pingsan
Merdeka.com - Pingsan dan kehilangan kesadaran bisa jadi tak sering terjadi di sekitar
Anda. Namun tiba-tiba pingsan bisa terjadi pada siapa saja, dan bahkan bisa terjadi ketika
Anda ada di dekat sang korban.
Jika Anda menemui orang yang tiba-tiba jatuh pingsan, jangan panik! Anda bisa melakukan
beberapa pertolongan pertama pada mereka. Melakukan pertama pada orang yang
pingsan bisa sangat membantu bagi korban. Dr ViryaGiri Shankar membagi beberapa tips
jika Anda harus menolong orang yang pingsan di sekitar Anda, seperti dilansir oleh Health
Me Up (17/01) berikut ini.
1. Percikan air dan bau bawang tak manjur
Salah satu cara yang sering digunakan untuk membangunkan seseorang yang pingsan
adalah memercikkan air pada wajah mereka dan memberi mereka bau-bauan seperti
bawang putih atau bawang merah. Meski metode ini biasanya bisa digunakan, namun
metode semacam ini seringkali gagal membangunkan orang yang pingsan.
2. Topang tubuh mereka
Pingsan adalah tahap akhir dari seseorang yang kehilangan kesadaran. Sebelum orang
tersebut benar-benar tak sadarkan diri, biasanya tubuhnya sudah goyah dan dia mulai
kehilangan kesadaran sedikit demi sedikit. Saat itu, sebaiknya topang tubuh korban dan
letakkan perlahan. Hal ini mencegah cedera yang lebih berat pada kepala atau tubuh
korban jika dia benar-benar jatuh saat pingsan.
3. Survei area pingsan
Ketika Anda melihat seseorang yang sudah tergeletak pingsan, segera survei daerah di
sekitarnya dengan cepat dan jangan membuang waktu. Bisa jadi mereka pingsan akibat
gigitan beracun, gas beracun, panas yang berlebihan, atau ada hal-hal yang
membahayakan seperti aliran listrik yang terbuka. Segera pindahkan korban dari tempat
tersebut jika terdeteksi adanya bahaya di sekitarnya.
4. Cek respon korban
Sangat [penting untuk melihat apakah korban bisa merespon Anda atau benar-benar
pingsan. Coba panggil namanya atau ajukan beberapa pertanyaan. Anda juga bisa
menepuk pundaknya beberapa kali. Biasanya orang yang pingsan ada yang langsung
sadar setelah beberapa saat. Tenangkan mereka jika mereka sudah mulai merespon.
Jangan bangunkan mereka langsung. Biarkan mereka berbaring beberapa saat sebelum
memeriksakan mereka ke dokter terdekat.
Saat tulang mengalami keretakan, pecah atau patah, sebaiknya langsung balut dan pasang bidai untuk
menghindari pergeseran tulang yang patah, serta hentikan perdarahan dalam dengan kompres dingin.
Ingat, dilarang mengurut tulang yang patah!
Cedera Hamstring
Terjadi karena melakukan gerakan yang cepat dan tiba-tiba, seperti berlari atau melompat.
Penanganannya: istirahatkan di tempat yang nyaman, kompres dengan es untuk mengurangi nyeri dan
pembengkakan. (DIAN PROBOWATI - FOTO: FOTOSEARCH)
Dalam melaksanakan tugas sebagai seorang pelaku pertolongan pertama, tentunya kita memerlukan
beberapa peralatan dasar. Peralatan dasar ini dapat dibagi menjadi menjadi dua kategori, yang
pertama yaitu peralatan perlindungan diri atau yang lebih dikenal dengan Alat Perlindungan Diri (APD)
dan yang kedua adalah peralatan pertolongan pertama untuk melakukan tugas.
2. Kacamata Pelindung
3. Baju Pelindung
4. Masker Penolong
5. Masker Resusitasi
6. Helm
Catatan : Alat Pelindung Diri (APD) minimal bagi seorang pelaku pertolongan pertama adalah sarung
tangan dan masker Resusitasi.
Pemakaian APD tidak sepenuhnya dapat melindungi penolong. Ada beberapa tindakan lain yang harus
dilakukan sebagai tindakan pencegahan, yaitu:
1. Mencuci Tangan
2. Membersihkan Peralatan
1. Penutup Luka
- Kasa Steril
- Bantalan Kasa
2. Pembalut, contoh:
- Pembalut Gulung / Pipa
- Pembalut Segitiga / Mitela
- Pembalut Tubuler / Tabung
- Pembalut Rekat / Plester
6. Gunting Pembalut
7. Pinset
8. Senter
9. Kapas
10. Selimut
11. Kartu Korban
12. Alat Tulis
13. Oksigen
14. Tensimeter dan Stetoskop
15. Tandu
Semua Peralatan diatas kecuali yang berukuran besar, dapat dimasukkan ke dalam tas atau sejenisnya.
Daftar peralatan di atas tidaklah harus selalu sama, dapat bervariasi tergantung dari kemampuan
penolong dan juga ketersediaan peralatan tersebut.
Catatan : Sebagai Pelaku Pertolongan Pertama, anda harus mampu berimprovisasi mempergunakan
bahan atau peralatan yang ada jika terjadi kekurangan atau ketiadaan peralatan tersebut, sehingga
korban bisa ditolong dengan maksimal.
Improvisasi bukan berarti melakukan sesuatu hanya berdasarkan naluri saja tetapi harus sejalan
dengan dasar-dasar dan prinsip-prinsip pertolongan pertama.
YAHOO MESSENGER COUNTER Pertolongan Pertama Pada Luka Ringan 7:28 AM Artikel, P3K Ada
beberapa jenis luka yang dapat terjadi pada jaringan kulit yaitu : luka lecet, memar, luka iris serta luka
robek. Luka lecet adalah jenis luka yang terjadi apabila permukaan kulit terkelupas akibat gesekan beda
keras dan kasar. Contoh luka pada kaki akibat menggunakan sepatu yang sempit. Luka memar dapat
terjadi akibat pukulan dari beda tumbul yang mengakibatkan terjadinya kerusakan dibawah jaringan kulit
tanpa ada kerusakan yang berarti dipermukaan kulit tersebut. Memar ditandai dengan kulit yang membiru
dan membengkak. Luka iris adalah luka yang ditimbulkan dari benda yang memiliki tepi yang tajam. Luka
iris ditandai dengan bentuk luka yang memanjang. Luka robek adalah luka terbuka yang ditimbulkan oleh
goresan benda yang tidak terlalu tajam. Tepi luka berbentuk garis yang tidak teratur, dan jaringan kulit
disekitar luka ikut mengalami kerusakan. Berikut ini akan dijelaskan tindakan pertama pada luka-luka
yang disebutkan di atas : Luka lecet Bersihkan luka dengan air dan obat antiseptik. Tutup luka dengan
kasa steril yang kering dan plester atau balut. Jika luka sangat luas, lakukan desinfeksi dan rujuk ke
dokter untuk mendapatkan suntikan tetanus bila diperlukan. Balutan luka diganti setiap hari sampai luka
sembuh. Luka lecet yang kecil cukup dicuci dan diolesi mercurochrom ada larutan betadine dan bila perlu
diplester dengan tensoplast ada sejenisnya. Luka memar Jaringan kulit yang memar dikompres dengan
es atau air dingin dan jika perlu diberikan balutan penekan. Biasanya pembengkakan akibat luka memar
ini bisa disusutkan dengan salep Lasonil atau sejenisnya. Luka iris Luka iris pendek dan dangkal dapat
ditolong dengan menggunakan plester berobat (tensoplast) dengan terlebih dahulu luka dibersihkan
dengan air dan antiseptik. Luka robek Luka robek pada umumnya memerlukan jahitan oleh karena itu
tindakan pertama adalah melakukan desinfeksi kemudian luka ditutup dengan sofratulle atau kasa steril
kemudian dirujuk ke rumah sakit. Balutan diberikan bersifat menekan.
Make Money Online : http://ow.ly/KNICZ
Oleh karena itu, dapat kita simpulkan bahwa luka bakar berat adalah luka bakar yang
sangat dalam dan mengenai ketiga lapisan kulit. Bahkan kulit pada daerah luka bakar
juga akan mati.
Dan adapun gejala luka bakar tingkat III ini bisa berupa:
Kulit hancur.
Pada kasus luka bakar berat, saraf dan pembulkuh darah menjadi rusak.
Akibatnya, luka bakar ini tampak seperti keputihan, keras, relatif tidak sakit dan disertai
trauma lainnya. Hal ini terjadi karena saraf dan pembuluh darah yang juga ikut rusak.
Salah satu contoh dari kasus luka bakar berat ini adalah kontak terlalu lama dengan
sumber panas dan luka bakar akibat tersengat listrik tegangan tinggi.
Lalu tindakan apa yang dapat dilakukan sebagai bentuk pertolongan pertama pada
korban luka bakar berat? Tentu saja berbeda dengan pertolongan pertama pada luka
bakar ringan.
5. Untuk luka bagian selain wajah, tangan dan kaki, tempelkan kain basah atau air
dingin untuk menurunkan suhu pada daerah luka.
6. Setelah korban berada pada daerah aman, usahakan korban tetap dalam kondisi
nyaman dan jangan banyak bergerak.
7. Jika tersedia, bersihkan daerah luka bakar dengan kasa bersih.
Jangan coba-coba menyiram atau mengompres korban dengan air dingin, karena sangat
berbahaya dan dapat menyebabkan hipoteermi.
8. Telepon rumah sakit untuk segera mendapatkan pertolongan pada korban.
Sebab pada saat itu, korban benar-benar membutuhkan pertolongan medis.