Disusun Oleh:
dr. Hanifah Astrid Ernawati
Topik:
HAND FOOT AND MOUTH DISEASE
Juni 2016
Mengetahui,
Dokter Internship,
Dokter Pendamping
A. Latar Belakang
sebaiknya tidak diperbolehkan masuk sekolah atau kontak dengan anak lain
hingga demam dan kelainan kulitnya membaik serta semua vesikel telah
kering dan menjadi krusta. Oleh karena itu pada penulisan kali ini kami akan
mengangkat masalah mengenai HFMD untuk memahami lebih dalam tentang
gambaran klinis HFMD dan terjadinya komplikasi berat yang dapat timbul,
sehingga dapat dilakukan penatalaksanaan yang tepat
C. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
Laporan ini di susun berdasarkan data dari pasien yang datang untuk
memeriksakan anaknya ke poli MTBS Puskesmas Mangunsari. Metode
intervensi yang digunakan dengan tahapan berikut :
1. Melakukan anamnesis mengenai perjalanan penyakit, riwayat penyakit
dahulu serta riwayat keluarga.
2. Melakukanpenimbangan badan serta pemeriksaan fisik terhadap pasien.
3. Menyampaikan hasil pemeriksaan fisik kepada keluarga
4. Menyampaikan hasil diagnosis dan rencana terapi
5. Edukasi pengetahuan dasar penyakit,
pengendalian penyakit
D. Pelaksanaan Kegiatan
1. Waktu Pemeriksaan
Hari dan tanggal
Waktu
2. Identitas Pasien
Nama
: An. MI
Umur
: 1 tahun
3. Anamnesis
: disangkal
: disangkal
: disangkal
Riwayat Imunisasi
Imunisasi dilakukan di Posyandu Balita dan telah lengkap sesuai
jadwal KMS.
4. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum :
Baik, composmentis.
Tanda vital
Frekuensi nadi
Suhu tubuh
: 37,8 oC
Frekuensi nafas
: 24 x/menit
Berat badan
: 12 kg
Pemeriksaan Sistematis
Kepala
: bentuk normal
Mata
: SI (-/-), CA (-/-)
palpebra superior et inferior (dekstra et sinistra) tidak edema
Pupil bulat, isokor, diameter 3mm, RC (+/+), kornea jernih
Hidung
: discharge (+/+)
Telinga
: discharge (-/-)
Mulut
Tonsil
Faring
: hiperemis.
Leher
Thoraks
Inspeksi
simetris, ketinggalan gerak (-), retraksi (-)
Palpasi
Pulmo: taktil fremitus kanan = kiri, nyeri tekan (-)
Cor: iktus cordis di SIC V LMCS
Perkusi
Pulmo : Sonor/Sonor
Cor : Cardiomegali (-)
Auskultasi
5
Regio
Ekstremitas
: dbn
superior
tampak
Assesment
Hand Foot and Mouth
Disease (HFMD)
Common cold
6. Plan
Terapi non medikamentosa:
Terapi medikamentosa:
-
3 x1 (puyer)
Vit C 2 tablet
-
Epidemiologi
HFMD terkait dengan EV71 telah lebih sering di Asia Tenggara
dalam beberapa tahun terakhir. Faktor resiko dalam epidemi penyakit ini
termasuk kehadiran pusat penitipan anak, seringnya berkontak dengan
penderita HFMD, jumlah anggota keluarga yang besar, dan tempat tinggal
di pedesaan.
Menurut laporan, HFMD menunjukkan tidak memiliki predileksi
seksual. Beberapa data epidemi mengamati rasio laki-laki dan perempuan
dominasi sedikit 1.2-1.3:1.
Baru-baru ini (Juli 2012), di Asia (terutama Kamboja), anak-anak
yang diduga terinfeksi Enterovirus 71 memiliki angka kematian 90%. Ini
epidemi (terutama pada bayi, balita, dan anak di bawah 2 tahun) masih
Etiologi
Penyakit KTM ini adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
virus RNA yang masuk dalam family Picornaviridae, Genus Enterovirus.
Genus yang lain adalah Rhinovirus, Cardiovirus, Apthovirus. Didalam
Genus enterovirus terdiri dari Coxsackie A virus, Coxsackie B virus.
Penyebab KTM yang paling sering pada pasien rawat jalan adalah
Coxsackie A16, sedangkan yang sering memerlukan perawatan karena
keadaannya lebih berat atau ada komplikasi sampai meninggal adalah
Enterovirus 71.
Coxsackie virus yang dipisahkan menjadi dua kelompok yaitu A dan
B, yang didasarkan pada pengaruhnya terhadap tikus yang baru lahir
(Coxsackie A menyebabkan cedera otot, kelumpuhan, dan kematian,.
Coxsackie B mengakibatkan kerusakan organ, tetapi hasil kurang parah).
Ada lebih dari 24 berbeda serotipe virus dimana masing-masing virus
memiliki protein yang berbeda pada permukaannya. Virus Coxsackie
menginfeksi sel inang dan menyebabkan sel inang menjadi lisis.
Tipe A virus penyebab Herpangina (lepuh menyakitkan di mulut,
tenggorokan, tangan, kaki, atau di semua bidang). Tangan, kaki, dan
penyakit mulut (HFMD) adalah nama umum dari infeksi virus. Coxsackie A
16 (CVA16) menyebabkan sebagian besar infeksi. HFMD di AS Ini
biasanya terjadi pada anak-anak (usia 10 dan di bawah), tetapi orang dewasa
juga dapat mengembangkan kondisi. Ini penyakit anak-anak tidak harus
bingung dengan "penyakit kaki dan mulut" biasanya ditemukan pada hewan
menyebabkan
konjungtivitis
(peradangan
10
11
tangan, dan telapak kaki. Selama 7 hari kemudian kadar antibodi penetral
akan mencapai puncak dan virus tereliminasi
6. Manifestasi Klinis
Penyakit tangan, kaki dan mulut yang ringan biasanya disebabkan
oleh Coxsackievirus. Anak usia di bawah 5 tahun sering terkena infeksi
virus ini, meskipun pada orang dewasa dapat juga terjadi. Infeksi
Coxsackievirus mungkin sama sekali tidak menunjukkan gejala atau hanya
ringan.
Gejala penyakit diawali dengan demam tidak tinggi 2-3 hari, diikuti
nyeri tenggorokan atau faringitis, sulit makan dan minum karena nyeri
akibat luka di mulut dan lidah. Kadang disertai sedikit pilek atau gejala
seperti flu.
Timbul lepuhan atau vesikel yang kemudian pecah selama 5-10 hari.
Lepuhan di mulut berukuran 2-3 mm yang segera pecah dan membentuk
ulkus yang dirasakan sangat perih terutama saat makan/minum, sehingga
sukar untuk menelan. Jumlah ulkus di mulut mencapai 5-10 yang tersebar di
daerah bukal, palatal, gusi, dan lidah seperti ditunjukkan pada gambar 1.
Ulkus di lidah paling lama sembuh.
Ulkus juga dapat menyebar hingga saluran cerna yang lebih dalam
sampai ke lambung. Pada kondisi pasien dengan sistem kekebalan tubuh
yang baik, seluruh gejala dapat membaik selama 5 7 hari. Bersamaan
dengan itu timbul rash atau ruam atau vesikel (lepuh kemerahan/blister yang
kecil dan rata), papulovesikel yang tidak gatal ditelapak tangan dan kaki.
Kadang-kadang rash atau ruam (makulopapul) ada pada daerah bokong
Pada bayi atau anak usia di bawah 5 tahun yang timbul gejala berat
harus dirujuk ke rumah sakit. Gejala yang dianggap berat adalah
hiperpireksia (suhu lebih dari 39OC) atau demam tidak turun-turun,
takikardi, sesak, anoreksia, muntah atau diare dengan dehidrasi, badan
sangat lemas, kesadaran menurun dan kejang.
12
Gambar 1 : Lepuhan pada bibir dan lidah; Gambar 2 : Lepuhan pada telapak
tangan
Lepuhan atau vesikel di kaki dan tangan dijumpai pada 2/3
penderita, yang terutama tumbuh di bagian dorsal dan sisi-sisi jari serta
telapak tangan seperti ditunjukkan pada gambar. Lepuhan/vesikel yang
dikenal dalam istilah kedokteran sebagai erythema multiforma ini secara
khas berbentuk bulat atau elips yang akan mengering sendiri selama 3-7
hari.
Permasalahan utama pada anak-anak dan balita adalah kesulitan
untuk makan dan minum yang dengan beberapa bentuk komplikasi seperti
mual, muntah, dan diare akibat ulkus di saluran pencernaan, serta demam
panas, dapat menyebabkan dehidrasi. Di samping itu kemungkinan
terjadinya superinfeksi oleh mikroba lain dapat memperparah penyakit dan
menyebabkan berbagai komplikasi.
Gambar A
Gambar B
Gambar C
7. Diagnosis Banding
- Herpangina
- Herpes Simplex
- Herpes Zoster
13
- Stomatitis
- Varicella
8. Komplikasi
Beberapa komplikasi yang perlu diwaspadai adalah sebagai berikut :
- Dehidrasi pada anak-anak dan balita, harus dirawat di rumah sakit dan diinfus
dengan cairan elektrolit dan nutrisi. Sebagai pencegahan banyak diberikan cairan
elektrolit, misalnya oralit.
- Infeksi pada kulit atau ulser di mulut oleh bakteri dan/atau jamur.
- Kasus komplikasi yang jarang: meningoensefalitis, miokarditis, edema paru, dan
kematian.
9. Pengobatan
Pada kondisi penderita dengan kekebalan dan kondisi tubuh cukup
baik, biasanya tidak diperlukan pengobatan khusus. Peningkatan kekebalan
tubuh penderita dilakukan dengan pemberian konsumsi makanan dan cairan
dalam jumlah banyak dan dengan kualitas gizi yang tinggi, serta diberikan
tambahan vitamin dan mineral jika perlu. Jika didapati terjadinya gejala
superinfeksi akibat bakteri maka diperlukan antibiotika atau diberikan
antibiotika dosis rendah sebagai pencegahan.
Secara umum, untuk menekan gejala dan rasa sakit akibat timbulnya
luka di mulut dan untuk menurunkan panas dan demam, digunakan obatobatan golongan analgetika dan antipiretika. Dari aspek farmakoterapi, hal
penting untuk diperhatikan dalam pengobatan penyakit KTM adalah bahwa
beberapa golongan obat dapat menimbulkan sindroma Stenven-Johnson
yang menunjukkan gejala mirip dengan penyakit KTM dan dapat
memperparah
ulser. Golongan
obat
tersebut
adalah
barbiturat,
14
16
DAFTAR PUSTAKA
American Soc. of Health System Pharmacist. AHFS Drug Information. ;2003
Chan KP, Goh KT, Chong CY, Teo ES, Lau G, Ling AE. In : Epidemic hand foot
and mouth disease caused by human enterovirus 71, Singapore. Emerg
Infect Dis; 2003 p.78-85.
Centers for Disease Control and Prevention. Deaths among children during an
outbreak of hand, foot, and mouth disease Taiwan, Republic of China,
April-July 1998. MMWR Morb Mortal Wkly Rep ; 1998 p.629-32.
Centers for Disease Control and Prevention National Center for Infectious
Diseases.
Available
from
URL
http://www.cdc.gov./ncidod/dvrd/revb/enterovirus/hfhf.htm.
Chavis, L.M., R.Ph. Ask Your Pharmacist.St. MartinsGriffin. New York ;2002
Chen KT, Chang HL, Wang ST, Cheng YT, Yang JY. In : Epidemiologic features
of hand-foot-mouth disease and herpangina caused by enterovirus 71 in
Taiwan, 1998-2005. Pediatrics ; 2007. p.244-52.
Cherry JD. Enteroviruses: polioviruses, coxsackieviruses, echoviruses and
enteroviruses. In: Textbook of Pediatric Infectious Diseases. 5th ed.
2005:2007.
Di Piro, J.T., et.al. Pharmacotherapy, 3th ed. Appleton & Lange. Stamford; 1997.
p.1842-1844
Dyne, P., MD, Pediatrics, Hand-Foot-and-Mouth Disease, e-Medicine.com, last
up date 5 January 2005
Graham, B.S., MD, Hand-Foot-and-Mouth Disease, e-Medicine.com, last up date
6 January 2005
Goksugur N. Hand Foot and Mouth Disease. Available from URL :
http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMicm0910628.
Handoko RP. Penyakit Kulit Akibat Virus. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Edisi
ketiga. Editor: Adhi Djuanda. Jakarta : FK UI; 2002.
17
18