PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Upaya perbaikan gizi masyarkat sebagaimana disebutkan di dalam undang-undang No.36
tahun 2009 bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat, antara
lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi dan
peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi dan kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu
dan teknologi.
Status gizi anak balita telah mengalami perbaikan yang ditandai dengan
menurunnya prevalensi gizi kurang dari 24,5% (Susenas, 2005) menjadi 18,4%, walaupun
demikian masalah stunting pada anal balita masih tinggi yaitu sebesar 36,8% (Riskesdas,
2007). Masalah gizi mikro di 10 Provinsi tahun 2006, diperoleh gambaran prevalensi
xeroptalmia pada balita 0,13% dan proporsi balita dengan serum retinol ,20 ugr/dl sebesar
14,6% (Puslitbang Gizi,2006). Hasil studi tersebut menggambarkan terjadinya penurunan
jika dibandingkan dengan hasil survey vitamin A pada tahun 1992. Selain itu, masalah
anemia pada ibu hamil berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001
masih cukup tinggi yaitu sebesar 40,1%.
Secara nasional cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia berfuktuasi dan
menunjukan kecenderungan menurun selama tiga tahun terakrir. Cakupan pemberian ASI
eksklusif 0-6 bulan turun dari 62,2% tahun 2007 menjadi 56,2% pada tahun 2008.
Sedangkan cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai 6 bulan turun dari 28,6%
tahun 2007 menjadi 24,3% pada tahun 2008 (Susenas 2007-2008).
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 telah
menepatkan 4 sasaran pembangunan kesehatan yaitu; 1) Meningkatkan Umur Harapan
Hidup menjadi 72 tahun; 2) Menurunkan Angka Kematian Bayi menjadi 24 per 1000
kelahiran hidup; 3) Menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 228 per 100 ribu kelahiran
hidup; dan 4) Menurunkan prevalensi gizi kurang menjadi 15% dan menurunkan prevalensi
balita pendek menjadi 32%.
Page 1
upaya penanggulangan masalah gizi secara tepat waktu, tepat sasaran dan jenis
tindakannya. Berkaitan dengan hal tersebut, pedoman ini diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman dan keterampilan petugas kesehatan dalam pelaksanaan surveilans gizi di
tingkat Kabupaten/Kota.
1.2. Visi dan Misi
a. Visi UPT Puskesmas DPT Beber
Terwujudnya Puskesmas Beber sebagai Puskesmas unggulan dalam kualitas pelayanan
kepasa masyarakat untuk kesehatan mandiri.
b. Misi UPT Puskesmas DPT Beber
1. Meningkatkan kemampuan profesionalisme sumber daya puskesmas
2. Meningkatkan peran masyarakat dalam pembangunan kesehatan mandiri melalui
pendekatan promotif dan prevalentif
3. Kemudahan masyarakat mendapat pelayanan kesehatan yang unggul didukung oleh
spirit profesionalisme SDM
4. Meningkatkan jalinan kemitraan dengan semua pihak dalam penggerakan
pembangunan berwawasan kesehatan untuk kepentingan pembangunan kesehatan
masyarakat mandiri.
c. Motto UPT Puskesmas DPT Beber
layanan kesehatan yang humanis, bijak dan spirit professional untuk memenuhi
kebutuhan dan kepuasan klien
d. Janji Pelayanan
Memberikan pelayanan tepat waktu pukul 07.00 WIB s/d 14.15 WIB
Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015
Page 2
e. Pedoman Internal
1) Petugas wajib melakukan 4 S. 1P
Senyum
Salam
Sapa
Sabar
Professional
2) Melaksanakan pelayanan sesuai S.O.P
Pelayanan dibuka mulai pukul 07.00 Wib s/d 1.15 WIB
Pekerjaan hari ini selesaikan hari ini (Pekerjaan tepat waktu)
3) selesai pelayanan petugas wajib membersihkan dan merapihkan tempat pelayanan
masing-masing
4) Petugas siap menerima keluhan dari pasien
f. Strategi
1) Optimalisasi sumber daya tenaga kesehatan dengan meningkatkan kemampuan,
kualitas dan profesionalisme tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan
kesehatan.
2) Meningkatkan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh
masyarakat
3) Optimalisasi standar oprasional prosedur (SOP) menuju pelayanan bermutu
4) Meningkatkan infrastruktur dan manajemen Puskesmas
5) Menggerakkan/meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
kesehatan
6) Optimalisasi
pertemuan
lintas
sektoral
melalui
rapat
koordinasi
tingkat
kecamatan/desa.
1.3. Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Maksud dari penulisan ini adalah untuk mengetahui keberhasilan Puskesmas dalam
menjalankan kegiatan pokok, program dan mengetahui masalah yang ditemui dalam
1.3.2
Page 3
1.3.3
Tujuan Khusus
1. Diketahuinya informasi umum wilayah, demografi, pendidikan dan sosial
maupun ekonomi penduduk beber
2. Diketahuinya informasi perkembangan performance dan kinerja serta berbagai
sumber daya puskesmas
3. Diketahuinya jumlah kujungan pasien dan pencapaian retribusi Puskesmas serta
gambaran pembiayaan program/pembangunan kesehatan di wilayah kerja
4. Diketahuinya gambaran pencapaian pelaksanaan 6 (enam) program wajib
5. Diketahuinya gambaran pencapaian pelaksanaan 9 (sembilan) program
pengembangan
6. Diketahuinya gambaran pencapaian pelayanan penunjang (Laboratorium
Sederhana)
7. Diketahuinya gambaran pencapaian index kepuasan masyarakat Suranenggala
8. Tersedianya informasi rencana kerja tahunan
Page 4
GAMBARAN UMUM
Menyajikan tentang gambaran umum puskesmas selain uraian tentang letak geografis,
administratif dan informasi lainnya.Bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kesehatan dan faktor lainnya seperti kependudukan, ekonomi pendidikan, sosial
budaya dan lingkungan.
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Berisi uraian indicator mengenai angka kematian, angka kesakitan dan angka status
gizi masyarakat.
Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015
Page 5
BAB V
Page 6
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1. Keadaan Umum
2.1.1
Geografi Dan Letak Wilayah
Puskesmas beber terletak di Desa Kondang Sari Kecamatan Beber dengan luas
wilayah 104,15 Km2 dengan Wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
Sebelah Timur
:
:
:
:
Kecamatan Talun
Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan
Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan
Kamarang Kecamatan Greget
Desa
Patapan
Kondang Sari
Beber
Cipinang
Luas Wilayah
Jumlah
RT
RW
(KM2)
2,66
3,88
3,52
1,58
13
20
28
19
5
7
9
6
Jarak terjauh
dari desa ke
PKM
1 km
800 meter
500 meter
3 km
Page 7
5
Halimpu
6
Wanayasa
7
Sindang Kasih
8
Sindang Hayu
9
Cikancas
10 Ciawi Gajah
2.2. Demografi
1,76
1,04
1,79
0,99
2,87
3,16
12
8
16
12
18
29
3
5
5
4
6
12
4 km
5 km
7 km
7 km
8 km
10 km
Page 8
2.2.1
Jumlah Penduduk
Page 9
DESA
Patapan
Kondang Sari
Beber
Cipinang
Halimpu
Wanayasa
Sindang Kasih
Sindang Hayu
Cikancas
Ciawigajah
Jumlah
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
TOTAL
1600
1256
2856
4123
3842
7965
4114
3802
7916
1633
1502
3135
1601
1431
3032
1005
987
1992
1795
1787
3582
913
854
1767
1865
1787
3652
3864
3554
7418
22513
20802
43313
Jumlah penduduk Kecamatan Beber pada Tahun 2015 adalah 43313 jiwa.Terdiri dari
penduduk laki-laki sebanyak 22513 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 20802 jiwa.
Dari kedua tabel diatas terlihat bawa komposisi pebduduk menurut Desa yang paling
banyak adalah Desa Kondang Sari, desa ini merupakan desa dengan kecenderungan
permasalahan kesehatan yang masih tinggi baik dari segi lingkungan dan perseorangannya.
Sehingga perlu mendapatkan proritas dalam penangannya dari segi kesehatan.
Tabel 2.3
Komposisi Penduduk di wilayah Puskesmas Beber
Di wilayah UPT Puskesmas DPT Beber Tahun 2012 s/d 2015
No
1
DESA
Patapan
2012
2744
JUMLAH PENDUDUK
2013
2014
2926
3140
2015
2856
Page 10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kondang Sari
Beber
Cipinang
Halimpu
Wanayasa
Sindang Kasih
Sindang Hayu
Cikancas
Ciawigajah
Jumlah
7879
7866
2997
2681
1853
3430
1762
3407
7060
41679
7970
7644
3031
2853
1980
3467
1807
3611
7382
42671
8183
7858
3245
3067
2194
3680
2020
3825
7596
44808
7965
7916
3135
3032
1992
3582
1767
3652
7418
43313
Sedangkan bila kita lihat perubahan jumlah penduduk dari tiap tahunnya di
wilayah Puskesmas Beber mengalami penurunan jumlah penduduk dari gambaran 4 tahun
terakhir ini jumlah penduduk pada tahun 2012 adalah sebanyak 41679 orang, pada tahun
2013 adalah sebanyak 42671 orang, pada tahun 2014 adalah sebanyak 44808 orang dan
pada tahun 2015 sebanyak 43313 orang.
Page 11
2.2.2
No
/Desa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Patapan
Kondang Sari
Beber
Cipinang
Halimpu
Wanayasa
Sindang Kasih
Sindang Hayu
Cikancas
Ciawigajah
Jumlah
Bayi
Balita
0-11
12-59
Bln
Bln
50
128
135
52
52
28
40
20
64
98
667
195
391
560
187
195
122
224
109
216
377
2576
PUS
BUMIL
BULIN
539
1408
1532
612
551
379
677
338
728
1281
8052
83
174
178
74
78
50
79
39
87
162
1004
71
157
172
62
65
46
66
27
62
31
859
ANAK SEKOLAH
SD/MI
SMP/MTs SMA/MA
Kelas
Kelas 1
Kelas 1
1
60
150
137
62
72
46
77
34
71
104
813
0
224
422
0
0
0
78
0
0
114
838
0
103
317
0
0
0
36
0
0
57
513
Page 12
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Penduduk Usia
Nama Desa
L
864
2444
2707
1055
906
506
981
367
1103
2752
1368
Patapan
Kondang Sari
Beber
Cipinang
Halimpu
Wanayasa
Sindang Kasih
Sindang Hayu
Cikancas
Ciawigajah
Jumlah
P
775
2588
2203
876
772
589
952
398
1015
2283
12451
Jumlah Pekerja
Total
1639
5032
4910
1931
1678
1095
1933
765
2118
5035
26136
Formal
L
52
84
791
186
130
179
71
32
54
64
1643
P
32
92
537
163
12
145
54
17
46
58
1156
Total
84
176
1328
349
142
324
125
49
100
122
2799
Jumlah Pekerja
Informal
L
724
1965
2567
915
766
366
941
227
963
2612
1204
P
635
2448
2063
736
632
449
812
398
1015
2143
11331
Page 13
Total
1359
4413
4630
1651
1398
815
1753
625
1978
4755
23377
NAMA
JUMLAH SISWA
SEKOLAH
1
TK
2
SD
3
SMP
4
SMA
JUMLAH
SEKOLAH UKS
LAKI2
PEREMPUAN
YA
TIDAK
49
435
486
202
1172
53
370
352
311
1086
0
19
6
4
29
0
0
0
0
0
GURU
DOKCIL/KADER
UKS
0
38
60
40
138
KET
3
19
6
1
29
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan yang ada dari
penduduk di wilayah IPT Puskesmas DPT Beber adalah pendidikan anak usia dini atau TK
sebanyak 102 orang, pendidikan dasar SD sebanyak 805 orang, SMP Sabanyak 838 orang,
SMA sebanyak 513 dan semuanya termasuk sekoolah UKS dengan dokcil terlatih dan guru
UKS, hal ini menggambarkan bahwa tingkat pendidikan penduduk di wilayah Puskesmas
Beber tergolong cukup baik sesuai program pemerintah yaitu wajib belajar 9 tahun.
Sehingga akan berpengaruh terhadap pola piker masyarakat khususnya dalam penerimaan
informasi dan program kesehatan.
Desa
Pra
Jumlah Posyandu
mady Pur man
Dilat
Jumlah Kader
Dila Akt
Ya
Dukun Bayi
Di
Aktif
Yan
Tokoh Masyarakat
Di
Akt
%
Page 14
ta
nam
a
ng
diri
ma
ih
tih
if
lati
ada
latih
if
ada
1
2
Patapan
Kondang
2
3
3
6
26
40
15
27
26
40
100
100
1
1
1
1
1
1
100
100
10
15
0
0
10
15
100
100
3
4
5
6
7
Sari
Beber
Cipinang
Halimpu
Wanayasa
Sindang
2
-
7
1
-
4
2
3
4
1
1
1
45
28
25
28
29
27
15
15
12
15
45
28
25
28
29
100
100
100
100
100
2
0
2
0
1
2
0
2
0
1
2
0
2
0
1
100
100
100
100
100
10
5
10
24
8
0
0
0
0
0
10
5
10
24
8
100
100
100
100
100
Kasih
Sindang
15
15
100
100
100
17
5
6
27
25
30
291
15
18
168
25
30
291
100
100
100
0
2
11
0
2
11
0
2
11
100
100
100
48
152
228
0
0
0
48
152
228
100
100
100
Hayu
9
Cikancas
10 Ciawigajah
Jumlah
Page 15
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
3.1
UHH
65,52
2014
65,41
2015
66,04
Page 16
3.2
Angka Kematian
3.2.1
JUMLAH KEMATIAN
2013
2014
2015
Sumber Data : Program KIA UPT
2
0
0
JUMLAH KELAHIRAN
HIDUP
921
848
931
Page 17
3.2.2
JUMLAH KEMATIAN
JUMLAH KELAHIRAN
HIDUP
2013
0
911
2014
2
846
2015
2
931
Sumber Data: Program KIA UPT Puskesmas DPT Beber, Tahun 2015
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2013 di Puskesmas Beber
tidak ada kasus kematian ibu hamil, sedangkan pada tahun 2014 sampai tahun 2015
masih ada kasus kematian ibu hamil sebanyak 2 kasus, hal ini sangat berdampak
dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan di Kabupaten Cirebon.
Page 18
3.2.3
JUMLAH KEMATIAN
JUMLAH KELAHIRAN
HIDUP
2013
2
921
2014
0
848
2015
0
931
Sumber Data: Program KIA UPT Puskesmas DPT Beber, Tahun 2015
Dari data diatas dapat dianalisa kematian bayi pada tahun 2013 ada 2 bayi
yang meninggal dari hasil AMP terhadap 3 kasus kematian bayi yang ada di
puskesmas beber, Persalinan dan kematian di Rumah Sakit, semuanya termasuk
kriteria komplikasi obstetric (dengan kelainan congentinal, jantung dan BBLR).
Dari kelahiran hidup tahun 2014 dan 2015 tidak ada jumlah kematian bayi
hal ini menunjukan program ditahun 2015 ini tercapai
Page 19
3.2.3
JUMLAH KEMATIAN
JUMLAH KELAHIRAN
HIDUP
2013
0
911
2014
2
846
2015
2
931
Sumber Data: Program KIA UPT Puskesmas DPT Beber, Tahun 2015
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 di puskesmas Beber
ada 1 (satu) kasus kematian ibu hamil. Angka kematian ibu adalah salah satu
indikator dalam penilaian keberhasilan pembangunan kesehatan khususnya dalam
mewujudkan Cirebon sehat tahun 2016. Pada tahun 2013 tidak ada jumlah kematian
ibu pada saat melahirkan, tetapi pada tahun 2014 dan 2015 masih ada kematian ibu
hamil sebanyak 4 kasus, hal ini sangat berdampak dalam pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan di Kabupaten Cirebon.
3.2.3
Page 20
Angka kematian Balita (1-4 tahun) adalah jumlah bayi yang meninggal
sebelum berumur 5 tahun dinyatakan per 100 balita. Angka Kematian Balita ini
disamping menggambarkan keberhasilan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA),
juga menggambarkan keadaan lingkunganan yang berpengaruh terhadap kesehatan
Balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan. Dalam arti luas
indikator ini menggambarkan tingkat kesejahteraan
Tabel 3.6
Angka Kematian Balita di UPT Puskesmas DPT Beber
Tahun 2012/2015
TAHUN
JUMLAH KEMATIAN
PENYEBAB
2013
0
0
2014
0
0
2015
0
0
Sumber Data: Program KIA UPT Puskesmas DPT Beber, Tahun 2015
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa di puskesmas Beber 3 (tiga) tahun
terakhir ini tidak ada kematian balita. Tetapi tetap saja kita berupaya meningkatkan
kegiatan sosialisasi tentang tanfa bahaya dan kegawat daruratan pada anak serta
lebih dioptimalkan penatalaksanaan pelayanan MYBS/MTBM oleh puskesmas dan
jejaringnya.
3.4
Status Gizi
Page 21
Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi masalah gizi antara lain program Upaya
Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK). Program ini bertujuan meninggalkan mutu konsumsi
pangan sehingga berdampak pada keadaan atau status gizi masyarakat.
Walaupun status gizi masyarakat membaik, masalah utama gizi masih warnai dengan
masalah Kurang Energi Protein (KEP), Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY),
Anemia Gizi Besi (AGB) dan Kurang Vitamin A (KVA), utamanya pada kelompok
penduduk tertentu seperti anak-anak dan wanita.
Pemberian Vitamin A untuk bayi, anak balita 1-4 tahun dan ibu nifas, pemberian
tablet Fe pada ibu hamil, distribusi kapsul Yodium untuk penduduk sasaran (WUS) pada
daerah rawan GAKY dan upaya lain yang berhubungan dengan peningkatan produksi
pangan dan pendapatan masyarakat merupakan kegiatan program gizi yang dilaksanakan di
Propinsi Jawa Barat.
1) Kurang Energi Protein pada Balita (KEP)
Dari hasil Kegiatan Bulan penimbangan Balita (BPB) Tahun 2015 yang didasarkan
pada indikator Berat Badan /Umur (BB/U) adalah sebagai berikut:
a. Hasil pendataan sasaran balita seluruhnya 3273 balita
b. Jumlah balita yang ditimbang adalah 3273 (D/S = 100%)
c. Dengan hasil sebagai berikut :
a) Gizi Buruk
: 25 balita
b) Gizi Kurang
: 313 balita
c) Gizi Baik
: 2869 balita
d) Gizi Lebih
: 62 balita
Dari hasil Kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB) Tahun 2015 yang didasarkan pada
indikator Berat Badn/Tinggi Badan adalah sebagai berikut :
a. Hasil pendataan sasaran balita seluruhnya 3273 balita
b. Jumlah balita yang ditimbang adalah 3273(D/S = 100%)
c. Dengan hasil berikut
a)
b)
c)
d)
Sangat Kurus
Kurus
Normal
Gemuk
: 8 balita
: 200 balita
: 2956 balita
: 109 balita
Kegiatan bulan penimbangan balita (BPB) dilaksaan pada bulan Agustus. Bayi dan balita
yang ada diseluruh wilayah kecamatan Beber sebanyak 3373 balita. Sedangkan yang
hadir di posyandu selama bulan Agustus adalah sebanyak 3373 balita Hal ini menunjukan
Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015
Page 22
indikator D/S 100%. Adapun hasil dari kegitan BPB tersebut dapat disimpulkan bahwa
pada tahun 2015 ditemukan balita yang mengalami gizi buruk menurut indikator BB/TB.
Tabel 3.7
Perkembangan Status Gizi Balita Indikator BB/U
Hasil BPB di UPT Puskesmas DPT Beber Tahun 2012-2015
Tahun
Gizi Buruk
Gizi Kurang
Gizi Baik
Jml
%
Jml
%
Jml
%
2013
23
0,6
273
8,02
3083
90,5
2014
23
0,6
255
7,56
3058
90,6
2015
25
0,76
313
9,56
2869
87,6
Sumber Data : Program Gizi Puskesmas Beber Tahun 2015
Gizi Lebih
Jml
%
27
0,79
37
1,1
66
2,02
Dari data diatas dapat dilihat bahwa hasil BPB indikator BB/U pada tahun 2013
dan tahun 2014 mencapai 23 orang (0,6%), pada balita gizi kurang pada tahun 2013
mencapai 273, sedangkan pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 255 balita.
Sedangkan pada tahun 2015 balita dengan status gizi buruk mengalami kenaikan menjadi
25 orang (0,76%), balita dengan status gizi kurang juga mengalami kenaikan yang sangat
tinggi mencapai 313 balita. Pada balita dengan status gizi lebih pada tahun 2013
sebanyak 27 orang, pada tahun 2014 mencapai 37 orang dan pada tahun 2015 mengalami
kenaikan mencapi 66 balita.
Grafik 3.1
Perkembangan Status Gizi Balita Indikator BB/U
Hasil BPB di UPT Puskesmas DPT Beber Tahun 2012-2015
Page 23
1500
1000
500
0
Dari data diatas dapat dilihat bahwa hasil BPB indikator BB/U pada tahun 2013
dan tahun 2014 mencapai 23 orang (0,6%), pada balita gizi kurang pada tahun 2013
mencapai 273, sedangkan pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 255 balita.
Sedangkan pada tahun 2015balita dengan status gizi buruk mengalami kenaikan menjadi
25 orang (0,76%), balita dengan status gizi kurang juga mengalami kenaikan yang sangat
tinggi mencapai 313 balita. Pada balita dengan status gizi lebih pada tahun 2013
sebanyak 27 orang, pada tahun 2014 mencapai 37 orang dan pada tahun 2015 mengalami
kenaikan mencapi 66 balita.
Tabel 3.8
Perkembangan Status Gizi Balita Indikator BB/TB
Hasil BPB di UPT Puskesmas DPT Beber Tahun 2012-2015
Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015
Page 24
Tahun
Sangat Kurus
Kurus
Normal
Jml
%
Jml
%
Jml
%
2013
4
0,1
150
4,4
3181
93,4
2014
2
0,05
96
2,8
3230
95,7
2015
8
0,24
200
6,11
2956
90,31
Sumber Data : Program Gizi Puskesmas Beber Tahun 2015
Gemuk
Jml
%
71
2,08
45
1,3
109
3,33
Grafik 3.2
Perkembangan Status Gizi Balita Indikator BB/TB
Hasil BPB di UPT Puskesmas DPT Beber Tahun 2013-2015
3500
3000
2500
2000
Axis Title
1500
1000
500
0
Dari data diatas dapat dilihat bahwa hasil BPB indikator BB/TB pada tahun 2013
dengan status gizi sangat kurus mencapai 4 balita, sedangkan status gizi pada balita kurus
mencapai 150 orang, balita dengan status gizi normal sebanyak 3181, dan balita dengan
status gizi gemuk sebanyak 71 balita. Pada tahun 2014 dengan status gizi sangat kurus
mencapai 2 balita, sedangkan status gizi pada balita kurus mencapai 96 orang, balita
dengan status gizi normal sebanyak 3230, dan balita dengan status gizi gemuk sebanyak
45 balita hasil yang didapat pada tahun 2014 ini menurun dibandingkan pada tahun 2013.
Pada tahun 2015 dengan status gizi sangat kurus mencapai 8 balita, sedangkan status gizi
pada balita kurus mencapai 200 orang, balita dengan status gizi normal sebanyak 2596,
Page 25
dan balita dengan status gizi gemuk sebanyak 109 balita hasil yang didapat pada tahun
2015 ini terjadi peningkatan yang besar dibandingkan pada tahun 2014.
Tabel 3.9
Status Gizi Balita Berdasarkan Pemantauan Status Gizi (PSG)
Di UPT Puskesmas DPT Beber Tahun 2013-2015
Tahun
Gizi Buruk
Gizi Kurang
Gizi Baik
Gizi Lebih
2013
23
273
3083
2014
23
255
3058
2015
25
313
2869
Sumber Data : Program Gizi Puskesmas Beber Tahun 2015
27
37
66
Dari data diatas dapat dilihat dari pemantauan status gizi (PSG) mengalami
kenaikan pada tahun 2015 dengan jumlah balita gizi buruk 25 balita, gizi kurang
mengalami kenaikan menjadi 313 balita, balita gizi baik mengalami penurunan menjadi
2869 balita, dan balita gizi lebih mengalami kenaikan menjadi 66 balita.
Grafik 3.3
Status Gizi Balita Berdasarkan Pemantauan Status Gizi (PSG)
Di UPT Puskesmas DPT Beber Tahun 2013-2015
Page 26
3500
3083
3058
2869
3000
2500
2000
2013
2015
2014
1500
1000
500
0
23
273
27 1
23
255
37 2
313
25
2
Tahun
Gizi Buruk
Gizi Baik
Tren
66 3
3
Gizi Kurang
Dari data diatas dapat dilihat dari pemantauan status gizi (PSG) mengalami
kenaikan pada tahun 2015 dengan jumlah balita gizi buruk 25 balita, gizi kurang
mengalami kenaikan menjadi 313 balita, balita gizi baik mengalami penurunan menjadi
2869 balita, dan balita gizi lebih mengalami kenaikan menjadi 66 balita.
2) Kekurangan Vitamin A(KVA)
Sampai saat ini masalah kurang vitamin A (KVA) di Indonesia masih membutuhkan
perhatian yang serius. Program KVA yang telah dijalankan untuk mempertahankan
bebas buta karena KVA dengan Suplementasi kapsul Vitamin A dosisi tinggi 2 kali per
tahun kepada balita ternyata belum cukup. Masih ditemukannya kasusu Xeroftalmia di
beberapa daerah mengingatkan kita bahwa perlu adanya upaya lain untuk
menanggulangi masalah KVA dalam rsngks mempertahankan kondisi bebas buta
tersebut. pencegahan defisiensi Vitamin A yang telah dilaksanakan adalah pemberian
kapsul Vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita, pemberian serentak pada bulan
februari dan agustus di posyandu. Selain bayi dan balita, pemberian juga dilakukan
untuk ibu nifas dan anak pasca campak.
Hasil pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi pada tahun 2015 terlihat pada tabel
sebagai berikut :
Page 27
Tabel 3.8
Hasil Pemberian Vitamin A Kepada Bayi, Balita dan Bufas
Di UPT Puskesmas DPT Beber 2015
No
URAIAN
TARGET%
1
BAYI (6-11BLN)
469
2
BALITA (12-59 BLN)
2593
3
BUFAS
931
Sumber Data : Program Gizi Puskesmas Beber, Tahun 2015
CAKUPAN%
469
2593
883
Catatan : Cakupan Vit A Balita adalah rata-rata Bulan Februari dan Agustus
Pemberian kapsul Vitamin A pada balita telah mencapai target, sedangkan
bayi dan ibu nifas berdasarkan data proyeksi belum mencapai target. Namun semua
sasaran rill telah mendapatkan kapsul Vitamin A. hal ini bisa dilihat dari dampak
program yaitu tidak ditemukannya kasus akibat kekurangan Vitamin A (KVA)
Grafik 3.4
Hasil Pemberian Vitamin A Kepada Bayi, Balita dan Bufas
Di UPT Puskesmas DPT Beber 2015
Page 28
3000
2593
2593
2500
2000
1500
931
1000
500
0
469
883
469
BAYI (6-11BLN)
BUFAS
CAKUPAN%
Tahun
Jml
RT Sampel
Cakupan
Target
(+)
Garam
Page 29
2
2013
300
3
2014
300
4
2015
300
Sumber : Lap.Tahunan Seksi Gizi
Beryodium
294
298
298
Beryodium
98%
99%
99%
90%
90%
90%
Grafik 3.5
Hasil Survey Konsumsi Garam Beryodium
Tingkat Rumah Tangga Tahun 2013-2015
Page 30
300
294
300
300
298
300298
250
200
150
Tahun
100
Jml
Target
50
98%
90%1
0 01
99%
90%2
2
99%
90%3
3
4) Anemia Gizi
Anemia gizi masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Anemia
pada remaja putrid perlu mendapat perhatian khusus, utamanaya di dalam rangka
Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015
Page 31
penurunan Angka kematian ibu dan kematian bayi. Penanggulangan anemia gizi
pada ibu hamil dengan kegiatan pemberian 90 tablet tambah darah (Fe) selama
masa kehamilannya. Sasaran ini adalah ibu hamil dimana diharapkan minimal ibu
hamil minum sebanyak 90 tablet tambah darah (Fe) selama masa kehamilannya.
Adapun hasil distribusi tablet Fe sebagai berikut :
Tabel 3.10
Hasil Pemberian Tablet Fe Kepada Ibu Hamil
Di UPT Puskesmas DPT Beber
No
Tahun
Fe1
Target
2
2013
1042
3
2014
1052
4
2015
976
Sumber : Lap.Tahunan Seksi Gizi
Fe 3
Cakupan
1014
961
965
Target
1042
1052
976
Cakupan
940
890
937
Grafik 3.6
Hasil Pemberian Tablet Fe Kepada Ibu Hamil
Di UPT Puskesmas DPT Beber
Page 32
1000
500
0
Tahun
Fe1
Fe 3
Tren
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
Page 33
hamil K4
Pertolongan
Sasaran
Target
Pencapaian
GAP
976
95%
934
95,7%
0,7
931
90%
859
92,2
2,2
Persalinan oleh
tenaga
Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015
Page 34
3.
keshatan
Komplikasi
195
80%
231
118,5
8,5
931
90%
859
92,2
2,2
909
90%
862
94,8
4,4
977
90%
862
94,8
4,8
133
15%
19
14,3
15
kebidanan
4.
ditangani
Pelayanan
Nifas
Kesehatan Anak
5.
Kunjungan
Neonatus 1
6.
(KKN1)
Kunjungan
Neonatus
Lengkap (KN
7.
lengkap)
Neonates
dengan
Komplikasi
8.
ditangani
Kunjungan
887
100%
842
92,6
-0,7
9.
Bayi
Pelayanan
3551
100%
2830
79,7
-7,4
10.
Anak balita
Peserta KB
8022
75%
328
82,3
7,3
aktif
Pada Program KIA & KB, Pencapaian untuk K4 sudah mencapai 934 orang
atau 95,7% dari target 95%, untuk persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan mencapai
859 orang atau 92,2% dari target 90%, sementara komplikasi kebidanan di tangani
sudah mencapai 231 orang atau 118% dari target 80% dan untuk pelayanan nifas
mencapai 859orang atau 92,2%dari target 90%.
Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015
Page 35
Untuk Pencapaian KN 1 tahun 2015 mencapai 862 atau 94,7% dari target
90% sedangkan untuk KN lengkap mencapai 862 atau 94,8% dari target 90%,
sementara kegiatan Neonatus dengan komplikasi cakupannya masih sangat rendah yaitu
baru mencapai 19 atau 14,3% dari target 15%, untuk kunjungan bayi pencapaiannya
yaitu 842 atau 92,6% dari target 100%. Pencapaian pelayanan anak balita tahun ini baru
mencapai 2830 atau79,7% dari target 100%, sedangkan untuk cakupan peserta KB aktif
pencapaian 328 atau 82,3% dari target 75%.
2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
No
1
2
Jenis Kegiatan
Sasaran
Keluarga Sadar Gizi
300
Balita di timbang
2842
Target
100%
85%
(D/S)
Distribusi
kapsul
962
90%
4638
Pencapaian
250
3149
%
83
94
GAP
-17
-9
106
9,0
8,1
90%
417
11
10,1
59
Distribusi
Kapsul
862
97,4%
861
88,5
8,9
925
97,6%
924
94,6
-3
90 ibu hamil
Distribusi MP ASI
Baduta Gakin
Balita Gizi Buruk
mendapat Perawatan
ASI Eksklusif
1755
80%
1119
63,7
-26,3
Pada program Perbaikan gizi masyarakat , pencapaian untuk keluarga sadar gizi
mencapai 250 atau baru mencapai 83% dari target 100%. Untuk balita ditimbang (D/S)
mencapai 3149 atau 94% dari target 85%, kegiatan distribusi seperti distribusi kapsul
Vit A pada bayi 6-11 bln mencapai 106 atau baru mencapai 11 %, distribusi kapsul Vit
A anak balita 12-59 bln mencapai 417 atau 88,5% dari target 90%, sedangkan untuk
distribusi tablet Fe 90 ibu hamil 924 atau 94,6% dari target 97,6%, distribusi MP ASI
Baduta Gakin tahun ini tidak ada, pada tahun ini balita gizi buruk tidak ada ada anak
Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Beber 2015
Page 36
yang mendapat perawatan, sementara asi eksklusif cakupannya masih rendah dari 1755
baru mencapai 1119 atau 63,7% dari target 80%.
4.2 Upaya Kesehatan Inofatif
A. Dalam visi misalnya Puskesmas Beber juga tidak luput dari berusaha untuk
memberikan pelayanan yang tidak saja yang sudah terbiasa dilakukan tiap tahunnya
tapi juga ada beberapa upaya kesehatan inovatif guna mewujudkan MGDS 2015 yaitu
diantaranya
1. MGDS ke 4
2. MGDS ke 5
3. MGDS ke 6
4. MGDS ke 7
kali pertemuan
Gerakana 1000 hari SUN (Scaling Up Nutrition)
Memberikan konseling kepada ibu sejak mulai positif hamil atau
kehamilann 0 bulan dengan memberikan tablet FE agar tidak terjadi
anemia dan memberitahukan asupan gizi yang harus mereka makan agar
tidak KEK dan setelah melahirkan diberikan konseling lagi supaya mereka
kecamatan
yang
dicakup
pemeriksaannya
diantaranya
Page 37
BAB V
KESIMPULAN
7.1
Kesimpulan
7.1.1
Page 38
7.1.3
Page 39
7.2
Saran
7.2.1
7.2.2
7.2.3
kekurangan
atau
keberhasilan
pencapaian
program
maupun
Page 40
BAB VI
PENUTUP
Demikian Laporan hasil Kegiatan Program Gizi UPT Puskesmas DPT Beber tahun
2015 yang telah kami susun. Pada akhirnya adalah harapan bersama dengan
terselesaikannya laporan tahunan ini, semoga dapat menjadikan tolak ukur dan pemicu
untuk kesehatan masyarakat yang optimal yang pada akhirnya berpengaruh terhadap
peningkatan indeks Pembangunan Mandiri dan derajat kesehatan yang optimal.
Page 41