Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR GENETIKA

STRUKTUR DAN FUNGSI GEN


SEBAGAI BASIS UNTUK
PEMULIAAN TANAMAN

Disusun oleh :
Kelompok 2
Naufal Fikri
( 150510150175 )
Ully Ngesti Pratiwi
( 150510150177 )
Elfira Rosalita
( 150510150179 )
Dimas Fauzan M.A
( 150510150180 )
Rahmah Azizah ( 150510150191 )
Ratna Ayu P.A
( 150510150262 )
Gifari Nawari
( 150510150277 )

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
1

SUMEDANG
2015

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................. 2
BAB I...................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN....................................................................................................... 3
1.1. Tujuan Praktikum..................................................................................... 3
1.2. Tinjauan Pustaka..................................................................................... 3
1.3. Waktu dan Tempat...................................................................................4
BAB II..................................................................................................................... 4
ISI.......................................................................................................................... 4
2.1. Dasar Teori.............................................................................................. 4
2.2. Alat dan Bahan........................................................................................ 5
2.3. Prosedur Kerja......................................................................................... 6
2.4. Hasil Praktikum........................................................................................ 7
2.5. Pembahasan.......................................................................................... 10
BAB III.................................................................................................................. 14
PENUTUP.............................................................................................................. 14
3.1. Kesimpulan............................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 15

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Tujuan Praktikum

Mengetahui struktur dan fungsi gen sebagai basis untuk pemuliaan


tanaman.
1.2. Tinjauan Pustaka

Gen adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Menurut


Morgan, gen adalah suatu zat yang berukuran sangat kecil (zarah) yang
kompak dan menempati suatu tempat pada kromosom bernama lokus.
Morgan juga mengatakan bahwa gen mengandung satuan informasi
genetik dan mengatur sifat menurun tertentu. Beberapa pendapat terkini
mendefinisikan gen sebagai suatu lokasi tertentu pada genom yang
berhubungan dengan pewarisan sifat dan dapat dihubungkan dengan
fungsi sebagai regulator (pengendali), sasaran transkripsi, atau peranperan fungsional lainnya. Bentuk fisik adalah urutan DNA yang mengkode
protein, polipeptida, atau seuntai RNA yang memiliki fungsi bagi
organisme yang memilikinya. Gen pembatasan modern adalah lokasi
tertentu pada genom yang berhubungan dengan warisan dan dapat
dihubungkan berfungsi sebagai regulator (pengendali), sasaran transkripsi
yang, atau peran fungsional lainnya. Meskipun ekspresi alel dapat serupa,
orang lebih sering menggunakan istilah alel untuk ekspresi gen yang
secara fenotipik berbeda. Gen diwariskan oleh satu individu kepada
keturunannya melalui suatu proses reproduksi, bersama-sama dengan
DNA yang membawanya. Dengan demikian, informasi yang menjaga
keutuhan bentuk dan fungsi kehidupan suatu organisme dapat terjaga.
Pemuliaan tanaman merupakan kegiatan mengubah susunan
genetik individu maupun populasi tanaman untuk suatu tujuan. Kegiatan
pemuliaan tanaman untuk memperbanyak dan menjaga kemurnian. Pada
umumnya, kegiatan tersebut berusaha untuk memperbaiki mutu genetik
sehingga diperoleh tanaman yang lebih bermanfaat.
Dalam mempelajari dan memahami ilmu pemuliaan tanaman dan
dalam penerapannya maka harus didasari oleh pemahaman cabang ilmu
yang lainnya, antara morfologi tanaman yang termasuk dalam biologi
tanaman termasuk didalamnya pola perkembangbiakannya, ilmu fisiologi
tumbuhan, ilmu lingkungan, statistik dan yang lebih penting adalah ilmu
yang mempelajari tentang susunan genetis dan pola pewarisan sifat baik
3

kualitatif maupun kuantitatif, yaitu ilmu keturunan atau genetika.


Disamping itu untuk mengetahui pola penyebaran tanaman atau
tumbuhan di muka bumi pengetahuan tentang zaman geologi dan
tahapan-tahapan evolusi perlu perhatian terhadap ilmu geografi
tumbuhan. Dalam perkembangan lebih lanjut pemuliaan tanaman modern
tidak terlepas dengan pengetahuan tentang genetika molekuler yang
memandang DNA sebagai sumber informasi genetik, sehingga melalui
rekayasa genetik (genetic engineering) diharapkan dapat membantu
menyelesaikan atau mengatasi hambatan hambatan yang timbul pada
pemuliaan tanaman secara konvensional, sehingga kedepan pemuliaan
tanaman inkonvensional dapat berkembang untuk mengakselerasi
pencapaian tujuan pemuliaan dalam upaya pemenuhan kebutuhan
manusia.
1.3. Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah


sebagai berikut :
Hari, tanggal
: Jumat, 13 Mei 2016
Waktu
: 13.00 16.10 WIB
Tempat
: Ruang E11JT 0101 (Kelas G)
Fakultas Pertanian
Universitas Padjadjaran
Sumedang, Jawa Barat

BAB II
ISI
2.1. Dasar Teori

Gen adalah bagian kromosom atau salah satu kesatuan kimia (DNA)
dalam kromosom, yaitu dalam lokus yang mengendalikan ciri genetik
suatu makhluk hidup. Gen diwariskan oleh satu individu kepada
keturunannya melalui suatu proses reproduksi. Dengan demikian,
informasi yang menjaga keutuhan bentuk dan fungsi kehidupan suatu
organisme dapat terjaga. Gen terdapat berpasangan dalam satu lokus
pada kromosom homolog. Masing-masing gen dalam pasangan itu
disebut alel. Kedua alel dapat membawa ciri sifat yang sama atau
berbeda, misalnya sifat tangkai panjang dan tangkai pendek (Desrizal,
2012).
.
Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di
mana informasi genetik dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari
4

kata chroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan. Kromosom
terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer/kinekthor yang merupakan pusat
kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom yang mengandung
kromonema dan gen berjumlah dua buah (Godam,
2008). Kromosom adalah pembawa gen yang terdapat di dalam inti sel
(nukleus). Kromosom terdiri dari DNA, RNA (asamribonukleat) dan protein.
Kromosom homolog (2n) adalah kromosom yang terdapat berpasangan
dan memiliki struktur dan komposisi yang sama. Sel yang memiliki 2n
kromosom (kromosom homolog) disebut sel diploid. Bila tidak
berpasangan kromosom diberi simbol n kromosom. Sel dengan n
kromosom adalah sel haploid, misalnya sel kelamin jantan saja atau sel
kelamin betina saja (Desrizal, 2012).
DNA adalah unit bahan genetik. Gen terdiri dari DNA/asam
deoksiribonukleat yang diselaputi dan diikat oleh protein. Gen sendiri
adalah unit terkecil bahan sifat keturunan. Genlah yang mengandung
informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi dan yang
menentukan sifat-sifat suatu organisme (WildanYatim, 1983). DNA
merupakan polimer yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu, gugus
fosfat, gula deoksiribosa, dan basa nitrogen. Rangkai utama untai DNA
terdiri dari gugus fosfat dan gula yang berselang-seling. Gula pada DNA
adalah gula pentosa (berkarbon lima), yaitu 2-deoksiribosa. Dua gugus
gula terhubung dengan fosfat melalui ikatan fosfodiester antara atom
karbon ketiga pada cincin satu gula dan atom karbon kelima pada gula
lainnya. Salah satu perbedaan utama DNA dan RNA adalah gula
penyusunnya; gula RNA adalah ribosa (Desrizal, 2012).
Asam ribonukleat (RNA) adalah rantai nukleotida hadir dalam sel-sel
dari semua kehidupan. Rantai ini memiliki sejumlah fungsi penting bagi
organism hidup, mulai dari regulasi ekspresi gen untuk bantuan dengan
menyalin gen. Severo Ochoa, Robert Holley, dan Carl Woese semua
memainkan peran penting dalam menemukan RNA dan memahami cara
kerjanya, dan penelitian lebih lanjut terus-menerus dilakukan (Sridianti,
2014).
Hubungan antara gen dengan DNA. Menurut Bowo (2010), secara
substansi sesungguhnya gen merupakan sepenggal DNA yang diseliputi
dan diikat oleh protein, serta berfungsi sebagai zarah penentu sifat
organisme. Selain itu gen bersifat antara lain :
1.
2.
3.
4.

Sebagai suatu materi tersendiri yang terdapat dalam kromosom.


Mengandung informasi genetika/sifat herediter.
Mengatur perkembangan dan proses metabolismd individu.
Dapat menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel.

Kromosom mengandung DNA. Total keseluruhan informasi genetik


yang disimpan di dalam kromosom disebut genom. Genom DNA tersusun
5

atas gen-gen. satu gen mengandung satu unit informasi mengenai suatu
sifat yang dapat diamati. Gen juga dianggap sebagai fragmen DNA di
dalam kromosom (Bio, 2012).
2.2. Alat dan Bahan

1. Lima Jenis buah kartu ukuran 6 cm x 9 cm masing-masing sebagai


berikut:
a. Kartu berwarna Kuning Tua yang identik dengan Basa Nitrogen
Adenin (A);
b. Kartu berwarna Biru Tua identik dengan Basa Nitrogen Timin;
c. Kartu berwarna Orange identik dengan Basa Nitrogen Guanin;
d. Kartu berwarna Biru Muda identik dengan Basa Nitrogen
Sitosin;
e. Kartu berwarna Putih identik dengan Urasil sebagai ciri
terbentukya rantai mRNA hasil kerja enzim RNA polimerase.
2. Kartu Asam amino.
3. Tali putih.
4. Ribosom.
5. Enzim Polimerase.
6. Kode Genetik Universal (terdapat beberapa kekeculian pada
beberapa organisme, tidak ditampilkan).

2.3. Prosedur Kerja

1. Satu kelas mendapat satu paket bahan praktikum.


2. Kemudian, setiap kelompok merangkai susunan DNA yang nantinya
akan menghasilkan urutan Asam Amino gen alpha amilase yang
berperan dalam perkecambahan.
Petunjuk pengerjaanaan adalah sebagai berikut:
a. Struktur gen terdiri dari Daerah Promotor UTR (Untranlated
Region) Daerah yang dikode (Coding Region) ditandai
dengan Asam Amino Permulaan Transkripsi Stop.
b. Urutan Coding Region gen Alpha Amilase tersebut adalah :
Metionin Leusin Histidin - Arginin - 204 AA (kosongkan
ditengah) diakhiri oleh Asam Amino terminator UAA atau
UAG
c. Kemudian, lihat table kode genetik start kodon dan dibuat
cetakan DNA yang mungkin terjadi pada metionin, leusin,
histidine, arginine, dan stop kodon.

3. Selanjutnya, setiap kelompok mempraktekan fungsi Enzim RNA


polimerase
Berikut ini merupakan petunjuk pengerjaannya :
a. RNA Polimerase mengenal daerah promotor.
b. Lalu, RNA Polimerase membaca daerah yang dikode
yang
dimulai dengan start kodon (Metionin).
c. Pilih satu satu untai tunggal DNAyang akan dijadikan cetakan.
d. Bersamaan dengan membukanya untai ganda yang masih
berpilin oleh enzim polimerase, pada daerah yang dikode
terbentuk untai baru hasil, yaitu mRNA yang ditandainya
terbentuknya Urasil.
4. Kemudian, mempraktekan terjadinya mRNA sesaat setelah
terjadinya pembukaan DNA untai ganda menjadi untai tunggal dan
menghasilkan RNA.
Petunjuk praktikumnya adalah seperti lagkah no. 3 bagian (d).
Kemudian buat urutan mRNA yang dibuat.
5. Lalu, mempraktekan fungsi Ribosom.
Petunjuk praktikumnya :
a. mRNA yang terbentuk dan keluar dari inti sel masuk ke dalam
Ribosom.
b. Ribosom mensisntesis mRNA menjadi protein yang akan
menghasilkan Asam Amino.
6. Selanjutnya, mempraktekan Asam Amino hasil kerja Ribosom.
Petunjuk praktikumnya :
a. Buat urutan Asam Amino yang terbentuk
b. Metionin Leusin Histidin - Arginin - 204 AA (kosongkan
ditengah) diakhiri oleh Asam Amino terminator UAA atau UAG.

2.4. Hasil Praktikum

1. Rangkaian susunan DNA berupa urutan asam amino yang berperan


dalam perkecambahan.

Tabel 1.1. Kode Genetik

Star Kodon Metionin


: AUG
Leusin
: UUA, UUG, CUU, CUC, CUA, CUG

Histidin : CAU, CAC


Arginin : CGU, CGC, CGA, CGG, AGA, AGG

Stop Kodon : UAG, UAA, UGA

2. Fungsi enzim polimerase.

Gambar 1.1. RNA Polimerase membuka pilinan rantai DNA dan


memasukkan nukleotida-nukleotida untuk berpasangan dengan DNA
sense sehingga terbentuklah rantai mRNA.
3. Terjadinya mRNA sesaat terjadinya pembukaan DNA untai ganda
menjadi untai tunggal dan menghasilkan RNA.

Gambar 1.2. Untai ganda menjadi untai tunggal yang ditandai dengan
adanya basa nitrogen urasil.
4. Fungsi ribosom.

Gambar 1.3. Ribosom mensistesis mRNA menjadi protein yang akan


menghasilkan
Asam Amino (UAG-GCC-UAA).

5. Rangkaian asam amino hasil kerja ribosom.

Gambat 1.4. Hasil akhir asam amino yang terbentuk adalah


metionin, alanine, dan kemudian stop kodon.
2.5. Pembahasan

1. Dari hasil percobaan menggunakan kertas, didapatkan kemungkinan


kode genetik dari:
Metionin=AUG
10

Leusin= UUA, UUG, CUU, CUC, CUA, CUG


Histidin= CAU, CAC
Arginin= CGU, CGC, CGA, CGG, AGA, AGG
Stop kodon= UAG, UAA, UGA

2. Sintesis protein adalah proses pembentukan protein dari monomer


peptida yang diatur susunannya oleh kode genetik. Sintesis protein
dimulai dari anak inti sel, sitoplasma dan ribosom.
Transkripsi :

DNA membuka menjadi 2 rantai terpisah.

Karena mRNA berantai tunggal, maka salah satu rantai DNA


ditranskripsi (dicopy).

Rantai yang ditranskripsi dinamakan DNA sense atau template


dan kode genetik yang dikode disebut kodogen.

Sedangkan yang tidak ditranskripsi disebut DNA


antisense/komplementer.

RNA Polimerase membuka pilinan rantai DNA dan


memasukkan nukleotida-nukleotida untuk berpasangan
dengan DNA sense sehingga terbentuklah rantai
mRNA.

Contoh transkripsi:

3. Untai ganda menjadi untai tunggal yang ditandai dengan adanya


basa nitrogen urasil.
4. Translasi telah dimulai, ditandai dengan:

mRNA / RNAd yang sudah terbentuk keluar dari anak inti sel
menuju rRNA (luar inti sel).

Disana mRNA masuk ke rRNA / RNAr diikuti oleh tRNA / RNAt.

11

Ketika antikodon pada tRNA cocok dengan kodon mRNA


kemudian rantai bergeser ke tengah.

5. Setelah itu terbentuklah asam amino ditandai dengan:


Kodon mRNA berikutnya dicocokkan dengan tRNA kemudian
asam amino yang pertama berikatan dengan asam amino
kedua. tRNA pertama keluar dari rRNA.
Proses ini berlangsung hingga kodon stop, ribosom subunit
besar dan kecil terpisah, mRNA dan tRNA keluar dari ribosom.
Untuk kelompok kami, asam amino yang terbentuk adalah
metionin, alanine, dan kemudian stop kodon.

2.6. Jawaban Pertanyaan


1. Susunan DNA dengan basa nitrogen

12

2. Urutan asam amino


a. Susunan DNA yang menghasilkan susunan asam amino tersebut.

metio

leusi
n

histidi

argini

204
AA

UA
A

204
AA

UA
A

b. Rangkaian mRNA yang terbentuk dari cetakan DNA.

metio

leusi
n

histidi

argini

c. Arah perjalanan RNA polimerase selama proses terbentuknya


mRNA ialah dari ujung 5 ke ujung 3. RNA polymerase ialah
sebuah enzim yang berperan dalam tahapan transkripsi pada
sintesis protein. Transkripsi terjadi di dalam nukleus, di mana DNA
bertempat di kromosom. Transkripsi merupakan proses di mana
terjadi pengalihan kode genetic dari DNA menjadi mRNA
(messenger RNA/ ARN duta). Enzim RNA polymerase dapat
menempelkan dan membuka ritsleting molekul DNA menjadi dua
untaian yang terpisah. Enzim RNA polymerase mengikat dirinya
pada daerah promoter (ujung 5) di salah satu untai DNA yang
13

akan bertindak sebagai template. Selain itu, enzim ini dapat


bergerak sepanjang DNA untuk mencetak kode yang terdapat
dalam DNA menjadi mRNA. Rantai mRNA terus memanjang
sampai enzim RNA polymerase mencapai daerah terminator
(ujung 3) dalam template DNA, sehingga proses pencetakan
kode genetik terhenti.
d.

Terjadinya / terbentuknya mRNA ialah di dalam inti sel


(nukelus) dalam tahapan transkripsi yang melibatkan enzim RNA
polimerase sebagai pencetaknya.

e. Ribosom dalam sintesis protein berperan dalam pengkodean


mRNA dan merakit asam amino menjadi protein yang
merupakan hasil akhir dari sintesis protein. Asam amino akan
terbentuk setelah mRNA diproses oleh ribosom. Ribosom
merupakan perpaduan antara untai RNA dengan protein khusus
yang terdiri atas subunit besar dan subunit kecil dalam
menjalankan perannya. Setelah tahapan transkripsi yang terjadi
di inti sel, mRNA bergerak menuju sitoplasma khususnya ribosom.
Ribosom dalam sitoplasma tersebut menjalankan fungsinya,
yaitu mencetak kode yang dibawa oleh mRNA. Hasil cetakan
tersebut diterjemahkan menjadi asam amino, dimana asam amino
tersusun atas 3 kode basa nitrogen. Setiap asam amino yang
dihasilkan oleh ribosom tersebut saling menempel hingga
membentuk suatu rantai dan akan terhenti ketika ribosom
mencapai daerah terminator atau stop kodon. Rantai atau
untaian yang tersusun atas asam amino tersebutlah yang
kemudian dinamakan protein.

14

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Sintesis protein adalah proses pembentukan protein dari monomer


peptida yang diatur susunannya oleh kode genetik. Sintesis protein
dimulai dari anak inti sel, sitoplasma dan ribosom. Proses sintesis protein
dimulai dengan dua tahap, yaitu Transkipsi dan Translasi .
Transkripsi menghasilkan 3 macam RNA, yaitu mRNA, tRNA, dan rRNA.
Berikutnya dilanjutkan proses translasi.
Translasi merupakan proses penerjemahan beberapa triplet atau
kodon dari mRNA menjadi asam amino-asam amino yang akhirnya
membentuk protein. Urutan basa nitrogen yang berbeda pada setiap
triplet, akan diterjemahkan menjadi asam amino yang berbeda seperti
yang telah dijabarkan dalam pembahasan . Proses translasi berakhir
ketika telah terbentuk rantai polipeptida yang dilepas oleh ribosom dan
diolah membentuk protein fungsional.

15

DAFTAR PUSTAKA

http://www.biologi-sel.com/2012/06/sintesis-protein-dan-kodegenetik.html (diakses tanggal 19 Mei 2016 ,pukul 19:00)


Dwijoseputro. 1997. Pengantar Genetika. Bharata : Jakarta.

16

Anda mungkin juga menyukai