Anda di halaman 1dari 7

Keluarga Binaan Risiko Tinggi

Anemia dalam Kehamilan


Bonny Pabetting
11.2014.099
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas
Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta

Puskesmas

: UPTD Puskesmas Cilamaya

Alamat

: Dusun Surkalim RT 16/RW 08, Desa Tegalwaru, Kecamatan Cilamaya,


Kabupaten Karawang

Tanggal Kunjungan
I.

: 22 Agustus 2016

Identitas Pasien
Nama
Usia
Jenis Kelamin
Pekerjaan
Pendidikan
Alamat

: Ny. Umaya
: 19 tahun (Lahir 12/07/1997)
: Perempuan
: Ibu Rumah Tangga
: SMP
: Dusun Surkalin RT 16/RW 08, Desa Tegalwaru,
Kecamatan Cilamaya, Kabupaten Karawang
:-

Telepon
II.

Riwayat Biologis Keluarga


Keadaan kesehatan sekarang
Kebersihan perorangan
Penyakit yang sering diderita
Penyakit keturunan
Penyakit kronis
Kecacatan anggota keluarga
Pola makan

:
:
:
:
:
:
:

Sedang
Sedang
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Baik (3 kali sehari), jenis makanan kurang bervariasi

(tahu,
Pola istirahat
Jumlah anggota keluarga
III.

tempe, sayur sering; telur, buah jarang; ikan dan daging


sangat jarang)
: Baik ( 8 jam sehari)
: 2 orang (pasien dan suami)

Psikologis Keluarga
1

Kebiasaan buruk
Pengambilan keputusan
Ketergantungan obat
Tempat mencari pelayanan kesehatan
Pola rekreasi
IV.

: Tidak ada yang berpotensi menyebabkan penyakit


: Keluarga (suami)
: Tidak ada
: Puskesmas Cilamaya, Posyandu, Bidan praktek
: Kurang

Keadaan Rumah/Lingkungan
Jenis bangunan
Lantai rumah
Luas rumah
Penerangan

: Semi permanen
: Keramik
: 4 m x 8 m = 32 m
: Ada (pada siang hari masih dapat mengandalkan cahaya
matahari yang masuk dari jendela dan pada malam hari
menggunakan lampu berwatt kecil)
Kebersihan
: Sedang
Ventilasi
: Ada
Dapur
: Ada
Jamban keluarga
: Ada
Sumber air minum
: Sumur bor milik tetangga
Sumber pencemaran air
: Kandang hewan terletak 2-3 meter dari sumber air
Pemanfaatan pekarangan
: Ada (untuk kandang hewan)
Sistem pembuangan air limbah : Saluran langung ke sungai
Tempat pembuangan sampah : Ada
Sanitasi lingkungan
: Sedang
V.

Spiritual Keluarga
Ketaatan beribadah
: Baik (OS dan keluarga rajin shalat 5 waktu )
Keyakinan tentang kesehatan : Baik

VI.

Keadaan Sosial Keluarga


Tingkat pendidikan
Hubungan antar anggota keluarga
Hubungan dengan orang lain
Kegiatan organisasi sosial

: Kurang
: Baik
: Baik
: Baik

Keadaan ekonomi

: Kurang (suami bekerja sebagai buruh serabutan,


istri adalah ibu rumah tangga)

VII.

Kultural Keluarga
Adat yang berpengaruh
Lain-lain

: Adat Sunda
: Tidak ada
2

VIII. Daftar Anggota Keluarga


Pendidika

No.

Nama

Hub

Umur

1.

Ade Rudi

Suami

20

n
SMP

2.

Umaya

(Pasien

19

SMP

Pekerjaan

Agama

Tidak

Islam

Kead.
Kesehatan
Sehat

bekerja
Ibu rumah

Islam

Kurang

tangga

IX.

Keluhan Utama
Pasien datang ke posyandu untuk memeriksakan kehamilan.

X.

Keluhan Tambahan
Mudah lelah, sering lemas dan mengantuk.

XI.

Riwayat Penyakit Sekarang

Kead. Gizi
Sedang
Kurang

Sehat

Pasien mengaku hamil 24 minggu, HPHT tanggal 21 Februari 2016 dengan taksiran
persalinan tanggal 28 Desember 2016. Pasien mengaku memang sering lemas sejak usia
kehamilan 12 minggu. Selain lemas, pasien juga mengaku mudah lelah dan sering
mengantuk terutama bila bekerja. Pada usia kehamilan 14 minggu, pasien mengeluh sangat
lemas dan sesak napas. Lalu dibawa ke puskesmas Cilamaya dan didapatkan kadar Hb 6,5
gr/dL. Pasien lalu dirujuk ke RSUD Karawang dan mendapatkan transfusi darah. Saat ini
pasien rutin meminum tablet tambah darah yang diperoleh dari puskesmas. Keluhan seperti
ini baru terjadi sejak hamil. Sebelum hamil pasien menyangkal adanya keluhan serupa,
tidak ada riwayat memiliki penyakit darah.
Pasien menyangkal ada keluhan lain seperti mules-mules, keluar air-air/lendir/darah. Gerak
janin dirasakan aktif. Nafsu makan baik, BAK dan BAB diakui normal.
XII.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat thalasemia atau penyakit darah lain, HIV, hepatitis, asma, dan penyakit jantung
disangkal.

XIII. Riwayat Haid


Menarche usia 14 tahun, siklus 28-30 hari, teratur, selama 6-7 hari, ganti pembalut 3x/hari
untuk 4 hari awal dan 2x/hari untuk hari sisanya, nyeri haid ada namun tidak sampai
mengganggu aktivitas sehari-hari.
3

XIV. Riwayat Kehamilan


Kehamilan I

: hamil ini

XV. Riwayat Pernikahan


1 kali (tahun 2016), suami berusia 20 tahun, saat itu bekerja sebagai buruh bangunan.
XVI. Riwayat KB
Belum pernah menggunakan KB
XVII. Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Tinggi Badan
Berat Badan
Tekanan Darah
Frekuensi Nadi
Frekuensi Napas
Suhu
Keadaan Gizi
Kesadaran
Mobilisasi

: 155 cm
: 40 kg
: 120/70 mmHg
: 92 x/m
: 20 x/m (teratur)
: 36.5oC
: kurang (LILA 21,5 cm)
: compos mentis
: aktif

Mata
Konjungtiva anemis +/+; sklera ikterik -/Jantung
BJ I-II murni reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru-paru
SN vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/Abdomen
Membuncit sesuai usia kehamilan
Ekstremitas
Akral hangat, edema -/-,
Status Obstetrik
Inspeksi

: tampak membuncit, striae gravidarum (+)

Palpasi

: TFU: 22 cm dari symphisis pubis, punggung kanan, letak janin kepala,

Auskultasi

: DJJ 140/menit,
4

Inspekulo

: tidak dilakukan

VT

: tidak dilakukan

XVIII. Pemeriksaan Penunjang


Tanggal 9/8/2016 Hb 7,8 gr/dL
XIX. Diagnosis Penyakit
Wanita G1P0A0 hamil 24 minggu, letak janin kepala, tunggal hidup dengan anemia
XX.

Diagnosis Keluarga
-

XXI. Anjuran Penatalaksanaan Penyakit


a. Promotif: Penyuluhan tentang pentingnya pengenalan dini terhadap kejadian
anemia dalam kehamilan, penyebabnya, risiko komplikasi, dan yang terkait
dengan penatalaksanaannya, seperti mengonsumsi TTD (Tablet Tambah Darah)
untuk mengatasi anemia.
Ibu dimotivasi untuk menggunakan KB pasca bersalin. Selain untuk menunda
kehamilan karena usia yang masih di bawah 20 tahun, juga untuk memberi ibu
kesempatan perbaikan gizi sebelum memutuskan untuk hamil kembali.
b. Preventif:
Pencegahan penyakit anemia dalam kehamilan adalah sebagai berikut:
- Makan makanan yang bergizi terutama yang banyak mengandung zat
-

besi seperti daging merah, hati, daging unggas.


Kontrol kehamilan secara rutin, sehingga dapat dipantau perjalanan

penyakit dan perkembangan janin.


c. Kuratif :
- Tablet tambah darah 3 kali sehari selama 90 hari
d. Rehabilitatif: tidak diperlukan dalam hal ini.
XXII. Prognosis
a. Penyakit
Prognosis dubia ad bonam bila pasien patuh minum obat dan melakukan
pemeriksaan secara rutin di fasilitas kesehatan yang ada.
b. Keluarga
Dubia. Risiko timbulnya anemia pada anggota keluarga yang lain masih tinggi
mengingat rendahnya status gizi ibu dan kurangnya asupan makanan bernutrisi
pada keluarga.
c. Masyarakat
5

Prognosis di masyarakat dubia. Anggota keluarga, kerabat maupun masyarakat


harus berhati-hati terkait pemantauan bila muncul komplikasi dalam kehamilan,
karena kehamilannya termasuk dalam kategori bumil risti. Selain itu juga dapat
berperan sebagai pendamping untuk mengingatkan ibu hamil mengonsumsi
obatnya secara rutin.
XXIII. Resume
Pasien 19 tahun, G1P0A0 hamil 24 minggu dengan janin tunggal hidup intrauterine
presentasi kepala, HPHT tanggal 21 Februari 2016 dan taksiran persalinan tanggal 28 Desember
2016. Pasien ditemui saat memeriksakan kehamilan di Posyandu. Pasien mengeluh mudah lelah,
sering lemas dan mengantuk sejak 12 minggu yang lalu. 10 minggu yang lalu pasien dirawat di
RSUD Karawang karena sangat lemas dan merasa sesak napas. Pasien menerima transfusi darah
di RS tersebut. Sejak pulang dari perawatan pasien meminum TTD secara rutin.
Asupan makanan keluarga kurang, pola rekreasi kurang. Sumber air terletak dekat dengan
sumber pencemaran berupa kandang hewan. Pendidikan keluarga kurang, keadaan ekonomi
keluarga juga kurang. Pasien hamil pada usia terlalu muda (<20 tahun), belum pernah
menggunakan kontrasepsi.
Kepada keluarga ini diberikan pelayanan dengan prinsip kedokteran keluarga yaitu
promotif (pengenalan gejala, penyebab, komplikasi, dan tata laksana anemia, motivasi untuk berKB pasca bersalin), preventif (pencegahan anemia dengan nutrisi dan kontrol rutin), kuratif
(TTD 3X1 selama 90 hari), rehabilitatif tidak diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai