BAB VII
Dasar-dasar pengertian beberapa istilah.
Calorie (cal = satuan kalori kecil) dalam ilmu makanan ternak adalah jumlah
panas yng dibutuhkan untuk meningkatkan temperatur 1 gram air dari 14,5 C
menjadi 15,5 C.
Grosss energy (GE) : adalah jumlah panas dalam kalori yang dihasilkan
apabila
substansi
makanan
dioksider
secara
menyeluruh
sehingga
Energy bruto (GEi) : berat kering makanan yang dikonsomsikan kali GE dari
makan persatuan berat bahan kering.
Energy faeces / Feacal energy (FE) : adalah gross energy dari faeces. Ini
terdiri dari energy zat-zat yang tidak dapat dicerna dan fraksi metabolis dari
faeces.
FE = berat kering dari faeces kail GE faeces per unit berat kering faeces.
Urinary energy (UE) : adalah gross energy dari urine. Termasuk didalamnya
energy dari non oxidized portion dari makanan yang diabsorbsi dan energy
yang terdapat dalam urine.
Heat Incerment (HI) disebut pula Energy Thermis : ialah energi yang
digunakan untuk pengunyahan dan proses pencernaan makanan.
Net Energy (NE). NE=ME-HI. Adalah energi yang digunakan untuk hidup
pokok (Nem) dan untuk berproduksi (Nep).
digunakan untuk memberikan nilai-nilai fisiologi. Imbangan dari nilainilai akhir yang telah dibetulkan dengan mengambil karbohidrat sebagai
satuan. (Berdasarkan Wood, T. B. Animal Nutrition, University Tutorial
Press, 1924).
Nilai energi
Senyawa
Panas pemabkaran disesuaikan Ratio berdi laboratorium dengan
kehilangan dengan kehil. Dasarkan seb. Absorbsi. Kolom 7.
Kcal/g Kcal/lb Kcal/g
Karbohidrat
4,10
1.861
3,76
Protein
5,80
2.633
5,80
Lemak
9,30
4.222
8,80
Dapat dilihat bahwa lemak lebih kaya akan
protein.
Energy dapat dicerna. Bila gross energy dari faeces dikurangkan dari gross energy
makanan, kedua nilai tersebut didapatkan dengan alat bomb calorimeter, dan
faeces tersebut didapatkan pada keadaan experiment yang terkontrol, perbedaan
tersebut merupakan energi dapat dicerna.
Jadi : Gross energy makan gross energy faeces = energy dapat dicerna. (D.E).
:
Gross energy makanan (gross energy faeces + gross energy methan) =
energi dapat dicerna yang sebenarnya.
Persamaan ini dapat disempurnakan dengan mengalikan gross energy
diketahui adalah 4,1 kcal/g dan bial perhitungan dilakukan untuk fermentasi nilai
rata-rata ini menurun menjadi 3,76 karena methan yang dibentuk selama
fermentasi membawa beberapa energy kimia dari karbohidrat. Pembetulan ini
tidak bisa digunakan untuk kehilangan yang lebih lanjut dalam panas fermentasi
dan lebih lanjut hal ini tidak perlu pada non ruminan, karena methan yang
dihasilkan sedikit sekali. Lemak mempunyai nilai 9,3, tetapi ini merupakan lemak
murni, sedangkan dalam bahan makanan alam lemak yang terdapat di dalamnya
bukanlah lemak murni akan tetapi ekstrak eter. Untuk menghitung ini lemak
diturunkan dari 9,3 menjadi 8,8 kcal/g (Tabel 6 kolom 4 dan 5). Pada tahap ini
protein tidak memrlukan pembetulan (lihat dibawah).
Jadi dengan menggunakan faktor-faktor kolom 5 tabel 6 dan mengalikan
bahan-bahan makanan dapat dicerna itu dengan faktor-faktor ini dadapatkan nilai
energi dapat dicerna (contoh I),
Contoh I. Perhitungan energi dapat dicerna, TDN, ME, dan gross digestible
energy.
Dengan menggunakan bungkil kacang sebagai contoh yang mengandung :
42,0 % protein kasar dapat dicerna, 6,8 % extrak eter dd., 19,7 % BETN dd, 0,5 %
S.K. dd.
A. Energi dapat dicerna per 100 lb.
Dikalikan dengan faktor-faktor yang dimiliki :
Protein kasar dapat dicerna
Extrak eter dapat dicerna
BETN dapat dicerna
S.K dapat dicerna
854 kcal
172.267 kcal
Energi dapat dicerna itu (bukan gross digestible energy) adalah 172.267
kcal / lb. Nilai ini adalah energi yang dapat dicerna yang sebenarnya karena
disesuaikan dengan kehilangan methan tetapi tidak disesuaikan dengan kehilangan
panas fermentasi methan.
42,0 lb.
19,7 lb.
0,5 lb.
77,5 lb TDN
854 kcal
151.267 kcal
Jadi energi metabolis = 151.267 kcal / lb.
Ini adalah energi dapat dicerna dikurangi yang hilang dari urine.
D. Gross digestible energy (dinyatakan sebagai pati) per 100 lb.
Dikalikan dengan faktor-faktor yang dimiliki.
Protein kasar dapat dicerna
Extrak eter dapat dicerna
BETN dapat dicerna
S.K. dapat dicerna
Jadi gross digestable energynya adalah 88,61 lb. Per 100 lb.
Ini berarti bahwa 88,61 lb. Pati akan menghasilkan energi pada tubuh itu sebanyak
yang dihasilkan oleh 100 lb. bahan makanan itu.
Sekarang 1 lb. pati menghasilkan 1.707 kcal energi pada tubuh itu, jadi kandungan
energi dari 88,61 lb. pati adalah : 88,61 x 1.707 = 151.257 kcal.
Jadi gross digestible energy (dinyatakan sebagai pati) merupakan cara lain untuk
menyatakan ME, dan tidak sama dengan energi dapat dicerna (DE).
Sekarang ini lebih banyak digunakan suatu sistim yang berdasarkan
pendapat yang sama, adalah menggunakan suatu nilai yang dikenal sebagai TDN.
Dalam hal ini, dianggap bahwa lemak mempunyai 2,25 kali energi lebih banyak
dari karbohidrat maupun protein. Oleh karena itu, nilai lemak dapat dicerna
dikalikan dengan 2,25 sebelum menambahkan nilai itu pada bahan-bahan dapat
dicerna lainnya (contoh I B).
Cara ini seperti juga yang lainnya, menganggap bahwa energi dapat
dicerna dari berbagai ransum digunakan secara sama pada semua tingkat
pemberian makan dan untuk semua tujuan produksi.
Dikatakan bahwa hal tersebut benar untuk ransum yang seimbang, akan tetapi
sulit untuk mendefinisikan ransum semacam itu. Lepas dari masalah tersebut
perlu diketahui bahwa sistim TDN telah diperkenalkan ke negara ini, baru-baru ini
dalam bulletin kementrian pertanian no. 48;: Rationspor Livestock, sebagai suatu
cara penghitungan pemberian makan pada babi perlu diketahui bahwa ini
mempunyai hubungan yang erat dengan ME.
Energi metabolis. Energi dapat dicerna yang sebenarnya, terdapat dalam
senyawa-senyawa kimia yang mana melalui tubuh hewan itu dengan cara
absorbsi, akan tetapi energi ini tidak semuanya digunakan oleh hewan itu, karena
ada yang dalam urine. Ini adalah gross energy urine dan dapat dihitung dengan
alat bomb calorimeter juga. Apabila ini diperhitungkan maka sisanya merupakan
ME.
Jadi :
Energi dapat dicerna yang sebenarnya gross energy urine = ME.
Atau
Gross energy G.E. makanan (gross energy F.E faeces + gross CPD energy
methan + gross energi urine) + M.E.
pendapat tentang nilai 5,8 itu, peneliti-peneliti lain lebih senang menggunakan
nilai 5,7 dan lebih jauh penurunan sebesar 1,1 tersebut tidak diterima oleh semua
peneliti-peneliti dan biar bagaimanapun akan mengubah klas-klas ternak yang
berbeda.
Dengan memakai nilai-nilai faktor fisiologi (tabel 6, kolom 7), dan dengan
mengalikan unsur-unsur pencernakan dari bahan makanan oleh faktor-faktornya
yang layak, didapatkan ME yang dihitung (misal I C).
Belum lama ini telah dibuktikan oleh Carpenter dan Clegg bahwa untuk
ransum ayam ME boleh dihitung dari hasil analisa kimia.
Jadi :
ME (kcal per kg) = 38 [(persen protein kasar) + 2,25 (persen esktrak eter) +
1,1 (persen pati) + (persen gula)] + 53.
Bahan makanan dengan demikian dapat dievaluasi atas dasar ME, yang
secara luas digunakan sebagai ukuran energi dari isi makanan dalam ranmsum
ayam. Blaxter juga menganjurkan basis ini dalam hubungan lain. Adalah penting
juga untuk mengenal lagi bahwa ME tidak menggambarkan dengan sesungguhnya
faedah sesuatu makanan terhadap hewan, pula bukan sesuatu yang tetap, oleh
karena telah dibuktikan bahwa pada makanan yang penuh ME nya lebih rendah
4,7
jika
endapan
protein
diindahkan
asalkan
dijamin
penggunaannya 100%.
Kedua, telah dibuktikan bahwa untuk ransum yang dicampur timbul
hubungan antara energi metabolis dengan jumlah zat-zat makanan yang dapat
dicerna. Nilai-nilai yang biasa digunakan :
1 1b. seluruh makanan yang dicerna mengandung 1,616 kcal. ME.
Ketiga, hal yang ketiga ini ada kaitannya dengan waktu-waktu yang
tertentu yang bisa menimbulkan sesuatu salah pengertian.
Jika nilai-nilai untuk unsur-unsur pencernaan dari bahan makan dikalikan
dengan faktor-faktor yang layak yang tercantum dalam tabel 6 kolom 8
(perimbangan pokok) kemudian dijumlah, akan didapat suatu angka yang
menunjukkan gross energy dapat dicerna dimana dapat diwujudkan sebagai pati.
Nilai ini sungguh-sungguh mewujudkan idea bahwa jumlah pati yang dapat
dicerna dengan baik akan menghasilkan jumlah energi badan yang sama sebagai
bahan makanan yang dibicarakan dan jelas ini adalah perwujudan ME yang
diberikan. Maka apabila nilai gross energy bisa dicerna bisa ditambah dengan
adanya faktor-faktor dari energi yang berada dalam pati kemudian nilai dari energi
yang bisa dimetabolisir dalam kcal bisa diperoleh. (contoh I D).
Jadi hal-hal yang tidak menguntungkan bagi gross energi bisa dicerna
adalah bahwa itu adalah suatu nilai energi bisa dicerna melainkan energi yang bisa
dimetabolisir, selanjutnya ini telah ditunjukkan sebagai daya tahan strarch
equivalent dan akan sama saja tidak menguntungkan bila daya tahan tersebut
Pertambahan produksi
panas per unit dari makanan ekstra dapat juga disebut panas tambahan (heat
increament).
(H.I.)
(N.E.)
net energy dapat digunakan untuk tiga dasar keperluan. Pertama, dipandangan
sebagai simpanan energi untuk melakukan fungsi pokok, seperti mempertahankan
organ-organ tubuh dari posisinya, menggerakkan internal organ dan bahkan untuk
mencukupi keperluan energi untuk berdiri.
keturunannya. Dalam proses produksi, termasuk kerja maka Net Energy akan
ditunjukkan oleh nilai energi dari hasilnya dan sisa dari metabolis energi akan
berbentuk panas.
Net energy dari makanan sangat berguna baik untuk daya tahan ataupu n
produksi. Dan untuk langkah selanjutnya kita akan mengukurnya.
Adalah mungkin dalam pengukuran gross energy dengan menggunakan
keseimbangan energi, energi dapat dicerna, metabolis energi dan produksi panas.
Akan tetapi bila kita mengetahui bahwa binatang itu tidak beraktifitas nilai net
energy dinyatakan dengan energy yang disimpan dalam tubuh ditambah dengan
energy yang digunakan untuk melakukan fungsi pokok, yang mana akan
dinyatakan sebagai panas. Maka hal ini dapat dilihat bahwa keseimbangan energy
dari tipe yang umum tidak dapat digunakan untuk memperoleh suatu angka dari
net energy, sebab dia terdiri dari simpanan energy ditambah dengan bagian dari
produksi panas yang tidak diketahui, yang mana berasal dari kenaikan energy
untuk melakukan fungsi vital ditambah dengan thermic energy.
Armsby, seorang yang menciptakan konsep dari net energy, menyelesaikan
kesukaran-kesukaran dengan mengemukakan dua macam percobaan tentang
keseimbangan energy dengan menggunakan dua macam standart makanan yang
berbeda dan dari rasio yang sama yang masing-masing dibawah pengawasan.
Kemudian dengan cara yang bermacam-macam dia bisa menghitung nilai net
energy dengan menyamakan penambahan makanan terhadap akibat penyimpanan
dalam jaringan-jaringan (contoh II).
Contoh II.
Perhitungan nilai net energy dari data-data percobaan (Armsby H.P,
Animal Nutrition thn 1917, Macmillan Co.)
Bila lembu yang dikebiri diberi makan dengan rumput kering pada dua
level yang masing-masing dibawah pengawasan dan dikerjakan pula pengukuran
terhadap energy serta produksi panasnya.
Rumput kering tadi mengandung 935 kcal dari meabolis energy per lbs.
Percobaan
Rumput
kering dalam
lb.
Metabolis
energy yang
diperoleh
Panas yang
diproduksi
Energy yang
hilang dari
tubuh
1
2
Perbedaan
Perbedaan
per lb.
6.17
10.21
4.04
1.00
Kcal
5,768
9,544
3,776
935
Kcal
8,064
9,812
1,748
433
Kcal
2,296
268
2,028
502
Maka 1 lb. rumput kering mengandung 935 kcal metabolis energy yang mana dari
433 kcal hilang sebagai panas.
NE x 100
DE
Sebagai penutup dari bab ini, dibawah ini akan dituliskan bagan terjadinya Net
Energy.
Energy makanan (G.E.)
-- FE
Digestible Energy (DE)
--UE
--GPD
Metaboliza ble Energy (ME)
--HI
NET ENERGY (NE)
NEm (untuk pokok hidup)