Anda di halaman 1dari 7

Terminal Pinang Baris

Jalur Bis, Terminal Bis, dan Jalan


Jl. T.B Simatupang (Jl. Medan-Binjai), Sunggal, Sumatera
Utara 20125, Indonesia

Terminal Terpadu Pinang Baris atau sering disingkat sebagai TTPB adalah salah satu
dari 2 terminal terpadu perhubungan darat di Kota Medan.
Terminal ini khusus menampung bus-bus antar provinsi dan dalam provinsi yang masuk ke Kota
Medan dari sebelah barat dalam hal ini terutama bus-bus dari NAD.
Terminal ini terletak di Kecamatan Medan Sunggal yang merupakan pintu masuk Kota
Medan dari sebelah barat.

Pembangunan Terminal Terpadu Pinang Bari


Tahun 1980-an pemerintah mulai memikirkan bagaimana menata sistem
transportasi di Kota Medan. Sebagai daerah perlintasan untuk regional Sumatera, baik
untuk tujuan ke Propinsi D. I. Aceh maupun untuk tujuan ke kota kota lainnya misalkan
Padang, Pekan Baru, Jambi, Palembang, Lampung ataupun ke Pulau Jawa. Pemerintah
merasa perlu untuk melakukan sentralisasi keberadaan angkutan angkutan tujuan luar
kota dalam satu tempat. Kondisi yang tercipta pada waktu itu adalah Kota Medan
sebagai salah satu kota besar di Indonesia.
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Tetapi Kota Medan belum memiliki Terminal khusus untuk angkutan bus tujuan luar
kota. Kondisi ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan kota kota lain yang ada di Pulau
Sumatera yang sudah memiliki terminal bus terlebih dahulu. Melihat kondisi yang ada maka di
putuskan bahwa Propinsi Sumatera Utara khususnya Kota Medan sangat membutuhkan
terminal angkutan umum sebagai wadah untuk membangun sistem transportasi yang selama
ini belum ada. Untuk mengejar ketertinggalan itu serta untuk
masyarakat

akan

sistem

transportasi

mengatasi

kebutuhan

yang lebih modern, maka pemerintah Propinsi

Sumatera Utara mulai merancang rencana untuk membangun terminal bus. Dinas Lalu Lintas
Angkutan Jalan Raya Propinsi Sumatera Utara ditugaskan untuk melakukan kajian untuk
pembangunan terminal tersebut.
Setelah melakukan kajian dan melihat dari keberhasilan propinsi tetangga yang
telah lebih dulu memiliki terminal angkutan, maka diputuskan bahwa Kota Medan sudah
layak untuk memiliki terminal angkutan umum. Masalah yang kemudian timbul adalah
sebagai daerah perlintasan, Kota Medan tidak mungkin membangun hanya sebuah terminal
angkutan saja, sebab dari Kota Medan ada tiga daerah tujuan keberangkatan yaitu: pertama
untuk tujuan : Binjai, Stabat, Tanjung Pura, bahkan ke Propinsi Aceh, kedua untuk tujuan
Lubuk Pakam, Rantau Prapat, Pematang Siantar, Tarutung, Sibolga, Pekanbaru, Padang
bahkan ke Pulau Jawa, dan yang ketiga untuk tujuan Tanah Karo, Sidikalang, Kutacane,
Singkil, Subulussalam, dan seterusnya.
Jika hanya membangun sebuah terminal maka dibutuhkan area yang sangat luas untuk
mencakup semua perusahaan perusahaan angkutan umum berikut dengan

armadanya,

kemudian dibutuhkan juga tempat yang strategis agar tidak merugikan sebuah pihak baik
pihak perusahaan angkutan maupun dari pihak penumpang. Serta dibutuhkan juga manajemen
yang baik untuk mengatur dan mengelola terminal tersebut.
Setelah melalui proses yang panjang maka diputuskan untuk membangun sdua
buah terminal sekaligus untuk mengurai kemacetan yang mendekati inti kota serta
menempatkan bus bus tujuan luar kota di sebuah wilayah yang berada di pinggiran kota
Medan. Keputusan yang diambil adalah dengan membangun sebuah terminal sebagai pintu
masuk Kota Medan dari arah tenggara dan tepatnya berada di daerah Amplas sedangkan
sebuah lagi untuk pintu masuk Kota Medan melalui arah barat laut yang tepatnya berada di
daerah Pinang Baris.
Pembangunan kedua terminal terpadu tersebut adalah dalam rangka meningkatkan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

pelayanan terhadap bus, baik antar kota maupun bus dalam kota serta non bus,
memperlancar hubungan antar Kota Medan dengan daerah pinggirannya dan juga untuk
memecahkan sebahagian masalah kemacetan lalu lintas kota Medan. Disamping itu dengan
sendirinya meningkatkan pendapatan dari retribusi yang diambil oleh penanggung jawab jasa
terminal.
Sesuai dengan judul tulisan maka isi dari tulisan ini intinya membahas tentang
Terminal Pinang Baris walaupun nanti mungkin akan merangkai pembahasan kedua terminal
yang ada di Kota Medan. Koordinat geografis Kota Medan 30 3LU -343 LU dan 9835
- 9844 LU dengan kondisi permukaan tanah cenderung miring ke utara dan berada pada
ketinggian 2,5 3,75 meter diatas permukaan laut. Dengan batas batas administrasi sebagai
berikut: Sebelah utara berbatasan dengan: Selat Malaka sedangkan sebelah Barat, Selatan
dan Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang. Luas Kota Medan saat ini adalah 265,
10 km yang sebelumnya hingga tahun 1972 hanya mempunyai luas sebesar 51,32 km namun
kemudian diedarkan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun1973 yang memperluas wilayah
Kota Medan dengan mengintegrasikan sebagian wilayah Kabupaten Deli Serdang.
Sesuai dengan namanya Terminal Terpadu Pinang Baris maka nama daerah tersebut
dicantumkan sebagai nama dari terminal ini. Berada di Kecamatan Medan Sunggal di
kelurahan Pinang Baris. Dibangun diatas tanah kosong milik pemerintah Kota Medan serta di
tambah dengan tanah bekas pekuburan etnis Tionghoa sehingga terminal ini dibangun diatas
lahan dengan luas total 33.430 m. Pelaksanaan pembangunan terminal secara fisik dimulai
pada bulan Mei 1990 dan keseluruhan pembangunan rampung dilaksanakan pada akhir
Desember 1991. Penentuan suatu lokasi yang akan dibangun sebagai terminal terpadu
tergantung kepada seberapa besar manfaat yang akan diperoleh dari keberadaan terminal
terpadu tersebut dibandingkan dengan dana yang dikeluarkan untuk pembangunan tersebut.
Pembangunan

terminal ini tidaklah menimbulkan kerugian kepada suatu pihak karena

tidak adanya penggusuran dan dibangun diatas tanah kosong serta diatas
pekuburan etnis Tionghoa.

TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Fasilitas Yg Dimiliki Terminal Terpadu Pinang Baris (TTPB)


a.
b.
c.
d.
e.
f.

48 Unit Loket Bus,


34 Unit Bangunan Kios
8 Unit Toilet Umum
2 Unit Bangunan Untuk Gudang
Tempat Cuci Kenderaan
2 Unit Bangunan Untuk Reparasi Atau pun Perbaikan Singkat Seperti Tempel

g.
h.
i.
j.
k.
l.

Ban
Pelataran Parkir Yang Dapat Menampung 500 Unit Angkutan Dalam Kota
400 Unit Bus Antar kota
Bangunan Induk Yang Di Fungsikan Sebagai Perkantoran,
Ruang Tunggu
Fasilitas Mushalla Dan
Telepon Umum.
Terminal Tipe A melayani Angkutan Antar Kota Antar Propinsi, Angkutan Kota

Dalam Propinsi, Angkutan Kota dan Angkutan Desa.Terminal Terpadu Pinang Baris ( TTPB
) termasuk terminal dalam tipe A.
Kajian mengenai Terminal Terpadu Pinang Baris sangat erat kaitannya dengan
sejarah perkotaan. Hal ini karena kota memiliki fungsi yang berbeda sehingga kebutuhan
fasilitasnya pun berbeda dengan daerah pedesaan. Di pedesaan umumnya yang menjadi basis
kegiatan adalah sektor penghasil barang, sedangkan di perkotaan selain sektor penghasil
barang, sektor perdagangan dan sektor jasa juga merupakan basis utama. (

Kepmenhub No. 35

Tahun 2003)

TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Anda mungkin juga menyukai