu rambu lalu lintas jalan dll.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

49
e. Program Keahlian Pemesinan
1) Input
a) Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia yang dipakai dalam unit produksi berasal dari
dua sumber : (1) SDM dari dalam sekolah, dan (2) SDM dari luar sekolah.
Sumber daya manusia dari dalam sekolah adalah : guru, karyawan (toolman) dan
siswa. Sedangkan sumber daya manusia dari luar sekolah adalah : tenaga ahli
(pelaksana penggunaan mesin).
b) Modal
Adapun modal atau sumber biaya yang dipakai dalam kegiatan unit
produksi adalah berasal dari sekolah berupa peralatan atau mesin produksi dan
sebagian dari hasil penjualan produk hasil praktek.
c) Metode
Dalam kegiatan unit produksi, metode yang dipakai yaitu berawal dari
seksi pemasaran mencari order ke konsumen. Order yang masuk ke dalam seksi
pemasaran

kemudian

dialihkan

ke

dalam

seksi

perencanaan.

Setelah

direncanakan, kemudian diproses ke dalam seksi pelaksanaan.


d) Fasilitas
Fasilitas dalam kegiatan UP berupa barang (mesin dan peralatan) pada
Program Keahlian Pemesinan sudah cukup memadai bahkan lebih mencukupi
untuk proses produksi. Di lihat dari segi kuantitas, fasilitas (mesin dan peralatan)
masih terbatas.
2) Fungsi Manajemen
a) Perencanaan
Perencanaan UP pada Program Keahlian Pemesinan yaitu disesuaikan
dengan metode yang dipakai yaitu berawal dari seksi pemasaran mencari order ke
konsumen. Order yang masuk ke dalam seksi pemasaran kemudian dialihkan ke
dalam seksi perencanaan. Setelah direncanakan, kemudian diproses ke dalam
seksi pelaksanaan membuat barang jadi sesuai pesanan pelanggan.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

50
b) 5Pengorganisasian
Struktur organisasi UP program keahlian pemesinan meliputi : Kepala
Sekolah, Ketua UP, Bendahara, Sekretaris, Sie Produksi, Sie Pemasaran, Sie
Perencana. Susunan struktur organisasi mengalami perubahan (reorganisasi)
dilakukan setiap 1 tahun (setiap tahun ajaran baru).
Ketua Program
Sucipto, S.Pd
Ketua Unit Produksi
Drs. Bambang EP

Bendahara
Drs. Junaidi

Sekretaris
Drs. Anton Usmanto

Pemasaran
Suharsono

Pelaksana
Guru dan Siswa

Gambar 10. Struktur Organisasi Unit Produksi Program Keahlian Teknik


Pemesinan
c) Pengendalian
Dalam kegiatan UP pengendalian secara keseluruhan aktif dilakukan oleh
Kaprog dan Ketua UP karena semua guru tidak bisa terlibat dalam UP.
3) Pelaksanaan
a) Pelatihan
Pelatihan dalam pelaksanaan UP pada program keahlian pemesinan,
yaitu:
(1) Pelatihan Bubut CNC dan Bubut Konvensional
(2) Pelatihan Bubut CNC dan Frais Konvensional
(3) Pelatihan Bubut Konvensional dan Frais Konvensional
b) Produk
Pada program keahlian Pemesinan produk yang dihasilkan dalam
commityang
to user
pelaksanaan UP adalah barang barang
laku jual berupa pagar besi (dengan

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

51
remote control ataupun tidak), rak sepatu, tempat koran serta rajangan brambang
dan rajangan singkong (rekanan dengan program pengecoran logam).
c) Jasa
Jasa yang dihasilkan pada program keahlian Pemesinan yaitu
mengerjakan jasa permesinan dan jasa pengelasan.
4) Pemasaran
Pemasaran hasil pelaksanaan UP pada program keahlian Pemesinan
dilakukan oleh warga sekolah (guru, siswa dan semua karyawan) dan pendekatan
ke SMK lain yang fasilitasnya kurang.
5) Pelayanan Konsumen
Pelayanan konsumen yang dilakukan program keahlian Pemesinan yaitu
dengan berusaha menyelesaikan order (kualitas dan kuantitas) tepat waktu sesuai
permintaan konsumen.
6) Output
Output dari program keahlian pemesinan merupakan siswa yang siap
kerja di industri hal ini terlihat jelas dari hasil hasil pelaksanaan UP yang
memuaskan. Di samping itu terlihat dari banyaknya permintaan dari pihak
industri/konsumen yang membutuhkan jasa pelayanan dari siswa progam keahlian
teknik pemesinan dan banyak permintaan order/pesanan produk, jasa dan
pelatihan. Produk UP pada jurusan pemesinan yang laku jual meliputi : pagar besi
(dengan remote control ataupun tidak), rak sepatu, tempat koran serta rajangan
brambang dan rajangan singkong (rekanan dengan program pengecoran logam).

f. Program Keahlian Mekanik Otomotif


1)

Input

a) Sumber Daya Manusia (SDM)


Sumber daya manusia yang dipakai dalam unit produksi berasal dari dua
sumber : (1) SDM dari dalam sekolah, dan (2) SDM dari luar sekolah. Sumber
daya manusia dari dalam sekolah adalah : guru, karyawan (toolman) dan siswa.
Sedangkan sumber daya manusia dari luar sekolah adalah : tenaga ahli (pelaksana
commit to user
penggunaan mesin).

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

52
b) Modal
Adapun modal atau sumber biaya yang dipakai dalam kegiatan unit
produksi adalah berasal dari sekolah berupa peralatan atau mesin produksi dan
sebagian dari hasil penjualan produk hasil praktek.
c) Metode
Dalam kegiatan unit produksi, metode yang dipakai yaitu berawal dari
seksi pemasaran mencari order ke konsumen. Order yang masuk ke dalam seksi
pemasaran

kemudian

dialihkan

ke

dalam

seksi

perencanaan.

Setelah

direncanakan, kemudian diproses ke dalam seksi pelaksanaan.


d) Fasilitas
Fasilitas dalam kegiatan UP berupa barang (mesin dan peralatan) pada
Program Keahlian Mekanik Otomotif sudah cukup memadai bahkan lebih
mencukupi untuk proses produksi. Di lihat dari segi kuantitas, fasilitas (mesin dan
peralatan) masih terbatas.
2) Fungsi Manajemen
a) Perencanaan
Perencanaan UP pada Program Keahlian Mekanik Otomotif yaitu
disesuaikan dengan metode yang dipakai yaitu berawal dari seksi pemasaran
mencari order ke konsumen. Order yang masuk ke dalam seksi pemasaran
kemudian dialihkan ke dalam seksi perencanaan. Setelah direncanakan, kemudian
diproses ke dalam seksi pelaksanaan membuat barang jadi sesuai pesanan
pelanggan.
b) Pengorganisasian
Struktur organisasi pada UP Program Keahlian Mekanik Otomotif belum
dapat berjalan maksimal. Struktur organisasi UP tahun 2008/2009 masih belum
dibuat secara sistematis. Struktur organisasi UP program keahlian mekanik
otomotif masih menjadi satu dengan struktur organisasi UP pusat.
c) Pengendalian
Dalam kegiatan UP pengendalian secara keseluruhan aktif dilakukan oleh
Kaprog dan Ketua UP karena semua guru tidak bisa terlibat dalam UP.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

53
3) Pelaksanaan
Pada Program Keahlian Mekanik Otomotif hasil pelaksanaan dari UP
(pelatihan, produk, jasa) tidak berjalan seperti yang direncanakan (belum berjalan
maksimal). Untuk hasil pelaksanaan UP berupa jasa pada program keahlian
mekanik otomotif, baru mulai direncanakan untuk tahun depan. Pelayanan jasa
yang direncanakan seperti pelayanan cuci mobil dan motor, servis mobil dan
motor.
4) Pemasaran
Pemasaran hasil pelaksanaan UP pada program keahlian Mekanik
Otomotif masih dalam tahap perencanaan.
5) Pelayanan Konsumen
Pelayanan konsumen yang dilakukan program keahlian Mekanik
Otomotif masih dalam tahap perencanaan.
6) Output
Output dari program keahlian mekanik otomotif merupakan siswa yang
siap kerja di industri hal ini terlihat jelas dari hasil hasil pelaksanaan UP yang
memuaskan. Produk UP pada program keahlian mekanik otomotif belum ada
karena pelaksanaan UP belum berjalan secara maksimal seperti UP program
keahlian lainnya.

g. Program Keahlian Pengecoran Logam


1) Input
a) Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia yang dipakai dalam unit produksi berasal dari
dua sumber : (1) SDM dari dalam sekolah, dan (2) SDM dari luar sekolah.
Sumber daya manusia dari dalam sekolah adalah : guru, karyawan (toolman) dan
siswa. Sedangkan sumber daya manusia dari luar sekolah adalah : tenaga ahli
(pelaksana penggunaan mesin).

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

54
b) Modal
Adapun modal atau sumber biaya yang dipakai dalam kegiatan unit
produksi adalah berasal dari sekolah berupa peralatan atau mesin produksi dan
sebagian dari hasil penjualan produk hasil praktek.
c) Metode
Dalam kegiatan unit produksi, metode yang dipakai yaitu berawal dari
seksi pemasaran mencari order ke konsumen. Order yang masuk ke dalam seksi
pemasaran

kemudian

dialihkan

ke

dalam

seksi

perencanaan.

Setelah

direncanakan, kemudian diproses ke dalam seksi pelaksanaan.


d) Fasilitas
Fasilitas dalam kegiatan UP berupa barang (mesin dan peralatan) pada
Program Keahlian Pengecoran Logam sudah cukup memadai bahkan lebih
mencukupi untuk proses produksi. Di lihat dari segi kuantitas, fasilitas (mesin dan
peralatan) masih terbatas.
2) Fungsi Manajemen
a) Perencanaan
Perencanaan UP pada Program Keahlian Pengecoran Logam yaitu
disesuaikan dengan metode yang dipakai yaitu berawal dari seksi pemasaran
mencari order ke konsumen. Order yang masuk ke dalam seksi pemasaran
kemudian dialihkan ke dalam seksi perencanaan. Setelah direncanakan, kemudian
diproses ke dalam seksi pelaksanaan membuat barang jadi sesuai pesanan
pelanggan.
b) Pengorganisasian
Struktur organisasi UP program keahlian Pengecoran Logam meliputi :
Kepala Sekolah, Ketua UP, Bendahara, Sekretaris, Sie Produksi, Sie Pemasaran,
Sie Perencana. Susunan struktur organisasi mengalami perubahan (reorganisasi)
dilakukan setiap 1 tahun (setiap tahun ajaran baru).

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

55
Ketua Program
Lugiman, S.Pd
Ketua Unit Produksi
Drs. Bambang Agus S

Bendahara
Drs. H. Sulistyo B,
MT

Sekretaris
Heru Karyana, S.Pd

Pemasaran
Drs.Y.Widiyanto, MT

Pelaksana
Guru dan Siswa

Gambar 11. Struktur Organisasi Unit Produksi Program KeahlianTeknik


Pengecoran Logam
c) Pengendalian
Dalam kegiatan UP pengendalian secara keseluruhan aktif dilakukan oleh
Kaprog dan Ketua UP karena semua guru tidak bisa terlibat dalam UP.
3) Pelaksanaan
a) Pelatihan
Pelatihan dalam pelaksanaan UP pada program keahlian Pengecoran
Logam masih dalam tahap perencanaan.
b) Produk
Pada program keahlian Pengecoran Logam produk yang dihasilkan
dalam pelaksanaan UP adalah barang barang yang laku jual berupa rajangan
bawang merah (brambang) dan rajangan sinngkong (rekanan/kolaborasi dengan
Program Keahlian Teknik Pemesinan). Program keahlian pengecoran logam yang
mencetak dan membuat pola sedangkan program keahlian teknik pemesinan
melakukan finishing dan penjualan. Selain rajangan brambang dan rajangan
singkong program keahlian pengecoran logam juga menghasilkan kursi, meja dan
spare parts sepeda motor (dudukan shock becker).
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

56
Tabel 4. Daftar Hasil Benda Kerja Praktek Siswa yang sudah Terjual
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Tanggal
05 Mei 2005
06 Mei 2005
10 Mei 2005
10 Mei 2005
14 Mei 2005
23 Mei 2005
25 Mei 2005
09 Juni 2009
10 Juni 2009
14 Juni 2009
18 Juni 2009

Nama Produk
Rajangan Singkong
Rajangan Brambang
Rajangan Singkong
Rajangan Singkong
Rajangan Brambang
Rajangan Singkong
Rajangan Singkong
Rajangan Singkong
Rajangan Singkong
Rajangan Singkong
Rajangan Singkong

Harga
Rp. 100.000,Rp. 90.000,Rp. 100.000,Rp. 100.000,Rp. 80.000,Rp. 100.000,Rp. 100.000,Rp. 100.000,Rp. 100.000,Rp. 95.000,Rp. 95.000,-

Jumlah
Rp. 1.060.000,Dari hasil produk UP yang sudah terjual, masih ada produk rajangan
brambang 7 buah yang belum terjual.
c) Jasa
Jasa yang dihasilkan pada program keahlian Pengecoran Logam masih
dalam tahap perencanaan.
4) Pemasaran
Pemasaran hasil pelaksanaan UP pada program keahlian Pengecoran
dilakukan oleh warga sekolah (guru, siswa dan semua karyawan) dan pendekatan
ke SMK lain yang fasilitasnya kurang. Untuk penjualan rajangan brambang dan
rajangan singkong dikelola oleh program keahlian teknik pemesinan.
5) Pelayanan Konsumen
Pelayanan konsumen yang dilakukan program keahlian Pengecoran yaitu
dengan berusaha menyelesaikan order (kualitas dan kuantitas) tepat waktu sesuai
permintaan konsumen.
6) Output
Output dari program keahlian pengecoran logam merupakan siswa yang
siap kerja di industri hal ini terlihat jelas dari hasil hasil pelaksanaan UP yang
memuaskan. Produk UP pada program keahlian pengecoran logam meliputi :
rajangan bawang merah (brambang), rajangan sinngkong (rekanan/kolaborasi
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

57
dengan Program Keahlian Teknik Pemesinan) serta menghasilkan kursi, meja dan
spare parts sepeda motor (dudukan shock becker).

2. Masalah Dan Hambatan Dalam Pengelolaan Unit Produksi


Dalam pengelolaan UP di SMK Negeri 2 Klaten ada beberapa masalah
dan hambatan yang membuat pengelolaan UP kurang maksimal. Masalah dan
hambatan tersebut adalah :
a. Pelaksanaan UP masih menjadi 1 (satu) dengan KBM.
Proses

pelaksanaan

UP

dengan

proses

KBM

yang

belum

dipisahkan/dibedakan, menyebabkan proses KBM terganggu dan pelaksanaan


UP tidak dapat berjalan secara maksimal.
b. Guru masih dibebani dengan proses KBM/jam mengajar. Saat ini guru yang
sudah bersertifikasi dituntut wajib mengajar 24 jam/minggu, sehingga
kegiatan unit produksi menjadi di kesampingkan.
c. Kurang sesuainya antara produk/order yang dipesan dengan program
pembelajaran disekolah.
Hal ini menjadi masalah dalam pemenuhan order/pesanan dari pelanggan.
d. Keterbatasan peralatan/fasilitas dalam jumlahnya yang kurang, karena
pelaksanaan UP dengan proses KBM tidak dipisahkan.
e. Pelatihan belum dilaksanakan oleh semua program keahlian, karena UP tiap
program keahlian masih ada yang belum berjalan secara maksimal.
f. Kesenjangan sosial/persaingan produk hasil pelaksanaan UP dengan produk
buatan

industri,

dimana

produk

buatan

industri

didukung

dengan

peralatan/fasilitas yang lebih canggih dibandingkan dengan peralatan/fasilitas


yang dimiliki sekolah.
g. Tidak terjalinnya hubungan yang stabil dengan industri/konsumen dalam
kesepakatan pesanan produk/order.
Pihak industri/konsumen tidak konsekwen dengan pihak sekolah sesuai
kesepakatan yang telah disepakati dari awal. Pihak sekolah sudah berusaha
sebaik mungkin dalam memberikan pelayanan, ternyata dari pihak industri
commit todengan
user pihak sekolah. Dalam hal ini
mangkir dari kesepakatan/perjanjian

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

58
sebagai contoh yaitu dalam hal pembayaran dari pihak sekolah/UP sekolah
sudah menyelesaikan pesanan/order sesuai permintaan konsumen (kualitas dan
kuantitas), tetapi pihak konsumen tidak melakukan pembayaran sebagaimana
mestinya. Hal ini menyebabkan hubungan antara SMK dengan konsumen
tidak baik/putus kerjasama.

3. Upaya upaya yang Dilakukan Dalam Mengatasi Masalah Dan


Hambatan Dalam Pengelolaan Unit Produksi
Dalam rangka mengatasi masalah dan hambatan yang terjadi dalam
pengelolaan unit produksi, pihak sekolah melakukan upaya upaya sebagai
berikut :
a. Mengusahakan agar waktu pelaksanaan UP dengan proses KBM tidak berjalan
bersamaan. Dimungkinkan pelaksanaan UP dilaksanakan pada sore hari
sampai malam hari dalam waktu pengerjaan pesanan. Sedangkan pagi hari
dilaksanakan proses KBM.
b. Mengusahakan agar ada guru yang fokus pada KBM dan ada guru yang
khusus fokus pada UP. Dimungkinkan ada tenaga khusus pengelola UP yaitu
adanya tenaga ahli dari luar yang didatangkan untuk membantu dalam UP,
tenaga ahli misalnya alumni yang berkompetensi dalam UP.
c. Berusaha untuk menyusun kurikulum pendidikan yang dirasa sesuai dengan
kebutuhan di Industri. Namun demikian ada kompetensi kompetensi tertentu
yang bisa digunakan untuk menyelesaikan order/produk pesanan.
d. Berusaha untuk membeli alat ataupun berusaha mendapatkan hibah alat dari
instansi yang terkait dalam rangka pemenuhan kebutuhan alat. Di samping itu
mengusahakan agar waktu pelaksanaan UP dengan proses KBM tidak berjalan
bersamaan. Dimungkinkan pelaksanaan UP dilaksanakan pada sore hari
sampai malam hari dalam waktu pengerjaan pesanan. Sedangkan pagi hari
dilaksanakan proses KBM. Sehingga dalam penggunaan peralatan/fasilitas
antara pelaksanaan UP dan KBM tidak bersamaan.
e. Mengusahakan lebih mensosialisasikan pelaksanaan UP ke sekolah lain,
commitDi
to samping
user
terutama pelaksanaan UP Pelatihan.
hal itu,sekolah juga berusaha

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

59
lebih meningkatkan kinerja UP terutama UP pada program keahlian yang
belum berjalan secara maksimal.
f. Mengusahakan sebaik mungkin agar produk UP tidak kalah saing dengan
produk industri baik kualitas maupun harga. Secara kualitas produk UP tidak
kalah dengan produk industri. Dalam bentuk produk barang khususnya
program keahlian TAV, produk UP secara kualitas tidak kalah saing dengan
produk industri. Produk industri lebih unggul dari bentuk/tampilan luar dari
produk. Hal ini disebabkan karena UP sekolah keterbatasan akan
fasilitas/peralatan yang modern, sedangkan industri didukung dengan fasilitas
yang lebih modern.
g. Pihak sekolah sudah memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada
konsumen dengan cara menyelesaikan order sesuai pesanan/permintaan
konsumen (waktu, kualitas dan kuantitas).

C. Interpretasi Data Hasil Penelitian


1. Model Pengelolaan Unit Produksi Di SMK Negeri 2 Klaten
Pengelolaan unit produksi SMK Negeri 2 Klaten secara garis besar sudah
berjalan cukup baik. Tiap tiap program keahlian sedikit banyak sudah dapat
mengelola unit produksi pada jurusan masing masing dengan cukup baik.
Pengelolaan UP tiap tiap jurusan ditinjau dari beberapa aspek sudah terlaksana
cukup baik, aspek tersebut meliputi :
a. Input (SDM, modal, metode dan fasilitas)
Sumber daya manusia yang dipakai dalam unit produksi berasal dari dua
sumber, yaitu SDM dari dalam sekolah dan SDM dari luar sekolah. Sumber daya
manusia dari dalam sekolah adalah : guru, karyawan (toolman) dan siswa.
Sedangkan sumber daya manusia dari luar sekolah adalah : tenaga ahli (pelaksana
penggunaan mesin). Semua SDM tersebut harus saling mendukung guna
mencapai tujuan pendirian unit produksi sekolah secara efektif dan efisien.
Adapun modal atau sumber biaya yang dipakai dalam kegiatan unit
produksi adalah untuk produk barang pada saat PBM menggunakan dana dari
commit
to user
sekolah, sedangkan jasa dan pelatihan
pinjam
dari bendahara sekolah. Di samping

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

60
modal biaya, sekolah sudah tersedia modal fasilitas berupa peralatan atau mesin
produksi yang sudah memadai untuk proses produksi dan tenaga guru yang cukup
terampil.
Dalam kegiatan unit produksi, metode yang dipakai yaitu berawal dari
seksi pemasaran mencari order ke konsumen. Order yang masuk ke dalam seksi
pemasaran

kemudian

dialihkan

ke

dalam

seksi

perencanaan.

Setelah

direncanakan, kemudian diproses ke dalam seksi pelaksanaan.


Fasilitas dalam kegiatan UP berupa barang (mesin dan peralatan). Secara
keseluruhan fasilitas yang tersedia pada SMK N 2 Klaten untuk tiap tiap
program keahlian sudah cukup memadai bahkan lebih untuk pelaksanaan UP/
produksi. Setiap program keahlian memiliki fasilitas sendiri sesuai dengan
kebutuhan masing masing program keahlian. Hal utama yang ditekankan dalam
pemanfaatan fasilitas sekolah adalah adalah jangan sampai kegiatan unit produksi
mengganggu jalannya proses belajar mengajar. Dengan demikian perlu dibuat
jadwal atau tempat khusus sehingga kegiatan organisasi tersebut tidak saling
mengganggu, tetapi saling mendukung.
b. Fungsi Manajemen (perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian)
1) Perencanaan
Dalam pelaksanan kegiatan unit produksi berdasarkan pada perencanaan
yang terlebih dulu dibuat, dimaksudkan agar pelaksanaan UP dapat berjalan
dengan baik, sistematis dan tidak ada hal hal yang terlewati. Perencanaan unit
produksi ini meliputi : tujuan, jenis kegiatan, sasaran, cara pemasaran, pelaksana,
prosentase pembagian hasil, sumber dana, rencana pelaksanaan.
2) Pengorganisasian
Pengorganisasian

harus

diwujudkan

secara

konkrit/nyata

yang

menggambarkan antar hubungan satuan satuan organisasi, tanggungjawab, tugas


dan wewenang dalam kesatuan yang utuh. Untuk mewujudkannya maka dibuat
struktur organisasi. Struktur organisasi dalam Unit Produksi SMKN 2 Klaten
meliputi : Kepala Sekolah, WAKA UPHI, Ketua UP, Bendahara, Sekretaris, Kasi
UP tiap tiap Jurusan. Struktur organisasi dalam UP setiap 1 tahun sekali
commit to user
mengalami re-organisasi.

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

61
Untuk unit produksi masing-masing jurusan juga telah memiliki struktur
organisasi yang secara garis besar hampir sama dengan struktur organisasi unit
produksi pusat.
3) Pengendalian
Dalam kegiatan UP SMK Negeri 2 Klaten pengendalian secara
keseluruhan pengendalian terletak pada Kepala Sekolah selaku sebagai
penanggung jawab yang bertugas memfasilitasi, memonitor dan bertanggung
jawab atas kegiatan UP sekolah mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan
evaluasi serta pelaporan unit produksi disekolah.
c. Pelaksanaan
Pelaksanaan UP merupakan usaha merealisasikan rencana rencana yang
telah disusun dalam rangka mencapai tujuan UP yang telah ditentukan. Dengan
demikian pelaksanaan UP harus berdasrkan alur yang jelas dan sistematis yaitu
mengacu pada program kerja/perencanaan UP yang telah ditentukan sebelumnya.
Dalam pelaksanaannya kegiatan UP harus terintegrasi dengan kegiatan
proses belajar mengajar di masing masing program keahlian. Karena
pelaksanaan UP terintegrasi dengan pelaksanaan proses belajar mengajar berarti
guru mengajar siswa sambil bekerja. Sementara itu siswa sendiri belajar sambill
bekerja. Jadi guru dan siswa langsung mengerjakan order pekerjaan. Oleh karena
jumlah siswa yang sangat banyak dibandingkan dengan jumlah order, maka
diperluka pengaturan jadwal yang sungguh sungguh. Selain itu guru selalu
memberikan pengarahan kepada siswa agar bekerja sesuai dengan yang ada di
dunia kerja.
Dalam pelaksanaan UP SMK Negeri 2 Klaten berorientasi menghasilkan
jasa, produk dan pelatihan. Dalam menghasilkan jasa dan produk secara garis
besar tiap tiap program keahlian sudah dapat memproduksinya. Sedangkan
untuk pelatihan hanya beberapa program keahlian saja yang sudah melaksanakan
pelatihan (progam keahlian TAV dan Teknik Pemesinan). Dari 6 (enam) program
keahlian yang ada di SMK Negeri 2 Klaten, 5 (lima) diantaranya untuk
pelaksanaan UP sudah berjalan cukup/baik, sedangkan 1 (satu) diantaranya yaitu
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

62
program keahlian Teknik Mekanik Otomotif (TMO) untuk pelaksanaan UP belum
terlaksana secara maksimal/pasif masih dalam tahap perencanaan.
d. Pemasaran
Pelaku dalam pemasaran hasil pelaksanaan UP adalah sie pemasaran
yang bertugas memasarkan hasil pelaksanaan UP agar dapat dipasarkan dan
terjual dengan baik. Selain itu, pemasaran hasil pelaksanaan UP juga dilakukan
oleh warga sekolah (guru, siswa dan semua karyawan) serta dengan cara
pendekatan ke SMK lain yang fasilitasnya kurang dan menyebarkan brosur. Di
samping itu juga ikut dalam pameran tapi hanya dilaksanakan oleh beberapa
program keahlian tidak semua ikut serta dalam pameran.
e. Pelayanan Konsumen
Dalam penyelenggaraan UP, pelayanan konsumen merupakan cara untuk
membina/menjalin hubungan baik dengan dunia kerja/industri/konsumen. Pelaku
dalam pelayanan konsumen adalah semua pihak yang terlibat dalam UP, termasuk
siswa. Hal ini dikarenakan dalam UP siswa sebagai pelaksana/pelaku dalam
menyelesaikan pesanan/order sesuai permintaan konsumen. Sedangkan guru yang
membimbing/mengarahkan siswa dalam menyelesaikan order. Di samping itu ada
waktunya guru terlibat/terjun langsung dalam mengerjakan dan menyelesaikan
order bila dirasa siswa kesulitan dalam menyelesaikan order untuk memenuhi
order sesuai permintaan konsumen (kualitas dan kuantitas). Pelayanan konsumen
yang dilaksanakan UP SMKN 2 Klaten yaitu dengan menyelesaikan
pesanan/order sesuai dengan permintaan konsumen (kualitas dan kuantitas) tepat
waktu.
f. Output
Dengan adanya UP diharapkan semua siswa menjadi tenaga yang siap
pakai di industri. Di samping itu dengan adanya UP siswa mampu menghasilkan
jasa ataupun produk yang laku jual. Selain produk ataupun jasa yang dihasilkan,
dengan adanya pelaksanaan pelatihan diharapkan peserta pelatihan memiliki
ketrampilan (skill) yang dapat diterapkan dalam didunia industri.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

63
2. Masalah Dan Hambatan Dalam Pengelolaan Unit Produksi
Masalah dan hambatan yang terjadi pada pengelolaan unit produksi di
SMK Negeri 2 Klaten adalah:
a. Waktu
Ditinjau dari segi waktu pelaksanaan, unit produksi di SMK ini masih
relatif kurang. Waktu pelaksanaan unit produksi masih menjadi satu kesatuan
dengan kegiatan praktek siswa. Sehingga hasil dari unit produksi masih belum
maksimal, baik ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas.
b. Ketersesuaian dengan kurikulum pembelajaran di sekolah
Barang ataupun jasa pesanan dari konsumen kadang-kadang kurang
sesuai dengan kurikulum pembelajaran di sekolah.
c.

Keterbatasan alat
Walaupun alat yang tersedia dapat dikatakan lengkap, namun dalam segi

kuantitas masih ada yang kurang. Selain itu perawatan dari alat yang tidak bagus,
sehingga banyak alat yang tidak dapat bekerja maksimal.
d. Persaingan dengan industri
Hasil unit produksi smk secara kasat mata masih kalah dengan barang
yang dihasilkan oleh dunia industri. Hal ini disebabkan karena alat yang dipakai di
industri kabanyakan sudah lebih memadai dari pada alat di SMK.
e. Hubungan dengan pasar atau konsumen
Adanya beberapa kasus yang membuat hubungan antara unit produksi
SMK dan konsumen menjadi tidak baik, antara lain mangkirnya pihak konsumen
pada waktu pembayaran barang, padahal barang sudah dipenuhi. Hal ini
menyebabkan unit produksi kehabisan modal untuk menjalankan unit produksi
lagi.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

64
3. Upaya upaya yang Dilakukan Dalam Mengatasi Masalah Dan
Hambatan Dalam Pengelolaan Unit Produksi
a. Pihak Sekolah
Untuk menyelesaikan masalah dan hambatan tersebut, pihak sekolah
berupaya untuk mengatasinya dengan berbagai cara. Cara cara tersebut adalah :
1) Mengusahakan agar waktu pelaksanaan UP dengan proses KBM tidak
berjalan bersamaan. Dimungkinkan pelaksanaan UP dilaksanakan pada sore
hari sampai malam hari dalam waktu pengerjaan pesanan. Selain untuk
lebih menjaga kualitas dan kuantitas hasil UP, hal ini dilaksanakan juga
karena faktor keterbatasan alat jika pelaksanaan UP dilaksanakan
bersamaan dengan praktek siswa.
2) Berusaha untuk menyusun kurikulum pendidikan yang dirasa sesuai dengan
kebutuhan di Industri.
3) Berusaha untuk membeli alat ataupun berusaha mendapatkan hibah alat dari
instansi yang terkait dalam rangka pemenuhan kebutuhan alat.
4) Mengusahakan sebaik mungkin agar produk UP tidak kalah saing dengan
produk industri baik kualitas maupun harga. Secara kualitas produk UP
tidak kalah dengan produk industri.
5) Berusaha memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada konsumen,
dengan mengadakan perjanjian (hitam diatas putih) pada saat pemesanan
produk.

b. Pihak Ketua UP Jurusan


Selain dari pihak sekolah yang berusaha mengatasi masalah tersebut,
pihak ketua UP jurusan juga melaksanakannya, dengan cara antara lain :
1) Memperbaiki pelaksanaan perawatan alat agar alat yang dipergunakan dapat
bekerja secara maksimal.
2) Berusaha lebih mengoptimalkan kinerja instrumen organisasi UP.
3) Menjalin kerjasama yang lebih baik dengan konsumen.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tentang Model
Pengelolaan Unit Produksi di Sekolah Menengah Kejuruan (studi kasus : SMK
Negeri 2 Klaten Tahun ajaran 2008/2009 ), adalah sebagai berikut :
1. Model pengelolaan unit produksi di SMK Negeri 2 Klaten adalah sebagai
berikut :
Dalam pelaksanaan UP SMK Negeri 2 Klaten berorientasi menghasilkan
jasa, produk dan pelatihan. Alur kegiatan unit produksi order (pelatihan, produk
dan jasa) dari konsumen masuk ke Kasi Unit Produksi untuk direncanakan, dari
Kasi UP order dialihkan ke seksi pelaksanaan untuk pengerjaan order. Selanjutnya
dipasarkan ke konsumen oleh seksi pemasaran. Aspek aspek dalam unit
produksi SMK Negeri 2 Klaten meliputi :
a. Input, dalam UP di SMK inputnya berupa sumber daya manusia (SDM),
modal, metode dan fasilitas.
c. Fungsi Manajemen, hal ini meliputi perencanaan, pengorganisasian dan
pengendalian.
d. Pelaksanaan, dalam pelaksanaan UP SMK Negeri 2 Klaten berorientasi
menghasilkan jasa, produk dan pelatihan.
e. Pemasaran, dilakukan melalui warga sekolah (guru, siswa dan semua
karyawan), pendekatan ke SMK lain yang fasilitasnya kurang dan
menyebarkan brosur serta ikut pameran.
f. Pelayanan Konsumen, yaitu dengan menyelesaikan pesanan/order sesuai
dengan permintaan konsumen (kualitas dan kuantitas).
g. Output, dengan adanya UP diharapkan semua siswa menjadi tenaga yang
terampil dan siap pakai di industri, serta menghasilkan produk maupun
jasa yang laku jual. Selain itu, peserta pelatihan memiliki ketrampilan
(skill) yang dapat diterapkan dalam didunia industri.
commit to user
65

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

66
2. Faktor faktor yang menghambat pelaksanaan Unit Produksi di SMK Negeri
2 Klaten adalah sebagai berikut :
a. Waktu pelaksanaan, unit produksi di smk ini masih relatif kurang.
b. Kurikulum pembelajaran di sekolah, barang ataupun jasa pesanan dari
konsumen kurang sesuai dengan kurikulum pembelajaran di sekolah.
c. Keterbatasan alat, walaupun alat yang tersedia dapat dikatakan lengkap
namun dalam segi kuantitas masih ada yang kurang. Selain itu perawatan
dari alat yang tidak bagus, sehingga banyak alat yang tidak dapat bekerja
maksimal.
d. Persaingan dengan industri, hasil UP SMK secara kasat mata masih kalah
dengan barang yang dihasilkan oleh dunia industri. Hal ini disebabkan
karena alat yang dipakai di industri kebanyakan sudah lebih memadai dari
pada alat di SMK.
e. Hubungan dengan pasar atau konsumen, adanya beberapa kasus yang
membuat hubungan antara unit produksi SMK dan konsumen menjadi
tidak baik, antara lain mangkirnya pihak konsumen pada waktu
pembayaran barang, padahal barang sudah dipenuhi. Hal ini menyebabkan
UP kehabisan modal untuk menjalankan UP lagi.
3. Cara mengatasi hambatan hambatan dalam Pengelolaan Unit Produksi di
SMK Negeri 2 Klaten adalah sebagai berikut :
a. Mengusahakan agar waktu pelaksanaan UP dengan proses KBM tidak
berjalan bersamaan. Dimungkinkan pelaksanaan UP dilaksanakan pada
sore hari sampai malam hari dalam waktu pengerjaan pesanan.
b. Pihak sekolah berusaha untuk menyusun kurikulum pendidikan yang
dirasa sesuai dengan kebutuhan di Industri. Selain itu, untuk bagian
pemasaran UP juga memilih-milih produk/jasa agar sesuai atau paling
tidak ada sedikit ketersesuaian dengan kurikulum di SMK.
c. Memperbaiki pelaksanaan perawatan alat agar alat yang dipergunakan
dapat bekerja secara maksimal. Selain itu pihak SMK berusaha untuk
membeli alat ataupun berusaha mendapatkan hibah alat dari instansi yang
commit to user
terkait.

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

67
d. Mengusahakan sebaik mungkin agar produk UP tidak kalah saing dengan
produk industri baik kualitas maupun harga.
e. Pihak sekolah sudah memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada
konsumen agar terjalin hubungan kerjasama yang baik antara sekolah
dengan pihak industri.

B. Implikasi
Dilihat dari hasil penelitian tentang Pengelolaan Unit Produksi di Sekolah
Menengah Kejuruan (studi kasus : SMK Negeri 2 Klaten tahun ajaran 2008/2009)
adalah sebagai berikut :
1. Dengan adanya penelitian ini, maka dapat memberikan gambaran bagaimana
pelaksanaan unit produksi pada sekolah menengah kejuruan dengan program
diklat 4 tahun.
2. Dengan adanya penelitian ini, maka akan memberikan dorongan kepada dunia
industri untuk bekerja sama dengan sekolah menengah kejuruan.
3. Dengan adanya penelitian ini, maka akan memberikan gambaran bagi SMK
lain dalam bidang pelaksanaan unit produksi. Sehingga akan menjadi
dorongan untuk memperbaiki program unit produksi di SMK tersebut.
4. Dengan adanya penelitian ini, maka akan memberikan pengetahuan bagi prodi
PTB di UNS khususnya dosen dan mahasiswa mengenai model pengelolaan
unit produksi di SMK. Sehingga dapat diimplementasikan sebagai modal
apabila kelak lulus menjadi tenaga pendidik di SMK.

C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi dari penelitian ini, maka dapat
dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi Kepala sekolah diharapkan untuk selalu manjalin hubungan yang baik
dengan konsumen/industri, sehingga pelaksanaan UP dapat berjalan lancar.
Dengan adanya hubungan yang baik antara sekolah dan konsumen/industri,
maka akan mempermudah pengembangan kurikulum yang sesuai dengan
to userSelain itu pengelolaan UP perlu
kompetensi yang dibutuhkancommit
di industri.

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

68
ditingkatkan terutama pada proses pengendalian/pengawasan, sedangkan
untuk perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan UP perlu juga
ditingkatkan namun tidak mendesak.
2. Bagi Ketua Unit Produksi, untuk melaksanakan dan mengoptimalkan kegiatan
pengendalian/pengawasan unit produksi perlu diupayakan : (a) Pembuatan
kriteria penilaian kegiatan unit produksi untuk setiap kegiatannya, (b)
Pelatihan pengendalian/pengawasan dan (c) Intensitas pengawasan dilakukan
secara rutin.
3. Bagi Program Keahlian Mekanik Otomotif, agar pelaksanaan unit produksi
untuk lebih ditingkatkan, seperti program keahlian yang lain.
4. Bagi konsumen/industri diharapkan untuk senantiasa membantu memberikan
masukkan/saran terhadap pelaksanaan UP, sehingga dapat diketahui kualitas
hasil pelaksanaan UP. Dengan adanya masukkan/saran maka akan diketahui
pula kualitas tenaga kerja yang dihasilkan oleh SMK. Selain itu juga
diharapkan menjalin hubungan yang baik dengan SMK, selalu profesional
dalam setiap kerjasama.
5. Bagi peneliti yang berminat untuk meneliti model pengelolaan unit produksi
di SMK dapat melakukan penelitian lebih lanjut dengan metode kuantitatif

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

69

commit to user

Anda mungkin juga menyukai