2013 : New ideas

Asyifa Rizki Aprilia Harahap | XI IPA 1

Jepang memiliki sebuah tradisi tahunan yaitu Festival Budaya yang biasa
disebut dengan Bunkasai. Acara tahunan ini umumnya dilakukan di sekolahsekolah (dari SMP hingga Universitas) di Jepang. Bunkasai ini dilakukan untuk
menampilkan prestasi mereka sehari-hari di sekolah. Para calon siswa yang
pastilah ingin mengetahui bagaimana atmosfer di sekolah itu sendiri.
Pada tahun 2013 ini, saya ditunjuk sebagai ketua panitia di acara Bunkasai
sekolah saya. Saya ingin membuat ide-ide baru yang mungkin dapat diwujudkan
di Bunkasai 2013 ini.
Pertama, di Bunkasai 2013 yang terbuka untuk umum ini saya ingin agar
tidak budaya Jepang saja yang ditonjolkan. Tiap kelas akan memiliki tugasnya
masing-masing untuk menampilkan budaya-budaya terkenal dari suatu negara.
Yang bisa ditunjukkan dari suatu negara misalnya makanan, pakaian, tarian, dll.
Budaya yang ditunjukkan tidak perlu terlalu spesifik, cukup budaya yang terkenal
saja. Juga, tidak semua kelas mendapat tugas untuk menampilkan budaya
negara tertentu, mengingat banyaknya pula acara menarik lainnya.
Hal ini pasti akan menarik, karena akan membuat siswa-siswi Jepang lebih
mengenal budaya negara lain dan tanpa melupakan budaya Jepang itu sendiri.
Tiap kelas akan membuat stand. Masing-masing stand harus dibuat sekreatif
mungkin agar menunjukkan ciri khas dari negara yang mereka tampilkan.
Penampil dari tiap kelas hendaknya dibagi ke dalam shift-shift tertentu sehingga
mereka juga bisa menikmati stand-stand lain dan acara lain dalam bunkasai.
Kelas yang menampilkan secara maksimal akan diberi reward sejumlah uang dan
akan mendapat nilai tambahan di berbagai pelajaran.
Acara akan dominan diisi oleh budaya Jepang, jelas, karena Bunkasai
memang sebuah tradisi dari Jepang. Gerbang sekolah akan ditata semenarik
mungkin. Di gerbang, akan ada loket bernuansa Jepang dan para panitia yang
menggunakan kostum baju tradisional Jepang (Kimono) untuk menyambut para
pengunjung yang datang. Di gerbang para pengunjung juga akan diberi detail
lengkap mengenai jadwal acara sehingga tidak ada lagi pengunjung yang
kebingungan, dan tidak sia-sia mengunjungi Bunkasai.

Kedua, Japanese Haunted House (Rumah Hantu). Untuk menguji

adrenaline para pengunjung. Di dalam rumah hantu tersebut pengunjung akan
dikagetkan dengan hantu-hantu lokal Jepang. Suasana di dalam akan dibuat
seseram mungkin agar membuat kesan yang dalam bagi para pengunjung.
Namun keamanan harus dijadikan prioritas. Bagi pengunjung yang memiliki
penyakit-penyakit tertentu, dilarang untuk masuk ke dalam Haunted House,
demi keamanan dan kenyamanan.
Ketiga, Talent Show. Setiap siswa berhak untuk menunjukkan
kebolehannya di depan para pengunjung. 3 bulan sebelum bunkasai mereka
harus mendaftar dan mengikuti audisi untuk membuktikan apakah mereka layak
untuk menunjukkan bakat mereka. Siswa yang lolos audisi akan tampil on stage
saat bunkasai. Siswa yang akan tampil harus mengenakan atribut-atribut yang
berhubungan dengan budaya Jepang, atau menampilkan bakat yang
berhubungan dengan Jepang. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi
kesalahpahaman mengenai pengertian Bunkasai itu sendiri. Lalu, untuk penampil
terbaik akan ditentukan dengan voting oleh pengunjung. Penampil terbaik berarti
memiliki voting terbanyak dan akan diberi reward tertentu.
Keempat, drama. Beberapa siswa terpilih (juga melalui audisi) akan
menampilkan drama singkat dengan durasi 45 menit. Tema dan cerita dari
drama ini masih dirahasiakan agar menjadi kejutan. Drama akan dilakukan di
sebuah theatre indoor, penonton dipersilahkan untuk duduk dibawah (secara
lesehan). Drama akan ditampilkan 3x dalam sehari. Tapi, bagi para pengunjung
yang tidak berkesempatan untuk menonton secara langsung tidak perlu berkecil
hati karena dapat membeli CD dengan
harga yang cukup terjangkau, dan
pastinya berkualitas.
Lalu, akan ada acara
(KENDAMA) CUP. Seperti yang kita
ketahui,
kendama
adalah
mainan
tradisional Jepang yang terbuat dari kayu.
Mainan tradisional ini harus dilestarikan,
karena, meskipun sederhana tapi mainan
ini adalah budaya dan menarik untuk
dimainkan. Bentuknya mirip dengan palu, namun terdapat bola yang melekat
dengan tali. Cara memainkannya ada banyak, ada lebih dari 1000 teknik untuk
memainkan kendama. Nah, di Kendama Cup pada Bunkasai 2013 ini, peserta
ditantang untuk bisa show off/freestyle memainkan kendama dengan memukau
dalam suatu rentang waktu. Peserta yang melakukan teknik paling banyak akan
menjadi pemenangnya. Untuk pendaftaran bisa dilakukan 1 atau 2 bulan
sebelum acara diadakan dengan menghubungi Contact Person.
Dan terakhir, Foto Kontesuto (Photo Contest). Semua pengunjung dapat
mengikuti kontes ini. Caranya gampang, yaitu, pengunjung harus berhasil
menjepret dan mengumpulkan 3 foto di sekitaran wilayah Bunkasai 2013. Foto
dengan teknik terbaik dan menggambarkan momen yang pas serta sulit untuk
2

didapatkan sangat dibutuhkan. 3 foto tersebut harus dikumpulkan pada hari itu
juga ke stand Foto Kontesuto dan tidak boleh di edit. Total hadiah dari Foto
Kontesuto ini mencapai jutaan rupiah.

Harga Tiket Masuk (HTM) Bunkasai 2013 ini mungkin akan mencapai
sekitar Rp10.000,- untuk Presale dan Rp15.000,- untuk On The Spot. Bunkasai
2013 ini pastinya akan membutuhkan biaya yang besar. Saat ini, kami para
panitia sudah mendapat beberapa sponsor dan akan terus mencari biaya agar
Bunkasai 2013 dapat berjalan sesuai rencana, dan pastinya, walaupun banyak
ide-ide baru yang akan ditampilkan, akan tampil dengan maksimal dan berhasil
meraup pengunjung. BUNKASAI 2013 SUKSES!
*arah*