org/wiki/Talasemia
http://thalasemia.org/
http://www.zorafm.com/2013/05/talkshow-gerakan-memutus-mata-rantaipenurunan-penyakit-thalassemia-kota-bandung/
Talasemia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Thalassaemia
Klasifikasi dan bahan-bahan eksternal
ICD-10
D56.
ICD-9
282.4
MedlinePlus
eMedicine
MeSH
000587
ped/2229 radio/686
D013789
Talasemia merupakan salah satu jenis anemia hemolitik dan merupakan penyakit keturunan yang
diturunkan secara autosomal yang paling banyak dijumpai di Indonesiadan Italia.[rujukan?] Enam sampai
sepuluh dari setiap 100 orang Indonesia membawa genpenyakit ini. Kalau sepasang dari mereka menikah,
kemungkinan untuk mempunyai anak penderita talasemia berat adalah 25%, 50% menjadi pembawa sifat
(carrier) talasemia, dan 25% kemungkinan bebas talasemia[1]. Sebagian besar penderita talasemia adalah
anak-anak usia 0 hingga 18 tahun.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Klasifikasi talasemia
1.1 Talasemia alfa
5 Referensi
6 Pranala luar
Klasifikasi talasemia[sunting]
Pada talasemia terjadi kelainan pada gen-gen yang mengatur pembentukan dari rantai globin sehingga
produksinya terganggu. Gangguan dari pembentukan rantai globin ini akan mengakibatkan kerusakan
pada sel darah merah yang pada akhirnya akan menimbulkan pecahnya sel darah tersebut. Berdasarkan
dasar klasifikasi tersebut, maka terdapat beberapa jenis talasemia, yaitu talasemia alfa, beta, dan delta.
Talasemia alfa[sunting]
Pada talasemia alfa, terjadi penurunan sintesis dari rantai alfa globulin. Dan kelainan ini berkaitan dengan
delesi pada kromosom 16. Akibat dari kurangnya sintesis rantai alfa, maka akan banyak terdapat rantai
beta dan gamma yang tidak berpasangan dengan rantai alfa. Maka dapat terbentuk tetramer dari rantai
beta yang disebut HbH dan tetramer dari rantai gamma yang disebut Hb Barts. Talasemia alfa sendiri
memiliki beberapa jenis[2].
Talasemia beta[sunting]
Disebabkan karena penurunan sintesis rantai beta. Dapat dibagi berdasarkan tingkat keparahannya, yaitu
talasemia mayor, intermedia, dan karier. Pada kasus talasemia mayor Hb sama sekali tidak diproduksi.
Mungkin saja pada awal kelahirannya, anak-anak talasemia mayor tampak normal tetapi penderita akan
mengalami anemia berat mulai usia 3-18 bulan. Jika tidak diobati, bentuk tulang wajah berubah dan warna
kulit menjadi hitam. Selama hidupnya penderita akan tergantung pada transfusi darah. Ini dapat berakibat
fatal, karena efek sampingan transfusi darah terus menerus yang berupa kelebihan zat besi (Fe)[3]. Salah
satu ciri fisik dari penderita talasemia adalah kelainan tulang yang berupa tulang pipi masuk ke dalam dan
batang hidung menonjol (disebut gacies cooley), penonjolan dahi dan jarak kedua mata menjadi lebih jauh,
serta tulang menjadi lemah dan keropos[4].
Pada 2009, sekelompok dokter dan spesialis di Chennai danCoimbatore mencatatkan pengobatan
sukses talasemia pada seorang anak menggunakan darah plasenta dari saudaranya. [8]
Referensi[sunting]
1.
^ Susan A. Orshan (2007). Maternity, Newborn, and Women's Health Nursing: Comprehensive
Care Across the Life Span. Lippincott Williams & Wilkins. ISBN 978-0-7817-4254-2.
2.
3.
^ Robert S. Hillman, Kenneth A. Ault, Henry M. Rinder (2005). Hematology in clinical practice:
a guide to diagnosis and management. McGraw-Hill Professional. ISBN 978-0-07-144035-6.
4.
5.
6.
7.
8.
^ His sister's keeper: Brother's blood is boon of life, Times of India, 17 September 2009
Talasemia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Thalassaemia
Klasifikasi dan bahan-bahan eksternal
ICD-10
D56.
ICD-9
282.4
MedlinePlus
eMedicine
MeSH
000587
ped/2229 radio/686
D013789
Talasemia merupakan salah satu jenis anemia hemolitik dan merupakan penyakit keturunan yang
diturunkan secara autosomal yang paling banyak dijumpai di Indonesiadan Italia.[rujukan?] Enam sampai
sepuluh dari setiap 100 orang Indonesia membawa genpenyakit ini. Kalau sepasang dari mereka menikah,
kemungkinan untuk mempunyai anak penderita talasemia berat adalah 25%, 50% menjadi pembawa sifat
(carrier) talasemia, dan 25% kemungkinan bebas talasemia[1]. Sebagian besar penderita talasemia adalah
anak-anak usia 0 hingga 18 tahun.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Klasifikasi talasemia
1.1 Talasemia alfa
5 Referensi
6 Pranala luar
Klasifikasi talasemia[sunting]
Pada talasemia terjadi kelainan pada gen-gen yang mengatur pembentukan dari rantai globin sehingga
produksinya terganggu. Gangguan dari pembentukan rantai globin ini akan mengakibatkan kerusakan
pada sel darah merah yang pada akhirnya akan menimbulkan pecahnya sel darah tersebut. Berdasarkan
dasar klasifikasi tersebut, maka terdapat beberapa jenis talasemia, yaitu talasemia alfa, beta, dan delta.
Talasemia alfa[sunting]
Pada talasemia alfa, terjadi penurunan sintesis dari rantai alfa globulin. Dan kelainan ini berkaitan dengan
delesi pada kromosom 16. Akibat dari kurangnya sintesis rantai alfa, maka akan banyak terdapat rantai
beta dan gamma yang tidak berpasangan dengan rantai alfa. Maka dapat terbentuk tetramer dari rantai
beta yang disebut HbH dan tetramer dari rantai gamma yang disebut Hb Barts. Talasemia alfa sendiri
memiliki beberapa jenis[2].
Dikenal juga sebagai HbH disease biasa disertai dengan anemia hipokromik mikrositer. Dengan banyak
terbentuk HbH, maka HbH dapat mengalami presipitasi dalam eritrosit sehingga dengan mudah eritrosit
dapat dihancurkan. Jika dilakukan pemeriksaan mikroskopis dapat dijumpai adanya Heinz Bodies.
Talasemia beta[sunting]
Disebabkan karena penurunan sintesis rantai beta. Dapat dibagi berdasarkan tingkat keparahannya, yaitu
talasemia mayor, intermedia, dan karier. Pada kasus talasemia mayor Hb sama sekali tidak diproduksi.
Mungkin saja pada awal kelahirannya, anak-anak talasemia mayor tampak normal tetapi penderita akan
mengalami anemia berat mulai usia 3-18 bulan. Jika tidak diobati, bentuk tulang wajah berubah dan warna
kulit menjadi hitam. Selama hidupnya penderita akan tergantung pada transfusi darah. Ini dapat berakibat
fatal, karena efek sampingan transfusi darah terus menerus yang berupa kelebihan zat besi (Fe)[3]. Salah
satu ciri fisik dari penderita talasemia adalah kelainan tulang yang berupa tulang pipi masuk ke dalam dan
batang hidung menonjol (disebut gacies cooley), penonjolan dahi dan jarak kedua mata menjadi lebih jauh,
serta tulang menjadi lemah dan keropos[4].
Pada 2009, sekelompok dokter dan spesialis di Chennai danCoimbatore mencatatkan pengobatan
sukses talasemia pada seorang anak menggunakan darah plasenta dari saudaranya. [8]
Referensi[sunting]
1.
^ Susan A. Orshan (2007). Maternity, Newborn, and Women's Health Nursing: Comprehensive
Care Across the Life Span. Lippincott Williams & Wilkins. ISBN 978-0-7817-4254-2.
2.
3.
^ Robert S. Hillman, Kenneth A. Ault, Henry M. Rinder (2005). Hematology in clinical practice:
a guide to diagnosis and management. McGraw-Hill Professional. ISBN 978-0-07-144035-6.
4.
5.
6.
7.
8.
^ His sister's keeper: Brother's blood is boon of life, Times of India, 17 September 2009
Talasemia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Thalassaemia
Klasifikasi dan bahan-bahan eksternal
ICD-10
D56.
ICD-9
282.4
MedlinePlus
eMedicine
MeSH
000587
ped/2229 radio/686
D013789
Talasemia merupakan salah satu jenis anemia hemolitik dan merupakan penyakit keturunan yang
diturunkan secara autosomal yang paling banyak dijumpai di Indonesiadan Italia.[rujukan?] Enam sampai
sepuluh dari setiap 100 orang Indonesia membawa genpenyakit ini. Kalau sepasang dari mereka menikah,
kemungkinan untuk mempunyai anak penderita talasemia berat adalah 25%, 50% menjadi pembawa sifat
(carrier) talasemia, dan 25% kemungkinan bebas talasemia[1]. Sebagian besar penderita talasemia adalah
anak-anak usia 0 hingga 18 tahun.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Klasifikasi talasemia
1.1 Talasemia alfa
5 Referensi
6 Pranala luar
Klasifikasi talasemia[sunting]
Pada talasemia terjadi kelainan pada gen-gen yang mengatur pembentukan dari rantai globin sehingga
produksinya terganggu. Gangguan dari pembentukan rantai globin ini akan mengakibatkan kerusakan
pada sel darah merah yang pada akhirnya akan menimbulkan pecahnya sel darah tersebut. Berdasarkan
dasar klasifikasi tersebut, maka terdapat beberapa jenis talasemia, yaitu talasemia alfa, beta, dan delta.
Talasemia alfa[sunting]
Pada talasemia alfa, terjadi penurunan sintesis dari rantai alfa globulin. Dan kelainan ini berkaitan dengan
delesi pada kromosom 16. Akibat dari kurangnya sintesis rantai alfa, maka akan banyak terdapat rantai
beta dan gamma yang tidak berpasangan dengan rantai alfa. Maka dapat terbentuk tetramer dari rantai
beta yang disebut HbH dan tetramer dari rantai gamma yang disebut Hb Barts. Talasemia alfa sendiri
memiliki beberapa jenis[2].
Talasemia beta[sunting]
Disebabkan karena penurunan sintesis rantai beta. Dapat dibagi berdasarkan tingkat keparahannya, yaitu
talasemia mayor, intermedia, dan karier. Pada kasus talasemia mayor Hb sama sekali tidak diproduksi.
Mungkin saja pada awal kelahirannya, anak-anak talasemia mayor tampak normal tetapi penderita akan
mengalami anemia berat mulai usia 3-18 bulan. Jika tidak diobati, bentuk tulang wajah berubah dan warna
kulit menjadi hitam. Selama hidupnya penderita akan tergantung pada transfusi darah. Ini dapat berakibat
fatal, karena efek sampingan transfusi darah terus menerus yang berupa kelebihan zat besi (Fe)[3]. Salah
satu ciri fisik dari penderita talasemia adalah kelainan tulang yang berupa tulang pipi masuk ke dalam dan
batang hidung menonjol (disebut gacies cooley), penonjolan dahi dan jarak kedua mata menjadi lebih jauh,
serta tulang menjadi lemah dan keropos[4].
Pada 2009, sekelompok dokter dan spesialis di Chennai danCoimbatore mencatatkan pengobatan
sukses talasemia pada seorang anak menggunakan darah plasenta dari saudaranya. [8]
Referensi[sunting]
1.
^ Susan A. Orshan (2007). Maternity, Newborn, and Women's Health Nursing: Comprehensive
Care Across the Life Span. Lippincott Williams & Wilkins. ISBN 978-0-7817-4254-2.
2.
3.
^ Robert S. Hillman, Kenneth A. Ault, Henry M. Rinder (2005). Hematology in clinical practice:
a guide to diagnosis and management. McGraw-Hill Professional. ISBN 978-0-07-144035-6.
4.
5.
6.
7.
8.
^ His sister's keeper: Brother's blood is boon of life, Times of India, 17 September 2009
Talasemia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Thalassaemia
Klasifikasi dan bahan-bahan eksternal
ICD-10
D56.
ICD-9
282.4
MedlinePlus
000587
eMedicine
MeSH
ped/2229 radio/686
D013789
Talasemia merupakan salah satu jenis anemia hemolitik dan merupakan penyakit keturunan yang
diturunkan secara autosomal yang paling banyak dijumpai di Indonesiadan Italia.[rujukan?] Enam sampai
sepuluh dari setiap 100 orang Indonesia membawa genpenyakit ini. Kalau sepasang dari mereka menikah,
kemungkinan untuk mempunyai anak penderita talasemia berat adalah 25%, 50% menjadi pembawa sifat
(carrier) talasemia, dan 25% kemungkinan bebas talasemia[1]. Sebagian besar penderita talasemia adalah
anak-anak usia 0 hingga 18 tahun.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Klasifikasi talasemia
1.1 Talasemia alfa
5 Referensi
6 Pranala luar
Klasifikasi talasemia[sunting]
Pada talasemia terjadi kelainan pada gen-gen yang mengatur pembentukan dari rantai globin sehingga
produksinya terganggu. Gangguan dari pembentukan rantai globin ini akan mengakibatkan kerusakan
pada sel darah merah yang pada akhirnya akan menimbulkan pecahnya sel darah tersebut. Berdasarkan
dasar klasifikasi tersebut, maka terdapat beberapa jenis talasemia, yaitu talasemia alfa, beta, dan delta.
Talasemia alfa[sunting]
Pada talasemia alfa, terjadi penurunan sintesis dari rantai alfa globulin. Dan kelainan ini berkaitan dengan
delesi pada kromosom 16. Akibat dari kurangnya sintesis rantai alfa, maka akan banyak terdapat rantai
beta dan gamma yang tidak berpasangan dengan rantai alfa. Maka dapat terbentuk tetramer dari rantai
beta yang disebut HbH dan tetramer dari rantai gamma yang disebut Hb Barts. Talasemia alfa sendiri
memiliki beberapa jenis[2].
Dikenal juga sebagai HbH disease biasa disertai dengan anemia hipokromik mikrositer. Dengan banyak
terbentuk HbH, maka HbH dapat mengalami presipitasi dalam eritrosit sehingga dengan mudah eritrosit
dapat dihancurkan. Jika dilakukan pemeriksaan mikroskopis dapat dijumpai adanya Heinz Bodies.
Talasemia beta[sunting]
Disebabkan karena penurunan sintesis rantai beta. Dapat dibagi berdasarkan tingkat keparahannya, yaitu
talasemia mayor, intermedia, dan karier. Pada kasus talasemia mayor Hb sama sekali tidak diproduksi.
Mungkin saja pada awal kelahirannya, anak-anak talasemia mayor tampak normal tetapi penderita akan
mengalami anemia berat mulai usia 3-18 bulan. Jika tidak diobati, bentuk tulang wajah berubah dan warna
kulit menjadi hitam. Selama hidupnya penderita akan tergantung pada transfusi darah. Ini dapat berakibat
fatal, karena efek sampingan transfusi darah terus menerus yang berupa kelebihan zat besi (Fe)[3]. Salah
satu ciri fisik dari penderita talasemia adalah kelainan tulang yang berupa tulang pipi masuk ke dalam dan
batang hidung menonjol (disebut gacies cooley), penonjolan dahi dan jarak kedua mata menjadi lebih jauh,
serta tulang menjadi lemah dan keropos[4].
Pada 2009, sekelompok dokter dan spesialis di Chennai danCoimbatore mencatatkan pengobatan
sukses talasemia pada seorang anak menggunakan darah plasenta dari saudaranya. [8]
Referensi[sunting]
1.
^ Susan A. Orshan (2007). Maternity, Newborn, and Women's Health Nursing: Comprehensive
Care Across the Life Span. Lippincott Williams & Wilkins. ISBN 978-0-7817-4254-2.
2.
3.
^ Robert S. Hillman, Kenneth A. Ault, Henry M. Rinder (2005). Hematology in clinical practice:
a guide to diagnosis and management. McGraw-Hill Professional. ISBN 978-0-07-144035-6.
4.
5.
6.
7.
8.
^ His sister's keeper: Brother's blood is boon of life, Times of India, 17 September 2009