Etiologi
Peran Prostasiklin dan Tromboksan
Pada preeklampsia dijumpai kerusakan pada endotel vaskuler,
sehingga sekresi vasodilatator prostasiklin oleh sel-sel endotelial
plasenta berkurang, sedangkan pada kehamilan normal, prostasiklin
meningkat. Sekresi tromboksan oleh trombosit bertambah sehingga
timbul vasokonstriksi generalisata dan sekresi aldosteron menurun.
Perubahan aktivitas tromboksan memegang peranan sentral terhadap
ketidakseimbangan prostasiklin dan tromboksan.Hal ini mengakibatkan
pengurangan perfusi plasenta sebanyak 50%, hipertensi, dan
penurunan volume plasma.
Peran Faktor Imunologis
Preeklampsia sering terjadi pada kehamilan pertama karena pada kehamilan pertama
terjadi pembentukan blocking antibodies terhadap antigen plasenta tidak sempurna. Pada
preeklampsia terjadi kompleks imun humoral dan aktivasi komplemen. Hal ini dapat
diikuti dengan terjadinya pembentukan proteinuria
Peran Faktor Genetik
Bukti yang mendukung berperannya faktor genetik pada penderita
preeklampsia adalah peningkatan Human leukocyte antigen (HLA).
Menurut beberapa peneliti,wanita hamil yang mempunyai HLA dengan
haplotipe A 23/29, B 44 dan DR 7 memiliki resiko lebih tinggi menderita
preeklampsia dan pertumbuhan janin terhambat
Disfungsi endotel
Kerusakan sel endotel vaskuler maternal memiliki peranan pada
terjadinya preeklampsia. Kerusakan endotel vaskular pada
preeklampsia dapat menyebabkan penurunan produksi prostasiklin,
peningkatan aktivitas agregasi trombosit dan fibrinolisis, kemudian
diganti oleh trombin dan plasmin. Trombin akan mengkonsumsi
antitrombin III sehingga terjadi deposit fibrin. Aktivitas trombosit
menyebabkan pelepasan tromboksan A2 dan serotonin sehingga
terjadi vasospasme dan kerusakan endotel
Umur
Gambar 2. Trofoblas menginvasi desidua tidak adekuat dan terjadi gangguan pembentukan arteri
spiralis (Wang, 2009).
Defek plasenta yang spesifik dihubungkan dengan terjadinya preeklamsia. Kasus terburuk terjadi
pada trimester II dan awal trimester III. Villi yang menyokong keberadaan sel sitotrofoblas
invasif juga ikut terpengaruh. Invasi trofoblas kedalam parenkim uterus masih bervariasi namun
muncul kadang-kadang. Invasi endovaskuler pembuluh darah bersifat rudimenter atau sementara
sehingga sulit sekali untuk menemukan sel sitotrofoblas di dinding pembuluh darah uterus. Defek
anatomis ini menunjukkan bahwa terdapat abnormalitas direfensiasi sel sitotrofoblas dalam
preeklamsia. Biopsi pada dinding uterus wanita dengan sindrom preeklamsia memperlihatkan
bahwa sel sitotrofoblas yang invasif menahan ekspresi dari reseptor adhesi yang merupakan
karakteristik dari sel progenitor dan gagal untuk mengaktifkan reseptor tersebut untuk
mengadakan invasi atau kontak dengan fenotip endotelial ( Sulistyowati, 2010).