Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

MEDIA PEMBELAJARAN

OLEH :
1.
2.
3.
4.
5.

DINA MAY MAHARENI


RIZQIE PUSPITA MAYASARI
VIARA NOVITA SUCI R.
KURNIAWATI LAELA O.
M. MISBAKHUL ABID

14030174002
14030174012
14030174028
14030174035
14030174047

2014-A
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN UNIVERSITAS ALAM
JURUSAN MATEMATIKA
2016

KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan kemudahan sehingga kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini
untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak
lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang sekitar, diantaranya orang
tua, dosen pengajar, dan teman-teman, sehingga kendala-kendala yang kami
hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca khususnya calon guru dan guru dapat
memperluas materi tentang Media Pembelajaran yang akan diaplikasikan pada
proses belajar mengajar.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa
Universitas Negeri Surabaya. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pengajar, kami
meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang
akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Surabaya, Agustus 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

ii

A.

PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN

B.

LANDASAN MEDIA PEMBELAJARAN

a.

Landasan Filosofis

b.

Landasan Psikologis

c.

Landasan Teknologis

d.

Landasan Empiris

C. PRINSIP MEDIA PEMBELAJARAN

D. JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN

1.

Media grafis

2.

Media audio

3.

Media proyeksi diam

4.

Media audio visual

5.

Permainan/game

6.

Multimedia

E.

PERAN MEDIA PEMBELAJARAN

F.

FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN

G. KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN

11
13

a)

Media cetak

13

b)

Media audio/visual

14

c)

Media Praktek/Demonstrasi

14

d)

Media lainnya

14

H. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DALAM MEDIA PEMBELAJARAN

15

a.

Media Audio

15

b.

Media Permainan

18

c.

Media Multimedia

19

d.

Media visual yang tidak diproyeksikan

20

e.

Media audio-visual

22
23

DAFTAR PUSTAKA

ii

A. PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN


Kata media berasal dari bahasa Latin, yang merupakan bentuk jamak
dari kata medium, yang berarti sesuatu yang terletak di tengah (antara dua
pihak atau kutub) atau suatu alat. Dalam Webster Dictonary (1960), media
atau medium adalah segala sesuatu yang terletak di tengah dalam bentuk
jenjang, atau alat apa saja yang digunakan sebagai perantara atau penghubung
dua pihak atau dua hal. Oleh karena itu, media pembelajaran dapat diartikan
sebagai sesuatu yang mengantarkan pesan pembelajaran antara pemberi pesan
dan penerima pesan. (Anitah, 2010: 4)
Menurut Heinich dkk (1982) media merupakan alat saluran
komunikasi. Media berasal dari bahsa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiah berarti perantara yaitu perantara sumber
pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Henich mencontohkan
media ini seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak (printer materials),
komputer, dan instruktur. Contoh media tersebut bisa dipertimbangkan sebagai
media pembelajaran

jika membawa pesan-pesan (message) dalam rangka

mencapai tujuan pembelajaran. Heinich juga mengaitkan hubungan antara


media dengan pesan dan metode (methods), apabila media itu membawa
pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung
maksud-maksud pengajaran, maka media itu disebut media pembelajaran.
(Arsyad, 2011: 4)
Beberapa definisi-definisi tentang media pembelajaran menurut
beberapa ahli dan orgaisasi.
1.

Association for Education and Communication Technology (AECT)


mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang dipergunakan untuk

2.

suatu proses penyaluran informasi.


Education Association (NEA) mendefinisikan sebagai benda yang dapat
dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta
instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar

3.

mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.


(Asnawir, Basyiruddin Usman, 2002: 11) Gerlach & Ely (1980)
menjelaskan pula bahwa media adalah grafik, fotografi, elektronik, atau

alat-alat mekanik untuk menyajikan, memproses, dan menjelaskan


4.

informasi lisan atau visual.


Smaldino, dkk (2008) mengatakan bahwa media adalah suatu alat
komunikasi dan sumber informasi. Berasal dari bahasa Latin yang berarti
antara menunjuk pada segala sesuatu yang membawa informasi antara

5.

6.

sumber dan penerima pesan. (Anitah, 2010 : 5)


Sementara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat
fisik yang dapat menyajikan serta merangsang siswa untuk belajar. Buku,
film, kaset, film bingkai adalah contoh-contohnya.
Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran (Schramm, 1982).

7.

Gagne menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam


lingkungan siswa yang dapat memberikan rangsangan untuk belajar,
seperti yang telah dikemukakan Gagne, penggunaan media pembelajaran
juga dapat memberi rangsangan bagi siswa untuk terjadinya.

8.

proses belajar dikuatkan oleh pendapat Miarso bahwa: Media


pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan
pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan
si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang
disengaja, bertujuan, dan terkendali.

Pada awal sejarah pembelajaran, media hanya sebagai alat bantu yang
digunakan oleh guru untuk menyampaikan pembelajaran. Berbeda dengan saat
ini, kehadiran media pembelajaran juga dapat memberikan dorongan, stimulus
maupun perkembangan aspek intelektual maupun emosional siswa. Pada
awalnya alat bantu yang digunakan adalah alat bantu visual yaitu berupa
sarana yang dapat memberikan pengalaman melalui indra penglihatan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Dapat memperjelas dan mempermudah konsep
yang abstrak, dan mempertinggi daya serap atau retensi belajar. Tetapi saat ini
fungsinya harus dapat memotivasi belajar, membangkitkan kreativitas siswa,
dan belajar berpikir tingkat tinggi. Kemudian dengan berkembangnya
teknologi, khususnya teknologi audio, pada pertengahan abad ke-20 lahirlah
alat bantu audio visual yang terutama menggunakan pengalaman yang konkret
untuk menghindari verbalisme. (Rusman dkk, 2013: 169-170)
Maka dapat diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah alat,
metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan
komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar
di sekolah.

B. LANDASAN MEDIA PEMBELAJARAN


Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan,
perhatian dan minat si penerima pesan. Di dalam proses penyampaian informasi
ini dengan menggunakan saluran (media) maka komunikan akan menerima
informasi/pesan

tersebut

melalui

kelima

panca

inderanya

(penglihatan,

pendengaran, perabaan, penciuman dan pengecap). Ada beberapa tinjauan tentang


landasan penggunaan media pembelajaran, antara lain landasasan filosofis,
psikologis, teknologis dan empiris.
a. Landasan Filosofis
Ada suatu pandangan bahwa dengan digunakannya berbagai jenis
media hasil teknologi baru di dalam kelas, akan berakibat proses
pembelajaran yang kurang manusiawi. Dengan kata lain, penerapan
teknologi dalam pembelajaran akan terjadi dehumanisasi. dengan adanya
berbagai media pembelajaran justru siswa dapat mempunyai banyak
pilihan untuk digunakan media yang sesuai dengan karakteristik
pribadinya, dengan kata lain siswa dihargai harkat kemanusiaanya diberi
kebebasan untuk menentukan pilihan, baik cara maupun alat belajar sesuai
dengan kemampuannya. Dengan demikian, penerapan teknologi tidak
berarti dehumanisasi. Sebenarnya perbedaan pendapat tersebut tidak perlu
muncul, yang penting bagaimana pandangan guru terhadap siswa dalam
proses pembelajaran. Jika guru menganggap siswa sebagai anak manusia
yang memiliki kepribadian, harga diri, motivasi, dan memiliki kemampuan
pribadi yang berbeda dengan yang lain,maka baik menggunakan media
hasil teknologi baru atau tidak, proses pembelajaran yang dilakukan akan
tetap menggunakan pendekatan humanis. (Arif, 2007: 35)
b. Landasan Psikologis
Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar,
maka ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi siswa

juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan
media, di samping memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses
belajar, memahami makna persepsi serta factor-faktor yang berpengaruh
terhadap penjelasan persepsi hendaknya diupayakan secara optimal agar
proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Untuk maksud
tersebut perlu diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat
menarik perhatian siswa serta memberikan kejelasan objek yang
diamatinya. Bahan pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan
pengalaman siswa. (Arif, 2007: 35)
Kajian psikologi menyatakan akan lebih mudah mempelajari hal
yang konkrit dari pada yang absrtak. Berkaitan dengan hubungan konkritabstrak

dan

kaitannya

dengan

penggunaan

media

pembelajaran

(Daryanto,2011:12) Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan


acuan sebagai landasan teori penggunaan media dalam proses belajar
mengajar adalah Dales Cone of Experient (Kerucut Pengalaman Dale)
(Dale,1969)

Gambar 2.3.2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale


Hasil belajar siswa dalam krucut tersebut diperoleh mulai dari
pengalaman langsung (konkret), kenyataan yang ada di lingkungan
kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan,sampai pada lambang
verbal (abstrak). Semakin keatas dipuncak krucut semakin abstrak media

penyampaian pesan. Perlu dicatat bahwa urutan-urutan ini tidak berarti


proses belajar dan interaksi mengajar harus dimulai dengan jenis
pengalaman yang paling bawah namun disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan seorang siswa yang dihadapi dengan mempertimbangkan
situasi belajar (Arsyad, 2011 : 10).
Kajian psikologis menyatakan bahwa anak akan lebih mudah
mempelajarai hal yang konkrit ketimbang yang abstrak. Berkaitan dengan
continuum konkret-abstrak dan kaitannya dengan penggunaan media
pembelajaran, ada beberapa pendapat. Pertama, bahwa dalam proses
pembelajaran hendaknya menggunakan urutan dari belajar dengan
gambaran atau film ( iconic representation of experiment) kemudian ke
belajar dengan simbol , yaitu menggunakan kata-kata (symbolic
representation). Hal ini juga berlaku tidak hanya untuk anak, tetapi juga
untuk orang dewasa. Kedua, bahwa sebenarnya nilai dari media terletak
pada tingkat realistiknya dalam proses penanaman konsep, ia membuat
jenjang berbagai jenis media mulai yang paling nyata ke yang paling
abstrak. Ketiga, membuat jenjang konkrit-abstrak dengan dimulai dari
siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata, kmeudian menuju
siswa sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke siswa sebagai
pengamat terhadap kejadian yang disajikan dengan media, dan terakhir
siswa sebagai pengamat kejadian yang disajikan dengan symbol. Jenjang
konkrit-abstrak ini ditunjukkan dengan bagan dalam bentuk kerucut
pengalaman (cone of experiment). (Arif, 2007: 35)

c. Landasan Teknologis
Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan,
pengembangan, penerapan, pengelolaan, penalaian proses dan sumber
belajar. Jadi, teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan

terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi


untuk menganalisis maslaha, mencari cara pemecahan, melaksankan,
mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi
di mana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam
teknologi pembelajaran, pemecahan masalahan dilakukan dalam bentuk:
kesatuan komponen-komponen system pembalajaran yang telah disusun
dalm fungsi desain atau seleksi, dan dalam pemanfaatan serta
dikombinasikan sehingga menjadi system pembelajaran yang lengkap.
Komponen-komponen ini termasuk pesan, orang, bahan, media, peralatan,
teknik dan latar. (Ibrahim, 2000: 42)
d. Landasan Empiris
Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi
antara penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa
dalam menentukan hasil belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapat
keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media
yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Siswa yang
memilih tipe belajar visual akan lebih memperoleh keuntungan bila
pembelajaran menggunakan media visual, seperti gambar, diagram, video,
atua film. Sementara siswa yang memilih tipe belajar auditif, akan lebih
suka belajar dengan media audio, seperti radio, rekaman suara, atau
ceramah guru. Akan lebih tepat dan menguntungkan siswa dari kedua tipe
belajar tersebut jika menggunakan media audio-visual. Berdasarkan
landasan rasional empiris tersebut, maka pemilihan media pembelajaran
hendaknya

jangan

atas

dasar

kesukaan

guru,

tetapi

harus

mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pebelajar, karakteristik


media pelajaran, dan karakteristik media itu sendiri. (Ibrahim, 2000: 42)

C. PRINSIP MEDIA PEMBELAJARAN


1. Tidak ada suatu media yang terbaik untuk mencapai semua tujuan
pembelajaran.

2. Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak


dicapai. Dengan demikian pemanfaatan media harus menjadi bagian integral
dari penyajian pelajaran.
3. Penggunaan media harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan
karakteristik materi pelajaran yang disajikan.
4. Penggunaan media harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang
akan dilaksanakan seperti belajar klasikal, kelompok kecil, belajar secara
individual dan belajar mandiri.
5. Guru hendaknya kenal betul dengan alat yang akan digunakan. Penggunaan
media harus disertai persiapan yang cukup seperti mempreview media yang
akan dipakai, mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan.
6. Penggunaan media harus diusahakan agar senantiasa melibatkan partisipasi
aktif peserta.
7. Media yang digunakan hendaknya dipilih secara objektif, tidak didasarkan
atas kesenangan pribadi.
8. Aneka ragam media.
9. Kepraktisan dan ketersediaan media.
D. JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media grafis
Media grafis termasuk media visual. Sebagai halnya media yang lain
media grafis berfungsi untuk menyallurkan pesan dari sumber ke penerima
pesan. Saluran yang dipakai dalam media ini adalah indra penglihatan.
Pesan

yang

akan

disampaikan

dituangkan

dalam

simbol-simbol

komunikasi visual. Simbol tersebut perlu difahami benar artinya agar


proses penyampaian pesan dapat efisien. Contoh media grafiis: gambar,
sketsa, diagram, bagan, grafik, peta, poster,

2. Media audio
Media audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber
pesan ke penerima pesan. Media audio berkaitan erat dengan indra
pendengaran. Pesan disampaikan dalam lambang-lambang auditif, baik
verbal(lisan) maupun non verbal. contoh media yang dapat dikelompokkan

dalam media audio diantarany : radio, tape recorder, telepon, laboratorium


bahasa, dll.
3. Media proyeksi diam
Media ini mempunyai persamaan dengan media grafis dalam arti
menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Selain itu bahan-bahan grafis
banyak sekali dipakai dalam media proyeksi diam. Perbedaannya ialah
apabila media grafis dapat langsung interaksi dengan penerima pesan
media, tetapi media proyeksi diam harus diproyeksikan dengan proyektor
agar dapat dilihat oleh sasaran terlebih dahulu. Ada kalanya media jenis ini
disertai dengan rekaman audio, atau hanya visual saja. Contoh media ini
ialah film bingkai,film rangkai, overhead proyektor, proyektor opaque,
mocroprojection.
4. Media audio visual
Media audiovisual merupakan media yang mampu menampilkan
suara dan gambar. Ditinjau dari karakteristiknya media audio visual
dibedakan menjadi 2 yaitu (1) madia audio visual diam, dan media
audio visual gerak.
a. Media audiovisual diam diantaranya TV diam, film rangkai
bersuara, halaman bersuara, buku bersuara.
b. Media audio visual gerak diantaranya film TV, TV, film
bersuara, gambar bersuara, dll.

5. Permainan/game
Permainan yang dimaksud disini adalah permainan yang memiliki
unsur edukatif, seperti contoh game tes IQ, tes toefl, dan lain sebagainya.
6. Multimedia
Multimedia diartikan sebagai penggunaan berbagai jenis media
secara berurutan maupun simultan untuk menyajikan suatu informasi.

Multimedia saat ini sinonim dengan format computer based yang


mengombinasikan teks, grafis, audio, bahkan video ke dalam satu
penyajian digital tunggal dan koheren (berhubungan). Salah satu jenis
multimedia adalah komputer.
E. PERAN MEDIA PEMBELAJARAN
Untuk mengetahui peranan media dalam pembelajaran. Kita dapat
menganalisis model sistem pengembangan pembelajaran. Dalam model
pengembangan pembelajaran, interaksi guru dan siswa dengan menggunakan
media dan sumber-sumber belajar siswa (media) dapat digambarkan sebagai
berikut.
Pengajaran dilakukan untuk memfasilitasi pembelajaran, melalui
penataan informasi dan lingkungan. Proses transmisi informasi dari suatu
sumber ke suatu tujuan disebut komunikasi. Karena pembelajaran biasanya
bergantung pada penyerapan informasi baru, pengajaran yang efektif tidak
akan terlaksana kecuali terjadi komunikasi. Oleh karena itu kita perlu
mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi sehingga media
pengajaran dapat digunakan secara efektif.
Hal penting dalam proses komunikasi, khususnya komunikasi
pengajaran adalah umpan balik, yakni respon penerima terhadap pesan yang
dikirim. Setelah menerima dan menginterpretasi pesan itu, penerima itu
menjadi sumber dan mengirimkan pesannya sendiri kembali ke sumber
aslinya, yang menjadi penerima. Kita umumnya berpikir umpan balik dalam
kaitannya dengan evaluasi. Namun tersedia berbagai metode lain bagi guru
untuk mengetahui bagaimana siswa menerima pelajaran. Pengamatan terhadap
ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan jawaban-jawaban diskusi, di samping
pekerjaan rumah dan jawaban tes harian, seluruhnya merupakan bentuk
umpan balik. Guru seringkali cenderung menyalahkan siswa apabila
pengajarannya kurang berhasil. Padahal masalah sebenarnya mungkin karena
pengajarannya tidak dirancang dan/atau tidak disampaikan dengan baik..
Berdasarkan penjelasan di atas sangat jelas terlihat bahwa media
mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembelajaran. Media
pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh

para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung


dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti
ketersediaan

buku,

kesempatan

melancong,

dan

sebagainya.

Media

pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak


mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang
dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur,
model, maupun bentuk gambar gambar yang dapat disajikan secara audio
visual dan audial.
Selain itu, media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas.
Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh
para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek
terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat;
(d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f)
obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung berbahaya dan
resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu
dapat disajikan kepada peserta didik.
Peranan dari media dalam pembelajaran adalah
a. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara
peserta didik dengan lingkungannya.
b. Media menghasilkan keseragaman pengamatan
c. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan
realistis.
d. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
e. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
f. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang
konkrit sampai dengan abstrak
F. FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN
Dalam kaitannya dengan fungsi media pembelajaran, dapat ditekankan
beberapa hal berikut ini :
1. Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan,
tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bentuk untuk
mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.
2. Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan
proses pembelajaran. Hal ini mengandung pengertian bahwa media
pembelajaran sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri

10

3.

4.

5.

6.

7.

tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka


menciptakan situasi belajar yang diharapkan.
Media pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan dengan
kompetensi yang ingin dicapai dan isi pembelajaran itu sendiri. Fungsi
ini mengandung makna bahwa penggunaan media dalam pembelajaran
harus selalu melihat kepada kompetensi dan bahan ajar.
Media pembelajaran bukan berfungsi sebagai alat hiburan, dengan
demikian tidak diperkenankan menggunakannya hanya sekedar untuk
permainan atau memancing perhatian siswa semata.
Media pembelajaran bisa berfungsi untuk mempercepat proses belajar.
Fungsi ini mengandung arti bahwa dengan media pembelajaran siswa
dapat menangkap tujuan dan bahan ajar lebih mudah dan cepat.
Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses
belajar mengajar. Pada umumnya hasil belajar siswa dengan
menggunakan media pembelajran akan tahan lama mengendap
sehingga kualitas pembelajaran memiliki nilai yang tinggi.
Media pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk
berfikir, oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya penyakit
verbalisme.

Selain fungsi-fungsi yang telah diuraikan, media pembelajaran juga


memiliki manfaat, secara umum media mempunyai manfaat sebagai
berikut :
1.
2.

Memperjelaspenyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas


(dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra seperti
misalnya :
a. Objek yang terlalu besar biasa digantikan dengan realita, gambar,
film bingkai, film, atau model;
b. Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai,
film, atau gambar.
c. Gerak yang telalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan
Timlapse atau high-speed photo graphy.
d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa ditampilkan
lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara
verbal;
e. Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat
disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain; dan
f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan
lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai,
gambar, dan lain-lain.

11

3.

4.

Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi


dapat diatasi sifat pasf anak didik. Dalam hal ini media pendidikan
berguna untuk :
a. Menimbulkan kegairahan belajar.
b. Memungkinkan inteaksi yang lebih langsung antara anak didik
dengan lingkungan dan kenyataan.
c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri (blajar mandiri)
menurut kemampan dan minatnya.
Dengan sifat yang unik pada tap siswa ditambah lagi dengan
lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan
materi pendidikan dituntut sama untuk setiap siswa, maka guru akan
banyak mengalami kesulitan bilaman semuanya itu harus diatasi
sendiri. Apalagi bila latar-belakang lingkungan guru dengan siswa juga
berbeda. Masalah in dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu
dengan kemampuannya dalam :
a. Memberikan perangsang yang sama.
b. Mempersamakan pengalaman.
c. Menimbulkan persepsi yang sama.

Selain itu, kontribusi media pembelajran menurut Kemp and Dayton, 1985
adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.


Pembelajaran dapat lebih menarik.
Pembelajaran media lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar.
Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.
Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.
Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun
diperlukan.
Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses
pembelajaran dapat ditingkatkan.
Peran guru berubah kearah yang positif.

Selain itu media pembelajaran juag memiliki nilai dan manfaat sebagai
berikut :
1.

2.

Membuat konkrit konsep-konsep yang abstrak. Konsep-konsep yang


dirasakan masih besifat abstrak dan sulit dijelaskan secara langsung
kepada siswa bisa dikonkritkan atau disederhanakan melalui
pemanfaatan media pembelajaran. Misalnya untuk menjelaskan
tentang sistem peredaran darah manusia, arus listrik, berhembusnya
angin, dan sebagainya. Bisa menggunakan media gambar atau bagan
sdrhana.
Menghadirkan objk-objek yang terlalun berbahaya atau sukar didapat
ke dalam lingkungan belajar. Misalnya guru menjelaskan dengan
12

3.

4.

mnggunakan gambar atau program televisi tentang binatang-binatang


buas seperti harimau dan beruang, atau hewan-hewan lainyya seperti
gajah, herapah, dinosaurus, dan sebagainya.
Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil. Misalnya gru akan
menyampaikan gambaran mengenai sebuah kapal laut, pesawat udara,
pasar, candi, dan sebagainya. Atau menampilkan objek-objek yang
terlalu kecil seperti bakteri, virus semut, nyamuk, atau hewan/benda
kecil lainyya.
Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat. Dengan
menggunakan teknik gerakan lambat (slow motion) dalam media film
bisa memperlihatkan tentang lintasan pluru, melesatnya anak panah,
atau memperlihatkan suatu ledakan. Demikian juga gerakan-gerakan
yang terlalu lambat seprti pertumbuhan kecambah, mekarnya bunga
dan lain-lain.

G. KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN


a)

Media cetak
1. Buku-buku atau buku pelajaran yang sudah beredar di toko buku, atau
buku pelajaran yang khusus ditulis dan kembangkan sendiri.
2. Panduan belajar bagi siswa-khusus di kembangkan

untuk

mendampingi buku pelajaran.


3. Kliping Koran/majalah/artikel/tulisan lepas tentang mata pelajaran
yang di susun sendiri
4. Poster, peta, label, gambar-gambar cetak, foto, grafik, formulir, brosur,
pamflet,

yang

diperlukan

untuk

memperjelas

konsep/teori/prinsip/prosedur yang disajikan dalam bahan ajar.


5. Lembar kegiatan siswa khusus dikembangkan untuk memandu siswa
melakukan latihan, tugas, praktek, praktekum, dan digunakan untuk
melengkapi buku pelajaran.
b) Media audio/visual
1. Kaset audio/CD audio
2. Siaran radio (radio broadcasts)
3. Slide (film bingkai) dan Film
4. Kaset video/CD video
5. Tayangan TV (TV broadcasts)
6. Video interaktif
7. Pembelajaran berbantuan komputer

(simulasi, Computer Assisted

Instruction)
Pemanfaatan media audio/visual biasanya dilengkapi dengan lembar
kegiatan siswa yang memandu siswa untuk memanfaatkan media
audio/visual dalam proses belajarya.

13

c)

Media Praktek/Demonstrasi
1. Flora atau fauna asli yang ada di sekitar sekolah Model atau realia
2. Laboratorium dan peralatannya
3. Alat atau model yang dibuat guru bersama siswa dari material atau
barang bekas yang tersedia di sekitar sekolah
4. Alat atau model yang tersedia di toko (alat-alat musik, dll.)
5. Laboratorium alam (hutan atau kebun buatan, kebun raya, sawah,
kolam, kandang ternak, dll.)
6. Laboratorium yang ada di sentra industri pabrik, atau perusahaan

Herbarium buatan siswa


7. Pasar
8. Museum
d) Media lainnya
1. Game atau perangkat permainan yang dijual di toko, seperti scrabbles
untuk mengajarkan vocabulary bahasa Inggris,

kartu

tambah-

kurang kali-bagi, flashcard, permainan memori, monopoli, atau game


dalam bentuk program komputer, dan lain-lain.
2. Game atau perangkat permainan yang dibuat sendiri oleh guru dan atau
siswa.

H. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DALAM MEDIA


PEMBELAJARAN
a. Media Audio
Media audio adalah media untuk menyampaikan materi pelajaran
dengan melalui rekaman suara, dan menggunakan indera pendengaran. Jenis
media audio antara lain :
1. Radio
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal
dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang
elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara
dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena
gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul
udara)[21]
Kelebihan radio antara lain :
a. Harganya relatif murah dan variasi programnya lebih banyak
daripada TV.
b. Sifatnya mudah dipindahkan (mobile). Radio dapat dipindahpindahkan dari satu ruang ke ruang lain dengan mudah.
14

c. Jika digunakan bersama-sama dengan alat perekam, radio bisa


mengatasi problem jadwal.
d. Radio dapat mengembangkan daya imajinasi anak.
e. Dapat merangsang partisipasi aktif dari pendengar. Sambil
mendengarkan, siswa boleh menggambar, menulis, melihat peta,
menyanyi, maupun menari.
Kekurangan radio antara lain :
a. Sifat komunikasinya hanya satu arah.
b. Biasanya siarannya disentralisasikan sehingga guru tak dapat
mengontrolnya.
c. Penjadwalan pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah.
Integrasi siaran radio ke dalam kegiatan belajar mengajar di
kelas seringkali menyulitkan.

2. Alat perekam pita magnetik (tape recorder)


Tape Recorder menurut Sudjana (1994: 129) adalah sebuah
bahan pengajaran yang mengandung pesan dalam bentuk auditif
(pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang
pikiran.perasaan, perhatian dan kemauan siswa, sehingga terjadi
proses belajar mengajar.

Kelebihan alat perekam antara lain :


a. Mempunyai fungsi ganda yang efektif sekali, dapat untuk
merekam, menampilkan rekaman, dan juga menghapusnya.
Playback dapat segera dilakukan setelah rekaman selesai pada
mesin yang sama.
b. Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang tanpa mempengaruhi
volume.
c. Rekaman dapat dihapus secara otomatis dan pitanya bisa
dipakai lagi.
d. Pita rekaman dapat digunakan sesuai jadwal yang ada. Guru
dapat secara langsung mengontrolnya.
e. Program kaset dapat menyajikan kegiatan-kegiatan/ hal-hal di
luar sekolah.
f. Radio tape (tape recorder) telah menjadi peralatan yang sangat
lumrah dalam rumah tangga, sekolah, mobil, bahkan kantongan
(walkman). Karena harga yang cenderung terjangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat, ketersediaannya dapat diandalkan.

15

g. Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan


sehingga isi dan pesan pelajaran dapat berada di beberapa
tempat pada waktu yang bersamaan.
h. Merekam peristiwa atau isi pelajaran untuk digunakan
kemudian, atau merekam pekerjaan siswa sendiri dapat
dilakukan dengan media audio.
i. Rekaman memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mendengarkan diri sendiri sebagai alat diagnosis guna
membantu
meningkatkan
keterampilan
mengucapkan,
membaca, mengaji, atau berpidato.
j. Pengoperasian radiotape (tape recorder) relatif mudah.

Kekurangan alat perekam antara lain :


a. Daya jangkaunya terbatas. Jika radio sekali disiarkan dapat
menyiarkan kepada pendengar yang massal di tempat-tempat
yang berbeda, program kaset hanya terbatas di tempat program
disajikan.
b. Biaya pengadaan bila untuk sasaran yang banyak jauh lebih
mahal.
c. Dalam suatu rekaman, sulit menentukan lokasi suatu pesan atau
informasi. Jika pesan atau informasi itu berada di tengah-tengah
pita, maka akan memakan waktu lama untuk menemukannya,
apalagi jika radiotape tidak memiliki angka-angka penuntun
putaran pitanya.
d. Kecepatan merekam dan pengaturan trek yang bermacammacam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali
rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda
dengannya.
3. Laboratorium Bahasa
Kelebihan laboratorium bahasa ;
a. Untuk melatih siswa mendengar dan berbicara dalam bahasa asing
dengan cara menyajikan materi pelajaran.
Kekurangan laboratorium bahasa;
a. Pengadaan laboratorium bahasa cenderung memakan banyak
baiaya.

16

4. Video
Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam,
memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak.
Kelebihan video antara lain :
a. Dapat menarik perhatian dari periode-periode yang singkat dari
rangsangan luar lainnya.
b. Dengan alat perekam pita video, sejumlah besar penonton dapat
memperoleh informasi dari ahli-ahli/ spesialis.
c. Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam
sebelumnya, sehingga pada waktu mengajar guru bisa
memusatkan perhatian pada penyajiannya.
d. Menghemat waktu, dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.
e. Ruangan tidak perlu digelapkan pada waktu penyajiannya.
f. Video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari
siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, berpraktik, dll.
g. Video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang
dapat disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu.
h. Video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang
pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.
i. Video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kelompok
kecil, kelompok yang heterogen maupun perorangan.
Kekurangan video antara lain :
a. Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang
dipraktikkan.
b. Sifat komunikasinya yang satu arah harus diimbangi dengan
pencarian bentuk umpan balik yang lain.
c. Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan
secara sempurna.
d. Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks.
e. Pengadaan video umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu
yang banyak.
f. Video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan belajar yang diinginkan kecuali jika video itu dirancang
dan diproduksi khusus untuk kebutuhan sendiri.
b. Media Permainan
Permainan adalah setiap kontes antara para pemain yang berinteraksi
satu sama lain dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu pula.\
Kelebihan permainan antara lain :
a. Permainan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan,
sesuatu yang menghibur.
17

b. Permainan memungkinkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk


belajar.
c. Permainan dapat memberikan umpan balik langsung.
d. Permainan memungkinkan penerapan konsep-konsep atau peranperan ke dalam situasi dan peranan yang sebenarnya dalam
masyarakat.
e. Permainan bersifat luwes. Permainan dapat dengan mudah dibuat
dan diperbanyak.
Kekurangan permainan antara lain :
a. Memakan waktu yang lama karena asyik, atau karena belum
mengetahui aturan pelaksanaan.
b. Dalam mensimulasikan situasi sosial permainan cenderung terlalu
menyederhanakan konteks sosialnya sehingga tidak mustahil siswa
justru memperoleh kesan yang salah.
c. Kebanyakan permainan hanya melibatkan beberapa orang siswa saja
padahal keterlibatan seluruh siswa/ warga belajar amatlah penting
agar proses belajar bisa lebih efektif dan efisien.
c. Media Multimedia
Multimedia diartikan sebagai penggunaan berbagai jenis media secara
berurutan maupun simultan untuk menyajikan suatu informasi. Multimedia
saat ini sinonim dengan format computer based yang mengombinasikan
teks, grafis, audio, bahkan video ke dalam satu penyajian digital tunggal
dan koheren (berhubungan). Salah satu jenis multimedia adalah komputer.
Kelebihan komputer antara lain :
1. Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima
pelajaran, karena ia dapat memberikan iklim yang lebih bersifat
afektif dengan cara yang lebih individual, tidak pernah lupa, tidak
pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan intruksi seperti yang
diinginkan program yang digunakan.
2. Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan,
melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi karena tersedianya
animasi grafik, warna, dan musik yang dapat menambah realisme.
3. Kendali berada di tangan siswa sehingga tingkat kecepatan belajar
siswa dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya. Dengan kata
lain, komputer dapat berinteraksi dengan siswa secara perorangan,
misalnya dengan bertanya dan menilai jawaban.
4. Kemampuan merekam aktivitas siswa selama melakukan suatu
program pembelajaran memberi kesempatan lebih baik untuk
pembelajaran secara perorangan dan perkembangan setiap siswa
selalu dapat dipantau.
5. Dapat berhubungan dengan, dan dapat mengendalikan peralatan lain
seperticompact disc, video tape, dan lain-lain dengan program
pengendali dari komputer.
18

Kekurangan komputer antara lain :


1. Meskipun harga perangkat keras cenderung semakin menurun
(murah), pengembangan perangkat lunaknya masih relatif mahal.
2. Untuk menggunakan komputer diperlukan ketrampilan dan
pengetahuan dan ketrampilan khusus tentang komputer.
3. Keragaman model komputer (perangkat keras) sering menyebabkan
program atau (software) yang tersedia untuk satu model tidak cocok
(kompatibel) dengan model lainnya.
4. Program yang tersedia saat ini belum memperhitungkan kreativitas
siswa, sehingga hal tersebut tentu tidak akan dapat mengembangkan
kreatifitas siswa.
5. Komputer hanya efektif bila digunakan oleh satu orang atau
beberapa orang dalam kelompok kecil. Untuk kelompok yang besar
diperlukan tambahan peralatan lain untuk memproyeksikan pesanpesan di monitor ke layar lebih lebar.

d. Media visual yang tidak diproyeksikan


Media visual ini tidak tembus cahaya (non transparan), maka tidak dapat
dipantulkan pada layar, contohnya antara lain :
1. Gambar mati atau gambar diam (still picture)
Gambar dapat menunjukkan kepada pembelajar suatu tempat,
orang, dan segala sesuatu dari daerah yang jauh dari jangkauan
pembelajar sendiri, baik dari waktu yang telah lalu, maupun gambaran
tentang kehidupan yang akan datang. Contoh gambar antara lain :
illustrasi, karikatur, poster, bagan, diagram, grafik, dan peta datar.

Kelebihan gambar antara lain :


1. Dapat menterjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih
nyata.
2. Banyak tersedia dalam buku-buku, sehingga mudah diperoleh
3. Sangat mudah dipakai karena tidak membutuhkan peralatan.
4. Relatif tidak mahal.
5. Dapat dipakai untuk berbagai tingkat pelajaran dan bidang studi.
6. Kekurangan gambar antara lain :
7. Kadang-kadang terlampau kecil untuk ditunjukkan di kelas yang
besar.
8. Gambar mati adalah gambar dua dimensi. Untuk menunjukkan
dimensi yang ketiga (kedalaman benda), harus digunakan satu seri
gambar dari objek yang sama tapi dari segi yang berbeda.
9. Tidak dapat menunjukkan gerak.

19

10. Pembelajar tidak selalu mengetahui bagaimana membaca


(menginterpretasikan) gambar.
2. Media Pajang
Media pajang adalah media yang digunakan untuk menyampaikan
pesan informasi di depan kelompok kecil. Media ini meliputi : papan
tulis hitam (blackboard), papan tulis putih (white board), papan
magnetik, papan kain (papan flanel), papan bulletin, papan peragaan,
papan tetap, dan papan tempel.
Kelebihan media pajang antara lain :
1. Bermanfaat di ruang manapun tanpa harus ada penyesuaian
khusus.
2. Pemakai dapat secara fleksibel membuat perubahan-perubahan
sementara penyajian berlangsung.
3. Mudah dipersiapkan dan materinya mudah digunakan.
4. Fasilitas papan tulis atau white board selalu tersedia di ruangruang kelas.
Kekurangan media pajang antara lain :
1. Terbatas penggunaannya pada kelompok kecil.
2. Memerlukan keahlian khusus dari penyajinya (apalagi jika
memerlukan penjelasan verbal)
3. Mungkin tidak dianggap penting jika dibandingkan dengan mediamedia yang diproyeksikan.
4. Pada saat menulis di papan, guru membelakangi siswa, dan jika ini
berlangsung lama tentu akan mengganggu suasana dan
pengelolaan kelas.
3. Media cetak
Media cetak meliputi bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas
untuk pengajaran dan informasi.Di samping buku teks atau buku ajar,
termasuk pula lembaran penuntun, majalah, penuntun belajar,
penuntun instruktur, brosur (newsletter), dan teks terprogram.
Kelebihan media cetak antara lain :
1. Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing.
Materi pelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga
mampu memenuhi kebutuhan siswa, baik yang cepat maupun
lamban membaca dan memahami. Namun pada akhirnya siswa
diharapkan dapat menguasai materi pelajaran itu.
2. Di samping dapat mengulangi materi dalam media cetak, siswa
akan mengikuti pikiran secara logis.
3. Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak sudah
merupakan hal lumrah, dan ini dapat menambah daya tarik, serta
20

dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan dalam


dua format, verbal dan visual.
4. Khusus pada teks terprogram, siswa akan berpartisipasi dengan
aktif karena harus memberi respons terhadap pertanyaan dan
latihan yang disusun, siswa dapat segera mengetahui apakah
jawabannya benar atau salah.
5. Meskipun isi informasi media cetak harus diperbaharui dan
direvisi sesuai dengan perkembangan dan temuan-temuan baru
dalam bidang ilmu itu, materi tersebut dapat direproduksi dengan
ekonomis dan didistribusikan dengan mudah.
Kekurangan media cetak antara lain :
1. Sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetakan.
2. Biaya pencetakan akan mahal apabila ingin menampikan ilustrasi,
atau foto yang berwarna-warni.
3. Proses pencetakan media seringkali memakan waktu beberapa hari
sampai berbulan-bulan, tergantung kepada peralatan percetakan
dan kerumitan informasi pada halaman cetakan.
4. Pembagian unit-unit pelajaran dalam media cetakan harus
dirancang sedemikian rupa sehingga tidak terlalu panjang dan
membosankan siswa.
5. Umumnya media cetakan dapat membawa hasil yang baik jika
tujuan pelajaran itu bersifat kognitif, misalnya belajar tentang
fakta dan keterampilan. Jarang sekali, jika ada, media cetakan
terutama teks terprogram yang mencoba menekankan perasaan,
emosi, atau sikap.
6. Jika tidak dirawat dengan baik, media cetakan cepat rusak atau
hilang.
e. Media audio-visual
Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi
kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat). Media Audiovisual
merupakan sebuah alat bantu audiovisual yang berarti bahan atau alat yang
dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang
diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.

Kelebihan Media Audio Visual :


Pemakaiannya tidak membosankan,
Hasilnya lebih mudah untuk di mengerti dan dipahami.
Kekurangan Media Audio Visual :
Pelaksanaanya perlu waktu yang cukup lama
21

Pelaksanaanya memerlukan tempat yang luas


Biayanya relatif lebih mahal
Media audio visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja,
karena media audio visual cenderung tetap di tempat

DAFTAR PUSTAKA
Anitah, Sri. 2010. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pressindo.
Ibrahim, H, dkk. 2000. Media Pembelajaran. Malang: Universitas negeri Malang
Rusman dkk. 2013. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi:
Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sadiman, Arif.dkk. 2007. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Usman, M. Basyiruddin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.
Alawiyah, Sarifatul. 2013. Konsep Belajar dan Media Pembelajaran. Diambil dari:
sarifatul2alawiyah.wordpress.com/2013/04/14/konsep-belajar-dan-mediapembelajaran/ Diakses pada Hari Jumat, 26 Agustus 2016 pukul 13:15
Novitasari, Arsita. 2014. Media Pembelajaran. Diambil dari:
http://arsitanovitasari.blogspot.com/2014/01/media-pembelajaran.html. Diakses
pada Hari Jumat, 26 Agustus 2016 pukul 13:10

22

Anda mungkin juga menyukai