Uu Tax Amnesty
Uu Tax Amnesty
REPUBLIK INDONESIA
No.131, 2016
Menimbang :
Indonesia
yang
merata
dan
berkeadilan,
terus
meningkat,
diperlukan
kesadaran
dan
kewajiban
karena
perpajakannya
terdapat
Harta,
masih
baik
di
perlu
dalam
perekonomian
serta
kesadaran
dan
www.peraturan.go.id
2016, No.131
-2-
2.
hak
dan
kewajiban
perpajakan
sesuai
Harta
adalah
akumulasi
tambahan
kemampuan
www.peraturan.go.id
2016, No.131
-3-
4.
5.
6.
7.
8.
sebagaimana
diatur
dalam
Undang-Undang
Pemberitahuan
Tahunan
Pajak
Penghasilan
www.peraturan.go.id
2016, No.131
-4-
13. Manajemen
Data
administrasi
data
dan
dan
Informasi
informasi
adalah
Wajib
Pajak
sistem
yang
Undang-Undang
ini
ditunjuk
untuk
dalam
rangka
pelaksanaan
Pengampunan
Pajak.
15. Tahun Pajak Terakhir adalah Tahun Pajak yang berakhir
pada jangka waktu 1 Januari 2015 sampai dengan 31
Desember 2015.
BAB II
ASAS DAN TUJUAN
Pasal 2
(1)
(2)
kepastian hukum;
b.
keadilan;
c.
kemanfaatan; dan
d.
kepentingan nasional.
mempercepat
pertumbuhan
dan
restrukturisasi
www.peraturan.go.id
2016, No.131
-5-
b.
data
perpajakan
yang
lebih
valid,
(1)
(2)
(3)
b.
c.
(5)
b.
www.peraturan.go.id
2016, No.131
-6-
BAB IV
TARIF DAN CARA MENGHITUNG UANG TEBUSAN
Pasal 4
(1)
dan diinvestasikan di
b.
c.
(2)
Pernyataan
pada
bulan
pertama
sampai
dengan akhir bulan ketiga terhitung sejak UndangUndang ini mulai berlaku;
b.
www.peraturan.go.id
2016, No.131
-7-
c.
(3)
nilai
Harta
sampai
dengan
2%
(dua
persen)
mengungkapkan
bagi
nilai
Wajib
Harta
Pajak
yang
lebih
dari
Besarnya
Uang
Tebusan
dihitung
dengan
cara
(3)
(1)
www.peraturan.go.id
2016, No.131
-8-
b.
(2)
(3)
Tahunan
Pajak
Penghasilan
(5)
uang
selain
Rupiah,
nilai
Harta
tambahan
b.
b.
www.peraturan.go.id
2016, No.131
-9-
(2)
perolehan
Harta
tambahan
yang
dapat
b.
(3)
(4)
Tahunan
Pajak
Penghasilan
mata
uang
Rupiah
berdasarkan
kurs
yang
mata
uang
Rupiah
berdasarkan
nilai
yang
ditetapkan
oleh
Menteri
untuk
keperluan
www.peraturan.go.id
2016, No.131
-10-
BAB V
TATA CARA PENYAMPAIAN SURAT PERNYATAAN, PENERBITAN
SURAT KETERANGAN, DAN PENGAMPUNAN
ATAS KEWAJIBAN PERPAJAKAN
Pasal 8
(1)
(2)
b.
pemimpin
tertinggi
berdasarkan
akta
pendirian
(3)
b.
c.
d.
Wajib
Pajak
yang
sedang
dilakukan
f.
mencabut permohonan:
1.
2.
pengurangan
atau
penghapusan
sanksi
4.
keberatan;
www.peraturan.go.id
2016, No.131
-11-
5.
6.
banding;
7.
gugatan; dan/atau
8.
peninjauan kembali,
dalam
hal
Wajib
Pajak
sedang
mengajukan
(5)
bukti
pembayaran
Uang
Tebusan
setelah
mendapatkan validasi.
(6)
menggunakan
tarif
Uang
Tebusan
menggunakan
tarif
Uang
Tebusan
Republik
Indonesia,
selain
memenuhi
www.peraturan.go.id
2016, No.131
-12-
(2)
b.
c.
d.
e.
atau
dikembalikan
dilakukan
pajak
bagi
yang
Wajib
pemeriksaan
seharusnya
Pajak
bukti
yang
permulaan
tidak
sedang
atau
penyidikan;
f.
g.
surat
pernyataan
mencabut
permohonan
www.peraturan.go.id
2016, No.131
-13-
(4)
(5)
(1)
(2)
Sebelum
menyampaikan
Surat
Pernyataan
dan
kelengkapan
dilampirkan
dalam
Surat
Jenderal
Pajak
Direktorat
dokumen
yang
harus
ke
kantor
Pernyataan
atau
tempat
lain
yang
(4)
www.peraturan.go.id
2016, No.131
-14-
(5)
Dalam
hal
jangka
waktu
10
(sepuluh)
hari
kerja
yang
menerbitkan
ditunjuk
Surat
atas
nama
Keterangan,
Menteri
Surat
belum
Pernyataan
menerbitkan
surat
pembetulan
atas
Surat
(7)
a.
b.
(8)
Surat
Pernyataan
yang
pertama
atau
kedua
diterbitkan.
(9)
Tebusan
dalam
Surat
Pernyataan
dimaksud
b.
atas
kelebihan
dikembalikan
pembayaran
dan/atau
dimaksud
diperhitungkan
harus
dengan
atau
disampaikannya
Surat
Pernyataan
www.peraturan.go.id
2016, No.131
-15-
Pasal 11
(1)
(2)
Wajib
Pajak
yang
telah
memperoleh
tanda
terima
pemeriksaan;
b.
c.
pemeriksaan;
b.
c.
penyidikan
dimaksud
Tindak
Pidana
ditangguhkan
di
Bidang
sampai
dengan
Tindak
Pidana
di
Bidang
Perpajakan
www.peraturan.go.id
2016, No.131
-16-
penghapusan
berupa
sanksi
bunga,
administrasi
atau
denda,
perpajakan
untuk
kewajiban
Perpajakan,
atas
kewajiban
perpajakan
Pajak
Terakhir,
yang
sebelumnya
telah
berkaitan
dengan
kewajiban
perpajakan
Wajib
Pajak
yang
menyatakan
mengalihkan
dan
www.peraturan.go.id
2016, No.131
-17-
mengalihkan
dan
menginvestasikan
mengalihkan
dan
menginvestasikan
(3)
b.
c.
d.
e.
f.
investasi
infrastruktur
melalui
kerja
sama
h.
(1)
Wajib
Pajak
atau
kuasa
yang
ditunjuk
harus
realisasi
tambahan
pengalihan
yang
dan
investasi
diungkapkan
atas
dalam
Harta
Surat
www.peraturan.go.id
2016, No.131
-18-
dalam
wilayah
Negara
Kesatuan
Republik
penempatan
atas
Harta
tambahan
yang
b.
tetapi
tidak
memenuhi
ketentuan
(4)
Wajib
Pajak
tidak
memenuhi
ketentuan
Surat
Keterangan
diperlakukan
sebagai
www.peraturan.go.id
2016, No.131
-19-
sebagai
pengurang
pajak
rangka
Pengampunan
Pajak
sebagaimana
menurut
ketentuan
Undang-Undang
Harta
tambahan
yang
diungkapkan
dalam
Surat
Harta
tambahan
yang
diungkapkan
dalam
Surat
www.peraturan.go.id
2016, No.131
-20-
Pasal 15
(1)
Harta
tidak
bergerak
berupa
tanah
dan/atau
bangunan; dan/atau
b.
b.
penandatanganan
surat
pernyataan
oleh
kedua
belum
dapat
diajukan
permohonan
pengalihan hak,
dilakukan dalam jangka waktu paling lambat tanggal 31
Desember 2017.
(3)
(4)
pajak
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
www.peraturan.go.id
2016, No.131
-21-
a.
b.
surat
pemberitahuan
atas
jenis
pajak
d.
Terakhir,
setelah
Undang-Undang
ini
diundangkan.
(2)
Surat
Pernyataan
dianggap
tidak
disampaikan.
Pasal 17
(1)
Kelebihan
Pembayaran
Pajak,
Surat
www.peraturan.go.id
2016, No.131
-22-
Direktorat
Jenderal
Pajak
untuk
melakukan
c.
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
Kelebihan
Pembayaran
Pajak,
Surat
Direktorat
Jenderal
Pajak
untuk
melakukan
c.
(3)
Dalam
hal
Keputusan
terdapat
Surat
Pengembalian
Ketetapan
Pajak,
Pendahuluan
Surat
Kelebihan
Pengurangan
Keputusan
Pembatalan
Keputusan
Pengurangan
Ketetapan
Ketetapan
Sanksi
Pajak,
Surat
Pajak,
Surat
Administrasi,
Surat
Keberatan,
Putusan
Banding,
Putusan
www.peraturan.go.id
2016, No.131
-23-
Pernyataan
yang
mengakibatkan
timbulnya
Dalam
hal
Wajib
Pajak
telah
memperoleh
Surat
dalam
Surat
Pernyataan,
atas
Harta
atau
diperoleh
Wajib
Pajak
pada
saat
Dalam hal:
a.
dengan
periode
Pengampunan
Pajak
berakhir; dan
b.
mengenai
Harta
Wajib
Pajak
yang
Surat
Pemberitahuan
Tahunan
Pajak
Penghasilan,
atas
Harta
dimaksud
dianggap
sebagai
tambahan
saat
ditemukannya
data
dan/atau
informasi
(1)
dikenai
Pajak
Penghasilan
sesuai
dengan
www.peraturan.go.id
2016, No.131
-24-
Penghasilan
dan
ditambah
dengan
sanksi
(2)
dikenai
pajak
dan
sanksi
sesuai
dengan
(2)
penyidikan,
dan/atau
penuntutan
pidana
Menteri
menyelenggarakan
Manajemen
Data
dan
www.peraturan.go.id
2016, No.131
-25-
Pengampunan
Pajak,
dilarang
membocorkan,
atau
berdasarkan
diberikan
peraturan
kepada
pihak
manapun
perundang-undangan
lain,
tidak
dapat
dilaporkan,
digugat,
dilakukan
(2)
Penuntutan
terhadap
tindak
pidana
sebagaimana
www.peraturan.go.id
2016, No.131
-26-
BAB XII
KETENTUAN PELAKSANAAN PENGAMPUNAN PAJAK
Pasal 24
Ketentuan lebih lanjut mengenai:
a.
b.
c.
d.
e.
penunjukan
pejabat
yang
berwenang
untuk
www.peraturan.go.id
2016, No.131
-27-
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
Disahkan di Jakarta
pada tanggal 1 Juli 2016
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd
JOKO WIDODO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 1 Juli 2016
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
YASONNA H. LAOLY
www.peraturan.go.id