Anda di halaman 1dari 2

Indonesia merupakan salah satu negara peternak terbesar yang ada di dunia.

Di
negara ini juga proses produksi hingga konsumsi daging hewan ternak sangatlah
tinggi. Tidak hanya itu jumlah peternak yang tersebar di seluruh indonesia juga
tidak bisa dikatakan sedikit jumlahnya, namun dalam era globalisasi dan era
perkembangan teknologi saat ini banyak masalah yang dihadapi Indonesia di
bidang ini. Masalah yang paling sering terjadi pada saat ini adalah naik turunya
harga daging hinggga penolakan para peternak akan adanya program
pemerintah pengimporan daging konsumsi. Masalah ini tidak luput dari
kurangnya pengetahuan para peternak akan pengelolaan bertaraf modern
hingga perhatian pemerintah terhadap para peternak lokal. Di era globalisasi dan
informasi ini seharusnya masyarakat serta pemeritah lebih bisa bekerjasama
untuk meningkatkan performa dalam memperbaiki peternakan indonesia.
Dalam rangka memperbaiki masalah yang dihadapi indonesia di bidang ternak
ini ada beberapa hal yang harus diperbaiki oleh pemerintah beserta para
peternak. Di bidang teknologi seharusnya para peternak bisa memaksimalkan
penggunaan teknologi untuk memaksimalkan hasil ternak mereka. Tidak hanya
pada bidang teknologi, peternak seharusnya dibekali dengan informasi tentang
manajemen dan pemasaran yang didukung oleh pihak pemerintah.
Di bidang teknologi, para peternak seharusnya bisa menggunakan
perkembangan teknologi dan informasi sebagai sarana dalam memperbaiki
masalah yang terjadi. Peternak seharusnya bisa menggunakan inovasi inovasi
yang ditemukan oleh para mahasiswa , khususnya pada mahasiswa peternakan.
Masalah yang sering ditemukan para peternak adalah bidang pakan, perawatan,
hingga limbah. Inovasi di bidang pakan yang dapat digunakan oleh para
peternak yaitu dengan mengganti pakan rerumputan dengan biskuit ornganik
yang terbat dari berbagai macam bahan bahan yang dapat membuat kualitas
ternak meningkat. Biskuit ini terdiri dari jagung sebagai sumber karbohidrat dan
berbagai macam daun daunan seperti pepaya yang megandung serat. Selain
pakan, minum ternak juga merupakan hal yang penting. Peternakan dapat
mengganti minum ternak yang semula hanya air dengan jamu yang terdiri dari
berbagai macam bahan seperti gula, madu, jahe, kencur, dll yang bisa membuat
hewan ternak lebih sehat. Limbah sepertin yang diketahui hewan ruminansia
adalah hewan penyumabang pemanasan global terbesar di dunia. Limbah hewan
ruminansia harusnya dapat diolah untuk dijadikan sebagai sumber biogas yang
dapat digunakan untuk mengganti bahan bakar gas yang ada. Dengan
pengolahan ini peternakan dapat menjual biogas tersebut sebagai sumber
tambahan selain hasil akhir.
Selain pada bidang pakan dan limbah ternak, hal yang harus diperbaiki
selanjutnya yaitu pada bagian manajemen. Seperti yang diketahui sangat sedikit
para peternak yang dibekali dengan ilmu manajemen. Seperti yang sudah
dibahas diatas masih banyak sekali limbah hewan ternak yang belum diproses
semaksimal mungkin. Dengan adanya pembekalan ilmu manajemen terhadap
peternak seharusnya diharapkan bisa membuat hasil akhir para peternak
menjadi maksimal dan juga dapat meningkatkan mutu hidup para peternak yang
sering mengalami masalah pada bagian keuangan. Manajemen yang bisa
digunakan peternak adalah manajemen pembagian keuangan seperti membagi
hasil akhir peternak menjadi tiga bagian yaitu kebutuhan hidup, pakan dan
pembelian bibit baru.

Tidak hanya pada bidang pemanfaat teknologi dan manajemen, para peternak
juga haru dibekali ilmu tentang pemmasaran. Seperti yang kita ketahui para
mutu hidup para peternak, mayoritas merada pada kelas menengah hingga ke
bawah. Dengan dibekali ilmu pemasaran dari pemerintah diharapakan peternak
dapat memperbaiki mutu hidupnya. Peternak diharapakan dapat memasarkan
hewan ternaknya secara langsung, baik itu secara konvensional maupun
menggunakan pemasaran online yang di era globalisasi ini sangat
berppengaruh. Hal ini juga harus didukung oleh pihak pemerintah dalam rangka
usaha peternak memasarkan hasil ternak mereka di dunia online.

Anda mungkin juga menyukai