Anda di halaman 1dari 3

Ringkasnya Agroteknologi berasal dari 2 kata yaitu agro serta teknologi.

Agro berasal dari


agronomi yaitu ilmu yang mempelajari gejala (fenomena) dalam hubungannya
dengan pertanian atau teori serta praktek dalam pengelolaan tanah serta produksi tanaman.
Sedangkan teknologi berkaitan erat dengan sains serta perekayasaan. Sains mengacu pada
pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada
dimensi ruang, tentang materi serta energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya. Perlu
dipahami bahwa teknologi yang dimaksud di sini itu bukan teknologi berupa mesin-mesin
pengolahan hasil pertanian, atau hubungannya dengan teknik pertanian, jadi dalam jurusan
agroteknologi kita tidak akan mempelajari bagaimana cara merakit mesin untuk keperluan
pertanian.
Pada dasarnya, di Agroteknologi kita akan mempelajari mengenai bagaimana cara mengelola
suatu komoditas dari berbentuk bibit sampai berbentuk hasil dan selanjutnya produk. Kita
akan mempelajari tentang tanaman dan tumbuhan, pangan ataupun hortikultura, serta
bagimana cara proses menanam yang baik, proses panen, proses pengolahan, hingga proses
produksi. Di Agroteknologi kita akan lebih fokus ke hal-hal yang berkaitan dengan
tanaman-nya itu sendiri dan juga mengenai hal-hal yang menyangkut dengan proses
penanamannya. Kita dapat memilih fokus ke membudidayakan tanaman, memuliakan
tanaman, fokus terhadap tanaman perkebunan, atau fokus ke bagaimana cara membuat dan
menghasilkan serta menggunakan pupuk dan pestisida dengan baik, atau dapat meneliti
tentang baik tidaknya suatu tanah di suatu wilayah untuk ditanami oleh suatu komoditas.
Intinya ya di Agroteknologi kita akan mempelajari mengenai hal-hal yang berbau bahan
pangan secara mentah , yang masih dalam bentuk produksi serta hal-hal yang berkaitan
dengannya: tanah sebagai media tanam, pupuk sebagai pemberi nutrisi dan sebagainya.
Berdasarkan uraian sederhana tersebut di atas maka agroteknologi adalah sains serta
perekayasaan dalam pengelolaan tanah serta produksi tanaman untuk mendapatkan
perubahan yang lebih maju/baik.
2.

Bagaimana prospek (peluang kerja) jurusan agroteknologi?

Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan pertanian melalui agroteknologi


menuju kemandirian pangan dan bukan bergantung pada impor. Negara Indonesia merupakan
negara agraris dimana dahulunya sektor pertanianlah yang membuat negara ini bisa
berkembang. Namun saat ini, bidang pertanian khususnya agroteknologi semakin sedikit
diminati generasi muda, banyak yang berpikir bahwa ruang lingkup agroteknologi hanya
sekitar kebun dan sawah, padahal tidak seperti itu.
Di ruang lingkup pertanian, lulusan agroteknologi dapat bekerja sebagai Pengusaha atau
pelaku bisnis pada komoditas perkebunan, pangan, hortikultura, dan atau kehutanan. Dapat
juga menjadi Pengusaha atau pelaku bisnsi pada bidang perbenihan, pupuk, pestisida, sarana
produksi pertanian lainnya, usaha industri rumah tangga berbasis pangan, dll. Mengelola
Perkebunan-perkebunan baik milik pribadi, pemerintah, maupun swasta. Bekerja di Industri
perbenihan, pupuk dan pestisida nasional dan multinasional. Bergabung di Kementerian pada
Pemerintah Pusat dan berbagai badan dan pusat penelitiannya (Penelitian dan
Pengembnagan/Litbang), Pemerintahan Daerah (Pemda) dengan dinas-dinas teknisnya,
lembaga
pembiayaan
seperti
bank-bank
pemerintah
dan
swasta.

Dapat juga bergabung sebagai Akademisi dan peneliti di Perguruan Tinggi ataupun lembaga
riset (pemerintah ataupun swasta), industri pangan, pakan, farmaka dan biodiesel. Menjadi
Konsultan profesional di sektor pertanian/perkebunan, atau di organisasi organisasi besar
Badan Pertanahan Nasional (BPN), LIPI, BUMN, hingga menjadi Fasilitator pemberdaya
masyarakat (LSM) dalam bidang agribisnis/pertanian.
Selain bergerak dibidang pertanian, lulusan agroteknologi dapat bekerja diluar sektor
pertanian seperti pegawain Bank, Guru, Dosen, Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan
Nasional (Bakosurtanal), dan semuanya masih banyak peluang kerjanya.
Agroekoteknologi merupakan salah satu fakultas yang masih terbilang baru di bidang ilmu
pertanian, karena jurusan ini di populerkan pada tahun 2007-2008. Dalam jurusan
agroekoteknologi akan dilanjutkan ke sub bagian yaitu, tergantung minat dan bakat. Beberapa
sub-sub tersebut antara lain agronomi, ilmu hama, ilmu tanah.
Jurusan agroekoteknologi ini termasuk di dalam bidang ilmu pertanian. fakultas ini masih
memiliki hubungan persaudaraan dengan jurusan agribisnis. mengapa? karena di dalam
jurusan agroekoteknologi ini lebih memplajari tentang hal yang lebih spesifik tentang
tanaman, tumbuhan, dan pangan sedangkan agribisnis lebih memplajari tentang bagaimana
cara mengelola dan memasarkan hasil-hasil yang kita tanam tersebut sehingga menjadi
barang jadi yang memiliki nilai jual yang tinggi.
Saya akan menjelaskan sedikit lebih spesifik tentang jurusan Agroekoteknologi ini.
Agroekoteknologi berasal dari dua kata yaitu Agro dan teknologi, dimana kata agro bermakna
agronomi yaitu mempelajari tentang gejala yang ada kaitanya tentang pertanian. Sedangkan
kata teknologi sudah kita tahu pasti berkaitan erat dengan sains serta perekayasaan. Perlu
diketahui kata teknologi disini bukan berupa mesin-mesinan atau mempelajari tentang cara
merakit mesin. Namun di dalam jurusan agreoekoteknologi ini kita akan mempelajari
bagaimana cara mengelola suatu komoditas dari berbentuk bibit sampai berbentuk hasil
selanjutnya. Kita akan mempelajari tentang tanaman, tumbuhan serta pangan, yang mana kita
akan di beri arahan tentang bagaimana cara proses menanam yang baik, proses panen, proses
pengolahan, hingga proses produksi. sehingga di dalam jurusan ini kita akan lebih fokus ke
hal-hal yang menyangkut tentang tanaman itu sendiri.
Bekerja sebagai wirausahawan atau swasta
Selain bekerja di pemerintahan lulusan ini juga mampu menjadi seorang wirausahawan atau
bekerja di perusahaan-prusahaan swasta. beberapa bidang untuk prospek yang ini yaitu
sebagai berikut.
Pengusaha atau pelaku bisnis pada komoditas perkebunan, pangan, hortikultura, dan atau
kehutanan
Pengusaha atau pelaku bisnsi pada bidang perbenihan, pupuk, pestisida, sarana produksi
pertanian lainnya, usaha industri rumah tangga berbasis pangan
Akademisi dan peneliti di Perguruan Tinggi ataupun lembaga riset (pemerintah ataupun
swasta), industri pangan, pakan, farmaka dan biodiesel.
Fasilitator pemberdaya masyarakat (LSM) dalam bidang agribisnis/pertanian.

Wirausaha mandiri dengan menjual produk pertanian atau penunjang pertanian seperti
pupuk, hasil penyambungan, cangkok ataupun pembibitan tanaman bersekala industri

Agroekoteknologi adalah program studi hasil leburan dari beberapa jurusan yang ada di
Fakultas Pertanian yaitu jurusan Budidaya Pertanian (BDP), Hama Penyakit Tanaman (HPT)
dan Ilmu Tanah (Iltan) yang diresmikan peleburannya pada tahun 2008 silam. Hal tersebut
dikarenakan minimnya jumlah peminat jurusan-jurusan tersebut di wilayah bagian timur
kepulauan Indonesia. Berdasarkan keputusan para dosen, telah disepakati bahwa mahasiswa
angkatan 2007 harus mengikuti kurikulum yang terbaru yaitu kurikulum Agroekoteknologi
yang telah ditetapkan.
Dengan kata lain mahasiswa angkatan 2007 merupakan angkatan awal dari program studi
hasil leburan tersebut. Berdasarkan hasil rapat dosen Agroekoteknologi (27/2) lalu,
menghasilkan beberapa keputusan yang salah satu dari keputusan itu menjadi perbincangan
dikalangan mahasiswa yaitu keputusan tentang perubahan gelar akademik pada tahun 2011,
dari gelar yang sebelumnya S.P. (Sarjana Pertanian) menjadi S.Paet. (Sarjana Pertanian
Agroekoteknologi), dengan kata lain mahasiswa yang ingin mengejar gelar Sarjana Pertanian
(S.P.) yang telah terakreditasi untuk jurusan Budidaya Pertanian (BDP), Hama Penyakit
Tanaman (HPT) dan Ilmu Tanah (Iltan) harus menyelesaikan masa studi paling lambat pada
akhir tahun 2010.
Beberapa mahasiswa angkatan akhir dari beberapa jurusan sebelum peleburan (2006) merasa
khawatir karena mereka ragu dapat meneyelesaikan studinya pada akhir 2010 sedangkan
masih harus mengulang beberapa mata kuliah. Hal tersebut mereka sesali karena ketika
mereka yang ketika wisuda dan mendapatkan gelar Sarjana Pertanian Agroekoteknologi
(S.Paet.) itu akan kesulitan mencari pekerjaan disebabkan program studi tersebut belum
terakreditasi. Hal tersebut mengakibatkan mahasiswa angkatan 2006 khususnya harus kerja
ekstra untuk menyelesaikan masa studinya demi mengejar gelar Sarjana Pertanian.

Anda mungkin juga menyukai