Thorax
bulu di axilla
(+)
Abdomen
Status Ginekologi :
Genitalia Eksterna : Pubes (+), Labia Majus (+) Tanner 5 (P5M5) tampak vagina
Inspekulo dan VT tidak dilakukan pemeriksaan karena os virgo
Rectal Toucher :
-
USG TAS
-
: 13,4 g%
Leu
: 7610/mm3
Trom
: 308.000/mm3
Ht
: 38,8 %
Na/K/Cl
PT/ INR/ APTT/ TT : 13,9 (13,9)/ 1,00/ 34,1 (32,0)/ 12,2 (17,0)
KGD Puasa
: 90 mg/dl
KGD 2 jam PP
: 110 mg/dl
Albumin
: 4,3 g/dL
HBsAg
: Negatif
EKG
: sinus ritme
Foto thorax
Diagnosa
: Amenore primer
Rencana
: Laparoskopi diagnostic
LAPORAN LAPAROSKOPI
-
Pasien dibaringkan di meja operasi dengan posisi lititomi dengan infus dan kateter
terpasang baik.
Dibawah GA-ETT dilakukan tindakan asepsis dan antispesis pada abdomen dengan
alkohol 70% dan povidoe iodine 10%
Dilakukan insisi di umbilicus, dengan veres dilakukan penetrasi, lalu dimasukkan gas
CO2 hingga tekanan intraabdomen 15 mmHg. Trokar dimasukkan, kamera
dimasukkan.
Dengan visualisasi dari kamera dibuat lubang insersi kedua di daerah abdomen.
Tampak ovarium kiri, tuba fallopi kiri, ovarium kanan, tuba fallopi kanan, tidak
tampak adanya organ uterus, laparoskopi diagnostik diakhiri.
Bed Rest
IVFD RL 20 gtt/i
: (-)
SP
: Sens : CM
: (-)
TD
: 110/80 mmHg
Ikterik
: (-)
HR
: 74 x/i
Dispnoe
: (-)
RR
: 22 x/i
Sianosis
: (-)
Temp : 36,40 c
SL :
Anemis
Abdomen
Oedem : (-)
: (-)
Luka op
BAK
BAB
Therapy :
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
Inj. Ranitidine 50 mg/ 12jam
Rencana : terapi lanjut
Follow up tgl 11/09/2015
Ku
: (-)
SP
: Sens : CM
: (-)
TD
: 110/80 mmHg
Ikterik
: (-)
HR
: 74 x/i
Dispnoe
: (-)
RR
: 22 x/i
Sianosis
: (-)
Temp: 36,40 c
SL :
Anemis
Abdomen
Oedem : (-)
: (-)
BAK
: (+)
BAB
: (-)
SP
: Sens : CM
: (-)
TD
: 110/80 mmHg
Ikterik
: (-)
HR
: 74 x/i
Dispnoe
: (-)
RR
: 22 x/i
Sianosis
: (-)
Temp: 36,40 c
SL :
Anemis
Abdomen
Oedem : (-)
: (-)
BAK
: (+)
BAB
Amenore
Teori
berarti tidak
Kasus
adanya Os datang dengan keluhan tidak
adanya
menarche
lebih,
Menarche
adalah
serta
perkembangan
(Tahap Tanner).
payudara ( Tanner 5 )
Penyebab utama dari amenorea Pada pasien ini penyebab amenore
primer termasuk defek anatomi dari adalah dikarenakan defek anatomi
traktus
genitalia,
(Sindrom
Mayer-
4.
Gambaran utama sindrom Mayer- Pada pasien ini ovarium kanan dan
Rokitansky-Kuster-Hauser
perkembangan
uterus
sekunder
XX.
Ada dua jenis sindrom Mayer- Pasien ini termasuk MRKH tipe 1
Rokitansky-Kster-Hauser: Tipe 1 yang disebut isolated type memiliki
menunjukkan
variasi
jantung.
Pasien dengan sindrom ini memiliki Pasien
kariotipe 46XX, genitalia eksterna eksterna
ini
memiliki
wanita
yang
genitalia
normal,
wanita
yang
normal,
ketiadaan
uterus
atau
kanal bilateral
Ultrasonografi
dapat
mengkonfirmasi ada atau tidaknya dan adnexa kana / kiri sulit dinilai
uterus, dan dapat mengidentifikasi
kelainan struktural organ saluran
9.
reproduksi.
Jika seorang
pasien
pasien
ini
didiagnosa
adalah
insensitivitas
sindrom
androgen
(yaitu,
secara
genetik
laki-laki
hanya
berguna