Anda di halaman 1dari 20

Makalah Teknik Pneumatik & Hidraulik

Oleh

Jihan Alfarishi
5315131630

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2016

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................

i
ii

BAB I PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang Masalah...................................................................

B.

Tujuan Penulisan..............................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A.

Pengertian Hidrolik..........................................................................

B.

Manfaat Sistem Hidrolik..................................................................

C.

Macam-macam Sistem Hidrolik.......................................................

D.

Komponen Sistem Hidrolik..

E.

Cara Kerja Sistem Hidrolik

15

BAB III PENUTUP


A.

Kesimpulan.......................................................................................

B.

Saran.................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

18
19

PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG

Sistem Hidrolik sebetulnya sudah banyak dikenal di masyarakat dan tidak sedikit kita
menemukan alat tersebut. Sistem Hidrolik mempunyai fungsi yang sangat berperan
penting bagi masyarakat terutama bagi mereka yang memiliki kendaraan berat, karena
apabila mereka menggunakan Sistem Hidrolik akan terasa mudah dalam melakukan
pekerjaannya. Selain itu juga sistem hidrolik banyak digunakan di tempat-tempat
pencucian mobil yaitu untuk mengangkat beban yang berat.
Maka dari itu kami selaku penulis merasa termotivasi untuk membahas materi itu, selain
itu juga sebagai tugas kelompok kami.

B.

TUJUAN

Tujuan kami menyusun makalah ini yaitu supaya kami mengetahui pengertian Sistem
Hidrolik, Manfaat Sistem Hidrolik dan macam-macam Sistem Hidrolik, komponen
Sistem Hidrolik dan Aplikasi Sistem Hidrolik

BAB II
PEMBAHASAN
A.

PENGERTIAN HIDROLIK

Kata hidrolik berasal dari bahasa Inggris hydraulic yang berarti cairan atau minyak.
Prinsip dari peralatan hidrolik memanfaatkan konsep tekanan, yaitu tekanan yang
diberikan pada salah satu silinder akan diteruskan ke silinder yang lain., sesuai dengan
hukum Pascal.

Peralatan hidrolik untuk memperbaiki bodi kendaraan memiliki ukuran yang sangat
bervariasi, dari peralatan yang hanya memiliki kekuatan sekitar 1 ton, sampai dengan
50 ton. Jenis yang digunakan disesuaikan dengan kerusakan yang terjadi. Jenisnya
juga beragam dan beberapa alat dapat saling dikombinasikan.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka perlu diperhaikan prosedur perbaikan
dengan alat hidrolik. Dalam penggunaan berbagai peralatan hidrolik, biasanya kita
sering menggunakan oli sebagai perantara untuk menyalurkan tekanan. Jadi, perbaikan
bodi kendaraan memanfaatkan oli untuk membantu pekerjaan kita. Konsep dari hidrolik
banyak digunakan pada pemakaian sistem rem kendaraan, dongkrak kendaraan, alat
pengangkat mobil ketika dicuci, juga pada berbagai alat berat seperti back hoe,
excavator dan lain sebagainya.
Dalam perbaikan bodi kendaraan, baik kerusakan ringan maupun kerusakan berat,
sering diperlukan peralatan hidrolik untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Peralatan
hidrolik yang sering digunakan adalah alat pengangkat mobil (car lift), dongkrak lantai,
ram atau dongkrak tenaga serta alat-alat penarik dan penekan.
a.

Prinsip Kerja

Prinsip kerja yang digunakan adalah Hukum Pascal, yaitu : benda cair yang ada di
ruang tertutup apabila diberi tekanan, maka tekanan tersebut akan dilanjutnya ke
segala arah dengan sama besar.
Sistem hidrolik adalah teknologi yang memenfaatkan zat cair, biasanya oli, untuk
melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. Sistem ini bekerja berdasarkan prinsip
jika suatu zat cair dikenakan tekanan, maka tekanan itu akan merambat kesegala arah
dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya. Prinsip dalam rangkaian hidrolik
adalah menggunakan fluida kerja berupa zat cair yang dipindahkan dengan pompa
hidrolik untuk menjalankan suatu sistem tertentu.

Dalam sistem hidrolik fluida cair berfungsi sebagai penerus gaya. Minyak mineral
adalah jenis fluida cair yang umum dipakai. Pada prinsipnya mekanika fluida dibagi
menjadi 2 bagian yaitu.
1.

Hidrostatik

Yaitu mekanika fluida dalam keadaan diam disebut juga teori persamaan kondisi dalam
fluida diam. Energi yang dipindahkan dari satu bagian ke bagian lain dalam bentuk
energi tekanan. Contohnya adalah pesawat tenaga hidrolik.
2.

Hidrodinamik

Yaitu mekanika fluida yang bergerak, disebut juga teori aliran fluida yang mengalir.
Dalam hal ini kecepatan aliran fluida cair yang berperan memindahkan energi.
Contohnya Energi pembangkit listrik tenaga turbin air pada jaringan tenaga hidro
elektrik. Jadi perbedaan yang menonjol dari kedua sistem diatas adalah keadaan fluida
itu sendiri.
Prinsip dasar dari hidrolik adalah sifat fluida cair yang sangat sederhana dan sifat zat
cair tidak mempunyai bentuk tetap, tetapi selalu menyesuaikan bentuk yang
ditempatinya. Karena sifat cairan yang selalu menyesuaikan bentuk yang ditempatinya,
sehingga akan mengalir ke berbagai arah dan dapat melewati dalam berbagai ukuran
dan bentuk, sehingga fluida cair tersebut dapat mentranferkan tenaga dan gaya.
Dengan kata lain sistem hidrolik adalah sistem pemindahan dan pengontrolan gaya dan
gerakan dengan fluida cair dalam hal ini oli. Fluida yang digunakan dalam sistem
hidrolik adalah oli.
Syarat-syarat cairan hidrolik yang digunakan harus memiliki kekentalan (viskositas)
yang cukup, memiliki indek viskositas yang baik, tahan api, tidak berbusa, tahan dingin,
tahan korosi dan tahan aus, minimla konpressibility.
B.

MANFAAT /KELEBIHAN SISTEM HIDROLIK

Bertahun-tahun lalu manusia telah menemukan kekuatan dari perpindahan air,


meskipun mereka tidak mengetahui hal tersebut merupakan prinsip hidrolik. Sejak
pertama digunakan prinsip ini, mereka terus menerus mengaplikasikan prinsip ini untuk
banyak hal untuk kemajuan dan kemudahan umat manusia.
Hidrolik adalah ilmu pergerakan fluida, tidak terbatas hanya pada fluida air. Jarang
dalam keseharian kita tidak menggunakan prinsip hidrolik, tiap kali kita minum air, tiap
kali kita menginjak rem kita mengaplikasikan prinsip hidrolik.
Keuntungan Sistem Hidrolik

Sistem hidrolik banyak memiliki keuntungan. Sebagai sumber kekuatan untuk banyak
variasi pengoperasian. Keuntungan sistem hidrolik antara lain:
a.

Ringan

b.

Mudah dalam pemasangan

c.

Sedikit perawatan

d.
Sistem hidrolik hampir 100 % efisien, bukan berarti mengabaikan terjadinya
gesekan fluida.
e.
Tenaga yang dihasilkan sistem hidrolik besar sehingga banyak
diaplikasikan pada alat berat seperti crane, kerek hidrolik dll.
f.
Oli juga bersifat sebagai pelumas sehingga tingkat kebocoran lebih jarang
dibandingkan dengan sistem pneumatik.
g.

Tidak berisik.

Keuntungan Mekanik
Dapat kita lihat ilustrasi dari keuntungan mekanik, ketika gaya 50 lbs dihasilkan oleh
piston dengan luas permukaan 2 in2, tekanan fluida dapat menjadi 25 psi . dengan
tekanan 25 psi pada luas permukaan 10 in2 dapat dihasilkan gaya sebesar 250 lbs.

C.

MACAM-MACAM SISTEM HIDROLIK

Pompa hidrolik berfungsi mengisap fluida oli hydrolik yang akan disirkulasikan dalam
sistim hydrolik. Macam-macam pompa hidrolik diantaranya sebagai berikut :
1.

Pompa Sirip Burung

Pompa ini bergerak terdiri dari dari banyak sirip yang dapat flexible bergerak di dalam
rumah pompanya. Bila volume pada ruang pompa membesar, maka akan mengalami
penurunan tekanan, oli hydrolik akan terhisap masuk, kemudian diteruskan ke ruang
kompressi. Oli yang bertekanan akan dialirkan ke sistim hydrolik.
2.

Pompa Torak Aksial

Pompa hydrolik ini akan mengisap oli melalui pengisapan yang dilakukan oleh piston
yang digerakkan oleh poros rotasi. Gerak putar dari poros pompa diubah menjadi
gerakan torak translasi, kemudian terjadi langkah hisap dan kompressi secara
bergantian. Sehingga aliran oli hydrolik menjadi kontinyu.

3.

Pompa Torak Radial

Pompa ini berupa piston-piston yang dipasang secara radial, bila rotor berputar secara
eksentrik, maka piston2 pada stator akan mengisap dan mengkompressi secara
bergantian. Gerakan torak ini akan berlangsung terus menerus, sehingga menghasilkan
alira oli / fluida yang kontinyu.
4.

Pompa Sekrup

Pompa ini memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau bertautan (engage), yang
satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga
dapat memindahkan fluida oli secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik
dengan sepasang roda gigi helix yang saling bertautan.
Ditinjau dari segi konstruksinya, alat pengangkat kendaraan cukup banyak jenisnya,
termasuk yang digunakan untuk alat berat. Tetapi yang akan dijelaskan disini adalah
alat-alat angkat kendaraan penumpang atau kendaraan ringan.
Macam-macam alat angkat yang banyak digunakan adalah:
1.

Dongkrak

Dongkrak adalah alat untuk menaikkan kendaraan guna mempermudah pekerjaan


reparasi dibagian bawah kendaraan
Jenis jenis dongkrak :
a.
Crocodile jack / dongkrak buaya paling banyak digunakan dibengkel-bengkel
maupun digarasi kendaraan, sekarang ada yang ukuran kecil sehingga dapat dibawa di
mobil. Keuntungan pemakaian crocodile jack dibandingkan yang lainnya adalah lebih
mudah digunakan karena gampang menggesernya kearah posisi yang diinginkan,
disamping itu waktu yang dibutuhkan untuk mengangkat kendaraan lebih cepat dan
aman Didalam rumah yang dibuat dari baja tuang dapat berjalan dan berputar diatas
empat roda, terdapat sebuah pompa minyak yang toraknya digerakkan oleh tuas
panjang. Tuas tersebut dapat juga dipakai untuk mendorong atau menarik
dongkrak.Perbandingan lengan-lengan batang pengangkat kira-kira 20 : 1
b.
Bottle jack / dongkrak botol, dongkrak ini disebut bottle jack karena bentuknya
seperti botol. Fungsi bottle jack sama seperti crocodile jack, yaitu untuk mengangkat
kendaraan pada ketinggian tertentu untuk dapat melakukan perbaikan pada bagian
bawah kendaraan. Perbedaannya adalah penggunaan bottle jack dapat dimasukkan
kedalam kendaraan sebagai perlengkapan utama kendaraan yang mutlak dibutuhkan
untuk mengganti roda (ban) sewaktu ban kempes/ bocor.Untuk mendongkrak sebuah

kendaraan, dongkrak harus diletakkan tegak lurus pada torak pengangkatnya supaya
jangan sampai bengkok.
Cara Menggunakan Dongkrak
1.
Letakkan ganjalan pada ban-ban belakang apabila bagian depan kendaraan yang
diangkat. Sebaliknya, letakkan ganjalan pada ban-ban depan apabila bagian belakang
kendaraan yang diangkat.
2.

Dongkrak ditempatkan ditempat yang telah ditentukan.

3.
Sebelum dongkrak mulai mengangkat, periksalah sekali lagi apakah tempat
pengangkatan kendaraan tepat berada ditengah-tengah sadel dongkrak. Sebab bila
tidak, dongkrak dapat slip sewaktu mengangkat kendaraan.
4.
Sebelum mengangkat dan menurunkan kendaraan, periksalah bahwa tidak ada
orang atau sesuatu disekitarnya, apabila lagi dibawah kendaraan. Jangan sekali-kali
bekerja dibawah kendaraan yang hanya ditopang dengan dongkrak saja. Topanglah
kendaraan tersebut dengan stand (penopang)
c.

Car Lift

Car lift merupakan alat pengangkat kendaraan yang memberikan keleluasan yang lebih
besar kepada mekanik bengkel untuk bergerak secara leluasa dibawah kendaraan
dalam memperbaiki hampir seluruh komponen yang ada di bawah kendaraan, karena
mekanik dapat berdiri dan berjalan di bawah kendaraan sehingga perbaikan lebih
mudah dilakukan.
a.

Macam-macam car lift, Car lift dibedakan menurut alat penggeraknya, yaitu :

Penggerak mekanik (poros berulir)

Penggerak hidrolik, dan

Penggerak pneumatik.

d.

Safety Stand

Safety stand adalah merupakan alat penopang dan pengaman kendaraan yang sudah
diangkat dengan dongkrak. Khususnya dibengkael dan garasi, safety stand mutlak
dibutuhkan karena dongkrak atau jack tidak dapat menjamin keamanan terhadap
terjadinya slip antara dongkrak dengan titik tumpu pada kendaraan, terutama jika
Cranes digunakan khusus untuk mengangkat engine dan transmisi yang akan
diperbaiki dan sekaligus untuk memasangkannya setelah perbaikan. Untuk itu, cranes
dilengkapi dengan roda agar bisa memindahkan engine ke tempat perbaikan.

Cara menggunakan cranes


a.

Tempatkan cranes pada posisi aman untuk mengangkat engine atau transmisi

b.

Jika perlu siapkan rantai sebagai kelengkapan dari pada cranes

c.

Ikatkan rantai pada lengan pangangkat cranes

d.
Tekan batang pengungkit berulang-ulang hingga engine atau transmisi terangkat
melalui rantai
e.
Setelah terangkat hingga ketinggian yang diharapkan, dorong cranes keluar
Untuk menurunkan engine atau transmisi, bukalah katup oli secara perlahan-lahan

Komponen dan Simbol


a. Hidrolik Tangki / Hydraulic Reservoir
Tangki

hydraulic

sebagai

wadah

oli

untuk

digunakan

pada

sistem

hidrolik.

Oli panas yang dikembalikan dari sistem/actuator didinginkan dengan cara menyebarkan
panasnya. Dan menggunakan oil cooler sebagai pendingin oli, kemudian kembali ke dalam
tangki
Gelembung-gelembung

udara

dari

oli

mengisi

ruangan

diatas

permukaan

oli.

Untuk mempertahankan kondisi oli baik selama mesin operasi, dilengkapi dengan saringan yang
bertujuan

agar

kotoran

jangan

masuk

kembali

tangki

Hidrolik tangki diklasifikasikan sebagai Vented Type reservoir atau pressure reservoir, dengan
adanya tekanan di dalam tangki, masuknya debu dari udara akan berkurang dan oli akan didesak
masuk kedalam pompa.
b. Pompa
Pompa hydraulic berfungsi seperti jantung dalam tubuh manusia adalah sebagai pemompa darah
Pompa hidrolik merupakan komponen dari sistem hidrolik yang membuat oli mengalir atau
pompa hidrolik sebagai sumber tenaga yang mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga hidrolik.
Klasifikasi pompa

Non Positive Displacement pump : mempunyai penyekat antara lubang masuk/inlet port dan
lubang keluar/out port, sehingga cairan dapat mengalir di dalam pompa apabila ada tekanan.
Contoh : Pompa air termasuk disebut juga tipe non positive diplasement.
Positive diplacement pump : Memiliki lubang masuk/inlet port dan lubang keluar/outlet port
yang di sekat di dalam pompa. Sehingga pompa jenis ini dapat bekerja dengan tekanan yang
sangat tinggi dan harus di proteksi terhadap tekanan yang berlebihan dengan menggunakan
pressure

relief

valve.

Contoh : Pompa hidrolik alat-alat berat


Fixed displacement pump : mempunyai sebuah ruang pompa dengan volume tetap (fixed volume
pumping chamber) Out putnya hanya bisa diubah dengan cara merubah kecepatan kerja (drive
speed )
Variable displacement pump : mempunyai ruang pompa dengan volume bervariasi, outputnya
dapat diubah dengan cara merubah displacement atau drive speed, fixed displacement pump
maupun variable pump dipakai pada alat-alat pemindah tanah
c. Motor
Simbol untuk Fixed displacement motor adalah sebuah lingkaran dengan sebuah segitiga di
dalamnya.
Simbol pompa mempunyai segitiga yang menunjukkan arah aliran., dan simbol motor memiliki
segitiga

yang

mengarah

ke

dalam

Simbol untuk Single elemen pump / motor yang juga termasuk reversible memiliki dua segitiga
di

dalam

lingkaran,

masing-masing

menunjukkan

arah

aliran.

Sebuah variable displacement pump/motor diperlihatkan sebagai simbol dasar dengan tanda anak
panah yang digambarkan menyilang
d. Saluran Hose, Pipa
Ada tiga macam garis besar yang dipergunakan dalam penggambaran symbol grafik untuk
melambangkan pipa, selang dan saluran dalam sehubungan dengan komponen-komponen
hidrolik
Splid line digunkan melambangkan pipa kerja hidrolik. Pipa kerja ini menyalurkan aliran utama
oli dalam suatu sistem hidrolik.

Dashed line digunakan untuk mlambangkan pipa control hidrolik. Pipa control ini menyalurkan
sejumlah kecil oli yang dipergunakan sebagai aliran bantuan untuk menggerakkan atau
mengendalikan komponen hidrolik.
Suatu ilustrasi simbol grafik terdiri dari line kerja, Line control dan line buang yang saling
berpotongan.
Perpotongan di gambarkan dengan sebuah setengah lingkaran pada titik perpotongan antara satu
garis dengan garis line, atau digambarkan sebagai dua garis yang saling bepotongan.
Hubungan antara dua garis tidak dapat diduga kecuali jika diperhatikan dengan sebuah titik
penghubung.
Titik penghubung di gunakan untuk memperlihatkan suatu ilustrasi dimana garis-garis
berhubungan.
Jika sambungan terjadi pada bentuk T , titik penghubung dapat diabaikan karena hubungan garis
antara

kedua

garis

tersebut

terlihat

jelas.

Bila diperlihatkan suatu arah aliran tertentu, tanda kepala panah bisa ditambahkan pada garis di
dalam gambar yang menunjukkan arah aliran oli
e. Silinder hidrolik
Silider hidrolik merubah tenaga zat cair menjadi tenaga mekanik. Fluida yang tertekan , menekan
sisi

piston

silinder

untuk

menggerakan

beberapa

gerakan

mekanis.

Singgle acting cylinder hanya mempunyai satu port, sehingga fluida bertekanan hanya masuk
melalui satu saluran, dan menekan ke satu arah. Silinder ini untuk gerakan membalik dengan
cara

membuka

valve

atau

karena

gaya

gravitasi

atau

juga

kekuatan

spring.

Double acting cylinder mempunyai port pada tiap bagian sehingga fluida bertekanan bias masuk
melalui

kedua

bagian

sehingga

bias

melakukan

dua

gerakan

piston.

Kecepatan gerakan silinder tergantung pada fluid flow rate ( gallon / minute) dan juga volume
piston.
Cycle time adalah waktu yang dibutuhkan oleh silinder hidrolik untuk melakukan gerakan
memanjang penuh. Cycle time adalah hal yang sangat penting dalam mendiagnosa problem
hidrolik.
Volume

CYCLE TIME = (Volume/Flow Rate) x 60

Area

Stroke

f. Pressure Control Valve


Tekanan hidrolik dikontrol melalui penggunaan sebuah valve yang membuka dan menutup pada
waktu yang berbeda berdasar aliran fluida by pass dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih
rendah. Tanda panah menunjukan arah aliran oli. Pressure control valve bisanya tipe pilot, yaitu
bekerja secara otomatis oleh tekanan hidrolik, bukan oleh manuasia. Pilot oil ditahan oleh spring
yang biasanya bias di adjust. Semakin besar tegangan spring, maka semakin besar pula tekanan
fluida yang dibutuhkan untuk menggerakan valve.
g. Pressure Relief Valve
Presure Relief Valve membatasi tekanan maksimum dalam sirkuit hidrolik dengan membatasi
tekanan maksimum pada komponen-komponen dalam sirkuit dan di luar sirkuit dari tekanan
yang

berlebihan

dan

kerusakan

komponen.

Saat Presure relief valve terbuka, Oli bertekanan tinggi dikembalikan ke reservoir pada tekanan
rendah. Presure Relief valve biasanya terletak di dalam directional control valve.
Ada

dua

macam

relief

valve

yang

digunakan

yaitu

Direct Acting Relief Valve yang menggunakan sebuah pegas kuat untuk menahan aliran dan
membuka

pada

saat

tekanan

hidrlik

lebih

besar

daripada

tekanan

pegas

Pilot Operated relief valve yang menggunakan tekanan pegas dan tekanan oli untuk menjalankan
relief valve dan merupakan jenis yang lebih umum dipakai
h. Directional Controll Valve.
Aliran fluida hidrolik dapat dikontrol dengan menggunakan valve yang hanya memberikan satu
arah aliran. Valve ini sering dinamakan dengan check valve yang umumnya menggunakan
system bola.
Simbol directional control valve ada yang berupa gabungan beberapa symbol. Valve ini terdiri
dari bagian yang menjadi satu blok atau juga yang dengan blok yang terpisah. Garis putus putus
menunjukan pilot pressure. Saluran pilot pressure ini akan menyambung atau memutuskan valve
tergantung

dari

jenis

valve

ini

normaly

close

atau

normally

open.

Spring berfungsi untuk mengkondisikan valve dalam posisi normal. Jika tekanan sudah build up
pada sisi flow side valve, saluran pilot akan akan menekan dan valve akan terbuka. Ketika
pressure sudah turun kembali maka spring akan mengembalikan ke posisi semula dibantu pilot

line pasa sisi satunya sehingga aliran akan terputus. Valve ini juga umum digunakan sebagai flow
divider atau sebagai flow control valve.
i. Flow Control Valve
Fungsi katup pengontrol aliran adalah untuk mengontrol arah dari gerakan silinder hidrolik atau
motor

hidrolik

dengan

merubah

arah

aliran

oli

atau

memutuskan

aliran

oli.

Flow control valve ada beragam macam, tergantung dari berapa posisi, sebagai contoh:
Flow control valve dua posisi biasanya digunakan untuk mengatur aliran ke actuator pada system
hidrolik

sederhana.

Simbol symbol flow control valve dibawah ini menunjukan beberapa jenis cara
pengoperasiannya, ada yang menggunakan handle, pedal, solenoid dan lain sebagainya.
j. Flow Control Mechanis
Ada kalanya system hidrolik membutuhkan penurunan laju aliran atau menurunkan tekana oli
pada beberapa titik dalam sistem. Hal ini bias dilakukan dengan memasang restrictor. Restrictor
digambarkan seperti pengecilan dalam system, dapat berupa fixed dan juga variable, bahakan
bias dikontrol dengan system lain.
k. Filter
Pengkodisian oli bisa dilakukan dengan berbagai cara, biasanya berupa filter, pemanas dan
pendingin.
Ada 2 jenis saringan yang umum dipakai yaitu :
Strainer
Terbuat
Saringan

dari
ini

hanya

saringan
memisahkan

kawat

yang

partikel-partikel

kasar

berukuran
yang

ada

halus.
didalam

oli.

Saringan ini biasanya di pasang di dalam reservoir tank pada saluran masuk ke pompa.
Filter :
Terbuat
Saringan

dari
ini

memisahkan

partikel-partikel

kertas
halus

yang

Saringan ini biasanya terdapat pada saluran balik ke reservoir tank

khusus.
ada

di

dalam

oli

Tugas

Hidrolik

Menapis

kotoran,

Oil
partikel

filter
logam

dsb.

Kotoran dapat menyebabkan cepat terjadinya keausan Oil Pump, Hydrlic Cylinder dan Valve.
Saringan filter yang halus akan menjadi buntu secara berangsur-angsur sejalan dengan jam
operasi

mesin,

maka

elemennya

perlu

diganti

secara

berkala.

Dilengkapi dengan by pass valve sehingga bila filter buntu, oli dapat lolos dari filter dan kembali
ke tangki. Hal ini dapat mencegah terjadinya tekanan yang berlebihan dan kerusakan pada sistem
tersebut.
l.

Akumulator

Akumulator berfungsi sebagai peredam kejut dalam system. Biasanya akumulator terpasang
paralel dengan pompa dan komponen lainnya. Akumulator menyediakan sedikit aliran dalam
kondisi darurat pada sistem steering dan juga rem, menjaga tekanan konstan dengan kata lain
sebagai pressure damper. Umumnya pada sistem hidrolik modern digunakan akumulator dengan
tipe gas.

Menggambar Rancangan Rangkaian Hidrolik


Setelah kita pelajari komponen-komponen sistem hidrolik secara detail dan juga telah kita
pelajari berbagai simbol dari setiap komponen sebagai bahasan tenaga fluida, demikian juga
telah kita pelajari cara membaca diagram rangkaian (circuit diagram) maka akan kita mulai
dengan cara mendesain (merancang) suatu rangkaian sesuai dengan yang kita kehendaki bila
telah tersedia komponen-komponen sistem hidrolik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang rangkaian hidrolik adalah:

Tujuan penggunaan rangkaian

Ketersediaan komponen

Konduktor dan konektor yang digunakan macam apa

Tekanan kerja sistem hidrolik berapa


Rancangan rangkaian hidrolik perlu dituangkan dalam bentuk diagram rangkaian hidrolik dengan
menggunakan simbol-simbol grafik, dengan bantuan simbol-simbol grafik para desainer dapat
menuangkan pemikiran lebih mudah, lebih tenang sehingga dapat berkreasi seoptimal mungkin.
Cara membuat diagram rangkaian biasanya dengan membuat tata letak komponen sebagai
berikut:

Actuator diletakkan pada gambar yang paling atas

Unit pengatur diletakkan di bawahnya

Unit tenaga diletakkan pada bagian paling bawah

Setelah simbol-simbol komponen lengkap dalam lay out (tata letak) barulah digambar garisgaris penghubung sebagai gambar konduktor dengan garis-garis sesuai dengan macam konduktor
yang digunakan
Gambar. Tata letak komponen hidrolik

Gambar. Diagram rangkaian hidrolik lengkap

CARA KERJA SISTEM HIDROLIK


5

1. Tekanan Hidrolik menggunakan sebuah pompa (gear pump piston pump No.4) di dalam tangki
hidrolik yang digerakkan oleh sebuah motor yang terpasang vertikal diatas tangki hidrolik.
2. Minyak hidrolik didorong oleh Radial Piston Pump (No.4) melalui sebuah Check Valve (No.9)
yang berfungsi agar minyak hidrolik tidak kembali ke pompa penghisap menuju ke Pressure
Control Valve/Relief Valve (No. 7) melalui Four Way 2 Ball Valve-Manifold Block (No. 5).

3 Minyak hidrolik yang berada di dalam Pressure Control Valve dapat diatur secara manual oleh
sebuah Hand Control Valve (No.6) ini, berfungsi mengatur dengan tangan terhadap posisi
hidrolik silinder maju dan mundur, apabila sistem otomatis maju mundur tidak bisa bekerja lagi
atau rusak.
4.

Tekanan minyak dalam Pressure Control Valve (No.7) digabung dengan sebuah Solenoid
Unloading Valve (No.8) yang dipasang diatas Manifold Block (No.5) mendapat perintah dari
Amplifier Card (Relay Control) untuk membuka katupnya pada saat beban screw press naik dan
menutupnya pada saat beban screw press turun, sehingga sumbu silinder dapat maju mundur
sesuai dengan beban yang distel di amplifier card (relay control) yang dapat mendeteksi ampere
screw press melalui sebuah CT yang terpasang di dalam kotak starter.

5.

Silinder hidrolik mempunyai dua jalur sambungan, satu didepan dan satu di belakang.
Tekanan minyak yang masuk ke jalur depan, sumbu silinder hidroliknya mundur, dan yang
masuk ke jalur belakang sumbu hidroliknya maju.

6.

Minyak hidrolik dapat disirkulasi secara otomatis dan teratur oleh pompa hidrolik ke dalam
tangki hidrolik, didinginkan melalui sebuah Intergral Oil Cooler (No.17), kemudian disaring oleh
Return Line Filter (No.12). Minyak hidrolik harus tetap bersih dan tidak berkurang.

7.

Untuk menambah (atau berkurang) tekanan hidrolik dapat dibuka dengan cara memutar baut
yang terdapat di Pressure Control Valve/Relief Valve (No.7) secara perlahan-lahan hingga
mencapai 45 bar. Untuk mengetahui besarnya tekanan minyak dapat melihat penunjuknya pada
PressureGauge (No.11). Pressure Control Valve/Relief Valve (No.7) dan SolenoidUnloading
Valve (No.11) berfungsi untuk mengatur arus tekanan ke hidrolik silinder, dan Shut Off Valve
(No.10) yang berfungsi untuk menutup tekanan hidrolikke Pressure Gauge (No.11).

8.

Ketinggian level dan suhu minyak hidrolik didalam tangki dapat dilihat pada Fluid Level
Gauge (No.15).

9.

Pengoperasian sistem hidrolik tersebut diatas, jika menghendaki Elektro Motor Hidrolik (No.2)
dapat berhenti pada tekanan kerja tertentu dan berjalan kembali apabila tekanan kerja berkurang,
maka untuk itu harus dipasang sebuah Pressure Switch .

10. Untuk menstabilkan tekanan kerja agar tetap apabila elektro motor berhenti, harus pula dipasang
akumulator (integral oil cooler No.17 ditiadakan). (catatan: tanpa akumulator sistem hidrolik
diatas,tekanan kerja juga stabil dan konstan karena pompa hidrolik tetap bekerja).
11. (Point 9 dan 10 diatas) Dengan menggunakan pressure switch dan akumulator dalam sistem
hidrolik ini agar elektrik motor dan pompa hidrolik dapat berhenti sejenak (5-30detik) sangatlah
tidak efesien karena biaya perawatannya mahal dan tidak memperoleh hasil yang setimpal.
Adapun elektrik motor dan pompa hidrolik selalu dalm keadaan ON/OFF seketika karena beban
ampere teralu tinggi dan suhu panas sehingga mudah terbakar.
Pompa yang digerakkan via fleksibel kopling selalu disentakkan oleh ON/OFF electric motor,
maka gigi dan piston pompa cepat rusak dan sompel.
Perawatan akumulator tidak dapat dilakukan sendiri setelah beroperasi selam 1-2 tahun, karena
harus diulang dengan gas nitrogen setiap tahun dengan alat suntik khusus-charging kit.

BAB III
PENUTUP
A.

KESIMPULAN

Kata hidrolik berasal dari bahasa Inggris hydraulic yang berarti cairan atau minyak.
Prinsip dari peralatan hidrolik memanfaatkan konsep tekanan, yaitu tekanan yang
diberikan pada salah satu silinder akan diteruskan ke silinder yang lain., sesuai dengan
hukum Pascal.
Sistem hidrolik banyak memiliki keuntungan. Sebagai sumber kekuatan untuk banyak
variasi pengoperasian. Keuntungan sistem hidrolik antara lain:
a.

Ringan

b.

Mudah dalam pemasangan

c.

Sedikit perawatan

d.
Sistem hidrolik hampir 100 % efisien, bukan berarti mengabaikan terjadinya
gesekan fluida.
e.
Tenaga yang dihasilkan sistem hidrolik besar sehingga banyak diaplikasikan pada
alat berat seperti crane, kerek hidrolik dll.
f.
Oli juga bersifat sebagai pelumas sehingga tingkat kebocoran lebih jarang
dibandingkan dengan sistem pneumatik.
g.

B.

Tidak berisik.

SARAN

Saran yang penulis dapat sampaikan yaitu selaku pembaca sebaiknya mempelajari
lebih jauh lagi tentang sistem hidrolik ini.

DAFTAR PUSTAKA

http://ryatblog.blogspot.com/2013/01/sistem-hidrolik_24.html
Sumber: http://www.scribd.com/doc/20745176/HIDROLIK
http://infobursa-otomotif.blogspot.com/2011/08/macam-macam-pompa-hidrolik.html
http://kelompok-d.blogspot.com/2013/02/macam-macam-katup-pada-sistim-hidrolik.html
http://pistonsekertorakjaya.blogspot.com/2011/11/hidrolik-kelas-x-smk.html

Anda mungkin juga menyukai