Latar Belakang
Diketahui di daerah Nokan terdapat potensi bahan
galian emas pada Kawasan Hutan Lindung, dan
menjadi incaran para pengusaha pertambangan.
UU 41/1999 tentang Kehutanan, Pasal 38,
menyatakan tidak diperbolehkannya kegiatan
pertambangan dengan sistem tambang terbuka pada
hutan lindung
Perlu dilakukan kajian potensi tambang dalam agar
dapat dimanfaatkan secara lebih optimal tanpa
mengabaikan kaidah-kaidah konservasi sumber daya
bahan galian dan tidak melanggar UU.
Lokasi
Maksud
Mengkaji potensi bahan galian yang
terdapat di daerah aliran Sungai Nokan,
pada kawasan hutan lindung di Kab.
Bengkulu Utara/Argamakmur, Provinsi
Bengkulu.
Tujuan
Agar keterdapatan bahan galian
di kawasan hutan lindung tersebut dapat
dikelola dan dimanfaatkan secara optimal.
Sebagai pedoman penetapan kebijakan
terutama dalam usaha meningkatkan
kegiatan sektor pertambangan di daerah tsb
Untuk menambah pendapatan asli daerah
(PAD) yang diperoleh dari sektor
pertambangan.
Peta Topografi
daerah S. Nokan dan
Sekitarnya
Argamakmur, Bengkulu.
PETA GEOLOGI
Prospect Area
S. Nikai,
Vein type
S. Nokan
Porphyry type
S. Gambir &
Curug Belanda
Porphyry type
Prospect Area
Au : 42 ppm
Cu : 46%
Pb : 253%
Zn : 238%
Au : 24 ppm
Cu : 41 ppm
Pb : 92 ppm
Zn : 46 ppm
Au : 6 ppm
Cu : 2%
Pb : 114 ppm
Zn : 49 ppm
Hulu S. Nikai
Terdapat beberapa indikasi ubahan dan uraturat kuarsa serta jejak-jejak emas murni
serta galena dan sfalerit.
Dimensi urat : panjangnya 1,5 km, lebar
zonasi 200m, total ketebalan urat kuarsa 3 m,
lebar urat terambil rata-rata 4 m, dengan
ketebalan urat antara 0,1 m hingga 0,8 m,
frekuensi urat kuarsa antara 1-3/m2,
Sumber daya hipotetik untuk emas =
4,5 ton
Hulu S. Nikai
Hulu S. Nokan
Hulu S. Nokan
Hulu
S. Nokan
Hulu
S. Nikai
Hulu
S. Nokan
Hulu
S. Nikai
Kesimpulan