Tugas Sistem Ekonomi Indonesia
Tugas Sistem Ekonomi Indonesia
DISUSUN OLEH :
NAMA
: NURMALITA
NIM
: 06101005010
DAFTAR ISI
Kata Pengantari
Bab I : Pendahuluan1
1.1. Latar Belakang...1
1.2. Tujuan Penelitian.1
Bab II : Permasalahan.2
2.1 Pembatasan Masalah2
2.2 Perumusan Masalah.....2
Bab III : Pembahasan..3
3.1 Pengertian Pengangguran.3
3.2 Dampak Pengangguran Bagi Pembangunan.4
3.3 Usaha Pemerintah Mengatasi pengangguran....5
Bab IV : Penutup.6
4.1 Kesimpulan6
4.2 Saran..6
Daftar Pustaka
Kata Pengantar
Alhamdulillah, segala puji serta syukur kita panjatkan ke hadirat Illahi Rabbi,
yang senantiasa memberikan curahan kasih rahmat-Nya kepada hamba-Nya, yang benarbenar ingin mencari ridha serta inayah-Nya. Tidak lupa rahmat serta keselamatan semoga
tercurah limpah kepada paduka alam, uswah kehidupan muslim serta penutup para Nabi
dan Rasul Allah, yakni Nabi Muhammad Saw. Akhirnya atas izin Allah SWT makalah ini
dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat melihat seberapa besar dampak
pengangguran bagi pembangunan di Indonesia yang penulis sajikan dari berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini penulis sampaikan kepada dosen mata
kuliah Sistem Ekonomi Indonesia sebagai salah satu tugas mata kuliah tersebut.Tidak
lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu dosen yang telah berjasa mencurahkan
ilmu kepada penulis.
Penulis memohon kepada dosen khususnya, umumnya para pembaca barang kali
menemukan kesalahan atau kekurangan dalam karya tulis ini baik dari segi bahasan
maupun isinya harap maklum. Selain itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun kepada semua pembaca demi lebih baiknya karya-karya tulis yang
akan datang.
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan,
sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Bangsa
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum
memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat
meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem
pendidikan yang mapan, memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif.
Dan pengangguran adalah suatu masalah berat yang muncul pada negara
berkembang seperti Indonesia. Setiap tahun jumlah pengangguran terus meningkat
sehingga menimbulkan banyak dampak negative bagi pembangunan di Indonesia. Hal itu
sangat bertolak belakang dengan tujuan negara kita seperti yang tercantum pada
pembukaan UUD alinea keempat yaitu mewujudkan kesejahteraan umum. Berbagai
usaha pemerintah pun dicanangkan untuk mengatasi pengangguran itu Sehingga
Indonesia mampu menekan pertambahan jumlah pengangguaran itu sendiri.
BAB II PERMASALAHAN
Pengangguran adalah angkatan kerja yang tidak bekerja dan sedang aktif mencari
pekerjaan. Pengangguran akan merugikan negara dan memberatkan keluarga karena
kebutuhannya menjadi beban keluarga yang sudah bekerja.
Indikator tingkat beban ini disebut dependency ratio, yang dihitung dengan cara :
Dependency Ratio (DR) = Penduduk Luar Usia Kerja / Penduduk Usia kerja
Makin tinggi tingkat Dependency Ratio (DR), makin buruk tingkat beban yang
harus ditanggung setiap penduduk produktif.
Didalam ilmu ekonomi pengangguran ada beberapa jenis, antara lain sebagai berikut :
a) Pengangguran Siklis adalah pengguran yang disebakan oleh merosotnya
perekonomian atau resesi ekonomi di suatu negara.
b) Pengangguran Struktural adalah pengangguran yang terjadi karena tidak
sesuainya jenis pekerjaan yang diminta dengan yang ditawarkan.
c) Pengangguran Teknologi adalh pengangguran yang disebabkan oleh adanya
modernisasi dalam berproduksi.
d) Penggangguran Musiman adalah pengangguran yang terjadi karena pergantian
musim. Biasanya terjadi di daerah pertanian.
e) Pengangguran Friksional adalah pengganguran yang terjadi karena adnya
pergeseran antara permintaan dan penawaran tenaga kerja. Misalnya, tenaga kerja
yang keluar dari perkerjaan karena ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
f) Pengangguran Terbuka adalah pengangguran yang terjadi karena kesempatan
kerja lebih sedikit jika dibandingkan dengan angkatan kerja.
Tingginya angka pengangguarn yang terjadi di suatu negara dapat dhitung menggunakan
rumus berikut:
Angka Pengangguran = jumlah penganggur / Jumlah Angkatan Kerja X 100 %
Secara umum pengangguran dapat terjadi karena beberapa factor, baik dari dalam diri
pencari kerja maupun
penyebab terjadinya
pengangguran tinggi, sumber daya menjadi terbuang percuma dan tingkat pendapatan
masyarakat akan merosot. Situasi ini menimbulkan kelesuan ekonomi yang berpengaruh
pula pada emosi masyarakat dan kehidupan keluarga sehari-hari.
Pengangguran berdampak besar terhadap pembangunan nasional. Dampak pengangguran
terhadap pembangunan nasional dapat dilihat melalui hubungan antara pengangguran dan
indikator-indikator berikut ini:
1. Pendapatan Nasional dan Pendapatan per Kapita
Upah merupakan salah satu komponen dalam penghitungan pendapatan nasional. Apabila
tingkat pengangguran semakin tinggi, maka nilai komponen upah akan semakin kecil.
Dengan demikian, nilai pendapatan nasional pun akan semakin kecil.
Pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional dibagi jundah penduduk. Oleh karna
itu, nilai pendapatan nasional yang semakin kecil akibat pengangguran akan menurunkan
nilai pendapatan per kapita.
2. Penerimaan Negara
Salah satu sumber penerimaan negara adalah pajak, khususnya pajak penghasilan. Pajak
penghasilan diwajibkan bagi orang-orang yang memiliki pekerjaan. Apabila tingkat
pengangguran meningkat, maka jumlah orang yang membayar pajak penghasilan
berkurang. Akibatnya penerimaan negara pun berkurang.
3. Beban Psikologis
Semakin lama seseorang menganggur, semakin besar beban psikologis yang harus
ditanggung. Secara psikologis, orang yang menganggur mempunyai perasaan tertekan,
sehingga berpengaruh terhadap berbagai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.
Dampak psikologis ini mempunyai efek domino di mana secara sosial, orang
menganggur akan merasa minder karena status sosial yang tidak atau belum jelas.
4. Biaya Sosial
Dengan semakin besarnya jumlah penganggur, semakin besar pula biaya sosial yang
harus dikeluarkan. Biaya sosial itu mencakup biaya atas peningkatan tugas-tugas medis,
biaya keamanan, dan biaya proses peradilan sebagai akibat meningkatnya tindak
kejahatan.
seluruhnya
untuk
berupaya
mengatasi
pengangguran.
Dalam deklarasi itu ditegaskan, bahwa untuk itu, sesuai dengan Undang-undang Nomor
13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, sebaiknya segera dibentuk Badan Koordinasi
Perluasan Kesempatan Kerja.
Kesadaran dan dukungan sebagaimana diwujudkan dalam kesepakatan GNPP
tersebut, menunjukan suatu kepedulian dari segenap komponen bangsa terhadap masalah
ketenagakerjaan, utamanya upaya penanggulangan pengangguran. Menyadari bahwa
upaya penciptaan kesempatan kerja itu bukan semata fungsi dan tanggung jawab
Depatemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, akan tetapi merupakan tanggung jawab kita
semua, pihak pemerintah baik pusat maupun daerah, dunia usaha, maupun dunia
pendidikan. Oleh karena itu, dalam penyusunan kebijakan dan program masing-masing
pihak, baik pemerintah maupun swasta harus dikaitkan dengan penciptaan kesempatan
kerja yang seluas-luasnya.
b.) Konsepsi.
Sementara itu dalam Raker dengan Komisi VII DPR-RI 11 Pebruari 2004 yang
lalu, Menakertrans Jacob Nuwa Wea dalam penjelasannya juga berkesempatan
memaparkan konsepsi penanggulangan pengangguran di Indonesia, meliputi keadaan
pengangguran dan setengah pengangguran; keadaan angkatan kerja; dan keadaan
kesempatan kerja; serta sasaran yang akan dicapai. Dalam konteks ini kiranya paparan
tersebut
masih
relevan
untuk
diinformasikan.
Dalam salah satu bagian paparannya Menteri menyebutkan, bahwa pembukaan UUD
1945 mengamanatkan: untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa . Selanjutnya
secara lebih konkrit pada Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa : tiap-tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan dan pada Pasal 28
D ayat (2) menyatakan bahwa: Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat
imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja. Hal ini berarti, bahwa
secara konstitusional, pemerintah berkewajiban untuk menyediakan pekerjaan dalam
jumlah yang cukup, produktif dan remuneratif.. Kedua Pasal UUD 1945 ini perlu menjadi
perhatian bahwa upaya-upaya penanganan pengangguran yang telah dilaksanakan selama
ini masih belum memenuhi harapan, serta mendorong segera dapat dirumuskan Konsepsi
Penanggulangan
Pengangguran.
Selanjutnya Menakertrans menyatakan, Depnakertrans dengan mengikut sertakan pihakpihak terkait sedang menyusun konsepsi penanggulangan pengangguran. Dalam proses
penyusunan ini telah dilakukan beberapa kali pembahasan di lingkungan Depnakertrans
sendiri, dengan Tripartit secara terbatas (Apindo dan beberapa Serikat Pekerja); dan juga
pembahasan
dengan
beberapa
Departemen
dan
Bappenas.
Memperhatikan
biaya
sehingga
pada
akhirnya
dapat
dirumuskan
suatu
Konsepsi
2. Pendidikan Non Formal, ditmpuh melalui berbagai cara seperti latihan kerja,
magang, serta model simbiose mutualistis.
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pengangguran menimbulkan banyak dampak negative bagi pembangunan di
Indonesia. Seperti terhambatnya pembangunan di berbagai sektor kehidupan, turunnya
pendapatan nasional, meningkatnya kriminalitas, dan kemiskinan. Berbagai upaya pun
dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah ini. Yaitu dengan mengeluarkan
kebijakan-kebijakan yang diharapkan mampu mengurangi jumlah pengangguran yang
terus meningkat tiap tahunnya, dan dengan pendidikan formal serta non formal.
4.2 Saran
Bertolak dari masalah pengangguran di Indonesia, penyusun memberikan saran sebagai
berikut :
1. Kebijakan yang telah dicanangkan oleh pemerintah sebaiknya harus benar-benar
di realisasikan untuk mengurangi dampak dari jumlah pengangguran yang terus
meningkat.
2. Sebagai warga negara yang baik hendaknya terus berupaya unutk meningkatkan
kualitas diri agar tidak menjadi pengangguran yang akan menjadi penghambat
pembangunan negeri ini.
DAFTAR PUSTAKA
Rusdarti dan Kusmuriyanto. 2008.Fenomena Ekonomi Di Sekitar Kita.Solo: PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri
Majalah Nakertrans Edisi 03 TH.XXIV-Juni 2004
Sumber Internet :
Ekonomi - Yudhistira Ghalia Indonesia
- EKONOMI : - Jilid 2 Oleh Alam S. - ESIS