Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Agenda
1.
Pendahuluan
2.
SAK ETAP
3.
4.
Standar Akuntansi ??
Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan keuangan yang relevan dan
reliable (representational faitfullness)
Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada pedoman baku sehingga
meminimalkan bias dari penyusun
Memudahkan auditor dalam mengaudit
Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan
membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda.
Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga penyusun tidak dapat
menjelaskan kepada masing-masing pengguna
PPL - IAPI
Karakteristik IFRS :
IFRS menggunakan Principles Base :
Lebih menekankan pada intepretasi dan aplikasi atas standar sehingga
harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi
apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar
akuntansi.
Banyak menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar
aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau
menggunakan jasa penilai
Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif
maupun kualitatif
PPL - IAPI
Pra PAI
1973
PAI
1973
Konvergensi
IFRS 20082012
Harmonisasi
IAS 19942007
Efektif
1 Januari 2015
Konvergensi
IFRS 20122015
8 Desember 2008
Komitmen mendukung IFRS
sebagai standar akuntansi
keuangan global
Efektif
2011
FASE 2
Efektif
2012
3 PSAK
16 PSAK
11 PSAK
22 PSAK
1 ISAK
6 ISAK
12 ISAK
1 ISAK
9 PPSAK
1 PISAK
1 PPSAK
3 PPSAK
2 PPSAK
Efektif
Efektif
2013
2014&2015
4 PSAK
9 Revisi PSAK
4 ISAK (2014)
1 PPSAK (2014)
Penyesuan SAK
Diskusi IFRS
a. IFRS 4 Insurance Contract
b. Leases
c. Conceptual Framework
Reporting Entity
9
STATUS
10
STATUS
12
Pembahasan IASB:
Amandemen IFRS 4 Insurance Contracts
Amandemen IFRS on Leases
Amandemen dan penyesuaian IFRS lain
13
14
15
PSAK 69
16
SAK ETAP
17
SAK ETAP
18
SAK ETAP
Disusun dengan mengadopsi IFRS for SME dengan modifikasi
sesuai kondisi di Indonesia dan dibuat lebih ringkas.
SAK ETAP masih memerlukan professional judgement namun
tidak sebanyak untuk PSAK IFRS.
Dalam beberapa hal tidak ada perubahan signifikan
dibandingkan dengan PSAK lama: contoh PSAK 16 (1994).
Namun ada beberapa hal yang dimodifikasi dari IFRS/IAS.
20
21
ISI
BAB
ISI
Ruang Lingkup
16
17
Sewa
18
Neraca
19
Ekuitas
20
Pendapatan
21
Biaya Pinjaman
22
23
Imbalan Kerja
24
Pajak Penghasilan
10
25
11
Persediaan
26
12
27
13
28
14
Properti Investasi
29
Ketentuan Transisi
15
Aset Tetap
30
Tanggal Efektif
Daftar Istilah
22
Ruang lingkup
23
24
BAB 2
Konsep dan
Prinsip
Pervasive
Dapat dipahami
Relevan
Materialitas jika mempengaruhi keputusan
Keandalan
Substansi mengungguli bentuk substansi ekonomi lebih diutamakan
dibandingkan dengan bentuk hukum contoh sewa pembiayaan
Pertimbangan sehat
Kelengkapan
Dapat dibandingkan
Tepat waktu
Keseimbangan antara biaya dan manfaat
25
BAB 2
Konsep dan
Prinsip
Pervasive
Posisi keuangan
Aset manfaat ekonomi di masa depan
Kewajiban kewajiban untuk mengorbanan manfaat ekonomi di masa depan
Ekuitas hak residual
Kinerja keuangan
Pendapatan
Beban
Pengakuan
Kemungkinan manfaat ekonomi ekonomi masa depan mengaliir ke entitas
Nilai dan biaya yang dapat diukur dengan andal
Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan : biaya historis dan nilai wajar
Prinsip pengakuan dan pengukuran berpengaruh luas (Pervasif) : dalam hal tidak
ada pengaturan tertentu dalam SAK ETAP mengikuti aturan hirarki.
Dasar akrual kecuali untuk arus kas
Saling hapus tidak diperkenankan kecuali dipersyaratkan / diijinkan: penyisihan,
penjualan aset.
26
BAB 3
Penyajian
Laporan
Keuangan
27
BAB 3
Penyajian
Laporan
Keuangan
28
BAB 3
Penyajian
Laporan
Keuangan
29
BAB 3
Penyajian
Laporan
Keuangan
laba rugi,
pembayaran dividen,
koreksi kesalahan periode lalu dan
perubahan kebijakan akuntansi
30
BAB 3
Penyajian
Laporan
Keuangan
Laporan Keuangan
SAK ETAP
Neraca
Kewajiban
31
Catatanlaporan keuangan:
Domisili, bentukhukumdanalamatkantoryang terdaftar
Penjelasan sifat operasi dan aktivitas utama
32
BAB 4
Neraca
Neraca
Penyajian
Klasifikasi aset lancar dan aset tidak lancar
Klasifikasi kewajiban jangka pendek dan
kewajiban jangka panjang
33
Neraca
Menyajikan aset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal tertentu.
Minimal mencakup pos-pos:
34
Aset Lancar
35
36
37
38
Ekuitas
Ekuitas terdiri dari:
Modal disetor
Tambahan modal disetor
Saldo laba
Pendapatan dan beban yang langsung diakui ke ekuitas
Entitas yang berbentuk PT, juga mengungkapkan:
jumlah modal dasar
jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh
nilai nominal saham
ikhtisar perubahan jumlah saham beredar
39
BAB 5
Laporan Laba
Rugi
Pendapatan
beban keuangan
bagian laba atau rugi investasi (metode ekuitas)
beban pajak
laba atau rugi bersih
40
Sifat beban
beban bahan baku
beban tenaga kerja
beban penyusutan
beban sewa ruangan
beban listrik
beban operasi lainnya
Fungsi beban
beban pokok penjualan
beban pemasaran
beban umum dan
administrasi
beban operasi lainnya
41
BAB 6
Laporan
Perubahan
Ekuitas
Alternatif Penyajian
42
Contoh
Modal
Disetor
Tambahan
Modal
Disetor
Laba
Belum
Direalisasi
Efek
Tersedia
Dijual
Selisih
Revaluasi
Aset
Tetap
Saldo
Laba
Jumlah
Ekuitas
Saldo awal
500.000
150,000
45.000
20.000
256.000
971.000
Pengeluaran saham
baru
150.000
(150,000)
(35.000)
(35.000)
Dividen kas
(125.000) (125.000)
154.000
154.000
285.000
965.000
Saldo akhir
650.000
10.000
20.000
43
Contoh
PT ABC
Laporan Laba Rugi dan Perubahan Saldo Laba
Untuk periode yang berakhir 2015
Pendapatan
500.000.000
150.000.000
Laba kotor
350.000.000
Beban usaha
Laba usaha
Beban bunga
Laba sebelum pajak
Pajak
65.000.000
285.000.000
15.000.000
270.000.000
75.600.000
Laba bersih
194.400.000
225.000.000
194.400.000
Dividen tunai
(75.000.000)
344..000
44
BAB 7
Laporan Arus
Kas
Menyajikan informasi arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan
aktivitas pendanaan.
Aktivitas operasi hanya dapat disajikan secara tidak langsung.
Bunga dan dividen harus diungkap secara terpisah secara konsisten sebagai
aktivitas operasi, investasi atau pendanaan.
Pajak penghasilan diungkapkan terpisah sebagai aktivitas operasi kecuali
dapat secara spesifik diidentifikasi sebagai aktivitas investasi atau
pendanaan.
Transaksi non kas tidak dapat disajikan dalam laporan arus kas.
45
46
Dividen
Dividen yang dibayarkan dapat disajikan sebagai arus kas pendanaan
atau operasi (alternatif)
Pendapatan dividen dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau
investasi (alternatif)
49
BAB 8
Catatan atas
L/K
BAB 8
Catatan atas
L/K
Urutan Penyajian
53
BAB 8
Catatan atas
L/K
54
BAB 9
Kebijakan
Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
55
56
57
Estimasi Akuntansi
Perubahan estimasi akuntansi adalah penyesuaian jumlah
tercatat aset atau kewajiban, atau jumlah konsumsi periodik
suatu aset, yang berasal dari pengujian status sekarang dari,
dan ekspektasi manfaat ekonomi dan kewajiban masa
mendatang.
Perubahan estimasi akuntansi yang berasal dari informasi baru
atau pengembangan baru dan, oleh karena itu, bukan koreksi
kesalahan.
Penerapan secara prospektif
58
Perubahan estimasi
Entitas A membeli aset tetap bangunan yang dibeli 1/1/2X03
sebesar 820 juta. Bangunan disusutkan dengan metode garis
lurus, masa manfaat 20 tahun, nilai sisa 20 juta.
Pada 1/1/2X13 entitas merubah masa manfaat dari 10 tahun
tersisa menjadi 20 tahun tersisa sehingga total masa manfaat
menjadi 30 tahun.
Jumlah penyusutan per tahun (820-20)/20=40
Penyusutan selama 10 tahun = 400
Nilai buku tersisa 820-400 = 420
Penyusutan baru (420 20)/20 = 20
59
60
Koreksi Kesalahan
61
BAB 10
Investasi
Efek
62
Efek diperdagangkan
Efek tersedia untuk dijual
Efek dimiliki hingga jatuh tempo
Laba rugi
Laba rugi
Komponen ekuitas
Laba rugi
Laba rugi
63
64
65
Ilustrasi - HTM
Jurnal
Pembelian
SBI - Nominal
SBI Biaya Transaksi
SBI Diskonto
Kas/ Rekening
500.000.000
2.000.000
8.599.509
493.400.491
Desember
2.675.403
Januari
2.962.053
622.222
2.053.181
688.889
2.273.164
Februari
Maret
286.650
66.667
219.983
500.000.000
500.000.000
66
Ilustrasi - AFS
Jurnal
Pembelian
SBI
Beban Investasi Biaya Transaksi
Kas/ Rekening
491.400.491
2.000.000
493.400.491
495.000.000
2.675.403
494.075.894
3.599.509
67
Ilustrasi - Trading
Jurnal
Pembelian
SBI
Beban Investasi Biaya Transaksi
Kas/ Rekening
Tanggal 31 Desember penyesuaian nilai
wajar
SBI
Laba yang belum direalisasi - LR
Pada 15 Januari dijual dengan harga
495.000.000
Kas / rekening
SBI
Keuntungan penjualan SBI
491.400.491
2.000.000
493.400.491
2.675.403
2.675.403
495.000.000
494.075.894
924.106
68
Kas
100.000
100.000
15.000
15.000
110.000
15.000
115.000
10.000
Kas
200.000
200.000
30.000
220.000
10.000
230.000
BAB 11
Persediaan
Persediaan
Persediaan:
Untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
Dalam proses produksi untuk kemudian dijual
Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam
proses produksi atau pemberian jasa
Biaya perolehan persediaan mencakup seluruh biaya pembelian, biaya
koversi, dan biaya lainnya yang terjadi untuk membawa persediaan ke
kondisi dan lokasi sekarang
Biaya pembelian persediaan:
harga beli, bea impor, pajak lainnya (kecuali yang kemudian dapat
ditagih kembali kepada otoritas pajak), biaya pengangkutan, biaya
penanganan, dan biaya lainnya yang secara langsung dapat
diatribusikan pada perolehan barang jadi, bahan, dan jasa. Diskon
dagang, potongan, dan lainnya yang serupa dikurangkan dalam
menentukan biaya pembelian.
Biaya konversi: overhead produksi tetap dan variabel
71
Pengukuran
Nilai persediaan diukur pada nilai yang lebih rendah
antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih
Biaya perolehan
biaya pembelian
biaya konversi
biaya lainnya untuk membawa persediaan ke kondisi
sekarang
Nilai realisasi bersih
harga jual dikurangi biaya untuk menyelesaikan dan
menjual
72
Persediaan
Tidak dapat diakui sebagai biaya persediaan, sehingga harus
menjadi beban tahun berjalan:
biaya bahan tidak terpakai, tenaga kerja dan biaya
produksi lainnya yang tidak normal;
biaya penyimpanan, kecuali biaya yang diperlukan dalam
proses produksi sebelum tahap produksi selanjutnya;
biaya overhead administratif yang tidak berkontribusi
untuk membuat persediaan ke kondisi dan lokasi
sekarang; dan
biaya penjualan.
73
Persediaan
Rumus biaya yang dapat dipergunakan:
Identifikasi khusus (untuk persediaan yang sifatnya
khusus)
Masuk pertama keluar pertama (MPKP = FIFO)
Rata-rata tertimbang
Metode masuk terakhir keluar pertama (MTKP = LIFO) tidak
diperkenankan.
74
Penurunan Nilai
Pada setiap tanggal pelaporan, entitas harus menilai apakah
persediaan mengalami penurunan nilai, dengan
Membandingkan jumlah tercatat setiap pos persediaan
dengan harga jual dikurangi biaya untuk menyelesaikan
dan menjual (nilai realisasi bersih = NRV)
Jika jumlah tercatat > nilai realisasi bersih, maka
persediaan diturunkan nilainya hingga sebesar nilai
realisasi bersih
Selisih nilai realisasi bersih dan jumlah tercatat diakui
sebagai kerugian penurunan nilai yang merupakan beban
periode berjalan.
75
Diskusi Persediaan
Entitas tidak melakukan penilaian berdasarkan NRV, karena
akan berdampak pada penurunan laba entitas dan menurut
pajak penurunan nilai ini tidak mengurangi jumlah pajak yang
harus dibayar.
Nilai NRV dapat bias karena ada beberapa alternative yang
dapat digunakan entitas.
Komponen nilai persediaan seperti pajak, biaya transportasi
sering tidak dimasukkan dalam komponen harga perolehan.
Pembelian persediaan dengan menggunakan mata uang asing
tidak menggunakan kurs pada tanggal transaksi.
76
Pembelian
100 unit
200 unit
120 unit
420 unit
Unit
10
11
15
Biaya
1.000
2.200
1.800
5.000
Langkah:
1. Hitung biaya rata-rata per unit : 5.000/420 = 11,905
2. Aplikasikan biaya rata-rata per unit pada jumlah yang terjual
untuk memperoleh HPP: (420-20) x 11,905 = 4.762
3. Aplikasikan biaya rata-rata per unit pada jumlah yang tersisa di
persediaan untuk menentukan Persediaan Akhir: 20 x 11,905=
238
Metode FIFO
Data diberikan:
Tanggal Pembelian
Mei 12 100 unit @ 10
Aug 14 200 unit @ 11
Sep 18 120 unit @ 15
420
Biaya Barang
Siap Jual
5,000
Biaya
1.000
2.200
1.800
5.000
HPP (FIFO)
1.000 (100 terjual)
2.200 (200 terjual)
1.500 (100 terjual; 20 sisa)
4.700
HPP
4.700
Persediaan Akhir
20 * $15 = 300
Rp 12 juta
Rp 4.5 juta
Rp 0.5 juta
Rp 5 juta
Rp 7 juta
Rp 7 juta
Rp 8 juta
(Rp 1 juta)
79
Penilaian Persediaan
Biaya atau Nilai Realisasi Bersih yang Lebih Kecil
Persediaan
Kuantitas
Biaya
NRV
Total Biaya
Total NRV
Lebih Kecil
400
50
60
20.000
24.000
20.000
200
120
100
24.000
20.000
20.000
500
70
60
35.000
30.000
30.000
300
200
220
60.000
66.000
60.000
139.000
134.000
130.000
TOTAL
NRV: Net Realizable Value = harga jual dikurangi biaya untuk menjual.
Penurunan dihitung secara total = 139.000 134.000 = 5.000
Penurunan dihitung tiap produk = 139.000 130.000 = 9.000
Jurnal COGS*
9.000
Penyisihan penurunan nilai persediaan
9.000
Jika penurunan nilai sifatnya operasional dapat dimasukkan ke COGS, namun jika sifatnya material dan tidak rutin
dimasukkan dalam beban/pendapatan lain-lain (setelah laba operasi)
80
BAB 12
Investasi
81
Diskusi
Ketepatan penerapan kebijakan karena metode ini berbeda
menurut PSAK.
Menurut perpajakan:
Deviden dari investasi di perusahaan lain antara >25% bukan obyek
pajak, sehingga dividen yang diakui harus dikoreksi.
Investasi di atas 50% perlu mendapat perhatian karena pengakuannya
ekuity, menurut pajak bukan merupakan penghasilan.
82
Metode Ekuitas
Investasi awalnya dicatat sebesar
. harga perolehan
Laba menambah investasi
Pengumuman dividen dicatat mengurangi investasi
Mengapa laba bersih
menambah
nilai
investasi?
83
ILUSTRASI
Tanggal 6 Januari PT. Indah membeli saham 400.000 untuk 60%
dari saham yang dimiliki PT. Melati.
Jan.6
84
85
86
BAB 13
Joint Venture
87
88
89
90
BAB 14
Properti
Properti Investasi
91
BAB 15
Aset Tetap
Aset Tetap
Aset tetap:
92
harga beli,
biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara
langsung atas perolehan aset tetap dan
estimasi awal biaya pembongkaran aset, biaya
pemindahan dan biaya restorasi lokasi.
93
94
Penyusutan
Beban penyusutan diakui dalam laporan laba rugi kecuali sebagai bagian
perolehan aset.
Beban penyusutan dihitung berdasarkan alokasi sistematis jumlah yang
dapat disusutkan selama umur manfaat.
Metode penyusutan harus mencerminkan ekspektasi pola penggunaan
manfaat ekonomi masa depan aset.
Metode penyusutan antara lain garis lurus, saldo menurun atau jumlah
unit produksi.
Jika terdapat indikasi terjadi perubahan signifikan manfaat ekonomi atau
pola penggunaan manfaat ekonomi masa depan telaah ulang
mengubah masa manfaat atau metode perubahan estimasi
96
Penjualan
Saat aktiva tetap dijual, pemilik bisa untung, rugi, atau impas.
Jika harga jual sama dengan nilai buku, tidak ada untung atau rugi
(impas).
Jika harga jual lebih kecil dari nilai buku, menderita rugi sebesar
selisihnya.
Jika harga jual lebih besar dari nilai buku, mendapat untung sebesar
selisihnya.
97
98
Revaluasi Aset
Revaluasi aset tidak diperkenankan kecuali peraturan
pemerintah membolehkan.
Akan diakui sebagai surplus penilaian kembali aset
Surplus penilaian kembali aset sebagai bagian dari ekuitas.
Jika aset dilepaskan surplus dipindahkan ke saldo laba, tidak
melalui laba rugi.
Jika atau digunakan (proses depresiasi), surplus revaluasi
dipindahkan ke saldo laba sebesar selisih depresiasi lama dan
baru, tidak melalui laba rugi
99
Pengungkapan
Entitas mengungkapkan untuk setiap kelompok aset:
Dasar pengukuran untuk menentukan nilai tercatat
Merode penyusutan; umur manfaat dan tarif penyusutan
Jumlah tercatat bruto dan akumulai penyusutan, akumulai
penurunan nilai pada awal dan akhr periode
Rekonsiliasi jumlah tercatat awal dan akhir periode:
penambahan, pelepasan, kerugian penurunan nilai /
pemulihan, penyusutan dan perubahan lain,
Diskusikan
mana yang
merupakan
biaya
perolehan??
101
Pengukuran Awal
Example
102
500
720,95
200
103
Penyusutan
Sebagian besar perusahaan
di USA menggunakan
metode garis lurus /
straight line
Saldo Menurun
Lainnya
4%
8%
5%
Unit Produksi
83%
Garis Lurus
Sumber: Accounting Trends & Techniques, edisi 56, American Institute of
Certified Public Accountants, New York, 2002.
Data
= depresiasi tahunan
2.400.000 200.000
5 tahun
= 18.3%Tingkat depresiasi
garis lurus
Tahun
1
2
3
4
5
Biaya
Akum. Depr.
pada awal
tahun
2.400.000
2.400.000 440.000
2.400.000 880.000
2.400.000 1.320.000
2.400.000 1.760.000
Nilai Buku
pada awal
tahun
2.400.000
1.960.000
1.520.000
1.080.000
640.000
Beban
Depr.
440.000
440.000
440.000
440.000
440.000
Nilai buku
pada akhir
tahun
1.960.000
1.520.000
1.080.000
640.000
200.000
Beban
Depresiasi
tahunan (440.000)
107
10,000 jam
Metode unit produksi lebih sesuai
dibandingkan dengan metode garis lurus saat
jumlah penggunaan aset tetap bervariasi dari
tahun ke tahun.
2.400.000 200.000
5 tahun
480.000
= 480.000
= 20%
2.400.000
Tahap 2
Tingkat garis lurus dikali dua.
0.20 x 2 = .40
Untuk tahun pertama, biaya dari aset dikalikan dengan 0.40. Setelah tahun
pertama, nilai buku yang menurun dari aset dikalikan dengan 0.40.
109
Nilai Buku
Awal Tahun
Tingkat
Depresiasi
Tahunan
Akumulasi
Depresiasi
Akhir Tahun
Nilai Buku
Akhir Tahun
2.400.000
40%
960.000
960.000
1.440.000
1.440.000
40%
576.000
1.536.000
864.000
864.000
40%
345.600
345.600
518.400
518.400
40%
207.360
207.360
311.040
311.040
111.040
111.040
200.000
311.040 200.000
Rp 8 juta
Rp 2 juta
Rp 10 juta
Rp 8 juta
Rp 8 juta
111
112
Rp20 miliar
Rp20 miliar
Rp300 miliar
Cr. Bangunan
Dr Bangunan
Rp300 miliar
Rp 200miliar
Rp 200miliar
Rp70miliar
Cr Akumulasi depresiasi
Dr Surplus revaluasi aset ekuitas
Cr. Saldo laba
Rp70miliar
20miliar
20miliar
BAB 17
Aset tidak
Berwujud
117
Uraian
Debit
Kredit
20 juta*
20 juta
118
119
BAB 17
Sewa
Sewa
Sewa
Sewa Pembiayaan jika memenuhi salah satu:
sewa mengalihkan kepemilikan aset pada lessee pada akhir masa
sewa
lessee mempunyai hak opsi untuk membeli aset pada harga yang
cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai
dapat dilaksanakan
masa sewa adalah sebagian besar umur ekonomis aset yaitu sama
atau lebih dari 75% umur ekonomis aset sewaan.
pada awal masa sewa nilai kini pembayaran sewa minimum sama
atau lebih dari 90% nilai wajar aset sewaan
aset sewaan bersifat khusus dan dimana hanya lessee yang dapat
menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material.
121
123
Sewa Operasi
Lessee:
Tidak mencatat aset sewaan
Mencatat beban sewa secara straight line
Lessor:
Mencatat aset sewaan (termasuk depresiasi)
Mencatat penerimaan secara straight line
124
125
Diskusi Sewa
Klasifikasi sewa didasarkan pada rule based yang telah ditentukan.
Pajak menggunakan aturan khusus untuk menentukan kriteria
sewa, sehingga ada kemungkinan tidak sama antara klasifikasi
menurut Akuntansi dan pajak koreksi fiskal.
Sewa menurut pajak:
Sewa
Data
Entitas melakukan leasing 1 Januari 2010
Masa Manfaat aset 5 tahun, aset didepresiasi 5
tahun dengan metode garis lurus.
Sewa merupakan bentuk kontrak yang dapat
dibatalkan dengan jangka waktu 5 tahun.
Kontrak tahunan yang dibayarkan 2.505 setiap
akhir tahun.
Bunga 8 % per tahun
Sewa - Lease
Skedul Leasing
Tahun
Pokok awal
tahun
Pokok
Total
Utang Akhir
Tahun
2010
10.000
800
1.705
2.505
8.295
2011
8.295
664
1.841
2.505
6.454
2012
6.454
517
1.988
2.505
4.466
2013
4.466
358
2.147
2.505
2.319
2014
2.319
186
2.319
2.505
(0)
2.525
10.000
12.525
Jurnal - Lease
Operating Lease
Biaya sewa
Kas
2.505
2.505
10.000
10.000
1.708
800
2.505
2.000
2.000
Jurnal - Lessor
Operating Lease
Kas
2.505
Pendapatan sewa
2.505
Beban Depresiasi
2.000
Akumulasi Depresiasi
2.000
Capital / Finance Lease
Piutang Leasing
Aset
Kas
Piutang Leasing
Pendapatan bunga
Kas
10.000
10.000
2.505
1.708
800
Sewa
Perbandingan Sewa Operasi dan Sewa Pembiayaan
Sewa Operasi
Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
Sewa Pembiayaan
Bunga dan Pokok dari MLP
Bunga
Depresiasi
Total
800
2.000
2.800
664
2.000
2.664
517
2.000
2.517
358
2.000
2.358
186
2.000
2.186
2.525
10.000
12.525
Sewa
Dampak pada Laporan Keuangan Lease
Tanggal
Cash
Equity
01/01/2010
10.000
10.000
31/12/2010
(2.505)
8.000
8.295
(2.800)
31/12/2011
(5.010)
6.000
6.454
(5.464)
31/12/2012
(7.515)
4.000
4.466
(7.981)
31/12/2013
(10.020)
2.000
2.319
(10.339)
31/12/2014
(12.525)
(0)
(12.525)
Sewa
Dampak pada Laporan Keuangan Lessor
Tanggal
Cash
01/01/2010
Piutang
Equity
10.000
31/12/2010
2.505
800
800
1.705
8.295
2.800
31/12/2011
5.010
664
1.464
1.841
6.454
5.464
31/12/2012
7.515
517
1.981
1.988
4.466
7.981
31/12/2013
10.020
358
2.339
2.147
2.319
10.339
31/12/2014
12.525
186
2.525
2.319
(0)
12.525
Ilustrasi Lessee
PT DEF (Lessee) menandatangani perjanjian sewa 10 unit kapal
ikan dengan PT XYZ (Lessor) pada tanggal 1 Januari 2009 senilai Rp
50 milyar
Masa sewa selama lima tahun. Umur ekonomis kapal lima tahun.
Angsuran sewa, dibayar setiap 1 Januari dimulai saat perjanjian
ditandatangani, yaitu sebesar Rp 12.033.002.023 per tahun
Disepakati ada nilai residu yang dijamin sebesar Rp 2.500.000.000.
Suku bunga implisit yang dikenakan oleh PT XYZ adalah 12%.
PV anuitas dimuka (5 ,12%) = 4.037349347. PV single sum (5, 12%)
= 0.567426856
Penyusutan dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus.
Solusi - Lessee
Solusi - Lessee
Date
Pembayaran
tahunan
Beban
Keuangan
1-Jan-09
1-Jan-0912,033,002,023
50,000,000,000
0 12,033,002,023
37,966,997,977
1-Jan-1012,033,002,023 4,556,039,757
7,476,962,266
30,490,035,711
1-Jan-1112,033,002,023 3,658,804,285
8,374,197,738
22,115,837,974
1-Jan-1212,033,002,023 2,653,900,557
9,379,101,466
12,736,736,507
136
BAB 18
Diestimasi
dan
Kontijensi
Kewajiban Diestimasi
137
Kewajiban Kontinjensi
Kewajiban kontinjensi merupakan
kewajiban potensial yang belum pasti; atau
kewajiban kini yang tidak diakui karena mungkin
terjadi, tapi tampaknya tidak, atau jumlahnya
tidak dapat diestimasi secara andal
138
Diskusi Kontinjensi
Perlu diidentifikasi apakah entitas menyajikan atau
mengungkapkan sesuai standar.
Penyajian kewajiban diestimasi kerugian, sehingga entitas
enggan mengungkapkan informasi ini.
Menurut pajak estimasi tidak diakui sehingga akan
memunculkan perbedaan fiskal.
Pengungkapan hanya diperlukan untuk kewajiban kontijensi.
Aset kontijensi tidak diakui dan tidak diungkapkan sampai
benar-benar terealisasi
139
Contoh
Peristiwa
Kemungkinan besar salah satu kelompok
produk akan mengalami kerugian operasi
selama beberapa tahun di masa depan
Kewajiban diestimasi
Kewajiban diestimasi,
sebesar estimasi terbaik
(data historis)
140
Contoh
Peristiwa
Kewajiban diestimasi
atau kontinjensi
Kewajiban diestimasi
sebesar biaya yang
mungkin terjadi
Kewajiban diestimasi,
sebesar estimasi
terbaik untuk
penyelesaian kewajiban
141
Rp 90 juta
Rp 28 juta
Rp 2 juta
142
BAB 19
Ekuitas
Entitas Perorangan
Persekutuan Perdata
Firma
CV
Perseroan Terbatas
Koperasi
143
Badan usaha PT
144
Penyajian ekuitas
Ekuitas
Modal saham modal dasar 10.000 lembar saham dengan nilai
nominal Rp 1000.
Modal saham disetor penuh 5.000 lembar saham dengan
nilai nominal Rp 1.000
5.000.000
1.000.000
6.000.000
Saldo laba
2.450.000
Jumlah ekuitas
8.450.000
145
146
Ekuitas
Modal saham modal dasar 10.000 lembar saham dengan nilai
nominal Rp 1000.
Modal saham disetor penuh 5.000 lembar saham dengan
nilai nominal Rp 1.000
5.000.000
1.120.000
6.120.000
Saldo laba
Treasury stock 100 lembar @900
Jumlah ekuitas
2.450.000
(90.000)
8.480.000
147
Pembagian dividen
Kewajiban entitas untuk membagi dividen timbul
pada saat pengumuman pembagian dividen
Bentuk dividen:
dividen kas
dividen saham
berasal dari saldo laba yang diinvestasikan kembali oleh
pemegang saham dalam bentuk moda disetor
dicatat berdasarkan nilai wajar saham
148
Pengumuman
dividen kas
Pembayaran
dividen kas
Laba ditahan
Berkurang
Modal saham
Agio saham
Dampak pada
Dividen
saham besar
Share
split
Tetap
Berkuranga
Berkurangb
Tetap
Tetap
Tetap
Bertambahb
Bertambahb
Tetap
Tetap
Tetap
Bertambahc
Tetap
Tetap
Jumlah ekuitas
Berkurang
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Working capital
Berkurang
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Jumlah aset
Tetap
Berkurang
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Bertambah
Bertambah
Bertambah
aHarga
pasar
bNilai
par/dinyatakan
cNilai
44
BAB 20
Pendapatan
Jenis-jenis pendapatan
Penjualan barang
Penyediaan jasa
Kontrak konstruksi
Penggunaan aset entitas oleh pihak lain:
bunga
royalti atau
dividen
150
Pengukuran pendapatan
151
152
Penjualan barang
Pendapatan diakui jika semua kondisi berikut telah terpenuhi:
Entitas telah mengalihkan risiko dan manfaat yang
signifikan dari kepemilikan barang kepada pembeli;
Entitas tidak mempertahankan mengendalian efektif atas
barang yang terjual;
Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal;
Ada kemungkinan besar manfaat ekonomi yang
berhubungan dengan transaksi akan mengalir masuk ke
dalam entitas; dan
Biaya yang telah atau akan terjadi sehubungan dengan
transaksi dapat diukur secara andal
153
154
Penyediaan jasa
Entitas harus mengakui pendapatan sesuai dengan tahap
penyelesaian dari transaksi pada akhir periode pelaporan
(biasanya disebut metode persentase penyelesaian).
Hasil suatu transaksi dapat diestimasi secara andal apabila
memenuhi semua kondisi berikut:
Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal;
Ada kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomis akan mengalir
kepada entitas;
Tingkat penyelesaian transaksi pada akhir periode pelaporan dapat
diukur secara andal; dan
Biaya yang terjadi dalam transaksi dan biaya penyelesaian transaksi
dapat diukur secara andal.
155
156
157
Kontrak Konstruksi
Entitas harus mengakui beban dan semua biaya yang tidak mungkin
dipulihkan.
Jika kontrak konstruksi tidak dapat diestima secara andal, maka entitas:
158
159
Presentase Penyelesaian
Penyelesaian:: Contoh Soal
Data:
Harga kontrak:
Tgl mulai:
Tanggal neraca :
4,500,000
July, 2007
Dec. 31
Data:
Estimasi Biaya:
Selesai:
2007
4,000,000
October, 2009
2008
2009
1,000,000
3,000,000
900,000
2,916,000
1,134,000
2,400,000
4,050,000
-01,200,000
750,000
1,750,000
2,000,000
Presentase Penyelesaian
Penyelesaian:: Contoh
Percentage Completion
2009
Completion
2009
2007
2008
%
penyelesaian
1,000,000 = 25%
4,000.000
2,916,000 = 72%
4,050.000
Pendapatan
yang
Diakui
4,500,000
Beban yang
diakui
1,000,000
1,916,000
1,134,000
4,050,000
Laba kotor
yang
daikui
1,125,000
1,000,000 =
125,000
2,115,000
1,916,000 =
199,000
1,260,000
1,134,000 =
126,000
450,000
100%
100%
Kontrak Penyelesaian
Penyelesaian:: Jurnal
Jurnal pada tahun 2009
Penagihan atas Konstruksi dalam proses
4.500.000
Biaya konstruksi
Konstruksi dalam proses
4.500.000
4.050.000
4.050.000
163
Tahun
1
Tahun
2
Tahun
3
9.000
9.000
2.093
5.957
8.050
950
26%
9.000
200
9.200
6.168
2.032
8.200
1.000
74%
9.000
200
9.200
8.200
8.200
1.000
100%
164
Diakui
sebelumnya
sekarang
2.340
2.093
247
2.340
2.093
247
6.808
6.068
740
2.340
2.093
247
4.468
3.975
493
9.200
8.200
1.000
6.808
6.068
740
2.392
2.132
260
165
BAB 21
Biaya Pinjaman
Biaya
Pinjaman
166
BAB 22
Penurunan
Nilai
Penurunan Nilai
Kerugian penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat melebihi nilai yang dapat
diperoleh kembali
Penurunan nilai pinjaman dan piutang dinilai sebesar estimasi kerugian yang
tidak dapat ditagih.
Persediaan:
Penurunan terjadi sebagai konsekuensi penilaian berdasarkan harga jual dikurangi biaya
menyelesaikan dan menjual.
Pemulihan penurunan nilai diakui maksimal sebesar rugi yang telah diakui.
Aset lain:
Entitas harus menilai pada setiap tanggal laporan apakah terjadi indikasi bahwa ada aset yang
turun nilainya.
Kerugian penurunan nilai dan pemulihan kerugian diakui dalam laporan laba rugi (selisih nilai
tercatat aset dengan nilai wajar dikurangi biaya menjual)
Jika ada indikasi entitas harus mengestimasi nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual aset
tersebut
Pemulihan penurunan nilai tidak boleh melebihi niliai yang ditentukan
Indikasi: sumber informasi eksternal atau sumber informasi internal.
167
BAB 23
Imbalan
Kerja
Imbalan Kerja
168
Imbalan Kerja
Jangka Pendek
ImbalanJangka
Pendek
Absen
Pesangon
Bagi hasil
atau
Bonus
Imbalan Paska
Kerja
Kontribusi
Pasti
Imbalan Kerja
Jangka Panjang
Lainnya
Manfaat
Pasti
Past service
cost
Current
Service Cost
169
Cuti berimbalan
jangka pendek
Ilustrasi
PT. A memiliki 5 karyawan yang diberikan cuti berimbalan
sebesar Rp 100.000 untuk 5 hari kerja. Selama tahun
2012, karyawan yang cuti 5 hari 1 orang sedangkan
sisanya cuti 3 hari kerja.
JIKA TIDAK DIAKUMULASI
Beban cuti berimbalan
Kas
1.700.000 (5+(4x3)x100.000)
1.700.000
JIKA DIAKUMULASI
Beban cuti berimbalan
Kas
Beban cuti berimbalan
Utang gaji
1.700.000 (5+(4x3)x100.000)
1.700.000
800.000 (4x2)x100.000)
800.000
171
EMPLOYER
Defined
Contribution
Plans
CONTRIBUTIONS
PENSION FUND
DEFINED
BENEFIT
EMPLOYEE
VOLATILE
RISK LIMIT
Defined
Benefit Plans
VOLATILE
DEFINED
RISK LIMIT
173
Dana Pensiun
Undang-undang No.11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun Program
pascakerja dilakukan dengan pemupukan dana yang dikelola secara
terpisah dari kekayaan pendiri, tidak diperkenankan membentuk
cadangan dalam perusahaan untuk pembayaran imbalan kerja.
Program yang didanai atau funded perusahaan menyediakan
dana untuk pembayaran pensiun.
Dana pensiun :
Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) khusus untuk perusahaan pendiri atau
mitra pendiri.
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) dibentuk oleh bank atau
perusahaan asuransi jiwa program pensiun iura. Peserta karyawan dari
berbagai perusahaan (multi pemberi kerja) ataupun perorangan.
174
Jenis Program
Program Iuran Pasti
Risiko aktuaria ditanggung peserta
Kewajiban hukum terbatas pada jumlah
yang disepakati sebagai iuran yang terpisah.
Program Manfaat Pasti
Perusahaan wajib menyediakan imbalan
yang dijanjikan kepada pekerja maupun
mantan pekerja.
Resiko investasi dan aktuaria menjadi
tanggungan perusahaan
Bentuk Program
Program Multipemberi
kerja
Program Jaminan Sosial
Program imbalan pasti
yang Membagi Risiko
antara Entitas
Sepengendali
Imbalan yang dijamin
Klasifikasi
Sesuai ketentuan
program
Pengungkapan
jumlah yang diakui
sebagai beban
untuk program
iuran pasti.
Informasi program
iuran pasti untuk
personel
manajemen kunci
Iuran Pasti
Misal Juni 20X5, iuran pensiun yang harus dibayar oleh PT ABC
untuk bulan tersebut Rp 5.000.000. Jika iuran tersebut dibayar
semua maka jurnal yang dibuat adalah:
Beban
Kas
Rp 5.000.000
Rp 5.000.000
Rp 3.000.000
Rp 2.000.000
179
181
Biaya Bunga
Remeasurement (Keuntungan
dan kerugian aktuarial)
Pendapatan Bunga
Iuran oleh perusahaan
Penarikan pensiun oleh pekerja
Remeasurement (Keuntungan dan
kerugian aktuarial)
182
183
Ilustrasi 1 ETAP
Imbalan kerja perusahaan:
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X0
200.000
200.000
30.000
10%
Iuran
24.000
Imbalan
16.000
250.000
222.000
184
Ilustrasi 1 ETAP
JURNAL UMUM
Beban
Saldo awal
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Pendapatan bunga
Iuran
Imbalan
Rugi Aktuaria Liabiilitas
Rugi Aktuaria Aset Program
Amortisasi biaya jasa lalu
Kerugian (keuntung) akturial
Jml tahun berjalan
Saldo Akhir
Kas
30.000
20.000
MEMO
Nilai Kini
Bagian Ekuitas Liabilitas Kewajiban
(200.000)
(30.000)
(20.000)
(20.000)
(24.000)
16.000
(16.000)
16.000
6.000
30.000 (24.000)
22.000
Aset
200.000
20.000
24.000
(16.000)
(6.000)
(28.000)
(250.000)
222.000
22.000
Kerugian
185
Jurnal
Beban pensiun
Rugi akturia ekuitas
Kas
Liabilitas
Liabilitas
Kewajiban manfaat Pensiun
Ekuitas
Kerugian aktuaria
kerugian
Notes
Nilai kini Kewajiban
Aset Program
Net Liabilitas manfaat pensiun
30.000
22.000
24.000
28.000
28.000
22.000
250.000
222.000
28.000
186
Kas
Aktuaria
gain/loss
30.000
20.000
MEMO
Nilai Kini
Liabilitas Kewajiban
(200.000)
(30.000)
(20.000)
(20.000)
(24.000)
16.000
(16.000)
16.000
6.000
30.000 (24.000)
22.000
Aset
200.000
20.000
24.000
(16.000)
(6.000)
(28.000)
(250.000)
222.000
22.000
Kerugian
187
Jurnal
Beban pensiun
Kerugian aktuaria - LR
Kas
Liabilitas
30.000
22.000
24.000
28.000
Liabilitas
Kewajiban manfaat Pensiun
28.000
Notes
Nilai kini Kewajiban
Aset Program
Net Liabilitas manfaat pensiun
250.000
222.000
28.000
188
250.000
222.000
22.000
34.000
10%
26.000
20.000
279.500
276.600
189
Beban
JURNAL UMUM
Bagian
Kas
Ekuitas
Saldo awal
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Pendapatan bunga
Iuran
Imbalan
Penurunan (kenaikan) kewajiban
Selisih aktuaria Aset Program
Amortisasi biaya jasa lalu
Kerugian (keuntungan) akturial
22.000
Liabilitas
(28.000)
MEMO
Keweajiban
Aset
Program
Program
(250.000)
34.000
(34.000)
25.000
(22.200)
(25.000)
222.000
22.200
(26.000)
20.000
9.500
(9.500)
(26.400)
36.800 (26.000)
(35.900)
(13.900)
26.000
(20.000)
26.400
25.100
(2.900)
(279.500)
276.600
190
Jurnal
Beban pensiun
36.800
Liabilitas manfaat pensiun
25.100
Kas
Keuntungan aktuaria ekuitas
26.000
35.900
Liabilitas
Liabilitas manfaat pensiun
Ekuitas
Keuntungan aktuaria - ekuitas
Notes
Nilai kini Kewajiban
Aset Program
Net Liabilitas manfaat pensiun
2.900
13.900
(279.500)
276.600
(2.900)
191
Beban
JURNAL UMUM
Loss /(Gain)
Kas
aktuaria
Saldo awal
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Pendapatan bunga
Iuran
Imbalan
Penurunan (kenaikan) kewajiban
Selisih aktuaria Aset Program
Amortisasi biaya jasa lalu
Kerugian (keuntungan) akturial
MEMO
Keweajiban
Aset
Liabilitas
Program
Program
(28.000)
(250.000)
222.000
34.000
(34.000)
25.000
(22.200)
(25.000)
22.200
(26.000)
20.000
9.500
(9.500)
(26.400)
36.800 (26.000)
(35.900)
26.000
(20.000)
26.400
25.100
(2.900)
(279.500)
276.600
192
Jurnal
Beban pensiun
36.800
Liabilitas manfaat pensiun
25.100
Kas
Keuntungan aktuaria LR
26.000
35.900
Liabilitas
Liabilitas manfaat pensiun
2.900
Notes
Nilai kini Kewajiban
Aset Program
Net Liabilitas manfaat pensiun
(279.500)
276.600
(2.900)
193
Contoh
Perusahaan menjanjikan pembayaran pesangon kepada karyawannya
pada saat berhenti bekerja di usia pensiun normal sebesar 200.000.000.
Karyawan memiliki masa kerja sampai pensiun selama 20 tahun.
Berdasarkan metode Projected Unit Credit (asumsi diabaikan), unit
menurut periode jasa = 200.000.000/20 = 10.000.000.
Sehingga pengakuan di laba rugi dan neraca sebagai berikut:
Tahun
1
2
3
dst
20
10,000,000
200,000,000
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
(10)
(10)
(10)
(10)
10
20
30
40
194
195
Tingkat diskonto
Tiingkat gaji dan imbalan masa datang
Jaminan kesehatan, biaya kesehatan di masa datang dan biaya administrasi
Tingkat hasil yang diharapkan atas aktiva program
196
Perhitungan Aktuaria
Kewajiban Kini (Present Value of Obligation (PBO) :
Nilai sekarang Manfaat Imbalan kerja yang akan dibayarkan
pada yang akan datang (PVFB) untuk masa kerja yagn telah
dilalui:
PBO = PVFB x masa kerja lalu / total masa kerja
Perhitungan Aktuaria
Future Benefit
X=20 tahun
Usia
masuk pensiun
X=30 tahun
Usia
Valuasi
X=55 tahun
Usia
Pensiun
Manfaat
: 2x masa kerja x gaji pada saat pensiun
Usia masuk : 20 tahun
Usia pensiun : 55 tahun
Usia valuasi : 30 tahun
Gaji Valuasi : 2.000.000
Asumsi
: tingkat diskonto 10%, tingkat kenaikan gaji 6%
Asumsi aktuaria: tingkat mortalita, pengunduran diri dan catatan diabaikan
untuk mepermudah pemahaman.
198
Perhitungan Aktuaria
Manfaat
: 2x masa kerja x gaji pada saat pensiun
Usia masuk : 20 tahun
Usia pensiun : 55 tahun
Usia valuasi : 30 tahun
Gaji Valuasi : 2.000.000
Asumsi
: tingkat diskonto 10%, tingkat kenaikan gaji 6%
Asumsi aktuaria: tingkat mortalita, pengunduran diri dan catata diabaikan
untuk mepermudah pemahaman.
Future Benefit :
PVFB
:
PBO
:
CSC
:
199
Perhitungan Aktuaria
Manfaat
: 2x masa kerja x gaji pada saat pensiun
Usia masuk : 20 tahun
Usia pensiun : 60 tahun
Usia valuasi : 35 tahun
Gaji Valuasi : 5.000.000
Asumsi
: tingkat diskonto 10%, tingkat kenaikan gaji 5%
Asumsi aktuaria: tingkat mortalita, pengunduran diri dan catata diabaikan
untuk mepermudah pemahaman.
Gaji
Manfaat
FV
PVFB
PBO
CSC
5,000,000
60
1,354,541,976.36
125,018,803.78
46,882,051.42
3,125,470.09
5%
35
10%
20
200
Perhitungan Aktuaria
Manfaat
Usia masuk
Usia pensiun
Usia valuasi
Gaji Valuasi
Asumsi
Probabilita
:
:
:
:
:
:
:
Gaji
Manfaat
Probabilita
Gaji saat pensiun
FV
PVFB
PBO
CSC
Liability awal
Liability akhir
10%
35
1,248,098,404.66
49,923,936.19
0.092560
3,764,957
12%
31
TAMB
SUM
Pv
CSC
201
202
203
204
205
BAB 24
Pajak
Penghasilan
Pajak Penghasilan
206
Pajak kini
Perusahaan memperoleh PKP sebesar 4 milyar. Termasuk dalam penghasilan tersebut penghasilan
dari LN sebesar 500 juta yang telah dikenakan pajak sebesar 40%. Jumlah pajak yang telah
dipotong oleh pihak lain adalah:
PPh 21 atas gaji dan honor sebesar 500juta dan PPh 26 sebesar 100 juta atas gaji expat yang bekerja di
perusahaan.
PPh final sebesar 60 juta,
PPh 23 tidak final sebesar 120 juta
PPh 24 sebesar 200 juta
PPh 25 sebesar 500 juta
PPh 22 sebesar 100 juta
Pajak kini anak perusahaan 300 juta
Perusahaan mencatat pembayaran pajak dibayar dimuka
baik final maupun tidak final sebagai pajak dibayar dimuka.
PKP 4 milyar pajaknya = 1000 juta
Kredit PPh 22
100 jt
Beban pajak
1.000 jt
Kredit PPh 23
120 jt
Pajak dibayar dimuka PPh 22
100
Kredit PPh 24
125 jt
Pajak dibayar dimuka PPh 23
120
Pph 25
500 jt
Pajak dibayar dimuka PPh 24
125
PPh 29 sebesar
155 jt
Pajak dibayar dimuka PPh 25
500
Utang PPh 29
155
Beban pajak kini parent :
Beban pajak
135 jt
1.135 = (1.000 + 60 + 75)
Pajak dibayar dimuka PPh final
60
Beban Pajak kini konsolidasian =
Pajak dibayar dimuka PPh 24
75
1135 + 300 = 1.435 juta
207
Pajak kini
Entitas pada tahun 2015 membayar PPh 25 sebesar 2.000juta sebagai beban
pajak penghasilan. Entitas mengakui PPh 22 dan PPh 23 sebagai pajak dibayar
dimuka masing-masing sebesar 100 dan 200 juta. Menurut perhitungan fiskal
pajak terutang satu tahun fiskal sebesar 2.500juta. Selama tahun 2015 pajak
final yang telah dibayar entitas sebesar 300juta, entitas mencatatnya sebagai
beban pajak final.
Buat jurnal penyesuaian dan nilai beban pajak dalam laporan keuangan.
Beban pajak
Pajak dibayar dimuka PPh 22
Pajak dibayar dimuka PPh 23
Utang PPh 29
Laporan kerunagan:
Beban pajak:
Pajak penghasilan
Pajak penghasilan final
Total beban pajak
500 jt
100
200
200
2.500
300
2.800
208
BAB 25
Mata Uang
Pelaporan
209
BAB 26
Transaksi
Mata Uang
Asing
210
BAB 27
Tgl Setelah
Pelaporan
211
BAB 27
Tgl Setelah
Pelaporan
212
BAB 28
Hubungan
Istimewa
213
BAB 28
Hubungan
Istimewa
Aplikasi
214
BAB 28
Hubungan
Istimewa
Aspek Pajak
215
BAB
29&30
Transisi
Tgl Efektif
217
218
219
PPL - IAPI
220
Rerangka konseptual
KDPPLK
SAK ETAP
Sama
Sama
Konsep pengakuan
Sama
Konsep pengukuran:
biaya historis
biaya kini
nilai realisasi bersih
nilai sekarang
Konsep pemeliharaan modal
Konsep pengukuran:
biaya historis
nilai wajar
Tidak ada
221
SAK ETAP
Tidak ada
Sama
PPL - IAPI
222
SAK ETAP
Neraca
Pos minimal yang disajikan lebih sedikit
Sama
Pengungkapan lebih sederhana
PPL - IAPI
223
SAK ETAP
Tidak ada
224
PPL - IAPI
SAK ETAP
Catatan atas laporan keuangan
Kebijakan akuntansi
Sumber estimasi ketidakpastian
225
SAK ETAP
Tidak menyusun laporan keuangan
konsolidasian
PPL - IAPI
226
SAK ETAP
Kebijakan akuntansi
Pemilihan kebijakan akuntansi
PSAK serupa
Conceptual framework
Other pronouncements, literatur
dan praktik
Dampak penerapan PSAK yang
akan berlaku
Kebijakan akuntansi
Pemilihan kebijakan akuntansi
Bagian SAK serupa
Conceptual framework
SAK umum
Other pronouncements, literatur
dan praktik
Tidak ada
Estimasi akuntansi
Sama
Kesalahan
Sama
227
Instrumen Keuangan
SAK UMUM
Instrumen keuangan
Diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi
Tersedia untuk dijual
Dimiliki hingga jatuh tempo
Pinjaman yang diberikan dan
piutang
Maksud dan kemampuan
PPL - IAPI
SAK ETAP
Efek yang diperdagangkan (marketable
securities)
Diperdagangkan
Tersedia untuk dijual
Dimiliki hingga jatuh tempo
Maksud
228
Persediaan
SAK UMUM
SAK ETAP
Sama
Sama
PPL - IAPI
Sama
229
SAK ETAP
Pengaruh signifikan
Faktor kuantitatif dan kualitatif
Hak suara potensial
Pengaruh signifikan
Faktor kuantitatif
Tidak ada
Metode ekuitas
Metode biaya
Tidak ada
230
SAK ETAP
231
SAK ETAP
PPL - IAPI
232
SAK ETAP
Properti investasi
Model biaya
Model nilai wajar
Properti investasi
Model biaya
Aset tetap
Model biaya
Model revaluasi
Aset tetap
Model biaya (revaluasi harus ada izin
pemerintah)
233
SAK ETAP
Goodwill
Tidak ada
Model biaya
234
Sewa
SAK UMUM
Perjanjian sewa dan perjanjian mengandung sewa
SAK ETAP
Perjanjian sewa
Tidak ada
235
SAK UMUM
SAK ETAP
Sama
Ekuitas
Sama
Sama
236
SAK ETAP
Biaya pinjaman dibebankan
Penurunan nilai
Pinjaman yang diberikan dan
piutang: expected loss (aging
schedule)
237
Imbalan Kerja
SAK UMUM
SAK ETAP
Tidak ada
238
Pajak Penghasilan
SAK UMUM
SAK ETAP
Konsep pajak tangguhan (deferred tax Konsep pajak terutang (tax liability
concept)
concept)
Laba fiskal dan laba akuntansi
Laba fiskal
Utang pajak
PPL - IAPI
239
SAK ETAP
240