Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Upaya perbaikan gizi masyarkat sebagaimana disebutkan di dalam undang-undang No.36
tahun 2009 bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat, antara
lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi dan
peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi dan kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu
dan teknologi.
Status gizi anak balita telah mengalami perbaikan yang ditandai dengan
menurunnya prevalensi gizi kurang dari 24,5% (Susenas, 2005) menjadi 18,4%, walaupun
demikian masalah stunting pada anal balita masih tinggi yaitu sebesar 36,8% (Riskesdas,
2007). Masalah gizi mikro di 10 Provinsi tahun 2006, diperoleh gambaran prevalensi
xeroptalmia pada balita 0,13% dan proporsi balita dengan serum retinol ,20 ugr/dl sebesar
14,6% (Puslitbang Gizi,2006). Hasil studi tersebut menggambarkan terjadinya penurunan
jika dibandingkan dengan hasil survey vitamin A pada tahun 1992. Selain itu, masalah
anemia pada ibu hamil berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001
masih cukup tinggi yaitu sebesar 40,1%.
Secara nasional cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia berfuktuasi dan
menunjukan kecenderungan menurun selama tiga tahun terakrir. Cakupan pemberian ASI
eksklusif 0-6 bulan turun dari 62,2% tahun 2007 menjadi 56,2% pada tahun 2008.
Sedangkan cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai 6 bulan turun dari 28,6%
tahun 2007 menjadi 24,3% pada tahun 2008 (Susenas 2007-2008).
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 telah
menepatkan 4 sasaran pembangunan kesehatan yaitu; 1) Meningkatkan Umur Harapan
Hidup menjadi 72 tahun; 2) Menurunkan Angka Kematian Bayi menjadi 24 per 1000
kelahiran hidup; 3) Menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 228 per 100 ribu kelahiran
hidup; dan 4) Menurunkan prevalensi gizi kurang menjadi 15% dan menurunkan prevalensi
balita pendek menjadi 32%.

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 1

Untuk mencapai sasaran RPJM Tahun 2010-2014 bidang kesehatan, Kementerian


Kesehatan telah menetapkan Rencana Strategi Kemuat indikator menterian Kesehatan
Tahun 2010-2014, yang memuat indikator keluaran yang harus dicapai, kebijakan dan
strategi. Di bidang perbaikan gizi telah ditetapkan 8 indikator keluaran, yaitu;
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

100% balita gizi buruk ditangani/dirawat


85% balita ditimbang berat badannya
80% bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif
90% rumah tangga mengonsumsi garam beryodium
85% balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A
85% ibu hamil mendapatkan Fe 90 tablet
100% kabupaten/kota melaksanakan surveilans gizi, dan
100% penyediaan buffer stock MP-ASI untuk daerah bencana.
Surveilans gizi akan meningkatkan efektiditas program dengan mempertajam

upaya penanggulangan masalah gizi secara tepat waktu, tepat sasaran dan jenis
tindakannya. Berkaitan dengan hal tersebut, pedoman ini diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman dan keterampilan petugas kesehatan dalam pelaksanaan surveilans gizi di
tingkat Kabupaten/Kota.
1.2. Visi dan Misi
a. Visi UPT Puskesmas DPT Beber
Terwujudnya Puskesmas Beber sebagai Puskesmas unggulan dalam kualitas pelayanan
kepasa masyarakat untuk kesehatan mandiri.
b. Misi UPT Puskesmas DPT Beber
1. Meningkatkan kemampuan profesionalisme sumber daya puskesmas
2. Meningkatkan peran masyarakat dalam pembangunan kesehatan mandiri melalui
pendekatan promotif dan prevalentif
3. Kemudahan masyarakat mendapat pelayanan kesehatan yang unggul didukung oleh
spirit profesionalisme SDM
4. Meningkatkan jalinan kemitraan dengan semua pihak dalam penggerakan
pembangunan berwawasan kesehatan untuk kepentingan pembangunan kesehatan
masyarakat mandiri.
c. Motto UPT Puskesmas DPT Beber
layanan kesehatan yang humanis, bijak dan spirit professional untuk memenuhi
kebutuhan dan kepuasan klien
d. Janji Pelayanan
Memberikan pelayanan tepat waktu pukul 07.00 WIB s/d 14.15 WIB
Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 2

Pelayanan sesuai Protap (Prosedur Tetap)


Memberikan pelayanan sesuai Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi) masing-masing
petugas

e. Pedoman Internal
1) Petugas wajib melakukan 4 S. 1P
Senyum
Salam
Sapa
Sabar
Professional
2) Melaksanakan pelayanan sesuai S.O.P
Pelayanan dibuka mulai pukul 07.00 Wib s/d 1.15 WIB
Pekerjaan hari ini selesaikan hari ini (Pekerjaan tepat waktu)
3) selesai pelayanan petugas wajib membersihkan dan merapihkan tempat pelayanan
masing-masing
4) Petugas siap menerima keluhan dari pasien
f. Strategi
1) Optimalisasi sumber daya tenaga kesehatan dengan meningkatkan kemampuan,
kualitas dan profesionalisme tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan
kesehatan.
2) Meningkatkan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh
masyarakat
3) Optimalisasi standar oprasional prosedur (SOP) menuju pelayanan bermutu
4) Meningkatkan infrastruktur dan manajemen Puskesmas
5) Menggerakkan/meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
kesehatan
6) Optimalisasi

pertemuan

lintas

sektoral

melalui

rapat

koordinasi

tingkat

kecamatan/desa.
1.3. Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Maksud dari penulisan ini adalah untuk mengetahui keberhasilan Puskesmas dalam
menjalankan kegiatan pokok, program dan mengetahui masalah yang ditemui dalam
1.3.2

menjalankan kegiatan tersebut.


Tujuan Umum
Mendeskripsikan informasi kesehatan tahun 2013 yang komprehensif untuk
meningkatkan fungsi manajemen puskesmas secara berhasil guna dan berdaya guna
di tahun 2016.
Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 3

1.3.3

Tujuan Khusus
1. Diketahuinya informasi umum wilayah, demografi, pendidikan dan sosial
maupun ekonomi penduduk beber
2. Diketahuinya informasi perkembangan performance dan kinerja serta berbagai
sumber daya puskesmas
3. Diketahuinya jumlah kujungan pasien dan pencapaian retribusi Puskesmas serta
gambaran pembiayaan program/pembangunan kesehatan di wilayah kerja
4. Diketahuinya gambaran pencapaian pelaksanaan 6 (enam) program wajib
5. Diketahuinya gambaran pencapaian pelaksanaan 9 (sembilan) program
pengembangan
6. Diketahuinya gambaran pencapaian pelayanan penunjang (Laboratorium
Sederhana)
7. Diketahuinya gambaran pencapaian index kepuasan masyarakat Suranenggala
8. Tersedianya informasi rencana kerja tahunan

1.4. Landasan Hukum


a. Landasan Idil
Landasan idil adalah Pancasila
b. Landasan Konstitusional
Landasan Konstitusional yaitu UUD 1945, khususnya:
1. Pasal 28 H ayat (1); setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatakan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan, dan ayat (3); setiap orang berhak atas jaminan
sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara untuh sebagai manusia
yang bermartabat
2. Pasl 34 ayat (2); Negara mengembangkan system jaminan sosial bagi seluruh rakyat
dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan, dan ayat (3); Negara bertanggung jawab atas penyediaan
fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
c. Landasan Oprasional
1. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon, melputi :
a) Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2009 tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru
Lahir dan Anak

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 4

b) Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2011 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan


kabupaten Cirebon
c) Peraturan Bupati Nomor 28 tahun 2011 tentang Petunjuk pelaksanaan
Peraturan daerah Kabupaten Cirebon nomor 3 tahun 2009 tentang kesehatan
Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak Balita
1.5.

Pelaksanaan Bidang Kesehatan


Pelaksanaan bidang kesehatan di UPT Puskesmas Beber meliputi :
Pendataan sasaran
Penyusunan target yang ditentukan
Pembuatan RTK
Pemantauan dan supervisi program
Pengumpulan dan penyajian data cakupan tiap bulan
Pembinaan peran petugas/programmer secara rutin
Pembinaan PSM bidang kesehatan
Kerjasama Lintas Sektoral, tokoh masyarakat, tokoh agama

1.6. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan Laporan Tahunan Puskesmas Beber Tahun 2015 adalah sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Memaparkan mengenai latar belakang penyusunan Laporan Tahunan UPT Puskesmas
beber yang memberikan detai dasar pemikiran dan dasar hukum penyusunannya.Di bagian
ini juga dijelaskan mengenai maksud dan tujuan dari Laporan Tahunan serta sistematika
penulisannya.
BAB II

GAMBARAN UMUM

Menyajikan tentang gambaran umum puskesmas selain uraian tentang letak geografis,
administratif dan informasi lainnya.Bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kesehatan dan faktor lainnya seperti kependudukan, ekonomi pendidikan, sosial
budaya dan lingkungan.
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Berisi uraian indicator mengenai angka kematian, angka kesakitan dan angka status
gizi masyarakat.
Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 5

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN


Menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan
penunjan, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi
dasar, perbaikan gizi masyarakat, kefarmasian dan alat kesehatan serata pelayanan
kesehatan dalam situasi bencana.

BAB V

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Membahas Tentang Sarana Kesehatan, Pembiayaan Kesehatan dan sumber daya


kesehatan lainnya.
BAB VI KESIMPULAN
Berisi tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari laporan
tahunan puskesmas di tahun yang bersangkutan selain keberhasilan-keberhasilan yang
dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
LAMPIRAN

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 6

BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1. Keadaan Umum
2.1.1
Geografi Dan Letak Wilayah
Puskesmas beber terletak di Desa Kondang Sari Kecamatan Beber dengan luas
wilayah 104,15 Km2 dengan Wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
Sebelah Timur

:
:
:
:

Kecamatan Talun
Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan
Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan
Kamarang Kecamatan Greget

Puskesmas Beber mempunyai wilayah kerja terdiri dari 10 Dwsa dengan


luas wilayah 247, 73 Km2. Puskesmas beber dapat dengan mudah dijangkau dengan
kendaraan umum karena terletak dijalur jalan raya kuningan Cirebon.Wilayah
kerja 10 desa 2 puskesmas pembantu yaitu puskesmas pembentu sindangkasih dan
puskesmas pembantu patapan.
TABEL 2.1
Jumlah Desa dan Wilayah Administrasi Serta Jarak Tempuh
di Kecamatan Beber Tahun 2015
No
1
2
3
4

Desa
Patapan
Kondang Sari
Beber
Cipinang

Luas Wilayah

Jumlah
RT
RW

(KM2)
2,66
3,88
3,52
1,58

13
20
28
19

5
7
9
6

Jarak terjauh
dari desa ke
PKM
1 km
800 meter
500 meter
3 km

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 7

5
Halimpu
6
Wanayasa
7
Sindang Kasih
8
Sindang Hayu
9
Cikancas
10 Ciawi Gajah
2.2. Demografi

1,76
1,04
1,79
0,99
2,87
3,16

12
8
16
12
18
29

3
5
5
4
6
12

4 km
5 km
7 km
7 km
8 km
10 km

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 8

2.2.1

Jumlah Penduduk

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 9

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Beber tahun 2015 sejumlah


43313 jiwa di kelompok Menurut jenis kelaminnya di dalam tabel berikut :
Tabel 2.2
Penduduk menurut Jenis kelamin
Di wilayah UPT Puskesmas DPT Beber Tahun 2015
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

DESA
Patapan
Kondang Sari
Beber
Cipinang
Halimpu
Wanayasa
Sindang Kasih
Sindang Hayu
Cikancas
Ciawigajah
Jumlah

JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
TOTAL
1600
1256
2856
4123
3842
7965
4114
3802
7916
1633
1502
3135
1601
1431
3032
1005
987
1992
1795
1787
3582
913
854
1767
1865
1787
3652
3864
3554
7418
22513
20802
43313

Jumlah penduduk Kecamatan Beber pada Tahun 2015 adalah 43313 jiwa.Terdiri dari
penduduk laki-laki sebanyak 22513 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 20802 jiwa.
Dari kedua tabel diatas terlihat bawa komposisi pebduduk menurut Desa yang paling
banyak adalah Desa Kondang Sari, desa ini merupakan desa dengan kecenderungan
permasalahan kesehatan yang masih tinggi baik dari segi lingkungan dan perseorangannya.
Sehingga perlu mendapatkan proritas dalam penangannya dari segi kesehatan.

Tabel 2.3
Komposisi Penduduk di wilayah Puskesmas Beber
Di wilayah UPT Puskesmas DPT Beber Tahun 2012 s/d 2015
No
1

DESA
Patapan

2012
2744

JUMLAH PENDUDUK
2013
2014
2926
3140

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

2015
2856
Page 10

2
3
4
5
6
7
8
9
10

Kondang Sari
Beber
Cipinang
Halimpu
Wanayasa
Sindang Kasih
Sindang Hayu
Cikancas
Ciawigajah
Jumlah

7879
7866
2997
2681
1853
3430
1762
3407
7060
41679

7970
7644
3031
2853
1980
3467
1807
3611
7382
42671

8183
7858
3245
3067
2194
3680
2020
3825
7596
44808

7965
7916
3135
3032
1992
3582
1767
3652
7418
43313

Sedangkan bila kita lihat perubahan jumlah penduduk dari tiap tahunnya di
wilayah Puskesmas Beber mengalami penurunan jumlah penduduk dari gambaran 4 tahun
terakhir ini jumlah penduduk pada tahun 2012 adalah sebanyak 41679 orang, pada tahun
2013 adalah sebanyak 42671 orang, pada tahun 2014 adalah sebanyak 44808 orang dan
pada tahun 2015 sebanyak 43313 orang.

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 11

2.2.2

Komposisi Penduduk Berdasarkan sasaran program


Jumlah penduduk menurut sasaran program di wilayah kerja Puskesmas Beber
dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 2.4
Sasaran Program
Di wilayah UPT Puskesmas DPT Beber Tahun 2015
Sasaran Program
Kelurahan

No
/Desa

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Patapan
Kondang Sari
Beber
Cipinang
Halimpu
Wanayasa
Sindang Kasih
Sindang Hayu
Cikancas
Ciawigajah
Jumlah

Bayi

Balita

0-11

12-59

Bln

Bln

50
128
135
52
52
28
40
20
64
98
667

195
391
560
187
195
122
224
109
216
377
2576

PUS

BUMIL

BULIN

539
1408
1532
612
551
379
677
338
728
1281
8052

83
174
178
74
78
50
79
39
87
162
1004

71
157
172
62
65
46
66
27
62
31
859

ANAK SEKOLAH
SD/MI
SMP/MTs SMA/MA
Kelas
Kelas 1
Kelas 1
1

60
150
137
62
72
46
77
34
71
104
813

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

0
224
422
0
0
0
78
0
0
114
838

0
103
317
0
0
0
36
0
0
57
513

Page 12

2.2.3 Penduduk berdasarkan golongan pekerja formal dan informal


Penduduk dengan golongan pekerja yang masuk kategori pekerja formal dan
informal di wilayah puskesmas beber tahun 2015
Tabel 2.5
Penduduk menurut golongan pekerja Formal dan Informal
Di wilayah UPT Puskesmas DPT Beber Tahun 2015
Jumlah
No

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Penduduk Usia

Nama Desa

Kerja 15-65 thn

L
864
2444
2707
1055
906
506
981
367
1103
2752
1368

Patapan
Kondang Sari
Beber
Cipinang
Halimpu
Wanayasa
Sindang Kasih
Sindang Hayu
Cikancas
Ciawigajah
Jumlah

P
775
2588
2203
876
772
589
952
398
1015
2283
12451

Jumlah Pekerja
Total

1639
5032
4910
1931
1678
1095
1933
765
2118
5035
26136

Formal

L
52
84
791
186
130
179
71
32
54
64
1643

P
32
92
537
163
12
145
54
17
46
58
1156

Total

84
176
1328
349
142
324
125
49
100
122
2799

Jumlah Pekerja
Informal

L
724
1965
2567
915
766
366
941
227
963
2612
1204

P
635
2448
2063
736
632
449
812
398
1015
2143
11331

Di wilayah Puskesmas beber banyak masyarakat dominan menjadi pekerja


informal yaitu mereka bekerja di tempat atau perusahaan yang tidak terorganisir atau tidak
dengan gaji yang tetap, kebanyakan mereka menjadi buruh dan petani atau kerja di industry
rumah tangga kecil yang pendapatannya diitung sesuai dengan jumlah banyaknya yang
mereka kerjakan dari total jumlah penduduk usia kerja yaitu 26.136 orang yang termasuk
golongan pekerja formal sebanyak 2799 orang dan yang golongan pekera informal
sebanyak 23.377 orang.

2.3. Tingkat Pendidikan


Tingkat pendidikan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Beber dapat terlihat pada
tabel berikut ini :
Tabel 2.6
Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 13

Total

1359
4413
4630
1651
1398
815
1753
625
1978
4755
23377

Jumlah Siswa berdasarkan tingkat pendidikan


Di wilayah UPT Puskesmas DPT Beber Tahun 2015
No

NAMA

JUMLAH SISWA

SEKOLAH

1
TK
2
SD
3
SMP
4
SMA
JUMLAH

SEKOLAH UKS

LAKI2

PEREMPUAN

YA

TIDAK

49
435
486
202
1172

53
370
352
311
1086

0
19
6
4
29

0
0
0
0
0

GURU

DOKCIL/KADER

UKS

0
38
60
40
138

KET

3
19
6
1
29

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan yang ada dari
penduduk di wilayah IPT Puskesmas DPT Beber adalah pendidikan anak usia dini atau TK
sebanyak 102 orang, pendidikan dasar SD sebanyak 805 orang, SMP Sabanyak 838 orang,
SMA sebanyak 513 dan semuanya termasuk sekoolah UKS dengan dokcil terlatih dan guru
UKS, hal ini menggambarkan bahwa tingkat pendidikan penduduk di wilayah Puskesmas
Beber tergolong cukup baik sesuai program pemerintah yaitu wajib belajar 9 tahun.
Sehingga akan berpengaruh terhadap pola piker masyarakat khususnya dalam penerimaan
informasi dan program kesehatan.

2.4. Peran Serta Masyarakat


Peran serta masyarakat sangat mendukung guna terlaksananya kegiatan
pembangunan kesehatan, berikut adalah data tentang peran serta masyarakat di wilayah
Puskesmas Beber
Tabel 2.7
Jumlah Posyandu di Wilayah UPT Puskesmas DPT Beber
Tahun 2015
No

Desa
Pra

Jumlah Posyandu
mady Pur man

Dilat

Jumlah Kader
Dila Akt

Ya

Dukun Bayi
Di
Aktif

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Yan

Tokoh Masyarakat
Di
Akt
%

Page 14

ta

nam
a

ng
diri

ma

ih

tih

if

lati

ada

latih

if

ada

1
2

Patapan
Kondang

2
3

3
6

26
40

15
27

26
40

100
100

1
1

1
1

1
1

100
100

10
15

0
0

10
15

100
100

3
4
5
6
7

Sari
Beber
Cipinang
Halimpu
Wanayasa
Sindang

2
-

7
1
-

4
2
3
4

1
1
1

45
28
25
28
29

27
15
15
12
15

45
28
25
28
29

100
100
100
100
100

2
0
2
0
1

2
0
2
0
1

2
0
2
0
1

100
100
100
100
100

10
5
10
24
8

0
0
0
0
0

10
5
10
24
8

100
100
100
100
100

Kasih
Sindang

15

15

100

100

100

17

5
6
27

25
30
291

15
18
168

25
30
291

100
100
100

0
2
11

0
2
11

0
2
11

100
100
100

48
152
228

0
0
0

48
152
228

100
100
100

Hayu
9
Cikancas
10 Ciawigajah
Jumlah

Segala macam kegiatan yang berhubungan di masyarakat di wilayah UPT


Puskesmas DPT Beber tidak terlepas dari bantuan peran serta masyarakat yang sangat
mendukung guna tercapainya program kesehatan yang tengah dijalankan di tiap desa
maupun posyandu. Seperti kita ketahui bahwa wilayah Puskesmas Beber memiliki jumlah
posyandu sebanyak 54 posyandu dengan jumlah kader yang di latih dan aktif dalam
pelaksanaannya yaitu 291 orang, di samping itu juga di wilayah puskesmas beber masih
terdapat dukun bayi tetapi sudah dilatih dan menjalin kemitraan dengan bidan desa
setempat sebanyak 11 orang. Peran serta lainpun datang dari tokoh masyarakat dari tiap
desa yang sangat membantu dan mendukung dalam terselenggaranya program
penyelenggaraan kesehatan yaitu sebanyak 288 orang .

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 15

BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
3.1

Umur Harapan Hidup (UHH)


Umur Harapan Hidup (UHH) merupakan salah satu indikator derajat kesehatan yang
digunakan secara luas. Umur Harapan Hidup adalah jumlah kelahiran pada kelompok
tertentu dalam tahun tertentu dibagi jumlah penduduk dari kelompok umur tersebut pada
pertengahan tahun. Manfaat angka tersebut untuk mengetahui berapa lama seorang bayi
baru lahir diharapkan hidup sejak lahir sampai dengan usia tertentu. Pada tabel dibawah ini
dapat dilihat UHH di UPT Puskesmas DPT Beber.
Tabel 3.1
Umur Harapan Hidup di UPT Puskesmas DPT Beber
Tahun 2015
Tahun
2013

UHH
65,52

2014

65,41

2015

66,04

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 16

3.2

Angka Kematian
3.2.1

Angka Kematian Bayi (AKB)


Angka Kematian Bayi atau Infant MortalityRate (IMR) adalah jumlah kematian
bayi di bawah usia satu tahun pada setiap 1000 kelahiran hidup. Angka ini
merupakan indikator yang sensitive terhadap ketersediaan, pemanfaatan dan
kualitas pelayanan kesehatan terutama pelayanan perinatal. Pada pelaporan ini yang
dipakai hanya jumlah kematian bayi bagi jumlah kelahiran hidup. Pada tabel di
bawah ini dapat dilihat Angka Kematian Bayi di UPT Puskesmas DPT Beber:
Tabel 3.2
Angka Kematian Bayi di UPT Puskesmas DPT Beber
Tahun 2015
TAHUN

JUMLAH KEMATIAN

2013
2014
2015
Sumber Data : Program KIA UPT

2
0
0

JUMLAH KELAHIRAN
HIDUP
921
848
931

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 17

3.2.2

Angka Kematian Ibu ( AKI )


Angka kematian ibu bersalin atau Maternal Mortality Rate (MMR)
menunkukkan banyaknya ibu hamil atau ibu bersalin yang meninggal pada tiap
100.000 kelahiran hidup. Angka ini berguna untuk menggambarkan status gizi dan
kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan serta tingkat pelayanan kesehatan
terutama untuk ibu pada saat hamil, melahirkan dan masa nifas.
Tabel 3.3
Jumlah Kematian Ibu di UPT Puskesmas DPT Beber
Tahun 2015
TAHUN

JUMLAH KEMATIAN

JUMLAH KELAHIRAN

HIDUP
2013
0
911
2014
2
846
2015
2
931
Sumber Data: Program KIA UPT Puskesmas DPT Beber, Tahun 2015
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2013 di Puskesmas Beber
tidak ada kasus kematian ibu hamil, sedangkan pada tahun 2014 sampai tahun 2015
masih ada kasus kematian ibu hamil sebanyak 2 kasus, hal ini sangat berdampak
dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan di Kabupaten Cirebon.

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 18

3.2.3

Angka Kematian Balita (AKAB)


Angka Kematian Balita (1-4 tahun) adalah jumlah bayi yang meninggal sebelum
umur 5 tahun dinyatakan per 1000 balita. Angaka Kematian Balita ini disamping
menggambarkan keberhasilan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), juga
menggembangkan keadaan lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan Balita
seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan keselakaan. Dalam arti luas indikator ini
menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial dan tingkat kemiskinan penduduk.
Tabel 3.4
Angka Kematian Balita di UPT Puskesmas DPT Beber
Tahun 2015
TAHUN

JUMLAH KEMATIAN

JUMLAH KELAHIRAN

HIDUP
2013
2
921
2014
0
848
2015
0
931
Sumber Data: Program KIA UPT Puskesmas DPT Beber, Tahun 2015

Dari data diatas dapat dianalisa kematian bayi pada tahun 2013 ada 2 bayi
yang meninggal dari hasil AMP terhadap 3 kasus kematian bayi yang ada di
puskesmas beber, Persalinan dan kematian di Rumah Sakit, semuanya termasuk
kriteria komplikasi obstetric (dengan kelainan congentinal, jantung dan BBLR).
Dari kelahiran hidup tahun 2014 dan 2015 tidak ada jumlah kematian bayi
hal ini menunjukan program ditahun 2015 ini tercapai

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 19

3.2.3

Angka Kematian Ibu (AKI)


Angka kematian ibu bersalin atau Maternal Moortality Rate (MMR)
menunjukan banyaknya ibu hamil atau ibu bersalin yang meninggal pada tiap
100.000 kelahiran hidup. Angka ini berguna untuk menggambarkan status gizi dan
kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan serata tingkat pelayanan kesehatan
terutama untuk ibu pada saat hamil, melahirkan dan masa nifas.
Tabel 3.5
Angka Kematian Ibu di UPT Puskesmas DPT Beber
Tahun 2012/2015
TAHUN

JUMLAH KEMATIAN

JUMLAH KELAHIRAN

HIDUP
2013
0
911
2014
2
846
2015
2
931
Sumber Data: Program KIA UPT Puskesmas DPT Beber, Tahun 2015
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 di puskesmas Beber
ada 1 (satu) kasus kematian ibu hamil. Angka kematian ibu adalah salah satu
indikator dalam penilaian keberhasilan pembangunan kesehatan khususnya dalam
mewujudkan Cirebon sehat tahun 2016. Pada tahun 2013 tidak ada jumlah kematian
ibu pada saat melahirkan, tetapi pada tahun 2014 dan 2015 masih ada kematian ibu
hamil sebanyak 4 kasus, hal ini sangat berdampak dalam pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan di Kabupaten Cirebon.

3.2.3

Angka Kematian Balita (AKABA)

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 20

Angka kematian Balita (1-4 tahun) adalah jumlah bayi yang meninggal
sebelum berumur 5 tahun dinyatakan per 100 balita. Angka Kematian Balita ini
disamping menggambarkan keberhasilan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA),
juga menggambarkan keadaan lingkunganan yang berpengaruh terhadap kesehatan
Balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan. Dalam arti luas
indikator ini menggambarkan tingkat kesejahteraan
Tabel 3.6
Angka Kematian Balita di UPT Puskesmas DPT Beber
Tahun 2012/2015
TAHUN
JUMLAH KEMATIAN
PENYEBAB
2013
0
0
2014
0
0
2015
0
0
Sumber Data: Program KIA UPT Puskesmas DPT Beber, Tahun 2015
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa di puskesmas Beber 3 (tiga) tahun
terakhir ini tidak ada kematian balita. Tetapi tetap saja kita berupaya meningkatkan
kegiatan sosialisasi tentang tanfa bahaya dan kegawat daruratan pada anak serta
lebih dioptimalkan penatalaksanaan pelayanan MYBS/MTBM oleh puskesmas dan
jejaringnya.

3.4

Status Gizi

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 21

Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi masalah gizi antara lain program Upaya
Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK). Program ini bertujuan meninggalkan mutu konsumsi
pangan sehingga berdampak pada keadaan atau status gizi masyarakat.
Walaupun status gizi masyarakat membaik, masalah utama gizi masih warnai dengan
masalah Kurang Energi Protein (KEP), Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY),
Anemia Gizi Besi (AGB) dan Kurang Vitamin A (KVA), utamanya pada kelompok
penduduk tertentu seperti anak-anak dan wanita.
Pemberian Vitamin A untuk bayi, anak balita 1-4 tahun dan ibu nifas, pemberian
tablet Fe pada ibu hamil, distribusi kapsul Yodium untuk penduduk sasaran (WUS) pada
daerah rawan GAKY dan upaya lain yang berhubungan dengan peningkatan produksi
pangan dan pendapatan masyarakat merupakan kegiatan program gizi yang dilaksanakan di
Propinsi Jawa Barat.
1) Kurang Energi Protein pada Balita (KEP)
Dari hasil Kegiatan Bulan penimbangan Balita (BPB) Tahun 2015 yang didasarkan
pada indikator Berat Badan /Umur (BB/U) adalah sebagai berikut:
a. Hasil pendataan sasaran balita seluruhnya 3273 balita
b. Jumlah balita yang ditimbang adalah 3273 (D/S = 100%)
c. Dengan hasil sebagai berikut :
a) Gizi Buruk
: 25 balita
b) Gizi Kurang
: 313 balita
c) Gizi Baik
: 2869 balita
d) Gizi Lebih
: 62 balita
Dari hasil Kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB) Tahun 2015 yang didasarkan pada
indikator Berat Badn/Tinggi Badan adalah sebagai berikut :
a. Hasil pendataan sasaran balita seluruhnya 3273 balita
b. Jumlah balita yang ditimbang adalah 3273(D/S = 100%)
c. Dengan hasil berikut
a)
b)
c)
d)

Sangat Kurus
Kurus
Normal
Gemuk

: 8 balita
: 200 balita
: 2956 balita
: 109 balita

Kegiatan bulan penimbangan balita (BPB) dilaksaan pada bulan Agustus. Bayi dan balita
yang ada diseluruh wilayah kecamatan Beber sebanyak 3373 balita. Sedangkan yang
hadir di posyandu selama bulan Agustus adalah sebanyak 3373 balita Hal ini menunjukan
Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 22

indikator D/S 100%. Adapun hasil dari kegitan BPB tersebut dapat disimpulkan bahwa
pada tahun 2015 ditemukan balita yang mengalami gizi buruk menurut indikator BB/TB.
Tabel 3.7
Perkembangan Status Gizi Balita Indikator BB/U
Hasil BPB di UPT Puskesmas DPT Beber Tahun 2012-2015
Tahun

Gizi Buruk
Gizi Kurang
Gizi Baik
Jml
%
Jml
%
Jml
%
2013
23
0,6
273
8,02
3083
90,5
2014
23
0,6
255
7,56
3058
90,6
2015
25
0,76
313
9,56
2869
87,6
Sumber Data : Program Gizi Puskesmas Beber Tahun 2015

Gizi Lebih
Jml
%
27
0,79
37
1,1
66
2,02

Dari data diatas dapat dilihat bahwa hasil BPB indikator BB/U pada tahun 2013
dan tahun 2014 mencapai 23 orang (0,6%), pada balita gizi kurang pada tahun 2013
mencapai 273, sedangkan pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 255 balita.
Sedangkan pada tahun 2015 balita dengan status gizi buruk mengalami kenaikan menjadi
25 orang (0,76%), balita dengan status gizi kurang juga mengalami kenaikan yang sangat
tinggi mencapai 313 balita. Pada balita dengan status gizi lebih pada tahun 2013
sebanyak 27 orang, pada tahun 2014 mencapai 37 orang dan pada tahun 2015 mengalami
kenaikan mencapi 66 balita.

Grafik 3.1
Perkembangan Status Gizi Balita Indikator BB/U
Hasil BPB di UPT Puskesmas DPT Beber Tahun 2012-2015

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 23

Perkembangan Status Gizi Balita Indikator BB/U


3500
3000
2500
2000
Axis Title

1500
1000
500
0

Dari data diatas dapat dilihat bahwa hasil BPB indikator BB/U pada tahun 2013
dan tahun 2014 mencapai 23 orang (0,6%), pada balita gizi kurang pada tahun 2013
mencapai 273, sedangkan pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 255 balita.
Sedangkan pada tahun 2015balita dengan status gizi buruk mengalami kenaikan menjadi
25 orang (0,76%), balita dengan status gizi kurang juga mengalami kenaikan yang sangat
tinggi mencapai 313 balita. Pada balita dengan status gizi lebih pada tahun 2013
sebanyak 27 orang, pada tahun 2014 mencapai 37 orang dan pada tahun 2015 mengalami
kenaikan mencapi 66 balita.

Tabel 3.8
Perkembangan Status Gizi Balita Indikator BB/TB
Hasil BPB di UPT Puskesmas DPT Beber Tahun 2012-2015
Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 24

Tahun

Sangat Kurus
Kurus
Normal
Jml
%
Jml
%
Jml
%
2013
4
0,1
150
4,4
3181
93,4
2014
2
0,05
96
2,8
3230
95,7
2015
8
0,24
200
6,11
2956
90,31
Sumber Data : Program Gizi Puskesmas Beber Tahun 2015

Gemuk
Jml
%
71
2,08
45
1,3
109
3,33

Grafik 3.2
Perkembangan Status Gizi Balita Indikator BB/TB
Hasil BPB di UPT Puskesmas DPT Beber Tahun 2013-2015

3500
3000
2500
2000
Axis Title

1500
1000
500
0

Dari data diatas dapat dilihat bahwa hasil BPB indikator BB/TB pada tahun 2013
dengan status gizi sangat kurus mencapai 4 balita, sedangkan status gizi pada balita kurus
mencapai 150 orang, balita dengan status gizi normal sebanyak 3181, dan balita dengan
status gizi gemuk sebanyak 71 balita. Pada tahun 2014 dengan status gizi sangat kurus
mencapai 2 balita, sedangkan status gizi pada balita kurus mencapai 96 orang, balita
dengan status gizi normal sebanyak 3230, dan balita dengan status gizi gemuk sebanyak
45 balita hasil yang didapat pada tahun 2014 ini menurun dibandingkan pada tahun 2013.
Pada tahun 2015 dengan status gizi sangat kurus mencapai 8 balita, sedangkan status gizi
pada balita kurus mencapai 200 orang, balita dengan status gizi normal sebanyak 2596,

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 25

dan balita dengan status gizi gemuk sebanyak 109 balita hasil yang didapat pada tahun
2015 ini terjadi peningkatan yang besar dibandingkan pada tahun 2014.

Tabel 3.9
Status Gizi Balita Berdasarkan Pemantauan Status Gizi (PSG)
Di UPT Puskesmas DPT Beber Tahun 2013-2015
Tahun

Gizi Buruk

Gizi Kurang

Gizi Baik

Gizi Lebih

2013
23
273
3083
2014
23
255
3058
2015
25
313
2869
Sumber Data : Program Gizi Puskesmas Beber Tahun 2015

27
37
66

Dari data diatas dapat dilihat dari pemantauan status gizi (PSG) mengalami
kenaikan pada tahun 2015 dengan jumlah balita gizi buruk 25 balita, gizi kurang
mengalami kenaikan menjadi 313 balita, balita gizi baik mengalami penurunan menjadi
2869 balita, dan balita gizi lebih mengalami kenaikan menjadi 66 balita.

Grafik 3.3
Status Gizi Balita Berdasarkan Pemantauan Status Gizi (PSG)
Di UPT Puskesmas DPT Beber Tahun 2013-2015

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 26

3500

3083

3058

2869

3000
2500
2000

2013

2015

2014

1500
1000
500
0

23

273

27 1

23

255

37 2

313
25

2
Tahun

Gizi Buruk

Gizi Baik

Tren

66 3

3
Gizi Kurang

Dari data diatas dapat dilihat dari pemantauan status gizi (PSG) mengalami
kenaikan pada tahun 2015 dengan jumlah balita gizi buruk 25 balita, gizi kurang
mengalami kenaikan menjadi 313 balita, balita gizi baik mengalami penurunan menjadi
2869 balita, dan balita gizi lebih mengalami kenaikan menjadi 66 balita.
2) Kekurangan Vitamin A(KVA)
Sampai saat ini masalah kurang vitamin A (KVA) di Indonesia masih membutuhkan
perhatian yang serius. Program KVA yang telah dijalankan untuk mempertahankan
bebas buta karena KVA dengan Suplementasi kapsul Vitamin A dosisi tinggi 2 kali per
tahun kepada balita ternyata belum cukup. Masih ditemukannya kasusu Xeroftalmia di
beberapa daerah mengingatkan kita bahwa perlu adanya upaya lain untuk
menanggulangi masalah KVA dalam rsngks mempertahankan kondisi bebas buta
tersebut. pencegahan defisiensi Vitamin A yang telah dilaksanakan adalah pemberian
kapsul Vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita, pemberian serentak pada bulan
februari dan agustus di posyandu. Selain bayi dan balita, pemberian juga dilakukan
untuk ibu nifas dan anak pasca campak.
Hasil pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi pada tahun 2015 terlihat pada tabel
sebagai berikut :

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 27

Tabel 3.8
Hasil Pemberian Vitamin A Kepada Bayi, Balita dan Bufas
Di UPT Puskesmas DPT Beber 2015
No
URAIAN
TARGET%
1
BAYI (6-11BLN)
469
2
BALITA (12-59 BLN)
2593
3
BUFAS
931
Sumber Data : Program Gizi Puskesmas Beber, Tahun 2015

CAKUPAN%
469
2593
883

Catatan : Cakupan Vit A Balita adalah rata-rata Bulan Februari dan Agustus
Pemberian kapsul Vitamin A pada balita telah mencapai target, sedangkan
bayi dan ibu nifas berdasarkan data proyeksi belum mencapai target. Namun semua
sasaran rill telah mendapatkan kapsul Vitamin A. hal ini bisa dilihat dari dampak
program yaitu tidak ditemukannya kasus akibat kekurangan Vitamin A (KVA)

Grafik 3.4
Hasil Pemberian Vitamin A Kepada Bayi, Balita dan Bufas
Di UPT Puskesmas DPT Beber 2015

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 28

3000
2593

2593

2500
2000
1500
931

1000
500
0

469

883

469

BAYI (6-11BLN)

BALITA (12-59 BLN)


TARGET%

BUFAS

CAKUPAN%

Sumber Data : Program Gizi Puskesmas Beber, Tahun 2015


Catatan : Cakupan Vit A Balita adalah rata-rata Bulan Februari dan Agustus
Pemberian kapsul Vitamin A pada balita telah mencapai target, sedangkan
bayi dan ibu nifas berdasarkan data proyeksi belum mencapai target. Namun semua
sasaran rill telah mendapatkan kapsul Vitamin A. hal ini bisa dilihat dari dampak
program yaitu tidak ditemukannya kasus akibat kekurangan Vitamin A (KVA)

3) Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)


Tabel 3.9
Hasil Survey Konsumsi Garam Beryodium
Tingkat Rumah Tangga Tahun 2012-2015
No

Tahun

Jml
RT Sampel

Cakupan

Target

(+)
Garam

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 29

2
2013
300
3
2014
300
4
2015
300
Sumber : Lap.Tahunan Seksi Gizi

Beryodium
294
298
298

Beryodium
98%
99%
99%

90%
90%
90%

Kegiatan program garam beriodium pada tahun 2015 dilaksanakan di


desa-desa. Kegiatan dilaksanakan pada bulan februari dan agustus. Pemantauan
dilakukan langsung ke rumah warga. Dari hasil pemantauan di dapat hasil cakupan
garam beriodium sebesar 90% dari target 90%. Hal ini menjadikan Kecamatan
Beber sudah sepenuhnya hampir menggunakan garam beriodium. Akan tetapi tetap
sebagai petugas kesehatan perlu melakukan pembinaan kepada masyarakat tentang
pentingnya garam beriodium

Grafik 3.5
Hasil Survey Konsumsi Garam Beryodium
Tingkat Rumah Tangga Tahun 2013-2015

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 30

300
294

300

300
298

300298

250
200
150
Tahun
100

Jml

Cakupan Garam Beryodium

Target

50
98%
90%1

0 01

99%
90%2
2

99%
90%3
3

Sumber : Lap.Tahunan Seksi Gizi


Kegiatan program garam beriodium pada tahun 2015 dilaksanakan di
desa-desa. Kegiatan dilaksanakan pada bulan februari dan agustus. Pemantauan
dilakukan langsung ke rumah warga. Dari hasil pemantauan di dapat hasil cakupan
garam beriodium sebesar 90% dari target 90%. Hal ini menjadikan Kecamatan
Beber sudah sepenuhnya hampir menggunakan garam beriodium. Akan tetapi tetap
sebagai petugas kesehatan perlu melakukan pembinaan kepada masyarakat tentang
pentingnya garam beriodium

4) Anemia Gizi
Anemia gizi masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Anemia
pada remaja putrid perlu mendapat perhatian khusus, utamanaya di dalam rangka
Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 31

penurunan Angka kematian ibu dan kematian bayi. Penanggulangan anemia gizi
pada ibu hamil dengan kegiatan pemberian 90 tablet tambah darah (Fe) selama
masa kehamilannya. Sasaran ini adalah ibu hamil dimana diharapkan minimal ibu
hamil minum sebanyak 90 tablet tambah darah (Fe) selama masa kehamilannya.
Adapun hasil distribusi tablet Fe sebagai berikut :
Tabel 3.10
Hasil Pemberian Tablet Fe Kepada Ibu Hamil
Di UPT Puskesmas DPT Beber
No

Tahun

Fe1

Target
2
2013
1042
3
2014
1052
4
2015
976
Sumber : Lap.Tahunan Seksi Gizi

Fe 3
Cakupan
1014
961
965

Target
1042
1052
976

Cakupan
940
890
937

Tabel diatas memberikan gambaran bahwa hasil pemberian tablet Fe 1 pada


ibu hamil dari tahun 2012 adalah sebanyak 905 ibu hamil dari target 1056 bumil,
sedangkan pada tahun 2013 sebanyak 1024 ibu hamil yang di beri Fe 1 dari target
1042 bumil dan pada tahun 2014 sebanyak 961 bumil yang mendapat Fe 1 dari target
1052 bumil, sedangkan pada tahun 2015 sebanyak 976 bumil yang mendapat Fe 1
965. Akan tetapi untuk pencapaian rill dilapangan semua ibu hamil telah
mendapatkan Fe 90 tablet. Dalam hal ini untuk keadaan rill di lapangan pencapaian
telah 100%.

Grafik 3.6
Hasil Pemberian Tablet Fe Kepada Ibu Hamil
Di UPT Puskesmas DPT Beber

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 32

Hasil Pemberian Tablet Fe Kepada Ibu Hamil


2500
2000
1500
Axis Title

1000
500
0

Tahun

Fe1

Fe 3

Tren

Sumber : Lap.Tahunan Seksi Gizi


Tabel diatas memberikan gambaran bahwa hasil pemberian tablet Fe 1 pada
ibu hamil dari tahun 2012 adalah sebanyak 905 ibu hamil dari target 1056 bumil,
sedangkan pada tahun 2013 sebanyak 1024 ibu hamil yang di beri Fe 1 dari target
1042 bumil dan pada tahun 2014 sebanyak 961 bumil yang mendapat Fe 1 dari target
1052 bumil, sedangkan pada tahun 2015 sebanyak 976 bumil yang mendapat Fe 1
965. Akan tetapi untuk pencapaian rill dilapangan semua ibu hamil telah
mendapatkan Fe 90 tablet. Dalam hal ini untuk keadaan rill di lapangan pencapaian
telah 100%.

BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 33

Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di UPT Puskesmas DPT Beber mengacu


pada pedoman pelayanan kesehatan yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan yang
meliputi Pelayanan kesehatan wajib dan pelayanan kesehatan pengembangan serta
ditunjang oleh program kesehatan inovatif berdasarkan spesifik kebutuhan daeraj
khususnya di Kecamatan Beber.
Pelayanan tersebut dilakukan secara terpadu baik lintas program maupun melalui
kegiatan lintas sektoral yang didukung dengan pembiayaan dan tenaga kesehatan, sarana
dan prasarana yang minimal. Adapun jenis-jenis pelayanan yang dilakukan di UPT
Puskesmas DPT Beber sampai saat ini aadalah :
1. Upaya Kesehatan Wajib, yaitu :
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Promosi Kesehatan
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
f. Pelayanan imunisasi dasar, Pelayanan Imunisasi lanjutan Penemuan dan
penanganan penderita Penyakit Upaya Pengobatan.
2. Upaya Kesehatan Pengembangan, yaitu :
a. Upaya kesehatan Sekolah
b. Upaya Kesehatan Olah raga
c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
d. Upaya Kesehatan Kerja
e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
f. Upaya Kesehatan Jiwa
g. Upaya Kesehatan Indera
h. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
i. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
4.1 Upaya Kesehatan Wajib
1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
No Jenis Kegiatan
Kesehatan Ibu
1.
Kunjungan ibu
2.

hamil K4
Pertolongan

Sasaran

Target

Pencapaian

GAP

976

95%

934

95,7%

0,7

931

90%

859

92,2

2,2

Persalinan oleh
tenaga
Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 34

3.

keshatan
Komplikasi

195

80%

231

118,5

8,5

931

90%

859

92,2

2,2

909

90%

862

94,8

4,4

977

90%

862

94,8

4,8

133

15%

19

14,3

15

kebidanan
4.

ditangani
Pelayanan

Nifas
Kesehatan Anak
5.
Kunjungan
Neonatus 1
6.

(KKN1)
Kunjungan
Neonatus
Lengkap (KN

7.

lengkap)
Neonates
dengan
Komplikasi

8.

ditangani
Kunjungan

887

100%

842

92,6

-0,7

9.

Bayi
Pelayanan

3551

100%

2830

79,7

-7,4

10.

Anak balita
Peserta KB

8022

75%

328

82,3

7,3

aktif
Pada Program KIA & KB, Pencapaian untuk K4 sudah mencapai 934 orang
atau 95,7% dari target 95%, untuk persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan mencapai
859 orang atau 92,2% dari target 90%, sementara komplikasi kebidanan di tangani
sudah mencapai 231 orang atau 118% dari target 80% dan untuk pelayanan nifas
mencapai 859orang atau 92,2%dari target 90%.
Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 35

Untuk Pencapaian KN 1 tahun 2015 mencapai 862 atau 94,7% dari target
90% sedangkan untuk KN lengkap mencapai 862 atau 94,8% dari target 90%,
sementara kegiatan Neonatus dengan komplikasi cakupannya masih sangat rendah yaitu
baru mencapai 19 atau 14,3% dari target 15%, untuk kunjungan bayi pencapaiannya
yaitu 842 atau 92,6% dari target 100%. Pencapaian pelayanan anak balita tahun ini baru
mencapai 2830 atau79,7% dari target 100%, sedangkan untuk cakupan peserta KB aktif
pencapaian 328 atau 82,3% dari target 75%.
2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
No
1
2

Jenis Kegiatan
Sasaran
Keluarga Sadar Gizi
300
Balita di timbang
2842

Target
100%
85%

(D/S)
Distribusi

kapsul

962

90%

Vit.A bayi 6-11 bulan


Distribusi
Kapsul

4638

Pencapaian
250
3149

%
83
94

GAP
-17
-9

106

9,0

8,1

90%

417

11

10,1

Vit.A anak balita 125

59
Distribusi

Kapsul

862

97,4%

861

88,5

8,9

Vita.A ibu nifas


Distribusi tablet Fe

925

97,6%

924

94,6

-3

90 ibu hamil
Distribusi MP ASI

Baduta Gakin
Balita Gizi Buruk

mendapat Perawatan
ASI Eksklusif

1755

80%

1119

63,7

-26,3

Pada program Perbaikan gizi masyarakat , pencapaian untuk keluarga sadar gizi
mencapai 250 atau baru mencapai 83% dari target 100%. Untuk balita ditimbang (D/S)
mencapai 3149 atau 94% dari target 85%, kegiatan distribusi seperti distribusi kapsul
Vit A pada bayi 6-11 bln mencapai 106 atau baru mencapai 11 %, distribusi kapsul Vit
A anak balita 12-59 bln mencapai 417 atau 88,5% dari target 90%, sedangkan untuk
distribusi tablet Fe 90 ibu hamil 924 atau 94,6% dari target 97,6%, distribusi MP ASI
Baduta Gakin tahun ini tidak ada, pada tahun ini balita gizi buruk tidak ada ada anak
Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 36

yang mendapat perawatan, sementara asi eksklusif cakupannya masih rendah dari 1755
baru mencapai 1119 atau 63,7% dari target 80%.
4.2 Upaya Kesehatan Inofatif
A. Dalam visi misalnya Puskesmas Beber juga tidak luput dari berusaha untuk
memberikan pelayanan yang tidak saja yang sudah terbiasa dilakukan tiap tahunnya
tapi juga ada beberapa upaya kesehatan inovatif guna mewujudkan MGDS 2015 yaitu
diantaranya
1. MGDS ke 4
2. MGDS ke 5
3. MGDS ke 6
4. MGDS ke 7

: Menurunkan angka kematian anak


: Meningkatkan kesehatan Ibu hamil
: Melestarikan HIV/AIDS malaria dan penyakit menular lainnya
: Melestarikan Kelestarian Lingkungan

1. Menurunkan Angka Kematian Anak


Upaya yang dilakukan salah satunya adalah :
Pertemuan rutin bidan yang disebut Pertemua tim penanggulangan
Komplikasi kebidanan dan bayi yang dilakukan setiap bulan dengan dua

kali pertemuan
Gerakana 1000 hari SUN (Scaling Up Nutrition)
Memberikan konseling kepada ibu sejak mulai positif hamil atau
kehamilann 0 bulan dengan memberikan tablet FE agar tidak terjadi
anemia dan memberitahukan asupan gizi yang harus mereka makan agar
tidak KEK dan setelah melahirkan diberikan konseling lagi supaya mereka

menjalankan program ASI Eksklusif dari mulai 0 sampai 6 bulan kelahiran


2. Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil
Senam Hamil yang dilakukan seminggu sekali tiap bulannya diikuti semua
ibu-ibu hamil yang ada di wilayah Puskesmas Beber
3. Memerangi HIV/AIDS, Malaria & Penyakit Menular
Puskesmas Beber merupakan center penyakit HIV/AIDS menaungi
beberapa

kecamatan

yang

dicakup

pemeriksaannya

diantaranya

Kecamatan Kamarang, Sindang Laut, Ciperna, Susukan Lebak dengan


sasaran pemeriksaan adalah masyarakat umum dan ibu-ibu hamil
4. Melestarikan Kelestarian Lingkungan
Untuk kegiatan di bidang lingkungan Puskesmas Beber sudah melakukan
beberapa upaya kegiatan inofatif diantaranya adalah :
Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 37

a. Kegiatan STBM atau Sanitasi Total berbasis Masyarakat dari kegiatan


ini dicapailah Desa ODF atau Desa yang bebas buang air besar
sembarangan, dari 10 desa yang ada diwilayah kecamatan beber Ciawi
gajah, Wanayasa, Sindang Kasih, Sindang Hayu, Halimpu
b. Kegiatan PAMSIMAS yang bertujuan untuk penyediaan air minum
bagi masyarakat dan 1 desa yaitu desa Ciawi gajah sudah
melaksanakan kegiatan ini.

BAB V
KESIMPULAN
7.1

Kesimpulan
7.1.1

Keadaan Umum dan Lingkungan


Keadaan umum wilayah Puskesmas Beber pada saat ini kondisinya
dengan luas wilayah pemukiman tetap, sementara laju pertambahan penduduk
menurrun berdasarkan data rill yang sudah didapat, sementara itu pemukiman
yang terus bertambah ditambah dengan perilaku masyarakat yang belum sehat
menyebabkan kondisi kesehatan lingkungan yang kurang baik, sehingga
berpeluang menjadi penyebab munculnya atau meningkatkan angka kesakitan
yang tidak mentup kemungkinan bisa menyebabkan kasus Kejadian Luar Biasa
pada daerah tertentu seperti yang disebabkan oleh binatang seperti penyakit DBD.
Untuk menanggulangi masalah tersebut diatas Puskesmas Beber telah
melakukan upaya-upaya kesehatan baik yang berhubungan dengan masalah
perilaku, lingkungan fisik dan pencegahan penyakit yang dapat menyebabkan
Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 38

KLB. Upaya-upaya tersebut dilakukan melalui program kesehatan wajib maupun


program kesehatan pengembangan. Dalam pelaksanaannya hasil kegiatan tahun
2015 baik program wajib maupun program pengembangan masih terdapat banyak
kekurangan.
7.1.2

Derajat Kesehatan Masyarakat


Kondisi derajat kesehatan masyarakat di wilayah Puskesmas Beber jika

melihat data program yang berkaitan dengan indikator derajat kesehatan


masyarakat, maka faktor lingkungan dan perilaku masih menjadi pengaruh
terbesar terhadap pencapaian derajat kesehatan. Hal ini terbukti dengan masih
adanya kematian bayi dalam periode 3 tahun terakhir. Dan jika dilihat dari angka
kesakitan masih masih terjadi kasusu penyakit menular terutama yang berpotensi
terjadinya KLB. Penyakit lain yang memungkinkan terjadinya KLB yaitu masih
tingginya angka kesakitan diare dan DBD.

7.1.3

Cakupan Upaya Kesehatan


a. Perbaikan Gizi Masyarakat
secara kseluruhan upaya perbaikan gizi masyarkat sudah mencapai
target seperti Balita Ditimbang (D/S), Vit A bayi dan balita namun ada
beberapa program seperti Kadarzi, Vit A Bufas, Fe 90 masih belum
mencapai target tetapi dalam pelaksanaannya sudah 100%.
b. Kesehatan Ibu dan Anak
Secara umum cakupan pemeriksaan ibu hamil ada yang mencapai target
dari semua indikator. Hal ini ditunjang oleh tingginya angka persalinan
yang dilakukan oleh Tenaga Kesehatan dan fungsinya di PONED di
UPT Puskesmas DPT Beber.
c. Keluarga Berencana
Penggunaan kontrasepsi maupun pencapaian cakupan KB aktif pada
tahun ini sesuia dengan target yang telah ditetapkan hal ini

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 39

dikarenakan karena kesadaran ibu dan pengetahuan ibu akan


pentingnya menggunakan KB.
d. Peranserta Masyarakat
Jumlah dari sebaran kader sudah sesuai dengan jumlah posyandu yang
ada, hal ini dapat dibuktikan dengan tingginya pencapaian tingkat
kemandirian posyandu 54 posyandu yang ada, 7 masih strata madya,
27 posyandu strata purnama dan ada 3 posyandu mandiri.

7.2

Saran
7.2.1

Untuk Pengelola Program


Disarankan untuk semua pemegang program agar mempunyai dan mengisi
semua administrasi yang diperlukan dari semua kegiatan dan program puskesmas,
agar setiap data dan laporan dapat dipertanggungjawabkan dan melaksanakan
tugas sesuai tupoksi yang mengacu pada kebijakan-kebijakan serta standar
oprasional dari Dinas Kesehatan atau Departemen Kesehatan.

7.2.2

Untuk Pemerintahan Desa dan Lintas Sektor


Setiap pembangunan atau kegiatan kemasyarakatan terintegrasi dengan bidang
kesehatan secara terencana dan mendapat dukungan pendataan yang tercantum
dalam RAPB Desa atau penganggaran pada tiap intense terkait yang berkaitan
dengan kegiatan kesehatan.

7.2.3

Untuk Dinas Kesehatan


Dengan dibuatnya laporan tahunan Puskesmas ini diharapkan
a. Adanya monitoring dan evaluasi pada tingkat puskesmas
b. Adanya bantuan pemecahan masalah ynag dihadapi oleh Puskesmas terkait
dengan

kekurangan

atau

keberhasilan

pencapaian

program

maupun

kekurangan dari sisi tenaga, sarana dan prasarana.


Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 40

BAB VI
PENUTUP
Demikian Laporan hasil Kegiatan Program Gizi UPT Puskesmas DPT Beber tahun
2015 yang telah kami susun. Pada akhirnya adalah harapan bersama dengan
terselesaikannya laporan tahunan ini, semoga dapat menjadikan tolak ukur dan pemicu
untuk kesehatan masyarakat yang optimal yang pada akhirnya berpengaruh terhadap
peningkatan indeks Pembangunan Mandiri dan derajat kesehatan yang optimal.

Beber, januari 2016


Kepala UPT Puskesmas DPT Beber

Drs. Haeria SKM.,MKM


NIP. 19641213 1988301 006

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015

Page 41

Anda mungkin juga menyukai