Anda di halaman 1dari 7

Outline Tugas Akhir

Pemetaan dan Klasifikasi Lahan


Gambut di Kabupaten Siak dengan
Menggunakan Citra Landsat ETM+

Rizki Sahputra
1207113604

Latar Belakang
Indonesia memiliki lahan gambut terluas di antara negara tropis. Dan
menduduki peringkat ke 4 lahan gambut terluas di dunia. Luas lahan gambut di
Indonesia sendiri mencapai 20,6 juta hektar atau sekitar 10,8% dari daratan di
Indonesia (Wahyunto, Peta Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di
Pulau Sumatera, 2003). Lahan gambut terluas terletak di pulau Sumatera yakni
6.436.649 hektar, dengan 60% nya atau sekitar 3,8 juta hektar terletak di provinsi
Riau. Kabupaten Siak merupakan kabupaten atau kota dengan lahan gambut terluas
ke 4 setelah Indragiri Hilir, Bengkalis dan Pelalawan (Haryono et.al., 2011).
Lahan gambut merupakan ekosistem yang unik dan mempunyai peran
penyedia jasa lingkungan yang tinggi. Lahan gambut dapat menjadi lahan yang
sangat produktif dan menyamai tanah mineral, karena dalam keadaan alaminya lahan
gambut memiliki tingkat kesuburan yang rendah. Namun lahan gambut merupakan
bagian dari lahan rawa yang secara alami bersifat rapuh (fragile) sehingga diperlukan
teknologi pengelolaan yang tepat agar lahan gambut ini dapat digunakan secara
optimal (Kementerian Pertanian, 2014).
Insiden kebakaran hutan dan lahan gambut seolah menjadi isu tahunan yang
melanda Indonesia terutama pada pulau Sumatera dan pulau Kalimantan. Bahkan
pada Juli hingga September tahun 2015 luas lahan yang terbakar mencapai 174.000
hektar. Penyebab dari kebakaran hutan dan lahan gambut ini karena musim kemarau
yang berkepanjangan dan karena perilaku perusahaan maupun orang-orang tidak
bertanggung jawab yang mencoba mencari keuntungan dari luasnya lahan gambut
yang terdapat di Provinsi Riau. Akibat dari kebakaran hutan dan lahan gambut ini
yaitu rusaknya ekosistem, terjadinya peningkatan emisi gas rumah kaca, serta asap
tebal yang mengganggu kegiatan dan kesehatan manusia.
Pada awalnya survei pemetaan tanah termasuk inventarisasi lahan gambut,
dilakukan secara teristris (ground base method) dengan sistem grid yaitu melakukan
pengamatan sifat-sifat tanah pada setiap jarak yang sama dalam suatu jalur tertentu.
Metode ini akan memakan waktu yang lama, sulit dan mahal tergantung dari luas
yang akan disurvei. Sampai saat ini belum ada teknologi yang akurat untuk
memverifikasi distribusi dan luasan lahan gambut. Namun berkat kemajuan teknologi
penginderaan jauh intensitas untuk pengamatan lapangan dapat dikurangi namun

ground base method mutlak masih tetap diperlukan. Kombinasi antar kedua metode
tesebut dapat meningkatkan akurasi dari hasil peta lahan gambut yang akan dibuat
(Wahyunto, Nugroho, & Agus, Perkembangan Pemetaan dan Distribusi Lahan
Gambut di Indonesia, 2014).
Pada penelitian kali ini akan dilakukan pemetaan lahan gambut dengan
memanfaatkan teknologi penginderaan jarak jauh (Geographical Information System)
yang dilakukan pada Kabupaten Siak.

Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana karakteristik Lahan gambut yang terdapat di Kabupaten Siak
2. Bagaimana keakuratan pemetaan dengan menggunakan data Citra Landsat
Etm+ dengan keadaan existing di lapangan

Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, didapat tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengidentifikasi karakteristik lahan gambut di Kabupaten Siak
2. Menghasilkan peta penyebaran lahan gambut yang akurat pada Kabupaten Siak

Metodologi Penelitian
Penelitian dilakukan pada Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Metodologi
penelitiannya yaitu :
1. Kajian Pustaka
Pada tahap persiapan perlu dipersiapkan bahan bahan berupa buku, jurnal
ataupun sumber lainnya yang dapat menambah teori yang akan digunakan
untuk kegiatan penelitian ini
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data-data berupa citra
Landsat Etm+ dan peta existing keadaan gambut di Kabupaten Siak
3. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan mengolah data citra Landsat Etm+ dengan
bantuan software yaitu Quantum GIS

Bagan Alir
Adapun bagan alirnya adalah sebagai berikut:

Mulai

Kajian Pustaka

Pengumpulan data Citra Landsat dan Peta Existing

Pengolahan Citra Landsat dengan menggunakan software Quantum GIS

Verifikasi hasil pencitraan dengan peta existing

Peta Penyebaran
Lahan Gambut

Selesai

Jadwal Rencana
Minggu keKegiatan

1-2 3-4 5-6 7-8 9-10

11- 13- 15- 17- 19- 21- 23- 25- 2712 14 16 18 20 22 24 26 28

Studi literatur
Penulisan Proposal
Pengujian
Analisis Data
Penulisan Laporan
Seminar Hasil
Sidang Tugas Akhir

Referensi

Haryono et.al. (2011). Peta Lahan Gambut Indonesia Skala 1:250.000. Jakarta:
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan
Pertanian.
Kementerian Pertanian. (2014). Lahan Gambut Indonesia. Jakarta: IAARD
PRESS.
Wahyunto. (2003). Peta Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di
Pulau Sumatera. Jawa Barat: Wetlands Internasional.
Wahyunto, Nugroho, K., & Agus, F. (2014). Perkembangan Pemetaan dan
Distribusi Lahan Gambut di Indonesia. Jakarta: IAARD PRESS.

Anda mungkin juga menyukai