Anda di halaman 1dari 2

5.

2 Analisis Data Data Kasus


Berbagai bentuk modifikasi telah dicoba lakukan oleh Wolpack Diponegoro. Sebagian besar
dilakukan untuk mengubah tampilan motor supaya menjadi jenis Cooper. Bengkel Jempol di
daerah Gondang, Tembalang menjadi tempat modifikasi dari komunitas ini. Dengan
mewawancarai salah seorang narasumber yang berasal dari komunitas Wolpack Diponegoro,
didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Stang Garpu motor merek Honda tipe CBR yang lama diganti dengan yang baru
berukuran lebih besar.
2. Mesin motor yang dipakai dimodifikasi menjadi tipe GL dan sudah diubah agar
kemampuannya menjadi setingkat dengan motor 146 cc.
3. Pelepasan spion karena dirasakan tidak muat atau tidak sesuai dengan jigger motor.
4. Pelepasan lampu sein motor karena pengguna atau pemodifikasi merasa lampu sein
jarang dipakai ketika berkendara.
Analisis data data pada kasus ini dapat menggunakan Undang Undang No. 22 tahun
2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Yang berkaitan langsung dengan kasus yang
menjadi fokus kelompok kami adalah Undang-Undang No.22 tahun 2009 Pasal 106 ayat (3)
yang menyatakan bahwa setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor wajib mematuhi
ketentuan tentang persyaratan teknis dan laik jalan.
Penggantian bodi motor tidak masuk dalam kategori perubahan dimensi, mesin, dan daya
angkut sebagaimana disebutkan pada PP No 55 Tahun 2012. Pada Pasal 285 UU No 22 Tahun
2009 yang berbunyi : Setiap orang yang mengemudikan sepeda motor di jalan yang tidak
memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan yang meliputi kaca spion, klakson, lampu utama,
lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, knalpot, dan
kedalaman alur ban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (3) juncto Pasal 48 ayat (2) dan
ayat (3) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak
Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).
Dalam kasus ini, point 3 dan 4 termasuk pelanggaran hukum seperti yang telah dijelaskan
diatas, sedangkan point 1 dan 2 termasuk pelanggaran hukum yang dijelaskan pada pasal 277
UU No. 22 tahun 2009, yang berbunyi: Setiap orang yang memasukkan kendaraan bermotor,
kereta gandengan, dan kereta tempelan ke dalam wilayah Republik Indonesia, membuat, merakit,
atau memodifikasi kendaraan bermotoryang menyebabkan perubahan tipe, kereta gandengan,
kereta tempelan, dan kendaraan khusus yang dioperasikan di dalam negeri yang tidak memenuhi

kewajiban uji tipe sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (1) dipidana dengan pidana
penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp 24.000.000,00 (dua puluh empat
juta rupiah)

Sumber:
1.
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt51650deb5b232/aturan-modifikasi-kendaraanbermotor
2.Undang-Undang No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
3.https://mochyuga.wordpress.com/2015/12/09/share-modifikasi-yang-melanggar-pasal-277-uuno-22-tahun-2009

Anda mungkin juga menyukai