Kemanan ADI-NOEL KHI+pak+Munim
Kemanan ADI-NOEL KHI+pak+Munim
Definisi NOEL
NOEL dinyatakan dalam miligram zat kimia per kilogram berat badan per hari (mg/kg
bb/hari) atau dalam ppm dalam makanan (dikonversi ke mg/kg bb dari senyawa
asupan yang telah diukur atau diperkirakan sebagai asupan makanan selama periode
penelitian) .
Pengamatan klinis
Hasil uji klinis merugikan (observasi) yang tercatat selama periode pengujian,
mungkin berkorelasi dengan titik akhir toksisitas atau proses penyakit
dapat digunakan sebagai bukti yang mendukung untuk hubungan dosisrespons dan dapat memainkan peran dalam penentuan NOEL.
Namun, tidak semua tanda-tanda klinis yang merugikan akan berkorelasi
dengan perubahan patologis atau morfologi pada organ atau jaringan.
NOEL
Pendahuluan
Human Immunodeficiency Virus/Aquired Immunodeficiency Syndrome
(HIV/AIDS) masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di SubSahara Afrika.
Di Tanzania, sekitar 63.000 kasus AIDS yang telah diperkirakan terjadi
pada tahun 2002 dan sekitar 786.000 kasus AIDS total kumulatif sejak
tahun 1893.
(National AIDS Control Program, 2002).
Selama beberapa tahun, orang yang hidup dengan HIV/AIDS tidak
memiliki obat yang tepat untuk pengelolaan penyakit ini sampai tahun
2004 ketika pemerintah mulai menyediakan obat antiretroviral untuk
sekitar 44.000 kasus AIDS.
Namun berbagai tanaman obat telah digunakan untuk pengobatan
HIV/AIDS di negara itu.
Pendahuluan
* Muhanse M4 adalah obat herbal tradisional yang terbuat dari
campuran pucuk daun, ranting dan akar 10 tanaman.
* Banyak orang di Dar es Salaam, Tanzania telah menggunakan Muhanse
M4 untuk terapi penyakit HIV / AIDS penyakit selama lebih dari satu
dekade sekarang. Namun, belum ada penelitian untuk memastikan
keamanannya. Karena alasan tersebut, penelitian ini dilakukan untuk
menentukan keamanan obat herbal tradisional Muhanse M4 pada
hewan coba.
Hasil
Dosis maksimum peroral diuji untuk kedua mencit dan tikus
3034,200mg/kg, adalah 100 kali dosis yang digunakan pada manusia per
hari (24 jam). Tidak ada mencit atau tikus mati selama pengujian.
Dosis maksimum intraperitonial adalah 606,840mg/kg berat badan,
yang 20 kali dosis yang digunakan pada manusia per hari. Dosis ini
menyebabkan 100% efek letal pada mencit.
Dosis injeksi intraperitonial yang menyebabkan 10%, 50%, dan 80% efek
letal pada mencit masing-masing 485,472mg/kg, 530,985mg/kg dan
576,498mg/kg.
Hasil
Pada tikus, maksimum dosis yang digunakan untuk pemberian
intraperitonial yaitu 758,550mg/kg, 25 kali dosis yang digunakan
pada manusia per hari, dosis ini menyebabkan efek letal 100%.
Dosis yang menyebabkan 10%, 50%, dan 80% efek letal masingmasing yaitu 591,669 mg / kg; 637,182mg/kg dan
713,037mg/kg. (Gambar 2).
Hasil
Gambar 2: Toksisitas Akut Muhanse M4 pada Mencit dan Tikus Pemberian Injeksi Intraperitoneal
Hasil
Pada mencit, dosis berulang maksimum pada pemberian oral yang diuji
adalah 1.168,167 mg / kg (38,50 kali dosis yang digunakan pada
manusia). Dosis NOEL yang didapat adalah 819,234mg/kg, yaitu (27
kali dosis manusia). LD10%, LD50% dan LD100% yang didapat masingmasing 910,26mg/kg, 1.092,312 mg / kg dan 1.168,167 mg / kg.
Pada tikus, dosis berulang maksimum pada pemberian oral yang diuji
adalah 1.957,059mg/kg berat badan (64,50 kali
yang digunakan dosis manusia). NOEL yang didapat adalah 1562,613mg/kg
(51,50 kali dosis yang digunakan manusia). LD10%, LD50% dan LD100%
yang didapat masing-masing 1.668.810mg/kg, 1.835,691 mg / kg dan
1.957,059 mg / kg.
Hasil
Gambar 4: Toksisitas Sub-akut Muhanse M4 Pemberian Oral pada Mencit dan Tikus
Hasil
Dosis berulang maksimum yang diberikan secara intraperitonial
Hasil
Gambar 4: Toksisitas Sub-akut Muhanse M4 Pemberian Intraperitonial pada Mencit dan Tikus
Kesimpulan
Pendahuluan
Hilleria latifolia adalah salah satu tanaman herbal yang
umum di gunakan di Ghania sebagai obat tradisional,
meskipun masih sedikit informasi mengenai keamanan
dari tanaman tersebut.
Tujuan penelitian : mengevaluasi toksisitas tanaman
tersebut.(mengunakan tikus sebagai hewan coba)
Meskipun beberapa bagian tanaman sudah cukup sering
digunakan diberbagai daerah, seperti daunnya utk terapi
reumatik, bunga untuk pengobatan asma dan telah byk
digunakan secara tradisional, tetap saja literatur
mengenai keamanan tanaman tersebut, belum cukup
banyak.
Hewan coba
Preparasi ekstrak
Tanaman dalam ruangan pengering selama tujuh
hari dan ditumbuk menjadi bubuk halus. Bubuk
diekstraksi oleh dengan perkolasi dingin etanol 70%
(v / v) sampai terbentuk ekstrak kental berwarna
hijau kental seperti sirup. Kemudian tekanan
dikurangi dengan suhu 60 C dalam rotary
evaporator. Kemudian dikeringkan dalam oven
udara panas pada 50 C selama seminggu dan
disimpan di lemari es sebelum digunakan. Hasil
panen adalah 19,67% (b / b). Dan digunakan
sebagai HLE atau ekstrak dalam penelitian ini.
TOKSISITAS AKUT
Tikus Jantan Sprague Dawley-secara acak dibagi menjadi tujuh
kelompok (n = 5) dan disimpan di lingkungan percobaaan untuk
periode aklimatisasi 1 minggu.
Hewan-hewan itu berpuasa semalam dan diberikan diobati oral
dengan ekstrak H. latifolia dalam dosis 0,30; 0,45 ;0,60;0,90,
1,20, dan 3,00 g/kg BB. Kelompok kontrol menerima 10ml/kg BB
p.o. saline. Tikus-tikus yang diamati sampai 24 jam untuk
perubahan perilaku dan fungsi fisiologis serta kematian.
Penilaian perilaku dan fungsi fisiologis dilakukan serupa dengan
pengamatan utama prosedur (Irwin test) awalnya 4 dijelaskan
oleh Irwin (1968).
Hasil
Toksisitas Akut
- Semua tikus bertahan selama periode penelitian (24 jam).
- Selama observasi, hewan pada dosis 0,3 g/kg
(NOEL) tidak menunjukkan tanda-tanda beracun. Namun pada
dosis 0,45; 0,60; 0,90; 1,20; dan 3,00 g/kg menunjukkan efek
asthenia, defekasi, air liur, dan buang air kecil meningkat, air liur
dibandingkan dengan kontrol tidak diobati (peningkatan aktifitas
kolinergik)(Tabel 1).
Hasil
Tosisitas sub-akut
Hasil :
Pada uji sub-akut, pengobatan selama 14 hari
dengan HLE dosis 0,3, 1,2 dan 3 g/kg BB dosis
tidak memprovokasi perubahan signifikan
dalam tubuh atau berat badan relatif atau
parameter hematologis tikus.
Perubahan histopatologis
Evaluasi organ terisolasi dari tikus dikorbankan di akhir percobaan
toksisitas sub-akut mengungkapkan tidak ada perubahan
patologis pada organ (hati, perut, limpa dan ginjal) dari hewan
kontrol. Signifikan ekstrak-terkait perubahan patologis hanya
diamati untuk perut dan ginjal dan sampel pada Dosis 3 g/kg.
Semua organ-organ lain menunjukkan sebagian besar fitur
histologis normal ketika dibandingkan dengan diobati kontrol
(Gbr. 3). Ada mukosa ringan erosi dalam sampel lambung dan
bukti fokal ringan tubular gips dan hyperaemia glomerulus
moderat
Sampel ginjal dari tikus diperlakukan dengan 3 g/kg (gbr. 4).
kesimpulan
toksisitas dari ekstrak etanol Hilleria latifolia
pemberian oral pada tikus yang rendah. Namun
penggunaaan untuk manusia perlu diperhatikan
terutama pada dosis yang tinggi.
What is
Menurut The U.S. Department of
Agriculture's Food Safety and
Inspection Service (FSIS) :
ADI adalah jumlah obat yg dinyatakan
berdasarkan berat badan, yang dapat
dikonsumsi setiap hari oleh manusia
tanpa adanya resiko yang berbahaya
bagi tubuh, ( standar berat badan
orang dewasa = 60 kg).
Konsep ADI
menggunakan dosis referensi (RFD)
yang diadopsi oleh FDA berdasarkan
prinsip Environmental Protection
Agency (EPA).
Penilaian ADI didasarkan pada review
dari semua data toksikologi yang
tersedia dan dari data identifikasi
NOAEL (No Oberved Adverse Effect
Level) .
ADI dinyatakan dalam mg/kg BB per
hari
Perhitungan ADI
Streptomycin
CURCUMIN
Sumber Jurnal
Judul
LICORICE
Glycyrrhiza glabra
penggunaan
Perasa dalam produk rokok
Perasa dalam permen
Farmakologi:
Antivirus
Pengobatan kanker
Obat gangguan GI
Anti inflamasi
Obat diabetes
: 2 mg/ kg hari
: o,2 mg/ kg BB
STEVIA
Stevia rebaudiana
Judul :
Food and chemical toxicology
Oleh
Carakostas M, et .al