Pada dasarnya jaringan pada tumbuhan ada dua macam yaitu jaringan meristem
dan jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang tersusun dari sel-sel
muda yang aktif membelah, biasanya terdapat pada ujung batang dan ujung akar.
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sel-selnya tidak membelah, telah mengalami
diferensiasi (berubah dari jaringan meristem menjadi jaringan lain), dan
membentuk jaringan yang kompleks.
Jaringan pada tumbuhan tersusun dari beberapa sel tumbuhan yang memiliki
struktur yang berbeda dengan sel hewan. Sel tumbuhan memiliki dinding
sel, vakuola yang besar, dan memiliki plastidayang terdiri
dari kloroplas, kromoplas, dan leukoplasyang tidak dimiliki oleh sel hewan.
Sedangkan sel tumbuhan tidak memiliki sentriol seperti yang dimiliki sel hewan.
Terdapat beberapa jenis sel tumbuhan misalnya sel parenkim, sel kolenkim, dan sel
sklerenkim.
Jaringan Meristem
Jaringan meristem atau jaringan muda adalah jaringan yang terdiri dari sekelompok
sel tumbuhan yang aktif membelah. Hal ini disebabkan karena penyusun jaringan
meristem bersifat embrional.
Jaringan meristem adalah jaringan muda pada tumbuhan yang sel-selnya selalu
membelah. Hal ini disebabkan karena sel penyusun jaringan meristem bersifat
embrional. Berikut adalah ciri-ciri jaringan meristem:
1.
Terdiri dari sel-sel muda dalam fase pembelahan dan pertumbuhan.
2.
Biasanya tidak ditemukan ruang antarsel di antara sel-sel meristem.
3.
Bentuk sel bulat, lonjong atau poligonal, dan dengan dinding sel yang tipis.
4.
Masing-masing sel kaya akan sitoplasma dan protoplasma.
5.
Mengandung satu atau lebih dari satu inti sel dan berukuran besar.
6.
Plastida belum matang.
7.
Vakuola sel sangat kecil atau mungkin tidak ada.
8.
Selnya berbentuk kuboid atau prismatis.
Jaringan meristem dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu berdasarkan
posisinya di dalam tubuh tumbuhan dan asal-usulnya.
1.
Meristem apikal (meristem ujung), selalu terdapat di ujung akar dan ujung
batang tumbuhan. Mengakibatkan pertumbuhan primer berupa pertambahan
panjang pada akar dan batang tumbuhan. Jaringan yang terbentuk dari meristem
apikal disebut jaringan primer. Selama proses pemanjangan meristem apikal,
dihasilkan tunas apikal (tunas ujung) yang akan menjadi cabang samping, daun,
dan bunga.
2.
Meristem interkalar, terdapat di antara ruas-ruas batang (di antara jaringan
dewasa). Jaringan yang terbentuk merupakan jaringan primer. Pertumbuhan yang
diakibatkan oleh aktivitas meristem interkalar menyebabkan pertambahan panjang
pada antar ruas-ruas batang. Mengakibatkan munculnya bunga. Sesungguhnya
meristem interkalar ini merupakan meristem apikal yang tertinggal ketika meristem
tersebut tumbuh.
3.
Meristem lateral (meristem samping), terletak sejajar dengan lingkaran organ
tempat ditemukannya meristem lateral dan merupakan meristem yang
2. Berdasarkan Asal-Usulnya
1.
Meristem primer, merupakan jaringan meristem yang mengalami
perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio dan berkembang langsung
dari sel-sel embrional. Biasanya terdapat di ujung atas (tunas) dan ujung bawah
(akar) tumbuhan. Mengakibatkan terjadinya pemanjangan (pertumbuhan primer).
Disebut juga meristem apikal.
2.
Meristem sekunder, adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan
meristem primer yang telah terdiferensiasi (diferensiasi adalah proses perubahan
jaringan meristem menjadi jaringan lain). Meristem sekunder mengakibatkan
batang dan akar membesar ke arah samping. Contohnya adalah kambium, felogen,
perikambium/perisikel, dan parenkum meristematik. Meristem sekunder disebut
juga meristem lateral.
3.
Promeristem, adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan
masihdalam tingkat embrio.
Berdasarkan asal usulnya, jaringan meristem dapat dikelompokkan menjadi tiga
macam:
1. Promeristem (telah ada sejak tumbuhan masih dalam tingkat embrio)
2. Jaringan meristem primer (terdapat pada tunas dan akar)
3. Jaringan meristem sekunder (mengakibatkan batang dan akar membesar
ke arah samping)
Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
1. Meristem apikal (di ujung batang dan ujung akar, menyebabkan pertumbuhan
tunas batang dan akar)
2.
Meristem interkalar (di antara ruas-ruas batang, menyebabkan ruas-ruas
batang dapat bertambah panjang)
3.
Meristem lateral (di kambium, menyebabkan batang bertambah lebar)
Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa atau jaringan permanen adalah jaringan yang sudah berhenti
membelah. Jaringan dewasa dibedakan menurut fungsinya seperti berikut:
Jaringan epidermis. Terletak di bagian paling luar dan berfungi untuk
menutupi permukaan tumbuhan. Jaringan epidermis tidak memiliki
klorofil. Pada epidermis bisa terdapat stomata, trikomata, spina (duri),
velamen, sel kipas, dan sel kersik.
Jaringan parenkim atau jaringan dasar. Ditemukan pada hampir semua
bagian (organ) tumbuhan karena merupakan penyusun sebagian besar
organ pada tumbuhan.
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah. Jaringan ini
juga disebut jaringan permanen karena telah mengalami diferensiasi dan
spesialisasi fungsi dari sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem. Jaringan dewasa
meliputi jaringan pelindung (epidermis dan jaringan gabus), jaringan dasar
(parenkim), jaringan penguat (kolenkim dan sklerenkim), dan jaringan pengangkut
(xilem dan floem).
Berikut adalah sifat-sifat dari jaringan dewasa:
1. Sel-selnya sudah tidak mengalami pembelahan, tetapi telah
berdiferensiasi sehingga membentuk jaringan yang kompleks dan saling
mendukung.
2.
Ukuran sel yang relatif lebih besar dibandingkan sel-sel pada jaringan
meristem.
3.
Plasma sel sedikit karena ukuran vakuola besar.
4.
Terdapat ruang antarsel.
1. Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis adalah jaringan terluar pada organ-organ tumbuhan seperti
akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai
penutup permukaan tumbuhan dan sebagai pelindung organ tumbuhan.
Berikut adalah ciri-ciri jaringan epidermis:
1. Terdiri dari satu lapis yang tersusun atas sel-sel hidup dan tersusun rapat
sehingga tidak ada ruang antarsel.
2. Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim adalah jaringan dasar yang ditemukan pada hampir semua
organ tumbuhan. Jaringan parenkim terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur
morfologis dan siologis yang bervariasi.
Ciri-ciri jaringan parenkim adalah:
1. Sel-selnya berukuran besar dan berdinding tipis. Umumnya berbentuk
segi enam.
2.
Vakuola berukuran besar dan memiliki banyak vakuola.
3.
Letak inti sel mendekati dasar sel.
4.
Mampu bersifat embrional dan meristematik. Sehingga dapat membelah diri.
5.
Susunannya renggang sehingga banyak ruang antarsel.
Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dibedakan menjadi:
1. Parenkim asimilasi (klorenkim), mengandung klorofil dan berfungsi untuk
fotosintesis.
2.
Parenkim penimbun, menyimpan cadangan makanan.
3.
Parenkim air, mampu menyimpan air.
4. Parenkim udara (aerenkim), menyimpan udara karena mempunyai ruang
antarsel yang besar.
5. Parenkim pengangkut, terdapat di sekitar xylem dan floem untuk
mengangkut air, unsur hara, serta zat-zat hasil fotosintesis.
3. Jaringan Penyokong
Jaringan penyokong adalah jaringan yang berfungsi memberikan kekuatan bagi
tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh. Sel-selnya kuat, tebal, dan telah
mengalami spesialisasi. Selain untuk memperkuat, jaringan ini juga berfungsi
sebagai pelindung biji dan berkas vaskuler. Jaringan ini terdiri atas jaringan
kolenkim dan jaringan sklerenkim.
1) Jaringan Kolenkim
1.
Sel mengalami penebalan pada bagian sudut.
2.
Penebalan berupa selulosa.
3.
Berupa sel hidup.
4.
Umumnya berkelompok membentuk untaian atau silinder.
5.
Terletak pada bagian terluar batang dan urat daun.
2) Jaringan Sklerenkim
1.
Seluruh bagian dinding sel mengalami penebalan.
2.
Penebalan berupa lignin.
3.
Berupa sel mati.
4. Umumnya ditemui pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengalami
pertumbuhan dan perkembangan.
5.
Terletak pada korteks, perisikel, di antara xilem dan floem.
6.
Terdiri dari dua macam: berbentuk serat (rami) dan sklereid (kulit kacang).
4. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang bertugas mengangkut zat-zat yang
dibutuhkan oleh tumbuhan. Jaringan pengangkut juga disebut berkas vaskuler
(berkas vaskuler). Terdiri dari dua jaringan yaitu xylem (pembuluh kayu) dan floem
(pembuluh kulit kayu).
1) Xylem
Terdapat pada bagian kayu tanaman, berfungsi menyalurkan air dari akar
menuju bagian atas tanaman. Xylem ada dua macam, yaitu trakea dan trakeid.
Xilem tersusun atas:
1. Unsur trakeal, terdiri dari trakea (sel-sel berbentuk tabung) dan trakeid
(sel-selnya panjang dengan lubang pada dinding selnya).
2.
Serabut xylem, terdiri atas sel panjang dengan ujung meruncing.
3.
Parenkim kayu, berisi zat seperti cadangan makanan, tanin, dan kristal.
2) Floem
Terdapat pada kulit kayu, berfungsi menyalurkan zat makanan ke seluruh bagian
tubuh tumbuhan. Floem tersusun atas:
1.
Buluh tapis, berbentuk tabung dengan ujung berlubang.
2.
Sel pengiring, berbentuk silinder dengan plasma yang pekat.
3.
Serabut floem, berbentuk panjang dengan ujung berimpit dan dindingnya
tebal.
4. Parenkim floem, selnya hidup, memiliki dinding primer dengan lubang
kecil yang disebut noktah. Parenkim floem berisi tepung, damar, atau
kristal.
3) Tipe Ikatan Pembuluh Angkut
1. Ikatan pembuluh kolateral. Terbentuk dari xylem dan floem yang letaknya
bersebelahan dalam satu jari-jari yang sama.
2. Ikatan pembuluh konsentris. Terdiri atas xylem dan floem yang
membentuk cincin silindris.
3.
Ikatan pembuluh tipe bikolateral. Xylem diapit oleh floem luar dan floem
dalam.
4. Ikatan pembuluh tipe radial. Xylem dan floem bersebelahan pada jari-jari
yang berbeda.
4) Tabel Perbedaan Xylem dan Floem
Pembanding
Xylem
Floem
Terbuat dari
Sel mati
Sel hidup
Tipis
Tebal
Selulosa
Impermeabel
Permeabel
Sitoplasma
Tidak ada
Ada
Fungsi
Dibawa ke
Daun
Arah aliran
Ke atas
Serabut
Sel pengiring
5. Jaringan Gabus
Jaringan gabus adalah jaringan yang berfungsi untuk melindungi jaringan lain
agar tidak kehilangan banyak air. Maka dari itu, jaringan gabus bersifat kedap air.
1. Akar
Akar adalah bagian tumbuhan berbiji yang berada di dalam tanah, berwarna
putih, dan bentuknya meruncing sehinga lebih mudah menembus tanah. Akar
berasal dari akar lembaga (radix) yang terdapat di biji tumbuhan. Akar berkembang
dari meristem apikal ujung akar yang dilindungi oleh tudung akar (kaliptra). Fungsi
tudung akar adalah untuk melindungi ujung akar sewaktu menembus
tanah.Pembelahan sel meristem apikal membentuk daerah pemanjangan yang
disebut daerah/zona pemanjangan sel. Dibelakangnya terdapat zona diferensiasi sel
atau zona pendewasaan sel, di sini sel-sel akar berkembang menjadi beberapa sel
permanen seperti xylem, floem, parenkim, dan sklerenkim.
Fungsi akar bermacam-macam, antara lain:
1.
Mengikat tubuh tumbuhan pada tanah.
2.
Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk umbi.
3.
Menyerap air dan garam-garam mineral terlarut.
4.
Sebagai alat pernapasan.
Berikut adalah bagian-bagian anatomi akar secara garis besar:
1. Epidermis, terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat dengan dinding
sel yang tipis supaya mudah ditembus air. Pada zona diferensiasi,
epidermis membentuk bulu/rambut akar yang berfungsi untuk
memperluas permukaan penyerapan
2. Korteks, tersusun atas berlapis-lapis sel dengan dinding yang tipis dan
memiliki ruang antarsel yang memungkinkan terjadinya pertukaran gas.
3. Endodermis, berupa satu lapis sel yang rapat dengan penebalan gabus
pada dinding sel. Endodermis adalah pemisah antara korteks dan stele.
4.
Stele/silinder pusat, di dalamnya terdapat berkas pengangkut (xilem dan
floem).
Akar tanaman menyerap air dan unsur hara dengan proses imbibisi, difusi, dan
osmosis. Bagian akar yang berfungsi untuk melakukan penyerapan adalah daerah
yang memiliki rambut akar yang merupakan daerah perluasan epidermis. Sebelum
air tanah sampai ke xilem, air tanah terlebih dahulu melalui sel rambut akar
(epidermis), korteks, endodermis, dan perisikel.
tidak memiliki kambium. Empulur terletak di bagian tengah dan dikelilingi xilem dan
floem secara berselang-seling.
2. Batang
Batang adalah salah satu organ tumbuhan berpembuluh yang berfungsi sebagai
penyangga. Batang disusun oleh beberapa macam jaringan yang berbeda sehingga
terdiri dari beberapa tipe seperti batang berkayu, batang lembut dan lunak
(herbaseus), dan batang tipe rumput (kalmus).
Fungsi batang adalah sebagai berikut:
1. Menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun dan zat makanan
dari daun ke seluruh bagian tubuh.
2.
Mengarahkan tumbuhan agar mendapatkan cahaya matahari yang cukup.
3.
Tempat penimbunan cadangan makanan.
4.
Tempat melekatnya daun, bunga, dan buah.
Struktur batang secara umum adalah sebagai berikut:
1. Epidermis, tersusun rapat oleh selapis sel. Dinding luar terdapat kutikula.
Fungsi epidermis adalah untuk melindungi jaringan di bawahnya.
2. Korteks, tersusun oleh beberapa lapis sel parenkim yang berdinding tipis
dan terdapat banyak ruang antarsel. Disebut juga dengan istilah kulit
pertama.
3. Stele (silinder pusat), stele adalah lapisan terdalam dari batang. Di
dalamnya terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut. Lapis terluar
dari stele disebut perisikel atauperikambium.
3. Daun
Daun adalah organ tumbuhan yang memiliki fungsi utama untuk membuat
makanan melalui proses fotosintesis. Selain itu, fungsi daun adalah sebagai tempat
pengeluaran air dengan cara penguapan dan respirasi.
Berikut adalah struktur yang melapisi daun dimulai dari atas:
1.
Epidermis atas, terkadang dilapisi oleh kutikula.
2. Jaringan palisade parenkim/jaringan tiang/jaringan pagar, mengandung
banyak klorofil.
3. Berkas pembuluh. Terdapat xilem dan floem yang berfungsi sebagai alat
transportasi dan penguat daun dalam bentuk tulang daun.
4.
Jaringan spons parenkim/bunga karang, mengandung sedikit klorofil.
5.
Epidermis bawah, terdapat stomata.
Secara morfologi daun terdiri dari helaian daun (lamina), tangkai daun (petiolus),
dan pelepah daun (folius). Daun tumbuhan dikotil umumnya memiliki daun dengan
susunan tulang daun menyirip dan menjari. Sedangkan daun tumbuhan monokotil
umumnya memiliki susunan tulang daun sejajar atau melengkung.
3.1. Bagian-Bagian Daun Dikotil
1. Epidermis. Terdiri dari satu lapis sel (kecuali pada tumbuhan karet). Letak
epidermis di permukaan atas dan bawah daun. Fungsi epidermis adalah
untuk melindungi sel bagian dalam dari kehilangan air dan
mempertahankan bentuk daun.
2. Kutikula melapisi permukaan daun dan mengalami penebalan oleh zat
kitin. Fungsi kutikula adalah untuk mencegah penguapan melalui
permukaan daun.
3. Stomata. Letak stomata di permukaan daun berupa celah pada lapisan
epidermis dengan dua sel penutup. Fungsi stomata adalah sebagai tempat
keluar masuk gas.
4. Mesofil adalah jaringan dasar yang tersusun atas dua lapisan sel
yaitu palisade(jaringan pagar) dan spons parenkim (jaringan bunga
karang).
5.
Urat daun. Terdapat berkas pembuluh. Membentuk tulang daun.
3.2. Bagian-Bagian Daun Monokotil
1. Epidermis. Terdiri dari satu lapis sel dengan penebalan kitin. Letak
epidermis di permukaan daun. Fungsi epidermis adalah untuk melindungi
daun dari kekeringan dan untuk mencegah penguapan.
2. Stomata. Struktur dan fungsi sama dengan stomata yang ada di daun
dikotil. Hanya saja letaknya berderet di antara urat daun.
3. Mesofil. Letaknya di antara urat daun. Mesofil merupakan tempat
berlangsungnya fotosintesis.
4. Urat daun. Letaknya pada helai daun yang berfungsi sebagai transportasi
dan penguat daun.
4. Bunga
Kultur Jaringan
Kultur jaringan adalah teknik membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi
tanaman baru yang mempunyai sifat seperti induknya. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan banyak tumbuhan yang sama dalam waktu singkat. Untuk melakukan
kultur jaringan digunakan jaringan meristem karena jaringan ini memiliki sel yang
selalu membelah dan berkembang.
Jaringan Hewan
Jaringan adalah kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang
sama untuk membentuk suatu organ. Jaringan pada hewan berbeda dengan
jaringan pada tumbuhan. Jaringan pada hewan ada empat macam yaitu jaringan
epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
JARINGAN EPITEL
Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh (epitelium) dan
membatasi antarorgan (mesotelium), atau membatasi organ dengan rongga dalam
tubuh (endotelium). Fungsi jaringan epitel adalah untuk melindungi bagian luar
tubuh, melapisi organ dan rongga di dalam tubuh. Jaringan epitel tidak
mengandung pembuluh darah, tetapi mengandung ujung saraf dan memiliki
kemampuan regenerasi yang tinggi.
Dibawah jaringan epitel terdapat jaringan ikat yang dibatasi oleh lamina basalis dan
lamina retikularis. Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang memadat dan terikat erat.
Bagian atas sel pada jaringan epitel disebut bagian apikal, sedangkan bagian
bawahnya disebut bagian basal.
Berdasarkan struktur dan lapisan sel yang menyusun jaringan epitel, maka jaringan
epitel dibagi menjadi lima bagian yaitu epitel pipih, epitel silindris, epitel kubus,
epitel transisi, dan epitel kelenjar. Setelah itu, beberapa epitel dibagi lagi menjadi
masing-masing dua bagian. Berikut adalah masing-masing penjelasannya:
1. Epitel Pipih
Sel-sel yang menyusun epitel pipih berbentuk seperti lapisan pipih, nukleus (inti sel)
berbentuk bulat dan terletak di tengah, dan sitoplasma jernih. Epitel pipih dibagi
menjadi dua yaitu:
1.
Epitel pipih selapis. Epitel pipih selapis hanya terdiri dari selapis sel yang
berbentuk pipih. Jaringan ini berfungsi dalam proses difusi, osmosis, filtrasi, itrasi,
infiltrasi, dan sekresi. Epitel pipih selapis terdapat pada alveolus paru-paru, lapisan
dalam pembuluh darah, kapsula bowman pada ginjal, dan ruang jantung.
2.
Epitel pipih berlapis banyak. Epitel pipih berlapis banyak terdiri dari beberapa
lapis sel yang berbentuk pipih. Jaringan ini berfungsi sebagai pelindung, dan
penghasil mukus (sekresi). Epitel pipih berlapis banyak terdapat pada epidermis,
rongga mulut, laring, vagina, rongga hidung, dan saluran anus.
2. Epitel Silindris
Sel-sel yang menyusun epitel silindris berbentuk silinder/batang, sitoplasma jernih,
dan nukleus terletak di dasar dan berbentuk bulat. Epitel silindris dibagi menjadi
dua yaitu:
1.
Epitel silindris selapis. Epitel silindris selapis hanya terdiri dari selapis sel
yang berbentuk silinder. Jaringan ini berfungsi sebagai pelindung (proteksi),
berperan dalam absorbsi zat, dan penghasil mukus (sekresi). Epitel silindris selapis
terdapat dalam lambung, usus, kantung empedu, saluran rahim, dan saluran
pencernaan.
2.
Epitel silindris berlapis banyak. Epitel silindris berlapis banyak terdiri dari
beberapa lapis sel yang berbentuk silinder. Jaringan ini berfungsi sebagai penghasil
mukus, proteksi, dan ekskresi. Epitel silindris berlapis banyak terdapat dalam
dinding mata, kelopak mata, laring, kelenjar ludah, faring, dan uretra.
3. Epitel Kubus
Sel-sel yang menyusun epitel kubus berbentuk kubus/kotak, sitoplasma jernih, dan
nukleusnya bulat, besar, dan terletak di tengah. Epitel kubus dibagi menjadi dua
yaitu:
1.
Epitel kubus selapis. Epitel kubus selapis hanya terdiri dari selapis sel
berbentuk kubus. Jaringan ini berfungsi sebagai pelindung, berperan dalam absorbsi
zat, dan sekresi. Epitel kubus selapis terdapat pada retina mata, kelenjar keringat,
kelenjar air lius, permukaan ovarium, dan tubulus.
2.
Epitel kubus berlapis banyak. Epitel kubus berlapis banyak terdiri dari
beberapa lapis sel berbentuk kubus. Jaringan ini berfungsi sebagai ekskresi,
proteksi, sekresi, dan absorpsi. Epitel kubus berlapis banyak terdapat di kelenjar
minyak, kelenjar keringat, rongga mulut, permukaan ovarium, dan testis.
4. Epitel Transisi
Epitel transisi adalah epitel yang tersusun atas berlapis-lapis sel yang bentuknya
tidak beraturan. Bentuk selnya dapat berubah-ubah. Bila jaringan ini
menggelembung, maka sel-sel bagian dasar akan berbentuk kubus atau silindris.
Fungsinya adalah untuk menahan regangan dan tekanan serta proteksi pada bagian
yang mudah berubah volumenya. Epitel transisi terdapat di ureter, uretra, pelvis
ginjal, saluran pernapasan, dan kantung kemih.
5. Epitel Kelenjar
Epitel kelenjar adalah epitel yang mampu mensekresikan senyawa yang bermanfaat
untuk membantu proses fisiologis. Berdasarkan cara pengeluarannya, epitel
kelenjar dibagi menjadi dua yaitu:
1.
Kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin adalah penghasil hormon. Kelenjar ini
tidak memiliki saluran sehingga hormon dikeluarkan langsung ke pembuluh darah.
Kelenjar endokrin terdapat di otak, leher, anak ginjal, dan kelamin.
2.
Kelenjar eksokrin. Kelenjar eksokrin adalah penghasil mukus, feromon,
maupun enzim. Kelenjar ini memiliki saluran ke permukaan. Contoh kelenjar
eksokrin adalah kelenjar minyak, kelenjar keringat, dan kelenjar saliva (kelenjar
ludah).
Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan membatasi
rongga tubuh hewan. Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang memadat dan saling
terikat dengan erat.
Berdasarkan struktur sel yang membentuknya, jaringan epitel terdiri dari tiga
macam yaitu epitel pipih, epitel batang (epitel silindris), dan epitel kubus. Selain itu,
terdapat pula epitel transisi dan epitel kelenjar.
JARINGAN IKAT
Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi untuk mengikat dan menyokong
jaringan yang lain. Jaringan ini merupakan jaringan yang paling banyak terdapat di
dalam tubuh serta memiliki susunan sel yang jarang dan tersebar dalam suatu
matriks ekstraseluler. Jaringan ikat disebut juga jaringan penyokong atau jaringan
penunjang.
Jaringan ikat berkembang dari mesenkim yang berasal dari mesoderm. Mesoderm
adalah lapisan tengah embrio. Selain untuk mengikat dan menyokong jaringan,
jaringan ikat berfungsi untuk melindungi organ-organ tubuh, membentuk tubuh,
menyimpan energi, dan menyusun sistem sirkulasi darah.
Jaringan ikat tersusun dari matriks dan sel-sel jaringan ikat. Matriks berfungsi
sebagai tempat melekatnya sesuatu. Sedangkan sel-sel jaringan ikat memiliki
berbagai fungsi.
Matriks
Matriks adalah materi dasar untuk melekatkan sesuatu. Matriks tersusun oleh
serabut dan bahan dasar (cairan ekstraseluler). Berikut adalah serat dan bahan
dasar matriks:
1.
Serat kolagen. Serat kolagen terbuat dari kolagen. Sifatnya tidak elastis,
sangat kuat, dan mudah robek jika ditarik mengikuti panjangnya. Serat ini terdapat
di tendon yang berfungsi untuk menghubungkan otot dan tulang. Selain di tendon,
serat kolagen juga ditemukan di tulang dan kulit. Penyusun utama serat kolagen
adalah protein kolagen yang merupakan 25% dari total seluruh protein di dalam
tubuh.
2.
Serat elastis. Serat elastis memiliki sifat yang sangat elastis dan tingkat
kelenturannya tinggi. Wujudnya berupa untaian panjang dan berwarna kuning.
Sifatnya mirip karet. Serat elastis terdapat di pembuluh darah, ligamen, dan selaput
tulang rawan pada laring. Serat elastin tersusun atas elastin yang terdiri dari
mukopolisakarida dan protein serta dikelilingi oleh glikoprotein yang disebut fibrillin.
3.
Serat retikuler. Serat ini sangat tipis dan bercabang. Serat retikuler tersusun
oleh kolagen dan dilanjutkan oleh serabut-serabut kolagen. Serat ini memiliki
elastisitas yang rendah. Perbedaan serat retikuler dengan serat kolagen adalah
serat retikuler lebih tipis daripada serat kolagen dan dilapisi oleh glikoprotein.
Fungsi serat retikuler adalah untuk menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan
yang lain. Serat ini terdapat di hati, limpa, dan kelenjar limfe.
4.
Bahan dasar. Bahan dasar matriks adalah mukopolisakarida sulfat dan asam
hialuronat. Matriks akan bersifat lentur jika asam hialuronatnya tinggi (contoh di
sendi) dan akan bersifat kaku jika mukopolisakaridanya tinggi (contoh di tulang
punggung). Fungsi lain dari asam hialuronat adalah sebagai pengikat air, pelumas,
dan peredam benturan. Komponen utama mukopolisakarida adalah sulfat terutama
kondroitin sulfat.
Sel-Sel Jaringan Ikat
Selain matriks, jaringan ikat juga tersusun oleh sel-sel jaringan ikat. Sel-sel ini
memiliki berbagai macam fungsi sesuai dengan masing-masing jenis selnya. Berikut
adalah macam-macam sel jaringan ikat:
1.
Fibroblas. Fibroblas adalah sel yang berbentuk serat dan berfungsi untuk
mensekresikan protein.
2.
Makrofag. Makrofag adalah sel yang bentuknya tidak teratur dan berfungsi
untuk pinositosis dan fagositosis. Pinositosis adalah proses meminum partikelpartikel kecilbiasanya berupa zat-zat buanganyang berupa cairan. Sedangkan
fagositosis adalah proses memakan sel-sel mati dan bakteri.
3.
Sel tiang. Sel tiang adalah sel yang berfungsi sebagai penghasil heparin dan
histamin. Heparin berfungsi untuk mencegah pembekuan darah. Sedangkan
histamin berfungsi untuk meningkatkan permeabilitas kapiler darah.
4.
Sel lemak. Sel lemak berfungsi untuk menyimpan lemak. Sel-sel lemak
membentuk jaringan lemak (adiposa).
5.
Sel plasma. Sel plasma memiliki bentuk yang tidak teratur dan berfungsi
untuk melawan patogen. Sel ini kebanyakan ditemukan pada saluran pencernaan
dan pernapasan.
2. Jenis-Jenis Jaringan Ikat
Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan ikat dibedakan menjadi beberapa jenis
yaitu jaringan ikat longgar, jaringan adiposa, jaringan ikat padat, jaringan tulang
rawan, jaringan tulang, jaringan darah, dan jaringan limfe.
Jaringan Ikat Longgar
Jaringan ikat longgar jaringan yang sel-selnya jarang dan sebagian jaringannya
tersusun atas matriks yang mengandung serabut kolagen dan serabut elastin.
Matriknya berupa cairan lendir (mukus). Di jaringan ini terdapat makrofag, sel
plasma, sel tiang, dan sel lemak. Fungsi jaringan ikat longgar adalah untuk
membungkus organ-organ tubuh, pembuluh darah, dan saraf.
Jaringan Ikat Padat
Jaringan ikat padat disusun oleh sel-sel fibroblas dan terdapat banyak serat kolagen
yang tersusun padat dan teratur. Serabut kolagen bersifat fleksibel tetapi tidak
elastis. Fungsi jaringan ikat padat adalah untuk menghubungkan antara organ satu
dengan organ yang lain. Jaringan ikat padat terdapat pada tendon dan ligamen.
Tendon berfungsi sebagai penghubung antara tulang dengan otot sedangkan
ligamen berfungsi sebagai penghubung tulang dengan tulang lainnya. Selain itu,
jaringan ikat padat juga terdapat pada pembungkus tulang dan lapisan dermis pada
kulit.
Jaringan Tulang Rawan
Tulang rawan pada anak berasal dari jaringan embrional yang disebut mesenkim.
Sedangkan pada orang dewasa berasal dari selaput tulang rawan atau perikondrium
yang mengandung banyak kondroblas atau pembentuk sel-sel tulang rawan.
Jaringan tulang rawan (kartilago) terdiri dari tiga macam yaitu hialin, fibrosa, dan
elastis.
1.
Tulang rawan hialin adalah tulang rawan yang mengandung kondroblas dan
kolagen. Warnanya putih kebiruan dan transparan. Tulang rawan hialin merupakan
bagian terbesar dari kerangka embrio dan terdapat di laring, trakea, dan tulang
dada. Fungsinya adalah untuk memberi kekuatan, menyokong rangka embrionik,
dan membantu pergerakan. Tulang rawan hialin merupakan tulang rawan yang
paling banyak terdapat di dalam tubuh.
2.
Tulang rawan elastis adalah tulang rawan yang strukturnya lebih lentur.
Terdapat serat elastin berwarna kuning dan perikondrium. Fungsi utama tulang
rawan elastis adalah sebagai pemberi fleksibilitas dan penyokong. Tulang ini
terdapat pada embrio, laring, daun telinga, epiglotis, dan bagian luar telinga.
3.
Tulang rawan fibrosa adalah tulang rawan yang lebih kokoh dan fleksibel.
Jaringan ini berfungsi untuk memberikan proteksi dan penyokong. Warnanya gelap
dan keruh. Tulang rawan fibrosa merupakan tulang rawan yang paling kuat. Tulang
rawan fibrosa terdapat pada tulang belakang dan tendon.
4. Jaringan Tulang
Tulang adalah penyokong tubuh paling utama bagi sebagian besar hewan. Sel
tulang disebut osteosit yang dibentuk oleh osteoblas. Osteoblas saling
terhubung dengan kanalikuli. Matriks osteoblas mengandung kalsium fosfat
yang mengakibatkan matriks mengeras. Tulang dapat dibagi menjadi dua
macam yaitu tulang padat (tidak memiliki rongga seperti tulang pipa) dan
tulang spons (memiliki rongga seperti tulang pendek).
5. Jaringan Lemak
JARINGAN OTOT
Jaringan otot adalah jaringan yang tersusun atas sel-sel panjang yang disebut
serabut otot. Serabut otot mampu berkontraksi ketika mendapatkan rangsang dari
impuls saraf. Fungsi jaringan otot adalah untuk menggerakan organ-organ tubuh
baik secara sadar maupun tidak sadar. Sel otot memiliki struktur yang
khusus. Membran sel otot disebut sarkolema,sitoplasma sel otot disebut
sarkoplasma, dan serat otot disebut miofibril yang disusun oleh beberapa sarkomer.
Otot merupakan jaringan yang paling banyak terdapat pada sebagian besar hewan
dan kontraksi otot merupakan kerja seluler yang paling banyak memerlukan energi.
Jaringan otot dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu otot polos, otot lurik, dan
otot jantung.
1. Jaringan Otot Polos
Otot polos adalah otot yang berkontraksi secara tidak sadar (involunter) atau tidak
dengan kehendak kita. Otot polos bekerja secara refleks di bawah pengaruh saraf
otonom. Karena bekerja terus menerus, maka otot ini tidak pernah merasa lelah.
Otot polos terdapat pada seluruh organ tubuh yang tidak dapat kita gerakkan
sesuai dengan kehendak kita (kecuali jantung). Contohnya pada pembuluh darah,
limfe, saluran pencernaan, kandung kemih, saluran pernapasan, dll.
Setiap sel otot polos berbentuk gelendong memanjang dengan ujung merincing,
memiliki sebuah inti sel di tengahnya, terdapat serabut miofibril, dan tidak
berwarna (transparan).
JARINGAN SARAF
Jaringan saraf adalah jaringan yang membentuk sistem saraf. Saraf mengirimkan
impuls dari panca indera menuju otak. Jaringan saraf terdiri dari sel-sel saraf. Setiap
sel saraf terdiri dari tiga bagian utama yaitu dendrit, badan sel, dan akson.
Organ adalah kumpulan dari berbagai macam jaringan yang melaksanakan suatu
tugas tertentu. Derajat dari organisme ditentukan dari makin beragamnya organ
yang dimiliki. Berdasarkan letaknya, organ dikelompokkan menjadi dua yaitu organ
dalam (jantung, hati, lambung, ginjal, dll) dan organ luar (mata, telinga, hidung,
kulit, dll).
Sistem organ adalah kumpulan dari berbagai organ dan menjalankan tugas
tertentu. Setiap sistem organ memegang peranan yang sangat penting dalam
menjalankan fungsinya. Sistem organ dapat dbedakan menjadi beberapa bagian
seperti berikut:
Sistem
Organ
Komponen Utama
Fungsi Utama
Sirkulasi
Transportasi darah
Respirasi
Pertukaran gas
Pertahanan tubuh
Ekskresi
Endokrin
Koordinasi tubuh
Reproduksi
Saraf
Perlindungan/proteksi
Kerangka
Otot
Otot rangka
Pergerakan