Oleh :
Kelompok 7
Ms Rochmatin Sholihati
31113031
Siti Nuraeni
31113048
Yulia Nurbaeti
31113052
Farmasi 3A
PRODI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BAKTI TUNAS HUSADA
TASIKMALAYA
2016
I. Waktu Praktikum
Hari
: Jumat
Tanggal
: 08 April 2016
II. Tujuan
Menentukan kadar sampel (Isoniazid) dengan metode spektrofotometri UV-Vis.
III.Dasar Teori
Spektofotometri adalah metode dalam kimia analisis yang digunakan
untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif
yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Peralatan yang
digunakan dalam spektrofotometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang
dimaksud dapat berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi
dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektron
valensi ( Sutopo, 2006 ).
Spektrofotometer adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan
fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang
gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang di
transmisikan atau yang di absorpsi. Spektrofotometri juga merupakan suatu
metode analisis yang berdasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis
oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang yang spesifik dengan
menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dan detector vacum
phototube
atau
tabung
foton
hampa.
Alat
yang
digunakan
adalah
V. Isolasi Sampel
1 gram sampel
Masukan ke
dalam tabung
Sentrifugasi
Vortex
(+) aquadest 10 ml
Saring
Sentrifugasi
Residu
Filtrat
Uji Kualitatif
Pereaksi Dragendorf
Terbentuk endapan merah (positif INH)
Isolasi kembali dengan aquadest 10 ml dalam tabung
Vortex
Saring
Filtrat
Residu
Uji Kualitatif
Uji dengan
Spektrofotometri
UV-Vis
(+) P. Dragendorf
50 mg Isoniazid
(p.a)
Kemudian ke
dalam labu ukur 10
ml ad dengan
aquadest
Menggunakan
Spektrofotometri UV-Vis
Larutan dalam
25 ml aquadest
Absorban
si
10
8
6
4
2
si
0,791
0,683
0,615
0,548
0,455
Absorbansi
1
0.8
0.6
Absorbansi 0.4
Absorbansi
Linear (Absorbansi)
0.2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011
Konsentrasi (ppm)
VII.
Perhitungan
= V2 x N2
V1 x 500
= 10 x 10
100
500
V1 =
b. 8 ppm
V1 x N1
= V2 x N2
V1 x 500
= 10 x 8
V1 =
80
500
c. 6 ppm
V1 x N1
= V2 x N2
V1 x 500
= 10 x 6
V1 =
60
500
d. 4 ppm
V1 x N1
= V2 x N2
V1 x 5 00
= 10 x 4
V1 =
40
500
e. 2 ppm
V1 x N1
= V2 x N2
V1 x 500
= 10 x 2
V1 =
20
500
500 X Pengenceran
Berat Analit
Berat Sampel
240 mg
1000 mg
= 24 %
x 100%
VIII.
Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan percobaan penetapan kadar suatu senyawa
terdapat pasangan elektron bebas dalam atom Nitrogen yang menyebabkan INH
dapat membentuk kompleks yang tidak larut dengan logam berat yang terdapat
pada kandungan pereaksi Dragendorf. Adapun kandungan dari pereaksi
drugendorf adalah bismuth subnitrat dan KI.
Langkah kedua adalah melakukan penentuan kadar sampel. Adapun
metode yang digunakan adalah dengan Spektrofotometri UV. Digunakan metode
spektrofotometri UV karena dilihat dari strukturnya, INH memiliki gugus
kromofor sehingga kadarnya bisa ditetapkan dengan spektrofotometri UV.
Gugus kromofor ini adalah gugus atom yang bertanggung jawab pada
penyerapan cahaya yang merupakan gugus tidak jenuh kovalen yang dapat
menyerap radiasi dalam daerah UV-VIS. Syarat suatu senyawa bisa dieksitasi di
spektrofotometer adalah senyawa tersebut mempunyai ikatan non bonding,
ikatan phi dan mempunyai gugus benzena. Dilihat dari strukturnya, INH
mempunyai ikatan non bonding, ikatan phi dan gugus benzena sehingga bisa
dilakukan penetapan kadar dengan metode spektrofotometri.
Dalam menentukan kadar INH dengan spektrofotometri UV digunakan
metode multy point methode. Dimana pada metode ini sebelum penentuan kadar
analit dibuat kurva kalibrasi dengan deret konsentrasi yang sama. Pertama
membuat larutan baku INH 500 ppm. Dengan cara menimbang sampel INH 0,5
gram dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml dan dilarutkan dengan aquadest ad
100 ml. Aquadest disini berfungsi sebagai pelarut dari INH karena INH hanya
dapat larut dalam pelarut organik.
Sebelum dilakukan penetapan kadar, terlebih dahulu dilakukan blanko
dengan menggunakan pelarut yaitu aquadest. Tujuan dilakukannya blanko ini
yaitu untuk tujuan kalibrasi dari alat spektrofotometri UV yang digunakan, yaitu
untuk mencegah pembacaan panjang gelombang atau absorbansi dari pelarut
yang digunakan dalam hal ini yaitu aquadest. Menurut Clark, INH memiliki
gugus kromofor dan gugus terkonjugasi sehingga dapat diidentifikasi dengan
metode spektrofotometri UV Vis dengan panjang gelombang maskimal 266
nm.
Saat kami menguji blanko dengan aquadest juga menguji larutan standar
dengan berbagai deret konsentrasi yaitu 10 ppm, 8 ppm, 6 ppm, 4 ppm, dan 2
ppm didapat panjang gelombangnya adalah 268 nm dengan absorbansi 0,690.
Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan kurva larutan baku.
Pembuatan kurva larutan baku merupakan hubungan antara konsentrasi
(sumbu x) dan absorbansi (sumbu y). Kurva larutan baku yang dihasilkan berupa
garis lurus maka hal ini menunjukan terpenuhinya hukum Lambert-Beer.
Berdasarkan pengolahan data diperoleh persamaan garis y = 0,040 x + 0,376.
Dari kurva kalibrasi ini dapat dilihat bahwa semakin besar konsentrasi maka
absorbansi juga semakin meningkat. Linieritas juga dilihat dari nilai R square
yang berkisar antara 0-1. Sedangkan koefisien korelasi untuk kurva kalibrasi
didapatkan sebesar 0,999. Nilai R square yang mendekati 1 menunjukan
hubungan antara kedua variabel yaitu absorbansi dan konsentrasi sangat kuat.
Setelah didapat kurva larutan baku, perlakuan selanjutnya yaitu mengukur
absorbansi sampel dengan cara memasukan sampel kedalam kuvet dan
dilakukan identifikasi menggunakan spektrofotometri UV. Hasil pengamatan
didapat sampel praktikan terlalu pekat dengan absorbansi 5,69 sehingga perlu
dilakukannya pengenceran sampel dengan cara memipet sampel sebanyak 0,2 ml
IX. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa kadar Isoniazid no 6H yaitu 24 %
X. Daftar Pustaka
Anonim. 2015. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
Day, RA dan Underwood. 1986. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Kelima.
Jakarta: Erlangga.
Gandjar, Ibnu Gholib dan A. Rohman. 2010. Kimia Farmasi Analisis.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudjadi., Rahman Abdul. 2008. Analisis Kuantitatif Obat. Yogyakarta : Gadjah
Mada Univrsity Press
XI. Lampiran