Puji dan syukur yang tiada hentinya penulis panjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ini tepat pada waktunya, serta salam dan salawat tak lupa penulis
ucapkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa
umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang.
Tidak lupa pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dan memberi masukan penulis dalam penulisan
karya tulis ini, yaitu:
1. Kepada orang tua penulis yang tiada henti-hentinya memberi doa dan
motivasi kepada penulis.
2. Teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan dan pengujian.
3. Serta pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu dalam kata
pengantar ini.
Penulis sangat berharap karya tulis ini dapat bermanfaat dan berguna bagi
penulis maupun bagi pembaca yang membaca karya tulis ini. Semoga karya tulis
ini diridhai oleh Allah SWT.
Penulis hanyalah manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan dan
hanya Allah SWT yang Maha Sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dalam penulisan karya
tulis selanjutnya dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya.
ABSTRAK
1
Penulis
: Prio Wijaksono
Restu Yanuar R
Rian Triandi
Judul
teknologi sel volta yang menggunakan ekstrak buah nanas sebagai cairan
elektrolitnya, lalu tembaga dan seng sebagai elektrodanya. Sehingga diharapkan
baterai charger dari bahan ekstrak buah nanas ini paling tidak dapat menjadi salah
satu cara dalam penghematan energi
Kata kunci : Baterai charger, Ekstrak buah nanas, Sel Volta
ABSTRACT
Writter
: Prio Wijaksono
Restu Yanuar R
Rian Triandi
Titlle
Volta technology that uses pineapple fruit extract as a liquid electrolyte, Then
copper and zinc as electrode. So that we expect this Battery charger from
pineapple fruit extract can be at least one way in energy saving.
Keywords : Battery charger, Pineapple fruit extract, Cell Volta.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
ABSTRAK..............................................................................................................2
ABSTRACT............................................................................................................3
DAFTAR ISI...........................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................6
1.1 Latar Belakang........................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................7
1.3 Batasan Masalah.....................................................................................7
1.4 Metode Penelitian....................................................................................7
1.5 Sistematika Penulisan..............................................................................7
2.8 Nanas.................................................................................................... 16
2.9 Kandungan Buah Nanas.........................................................................17
2.10 Fakta Tentang Kandungan Nanas.........................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................25
DAFTAR GAMBA
Gambar2.
Gambar2.
Gambar3.
Gambar3.
Gambar3.
Gambar3.
Gambar3.
Gambar3.
Gambar3.
1
2
1
2
3
4
5
6
7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi merupakan suatu hal yang paling penting bagi kehidupan
manusia. Energi dapat membantu segala kebutuhan manusia, salah satu
contoh energi adalah energi listrik. Sumber energi pada saat ini masih
sangat bergantung pada sumber daya alam yang memiliki persediaan yang
terbatas di bumi ini. Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan
manusia akan sumber energi pun tentu akan semakin meningkat. Seperti
dalam melakukan kegiatan sehari-hari yang menggunakan energi listrik,
contohnya dalam sistem penerangan dll. Dan tidak bisa di pungkiri, seiring
dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan energi yang pada
kenyataannya tidak didukung oleh ketersediaan sumber daya alam yang
ada, hal tersebut akan menyebabkan biaya yang harus dikeluarkan untuk
penggunaan energi listrik pun harus ikut meningkat. Sedangkan energi
listrik adalah salah satu kebutuhan manusia yang paling penting.
Melihat keadaan lingkungan yang belakangan ini mulai memburuk
serta seiring dengan meningkatnya penggunaan energi yang menyebabkan
semakin menipisnya ketersediaan sumber daya alam yang ada, maka kami
pun mencoba mencari sebuah solusi dan mengembangkan sesuatu yang
lebih kreatif untuk kebutuhan energi listrik yang berbasis hemat energi.
Maka dari itu kami mengembangkan sebuah produk yang kreatif
berupa baterai charger dari teknologi sel volta portabel berbahan ekstrak
buah nanas (Ananas Comosus L. Merr). Alasan penggunaan buah nanas
ragam
sayuran
maupun
buah
buahan
telah
berhasil
: PENDAHULUAN
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sel Volta
Sel Volta merupakan bagian dari elektrokimia. Elektrokimia adalah
cabang ilmu kimia yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia.
Sedangkan sel elektrokimia adalah suatu sel yang disusun untuk
mengubah energi kimia menjadi energi listrik atau sebaliknya. Sel
elektrokimia terbagi menjadi dua:
1. Sel elektrolisis, yaitu sel yang mengubah energi listrik menjadi energi
kimia. Arus listrik digunakan untuk melangsungkan reaksi redoks tak
spontan.
2. Sel Volta/Galvani, yaitu sel yang mengubah energi kimia menjadi
energi listrik. Reaksi redoks spontan digunakan untuk menghasilkan
listrik.
Sel Volta merupakan jenis sel elektrokimia yang dapat menghasilkan
energi listrik dari reaksi redoks yang berlangsung spontan. Sel Volta
disebut juga sel Galvani. Penamaan sel Volta dan sel Galvani diberikan
untuk menghargai jasa penemu kedua sel ini, yaitu Alexander Volta dan
Alexander Galvani.
Pada sel Volta terdapat dua elektrode yaitu anode dan katode. Anode
berfungsi sebagai kutub negatif dan katode berfungsi sebagai kutub
positif.
Anoda (-)
Katoda (+)
Kutub (-) sumber Kutub (+) sumber
arus
Mengalami
arus
Mengalami reduksi
oksidasi
Melepas elektron
Menerima elektron
Mx+(aq) + x e
N(s)
M2+ + x e
K: Ny+ + y e
M + Nx+
Mx+ + N
Ay+ + B
Diagram sel
A | Ax+ || By+ | B
b. Diagram sel volta dengan elektroda tidak padat:
Reaksi sel (elektroda inert, E : [Pt, Au, C])
A + Bx+
Ay+ + B
Diagram sel
E | A | Ax+ || By+ | B | E
Contoh:
Pada suatu sel Volta, anoda Pt tercelup pada H2SO4, katoda Pt
tercelup Pada Ce(NO3)4. Buatlah reaksi sel dan diagram selnya!
Jawab:
Karena elektroda inert, maka aturan reaksi mengikuti aturan sel
elektrolisis, sehingga:
Reaksi sel volta:
A: H2
2H+ + 2e
K: 2Ce4+ + 2e
H2 + 2Ce4+
2Ce3+
2H+ + 2Ce3+
Pada sel volta dengan anoda Zn yang tercelup pada ZnSO4 dan
katoda Cu yang tercelup ZnSO4. Dapat dikatakan bahwa Cu2+ dari
CuSO4 sehingga Zn dapat berikatan dengan SO422. Potensial elektroda standar (Eo)
adalah ukuran besarnya kecenderungan suatu unsur untuk
melepaskan atau mempertahankan elektron, diukur dalam keadaan
standar. Nilai potensial elektroda mengacu pada deret Volta dan
dikaitkan dengan reaksi reduksi, sehingga nilainya:
Eo = Eo reduksi = -Eo oksidasi
Potensial sel standar (Eo sel) adalah beda potensial listrik antara
anoda dan katoda pada sel Volta, diukur dalam keadaan standar.
Potensial sel tidak dipengaruhi koefisien reaksi.
Potensial sel standar dapat dihitung:
Eosel = Eo katoda Eo anoda
Contoh:
Tentukan nilai potensial sel jika anodanya adalah Zn dengan E o = -0,76
V, dan katodanya adalah Ag dengan Eo = +0,80 V!
Jawab :
Berarti anoda mengalami oksidasi, sehingga nilai Eo harus diubah
tandanya.
A: Zn
Zn2+ + 2e Eo = +0,76 V
K: 2Ag+ + 2e
2Ag
Eo = +0,80 V +
Zn + 2Ag+ d Zn2+ + 2Ag
Eo sel = +1,56 V
Nilai potensial sel menunjukkan :
1) Tegangan yang dihasilkan sel.
2) Jika nilai Eosel > 0, maka reaksi sel spontan (berlangsung).
3) Jika nilai Eosel 0, maka reaksi sel tidak spontan (tidak
berlangsung).
Reaksi sel tidak spontan terjadi karena penem-patan anoda dan katoda
tidak mengacu pada deret Volta, sehingga Eosel bernilai negatif.
Contoh:
Diketahui potensial elektroda Zn adalah -0,76 V, Cu adalah +0,34 V,
dan Al adalah -1,66 V. Tentukan kemungkinan sel volta yang dapat
dibuat sehingga terjadi reaksi spontan!
2.8 Nanas
Nanas adalah buah tropis dengan daging buah berwarna kuning
memiliki kandungan air 90% dan kaya akan Kalium, Kalsium, lodium,
Sulfur, dan Khlor. Selain itu juga kaya Asam, Biotin, Vitamin B12,
Vitamin E serta Enzim Bromelin. Salah satu wilayah di Indonesia yang
memiliki hasil agroindustri nanas yang cukup populer adalah Sumatera
Selatan.
Nanas merupakan komoditas unggulan di Sumatera Selatan. Nanas
dihasilkan dari sekitar Palembang, yang paling terkenal adalah nanas
Prabumulih yang terkenal dengan rasa manisnya, konon nanas
termanis di Indonesia berasal dari daerah ini. Pada tahun 2006
produksi panen nanas di Sumatera Selatan mencapai 141.542
ton/tahun, peringkat ke tiga setelah Jawa Barat dan Lampung.
Permintaan pasar dalam negeri terhadap buah nanas cenderung
meningkat sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk, semakin
baik pendapatan masyarakat, dan semakin tinggi kesadaran penduduk
tentang nilai gizi dari buahbuahan. Nanas termasuk komoditas buah
yang mudah rusak, susut, dan cepat busuk. Oleh karena itu, seusai
panen memerlukan penanganan pasca panen, salah satunya dengan
pengolahan.
Gagasan ini terbukti menguntungkan, sebab dengan menjadi
produk
olahan
akan
diperoleh
banyak
keuntungan.
Selain
dapat berupa makanan dan minuman, seperti selai, cocktail, sirup, sari
buah, keripik hingga manisan buah kering. Sari buah nanas adalah
cairan yang diperoleh dari proses ekstraksi buah nanas. Sari buah
tersebut terbagi dua, ada yang dapat diminum langsung dan ada yang
difermentasi menjadi minuman kesehatan.
Banyaknya
86 g
0.9 g
0.3 g
12.2 g
25 SI
0.02
14 mg
28 mg
1.1 mg
49 Kal
gula (glukosa, dekstrosa, fruktosa), dan vitamin (A, B1, B2, B6 , B12,
C, E, K), dll.
Rata-rata dalam 1 ounce atau 28 gram nanas kering terdapat 85 kalori,
atau jika masih dalam keadaan basah butuh 165 gram nanas basah
pernah dikenal.
Meskipun tidak mengandung lemak dan kolesterol, buah nanas
mengandung jumlah gula yang cukup tinggi, yaitu 1,7 g (glukosa) dan
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Desain Baterai Charger dari Bahan Ekstrak Buah
Nanas
Baterai charger dari bahan ekstrak buah nanas ini menggunakan salah satu
pemanfaatan dari konsep dasar teknologi sel volta atau sel galvani yang
dirancang sedemikian hingga dan ditempatkan dalam suatu tempat berbentuk
kubus (kotak) yang terdiri dari 2 kotak kecil dan 1 kotak besar dan dalam
setiap kubus (kotak) terdiri atas 12 buah sel untuk kotak kecil dan 4 buah sel
untuk kotak besar. Dimana dalam setiap sel terdapat elektroda yaitu seng
sebagai anoda dan tembaga sebagai katoda. Untuk mendapatkan nilai arus
yang maksimal, maka sel yang terdapat pada kubus (kotak) kecil yang
digunakan disusun secara paralel dan sel yang terdapat pada kubus (kotak)
besar yang digunakan disusun secara seri agar diperoleh tegangan yang
maksimal. Berikut gambar desain baterai charger dari bahan ekstrak buah
nanas :
Kotak kecil
Kotak Besar
Hasil Produk
Beban
Tegangan
Resistor
Arus (ampere)
1.
2.
()
10
20
0,384
18,52
3.
100
4.
2000
0,994
0,45
(volt)
Daya
P= Vx I
(watt)
BAB IV
ANALISA DATA
Pada pecobaan kali ini dilakukan pengujian terhadap baterai charger dari
bahan ekstrak buah nanas dan membandingkan beberapa data yang diperoleh
berdasarkan beban resistor yang digunakan pada pengujian baterai charger dari
bahan ekstrak buah nanas. Untuk mendapatkan nilai arus yang maksimal, maka
sel yang terdapat pada kubus (kotak) kecil yang digunakan disusun secara paralel
dan sel yang terdapat pada kubus (kotak) besar yang digunakan disusun secara
seri agar diperoleh tegangan yang maksimal.
Dengan melihat susunan dari deret volta, secara teori pasangan elektroda
yang digunakan pada pengujian baterai charger dari bahan ekstrak buah nanas ini
yaitu seng sebagai anoda dan tembaga sebagai katoda akan diperoleh nilai
tegangan sebesar 1,1 volt. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, diperoleh
nilai tegangan sebesar 0,994 volt dan dapat dikatakan pula bahwa nilai tegangan
pada pengujian mendekati nilai tegangan secara teori. Adapun terdapat sedikit
perbedaan nilai tegangan, hal ini salah satunya dapat diakibatkan oleh adanya
pengaruh hambatan pada kabel atau kawat penghantar yang digunakan dalam
menyusun pasangan elektroda yang digunakan pada pengujian ini.
Sedangkan, variasi susunan sel yang digunakan pada pengujian ini adalah
untuk melihat potensi maksimal nilai arus yang dapat dihasilkan oleh baterai
charger dari bahan ekstrak buah nanas ini.
Peningkatan nilai tegangan dapat dilakukan dengan cara pelebaran kembali
range antara perbedaan nilai potensial anoda dan katoda yang digunakan,
contohnya saja dengan pasangan alumunium dan tembaga, seperti terlihat pada
deret volta berikut :
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengujian terhadap baterai charger dari bahan ekstrak buah
nanas yang telah dilakukan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa :
1) Baterai charger dari bahan ekstrak buah nanas ini menggunakan salah
satu pemanfaatan dari konsep dasar teknologi sel volta atau sel galvani
yang dirancang sedemikian hingga dan ditempatkan dalam suatu tempat
berbentuk kubus (kotak) yang terdiri dari 2 kotak kecil dan 1 kotak besar
dan dalam setiap kubus (kotak) terdiri atas 12 buah sel untuk kotak kecil
dan 4 buah sel untuk kotak besar
2) Perbedaan nilai potensial sel pada pasangan elektroda [seng (anoda) dan
tembaga (katoda)] yang digunakan pada pengujian baterai charger dari
bahan ekstrak buah nanas secara teori (1,1 volt) dan secara pengujian
(0,77 volt), salah satunya dapat diakibatkan oleh adanya pengaruh
hambatan pada kabel atau kawat penghantar yang digunakan dalam
menyusun pasangan elektroda yang digunakan pada pengujian ini.
3) Nilai tegangan yang diperoleh dapat dimaksimalkan dengan cara memilih
range perbedaan nilai potensial antara anoda dan katoda yang besar.
5.2 Saran
Kami berharap dengan produk kreatif berupa baterai charger dari teknologi
sel volta portabel berbahan ekstrak buah nanas (Ananas Comosus L. Merr)
ini dapat menjadi salah satu solusi dalam menghadapi krisis energi yang
sedang terjadi dewasa ini.
Walaupun hasil yang didapatkan belumlah maksimal, salah satunya adalah
arus dan tegangan yang dihasilkan tidaklah besar, tetapi kami berharap
produk ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas dan juga dapat
dikembangkan kembali guna mendapat nilai output yang sesuai dengan yang
diharapkan, sehingga seiring dengan berjalannya waktu baterai charger dari
bahan ekstrak buah nanas ini paling tidak dapat menjadi salah satu cara
dalam penghematan energi.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://sweetspearls.com/health/sari-buah-nanas-kaya-manfaat/)
2. http://manfaatdankandungan.blogspot.com/2012/11/manfaat-buahnanas.html
3. http://manfaatbuahnanas.blogspot.com/2013/07/kandungan-buahnanas.html )
4. http://materi78.co.nr
5. http://askhoilmahmud.blogspot.com/2013/05/Makalah-KimiaElektrokimia-xi-las-2.html
6. http://fajriyannahrin2k.wordpress.com/2013/11/19/makalah-selvolta/