Disusun oleh :
Lita Lufita,S.Ked
J510155 072
Pembimbing :
dr. Setyo Utomo, Sp.JP
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM
RSUD DR HARJONO PONOROGO
FAKULTAS KEDOKTERAN UMUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
CASE REPORT
SEORANG PEREMPUAN USIA 32 TAHUN DENGAN
EISENMENGER SINDROME
NIP/NIK
(...............................)
Pembimbing Utama
Nama
NIP/NIK
(................................)
BAB I
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS
Nama
Jenis kelamin
Umur
Alamat
Pekerjaan
Agama
Status Pernikahan
No. Rekam Medis
Tanggal Masuk RS
Tanggal Pemeriksaan
Tempat Pemeriksaan
: Ny. S
: Perempuan
: 32 tahun
: Ketro Sawo
: IRT
: Islam
: Menikah
: 33 xx xx
: Menolak MRS
: 24 Agustus 2016
: Poli Jantung
II. ANAMNESIS
Riwayat
pasien
penyakit
diperoleh
secara
autoanamnesis
dan
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
III.
PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum
: Tampak sakit
B. Kesadaran
: Compos mentis, E4V5M6
C. BB / TB
: 34 kg / 150cm
D. Vital sign
Tekanan Darah
: 130/90 mmHg
Nadi
: 75 x/menit
Respiration rate
: 21 x/menit
Suhu
: 36,4 C
E. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala :
- Mata
- Hidung
- Mulut
- Telinga
- Kulit
2. Leher
3. Thorax
Pulmo
- Inspeksi
tertinggal (-)
Palpasi
ronkhi (-/-)
Jantung
a. Inspeksi : dinding dada pada daerah tidak cembung/cekung,
b. Palpasi
teraba
pulsasi
++
Sianosis
Clubbing
finger
+
+
+
+
+
+
+
6. Fungsi Vegetasi
- Miksi
: dalam batas normal
- Defekasi : dalam batas normal
6
IV.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
Tidak dilakukan oleh karena pasien menolak untuk MRS.
2. EKG
ASSESMENT/ DIAGNOSIS
Eisenmenger Sindrom
VII.
POMR
Temuan
Abnormal
Assesment
Sesak, diperberat
Eisenmenger
ketika aktivitas,
berkurang saat
istirahat
Nyeri dada
sebelah kiri
Mudah lelah,
Sindrom
Planning
Diagnose
EKG
Ro-thorax
Planning
Terapi
Non Medikamentosa
Tirah baring
Olahraga
Medikamentosa :
Captopril 3 x 12,5 mg
Furosemid 1-0-0
ISDN 3 x 5 mg
ASA 0-0-1
Planning
Monitoring
Tanda
klinis
Vital sign
EKG ulang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. DEFINISI
Sindroma Eisenmenger terjadi bila terdapat shunt kongenital berukuran
besar ataupun secara operatif dibuat hubungan antara bagian kanan jantung
dengan bagian kiri yang mengakibatkan aliran darah balik yang seharusnya
dari kiri ke kanan menjadi kanan ke kiri atau shunt bidireksional.
Sindroma Eisenmenger merupakan kontraindikasi absolut pada kehamilan
dan jika pasien dengan sindroma ini kemudian hamil, maka terminasi
kehamilan (setinggi 50%). Yentis dkk memeriksa tingkat mortalitas pada
kelompok pasien dari tahun 1990-1995 dan menemukan bahwa, serupa
dengan laporan inisial dari tahun 1950, mortalitas maternal tetap tinggi sekitar
40% dan kehilangan janin sebesar 8%. Hanya 15% dari janin diamati lahir
sesuai
waktu.
Mortalitas
maternal
dihubungkan
dengan
sindroma
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi menyeluruh sindroma Eisenmenger sekitar 4% dari dewasa
yang dikaitkan dengan keberadaan penyakit jantung koroner yang didasarkan
pada gambaran dari 2 senter, walaupun gambaran yang lebih tinggi sebesar
19% tercatat pada senter khusus pada dewasa dengan defek jantung
kongenital. Sindroma Down sering kali (hingga 40%) dihubungkan dengan
defek jantung kongenital. Pada satu seri penelitian penelitian sebanyak 2.609
dewasa yang dirujuk untuk pemeriksaan jantung pada pusat kesehatan di
10
ETIOLOGI
Sindroma tersebut dapat berkembang menjadi penyakit jantung kongenital
termasuk defek simple, seperti atrial septal defect (ASD), ventricular septal
defect dan patent ductus arteriosus sama halnya dengan defek komplek
seperti atrioventricular septal defect (AVSD), truncus arteriosus, jendela
aorta-pulmonal dan ventrikel tunggal. Resistensi vaskuler pulmonal tinggi
biasanya ditegakkan dalam awal pertama kehidupan.
Defek congenital ini berhubungan dengan kelainan jantung yang lain,
terutama ventrikel septal defek dan ventrikel ductus arteriosus yang
menyebabkan hipertensi pulmonal (tekanan tinggi pada paru yang
menghalangi darah untuk reoksigenasi). Hal ini merupakan kondisi serius
karena terjadi peredaran darah kanan ke kiri, keadaan ini menyebabkan darah
miskin oksigen dipompa ke seluruh tubuh. Tanpa oksigen, jaringan akan mati
termasuk organ - organ penting seperti otak, jantung, ginjal, paru-paru dan
uterus.
Penyebab lainnya dari gejala ini adalah defisiensi zat besi, terutama
diobservasi pada pasien yang pernah menjalani phlebotomy. Dengan
berkurangnya jumlah dan disfungsi platelet serta gangguan pada jalur
intrinsik (reduksi aktivasi II,VII,IX,X,V dan factor von Willebrand), pasien
sianotik sering mengalami perdarahan dan komplikasi tromboemboli, seperti
stroke,
V. PATOFISOLOGI
Patofisiologi sindroma Eisenmenger tersusun atas gangguan morfologis
inisial (hipertrofi medial arteriola pulmonalis, proliferasi tunika intima,
fibrosis dan sumbatan pembuluh darah kecil ), yang potensial reversible.
Ketika penyakit bertambah parah, muncul perubahan morfologis lebih lanjut
(lesi pleksiformis dan arteritis nekrotikans) yang ireversibel. Hasilnya berupa
obliterasi bed vaskuler pulmonal yang mengakibatkan resistensi vaskuler
pulmonal dan aliran balik shunt.
Aliran darah pulmonal yang meningkat terjadi pada hubungan sistemikpulmonal yang mengakibatkan reaksi
arteri
pulmonal
yang
lebih
proksimal.
Selanjutnya,
terdapat
VI.
MANIFESTASI KLINIS
Pasien dengan sindroma Eisenmenger biasanya datang dengan keluhan
gangguan dalam toleransi fisik akibat ketidakmampuan dalam meningkatkan
aliran darah pulmonal. Ketidakmampuan dalam meningkatkan aliran darah
pulmonal, membatasi intake oksigen. Gejala lainnya termasuk abnormalitas
neurologis ringan seperti nyeri kepala, pusing maupun gangguan visus akibat
eritrositosis dan hiperviskositas. Sebagai tambahan, aritmia merupakan hal
yang umum dan dapat mengakibatkan kematian mendadak. Hemoptisis juga
dapat terjadi,
DIAGNOSIS
Presentasi klinis Sindroma Eisenmenger mencakup multi organ dan
menyebaban kelainan anatomi jantung serta komplikasi post operatif, dan
mengakibatkan perubahan pirau dan perubahan darah : eritrosis skunder dan
akhirnya sianosis. Peningkatan produksi hemoglobin merupakan mekanisme
adaptasi agar oksigensi jaringan tetap adekuat. Peningkatan hematokrit
menyebabkan peningkatan viskositas darah yang ditandai dengan beberapa
gejala klinis spesifik sakit kepala, vertigo, parastesi dan mialgia.
PENTALAKSANAAN
Terapi pasien dengan sindroma Eisenmenger yang sulit. Deplesi volume
intravaskuler, latihan fisik, tempat dengan ketinggian, dan penggunaan
vasodilator sebaiknya dihindari. Karena tingginya morbiditas dan mortalitas
pada kehamilan baik untuk maternal dan janin, maka kehamilan sebaiknya
dihindari. Walaupun tidak ada terapi yang terbukti mengurangi resistensi
vaskuler pulmonal, intravena epoprostenol IV dapat menguntungkan.
Flebotomi dengan penggantian isovolume sebaiknya dilakukan pada pasien
dengan gejala hiperviskositas.
14
antepartum,
penurunan
resistensi
vaskuler
sistemik
yang
3.
4.
15
5.
16