Bab
68
Anjak Piutang atau Factoring adalah salah satu cara yang sering digunakan
oleh perusahaan untuk memperoleh uang kas (cash), ketika uang kas yang ada tidak
lagi cukup atau kurang dalam membiayai keperluan operasi dan kebutuhan-kebutuhan
kas yang mendesak lainnya, seperti memenuhi pesanan baru, atau kontrak bisnis yang
baru, dll.
69
70
3. Piutang
Adalah kewajiban pembayaran customer kepada client atas barang yang telah
dibeli dan/atau jasa yang telah diberikan oleh client kepada customer.
4. Customer (pelanggan)
Adalah perusahaan ataupun pihak ketiga yang membeli barang dan/atau jasa
dari client yang pembayarannya secara kredit.
5. Kontrak
Adalah perjanjian anjak piutang/factoring agreement yang dilakukan oleh dan
antara factor dan client.
72
6. Nilai Pembiayaan
Adalah besarnya nilai pembiayaan yang diberikan oleh factor atas faktur/tagihan
yang ditawarkan oleh client kepada factor (biasanya dalam persentase, misalnya
80%).
73
1. Credit Investigation
Factor sebelum memutuskan untuk memberikan pembiayaan atas suatu tagihan,
harus terlebih dahulu mengetahui secara akurat tentang bonafiditas buyer, reputasi
buyer dan mainline of business dari buyer, dan lain-lain yang berkaitan dengan
kemungkinan-kemungkinan dibayarnya piutang.
74
75
7. Credit Term More Than 180 Days (Pembayaran Lebih dari 180 hari)
Transaksi dagang yang mempunyai tenggang waktu yang terlalu lama harus
diantisipasi oleh factor. Hal ini penting untuk dianalisis guna mengetahui kenapa
client dan customer melakukan transaksi seperti ini. Sebab secara umum transaksi
perdagangan dengan tenggang pembayaran begitu lama jarang terjadi, kecuali
transaksi fiktif ataupun transaksi antar perusahaan dalam satu grup perusahaan.
10. Hit and Run, One Time, Incidental Transaction (Penjualan yang Bersifat
Insidental/Sekali-Sekali)
Transaksi yang dilakukan oleh client dan customer yang bersifat hit and run atau
sekali-sekali dilakukan atau transaksi yang bersifat incidental perlu diwaspadai factor,
karena transaksi jenis ini biasanya mengandung bahaya dan kemungkinan tidak
tertagihnya besar.
Selain kesepuluh bentuk transaksi dagang yang selalu dihindari oleh factor seperti
diatas, masih terdapat bentuk transaksi dagang yang kurang cocok dengan jiwa
transaksi anjak piutang, yaitu penjualan yang tidak mengizinkan adanya pengalihan
piutang (non-assignable clause), dan penjualan lainnya di mana kepastian pembayaran
oleh customer/pembeli masih tergantung pada syarat-syarat lainnya.
Sedangkan khusus untuk transaksi ekspor/anjak piutang internasional, terdapat
beberapa transaksi ekspor yang tidak dapat di-factor-kan ataupun selalu dihindari oleh
factor untuk dibiayai, yaitu:
78
79
Dana yang dipasarkan oleh factor dapat disalurkan dengan tingkat suku bunga yang
relatif lebih tinggi dan dengan jangka waktu yang relatif singkat. Hal ini sangat
menguntungkan factor karena perputaran dana menjadi sangat cepat dan bisa
mengurangi risiko fluktuasi tingkat suku bunga (floating rate).
1. Risiko Client
Terdapat dua hal yang perlu diperhatikan factor terhadap calon client, yaitu:
a. Kemampuan Keuangan Client
b. Kualitas Piutang yang diajukan oleh Client.
2. Risiko Customer
3. Risiko Lainnya
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Risiko Perekonomian
Risiko Pembiayaan
Risiko Likuiditas
Risiko Persaingan
Risiko Operasional
Risiko Perubahan Nilai Mata Uang
Risiko Kebijakan Moneter
Risiko Teknologi
80
Etika Bisnis. Belum terpeliharanya sistem public record di negara kita. Etika
bisnis masih lemah, sehingga memegang rahasia bisnis pun terasa masih
membutuhkan upaya pembelajaran. Hal ini dibutuhkan karena beberapa
kalangan masih memandang penting dan perlu menjaga nama baik.
81