Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

PROSES PENGEMBALIAN KERATAAN BENTUK PLAT AKIBAT


REGANGAN LAS DENGAN PROSES FAIRING DI BANGUNAN ATAS
KAPAL TANKER S242 PT. PAL INDONESIA

Oleh
Muchammad Fuad Tahir Abdillah
NRP: 6208030027

Pada Field Project yang berjudul proses pengembalian bentuk plat yang terdeformasi
dengan proses fairing di bangunan atas kapal PT PAL Indonesia . Masalah yang paling banyak
plat mengalami deformasi adalah pada bagian bangunan atas kapal dikarenakan plat pada
bangunan atas relatif tipis sehingga akan mudah mengalami deformasi. Saya akan mengambil
contoh bagian plat yang terdeformasi di bangunan atas pada kapal chemical tanker 24.000
LDWT dengan nomor S 242 yang dibuat oleh PT. PAL INDONESIA
Pada faktanya dilapangan banyak sekali plat yang terdeformasi pada bagian bangunan
atas kapal sehingga perlunya perbaikan agar plat yang terdeformasi kembali ke bentuk semula
berdasarkan rule standart bangunan kapal baru dari quality control/quality assurance. Untuk
mengatasi masalah tersebut maka dipakailah proses pemanasan lalu pendinginan plat secara
ekstrim yang sering disebut dengan proses fairing.
Proses fairing merupakan suatu metode yang dilakukan untuk memperbaiki sifat keuletan
dan ketangguhan suatu pelat setelah ditekuk dingin,. Perbaikan sifat mekanis yang disebabkan
oleh pemanasan pada garis desain diakibatkan oleh perbedaan antara elongasi (penguluran,
pemanjangan, dan pemuaian) antara sisi yang dipanaskan dengan sisi yang belakangnya. Maka
dengan proses fairing ini, plat yang tidak rata di bangunan atas dapat diperbaiki sesuai standart.

Kata kunci: Deformasi, standart bangunan kapal baru, fairing

Anda mungkin juga menyukai