TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
dalam bahan yang diaduk. Tujuan operasi pengadukan yang utama adalah
terjadinya pencampuran. Pencampuran merupakan operasi yang bertujuan
mengurangi ketidaksamaan kondisi, suhu, atau sifat lain yang terdapat dalam
suatu bahan. Pencampuran dapat terjadi dengan cara menimbulkan gerak di dalam
bahan itu yang menyebabkan bagian-bagian bahan saling bergerak satu terhadap
yang lainnya, sehingga operasi pengadukan hanyalah salah satu cara untuk operasi
pencampuran.(faisol hezim, 2014).
Pencampuran suatu zat dapat dipengaruhi oleh proses pengadukan. Agar
diperoleh pencampuran yang optimal perlu diperhatikan tipe pengaduk (agitator)
yang digunakan. Pengaduk berfungsi untuk menggerakkan bahan (cair-cair, padatcair, gas-cair, padat-gas) didalam suatu bejana pengaduk. Pengaduk yang
digunakan haruslah sesuai dengan tujuan pencampuran yang diinginkan. .(faisol
hezim, 2014).
2.2 Tipe impeller
2.2.1
Propeller
Jenis impeller ini biasa digunakan untuk kecepatan pengadukan tinggi
dengan arah aliran aksial.Pengaduk ini dapat digunakan untuk cairan yang
memiliki viskositas rendah dan tidak bergantung pada ukuran serta bentuk
tangki.Kapasitas sirkulasi yang dihasilkan besar dan sensitif terhadap beban
head.Dalam perancangan propeller, luas sudu biasa dinyatakan dalam
perbandingan luas area yang terbentuk dengan luas daerah disk.Nilai nisbah
ini berada pada rentang 0.45 sampai dengan 0.55.Pengaduk propeller
terutama menimbulkan aliran arah aksial, arus aliran meninggalkan pengaduk
secara kontinyu melewati fluida ke satu arah tertentu sampai dibelokkan oleh
dinding atau dasar tangki.Impeller jenis ini dapat dioperasikan pada seluruh
range kecepatan. Propeller kecil biasanya berputar pada kecepatan motor
4
penuh, yaitu 1.150 atau 1.750 rpm, propeller besar berputar pada 400 sampai
800 rpm.
Tipe
impeller
ini
berbentuk
kipas
yang
menghasilkan
aliran
2.2.2
Turbine
Istilah turbine ini diberikan bagi berbagai macam jenis pengaduk tanpa
pengaduk
dengan
sudu
tegak
datar
dan
bersudut
50.000
cP.Arus
yang
ditimbulkan
bersifat
radial
dan
2.3.
2.4.1
Modulus Young
Modulus Young adalah sifat yang sangat berharga dari materi dan
adalah rasio tekanan pada benda (stress) dengan strain benda. Karena
regangan berdimensi, satuan modulus Young yang sama dengan satuan
tekanan, yaitu Newton per meter persegi. Untuk beberapa bahan, modulus
Young adalah konstan selama beberapa rentang stres.Bahan-bahan ini
mematuhi hukum Hooke dan dikatakan bahan linear.Bahan, yang tidak
memiliki modulus Young konstan itu, dikenal sebagai bahan non-linear.
(Budisma, 2015)
Harus dipahami bahwa modulus Young adalah sifat materi, bukan benda.
Benda yang berbeda yang terbuat dari bahan yang sama akan memiliki
modulus yang sama Young. Modulus Young dinamai fisikawan Thomas
Young.Modulus Young juga dapat didefinisikan sebagai tekanan yang
dibutuhkan untuk satu satuan strain pada materi.Meskipun, satuan modulus
Young adalah Pascal, itu tidak banyak digunakan.Satuan besar seperti Mega
Pascal atau Giga Pascal adalah satuan yang berguna.
2.4.2
Kekuatan Tarik
Kekuatan tarik adalah istilah umum yang digunakan untuk kekuatan tarik
diukur dalam Pascal, tetapi unit yang lebih besar seperti Mega Pascal
digunakan dalam kondisi praktis. (Budisma, 2015).
2.4.3.
yang menunjukan keelastisan atau keuletan suatu bahan ketika ditarik hingga
putus. Perpanjangan didefinisikan sebagai persentase perubahan panjang film
pada saat film ditarik sampai putus. Kekuatan regang putus merupakan
tarikan maksimum yang dapat dicapai sampai film dapat tetap bertahan
sebelum film putus atau robek. Pengukuran kekuatan regang putus berguna
untuk mengetahui besarnya gaya yang dicapai untuk mencapai tarikan
maksimum pada setiap satuan luas film untuk merenggang atau memanjang.
2.5.
Bilangan Reynold
Dalam sistem pengadukan terdapat 3 jenis bentuk aliran yaitu laminer,
transisi dan turbulen.Bentuk aliran laminer terjadi pada bilangan Reynold hingga
10, sedangkan turbulen terjadi pada bilangan Reynold di atas 104 dan transisi
berada diantara keduanya (Geankoplis, 1999).Aliran turbulen adalah aliran yang
diharapkan untuk penelitian ini.Aliran yang turbulen dapat menyebabkan
komponen-komponen
bioplastik
tercampur
homogen
di
dalam
adonan
10
Dp 2 N
NRe =
(1)
Keterangan:
NRe
= Bilangan Reynold
Dp
2.6
Sifat dan fungsi pati, kitosan, gliserol, dan asam asetat dalam
pembuatan bioplastik
2.6.1
Pati
Pati adalah karbohidrat yang merupakan polimer glukosa yang terdiri
dari amilosa dan amilopektin. Pati merupakan salah salah satu polimer alami
dari ekstraksi tanaman yang dapat digunakan untuk memproduksi material
biodegradabel karena sifatnya yang ramah lingkungan, mudah terdegradasi,
ketersediaan yang besar, dan terjangkau (Yihu Song,2008; GonzalezGutierrez, 2010; Sandra Domenek, 2004). Pati memiliki beberapa
kekurangan diantaranya kuatnya perilaku hidrofilik dan sifat mekanis yang
lebih buruk jika dibandingkan dengan polimer sintetis.
2.6.2
Kitosan
Kitosan adalah turunan kitin yang pertama kali ditemukan pada tahun
1894 oleh Hoppe Seyler. Proses deasetilasi dilakukan dengan merefluks kitin
dalam kalium hidroksida (Lisbeth Tampubolon, 2008). Kitosan memiliki
struktur poli -(1,4)-2-amino-2-deoksi-D-glukosa, sedangkan kitin memiliki
struktur -(1,4)-2-asetamida-2-deoksi-Dglukosa. Perbedaan kitin dan kitosan
terletak pada perbandingan gugus amina (-NH2) dengan gugus asetil
(CH3CO-) yang disebut derajat deasetilasi. Modifikasi kimiawi menyebabkan
turunan kitin, seperti kitosan, memiliki sifat yang lebih baik.
11
Gambar 1. Struktur Kitosan (Hanfa Z., Quanzhou L., Dongmei Z., 2001)
(Sumber: Anonim, 2013)
Gliserol
Gliserol (CH2OH.CHOH.CH2OH atau propana-1, 2, 3-triol), dalam
bentuk murni, adalah, bening, tidak berwarna, tidak berbau, cairan kental
manis. Ini benar-benar larut dalam air dan alkohol, sedikit larut dalam banyak
pelarut umum seperti eter dan dioksan, dan tidak larut dalam hidrokarbon.
Pada suhu rendah, gliserol kadang-kadang membentuk kristal yang
cenderung meleleh pada 17,9 C. Gliserol cair mendidih pada 290 C di
bawah tekanan atmosfer normal. (Budisma, 2015).
Fungsi penambahan gliserol dalam pembuatan bioplastik adalah sebagai
plastisizer (bahan pelembut) dimana plastisizer adalah bahan organik dengan
berat molekul rendah yang ditambahkan pada suatu produk dengan tujuan
12
Asam asetat
Asam
asetat
adalah
pelarut
protik
hidrofilik
(polar),
mirip
seperti air dan etanol. Asam asetat memiliki konstanta dielektrik yang sedang
yaitu
6.2,
sehingga
ia
bisa
melarutkan
baik senyawa
polar
seperti garam anorganik dan gula maupun senyawa non-polar seperti minyak
dan unsur-unsur seperti sulfur dan iodin. Asam asetat bercambur dengan
mudah
atau
nonpolar
lainnya
seperti
air, kloroform dan heksana. Sifat kelarutan dan kemudahan bercampur dari
asam asetat ini membuatnya digunakan secara luas dalam industri kimia.
Penambahan asam asetat dalam pembuatan bioplastik berfungsi sebagai
pelarut.