Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang tiada hentinya penulis panjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ini tepat pada waktunya, serta salam dan salawat tak lupa penulis
ucapkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa
umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang.
Tidak lupa pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dan memberi masukan penulis dalam penulisan
karya tulis ini, yaitu:
1. Kepada orang tua penulis yang tiada henti-hentinya memberi doa dan
motivasi kepada penulis.
2. Teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan dan pengujian.
3. Serta pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu dalam kata
pengantar ini.
Penulis sangat berharap karya tulis ini dapat bermanfaat dan berguna bagi
penulis maupun bagi pembaca yang membaca karya tulis ini. Semoga karya tulis
ini diridhai oleh Allah SWT.
Penulis hanyalah manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan dan
hanya Allah SWT yang Maha Sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dalam penulisan karya
tulis selanjutnya dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya.

ABSTRAK
1

Penulis

: Prio Wijaksono
Restu Yanuar R
Rian Triandi

Judul

: Baterai Charger dari Bahan Ekstrak Buah Nanas


Baterai charger dari bahan ekstrak buah nanas merupakan inovasi dari

teknologi sel volta yang menggunakan ekstrak buah nanas sebagai cairan
elektrolitnya, lalu tembaga dan seng sebagai elektrodanya. Sehingga diharapkan
baterai charger dari bahan ekstrak buah nanas ini paling tidak dapat menjadi salah
satu cara dalam penghematan energi
Kata kunci : Baterai charger, Ekstrak buah nanas, Sel Volta

ABSTRACT
Writter

: Prio Wijaksono
Restu Yanuar R
Rian Triandi

Titlle

: Battery charger from pineapple fruit extract


Battery charger from pineapple fruit extract is an innovation of the Cell

Volta technology that uses pineapple fruit extract as a liquid electrolyte, Then
copper and zinc as electrode. So that we expect this Battery charger from
pineapple fruit extract can be at least one way in energy saving.
Keywords : Battery charger, Pineapple fruit extract, Cell Volta.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
ABSTRAK..............................................................................................................2
ABSTRACT............................................................................................................3
DAFTAR ISI...........................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................6
1.1 Latar Belakang........................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................7
1.3 Batasan Masalah.....................................................................................7
1.4 Metode Penelitian....................................................................................7
1.5 Sistematika Penulisan..............................................................................7

BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................9


2.1 Pengertian Sel Volta.................................................................................9
2.2 Susunan Sel Volta..................................................................................11
2.3 Cara Kerja Sel Volta...............................................................................12
2.4 Macam-Macam Elektroda pada Sel Volta...............................................12
2.5 Diagram Sel Volta..................................................................................13
2.6 Deret Volta............................................................................................. 14
2.7 Potensial Elektroda................................................................................15

2.8 Nanas.................................................................................................... 16
2.9 Kandungan Buah Nanas.........................................................................17
2.10 Fakta Tentang Kandungan Nanas.........................................................18

BAB III METODELOGI PENELITIAN...........................................................20


3.1 Desain Baterai Charger dari Bahan Ekstrak Buah Nanas......................20
3.2 Pengujian Baterai Charger dari Bahan Ekstrak Buah Nanas..................22

BAB IV ANALISA DATA....................................................................................23


BAB V PENUTUP................................................................................................24
5.1 Kesimpulan............................................................................................ 24
5.2 Saran..................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................25

DAFTAR GAMBA
Gambar2.
Gambar2.
Gambar3.
Gambar3.
Gambar3.
Gambar3.
Gambar3.
Gambar3.
Gambar3.

1
2
1
2
3
4
5
6
7

Susunan Sel Volta.............................................................11


Deret Volta......................................................................14Y
Kotak Kecil Tampak Atas...................................................20
Kotak Kecil Tampak Samping............................................20
Kotak Kecil Tampak Depan................................................21
Kotak Besar Tampak Atas.................................................21
Kotak Besar Tampak Samping..........................................21
Kotak Besar Tampak Depan..............................................21
Gambar Hasil Produk........................................................22

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi merupakan suatu hal yang paling penting bagi kehidupan
manusia. Energi dapat membantu segala kebutuhan manusia, salah satu
contoh energi adalah energi listrik. Sumber energi pada saat ini masih
sangat bergantung pada sumber daya alam yang memiliki persediaan yang
terbatas di bumi ini. Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan
manusia akan sumber energi pun tentu akan semakin meningkat. Seperti
dalam melakukan kegiatan sehari-hari yang menggunakan energi listrik,
contohnya dalam sistem penerangan dll. Dan tidak bisa di pungkiri, seiring
dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan energi yang pada
kenyataannya tidak didukung oleh ketersediaan sumber daya alam yang
ada, hal tersebut akan menyebabkan biaya yang harus dikeluarkan untuk
penggunaan energi listrik pun harus ikut meningkat. Sedangkan energi
listrik adalah salah satu kebutuhan manusia yang paling penting.
Melihat keadaan lingkungan yang belakangan ini mulai memburuk
serta seiring dengan meningkatnya penggunaan energi yang menyebabkan
semakin menipisnya ketersediaan sumber daya alam yang ada, maka kami
pun mencoba mencari sebuah solusi dan mengembangkan sesuatu yang
lebih kreatif untuk kebutuhan energi listrik yang berbasis hemat energi.
Maka dari itu kami mengembangkan sebuah produk yang kreatif
berupa baterai charger dari teknologi sel volta portabel berbahan ekstrak
buah nanas (Ananas Comosus L. Merr). Alasan penggunaan buah nanas

sebagai larutan elektrolitnya adalah karena buah nanas merupakan bahan


organik yang sumber bahan bakunnya masih banyak. Untuk bahan
organik,

ragam

sayuran

maupun

buah

buahan

telah

berhasil

didemonstrasikan dan berperan baik sebagai elektrolit pada sistem sel


volta. Namun demikian, sebagian besar arus yang dihasilkan dari bahan
organik sangat kecil, sedangkan tegangan yang dihasilkan bergantung dari
pemilihan jenis elektroda.
Walaupun produk ini hanya menghasilkan arus dan tegangan yang
tidak besar, tetapi kami berharap produk ini dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat luas dan juga dapat dikembangkan kembali guna mendapat
nilai output yang sesuai dengan yang diharapkan.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas maka dapat diambil permasalahan yaitu :
1. Pemanfaatan sel volta dari bahan organik berupa ekstrak buah nanas
yang belum optimum sehingga dibutuhkan perancangan sistem agar
dapat mengoptimalkan kerja dari sel volta tersebut
2. Diperlukannya pengemasan yang portabel dan tahan lama sehingga
produk ini dapat dimanfaatkan secara luas guna mengurangi
ketergantungan kita terhadap sumber energi listrik dari PLN.

1.3 Batasan Masalah


Dalam karya ilmiah ini hanya akan dibahas bagaimana cara kerja dan
pembuatan Baterai Charger dari Bahan Ekstrak Buah Nanas ini.

1.4 Metode Penelitian


Penulisan karya tulis ini menggunakan metode studi pustaka dan
analisis data yang didapatkan dari berbagai macam literatur dan referensi
serta pengujian terhadap objek yang dikaji. Studi pustaka digunakan untuk
mendapatkan informasi dengan literatur yang berhubungan dalam
penulisan karya tulis. Sedangkan dekriptif merupakan suatu metode untuk
mendiskripsikan dan menguraikan suatu gejala, peristiwa, kejadian serta
aspek-aspek lain yang terjadi saat penelitian berlangsung.

1.5 Sistematika Penulisan


BAB I

: PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah,


batasan masalah, metodelogi penenelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
: KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini dibahas mengenai kajian teori yang menyangkut tentang
data-data yang mendukung dalam menganalisi masalah.
BAB III : METODE PENELITIAN
Pada bab ini dibahas mengenai rancangan Baterai Charger dari Bahan
Ekstrak Buah Nanas dan hasil pengujian.
BAB IV : ANALISA DATA
Pada bab ini dibahas mengenai bagaimana cara kerja Baterai Charger
dari Bahan Ekstrak Buah Nanas.
BAB V
: PENUTUP
Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dan saran yang dapat
diambil dari penulisan makalah ini.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sel Volta
Sel Volta merupakan bagian dari elektrokimia. Elektrokimia adalah
cabang ilmu kimia yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia.
Sedangkan sel elektrokimia adalah suatu sel yang disusun untuk
mengubah energi kimia menjadi energi listrik atau sebaliknya. Sel
elektrokimia terbagi menjadi dua:
1. Sel elektrolisis, yaitu sel yang mengubah energi listrik menjadi energi
kimia. Arus listrik digunakan untuk melangsungkan reaksi redoks tak
spontan.
2. Sel Volta/Galvani, yaitu sel yang mengubah energi kimia menjadi
energi listrik. Reaksi redoks spontan digunakan untuk menghasilkan
listrik.
Sel Volta merupakan jenis sel elektrokimia yang dapat menghasilkan
energi listrik dari reaksi redoks yang berlangsung spontan. Sel Volta
disebut juga sel Galvani. Penamaan sel Volta dan sel Galvani diberikan

untuk menghargai jasa penemu kedua sel ini, yaitu Alexander Volta dan
Alexander Galvani.
Pada sel Volta terdapat dua elektrode yaitu anode dan katode. Anode
berfungsi sebagai kutub negatif dan katode berfungsi sebagai kutub
positif.

Anode dan katode yang berupa logam dicelupkan kedalam

larutan elektrolit yang mengandung masing-masing ion logamnya.


Contoh logam yang dapat menghasilkan listrik adalah reaksi antara seng
(Zn) dan tembaga (Cu) (Justiana dan Muchtaridi, 2009: 39).
Sel Volta dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu sel Volta primer,
sel sekunder, dan sel bahan bakar.
Sel Volta primer adalah sel Volta yang tidak dapat diperbaharui
(sekali pakai). Reaksi redoks dalam sel ini bersifat irreversible (tidak
kembali lagi). Contohnya sel kering (baterai biasa), baterai alkalin,
baterai merkuri oksida, dan baterai ion litium.
Sel Volta sekunder adalah sel Volta yang dapat diperbarui (dapat diisi
ulang). Reaksi redoks di dalam sel Volta ini bersifat reversible (dapat
kembali) sehingga dapat kembali kekeadaan semula. Contohnya aki,
batrei Ni-Cd,batrei Ni-logam hidrida.
Sel Volta bahan bakar (fuel cell) adalah sel Volta yang tidak
diperbarui, tetapi juga tidak habis. Pada sel bahan bakar, elektrodenya
berupa gas-gas yanng ditambahkan terus menerus selama sel itu bekerja
(Justiana dan Muchtaridi, 2009: 40).
Contoh sel Volta adalah:
1. Sel Kering dan Baterai Alkaline
Sel kering tersusun atas silinder seng berisi pasta dari campuran
batu (MnO2), salamik (NH4Cl), karbon, dan sedikit air. Seng
berfungsi sebagai Anode, grafit yang merupakan elektrode inert
sebagai katode. Besarnya potensial yang dihasilkan sel kering adalah
1,5 Volta. Batrei kering jenis alkalin merupakan pengembangan dari
batrei kering. Cara kerjanya hampir sama dengan batrei kering, namun

batreai alkalin menggunakan KOH sebagai pengganti NH4Cl dalam


pasta. Baterai alkalin lebih tahan lama dibandingkan baterai kering.
2. Aki Mobil
Sel aki tersusun atas keping-keping Pb sebagai anode dan keping
PbO2 (timbal oksida) sebagai katode dengan tegangan sebesar 2 volt.
Keping-keping tersebut disusun secara seri berpasangan biasanya 3
hingga 6 pasang. Sel aki berisikan asam sulfat ( H2SO4 ) 30%.
Elektron mengalir dari anode ke katode menghasilkan aliran listrik
(Justiana dan Muchtaridi, 2009: 41).

2.2 Susunan Sel Volta

Gambar2. 1 Susunan Sel Volta

Anoda (-)
Katoda (+)
Kutub (-) sumber Kutub (+) sumber
arus
Mengalami

arus
Mengalami reduksi

oksidasi
Melepas elektron

Menerima elektron

Jembatan garam adalah penyempurna sel yang mengandung


larutan garam dalam bentuk koloid agar-agar yang :
a. Membuat rangkaian menjadi rangkaian tertutup.
b. Menyeimbangkan muatan elektrolit dengan memberi ion positif
atau negatif.

2.3 Cara Kerja Sel Volta


Contoh: anoda M tercelup pada MA, katoda N tercelup pada NB.
1. Anoda teroksidasi menjadi semakin tipis, karena berubah menjadi ion
yang larut dalam elektrolit anoda.
M(s)

Mx+(aq) + x e

Hal ini menyebabkan anoda kelebihan ion positif.


a. Elektron yang dilepas bergerak ke katoda melalui kawat penghantar.
b.

Katoda tereduksi menjadi menebal/ mengendap, karena ion logam


dari elektrolit katoda menerima elektron.
Ny+(aq) + y e

N(s)

Hal ini menyebabkan katoda kelebihan ion negatif.


Karena terjadi kelebihan ion positif pada anoda dan ion negatif
pada, terjadi ketidak- seimbangan muatan yang menyebabkan reaksi
tidak berkelanjutan. Kelebihan dan kekurangan tersebut dinetralkan
oleh jembatan garam yang memberikan ion positif dan negatif ke
daerah yang membutuhkan.
Reaksi sel volta:
A: M

M2+ + x e

K: Ny+ + y e

M + Nx+

Mx+ + N

(setarakan mol elektron)

2.4 Macam-Macam Elektroda pada Sel Volta


1) Elektroda padat/logam
Logam padat dijadikan elektroda dan bereaksi.Contoh: elektroda
Fe pada larutan FeSO4, elektroda Ni pada larutan H2SO4.
2) Elektroda tidak padat
Apabila elektroda merupakan elektroda inert (Pt, Au dan C), maka
zat lainlah yang mengalami reaksi sel, sesuai aturan sel elektrolisis.
Contoh: ion Fe3+ bertindak sebagai katoda dan tereduksi menjadi
Fe2+ apabila katoda sesungguhnya adalah Pt.

2.5 Diagram Sel Volta


Diagram sel volta adalah notasi singkat yang menggambarkan
terjadinya reaksi pada sel Volta.
a. Diagram sel volta dengan elektroda padat:
Reaksi sel (elektroda padat)
A + Bx+

Ay+ + B

Diagram sel
A | Ax+ || By+ | B
b. Diagram sel volta dengan elektroda tidak padat:
Reaksi sel (elektroda inert, E : [Pt, Au, C])
A + Bx+
Ay+ + B
Diagram sel
E | A | Ax+ || By+ | B | E
Contoh:
Pada suatu sel Volta, anoda Pt tercelup pada H2SO4, katoda Pt
tercelup Pada Ce(NO3)4. Buatlah reaksi sel dan diagram selnya!
Jawab:
Karena elektroda inert, maka aturan reaksi mengikuti aturan sel
elektrolisis, sehingga:
Reaksi sel volta:
A: H2

2H+ + 2e

K: 2Ce4+ + 2e
H2 + 2Ce4+

2Ce3+

2H+ + 2Ce3+

Diagram sel : Pt | H2 | H+ || Ce4+ | Ce3+ | Pt


Makna diagram sel volta:
a. Tanda | menyatakan reaksi yang terjadi pada elektroda.
b. Tanda || menyatakan jembatan garam.
Pada diagram sel volta, koefisien reaksi sel tidak berpengaruh.

2.6 Deret Volta


Deret Volta adalah deret elektrokimia/ kereaktifan logam yang
menunjukkan nilai potensial elektroda standar logam (Eo).

Gambar2. 2 Deret Volta

Sifat deret Volta :


1. Makin ke kiri, logam makin mudah teroksidasi (nilai Eo lebih
negatif). Semakin ke kiri kedudukan suatu logam dalam deret
tersebut, maka logam semakin reaktif (semakin mudah melepas
elektron).
2. Sebaliknya, semakin ke kanan kedudukan suatu logam dalam deret
tersebut, maka logam semakin kurang reaktif (semakin sulit
melepas elektron). Makin ke kanan, logam makin mudah tereduksi
(nilai Eo lebih positif).
3. Pada deret volta tsb ada lima buah unsur logam yang dikatakan
sebagai unsur logam mulia (Inert metal), yaitu Cu, Hg, Ag, Pt dan
Au. Logam seperti ini sulit sekali mengalami perkaratan sehingga
dimanfaatkan sebagai perhiasan yang harganya mahal.

4. logam-logam yang terletak di sebelah kiri H memiliki potensial


elektroda standar negatif. Sedangkan yang terletak di sebelah kana
H memiliki potensial elektroda standar positif.
5. Jika Deret Volta kita anggap sebagai deretan orang yang sedang
antre sesuatu, maka ternyata unsur-unsur yang ada di belakang
dapat meng-usili unsur di depannya. Selanjutnya menggantikan
posisi unsur di depannya (merebut pasangan ion dari unsur di
depannya).

Sementara unsur yang ada di depan tidak bisa

mengganggu unsur di belakangnya atau dengan kata lain tidak


mampu merebut pasangan ion dari unsur di belakangnya (tidak
bereaksi).

2.7 Potensial Elektroda


1. Reaksi Pendesakan
Reaksi pendesakan atau disebut juga reaksi pertukaran tunggal
adalah reaksi dimana suatu unsur menggantikan posisi unsur lain
dalam suatu senyawa.
Contoh:
Jika logam seng dicelupkan ke dalam larutan tembaga(II) sulfat akan
menggantikan posisi tembaga.
Persamaan reaksinya: Zn(s) + CuSO4(aq) Cu(s) + ZnSO4(aq)
Reaksi pendesakan pada sel volta berlangsung apabila logam pendesak
berada disebelah kiri logam yang didesak. Pada sel volta, logam
pendesak merupakan anoda dan yang didesak merupakan katoda.
Contoh :
Zn + CuSO4
ZnSO4 + Cu
2+
2Zn + Cu + SO4
Zn2+ + SO42- + Cu
Zn + Cu2+
Zn2+ + Cu

Pada sel volta dengan anoda Zn yang tercelup pada ZnSO4 dan
katoda Cu yang tercelup ZnSO4. Dapat dikatakan bahwa Cu2+ dari
CuSO4 sehingga Zn dapat berikatan dengan SO422. Potensial elektroda standar (Eo)
adalah ukuran besarnya kecenderungan suatu unsur untuk
melepaskan atau mempertahankan elektron, diukur dalam keadaan
standar. Nilai potensial elektroda mengacu pada deret Volta dan
dikaitkan dengan reaksi reduksi, sehingga nilainya:
Eo = Eo reduksi = -Eo oksidasi

Potensial sel standar (Eo sel) adalah beda potensial listrik antara
anoda dan katoda pada sel Volta, diukur dalam keadaan standar.
Potensial sel tidak dipengaruhi koefisien reaksi.
Potensial sel standar dapat dihitung:
Eosel = Eo katoda Eo anoda

Contoh:
Tentukan nilai potensial sel jika anodanya adalah Zn dengan E o = -0,76
V, dan katodanya adalah Ag dengan Eo = +0,80 V!
Jawab :
Berarti anoda mengalami oksidasi, sehingga nilai Eo harus diubah
tandanya.
A: Zn
Zn2+ + 2e Eo = +0,76 V
K: 2Ag+ + 2e
2Ag
Eo = +0,80 V +
Zn + 2Ag+ d Zn2+ + 2Ag
Eo sel = +1,56 V
Nilai potensial sel menunjukkan :
1) Tegangan yang dihasilkan sel.
2) Jika nilai Eosel > 0, maka reaksi sel spontan (berlangsung).
3) Jika nilai Eosel 0, maka reaksi sel tidak spontan (tidak
berlangsung).
Reaksi sel tidak spontan terjadi karena penem-patan anoda dan katoda
tidak mengacu pada deret Volta, sehingga Eosel bernilai negatif.
Contoh:
Diketahui potensial elektroda Zn adalah -0,76 V, Cu adalah +0,34 V,
dan Al adalah -1,66 V. Tentukan kemungkinan sel volta yang dapat
dibuat sehingga terjadi reaksi spontan!

Kemungkinan yang dapat dibuat (Eosel positif): sel katoda anoda Eo


sel I

2.8 Nanas
Nanas adalah buah tropis dengan daging buah berwarna kuning
memiliki kandungan air 90% dan kaya akan Kalium, Kalsium, lodium,
Sulfur, dan Khlor. Selain itu juga kaya Asam, Biotin, Vitamin B12,
Vitamin E serta Enzim Bromelin. Salah satu wilayah di Indonesia yang
memiliki hasil agroindustri nanas yang cukup populer adalah Sumatera
Selatan.
Nanas merupakan komoditas unggulan di Sumatera Selatan. Nanas
dihasilkan dari sekitar Palembang, yang paling terkenal adalah nanas
Prabumulih yang terkenal dengan rasa manisnya, konon nanas
termanis di Indonesia berasal dari daerah ini. Pada tahun 2006
produksi panen nanas di Sumatera Selatan mencapai 141.542
ton/tahun, peringkat ke tiga setelah Jawa Barat dan Lampung.
Permintaan pasar dalam negeri terhadap buah nanas cenderung
meningkat sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk, semakin
baik pendapatan masyarakat, dan semakin tinggi kesadaran penduduk
tentang nilai gizi dari buahbuahan. Nanas termasuk komoditas buah
yang mudah rusak, susut, dan cepat busuk. Oleh karena itu, seusai
panen memerlukan penanganan pasca panen, salah satunya dengan
pengolahan.
Gagasan ini terbukti menguntungkan, sebab dengan menjadi
produk

olahan

akan

diperoleh

banyak

keuntungan.

Selain

menyelamatkan hasil panen, pengolahan buah nanas juga dapat


memperpanjang umur simpan, diversifikasi pangan dan meningkatkan
kualitas maupun nilai ekonomis buah tersebut. Produk olahan nanas

dapat berupa makanan dan minuman, seperti selai, cocktail, sirup, sari
buah, keripik hingga manisan buah kering. Sari buah nanas adalah
cairan yang diperoleh dari proses ekstraksi buah nanas. Sari buah
tersebut terbagi dua, ada yang dapat diminum langsung dan ada yang
difermentasi menjadi minuman kesehatan.

2.9 Kandungan Buah Nanas


Buah ini banyak mengandung vitamin A dan C sebagai
antioksidan. Juga mengandung kalsium, fosfor, magnesium, besi,
natrium, kalium, dekstrosa, sukrosa, dan enzim bromelain. Bromelain
berkhasiat sebagai antiradang, membantu melunakkan makanan di
lambung, serta menghambat pertumbuhan sel kanker. Kandungan
seratnya dapat mempermudah buang air besar pada penderita sembelit.

Tabel Kandungan gizi jambu biji dalam 100 g bahan


Kandungan Gizi
Air
Protein
Lemak
Karbohidrat
Vitamin A
Vitamin B1
Mineral
Kalsium
Fosfor
Besi
Kalori

Banyaknya
86 g
0.9 g
0.3 g
12.2 g
25 SI
0.02
14 mg
28 mg
1.1 mg
49 Kal

Sumber : Direktorat Gizi Departemen Kesehatan , Jakarta, 1996

2.10 Fakta Tentang Kandungan Nanas

Komposisi alami nanas terdiri dari kalori, mineral (kalsium, fosfor,


besi, natrium, kalium, magnesium, tembaga, mangan dan selenium),

gula (glukosa, dekstrosa, fruktosa), dan vitamin (A, B1, B2, B6 , B12,

C, E, K), dll.
Rata-rata dalam 1 ounce atau 28 gram nanas kering terdapat 85 kalori,
atau jika masih dalam keadaan basah butuh 165 gram nanas basah

untuk mendapatkan kalori sejumlah tersebut.


Buah nanas mengandung lemak dan sodium dalam jumlah yang kecil
serta tidak memiliki kandungan kolesterol sama sekali. Jadi, buah ini
sangat baik bagi Anda yang sedang merencanakan diet untuk

mengurangi berat badan.


Nanas merupakan sumber yang sangat baik dari Vitamin C atau asam
askorbat. Berdasarkan data penelitian diketahui bahwa rata-rata

terdapat 15 mg Vitamin C dalam per 100 gram nanas segar.


Hampir semua jenis vitamin B juga ditemukan dalam buah nanas. Hal
ini membuat buah nanas menjadi salah satu buah paling sehat yang

pernah dikenal.
Meskipun tidak mengandung lemak dan kolesterol, buah nanas
mengandung jumlah gula yang cukup tinggi, yaitu 1,7 g (glukosa) dan

1,9 g (fruktosa) per 100 gram buah nanas segar.


Karena mengandung gula dalam jumlah cukup banyak, buah nanas
tidak dianjurkan untuk dikonsumsi pasien penderita diabates.

BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Desain Baterai Charger dari Bahan Ekstrak Buah
Nanas
Baterai charger dari bahan ekstrak buah nanas ini menggunakan salah satu
pemanfaatan dari konsep dasar teknologi sel volta atau sel galvani yang
dirancang sedemikian hingga dan ditempatkan dalam suatu tempat berbentuk
kubus (kotak) yang terdiri dari 2 kotak kecil dan 1 kotak besar dan dalam
setiap kubus (kotak) terdiri atas 12 buah sel untuk kotak kecil dan 4 buah sel
untuk kotak besar. Dimana dalam setiap sel terdapat elektroda yaitu seng
sebagai anoda dan tembaga sebagai katoda. Untuk mendapatkan nilai arus
yang maksimal, maka sel yang terdapat pada kubus (kotak) kecil yang
digunakan disusun secara paralel dan sel yang terdapat pada kubus (kotak)
besar yang digunakan disusun secara seri agar diperoleh tegangan yang
maksimal. Berikut gambar desain baterai charger dari bahan ekstrak buah
nanas :
Kotak kecil

Gambar3. 1 Kotak Kecil Tampak Atas

Gambar3. 2 Kotak Kecil Tampak Samping

Gambar3. 3 Kotak Kecil Tampak Depan

Kotak Besar

Gambar3. 4 Kotak Besar Tampak Atas

Gambar3. 5 Kotak Besar Tampak Samping

Gambar3. 6 Kotak Besar Tampak Depan

Hasil Produk

Gambar3. 7 Gambar Hasil Produk

3.2 Pengujian Baterai Charger dari Bahan Ekstrak


Buah Nanas
Pada tahap pengujian baterai charger dari bahan ekstrak buah nanas ini
dilakukan pengukuran terhadap besarnya keluaran tegangan dan arus yang
dihasilkan oleh produk sel volta portabel yang telah didesain sebelumnya.
Berikut adalah data pengujian baterai charger dari bahan ekstrak buah nanas
dengan variasi beban resistor.
No

Beban

Tegangan

Resistor

Arus (ampere)

1.
2.

()
10
20

0,384

18,52

3.

100

4.

2000

0,994

0,45

(volt)

Daya
P= Vx I
(watt)

Berdasarkan tabel perhitungan diatas diketahui bahwa daya maksimal


yang dihasilkan dari keluaran yang diperoleh pada baterai charger dari bahan
ekstrak buah nanas adalah sebesar.

BAB IV
ANALISA DATA
Pada pecobaan kali ini dilakukan pengujian terhadap baterai charger dari
bahan ekstrak buah nanas dan membandingkan beberapa data yang diperoleh
berdasarkan beban resistor yang digunakan pada pengujian baterai charger dari
bahan ekstrak buah nanas. Untuk mendapatkan nilai arus yang maksimal, maka
sel yang terdapat pada kubus (kotak) kecil yang digunakan disusun secara paralel
dan sel yang terdapat pada kubus (kotak) besar yang digunakan disusun secara
seri agar diperoleh tegangan yang maksimal.

Dengan melihat susunan dari deret volta, secara teori pasangan elektroda
yang digunakan pada pengujian baterai charger dari bahan ekstrak buah nanas ini
yaitu seng sebagai anoda dan tembaga sebagai katoda akan diperoleh nilai
tegangan sebesar 1,1 volt. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, diperoleh
nilai tegangan sebesar 0,994 volt dan dapat dikatakan pula bahwa nilai tegangan
pada pengujian mendekati nilai tegangan secara teori. Adapun terdapat sedikit
perbedaan nilai tegangan, hal ini salah satunya dapat diakibatkan oleh adanya
pengaruh hambatan pada kabel atau kawat penghantar yang digunakan dalam
menyusun pasangan elektroda yang digunakan pada pengujian ini.
Sedangkan, variasi susunan sel yang digunakan pada pengujian ini adalah
untuk melihat potensi maksimal nilai arus yang dapat dihasilkan oleh baterai
charger dari bahan ekstrak buah nanas ini.
Peningkatan nilai tegangan dapat dilakukan dengan cara pelebaran kembali
range antara perbedaan nilai potensial anoda dan katoda yang digunakan,
contohnya saja dengan pasangan alumunium dan tembaga, seperti terlihat pada
deret volta berikut :

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengujian terhadap baterai charger dari bahan ekstrak buah
nanas yang telah dilakukan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa :
1) Baterai charger dari bahan ekstrak buah nanas ini menggunakan salah
satu pemanfaatan dari konsep dasar teknologi sel volta atau sel galvani
yang dirancang sedemikian hingga dan ditempatkan dalam suatu tempat
berbentuk kubus (kotak) yang terdiri dari 2 kotak kecil dan 1 kotak besar
dan dalam setiap kubus (kotak) terdiri atas 12 buah sel untuk kotak kecil
dan 4 buah sel untuk kotak besar

2) Perbedaan nilai potensial sel pada pasangan elektroda [seng (anoda) dan
tembaga (katoda)] yang digunakan pada pengujian baterai charger dari
bahan ekstrak buah nanas secara teori (1,1 volt) dan secara pengujian
(0,77 volt), salah satunya dapat diakibatkan oleh adanya pengaruh
hambatan pada kabel atau kawat penghantar yang digunakan dalam
menyusun pasangan elektroda yang digunakan pada pengujian ini.
3) Nilai tegangan yang diperoleh dapat dimaksimalkan dengan cara memilih
range perbedaan nilai potensial antara anoda dan katoda yang besar.

5.2 Saran
Kami berharap dengan produk kreatif berupa baterai charger dari teknologi
sel volta portabel berbahan ekstrak buah nanas (Ananas Comosus L. Merr)
ini dapat menjadi salah satu solusi dalam menghadapi krisis energi yang
sedang terjadi dewasa ini.
Walaupun hasil yang didapatkan belumlah maksimal, salah satunya adalah
arus dan tegangan yang dihasilkan tidaklah besar, tetapi kami berharap
produk ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas dan juga dapat
dikembangkan kembali guna mendapat nilai output yang sesuai dengan yang
diharapkan, sehingga seiring dengan berjalannya waktu baterai charger dari
bahan ekstrak buah nanas ini paling tidak dapat menjadi salah satu cara
dalam penghematan energi.

DAFTAR PUSTAKA
1. http://sweetspearls.com/health/sari-buah-nanas-kaya-manfaat/)
2. http://manfaatdankandungan.blogspot.com/2012/11/manfaat-buahnanas.html
3. http://manfaatbuahnanas.blogspot.com/2013/07/kandungan-buahnanas.html )
4. http://materi78.co.nr
5. http://askhoilmahmud.blogspot.com/2013/05/Makalah-KimiaElektrokimia-xi-las-2.html
6. http://fajriyannahrin2k.wordpress.com/2013/11/19/makalah-selvolta/

Anda mungkin juga menyukai