Disusun oleh :
1. Ashry Nurrachmah M.P (31113007)
2. Elva Kurniasari
(31113015)
3. Selly Sutanty
(31113046)
4. Farmasi 3 A
5. KELOMPOK 3
6. PROGRAM STUDI S1 FARMASI
7. SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
8. BAKTI TUNAS HUSADA
9. 2016
10.
A.
B.
Tujuan
11. Untuk mengetahui kadar sampel (Natrium benzoat) menggunakan
metode spektrofotometri UV.
Prinsip Percobaan
12. Mengisolasi sampel natrium benzoat dan memisahkan dari matriknya
sampai didapat kristal asam benzoat dan ditentukan kadarnya dengan
spektrofotometri yang mempunyai prinsip kerja zat memiliki gugus kromofor.
Gugus kromofor yang terdapat di dalam sampel tersebut diantaranya gugus
karbonil, ikatan rangkap
terkonjugasi,
dan
adanya gugus kromofor tersebut maka dapat terjadi interaksi antara sampel
dengan sinar dalam spektro UV sehingga
Interaksi
antara
polikromatis
sampel
dan
sinar
dapat
ditentukan
yang terjadi
kadarnya.
yaitu cahaya
monokromator
sehingga
diperoleh
tersebut akan mengenai sampel yang kemudian akan ada yang diserap,
dipantulkan, dan diteruskan.
C. Dasar Teori
13. Asam hidroksi benzoate merupakan asam yang cukup kuat dan dapat
digunakan sebagai baku primer untuk pembakuan basa kuat dengan indikator
fenolfthalin. Adanya gugus hidroksi pada asam benzoate pada posisi orto
menaikkan ionisasi hydrogen karboksil hampir 100 kali ionisasi gugus
karboksil pada asam benzoate, yang disebabkan oleh mesomeri dan induksi
oleh gugus hidroksi. Asam meta dan para hidroksi benzoate mempunyai
derajat ionisasi yang hampir sama dengan asam benzoate. (Sudjadi, 2008:4)
14.
Benzoat (acidum benzoicum atau flores benzoes atau benzoic
acid). Benzoat biasa diperdagangkan adalah garam natrium benzoat, dengan
ciri-ciri berbentuk serbuk atau kristal putih, halus, sedikit berbau, berasa
payau, dan pada pemanasan yang tinggi akan meleleh lalu terbakar. Natrium
benzoat merupakan zat tambahan (eksipien) yang digunakan sebagai
pengawet.
Produsen
sediaan
farmasi
oral
(yang
dimakan)
biasa
Monografi Bahan
1. Natrium Benzoat (FI edisi V : 905)
17.
18.
19.
Rumus molekul
: C7H5NaO2
21. BM
: 144,11
22.
Pemerian
: Granul atau serbuk, putih: tidak berbau
20.
stabil di udara.
Kelarutan
: Mudah larut dalam air, agak sukar larut
: C7H6O2
27. BM
28.
: 122,12
Pemerian
oleh
udara
dan
cahaya
dengan
kurang 350.
Kelarutan
Larut
dalam
air;
dapat
42.
Pemerian
43.
Statif
Klem
Corong pisah
Gelas kimia
Erlenmeyer
Labu ukur
Gelas ukur
Batang pengadu
Spektrofotometer UV
E.
2. Bahan
Etanol
Eter
HCl
Sampel natrium benzoate
FeCl3
Prosedur
1 Isolasi Natrium Benzoat
3.
4.
5.
Timbang sampel natrium benzoate 5 gram
6.
7.
Larutkan alam HCl pekat
8.
Masukkan ke dalam corong pisah, tambahkan eter.
9.
Biarkan memisah. Setelah memisah pisahkan fase
10.
11.
12.
13.
14.
2. Penetapan kadar Natrium Benzoat
15.
Uji blanko menggunakan etanol
16.
17.
18.
19.
Uji sampel yang telah di isolasi (sampel dilarutkan
20.
21.
dengan etanol)
Masukkan ke spektrofotometer sampai dihasilkan
nilai absorban
22.
23.
F. Data Hasil Praktikum
1. Larutan standar
24.
Konsentrasi (ppm)
27.
1
30.
1,2
33.
1,4
36.
1,6
39.
1,8
42.
2
45. Persamaan kurva kalibrasi :
46. y = bx + a
47. y = 0,497x 0,274
2. Gambar Kurva Kalibrasi
25.
maks
28.
228
31.
228
34.
228
37.
228
40.
228
43.
228
Kurva Kalibrasi
absorbansi
konsentrasi
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
Linear ()
26.
Absorbansi
29.
0,246
32.
0,343
35.
0,390
38.
0,502
41.
0,559
44.
0,790
25 ml
1000 ml
x 1,606 mg = 0,04 mg
144,11
122,11
x 0,04 = 0,047 mg
81. % Na Benzoat =
G. Pembahasan
0,047 mg
2000mg
x 100% = 0,00235%
66.
Absorban
69.
0,524
asam
benzoat. Natrium benzoat merupakan garam basa sedangkan HCl adalah asam
kuat. Pada saat direaksikan dengan HCl, atom H dari HCl ini akan terlepas
dan otomatis atom Na+ akan masuk kedalam Cl- sehingga menjadi NaCl atau
berikatan dengan Cl- ini. Selanjutnya natrium benzoat ini akan terhidrolisis
karena penambahan HCl tadi menjadi asam benzoat yang merupakan asam
lemah. Persamaan reaksinya yaitu :
83.
84.
85.
86.
+ HCl
+ NaCl
87.
88.
89.
Dilihat dalam kelarutan natrium benzoat yaitu mudah larut dalam air, agak
sukar larut dalam etanol dan lebih mudah larut dalam etanol 90% sedangkan
kelarutan asam benzoat yaitu sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol,
dalam kloroform dan dalam eter. Karena tadi sudah diasamkan sampai pH nya
ekstrim dan berubah menjadi asam benzoat, kami melakukan ECC dengan eter
dalam corong pisah dan terlihat dalam corong pisah tersebut kedua zat ini
terpisah menjadi 2 fase dengan fase eter diatas dan HCl dibawah. Memisahnya
kedua zat ini akibat perbedaan berat jenis dan juga eter merupakan pelarut non
polar yang memiliki konstanta dielektrik yang rendah dan tidak larut dalam air,
untuk berat jenis eter adalah sebesar 0,713-0,716 g/ml. Persamaan reaksinya :
90.
91.
HO
O
O
ether
benzoic acid
92.
93.
Setelah memisah fase eter ini diambil ditampung digelas kimia untuk
95.
adanya
gugus
terkonjugasi,
dan
senyawa
ditentukan
kadarnya. Interaksi
antara
sampel
dan
sinar
yang
sehingga
diperoleh
Cahaya tersebut akan mengenai sampel yang kemudian akan ada yang diserap,
dipantulkan, dan diteruskan. Panjang gelombang untuk natrium benzoat adalah
230 nm menurut literatur. Saat kami menguji blanko dengan etanol juga
menguji larutan standar dengan berbagai deret konsentrasi yaitu 1 ppm, 1,2
ppm, 1,4 ppm, 1,6 ppm, 1,8 ppm, dn 2 ppm didapat panjang gelombangnya
adalah 228 nm dengan absorbansi 0,790, lalu langsung saja membuat kurva
kalibrasi dengan persamaan menurut hukum lambert beer yaitu y = bx + a
didapat dari antara absorbansi dengan konsentrasi setelah dihitung didapat y =
bx + a yaitu nilainya y = 0,497x 0,274.
96.
98.
bersamaan dengan larutan blanko yaitu etanol lalu pada panjang gelombang 228
nm ini sampel nomor 8 F ini ternyata mempunyai nilai absorbansi 0,524 masih
tergolong baik karena rentang absorbansi yaitu antara 0,2-0,8. Setelah itu
seperti biasa dimasukan kedalam persamaan y = bx+a dengan nilai 0,524 =
0,497x 0,274 dan didapat hasilnya adalah nilai x yang dicari 1,606 ppm
kemudian dikonversi kedalam mg menjadi 0,04 mg, dikonversi lagi dari
natrium benzoat ke asam benzoat dengan BM Na benzoat dibagi BM As
benzoat dikalikan 0,04 mg tadi didapat hasilnya 0,047 dan yang terakhir
dihitung kedalam % natrium benzoat hasilnya sebesar 0,00235%. Hasil
presentase kadar natrium benzoat ini sangat kecil sekali dan mungkin saja ada
faktor kesalahan yang terjadi didalamnya, bisa dari saat isolasi sampel tidak
tepat saat melakukan langkah-langkah isolasinya sehingga analit yang tertarik
hanya 0,00235 % saja disamping itu juga kami tidak melakukan pengenceran
pada sampel sehingga saat perhitungan kami tidak menghitung faktor
pengencerannya. Kami langsung menghitung nilai persamaannya karena saat
pertama kali memasukan kedalam spektro sudah didapat absorbansi yang
lumayan baik tetapi ternyata saat memasukannya kedalam % kadar natrium
benzoat hasilnya malah kecil sekali seharusnya dilakukan adanya pengenceran
sampel supaya didapat hasil yang maksimal.
H. Kesimpulan
99. Dari percobaan sampai didapat data hasil pengamatan maka dapat
ditarik simpulan bahwa sampel natrium benzoat nomor 8 F dengan
menggunakan metode pemisahan ECC dan penetapan kadar dengan
spektrofotometri didapat kadarnya sebesar 0,00235 %
100.
Daftar Pustaka
101.
102.
103.
104.