Anda di halaman 1dari 17

Internet Indonesia Makin Cepat, Akses

Situs Porno Meningkat


Kamis, 22 Januari 2015 - 13:10 WIB
Situs porno terbesar Amerika merilis data pengunjung dari Indonesia melonjak 457
persen, tertinggi nomer dua setelah Turki

Terkait

Kominfo Blokir 477 Situs LGBT dan Radikalisme

Wakil Ketua MPR Desak Pemerintah Blokir Situs Pro LGBT

Kemenkominfo Sudah Blokir 780.000 Situs Porno

Semangat Wirausaha Meningkat, Pengusaha di Indonesia akan Terus Tumbuh

Hidayatullah.com-Akes internet yang semakin cepat ternyata tidak banyak


dimanfaatkan untuk kegiatan produktif, hal ini juga memicu naiknya pengakses situs
porno di Indonesia.

Berdasarkan data Speedtest, rata-rata kecepatan internet di Indonesia kini mencapai 5,4
Mbps untuk unduh dan 3,3 Mbps untuk kecepatan unggah data. Kecepatan tersebut naik
dibanding Desember 2014 yang hanya tercatat 3,04 Mbps.
Data yang sama juga pernah dilansir oleh Akamai dalam laporan bertajuk State of the
Internet tersebut. Di situ tertulis Indonesia memiliki kecepatan internet rata-rata 3,7
Mbps, atau naik 49 persen dibanding kuartal sebelumnya di tahun yang sama atau 149
persen dibanding kuartal ketiga 2013.
Menurut Akamai, dengan internet secepat itu Indonesia kini menduduki peringkat 77 di
dunia, naik dari sebelumnya yang hanya berada di peringkat 101.
Namun disaat yang sama. Pengujung situs porno dari Indonesia juga diklaim melonjak,
terutama yang mengakses lewat ponsel pintar dan tablet.
Salah satu situs porno terbesar dari Amerika Serikat merilis data tentang pertumbuhan
para pengguna mereka. Dalam laporan tersebut pengunjung dari Indonesia melonjak 457
persen, tertinggi nomer dua setelah Turki dengan angka pertumbuhan 635 persen.
Selain itu pengguna internet di Indonesia juga diklaim tumbuh cepat. Data dari lembaga
e-Marketer bahkan menyebutkan Indonesia ada di posisi keenam dari daftar pengguna
internet terbesar dunia dengan jumlah netter mencapai 83,7 juta di akhir 2014.
Ponsel dan koneksi broadband yang murah mendorong pertumbuhan internet di wilayah
yang sulit dijangkau internet kabel, entah itu karena masalah infrastruktur atau harga,
kata analis senior eMarketer, Monica Peart dikutip CNN Indonesia.*
Rep: Anton R
Editor: Cholis Akbar
http://www.hidayatullah.com/iptekes/read/2015/01/22/37129/internetindonesia-makin-cepat-akses-situs-porno-meningkat.html
akses 23.51 04.05.16

Indonesia Juara Dunia Akses Situs Porno

Penulis: Darmansyah
Selasa, 13 Januari 2015 | 08:29 WIB
Dibaca: 81 kali

Indonesia secara tidak mengejutkan menjadi juara trafik situs porno, terutama yang
berasal dari perangkat teknologi ponsel berbasis android.
Meledaknya jumlah pengunjung situs porno di Indonesia, menurut sebuah hasil
penelitian terbaru, disebabkan terjadinya lonjakan pemakaian ponsel berbasis andrioid
dalam lima tahun belakangan ini.
Berdasarkan perkembangan dari tahun ke tahun, pengguna Android di Indonesia
mengalami pertumbuhan yang luar biasa dibandingkan iOS.
Hal itulah yang membuat orang Indonesia keranjingan membuka situs porno dari aplikasi
besutan Google tersebut.

Sumbangan lonjakan trafik situs porno di kalangan pengguna perangkat mobile itu amat
menggusarkan dan nyaris tidak berbanding terbalik dengan kebijakan pemblokiran yang
dilakukan regulator.
Sejak beberapa tahun terakhir pemblokiran konten pornografi terus jadi isu utama dari
pemerintah dengan menutup jutaan akses situs porno.
Tapi nyatanya keranjingan mengunjungi situs porno terus meningkat bersamaan dengan
tumbuhnya puluhan ribu konten baru di dunia maya.
Data dari laporan tahunan sebuah situs porno terbesar di Amerika Serikat menyebutkan,
Indonesia menduduki peringkat kedua dunia untuk urusan trafik terbesar konten esekesek melalui perangkat mobile.
Trafik mobile dari smartphone maupun tablet yang datang dari alamat internet Indonesia
mengalami pertumbuhan empat puluh lima sepanjang 2014 lalu. Lonjakan trafik ini cuma
kalah dari Turki yang mencatatkan lonjakan enam puluh tiga persen.
Angka ini amat mengejutkan karena pemerintah sejak lima tahun yang lalu telah meminta
seluruh penyelenggara internet di Indonesia yang jumlahnya lebih dari dua ratus
perusahaan agar memblokir situs (an konten pornografi dengan menggunakan kata kunci
tertentu.
Dengan temuan masih tingginya akses pornografi lewat jaringan operator, lantas
bagaimana kebijakan lanjutan pemerintah?
Menanggapi laporan sebuah situs porno di Amerika Serikat yang menempatkan pengguna
internet mobile di Indonesia sebagai salah satu pengunjung terbanyak, psikologis klinis
Debora Basaria, mengatakan hal itu sebagai fenomena dari kultur Indonesia yang masih
menganggap tabu urusan seks.
Hal yang berbau seks atau pornografi masih dianggap tabu. Ini yang biasanya suka
memicu kebanyakan remaja untuk membuka situs-situs berbau pornografi, kata Debora
Basaria.
Tak hanya itu, Debora juga menilai hal tersebut dapat terjadi pada remaja karena masa
remaja ialah masa pubertas dan remaja biasanya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Saat orangtua tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk memberikan arahan, maka
remaja cenderung mencari informasi tersebut sendiri melalui gadget.
Dalam pengamatan Debora, banyak orang tua yang masih terbatas pengetahuannya soal
seks. Masih sedikit orang tua yang sudah terbuka pikirannya, dan kebanyakan dari para
orang tua masih mengandalkan pihak sekolah tentang pendidikan seks bagi para
anaknya, lanjut Debora.

Lalu bagaimana dengan orang dewasa yang juga membuka situs porno? Menurut Debora,
bisa jadi karena orang dewasa tersebut sedang merasa kesepian, belum memiliki
pasangan, atau pernah ditinggal oleh pasangannya.
Tapi bisa juga membuka situs porno ini terjadi pada orang dewasa yang sudah menikah.
Kalau bagi mereka yang sudah menikah itu kebanyakan membuka situs porno bersama
pasangan untuk eksplorasi dan mencari variasi seks, tutur Debora.
Bagi remaja, dampak mengunjungi situs porno antara lain berisiko mengalami kecanduan
dan sulit berprestasi dengan baik di sekolah. Sedangkan untuk orang dewasa yang belum
menikah, bisa berdampak pada sulitnya bagi mereka untuk menikmati aktivitas seksual
yang sebenarnya di dunia nyata.
Situs porno kini memang dengan mudah bisa diakses lewat ponsel berbasis Android.
Bahkan, berdasarkan perkembangan dari tahun ke tahun, pengguna Android mengalami
peningkatan dibandingkan iOS. Hal itulah yang membuat orang semakin keranjingan
membuka situs porno dari aplikasi besutan Google tersebut.
Dikutip dari Androidauthority, sebuah Courtesy dari situs pornhub menyebutkan
bahwa pengguna yang menonton film adegan dewasa dari perangkat PC desktop
menyumbang sebanyak empat puluh empat hingga empat puluh lima persen.
Sedangkan untuk tampilan mobile, pengguna Android dihitung paling memiliki andil
besar yakni hingga lima puluh persen. Berbeda halnya dengan pengguna iOS yang hanya
menyumbang empat puluh koma dua persen, Windows dan BlackBerry jauh lebih kecil
Namun jika dihitung berdasarkan wilayah, Amerika Serikat adalah negara yang paling
mendominasi dalam perhitungan lalu lintas tayangan porno. Disebutkan juga dalam situs,
pengguna yang mengakses konten porno banyak dilakukan pada Senin.
Selain AS, sepuluh negara yang terhitung paling sering menikmati tayangan video porno
adalah dari Kanada di posisi kedua. Sedangkan negara dalam jajaran Britania Raya
menempati posisi ketiga. Disusul dengan Irlandia yang menduduki nomor empat.
New Zealand tercatat sebagai negara keenam yang juga sering menikmati video akses
porno Pornhub. Selain itu, Australia menduduki nomor tujuh, Islandia nomor delapan,
serta Swedia berada pada urutan sembilan dan Denmark di nomor sepuluh.
5
Nugatama

Tahu Kunci Leicester Juara Liga Primer?

Si Rubah Yang Bikin Liga Primer Nanar

Usai Terseok Leicester Juara Liga Primer

Sebelum Lorenzo Ducati Incar Marquez

Rossi Kini Boss di Movistar Yamaha


Komentar

Terkini

Terpopuler

Zayn-Gigi Hadid Muncul Mesra di Publik 04/05 | 15:19 WIB

Kaspersky Temukan Obat Malware 04/05 | 15:02 WIB

Madrid Ingin Final Champions Et Espanola 04/05 | 14:46 WIB

Siapa Yang Nggak Tahu Khasiat Kopi 04/05 | 11:14 WIB

Diet Bermanfaat untuk Kualitas Hidup 04/05 | 11:02 WIB

Anak Lahir dari Ibu Usia Tua Lebih Pintar? 04/05 | 10:42 WIB

Emas Antam Oleng oleh Penguatan Dollar 04/05 | 10:19 WIB

Pedrosa Singkirkan Vinales Tandem Rossi 04/05 | 10:01 WIB

Oblak Dalang Tersingkirnya Bayern 04/05 | 09:25 WIB

WhatsApp Plus Aplikasi Windows dan Mac 04/05 | 08:43 WIB

About NUGA.co | Info iklan | Disclaimer | Karir | Contact Us


2012 - 2016 nuga.co
http://www.nuga.co/nuga-tekno/indonesia-juara-dunia-akses-situsporno.html#.VyosrjGCoQ1
diakses 00.09 05.05.2016

100 Hari Jokowi, Menanti Pemerintah Tutup Akses Pornografi di Dunia Maya
Rabu, 28 Januari 2015 - 10:23 wib

Pemerintah wajib melakukan langkah berani menyikapi derasnya akses pornografi di


internet dan mengancam moral anak-anak (foto: ilustrasi reuters)
Amril Amarullah
Jurnalis

Share on Facebook

Share on Twitter

Share on Google

Share on Pinterest

AAA

PESATNYA pertumbuhan teknologi internet menjadi fenomena baru, tak terkecuali


dalam dunia kriminal. Berbagai kasus kejahatan pun terjadi, salah satunya pelecehan
seksual. Hal itu marak karena didorong tayangan-tayangan dan informasi vulgar tanpa
filter di media.

Jane Brown, ilmuwan dari Universitas North Carolina, Amerika Serikat, menemukan
adanya korelasi signifikan antara pengaruh media porno, tayangan di internet, dengan
perilaku seks bebas.
Menurut Jane, berbagai suguhan vulgar di media menjadikan para remaja beranggapan
aktivitas seksual secara sembarangan di usia muda adalah hal yang biasa.
Bahkan, sampel yang diambil Jane menunjukkan sebanyak 1.017 remaja berusia 12
sampai 14 tahun dari negara bagian North Carolina, AS, sudah biasa disuguhi 264 tema
seks dari berbagai media, salah satunya internet.
Remaja yang paling banyak mendapat suguhan seksual dari media cenderung melakukan
aktivitas seks pada usia 14 hingga 16 tahun, dan 2,2 kali lebih tinggi ketimbang remaja
lain yang lebih sedikit melihat eksploitasi seks dari media.
Indonesia dengan perkembangan teknologi jauh di atas negara-negara maju, dan kental
dengan budaya-budaya timur yang santun, tabu akan pornografi, justru menempati urutan
teratas dalam dunia maya terkait upload video porno dan kekerasan dengan jumlah 70
persen berdasarkan data Yayasan Parinama Astha. Sedangkan pada data Interpol,
Indonesia berada di urutan 40 untuk masyarakat yang suka mengunduh dan menyaksikan
foto-foto seksual melalui internet.
Penelitian lain yang dilakukan Elly Risman, Ketua Yayasan Kita dan Buah Hati,
mengungkap angka yang sangat mengerikan. Tak kurang dari 98 persen anak-anak
Indonesia pernah mengakses media-media berbau pornografi.
Data ini diperkuat temuan Lembaga Jejak Kaki Internet Protection yang mencatat 97
persen anak usia 19 sampai 24 tahun pernah mengakses situs porno. Sehingga, tak heran
bila Associated Press (AP) menobatkan Indonesia sebagai surganya pornografi kedua
setelah Rusia.
Smartphone Membumi
Bukan hanya media film, televisi, ataupun internet, salah satu penyumbang terbesar
masuknya akses situs pornografi berasal dari smartphone. Ponsel berbasis Andorid
memiliki andil besar masuknya konten porno. Persentasenya bahkan sangat
memprihatinkan, yakni hingga 50 persen lebih.
Sementara pengguna iOS penyumbang 40,2 persen, Windows 2,6 persen, dan BlackBerry
1,4 persen. Tanpa disadari, ponsel di era saat ini telah menjadi pintu dibukanya situs-situs
yang menyesatkan.
Android kurang pengawasan. Ada aplikasi yang sering dijumpai mengandung konten
porno. Berbeda dengan Apple yang akan memverifikasi dengan ketat aplikasi yang

terdaftar di dalam layanan market share-nya, Apps Store. Sehingga, sistem operasi milik
perusahaan mesin pencari Google itu memiliki banyak kelemahan. jelas Heru Sutadi
saat dihubungi Okezone, beberapa waktu lalu.
Afiyati Reno, pakar TI dari Universitas Mercu Buana, mengatakan, pemerintah saat ini
dihadapkan pada persoalan pelik mengenai penyebaran pornografi di Tanah Air.
Pemerintah telah menutup beberapa situs porno yang ada di Indonesia dan membuat
Undang-Undang Pornografi. Namun, saya rasa hal tersebut belum efektif untuk
mencegah penyebaran konten porno. Kesadaran pribadi juga diperlukan untuk mencegah
penyebaran pornografi, ujar Afiyati saat dihubungi Okezone.
Sikap Pemerintah
Melihat data yang ada, tentu pemerintah tidak bisa tinggal diam untuk segera
membendung derasnya konten pornografi di internet yang sudah mengkhawatirkan.
Pornografi itu luas, harus ada informasi yang jelas. Pemerintah harus bentuk tim untuk
menyelidiki hal tersebut. Mana batasan pornografi, mana yang bukan, jelas Heru Sutadi.
Ia menambahkan, mekanisme dan peraturan penutupan akses untuk konten bermuatan
negatif atau porno haruslah jelas. Mekanisme pemerintah harus terbuka, segala prosedur
yang ditetapkan haruslah transparan.
Seharusnya, sambung Heru, pemerintah melakukan proses pemilahan konten dengan
bekerja sama pihak terkait, sehingga bisa tahu konten yang penting dan tidak.
Menyikapi hal itu, menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara saat
dihubungi Okezone mengatakan bahwa salah satu yang menjadi perhatian pemerintahan
Joko Widodo (Jokowi) adalah menyelesaikan masalah konten pornografi dan itu harus
menjadi langkah prioritas.
Membuktikan hal tersebut, hingga 100 hari kerja Jokowi, Rudi menyatakan sudah lebih
dari 750 ribu situs yang diblokir. Sampai saat ini 750 ribu situs masuk blacklist.
Sebagian besar dari asing, di luar negeri pornografi itu bisnis legitimate, kata
Rudiantara.
Meski demikian, Rudi tak memungkiri kendala untuk bisa menghapus seluruh kontenkonten tersebut. Kendala ada, karena itu tidak bisa 100 persen. Hari ini diblokir satu,
besok-besok muncul 20 situs porno lagi. Akan berputar terus. Karena apa, bisnis
pornografi ini di negara tertentu 'halal', tuturnya.

Karena itu, pemerintah segera melakukan langkah-langkah yang fokus guna membahas
masalah tersebut, seperti pembatasan akses harus lebih cepat, merespons laporan
masyarakat, akuntabel, dan fair. Tetapi, harus disertai filterisasi yang bagus, jelas Rudi.
Ia menambahkan, pihaknya terus memberantas situs porno, walau perlu diketahui bahwa
jumlahnya bisa lebih cepat bertambah dibandingkan jumlah situs yang diblokir. Tahun ini
Kominfo berencana untuk menerapkan domain name system (DNS) nasional serta
meningkatkan sistem trustpositif (TRUST+).
http://techno.okezone.com/read/2015/01/28/207/1098183/100-hari-jokowimenanti-pemerintah-tutup-akses-pornografi-di-dunia-maya
akses 00. 15 05.05.2016

Akses Situs Porno Juga Beralih


ke Smartphone
Oik Yusuf - Kompas Tekno
Senin, 12 Januari 2015 | 11:08 WIB

KOMPAS.com - Semakin banyak pengguna berlaih dari komputer desktop ke perangkat


mobile untuk mengakses internet, demikian pula dalam hal menonton video porno. Itulah
sekelumit kesimpulan yang bisa diambil dari data pengunjung yang dipublikasikan oleh
situs video sharing PornHub.
Sebagaimana dikutip KompasTekno dari Mashable, Senin (12/1/2015), PornHub
mengungkapkan bahwa sepanjang tahun lalu terjadi pergeseran tren perangkat yang
digunakan untuk mengakses layanan video dewasa di situs tersebut.
Sebanyak 45 persen trafik menuju PornHub pada 2014 berasal dari ponsel, lebih tinggi
dari desktop yang mencatat angka 44 persen. Sisanya, sebanyak 11 persen, datang dari
perangkat jenis tablet.
Angka tersebut berbeda dari tahun sebelumnya (2013), di mana desktop masih
menyumbang porsi terbesar dengan angka 51 persen, sementara ponsel dan tablet
masing-masing berkontribusi sebanyak 40 persen dan 9 persen.
Pengunjung PornHub mayoritas adalah pria dengan presentase global sebesar 77 persen.
Sebanyak 78,9 miliar video porno telah disimak oleh pemirsa situs ini sepanjang 2014.
PornHub Presentasi jenis perangkat yang dipakai untuk mengakses PorhHub sepanjang
2014

Tentu, PornHub hanyalah salah satu dari sekian banyak penyedia layanan pronografi
yang beredar di internet.
Namun, posisinya sebagai situs yang sangat populer sedikit banyak bisa memberi
gambaran tentang perubahan tren perangkat yang dipakai untuk konsumsi konten porno.
Di Indonesia, PornHub termasuk dalam daftar situs bermuatan negatif yang aksesnya
telah lama diblokir oleh para penyedia layanan internet, sesuai dengan instruksi dari
Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Oktober lalu, Menteri Komunikasi dan Informatika Kabinet Kerja, Rudiantara,
menyatakan pihaknya berkomitmen untuk terus memblokir situs-situs bermuatan
pornografi di Tanah Air.

Editor
Sumber

: Wicak Hidayat
: MASHABLE

http://tekno.kompas.com/read/2015/01/12/11080057/Akses.Situs.Porno.Juga.
Beralih.ke.Smartphone
akses 00.23 05.05.16

Parah, Indonesia Peringkat Tiga


Pengakses Situs Porno
Redaksi Salam-Online Ahad, 22 Jumadil Akhir 1436 H / 12 April 2015 19:33

SUKABUMI
(SALAM-ONLINE): Asisten Deputi Kelembagaan Komisi Penanggulangan AIDS
(KPA) Nasional Haliq Siddiq mengatakan, Indonesia merupakan negara ketiga terbanyak
yang mengakses situs porno.
Data ini merupakan hasil survei yang dilakukan oleh Google sebagai situs penyedia data
dan pencari, ternyata Indonesia berada di peringkat ketiga yang paling banyak mengakses
situs porno dan diperingkat pertama adalah India, kata Haliq Siddiq di Sukabumi, Jawa
Barat, Sabtu (11/4) seperti dikutip Antara, Ahad (12/4).
Menurut Haliq, hasil survei Google itu sangat mengkhawatirkan pihaknya, karena salah
satu penyebaran infeksi virus perapuh kekebalan tubuh/sindroma merapuhnya kekebalan
tubuh (HIV/AIDS) adalah melalui hubungan seksual yang tidak menutup kemungkinan
sebagai akibat maraknya seks bebas yang dipicu dari akses ke situs porno.
Ia mengemukakan, daerah yang paling besar pengakses situs porno adalah Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY), padahal kotanya berjuluk kota pelajar.
Karena itu, pihaknya meminta bantuan kepada pemerintah melalui Kementerian
Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) RI untuk memblokir situs-situs porno yang
tersebar di dunia maya.
Kami sangat khawatir dengan semakin mudahnya masyarakat mengakses situs porno,
maka penyebaran HIV sulit ditanggulangi. Untuk itu, kami meminta kepada Kementerian
Kominfo untuk memblokir situs porno, ujarnya.
Selain itu, KPA Nasional juga telah melakukan survei bersama Kementerian Kesehatan
(Kemenkes) RI yang hasilnya memperlihatkan baru sekira 20 persen pelajar mengetahui
apa itu HIV dan AIDS.

Untuk itu, pihaknya terus melakukan berbagai upaya agar seluruh masyarakat tahu apa
itu HIV, bagaimana penyebaran, pencegahan dan menanggulanginya jika sudah
teridentifikasi positif mengidap penyakit yang belum ada obatnya ini.
Jumlah penderita HIV di Indonesia saat ini mencapai 150.000 orang, yang di antaranya
sudah terjangkit AIDS.
Mayoritas pengidap HIV/AIDS di Indonesia berusia produktif antara 17 hingga 30 tahun.
Bahkan, ada perbedaan penyebaran virus ini dibandingkan beberapa tahun lalu. Awalnya
penularannya HIV mayoritas dari jarum suntik pengguna narkoba, tetapi dalam beberapa
tahun terakhir mayoritas penularan berasal dari hubungan seksual.

Cara yang paling mudah mencegah penularan adalah


mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Taala dan meningkatkan kadar keimanan
kita, dan jangan sekali-kali melakukan kegiatan yang berpotensi tertular HIV, demikian
Haliq.
Sumber: Antara (Priyambodo RH)
salamonline.co
http://www.salam-online.com/2015/04/parah-indonesia-peringkat-tigapengakses-situs-porno.html
akses 00.36 05.05 2016

Kominfo tutup 900.000 konten negatif, paling banyak pornografi


Reporter : Sri Wiyanti | Selasa, 12 Mei 2015 15:37
14
0
Share

Tweet

Ilustrasi pornografi. 2013 Merdeka.com/Shutterstock/Peter O'Toole

Merdeka.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara


mengatakan, Kemenkominfo telah memblokir sebanyak 900.000 situs bermuatan negatif.
Situs-situs bermuatan negatif itu utamanya mengandung unsur pornografi yang sudah
beredar selama kurun waktu satu tahun.
Pemerintah, lanjut Rudi, menutup situs-situs tersebut berdasarkan informasi dan
pengaduan masyarakat melalui situs resmi Kemenkominfo.
"Secara keseluruhan (situs negatif yang sudah ditutup) totalnya 800.000 sampai 900.000
situs sampai saat ini. Paling banyak pornografi, semua ditutup," ujar Rudi di Istana
Wapres, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa(12/5).
Dasar penutupan konten bermuatan negatif itu adalah Peraturan Menkominfo No.19/2014
tentang Penanganan Situs Internet Bermuatan Negatif.
Beleid yang sudah berlaku sekitar satu tahun tersebut ditandatangani oleh Menkominfo
Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, Tifatul Sembiring pada Juli 2014.
Kendati pemerintah sudah menutup situs bermuatan negatif dengan jumlah fantastis, dia
mengaku masih banyak yang berlum tertangani. Pasalnya, konten pornografi yang ada
saat ini berdiaspora atau menyebar terus menerus.

"Itu saja masih banyak yang belum (ditutup). Sekarang diblok 100, besok muncul lagi
200. Kalau di belahan dunia lain, pornografi menjadi industri sendiri dan tidak dilarang,"
tutur Rudi.
http://www.merdeka.com/peristiwa/kominfo-tutup-900000-konten-negatifpaling-banyak-pornografi.html
akses 16.28 05.05.2016

Anda mungkin juga menyukai