Anda di halaman 1dari 25

Laporan Kerja Praktek

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
PetroChina International Jabung, Ltd adalah salah satu perusahaan
swasta restrukturisasi dari China National Petroleum Corporation yang
bergerak di bidang minyak dan gas (migas), yang berlokasi di Desa Pematang
Lumut, Kecamatan Betara, Tanjung Jabung, Provinsi Jambi.
Untuk pengelolaan minyak bumi di area tersebut perlu dibuat
jalur - jalur pipa sebagai sarana penyaluran minyak dari sumur sumur
minyak menuju ke stasion penampung, untuk itu dibutuhkan study yang
lebih.
Salah satu pendukung study pada rencana jalur pipa tersebut adalah
survei topografi dan pemetaan yang detail. Hasil dari survei topografi tersebut
digunakan sebagai dasar acuan dalam perencanaan jalur pipa.
2. Maksud dan Tujuan
Pada kegiatan ini dimaksudkan untuk melalukan survei topografi
sepanjang

rencana

pengukuran

dengan

tujuan

untuk

mendapatkan

gambaran/data yang berupa peta topografi skala 1: 1.000 sepanjang rencana


pengukuran yang akan digunakan sebagai dasar acuan dalam perencanaan
jalur pipa.
2.1. Maksud
Maksud dari survei yang dilakukan di PetroChina Tanjung Jabung Jambi
adalah melakukan pengukuran topografi.
2.2. Tujuan
Tujuan dari survei yang dilakukan di PetroChina Tanjung Jabung Jambi
adalah Untuk memperoleh peta topografi dengan skala 1: 1.000 yang akan
digunakan sebagai dasar acuan dalam perencanaan jalur pipa.

3 Skope Pekerjaan
Adapun cakupan dari ruang lingkup pekerjaan Survey topografi yang
dilakukan di Tanjung Jabung - Jambi adalah:

Pembuatan dan pengukuran pilar beton sebanyak 9 pasang, sebagai


kerangka kontrol utama horizontal dengan menggunakan alat GPS type
Geodetik.
1

Laporan Kerja Praktek

Pengukuran kerangka kontrol vertikal pada pilar beton sebagai kerangka


kontrol utama dan pada patok kayu sebagai kerangka kontrol cabang
sepanjang rencana jalur pipa dilakukan dengan menggunakan alat
waterpass diukur menggunakan metode pulang - pergi.

Pengukuran Profil Memanjang, titik detail diukur per 40 meter pada As


sepanjang rencana jalur pipa.

Pengukuran Profil Melintang selebar 50 meter, titik detail diukur maximal 5


meter tegak lurus terhadap rencana jalur pipa.

Pengukuran situasi lebih detail dilakukan diarea yang tidak tercakup oleh
pengukuran profil memanjang dan melintang khususnya pada lokasi sungai,
rawa, atau objek lain seperti bangunan, tikungan, persimpangan, tiang
listrik, tiang telepon dan titik detail lainnya sehingga data yang didapatkan
bisa menggambarkan keadaan lapangan yang sebenarnya.

Pembuatan laporan survei yang berisi :


1. Laporan kegiatan survei.
2. Deskripsi Bench Mark (BM)
3. Peta topografi skala 1: 1.000 (dalam format A1).

Laporan Kerja Praktek

B. METODE PELAKSANAAN KERJA


1. Kerangka Kontrol Horizontal
Pembuatan dan pengukuran kerangka kontrol horizontal dilakukan pada pilar
beton serta sepanjang jalur pengukuran.
1.1. Pembuatan dan Pemasangan Pilar Beton.
Pilar beton dibuat dengan menggunakan pipa PVC sepanjang 60 Cm
diisi campuran beton, 20 Cm berada di permukaan dan sisanya tertanam di
dalam tanah, bagian ujung pipa diberi baut sebagai tanda titik pusat, PVC
tersebut di cat putih serta merah untuk penomeran pilar, disekeliling pipa diberi
konstruksi beton ukuran 30 cm x 30 cm x 10 cm dan di cat biru.

Gambar 1: Rancangan Pilar Beton

Laporan Kerja Praktek


1.2. Pembuatan Titik Kontrol Cabang.
Titik titik kontrol cabang dibuat menggunakan patok kayu berukuran 4 cm
x 5 cm x 40 cm dicat merah yang atasnya diberi paku seng dan pita untuk
menuliskan no urut patok tersebut.

Gambar 2: Rancangan Patok Kayu


1.3. Pengamatan GPS
Titik kontrol yang diwujudkan dengan pilar beton tersebut selanjutnya
dilakukan pengamatan GPS menggunakan alat GPS type Geodetik dengan
metode statik diferensial dan untuk meningkatkan keakuratan dalam
pengukuran maka digunakan jaringan-jaringan segitiga sebagai bentuk dari
pengukuran tersebut.
Satelit 1

Satelit 2

= Titik Referensi (Bench Mark)


= Titik-titik yang diobservasi

Gambar 3: Pengamatan GPS Metode Static Differential Positioning


1.4. Pengukuran Kerangka Kontrol Cabang
4

Laporan Kerja Praktek


Pengukuran Kerangka Kontrol Cabang dilakukan mengunakan alat Total
Station dengan metode poligon. Titik kerangka kontrol cabang tersebut
digunakan sebagai ikatan awal pengukuran profil memanjang dan profil
melintang.

CD

S2
AB

S1

dB1

S3
d12

d2C

D
A, B, C, D

= Titik tetap (Bench Mark)

AB
CD
d
S
1,2

= azimuth awal
= azimuth akhir
= jarak
= sudut horizontal
= posisi titik

Gambar 4: Pengukuran Poligon Metode Terbuka Terikat Sempurna


s + f (s)

= (akhir - awal) + (n-1) x 180o

d . Sin f (x)

= (Xakhir - X awal)

d . Cos f (y)

= (Yakhir - Y awal)

Dimana:
s

: jumlah sudut horizontal

: azimuth
n

: titik ke n poligon

: jumlah jarak

f ( s ) : kesalahan penutup sudut horizontal


f ( x ) : kesalahan absis
f ( y ) : kesalahan ordinat

Laporan Kerja Praktek


2. Pengukuran Kerangka Kontrol Vertikal
Pengukuran posisi vertikal Kerangka Kontrol dilakukan pada semua pilar
beton dan pada kerangka control cabang lainya guna untuk mendapatkan beda
tinggi (H) dengan menggunakan alat waterpass. Elevasi diukur menggunakan
metode pulang pergi dimulai dari titik awal referensi vertikal kemudian
ditularkan ke semua pilar beton dan titik-titik kerangka kontrol cabang lainnya,
batas kesalahan ketelitian tidak boleh melebihi 10mmD Km

STA

STA

BM1

Pulang

BM2

Pergi

STA
STA

Gambar 5: Pengukuran Leveling Metode Pulang Pergi


Dimana:
BM1 : Referensi awal
BM2 : Pilar beton (kerangka kontrol utama)
STA

: Patok kayu (kerangka kontrol cabang)

3. Pengukuran Topografi
Pengukuran detail, objek atau titik titik tinggi di wilayah pengukuran sehingga
didapatkan gambaran permukaan bumi yang sebenarnya.
3.1. Pengukuran Profil Memanjang
6

Laporan Kerja Praktek


Pengukuran Profil Memanjang, titik detail diukur per 40 meter pada as
sepanjang rencana jalur pipa dengan menggunakan metode backset dan alat
total station.

dm

Gambar 6: Pengukuran Profil Memanjang


Esta3 = Esta2 + d Sin z
Nsta3 = Nsta2 + d Cos z
Hsta3 = Hsta2 + ((dm Cos z) + (Ti+Tp)-Tt)
Dimana:
Esta1, Nsta1, Hsta1

: Koordinat beckset

Esta2, Nsta2, Hsta2

: Koordinat berdiri alat

: Jarak datar

dm

: Jarak miring

: Sudut zenith

Ti

: Tinggi alat

Tp

: Tinggi patok berdiri alat

Tt

: Tinggi target

3.2. Pengukuran Profil Melintang

Laporan Kerja Praktek


pengukuran profil melintang titik detail diukur 5 m tegak lurus terhadap
as jalan. Pengukuran Profil Melintang selebar 50 meter dengan menggunakan
alat total station.

S
Becks
et
T

A
Pengukur 2
E,d z
an Titik
N,m
Detail
1
Hd
2 1 5 S
T
5
m A
m
1

2
5
m

Gambar 7: Pengukuran Profil Melintang

E1 = Esta1 + d Sin z
N1 = Nsta1 + d Cos z
H1 = Hsta1 + ((dm Cos z) + (Ti+Tp)-Tt)
Dimana:
Esta2, Nsta2, Hsta2

: Koordinat beckset

Esta1, Nsta1, Hsta1

: Koordinat berdiri alat

: Jarak datar

dm

: Jarak miring

: Sudut zenith

Ti

: Tinggi alat

Tp

: Tinggi patok berdiri alat

Tt

: Tinggi target

3.3. Pengukuran Situasi


Pengukuran situasi lebih detail dilakukan diarea yang tidak tercakup oleh
pengukuran profil memanjang dan melintang khususnya pada lokasi sungai,
rawa, atau objek lain seperti bangunan, tikungan, persimpangan, tiang listrik,
tiang telepon dan titik detail lainnya sehingga data yang didapatkan bisa
menggambarkan keadaan lapangan yang sebenarnya.
8

Laporan Kerja Praktek

dm

Gambar 8: Pengukuran Situasi Metode Radial

4. Perhitungan Data
Menghitung dan memanipulasi data mentah menjadi informasi hitungan, data
ukuran sebagai bahan masukan dan menghasilkan hitungan sebagai produk
keluaran.
4.1 Perhitungan Data GPS
Data GPS dihitung dengan menggunakan software GPS Adjustment, untuk
mendapatkan hasil dan ketelitian yang baik dalam proses batas kesalahan
adalah:
Untuk Baseline Prosessing
RMS

= < 0.010 m

Variance ratio

=>3

Reverence variance

=<5

Untuk Loop Closures


Horizontal

= < 0.030 m

Vertikal

= < 0.050 m

4.2 Perhitungan Data Poligon


Data poligon dihitung menggunakan software perataan dengan metode
boudate atau least square, dengan ketelitian linier diatas 1:10000 dan ketelitian
sudut tidak lebih dari 10N detik.
4.3 Perhitungan Data Leveling
9

Laporan Kerja Praktek


Data leveling dihitung menggunakan software perataan dengan metode
boudate atau least square, dengan ketelitian tidak boleh melebihi toleransi
kesalahan sebesar 10mmD Km.
4.4 Perhitungan Data Profil Memanjang, Melintang dan Situasi
Data profil memanjang, melintang dan situasi dihitung menggunakan
software perataan dengan metode boudate atau least square, sehingga
mendapatkan hasil Easting, Northing dan Elevasi yang baik.
5. Penyajian Peta
Dalam penyajian peta dilaksanakan dalam beberapa tahapan yaitu ploting titiktitik kerangka kontrol peta, ploting titik-titik detail, penggambaran objek detail,
penggambaran profile memanjang, penggambaran profile melintang dan proses
kartografi.
5.1 Ploting Titik-titik Kerangka Kontrol Peta
Ploting koordinat titik-titik poligon (KKH) dan elevasi titik-titik poligon
(KKV) dengan menggunakan software Cad atau software penggambaran
lainnya, sehinga didapatkan gambar dalam bentuk 2D.
5.2 Ploting Titik-titik Detail
Ploting koordinat titik-titik detail dengan menggunakan software Cad atau
software penggambaran lainnya, sehinga didapatkan gambar dalam bentuk 2D.
5.3 Penggambaran Objek Detail
Penggambaran objek detail dilakukan menggunakan software Cad atau
software penggambaran lainnya, dengan cara menghubungkan titik-titik detail
dengan polyline atau line sesuai dengan keterangan pada titik tersebut sehingga
didapat peta dalam bentuk 2D.
5.4 Penggambaran Profil Memanjang
Profile memanjang digambarkan dengan menggunakan software CAD atau
software lainnya dengan merubah peta topografi dalam bentuk 2D ke dalam
bentuk peta 3D, dari bentuk 3D tersebut dibuat profile memanjang dari awal
sampai akhir sepanjang jalur sesuai center line yang telah ditentukan dengan
10

Laporan Kerja Praktek


interval penggambaran 20m, profil memanjang digambarkan dengan skala
horizontal = 1: 1000 dan skala vertical = 1: 100.
5.5 Penggambaran Profil Melintang
Profile melintang digambarkan dengan menggunakan software CAD atau
software lainnya dengan merubah peta topografi dalam bentuk 2D ke dalam
bentuk peta 3D, dari bentuk 3D tersebut dibuat profile melintang dari awal
sampai akhir sepanjang jalur dengan interval penggambaran 20m untuk tiap
STA dan

lebar

50m,

profil

melintang

digambarkan

dengan

skala

horizontal = 1: 250 dan skala vertical = 1: 125.

5.6 Proses Kartografi


Dalam tahapan akhir proses penggambaran peta topografi dilakukan
proses kartografi yang meliputi pekerjaan penghalusan peta, penarikan garis
kontur, pemberian legenda, layout peta dan untuk mempermudah membaca
lembar peta maka dibuat Indeks Peta.

11

Laporan Kerja Praktek

C. PELAKSANAAN KERJA
1. Lokasi Pekerjaan
Area survei topografi yang dilakukan sepanjang jalan dimualai dari South West
Betara (SWB) sampai Ripah dengan koordinat awal pengukuran berkisar
(299543.470,

9875041.17)

dan

berakhir

pada

koordinat

(328000.012,

9869898.163) panjang pengukuran 40 Km.


2. Peralatan Yang Digunakan
Peralatan yang digunakan untuk pengukuran topografi di Petrochina Tanjung
Jabung Jambi antara lain:
Peralatan Survey dilapangan:
Leica GPS 300
Leica TC 600 Total Stations
Trimble M3 Total Station
MATO Total Station
WILD Automatic Levels
Handy Talkies
Handheld GPS
Vihicles
Hp Compac Laptops
PC Computer
Peralatan Untuk Perhitungan data:

3 unit
3 unit
1 unit
1 unit
2 unit
6 unit
2 unit
2 unit
3 unit
1 unit

PC computers
Printer

4 unit
1 unit

12

Laporan Kerja Praktek


HP Plotter A0
SKI GPS software
TGO (Trimble Geomatic Office)
Surveying Pack Software
Land Development Software

1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit

3. Parameter Geodetis
Pada pekerjaan ini menggunakan parameter geodetis, sebagai berikut:
Spheroid dan Datum
Spheroid

: GRS 67

Horizontal Datum

: GRS 67

Semi major axis

: 6378137.000

Inverse flattening/ Penggepengan (1/f)

: 298.2572236

Datum

: Padang (ID74)

Unit ukuran

: international Metres

Sistem Proyeksi
Proyeksi

: Universal Transverse Mercator (UTM)

Zone

: 48 south

Central Meridian

: 105 East

Latitude of origin

: 0 (Equator)

False Easting

: 500.000 meter

False Northing

: 10 000 000 meter

Scale factor pada Central Meridian

: 0.9996

Unit ukuran

: international Metres

Vertikal Datum

: Mean Sea Level (m.s.l)

4. Titik Referensi
Titik Referensi adalah titik yang digunakan sebagai acuan dasar dan ikatan
awal pengukuran dimana di dalam pekerjaan pengukuran ini menggunakan titik
referensi untuk referensi horizontal menggunakan BM BTR26 (dibuat oleh
PetroChina) dan BM9 (dibuat oleh PT. ARDI) sedangkan untuk referensi vertikal
menggunakan BM PCJ 21 (dibuat oleh PetroChina).
4.1. Titik Referensi Horizontal:
Nomor titik

: BTR26

Koordinat Geodetik

:
13

Laporan Kerja Praktek


Lintang

: 01 04' 58.24150'' S (Selatan)

Bujur

: 103 21' 31.52595'' T(Timur)

Koordinat UTM

Easting (m)

: 317377.380

Nothing (m)

: 9880263.120

Nomor titik

: BM9

Koordinat Geodetik

Lintang

: 01 05' 39.44668'' S (Selatan)

Bujur

: 103 12' 34.73003'' T (Timur)

Koordinat UTM

Easting (m)

: 300781.317

Nothing (m)

: 9878987.980

4.2. Titik Referensi Vertikal:


Nomor titik

: BM PCJ 021

Elevasi

: +22.810m (diatas m.s.l.)

5. Pembuatan dan Pemasangan Pilar Beton


Pilar Beton dibuat dengan berpasangan antara sepasang pilar beton
tersebut saling terlihat dipasang sepanjang jalur pengukuran dengan jarak
antara sepasang pilar beton 100 300m dan jarak antar pasangan pilar
adalah 2.5 Km, dan telah dipasang pada area yang terbuka.
Delapan belas (18) pilar beton tersebut diberi nama (BM11, BM12, BM13,
BM14, BM15, BM16, BMPCJ086 (new), BM17, BM18, BM19, BM20, BM21,
BM22, CP22, BM23, BM24, BM25 dan BM26)
6. Pengukuran Kerangka Kontrol Horizontal
Pengukuran kerangka kontrol horizontal dilakukan di sepanjang jalur
pengukuran dengan menggunakan alat GPS Leica system 300 L1L2 type
Geodetic dan Leica TC 400.
6.1. Pengukuran GPS
Pengukuran GPS dilakukan pada seluruh pilar beton yang telah terpasang
lama waktu pengukuran GPS 1 jam di setiap pilar beton, sehingga didapat
posisi (Easting, Northing) dalam sistem koordinat global, dilakukan
14

Laporan Kerja Praktek


menggunakan peralatan GPS Leica system 300 L1L2 type Geodetic, sebanyak
3 (tiga) unit dengan metode pengukuran Static Differential Positioning.
Dengan mengunakan system jaringan segitiga untuk bentuk pengukurannya.
Titik BTR26 dan BM9 sebagai titik referensi awal.

GPS2

= Titik Referensi (Bench Mark)


= Titik-titik yang diobservasi
Gambar 9: Sketch Pengamatan GPS Metode Jaringan
Sesi pengukuran;
Sesi 1

GPS1 = BTR26
GPS2 = Pilar 11
GPS3 = Pilar 12

Sesi 2

GPS1 = Dipindahkan ke Pilar 26


GPS2 = Pilar 11
GPS3 = Pilar 12

Sesi 3

GPS1 = Pilar 26
GPS2 = Pilar 11
GPS3 = Dipindahkan ke Pilar 25

Sesi 4

GPS1 = Pilar 26
GPS2 = Dipindahkan ke BM9
GPS3 = Pilar 25

Hasil pengukuran GPS dapat dilihat pada lampiran 1.

15

Laporan Kerja Praktek


6.2. Pengukuran Kerangka Kontrol Cabang
Pengukuran kerangka kontrol cabang diukur menggunakan metode
poligon terbuka terikan sempurna dengan pembacaan sudut satu seri rangkap
(pembacaan sudut horizontal dan vertical dibaca biasa dan luar biasa),
pengukuran poligon dibagi menjadi delapan sesi yaitu:

No Sesi

Dimulai dari

Ditutup

BM 11 - BM 12

BM 13 - BM 14

BM 13 - BM 14

BM 15 - BM 16

BM 15 - BM 16

BM PCJ 086 2006 (new) - BM 17

BM PCJ 086 2006 (new )- BM 17

BM 18 - BM 19

BM 18 - BM 19

BM 20 - BM 21

BM 20 - BM 21

BM 22 Cp22

BM 20 - BM 21

BM 23 - BM 24

BM 23 - BM 24

BM 25 - BM 26

Tabel 1: Sesi Pengukuran Poligon


7. Pengukuran Kerangka Kontrol Vertikal
Pengukuran ketinggian (H) dari pilar beton yang terpasang dilakukan
dengan metode Levelling Memanjang Pulang Pergi

dan diikatkan pada

ketinggian/ elevasi Bench Mark referensi BM PCJ 021 dengan ketinggian :


+22.81 meter.

16

Laporan Kerja Praktek


BM 24

BM 23

BM 11

BM 12

BM 14

BM 13

BM 16

BM PCJ 21

BM 15

BMPCJ086

BM 17

= Titik Referensi (Bench Mark)

BM 18

BM 19

BM 20
BM 21

BM 22

= Titik-titik yang diukur


CP 22

Gambar 10: Sketch Pengukuran Leveling

8. Pengukuran Profil Memanjang


Pengukuran profil memanjang dilakukan sepanjang jalur as pipe line 40
Km dengan interval 40m. Disetiap tikungan atau belokan diukur dengan
interval yang lebih rapat 20m dimaksudkan agar supaya profil tersebut
tergambar dengan halus dan teliti, pengukuran dimulai dari STA 0+000 sampai
dengan STA 38+700
9. Pengukuran Profil Melintang
Pengukuran profil melintang dilakukan sepanjang jalur pipe line 40 Km
dengan interval 40m dengan koridor pengukuran selebar 50m. Disetiap
tikungan atau belokan diukur dengan interval yang lebih rapat 20m
dimaksudkan agar supaya profil tersebut tergambar dengan halus dan teliti,
pengukuran dimulai dari STA 0+000 sampai dengan STA 38+700
10. Pengukuran Situasi
Pengukuran situasi dilakukan sepanjang jalur untuk pengukuran titik - titik
yang tidak searah/diluar pengukuran atau diluar cakupan profil memanjang dan
melintang dengan metode radial, pengukuran ini dimaksudkan untuk mengukur
detail yang lebih teliti seperti : tiang listrik, tiang telepon, bangunan, rawa,
sungai, jalan, pipa agar supaya peta yang dihasilkan menggambarkan situasi
lapangan yang sesungguhnya.

17

Laporan Kerja Praktek


Dalam pegukuran profil memanjang, profil melintang ataupun pengukuran
situasi

poligon tertutup adalah sebagai jaringan kerangka kontrol peta

digunakan untuk pengikatan dari keseluruhan titik titik detail topografi.


Pada area pengukuran ini dilakukan pengukuran detail topografi dengan
metode Terestris yang menggunakan alat ukur Total Station.
11. Perhitungan Data Ukuran
Setiap sore hari, data hasil pengukuran di lapangan selanjutnya
didownload ke dalam komputer yang dilengkapi dengan Trimble Geomatic
Office versi 1.6 (TGO) , Microsoft Office 2003 dan Autodesk Land 2004.
11.1. Perhitungan Data GPS
Perhitungan data GPS dihitung dengan menggunakan software Trimble
Geomatic Office versi 1.6 (TGO)
Hasil perhitungan GPS dapat dilihat pada lampiran 1.

Di bawah ini adalah ringkasan dari koordinat akhir posisi Bench Mark
KOORDINAT TITIK KONTROL
GRS67 spheroid, Universal Traverse Mercator
(UTM) Proyeksi (Zone 48 South)
Datum Padang (ID74)
TITIK
BM11
BM12
BM13
BM14
BM15
BM16
BMPCJ086 (new)
BM17
BM18
BM19
BM20
BM21
BM22
Cp22
BM23
BM24
BM25
BM26

EASTING (m)
300326.607
300239.506
304206.641
304435.417
307328.207
307411.946
311736.149
311925.263
317550.124
317706.222
322618.480
322764.874
324215.499
324205.809
327516.259
327523.510
331492.290
331743.824

E Error (m)
0.022
0.023
0.026
0.028
0.040
0.040
0.040
0.041
0.050
0.048
0.059
0.060
0.071
0.073
0.057
0.055
0.054
0.053

NORTHING (m)
9875481.528
9875439.490
9874755.366
9874702.100
9871603.175
9871530.984
9871772.783
9871674.567
9870231.390
9870258.030
9868152.900
9868138.223
9865772.110
9865423.873
9868833.481
9869231.974
9869555.729
9869851.597

Tabel 2: List Koordinat Bench Mark (BM)


18

N Error (m)
0.013
0.013
0.019
0.021
0.032
0.032
0.051
0.052
0.015
0.005
0.027
0.029
0.035
0.035
0.050
0.050
0.069
0.070

Laporan Kerja Praktek


Untuk mempermudah pencarian kembali dilapangan maka titik-titik Bench Mark
(BM) tersebut dibuat Diskripsi Bench Mark dan dapat dilihat pada lampiran 2.
11.2. Perhitungan Data Poligon
Perhitungan data Poligon dihitung dengan menggunakan software
Microsof Office 2003 dengan metode Boudate untuk perataanya.

Keakuratan pengukuran poligon adalah sebagai berikut:


No

Dimulai dari

Ditutup

Kesalahan
Northing (m)

Kesalahan
Easthing (m)

Ketelitian
Linier

BM 11 - BM 12

BM 13 - BM 14

-0.107

0.041

1 : 39,720

BM 13 - BM 14

BM 15 - BM 16

-0.108

-0.033

1 : 43,858

BM 15 - BM 16

-0.419

0.047

1 : 12,685

BM 18 - BM 19

-0.343

-0.479

1 : 10,959

0.332

1 : 10,932

BM PCJ 086 2006


(new )- BM 17

BM PCJ 086 2006 (new)


- BM 17

BM 18 - BM 19

BM 20 - BM 21

0.394

BM 20 - BM 21

BM 22 Cp22

0.191

0.023

1 : 11,552

BM 20 - BM 21

BM 23 - BM 24

-0.273

0.259

1 : 14,909

BM 23 - BM 24

BM 25 - BM 26

-0.345

-0.068

1 : 13,500

Tabel 3: Keakuratan Pengukuran Poligon.


Hasil perhitungan poligon dapat dilihat pada lampiran 3.

19

Laporan Kerja Praktek

11.3. Perhitungan Data Leveling


Perhitungan data leveling dihitung dengan menggunakan software
Microsof Office 2003 dengan metode Boudate untuk perataannya.
Keakuratan pengukuran leveling adalah sebagai berikut:
Nama Titik

Beda Tinggi
Pergi (m)

Beda Tinggi
Pulang (m)

Koreksi
Kesalahan (m)

Jarak/D
(Km)

Ketelitian

-10.790

10.782

-0.008

6mmD Km

-3.143

3.131

-0.012

2.7

7mmD Km

-2.830

2.819

-0.011

2.6

7mmD Km

-3.433

3.417

-0.016

9mmD Km

11.559

-11.565

-0.006

4mmD Km

BM11
BM12
BM13
BM14
BM15
BM16
PCJ086 (new)
BM17
BM18
BM19

20

Laporan Kerja Praktek


BM20

-10.285

10.296

0.011

3.4

6mmD Km

22.342

-22.351

-0.009

2.3

6mmD Km

6.545

-6.556

-0.011

3.7

6mmD Km

BM21
BM22
Cp22
BM23
BM24

Tabel 3: Keakuratan Pengukuran Leveling.


Hasil perhitungan leveling dapat dilihat pada lampiran 4.

21

Laporan Kerja Praktek

11.4. Perhitungan Data Profil Memanjang, Melintang dan Situasi


Perhitungan Data Profil Memanjang, Melintang dan Situasi dihitung menggunakan software Microsoft Office 2003.
Point

Point

Horizontal
Hf

Hi/Hp

Target

dd

1+080

m
m
0

Vertical

Sdist

Ddist

Vdist
Azimuth

ss

dd

m
m

ss

1000

91

20

58

39936

(m)

(m)

1+04
0

Dd*si
n

Dd*co
s

288.5112

1.176

1300

0.244

1300

1300

1300

1300

2300

2300

27
3
27
3
27
3
27
3
27
3
27
3
27
3

1300

10

1300

50

30

88

38

3653

3.651

0.238

22.3529

1.389

3.377

50

29

90

24

7539

7.539

22.3526

2.867

6.972

50

26

95

23

16

10137

10.092

0.067
0.832

22.3518

3.838

9.334

50

31

79

37

44

12512

12.308

2.372

22.3532

4.681

11.383

50

31

80

34

40

14387

14.193

2.475

22.3532

5.398

13.126

50

31

81

16450

16.249

1.684

22.3532

6.180

15.028

50

30

83

27

21653

21.495

19.880

50

26

113

52

3068

2.806

-1.067

-2.595

93

50

27

74

16

21

6433

6.192

1.864

22.3529
202.351
8
202.352
1

8.175

93

1.731
1.121

-2.355

-5.727

22

Koordinat
X (m)

Y (m)

300335.65
4
300297.77
7
300299.16
5
300300.64
4
300301.61
5
300302.45
7
300303.17
4
300303.95
6
300305.95
1
300296.71
0
300295.42
2

9875393.83
4
9875406.51
6
9875409.89
3
9875413.48
8
9875415.85
0
9875417.89
9
9875419.64
2
9875421.54
4
9875426.39
6
9875403.92
1
9875400.78
9

z (m)

Remar
k

Elv

Point

Level
STA

1+080
30.226

1+040

30.470

30.464

30.293

29.394

32.598

32.701

31.910

31.957

29.105

32.090

10

Laporan Kerja Praktek

Tabel 4: Contoh Perhitungan Profil Melintang Pada STA 1+040.


Hasil Perhitungan Data Profil Memanjang, Melintang dan Situasi dapat dilihat pada lampiran 5. (didalam CD)
12. Penyajian Peta
Pengolahan data pengukuran lapangan kemudian ditindak lanjuti dengan proses kartografi, pada tahap kartografi ini dimulai dari Plotting peta,
penyiapan bingkai dan legenda peta, penghalusan garis kontur, penamaan, pewarnaan, dan lain sebagainya, agar peta yang dihasilkan dapat di
mengerti oleh pengguna peta. Kegiatan proses kartografi ini dilakukan secara digital menggunakan komputer yang di lengkapi dengan perangkat
lunak Auto Desk Land Development 2004. Hasil akhir dari proses ini adalah:
1. Indeks Peta skala 1: 45.000 dicetak menggunakan Plotter warna di atas kertas HVS, 80 mg dalam format A1 sebanyak 1 lebar.
2. Peta Topografi skala 1: 1.000 dicetak menggunakan Plotter warna di atas kertas HVS, 80 mg dalam format A1 sebanyak 66 lembar.
3. Profil Memanjang skala horizontal 1: 1.000 dan skala vertical 1: 100 dicetak menggunakan Plotter warna di atas kertas HVS, 80 mg dalam
format A1 sebanyak 66 lembar.
4. Profil Melintang skala horizontal 1: 250 dan skala vertical 1: 125 dicetak menggunakan Plotter warna di atas kertas HVS, 80 mg dalam format
A1 sebanyak 41 lembar.
Semua hasil reproduksi peta ini dapat dilihat pada lampiran 6 : Album Peta dan disajikan pula bentuk digital dalam CD.

23

Laporan Kerja Praktek

D. TINJAUAN HASIL PENGUKURAN


Tinjauan hasil dari pelaksanaan kerja praktek Survey topografi yang dilakukan di PetroChina Tanjung Jabung - Jambi adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan, penempatan, pemasangan dan pengukuran Bench Mark (BM) baru sebanyak 9 pasang dengan keakurasian sebagai berikut:
Tabel keakurasian pengukuran GPS
E Error (m)
Minimum
0.022

N Error (m)
Maximum
0.073

Minimum
0.005

Maximum
0.070

Tabel 5: Keakurasian Pengukuran GPS

24

Laporan Kerja Praktek

2. Semua hasil pengukuran kerangka kontrol horizontal dengan Leica TC 400 mengunakan metode poligon terbuka terikat sempurna memiliki
ketelitian sudut lebih kecil dari 10N detik dan ketelitian linier diatas 1: 10.000
3. Semua hasil pengukuran kerangka kontrol verikal dengan Wild NAK2 mengunakan metode pulang pergi memiliki keakurasian ketelitian
pengukuran beda tinggi lebih kecil dari 10mmD Km
4. Pengukuran titik detail situasi diukur dengan interval 5 meter dan diukur pada setiap perubahan perbedaan tinggi tidak lebih dari 0.5 meter
sehingga data yang didapat cukup akurat untuk peta topografi skala 1: 1.000 dengan interval garis kontur 0.5 meter.
5. Penggambaran menggunakan perangkat lunak Surveying Pack Autodesk Land Development 2004 di sajikan dalam bentuk soft copy sehingga
mudah untuk dilakukan updating peta.

25

Anda mungkin juga menyukai