01 e Bab3 Anum
01 e Bab3 Anum
a11
a21
.
an1
a21 x1 + a 22 x2 + ........ + a 2n xn = b 2
.
.
an1 x1 + a n2 x 2 + ........ + ann xn = b n
a12
a22
an2
x
a1n 1
x
a2n 2
b
1
b 2
.........
.
=
.
.
......... ann
xn b n
.........
dimana a adalah koefisien-koefisien konstan ta, b adalah konstantakonstanta dan n adalah banyaknya persamaan.
Penyelesaian persamaan linear serentak dapat dilakukan cara :
1. Eliminasi
Eliminasi Gauss, Gauss Jordan.
2. Iterasi
Iterasi Jacobi, Gauss siedel.
3. Dekomposisi Dekomposisi lower-upper (LU), Cholesky.
1. Eliminasi Gauss
Eliminasi bilangan unknown dengan menggabungkan persamaanpersamaan.
Strategi : mengalikan persamaan dengan konstanta agar salah satu
bilangan unknown akan tereliminasi bilamana dua
persamaan digabungkan.
Kebutuhan : pemahaman Operasi Matrik
Skema langkah eliminasi Gauss
a11 a12
a 21 a 22
a 31 a 32
a13 x 1
a 23 x 2 =
a 33 x 3
b1
b 2
b
3
(E1)
(E2)
(E3)
Forward
Elimination
a11 a12
0 a'22
0
0
a13 x 1
a'23 x 2 =
a' '33 x 3
b1
b '2
b''
3
Upper Triangular
System
Back
Substitution
x3
x2
= b3 / a33
x1 = (b 1 - a 12 x2 - a13 x3) / a 11
Program Semi QUE IV Jurusan Teknik Mesin Unibraw
a11
a11
(E 3), sehingga :
a11 x 1
+ a 12 x 2
+ a 13 x3
= b1
a22 x 2
+ a23 x 3
= b2
a32 x 2
+ a33 x 3
= b3
NB :
tanda petik satu berarti persamaan telah dimodifikasi satu kali.
2. Eliminasikan x2 dari (E 3), asumsi a22 0
e
m32 = a'32
a'22
a 11 x1
+ a 12 x 2
a22 x2
+ a 13 x 3
= b1
+ a23 x 3 = b2
a33 x3 = b 3
NB :
b 3 / a 33
(n- 1)
xn = bn
- 1)
a(n
nn
(b 1 - a 12 x2 - a 13 x3) / a11
n
xi =
a(iii - 1)
dengan i = n 1, n 2 , . , 1
NB :
Masalah
a12 a13 b1
a22 a23 b2
a32 a33 b3
6 15 2 72 E 2 - 6/27 E 1
1 1 54 110 E 3 - 1/27 E 1
6
-1
85
27
6
-1
85
27
x1 = 2,425
10
2. Eliminasi Gauss-Jordan
Merupakan Variasi dari Eliminasi Gauss dengan kebutuhan untuk
menghitung matrik invers.
Strategi : Langkah eliminasi menghasilkan matrik satuan, sehingga tidak
diperlukan proses substitusi mundur.
Skema langkah eliminasi Gauss-Jordan
a
11
a 21
a
31
a12 a13 b1
a22 a23 b 2
a32 a33 b 3
(E1)
(E2)
(E3)
Elimination
Matrik
Satuan
b 1*
b*
b *3
NO Back
Substitution
x1 = b*1
x2 = b*2
x3 = b*3
6 15 2 72
1 1 54 110
2
72
6 15
1
1
54
110
E 1 0,222 E 2 1 0 - 0,073
E 3 0,778 E 2
2,285
3,886
0 1 0,163
0 0 53,911 103,828 1/53,911 E 3
E 1 (- 0,073 E 3)
E 2 0,163 E 3
1 0 0 2,426
0 1 0 3,572
0 0 1 1,926
1
0,163 3,886
0
0 0,778 54,037 106,852
1 0 - 0,073 2,285
0 1 0,163 3,886
0 0
1
1,926
x1 = 2,426
x2 = 3,572
x3 = 1,926
11
3. Iterasi Gauss-Siedel
Bentuk umum persamaan linear serentak :
a 11 x1 + a12 x 2 + a 13 x3 + ................... + a1n x n = b1
a 21 x1 + a 22 x 2 + a 23 x3 + ................... + a2n x n = b2
.
.
.
a n1 x1 + a n2 x 2 + a n3 x 3 + .................. + ann x n = b n
Dapat diubah bentuknya menjadi :
1
x1 =
( b1 - a12 x2 + a 13 x 3 - .................... - a1n x n)
a11
1
x2 =
( b2 - a21 x 1 + a 23 x3 - .................... - a2n x n)
a22
1
x3 =
( b3 - a31 x 1 + a 32 x2 - .................... - a3n x n)
a 33
1
xn =
( bn - an1 x 1 - an2 x 2 - .................... - an(n- 1) x( n- 1))
ann
Langkah-langkah Iterasi Gauss-Siedel
1. Asumsikan x2 = x3 = .. = xn = 0, sehingga dapat diperoleh :
b
x1 = 1
a11
2. Hasil dari x1 tersebut dimasukkan persamaan 2 untuk mendapatkan
harga x2 (dimana x 3 = = xn = 0), maka akan diperoleh :
1
x2 =
( b2 - a21 x 1 )
a 22
3. Langkah 1 dan 2 dilakukan terus sampai diperoleh nilai xn dan
selesailah proses iterasi yang pertama. Kemudian h asil proses tersebut
dimasukkan kembali pada persamaan untuk mendapatkan harga
unknown dari x 1, x 2, x3. .. xn pada proses iterasi kedua, ketiga dan
seterusnya.
4. Proses iterasi berakhir bila hasil dari iterasi terakhir sama dengan atau
hampir sama dengan iterasi sebelumnya. Ini merupakan kelemahan
metode iterasi gauss-siedel yaitu proses akhir iterasi menjadi
meragukan.
Contoh soal :
Selesaikan persamaan simultan berikut :
27 x + 6 y z = 85
.. (1a)
6 x + 15 y + 2 z = 72
.. (1b)
x + y + 54 z = 110
.. (1c)
Program Semi QUE IV Jurusan Teknik Mesin Unibraw
12
Penyelesaian :
Persamaan di atas dapat diubah bentuknya menjadi :
1
x=
( 85 - 6 y + z ) (2a)
27
1
y=
( 72 - 6 x - 2 z ) (2a)
15
1
z=
( 110 - x - y ) (2a)
54
: Iterasi pertama
1. Asumsikan y = z = 0, sehingga dari persamaan (2a) akan diperoleh :
85
x1 =
= 3,15
27
2. Hasil dari x1 tersebut dimasukkan persamaan (2b) untuk
mendapatkan harga y 1 (asumsi z = 0)
1
y1=
( 72 - 6 (3,15) ) = 3,54
15
3. Masukkan hasil x 1 dan y 1 ke dalam persamaan (2c)
1
z1 =
( 110 3,15 3,54) = 1,91
54
: Iterasi kedua
1
x2 =
( 85 - 6 (3,54) + 1,91 ) = 2,43
27
1
y2=
( 72 - 6 (2,43) 2 (1 ,91) ) = 3,57
15
1
z2 =
( 110 2,43 3,57) = 1,926
54
: Iterasi selanjutnya dapat ditabelkan sebagi berikut :
Iterasi ke 1
2
3
4
5
x
3,15
2,43
2,423
2,425
2,425
y
3,54
3,57
3,574
3,573
3,573
z
1,91
1,926
1,926
1,926
1,926
13
4. Iterasi Jacobi
Melalui proses iterasi dengan menggunakan persamaan :
n a
b
xi(n+1) = i - ij xj (n)
;j i
aii
j =1 aii
Keuntungan metode ini adalah langkah penyelesaiannya yang
sederhana, sedangkan kelemahannya adalah :
1. Proses iterasinya lambat. Terutama untuk persamaan linear serentak
dengan ordo tinggi.
2. Hanya dapat digunakan menyelesaikan persamaan linear serentak
yang memenuhi syarat berikut :
aii >
aij
; j i dan i = 1, 2, .., N
j =1
5. Dekomposisi LU
Dengan cara membentuk matrik segitiga atas (Upper) dan matrik
segitiga bawah (Lower) dari matrik koefisien A serta membentuk
vektor matrik dari matrik hasil dengan aturan tertentu.
Kelebihannya adalah sangat efektif untuk menyelesaikan persamaan
linear serentak ordo tinggi, dengan hasil yang sangat mendekati nilai
eksaknya. Tentu saja konsekuensinya metode ini memerlukan cara yang
cukup kompleks.
[A] {X} = {B}
Dekomposisi
[U]
[L]
[L] {D} = {B}
{D}
Maju
Pensubtitusian
Mundur
14
j 1
lik .ukj
; i = j, j+1, , n
k =1
j 1
u jk =
a jk l ji .u ik
i =1
l jj
n1
lnk .ukn
k =1
i 1
b i lij .b' j
b1
j =1
; bi =
untuk i = 2, 3, , n
l11
lii
4. Membentuk Augmented Matrix {UB} dan penyelesaiannya diperoleh :
b1 =
xn = bn
dan
u jk
x j = bj -
k = j +1
xk
6. Dekomposisi Cholesky
Didasarkan bahwa matrik simetrik yaitu matrik dengan aij = aji (untuk
semua i dan j) dapat didekomposisi dalam bentuk : [A] = [L] [L] T
yaitu faktor-faktor segitiga yang dihasilkan saling bertranspose. Dimana
suku-suku persamaan tersebut dapat dikalikan dan ditetapkan satu sama
dengan yang lain. Hasilnya dapat dinyatakan dalam hubungan
berulang.
i 1
lki =
j =1
lkk =
akk lkj2
lii
k 1
j =1
15