Oleh
Jihan Alfarishi
5315131630
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
i
ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
Tujuan Penulisan..............................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Hidrolik..........................................................................
B.
C.
D.
E.
15
Kesimpulan.......................................................................................
B.
Saran.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
18
19
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Sistem Hidrolik sebetulnya sudah banyak dikenal di masyarakat dan tidak sedikit kita
menemukan alat tersebut. Sistem Hidrolik mempunyai fungsi yang sangat berperan
penting bagi masyarakat terutama bagi mereka yang memiliki kendaraan berat, karena
apabila mereka menggunakan Sistem Hidrolik akan terasa mudah dalam melakukan
pekerjaannya. Selain itu juga sistem hidrolik banyak digunakan di tempat-tempat
pencucian mobil yaitu untuk mengangkat beban yang berat.
Maka dari itu kami selaku penulis merasa termotivasi untuk membahas materi itu, selain
itu juga sebagai tugas kelompok kami.
B.
TUJUAN
Tujuan kami menyusun makalah ini yaitu supaya kami mengetahui pengertian Sistem
Hidrolik, Manfaat Sistem Hidrolik dan macam-macam Sistem Hidrolik, komponen
Sistem Hidrolik dan Aplikasi Sistem Hidrolik
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN HIDROLIK
Kata hidrolik berasal dari bahasa Inggris hydraulic yang berarti cairan atau minyak.
Prinsip dari peralatan hidrolik memanfaatkan konsep tekanan, yaitu tekanan yang
diberikan pada salah satu silinder akan diteruskan ke silinder yang lain., sesuai dengan
hukum Pascal.
Peralatan hidrolik untuk memperbaiki bodi kendaraan memiliki ukuran yang sangat
bervariasi, dari peralatan yang hanya memiliki kekuatan sekitar 1 ton, sampai dengan
50 ton. Jenis yang digunakan disesuaikan dengan kerusakan yang terjadi. Jenisnya
juga beragam dan beberapa alat dapat saling dikombinasikan.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka perlu diperhaikan prosedur perbaikan
dengan alat hidrolik. Dalam penggunaan berbagai peralatan hidrolik, biasanya kita
sering menggunakan oli sebagai perantara untuk menyalurkan tekanan. Jadi, perbaikan
bodi kendaraan memanfaatkan oli untuk membantu pekerjaan kita. Konsep dari hidrolik
banyak digunakan pada pemakaian sistem rem kendaraan, dongkrak kendaraan, alat
pengangkat mobil ketika dicuci, juga pada berbagai alat berat seperti back hoe,
excavator dan lain sebagainya.
Dalam perbaikan bodi kendaraan, baik kerusakan ringan maupun kerusakan berat,
sering diperlukan peralatan hidrolik untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Peralatan
hidrolik yang sering digunakan adalah alat pengangkat mobil (car lift), dongkrak lantai,
ram atau dongkrak tenaga serta alat-alat penarik dan penekan.
a.
Prinsip Kerja
Prinsip kerja yang digunakan adalah Hukum Pascal, yaitu : benda cair yang ada di
ruang tertutup apabila diberi tekanan, maka tekanan tersebut akan dilanjutnya ke
segala arah dengan sama besar.
Sistem hidrolik adalah teknologi yang memenfaatkan zat cair, biasanya oli, untuk
melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. Sistem ini bekerja berdasarkan prinsip
jika suatu zat cair dikenakan tekanan, maka tekanan itu akan merambat kesegala arah
dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya. Prinsip dalam rangkaian hidrolik
adalah menggunakan fluida kerja berupa zat cair yang dipindahkan dengan pompa
hidrolik untuk menjalankan suatu sistem tertentu.
Dalam sistem hidrolik fluida cair berfungsi sebagai penerus gaya. Minyak mineral
adalah jenis fluida cair yang umum dipakai. Pada prinsipnya mekanika fluida dibagi
menjadi 2 bagian yaitu.
1.
Hidrostatik
Yaitu mekanika fluida dalam keadaan diam disebut juga teori persamaan kondisi dalam
fluida diam. Energi yang dipindahkan dari satu bagian ke bagian lain dalam bentuk
energi tekanan. Contohnya adalah pesawat tenaga hidrolik.
2.
Hidrodinamik
Yaitu mekanika fluida yang bergerak, disebut juga teori aliran fluida yang mengalir.
Dalam hal ini kecepatan aliran fluida cair yang berperan memindahkan energi.
Contohnya Energi pembangkit listrik tenaga turbin air pada jaringan tenaga hidro
elektrik. Jadi perbedaan yang menonjol dari kedua sistem diatas adalah keadaan fluida
itu sendiri.
Prinsip dasar dari hidrolik adalah sifat fluida cair yang sangat sederhana dan sifat zat
cair tidak mempunyai bentuk tetap, tetapi selalu menyesuaikan bentuk yang
ditempatinya. Karena sifat cairan yang selalu menyesuaikan bentuk yang ditempatinya,
sehingga akan mengalir ke berbagai arah dan dapat melewati dalam berbagai ukuran
dan bentuk, sehingga fluida cair tersebut dapat mentranferkan tenaga dan gaya.
Dengan kata lain sistem hidrolik adalah sistem pemindahan dan pengontrolan gaya dan
gerakan dengan fluida cair dalam hal ini oli. Fluida yang digunakan dalam sistem
hidrolik adalah oli.
Syarat-syarat cairan hidrolik yang digunakan harus memiliki kekentalan (viskositas)
yang cukup, memiliki indek viskositas yang baik, tahan api, tidak berbusa, tahan dingin,
tahan korosi dan tahan aus, minimla konpressibility.
B.
Sistem hidrolik banyak memiliki keuntungan. Sebagai sumber kekuatan untuk banyak
variasi pengoperasian. Keuntungan sistem hidrolik antara lain:
a.
Ringan
b.
c.
Sedikit perawatan
d.
Sistem hidrolik hampir 100 % efisien, bukan berarti mengabaikan terjadinya
gesekan fluida.
e.
Tenaga yang dihasilkan sistem hidrolik besar sehingga banyak
diaplikasikan pada alat berat seperti crane, kerek hidrolik dll.
f.
Oli juga bersifat sebagai pelumas sehingga tingkat kebocoran lebih jarang
dibandingkan dengan sistem pneumatik.
g.
Tidak berisik.
Keuntungan Mekanik
Dapat kita lihat ilustrasi dari keuntungan mekanik, ketika gaya 50 lbs dihasilkan oleh
piston dengan luas permukaan 2 in2, tekanan fluida dapat menjadi 25 psi . dengan
tekanan 25 psi pada luas permukaan 10 in2 dapat dihasilkan gaya sebesar 250 lbs.
C.
Pompa hidrolik berfungsi mengisap fluida oli hydrolik yang akan disirkulasikan dalam
sistim hydrolik. Macam-macam pompa hidrolik diantaranya sebagai berikut :
1.
Pompa ini bergerak terdiri dari dari banyak sirip yang dapat flexible bergerak di dalam
rumah pompanya. Bila volume pada ruang pompa membesar, maka akan mengalami
penurunan tekanan, oli hydrolik akan terhisap masuk, kemudian diteruskan ke ruang
kompressi. Oli yang bertekanan akan dialirkan ke sistim hydrolik.
2.
Pompa hydrolik ini akan mengisap oli melalui pengisapan yang dilakukan oleh piston
yang digerakkan oleh poros rotasi. Gerak putar dari poros pompa diubah menjadi
gerakan torak translasi, kemudian terjadi langkah hisap dan kompressi secara
bergantian. Sehingga aliran oli hydrolik menjadi kontinyu.
3.
Pompa ini berupa piston-piston yang dipasang secara radial, bila rotor berputar secara
eksentrik, maka piston2 pada stator akan mengisap dan mengkompressi secara
bergantian. Gerakan torak ini akan berlangsung terus menerus, sehingga menghasilkan
alira oli / fluida yang kontinyu.
4.
Pompa Sekrup
Pompa ini memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau bertautan (engage), yang
satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga
dapat memindahkan fluida oli secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik
dengan sepasang roda gigi helix yang saling bertautan.
Ditinjau dari segi konstruksinya, alat pengangkat kendaraan cukup banyak jenisnya,
termasuk yang digunakan untuk alat berat. Tetapi yang akan dijelaskan disini adalah
alat-alat angkat kendaraan penumpang atau kendaraan ringan.
Macam-macam alat angkat yang banyak digunakan adalah:
1.
Dongkrak
kendaraan, dongkrak harus diletakkan tegak lurus pada torak pengangkatnya supaya
jangan sampai bengkok.
Cara Menggunakan Dongkrak
1.
Letakkan ganjalan pada ban-ban belakang apabila bagian depan kendaraan yang
diangkat. Sebaliknya, letakkan ganjalan pada ban-ban depan apabila bagian belakang
kendaraan yang diangkat.
2.
3.
Sebelum dongkrak mulai mengangkat, periksalah sekali lagi apakah tempat
pengangkatan kendaraan tepat berada ditengah-tengah sadel dongkrak. Sebab bila
tidak, dongkrak dapat slip sewaktu mengangkat kendaraan.
4.
Sebelum mengangkat dan menurunkan kendaraan, periksalah bahwa tidak ada
orang atau sesuatu disekitarnya, apabila lagi dibawah kendaraan. Jangan sekali-kali
bekerja dibawah kendaraan yang hanya ditopang dengan dongkrak saja. Topanglah
kendaraan tersebut dengan stand (penopang)
c.
Car Lift
Car lift merupakan alat pengangkat kendaraan yang memberikan keleluasan yang lebih
besar kepada mekanik bengkel untuk bergerak secara leluasa dibawah kendaraan
dalam memperbaiki hampir seluruh komponen yang ada di bawah kendaraan, karena
mekanik dapat berdiri dan berjalan di bawah kendaraan sehingga perbaikan lebih
mudah dilakukan.
a.
Macam-macam car lift, Car lift dibedakan menurut alat penggeraknya, yaitu :
Penggerak pneumatik.
d.
Safety Stand
Safety stand adalah merupakan alat penopang dan pengaman kendaraan yang sudah
diangkat dengan dongkrak. Khususnya dibengkael dan garasi, safety stand mutlak
dibutuhkan karena dongkrak atau jack tidak dapat menjamin keamanan terhadap
terjadinya slip antara dongkrak dengan titik tumpu pada kendaraan, terutama jika
Cranes digunakan khusus untuk mengangkat engine dan transmisi yang akan
diperbaiki dan sekaligus untuk memasangkannya setelah perbaikan. Untuk itu, cranes
dilengkapi dengan roda agar bisa memindahkan engine ke tempat perbaikan.
Tempatkan cranes pada posisi aman untuk mengangkat engine atau transmisi
b.
c.
d.
Tekan batang pengungkit berulang-ulang hingga engine atau transmisi terangkat
melalui rantai
e.
Setelah terangkat hingga ketinggian yang diharapkan, dorong cranes keluar
Untuk menurunkan engine atau transmisi, bukalah katup oli secara perlahan-lahan
hydraulic
sebagai
wadah
oli
untuk
digunakan
pada
sistem
hidrolik.
Oli panas yang dikembalikan dari sistem/actuator didinginkan dengan cara menyebarkan
panasnya. Dan menggunakan oil cooler sebagai pendingin oli, kemudian kembali ke dalam
tangki
Gelembung-gelembung
udara
dari
oli
mengisi
ruangan
diatas
permukaan
oli.
Untuk mempertahankan kondisi oli baik selama mesin operasi, dilengkapi dengan saringan yang
bertujuan
agar
kotoran
jangan
masuk
kembali
tangki
Hidrolik tangki diklasifikasikan sebagai Vented Type reservoir atau pressure reservoir, dengan
adanya tekanan di dalam tangki, masuknya debu dari udara akan berkurang dan oli akan didesak
masuk kedalam pompa.
b. Pompa
Pompa hydraulic berfungsi seperti jantung dalam tubuh manusia adalah sebagai pemompa darah
Pompa hidrolik merupakan komponen dari sistem hidrolik yang membuat oli mengalir atau
pompa hidrolik sebagai sumber tenaga yang mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga hidrolik.
Klasifikasi pompa
Non Positive Displacement pump : mempunyai penyekat antara lubang masuk/inlet port dan
lubang keluar/out port, sehingga cairan dapat mengalir di dalam pompa apabila ada tekanan.
Contoh : Pompa air termasuk disebut juga tipe non positive diplasement.
Positive diplacement pump : Memiliki lubang masuk/inlet port dan lubang keluar/outlet port
yang di sekat di dalam pompa. Sehingga pompa jenis ini dapat bekerja dengan tekanan yang
sangat tinggi dan harus di proteksi terhadap tekanan yang berlebihan dengan menggunakan
pressure
relief
valve.
yang
mengarah
ke
dalam
Simbol untuk Single elemen pump / motor yang juga termasuk reversible memiliki dua segitiga
di
dalam
lingkaran,
masing-masing
menunjukkan
arah
aliran.
Sebuah variable displacement pump/motor diperlihatkan sebagai simbol dasar dengan tanda anak
panah yang digambarkan menyilang
d. Saluran Hose, Pipa
Ada tiga macam garis besar yang dipergunakan dalam penggambaran symbol grafik untuk
melambangkan pipa, selang dan saluran dalam sehubungan dengan komponen-komponen
hidrolik
Splid line digunkan melambangkan pipa kerja hidrolik. Pipa kerja ini menyalurkan aliran utama
oli dalam suatu sistem hidrolik.
Dashed line digunakan untuk mlambangkan pipa control hidrolik. Pipa control ini menyalurkan
sejumlah kecil oli yang dipergunakan sebagai aliran bantuan untuk menggerakkan atau
mengendalikan komponen hidrolik.
Suatu ilustrasi simbol grafik terdiri dari line kerja, Line control dan line buang yang saling
berpotongan.
Perpotongan di gambarkan dengan sebuah setengah lingkaran pada titik perpotongan antara satu
garis dengan garis line, atau digambarkan sebagai dua garis yang saling bepotongan.
Hubungan antara dua garis tidak dapat diduga kecuali jika diperhatikan dengan sebuah titik
penghubung.
Titik penghubung di gunakan untuk memperlihatkan suatu ilustrasi dimana garis-garis
berhubungan.
Jika sambungan terjadi pada bentuk T , titik penghubung dapat diabaikan karena hubungan garis
antara
kedua
garis
tersebut
terlihat
jelas.
Bila diperlihatkan suatu arah aliran tertentu, tanda kepala panah bisa ditambahkan pada garis di
dalam gambar yang menunjukkan arah aliran oli
e. Silinder hidrolik
Silider hidrolik merubah tenaga zat cair menjadi tenaga mekanik. Fluida yang tertekan , menekan
sisi
piston
silinder
untuk
menggerakan
beberapa
gerakan
mekanis.
Singgle acting cylinder hanya mempunyai satu port, sehingga fluida bertekanan hanya masuk
melalui satu saluran, dan menekan ke satu arah. Silinder ini untuk gerakan membalik dengan
cara
membuka
valve
atau
karena
gaya
gravitasi
atau
juga
kekuatan
spring.
Double acting cylinder mempunyai port pada tiap bagian sehingga fluida bertekanan bias masuk
melalui
kedua
bagian
sehingga
bias
melakukan
dua
gerakan
piston.
Kecepatan gerakan silinder tergantung pada fluid flow rate ( gallon / minute) dan juga volume
piston.
Cycle time adalah waktu yang dibutuhkan oleh silinder hidrolik untuk melakukan gerakan
memanjang penuh. Cycle time adalah hal yang sangat penting dalam mendiagnosa problem
hidrolik.
Volume
Area
Stroke
berlebihan
dan
kerusakan
komponen.
Saat Presure relief valve terbuka, Oli bertekanan tinggi dikembalikan ke reservoir pada tekanan
rendah. Presure Relief valve biasanya terletak di dalam directional control valve.
Ada
dua
macam
relief
valve
yang
digunakan
yaitu
Direct Acting Relief Valve yang menggunakan sebuah pegas kuat untuk menahan aliran dan
membuka
pada
saat
tekanan
hidrlik
lebih
besar
daripada
tekanan
pegas
Pilot Operated relief valve yang menggunakan tekanan pegas dan tekanan oli untuk menjalankan
relief valve dan merupakan jenis yang lebih umum dipakai
h. Directional Controll Valve.
Aliran fluida hidrolik dapat dikontrol dengan menggunakan valve yang hanya memberikan satu
arah aliran. Valve ini sering dinamakan dengan check valve yang umumnya menggunakan
system bola.
Simbol directional control valve ada yang berupa gabungan beberapa symbol. Valve ini terdiri
dari bagian yang menjadi satu blok atau juga yang dengan blok yang terpisah. Garis putus putus
menunjukan pilot pressure. Saluran pilot pressure ini akan menyambung atau memutuskan valve
tergantung
dari
jenis
valve
ini
normaly
close
atau
normally
open.
Spring berfungsi untuk mengkondisikan valve dalam posisi normal. Jika tekanan sudah build up
pada sisi flow side valve, saluran pilot akan akan menekan dan valve akan terbuka. Ketika
pressure sudah turun kembali maka spring akan mengembalikan ke posisi semula dibantu pilot
line pasa sisi satunya sehingga aliran akan terputus. Valve ini juga umum digunakan sebagai flow
divider atau sebagai flow control valve.
i. Flow Control Valve
Fungsi katup pengontrol aliran adalah untuk mengontrol arah dari gerakan silinder hidrolik atau
motor
hidrolik
dengan
merubah
arah
aliran
oli
atau
memutuskan
aliran
oli.
Flow control valve ada beragam macam, tergantung dari berapa posisi, sebagai contoh:
Flow control valve dua posisi biasanya digunakan untuk mengatur aliran ke actuator pada system
hidrolik
sederhana.
Simbol symbol flow control valve dibawah ini menunjukan beberapa jenis cara
pengoperasiannya, ada yang menggunakan handle, pedal, solenoid dan lain sebagainya.
j. Flow Control Mechanis
Ada kalanya system hidrolik membutuhkan penurunan laju aliran atau menurunkan tekana oli
pada beberapa titik dalam sistem. Hal ini bias dilakukan dengan memasang restrictor. Restrictor
digambarkan seperti pengecilan dalam system, dapat berupa fixed dan juga variable, bahakan
bias dikontrol dengan system lain.
k. Filter
Pengkodisian oli bisa dilakukan dengan berbagai cara, biasanya berupa filter, pemanas dan
pendingin.
Ada 2 jenis saringan yang umum dipakai yaitu :
Strainer
Terbuat
Saringan
dari
ini
hanya
saringan
memisahkan
kawat
yang
partikel-partikel
kasar
berukuran
yang
ada
halus.
didalam
oli.
Saringan ini biasanya di pasang di dalam reservoir tank pada saluran masuk ke pompa.
Filter :
Terbuat
Saringan
dari
ini
memisahkan
partikel-partikel
kertas
halus
yang
khusus.
ada
di
dalam
oli
Tugas
Hidrolik
Menapis
kotoran,
Oil
partikel
filter
logam
dsb.
Kotoran dapat menyebabkan cepat terjadinya keausan Oil Pump, Hydrlic Cylinder dan Valve.
Saringan filter yang halus akan menjadi buntu secara berangsur-angsur sejalan dengan jam
operasi
mesin,
maka
elemennya
perlu
diganti
secara
berkala.
Dilengkapi dengan by pass valve sehingga bila filter buntu, oli dapat lolos dari filter dan kembali
ke tangki. Hal ini dapat mencegah terjadinya tekanan yang berlebihan dan kerusakan pada sistem
tersebut.
l.
Akumulator
Akumulator berfungsi sebagai peredam kejut dalam system. Biasanya akumulator terpasang
paralel dengan pompa dan komponen lainnya. Akumulator menyediakan sedikit aliran dalam
kondisi darurat pada sistem steering dan juga rem, menjaga tekanan konstan dengan kata lain
sebagai pressure damper. Umumnya pada sistem hidrolik modern digunakan akumulator dengan
tipe gas.
Ketersediaan komponen
Setelah simbol-simbol komponen lengkap dalam lay out (tata letak) barulah digambar garisgaris penghubung sebagai gambar konduktor dengan garis-garis sesuai dengan macam konduktor
yang digunakan
Gambar. Tata letak komponen hidrolik
1. Tekanan Hidrolik menggunakan sebuah pompa (gear pump piston pump No.4) di dalam tangki
hidrolik yang digerakkan oleh sebuah motor yang terpasang vertikal diatas tangki hidrolik.
2. Minyak hidrolik didorong oleh Radial Piston Pump (No.4) melalui sebuah Check Valve (No.9)
yang berfungsi agar minyak hidrolik tidak kembali ke pompa penghisap menuju ke Pressure
Control Valve/Relief Valve (No. 7) melalui Four Way 2 Ball Valve-Manifold Block (No. 5).
3 Minyak hidrolik yang berada di dalam Pressure Control Valve dapat diatur secara manual oleh
sebuah Hand Control Valve (No.6) ini, berfungsi mengatur dengan tangan terhadap posisi
hidrolik silinder maju dan mundur, apabila sistem otomatis maju mundur tidak bisa bekerja lagi
atau rusak.
4.
Tekanan minyak dalam Pressure Control Valve (No.7) digabung dengan sebuah Solenoid
Unloading Valve (No.8) yang dipasang diatas Manifold Block (No.5) mendapat perintah dari
Amplifier Card (Relay Control) untuk membuka katupnya pada saat beban screw press naik dan
menutupnya pada saat beban screw press turun, sehingga sumbu silinder dapat maju mundur
sesuai dengan beban yang distel di amplifier card (relay control) yang dapat mendeteksi ampere
screw press melalui sebuah CT yang terpasang di dalam kotak starter.
5.
Silinder hidrolik mempunyai dua jalur sambungan, satu didepan dan satu di belakang.
Tekanan minyak yang masuk ke jalur depan, sumbu silinder hidroliknya mundur, dan yang
masuk ke jalur belakang sumbu hidroliknya maju.
6.
Minyak hidrolik dapat disirkulasi secara otomatis dan teratur oleh pompa hidrolik ke dalam
tangki hidrolik, didinginkan melalui sebuah Intergral Oil Cooler (No.17), kemudian disaring oleh
Return Line Filter (No.12). Minyak hidrolik harus tetap bersih dan tidak berkurang.
7.
Untuk menambah (atau berkurang) tekanan hidrolik dapat dibuka dengan cara memutar baut
yang terdapat di Pressure Control Valve/Relief Valve (No.7) secara perlahan-lahan hingga
mencapai 45 bar. Untuk mengetahui besarnya tekanan minyak dapat melihat penunjuknya pada
PressureGauge (No.11). Pressure Control Valve/Relief Valve (No.7) dan SolenoidUnloading
Valve (No.11) berfungsi untuk mengatur arus tekanan ke hidrolik silinder, dan Shut Off Valve
(No.10) yang berfungsi untuk menutup tekanan hidrolikke Pressure Gauge (No.11).
8.
Ketinggian level dan suhu minyak hidrolik didalam tangki dapat dilihat pada Fluid Level
Gauge (No.15).
9.
Pengoperasian sistem hidrolik tersebut diatas, jika menghendaki Elektro Motor Hidrolik (No.2)
dapat berhenti pada tekanan kerja tertentu dan berjalan kembali apabila tekanan kerja berkurang,
maka untuk itu harus dipasang sebuah Pressure Switch .
10. Untuk menstabilkan tekanan kerja agar tetap apabila elektro motor berhenti, harus pula dipasang
akumulator (integral oil cooler No.17 ditiadakan). (catatan: tanpa akumulator sistem hidrolik
diatas,tekanan kerja juga stabil dan konstan karena pompa hidrolik tetap bekerja).
11. (Point 9 dan 10 diatas) Dengan menggunakan pressure switch dan akumulator dalam sistem
hidrolik ini agar elektrik motor dan pompa hidrolik dapat berhenti sejenak (5-30detik) sangatlah
tidak efesien karena biaya perawatannya mahal dan tidak memperoleh hasil yang setimpal.
Adapun elektrik motor dan pompa hidrolik selalu dalm keadaan ON/OFF seketika karena beban
ampere teralu tinggi dan suhu panas sehingga mudah terbakar.
Pompa yang digerakkan via fleksibel kopling selalu disentakkan oleh ON/OFF electric motor,
maka gigi dan piston pompa cepat rusak dan sompel.
Perawatan akumulator tidak dapat dilakukan sendiri setelah beroperasi selam 1-2 tahun, karena
harus diulang dengan gas nitrogen setiap tahun dengan alat suntik khusus-charging kit.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kata hidrolik berasal dari bahasa Inggris hydraulic yang berarti cairan atau minyak.
Prinsip dari peralatan hidrolik memanfaatkan konsep tekanan, yaitu tekanan yang
diberikan pada salah satu silinder akan diteruskan ke silinder yang lain., sesuai dengan
hukum Pascal.
Sistem hidrolik banyak memiliki keuntungan. Sebagai sumber kekuatan untuk banyak
variasi pengoperasian. Keuntungan sistem hidrolik antara lain:
a.
Ringan
b.
c.
Sedikit perawatan
d.
Sistem hidrolik hampir 100 % efisien, bukan berarti mengabaikan terjadinya
gesekan fluida.
e.
Tenaga yang dihasilkan sistem hidrolik besar sehingga banyak diaplikasikan pada
alat berat seperti crane, kerek hidrolik dll.
f.
Oli juga bersifat sebagai pelumas sehingga tingkat kebocoran lebih jarang
dibandingkan dengan sistem pneumatik.
g.
B.
Tidak berisik.
SARAN
Saran yang penulis dapat sampaikan yaitu selaku pembaca sebaiknya mempelajari
lebih jauh lagi tentang sistem hidrolik ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://ryatblog.blogspot.com/2013/01/sistem-hidrolik_24.html
Sumber: http://www.scribd.com/doc/20745176/HIDROLIK
http://infobursa-otomotif.blogspot.com/2011/08/macam-macam-pompa-hidrolik.html
http://kelompok-d.blogspot.com/2013/02/macam-macam-katup-pada-sistim-hidrolik.html
http://pistonsekertorakjaya.blogspot.com/2011/11/hidrolik-kelas-x-smk.html