TUGAS KHUSUS
3.1. Judul
Menghitung Efisiensi Kinerja Stripper (1-202-E) ditinjau dari Jumlah
Pelepasan CO2 di Unit Pretreatment CO2 Removal pada Ammonia Plant P-1B.
3.2. Latar Belakang
Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang
tidak murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur
dengan senyawa lain. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia
yang memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses
produksi senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu
dilakukan untuk itu proses pemisahan sangat penting dalam bidang teknik kimia.
Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses
perpindahan massa. Pemilahan jenis proses pemisahan yang digunakan
bergantung pada kondisi yang dihadapi. Proses pemisahan suatu campuran juda
dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode pemisahan yang dipilih
bergantung pada fase komponen penyusun campuran. Suatu campuran dapat
berupa campuran homogen (satu fase) atau campuran heterogen (lebih dari satu
fase). Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih fase: padatpadat, padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas,
dan sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus
dikombinasikan untuk mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan.
Sebagai contoh proses pemisahan adalah pada proses pemisahan CO2
dalam larutan benfield di seksi pretreatment CO2 removal, CO2 dipisahkan dari
gas alam di dalam absorber 1-201-E dengan proses absorpsi menggunakan larutan
benfield, hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya reaksi methanasi pada
katalis cobalt molybdenum dalam desulfurizer (108-D). CO2 yang telah diserap
kemudian dipisahkan didalam stripper 1-202-E.
72
73
74
yang dilakukan dengan perhitungan berdasarkan data kondisi desain dan aktual
dengan menggunakan metode neraca massa.
3.5. Perumusan Masalah
Di dalam proses pemanasan larutan benfield yang telah menyerap CO2
digunakan reboiler 1-203-C, sehingga panas tersebut akan menguapkan CO2 yang
terperangkap dalam larutan benfield dan mengalirkan CO2 ke unit sintesa urea.
Indikator-indikator yang digunakan untuk meninjau proses stripper 1-202-E
adalah variable-variabel seperti temperature, tekanan, laju alir, dan komposisi
aktual apakah telah sesuai dengan yang telah ditentukan oleh desain dan
perhitungan berdasarkan data aktual yang kemudian dapat diaplikasikan dalam
bentuk kinerja stripper 1-202-E itu sendiri.
3.6. Tinjauan Pustaka
3.6.1. Stripper
Stripper atau tube stripper adalah suatu peralatan yang digunakan untuk
memisahkan udara atau liquid dari rubber tube seperti halnya peristiwa infusion
atau pembelahan, maka dapat diambil kesimpulan stripper adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengambil suatu zat atau senyawa dari senyawa lain dengan fase
yang berbeda. Sebagai contoh adalah pemisahan CO2 pada larutan benfield.
Stripper disebut juga sebagai kolom destilasi berfungsi sebagai unit
operasi untuk melakukan proses pemisahan sebuah campuran menjadi dua atau
lebih produk yang memiliki titik didih berbeda, dengan mengeluarkan komponen
yang lebih mudah menguap dari campuran.
Stripper 1-202-E berfungsi untuk memisahkan CO2 dari larutan KHCO3
yang merupakan hasil penyerapan CO2 pada absorber 1-201-E untuk selanjutnya
CO2 yang dilepas akan menjadi produk CO 2 yang akan digunakan sebagai bahan
dasar dalam proses pembuatan pupuk urea. Larutan benfield yang terkondensasi
akan jatuh ke bottom stripper, sedangkan air akan berada di tray tengah karena
75
memiliki titik didih yang lebih rendah dibandingkan dengan larutan benfield.
Reaksi kimia yang terjadi pada stripper 1-202-E, yaitu :
2KHCO3 + Q K2CO3 + CO2 + H2O
Di bawah ini merupakan gambar alat Absorber 1-201-E dan Stripper 1-202-E
pada Ammonia Plant P-1B.
76
banyak
mengandung
fraksi-fraksi
ringan
yang
tidak
dikehendaki.
Dengan bantuan pompa cairan dilewatkan melalui dapur dan
dipanaskan sampai suhu tertentu, sehingga fraksi ringan yang tidak
dikhendaki di dalam produk akan teruapkan melalui puncak stripper.
77
78
79
Selain itu K2CO3 yang berfungsi sebagai media penyerap, terdapat juga
larutan DEA dan Vanadium Pentoksida, yang kadarnya ditetapkan dalam proses
pelepasan CO2 berlangsung. Fungsi masing-masing komposisi tersebut adalah,
DEA berfungsi sebagai activator pada larutan benfield dan vanadium pentoksida
yang digunakan sebagai lapisan pelindung (protective) dipermukaan logam
sehingga terlindung dari korosi.
Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa pengaturan suhu dan tekanan
merupakan factor utama dalam efisiensi kinerja stripper 1-202-E ditinjau dari
pelepasan CO2. Tekanan yang digunakan dalam proses stripping adalah tekanan
relative, yaitu tekanan dimana tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi.
Biasanya dalam pengoprasian stripper tekanan yang dipakai sebesar 2.1 kg/cm2
serta temperature berkisar 125.6 .
Dari data desain diperoleh jumlah CO2 yang terlepas dari stripper 1-202E sebesar 5819.44 kg, jika dibandingkan dengan data aktual sebesar 949.76 kg,
maka dapat dikatakan bahwa kinerja stripper 1-202-E untuk melepaskan CO2
sudah terbilang tidak baik karena selisih nilai pelepasan CO 2-nya terlampau jauh.
Dalam perhitungan persen efisiensi kinerja stripper 1-202-E, didapatkan bahwa
perbandingan massa CO2 yang terlepas secara aktual terhadap massa CO 2 secara
desain adalah sebesar 16.32%.
Dari perhitungan neraca massa, dapat diketahui juga perbedaan selisih
komposisi dan laju alir pada masing-masing aliran stripper 1-202-E yang
80
mengindikasikan
baik
atau
tidaknya
kinerja
stripper
1-202-E
dengan
, agar
81